Text
Happy 32nd birthday for me...hehehe
Semakin tua umurku,tapi rasanya belum bisa menerima kalau umurku sudah bertambah lagi. Karena rasanya aku masih berpikiran seperti anak umur 17tahun terus..haha
Sebagai hadiah ulang tahun,Adi mengajakku untuk makan AYCE di Oharang. Kami makan cukup banyak,mungkin hampir 45tray daging ayam dan sosis kami makan.woww..makan yang luar biasa nikmat..Terimakasih Tuhan sudah memberikan berkat usia sampai detik ini. 😇🙏
Harapanku ke depannya,semoga otak dan badanku semakin produktif,tidak menjadi kaum rebahan dan mengandalkan suami terus-terusan. Lelah coyy..ingin punya uang sendiri dari hasil keringat sendiri 🥺
Okeh ganti topik...
Hari ini,27februari23,anak cantikku Claire menginjak usia 18 bulan alias 1,5tahun. praise the Lord 💐
Aku senang,terharu dan bangga dengan prestasi ku bisa membesarkan anak ini sampai detik ini..berkat dari Tuhan juga tentunya aku bisa kuat & bertahan 😇🙏😘
Terimakasih Tuhan,terimakasih keluargaku,terimakasih suamiku..
0 notes
Text
Second post in 2023
Sudah bulan februari saja...sebulan berlalu dan aku belum maksimal di bulan Januari. Tapi aku tidak akan memyerah untuk berubah jadi lebih baik (semoga).
Hari ini tanggal 4 febuari 2023, sabtu ju diisi dengan bermain bersama anak,suami,Sean dan mas Iwan untuk sekedar jalan pagi ke Kota Baru Parahyangan,berlanjut makan siang di mie Gacoan & makan nasi goreng di rumah.
Anakku Claire sepertinya hari ini sangat gembira karena mendapat kunjungan dari mas Iwan dan Sean. Karena hari inj dia hanya tidur di mobil dan sebentar saja. Sisanya dia banyak bermain dan tertawa riang. Kemudian sorenya dia main air bersama mas Sean. Senang rasanya bisa lihat mereka bermain bersama. Mengobati kerinduan berkumpul bersama saudara yang cuma bertemu di Gereja dan itupun jarang-jarang.. hiks
Besok adalah hari minggu,dan kebetulan ada kebaktian anak-anak juga. Ingin rasa hati untuk ikut. Tapi apalah daya jasmani masih terikat oleh suami yang 'berbeda sudut pandang'
Tuhan,aku tidak henti-hentinya mohon kepadaMU. Semoga suamiku diberikan 'kasih karunia' untuk menjadi 'satu'denganku. Amin😇
0 notes
Text
Happy New Year 2023!!!
Tidak terasa tahun 2023 sudah berjalan 9 hari,aku menaruh harapan dan cita-cita besar di tahun ini. Aku berharap bisa berubah menjadi orang yang lebih berguna&menggunakan waktu lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya.
Ku tukiskan resolusi untuk di tahun ini..semoga aku bisa menceklis satu persatu dari yang sudah diplanning ini. God,please lead me 😇💪
0 notes
Text
5 oktober 2022 09.00
Talking with Me vs Mind
Me: Hai hidupku...bagaimana keadaanmu saat ini? Apakah semuanya baik?apakah semua berjalan seperti yang kamu inginkan dulu?Ya aku tahu,hidup memang tidak selalu berjalan layaknya air mengalir. Air mengalir pun kadang tidak selalu lancar,kadang ada juga aliran yang mampetnya. Sudah hampir 2 tahun berumahtangga, sudah punya apa?sudah bisa apa?sudah menghasilkan apa?sudah bisa saling apa?Bagaimana rasanya?
Mind: Mungkin bisa terwakilkan dengan q kata. SULIT 😔
Me : Apa yang terjadi?bukankah ini yang kau mimpikan dulu?
Mind : Memang, tapi kenyataan tidak selalu seindah angan-angan.
Banyak hal terjadi dalam 2 tahun pernikahanku. Tahun pertama,Tuhan memberikan kepercayaan seorang anak yang sangat lucu dan menggemaskan. Lalu aku harus rela untuk resign dari pekerjaan,yang sebenarnya aku masih sangat membutuhkan itu. tapi demi anakku,aku rela untuk mengorbankan pekerjaan itu. Tahun kedua,aku menikmati waktu ku setiap hari bersama dengan anakku dan menikmati peran sebagai ibu rumah tangga saja.
Tapi entah mengapa, untuk sekarang banyak timbul pemikiran yang membuatku lelah.
1. Aku sadar sudah jadi ibu rumah tangga yang harusnya waktu dan pikiranku berfokus pada anak,suami,rumah dan masa depanku. Tapi aku masih saja terbawa perasaan& kenangan,bahwa aku ingin kembali disaat aku masih bekerja dan punya gaji,suasana kerja,dan teman yang hangat,saat belum menikah,masih bisa bertemu dengan teman-teman,dan itu membuatku jadi berpikiran ahh seandainya dulu aku tidak menikah secepat ini, mungkin aku masih...,seandainya aku tidak menikahi dia,mungkin aku..., Andaikan waktu dulu aku tidak ambil keputusan yg egois seperti ini..
Mungkin itulah yang membuatku merasa stuck,dan sulit sekali untuk melangkah maju menyiapkan masa depan untuk anak dan keluargaku 😭
2. Suamiku
Dia memang bertanggungjawab kepada keluarga,pekerja keras,pantang menyerah, familyoriented.
Tapi kadang aku entah kurang bersyukur atau punya ekspektasi terlalu tinggi kepadanya. Yang aku harapkan, setiap hari kami bisa berdoa, ibadah bersama, bertanya bagaimana hari-hariku saat dirumah, bagaimana perasaanku mengasuh anak, bagaimana keuangan dapur, ada kendala untuk mengurus rumah atau tidak, lalu mengobrol bersantai bersama sambil menemani anak bermain, dll. Mungkin itu semua harapan semua istri juga sih. Tapi yang terjadi, ketika pulang kerja adalah mandi, bermain dengan anak ( itupun hanya sebentar), boro-boro bertanya bagaimana keadaanku seharian ini, lalu lanjut lagi dengan handphonenya. Yaa mungkin dia sudah lelah dan jenuh juga dg aktifitasnya bekerja seharian. Memang sih dia tidak main game, menurutnya dia pegang hp adl melakukan hal yg berfaedah (mencari nafkah scr online), dibandingkan aku. Yg pegang hp tp tidak berfaedah (sekedar scroll medsos atau yutub).
Lalu setiap hari, memang dia selalu bilang ayo belajar terus,cari relasi baru, cari apa yg bisa dihasilkan, supaya aku bisa mandiri tidak bergantung terus sama suami, setidaknya bisa punya penghasilan untuk beli jajan sendiri. Memang saran yg baik untuk menganjurkanku berbuat demikian. Aku paham biaya hidup akan semakin besar, anak jg harus dihidupi dg baik. Tapi entah kenapa, selalu ada perasaan denial dari dalam hati & pikiranku. "Hey, stop plis, bisakah untuk tidak ngomong itu terus setiap hari? Kok rasanya lelah mendengar itu, kamu tidak merasakan bagaimana lelahnya seharian dirumah, setiap hari bergulat dengan hati&otak untuk bisa selalu sabar mendidik anak, dan mengurus rumah, tidak punya uang untuk chekout keranjang2,boro2 kasih uang utk belanja kebutuhan sendiri,belanja untuk makan saja masih kadang perhitungan, tidak punya teman untuk sharing, dan tidak bertemu orang lain selain anak?" Kalau aku boleh meluapkan itu didepanmu,mungkin semua akan membuatku lega. Tapi rasanya percuma, krn pasti reaksimu akan memutarbalikkan keadaan semua dan menyalahkanku. Yg bilang, "kamu cuma baper, negatif thinking terus, makanya kamu cari hal2 yg bisa membuatmu maju, jangan mikir itu2 terus lah, aku juga cape kerja,cari uang sendiri, gaji kecil cuma satu sumber, dan aku pny mimpi ingin ounya rumah di kampung saat pensiun nanti, cape mu ga akan seberapa dengan apa yg aku rasakan sekarang"
Kita pernah membahas itu, dan ujung ujungnya pasti akan selalu omongan itu yg keluar dr mu.
3. Sudut pandang beribadah
Dan satu lagi yg membuatku sedih dan agak kecewa dg mu, saat aku mengajak untuk Ibadah lebih intens bersama (kami beda gereja) untuk saling belajar mengenal kepercayaan masing2, jawabanmu "kalau untuk fokus hal2 yg rohani aku belum bisa, fokusku sekarang adl ingin kehidupan yg layak, cukup, dan bisa menabung. Ibadah tidak selalu dalam gereja, aku cari uang untuk keluarga pun termasuk Ibadah kok. Mana bisa aku fokus untuk berdoa,duduk mendengarkan khotbah sedangkan pikiranku tidak tenang (gimana klo keluarga ku ga cukup makan,ga cukup uang, kesusahan, dll). Mungkin nanti kalo aku sudah pensiun, sudah tua, baru aku bisa fokus untuk hal itu"
Aku memang juga bukan orang yg rohanis jg, tapi paham betapa pentingnya Ibadah itu. Dan ketika mendengar dia bicara seperti itu,seperti hancur dan sakit sekali dalam hati. Kenapa ternyata suamiku seperti ini ketika memandang arti Ibadah (untuk d Gereja). Mungkin krn latar belakang kami berbeda, aku sedari kecil diajarkan untuk dapat melakukan pelayanan di Gereja dan aku sangat menyukai itu sampai dewasa. Sampai ketika aku memutuskan untuk menikahinya, dan sampai sekarang aku belum bisa ikut serta dalam pelayanan lagi (krn masih pny anak bayi). Ada perasaan bergejolak di hati tp hanya bisa dipendam, aku ingin aktif pelayanan lagi, tp anak masih kecil, suami pun seperti kurang senang klo aku terlalu mengutamakan pelayanan di Gereja. Dia pernah bilang kalau apa2 pelayanan, apa2 Gereja, trus masa depan keluarga gimana? Emang bisa dapat uang klo pelayanan?emang bisa nabung klo pelayanan trus?cuma buang waktu.
Aku cuma bisa memendam selama ini. Aku masih berharap suami dapat karunia spy dia sadar bhw Ibadah d gereja & pelayanan pun sama pentingnya dg mencari nafkah (mendapat uang). Tapi sampai kpn bisa dipendam? Aku takut tak bisa bertahan untuk waktu yg lama.
Apakah ini cuma pikiran yg berlebihan & benar cuma baper? Apa yang harus aku lakukan untuk bisa menyembuhkan luka2 batin ini, krn sbg Ibu aku pun harus tetap waras.. 🙏
0 notes
Text
Look at his cute & gorgeus face..my daughter has 13mo minus 1week 😁
Sehat2 selalu, makin pinter,makin hari makin banyak belajar ya nak...
Mom loves you 😘
0 notes
Text
30 may 2022 16.00
Mencoba lagi untuk merutinkan diri menuangkan hal-hal yang jadi pikiran di kepala.
Anakku,Claire sudah berumur 9bulan. Tingkahnya kian hari kian lucu. Ada saja yang bisa bikin aku takjub dengannya. Tidak terasa,sebentar lagi dia akan berusia 1 tahun. Bujan waktu yang sebentar,tapi rasanya memang sebentar.😁
Lanjut malam ya...
0 notes
Text
Hai...
Mencoba utk menulis lagi dan bercurhat lagi lewat tulisan.. 9Mar 22 jam 23.45
Tumben rasanya kaya ga tenang hatinya..entahlah, ga jelas,banyak overthinkingnya,bahasa jawanya sih
"alaaa embuuhhhhh...."
Btw,aku sudah beranak 1 lho sekarang..look at she, is it cute?
0 notes
Text
Dear my man...
Aku mulai lelah menjalani hubungan ini,kau tau rasanya?pengar
Setiap hari selalu hanya kamu kamu dan kamu yang selalu benar
Tak pernah sedikitpun suaraku kau dengar
Hanya pikiran dan jalanmu lah yang benar
Aku benar benar lelah dengan dominasimu,kata-kata dan perbuatan
Makin lama rasa yang dulu ada,rasa nyaman di dekatmu,rasa kerinduan,tak mau kehilangan kini entah kemana?
Berganti rasa takut,terpaksa menurut,terpaksa patuh,sekedar untuk menunjukkan aku mash punya hormat padamu
Kau hanya mendekatiku saat ada maunya
Sisanya hanya merendahkan dan menyela
Di matamu,aku mungkin hanya perabot yang mempercantik hidupmu saja
Tidak pernah dipandang sebagai pasangan
Selalu memaksa kehendak,tapi tak pernah sekalipun mendengarkan
Aku lelah,aku ingin berhenti,walaupun sejenak
Aku lelah jadi apa yang kau inginkan
Bukan jadi aku yang apa adanya
Kenapa kau memilihku?kalau aku tak sepadan denganmu?
Apa maksudmu dari semua ini?
Saat aku bilang padamu aku ingin berhenti sejenak,kamu pasti mengelak
Tidak ada salahnya berhenti sejenak,demi kebaikan kita
Berpikir jernih,supaya hati tidak terus menerus perih
Kau tau,sesering apa aku menangis dalam hati?
Disakiti tanpa kau sadari
Apakah benar kau mengasihiku?
Tuhan,apakah hidupku akan berakhir seterusnya dengan laki-laki yang tak berhati ini?
Aku lelah Tuhan,sangat...
Aku rindu hidupku yang dulu...
Aku LETIH Tuhan...hatiku lelah
0 notes
Text
Hei... aku rindu diriku...
Ku rindu diriku yang ceria
Ku rindu diriku yang rajin
Ku rindu diriku yang selalu bisa sempatkan diri bersama keluarga
Ku rindu diriku yang tidak pernah lewatkan jam-jam berkat
Ku rindu rumah Tuhan
Ku rindu tanpa tekanan
Ku rindu tanpa beban
Ku rindu bebas memilih kemana ku melangkah,
Ku rindu kemana bebas berjalan
I miss my self for free...
0 notes
Text
Home sweet home!
Day 4
Hai...hari ini tanggal 14 desember aku sempatkan untuk pulang kampung karena kebetulan ada acara Konser di gereja. Jadi babeh nyuruh pulang untuk ikut partisipasi di acara itu. Aku pulang naik kereta dari stasiun Kiara Condong,kereta Kutojaya yang berangkat jam 22.15. Sedikit terlambat sih,tapi masih wajar lah..akhirnya aku sampai di Sidareja sekitar jam 03.00,setelah keluar stasiun, berasa selebriti sekali. Karena dikerubuti oleh tukang ojek..hahaha.. akhirnya pulang memakai jasa ojek tersebut dan byara Rp20.000, dan tukang ojek yang aku dapatkan adalah motorrrrrr....RX king donksss....wasyuuuuuu!!!! Kena batunya sekarang,aku kan benci sekali sama motor jenis itu.karena suaranya yang sumbang,brisik,dan berasap...isshhhhh...jackpot pokona mah...ckckck...amit amit smoga ga akan terulang lagi...😇
Sesampainya dirumah, aku langsung bersih bersih,cuci kaki,cuci muka,baru jam 04.00 aku bisa membaringkan badan di kasur tercinta. Dan bangun jam 08.00an..😁 nikmatnyaaaaa....
Menjumpai orang tua di rumah memang sangat menyenangkan,tapi ada sedihnya juga sih, kenapa? Karena lagi lagi ada perasaan sebagai anak belum lah bisa maksimal membahagiakan mereka. Merantau lama tapi belum menghasilkan sesuatu yang wow, belum bisa memberi uang banyak untuk mereka 😞😞😞 mereka makin menua dan aku belum bisa maksimal jadi anak...hiks hiks...
Harapan&permohonan ku pada Tuhan,semoga mereka diberikan umur panjang,kesehatan & sukacita selalu...aaminnnn
0 notes
Text
Serba Kepentok
Day 3
Hai...!
Rasanya enak juga nulis, ada sedikit kelegaan di hati gitu,,, semoga bisa dirutinkan ya...
Kemarin setelah pulang kerja, aku dan Adi memutuskan untuk pergi ke pasar baju bekas terbesar di Gedebage, Bandung. Pasar Gedebage ini surga nya para pedagang ato pembeli baju-baju bekas, second, tapi masih layak pakai.
Target kami ke sini adalah mencari jenis-jenis jaket outdoor (yang sering dipakai anak-anak gunung gitu deh), kami berangkat sekitar jam 16.40an sampai sana hari masih sedikit terang, ya sekitar jam 17.25an, lumayan macet lancar. Si Adi cukup ngebut kalau naik motor, sebenarnya agak waswas juga sih kalau dibonceng sama dia, soalnya seperti yang mau nyerempet mobil atau motor di depan atau samping nya.. fyuhhhh... tapi ya kali minta turun???hahaha
Sampainya kami di sana, kami langsung berputar-putar untuk mencari suplier yang ready jaket-jaket outdoor. harga bervariatif mulai dari harga Rp 55.000 -Rp190.000 up..setelah cukup lelah berputar-putar akhirnya kami stop di satu toko, kami melihat-lihat, cukup banyak dan variatif juga barang jualannya. Dannn akhirnya Adi mengeluarkan jurus pamungkas nya.... setttttt...jeng jeng.... tawar menawar... hahaha...Adi paling jago kalau harus tawar menawar barang. Secara, pedagang masa dapat sedikit..setelah proses yang tidak begitu alot, akhirnya boleh lah itu per potong baju dikenakan harga Rp 40.000... waooowww! untuk harga jaket-jaket segitu sepertinya sudah cukup murah. Untuk dijual lagi bisa lah harga nya di up 2-3x.. akhirnya kami memilih-milih jaket sampai 100 pcs banyaknya.. Gemporr gempor dah... kami memilih-milih baju dan beres jam 20.35an dengan membawa 5 kresek besar berisi masing-masing 20 jaket dan total Rp 4.000.000,aku invest di situ Rp 2.500.000 sisanya Adi, badan rasanya sudah lemas tak berdaya, karena memilih jaket begitu banyak rupanya.. haha... tapi tidak apa-apa, sekali lagi dapat pengalaman..ya kan??
Setelah itu kami pulang, aku naik grab karena harus menjaga barang-barang yang sudah dibeli, sedangkan Adi naik motor. Aku lewat tol dan Adi naik motor, walaupun beda, ternyata Adi lebih sampai dulu, karena dia pasti ngebut sengebut ngebutnya...ckckck (ati-ati ih pak!)
Aku sampai Cimahi sekitar jam 22.00an,cape dan mengantuk pastiii...
Bangun pagi sekitar jam 03.30an, itu juga tiba-tiba Adi manggil karena ternyata dia ga bisa tidur dari jam 02.00, ada yang dia pikirkan ternyata..
Jadi gini...nasib hubungan kami ini serba kepentok sana sini...
satu sisi, Adi dan aku ingin segera meresmikan dalam ikatan pernikahan, pertama karena memang pasti ga enak sama pandangan tetangga kalau aku sering main atau nginep di sana, kedua krn memang kalau sudah sah serumah kami bebas mau ngapain aja, bahkan untuk berbisnis bersamapun ga ada masalah.
sisi lain, menikah itu tidaklah mudah karena menikah itu menyatukan dua kepala, dua pikiran dan dua pandangan jadi satu untuk sejalan, sedangkan kenyataannya sekarang aku dan Adi masih bertolak belakang sekali untuk pandangan tentang pejuangan hidup. Adi yang semua nya cermat, terarah, tertarget, dan aku yang masih lempeng dan hidup seadanya tanpa target... hiks... hiks
urip kok koyo ngene tenan kowe cah cah...ckckck
dan mungkin masih ada keraguan untuk menghadap ortu masing-masing, karena memang dana kami belum cukup untuk menikah..
jadi kesannya Tuhan itu memberi kami pilihan yang bukan pilihan sih..hahaha...
1. Menikah dan semua urusan bisnis kalian akan lebih mudah, tapi mental&mindsetku belum matang dan dana belum cukup
2. Jadi lah tahanan di rumah sendiri karena pasti tetangga akan selalu mengawasi gerak gerik kita, dan kalain akan menua tanpa kejelasan...
hmmm...pilihan yang bukan pilihan ya??
0 notes
Text
Saingan Dimulai!
Hai.. aku kembali...:)
Hari ini tanggal 12.12.2019, dan besok THR yeaaayyyy...haha
Kemarin malam aku menonton fil “Jumanji 2″ di Braga bersama Adi dan temannya yang sedang merantau ke Bandung, dan dibayarin..hihi..mayannn...
Hari ini sepertinya akan dimulai saingan dagang antara aku dan Adi, walaupun sepertinya aku juga mau ikutan invest..
Adi ingin mencoba peruntungan di usaha jaket outdoor, kalau aku ingin coba di dunia per-casingan Hengpon.
Ada semangat yang baru sih kalau ada teman yang sama-sama memulai dari nol. Tapi kadang jeleknya aku itu, hanya membara di awal-awal saja.. Hiks hiks
Smoga hal ini akan jadi langkah awal yang baik untuk kehidupan kami ke depannya. semoga kami sama-sama mendpatkan kesuksesan, dan bisa mewujudkan apa yang menjadi mimpi-mimpi kami di masa depan.
AAmiinnnnnn!!!
Btw, 2019 tinggal 18 hari lagi dan aku belum mencapai sesuatu yang memuaskan ataupun membanggakan.. sedih sih sebenarnya kalau di flashback, dalam setahun itu apa sih yang sudah aku buat, sudah aku lakukan?? Kenapa bisa tidak ada progress sama sekali, dan hanya ada diangan-angan saja..
0 notes
Photo
“Hidup manusia itu ibarat naik tangga ya, selangkah demi selangkah naik dan terus naik, walaupun lelah tapi mau tidak mau kita harus melewatinya untuk bisa sampai ke puncak dan bisa melihat indahnya pemandangan dari puncak tersebut”
0 notes
Text
Hidup tanpa target itu rasanya...
Problematika setiap manusia dalam hidup itu berbeda-beda. Kadang problematika ini bisa membuat seseorang menjadi punya tingkat kedewasaan yang berbeda-beda. Ada yang menjalani hidup dengan santuy, ada yang semangat berapi-api berjuang demi hidup yang lebih baik lagi, ada yang baperan, ada yang alakadarnya, dan masih banyak tipe-tipe orang menjalani hidupnya.
Termasuk saya, bisa dikatakan saya masuk ke dalam kelompok yang santuy alias lempeung (flat menjalani hidup), diusia saya yang menginjak 29 th di 2020 nanti. Biasanya usia 29th itu disebut usia yang cukup matang, matang untuk menikah,membina rumah tangga,jadi istri & punya anak, punya karir gemilang, & sudah punya setidaknya asset (rumah, motor atau mobil). Tapi kenyataannya tidak dengan saya, diusia akhir 28th ini, saya merasa masih sama hidupnya ketika saya berumur 17th. Setiap hari, hanya aktifitas rutin saja yang dijalani, layaknya manusia pada umumnya. Bangun tidur-mandi-sarapan-berangkat sekolah/kuliah/kerja dari jam 07.00 sampai 18.00-pulang/nongkrong/nonton-tidur. Begitulah garis besarnya saya menjalani hari dari usia 17-28 tahun... wow! hampir 9 tahun setiap hari ternyata semonoton itu hidup saya?
Saat usia 26th saya mulai menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Stefanus Adi Prasetya, tepatnya tanggal 3 September 2016, dan masih berjalan sampai sekarang. Darinya saya belajar banyak hal, mengunjungi tempat yang sebelumnya tidak saya bayangkan bisa saya kunjungi (ngegym, travel ke luar negri,mengunjungi kota yang baru,dll), berkenalan dengan orang-orang di luar sana, mengenal ilmu jual beli (walaupun dulu pernah belajar saat kuliah,tapi hanya teori saja),dan hal lain dimana saya belum pernah mengalami sebelumnya, dan mengajari saya untuk lebih punya greget dalam hidup.
Adi adalah seorang pekerja keras, pemimpi besar, berhati dermawan, anti hutang, dan seorang yang selalu termotivasi, karena apapun yang dia inginkan, cita-citakan dalam angannya akan dia usahakan untuk jadi kenyataan. Selama menjalin hubungan dengannya, saya merasa nyaman dan betah untuk selalu disampingnya. Saya sangat menyayanginya, dan ingin untuk menghabiskan hidup saya bersamanya.
Hanya saja, impian dan kenyataan terkadang tidak seindah yang dibayangkan. Menjalin hubungan selama 3 tahun seharusnya sudah membuahkan hasil untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi (menikah), tapi mungkin belum untuk saya dan Adi. Walaupun sudah berjalan selama itu, sampai saat ini saya masih belum ada perkembangan. Adi bilang saya adalah pribadi yang egois, tidak mau untuk berkorban sedikit saja untuk hubungan kami. Mungkin hampir tiap hari kata-kata itu terlontar dari mulutnya. Pribadi kami memang berbanding terbalik 180′. Santuy><terjadwal, malas ><rajin, tidak suka berpikir keras><pemikir keras, jago teori><jago praktek, susah terima tantangan><selalu cari tantangan, tukang jajan><tukang invest.. Apakah pribadi kami yang berbeda ini bisa disatukan?
Hampir setiap hari tak henti-hentinya dia memotivasi saya untuk selalu berproses dalam hidup saya, ya Tuhan... sebenarnya terbuat dari apa saya ini? begitu keras kepala dan egoisnya saya. Memang semua yang dikatakan Adi benar, saya pun mengakuinya. Saya egois, keras kepala, hanya menang sendiri, padahal apa yang bisa saya banggakan dengan keadaan saya yang seperti ini? gaji pas-pasan, susah menabung,apalagi untuk investasi, padahal sudah hampir 10 tahun saya hidup di Bandung, tapi tabungan saja masih menanti-nanti THR saja. Orangtua pun tidak kaya, hanya cukup untuk makan sehari-hari
Tapi mengapa saya sangat susah untuk mengubah hidup & pola pikir saya yang seperti itu?padahal sebagai manusia yang sudah diberikan akal budi saya harusnya bisa untuk berbuat hal yang lebih bermanfaat dan bisa memperbiki kualitas hidup saya dan keluarga saya. Saya juga ingat sebelum berangkat ke Bandung, bapak pernah bilang kalau bapak menaruh harapan besar kepada saya untuk menjadi anak yang bisa membanggakan keluarga, bisa lebih sukses dari kakak-kakak saya & bisa membuat tersenyum orangtua saya.
Dalam hati saya sekarang sebenarnya sedang berkecamuk, satu sisi ingin sekali beranjak dari zona nyaman dan mencoba untuk hidup yang tidak serutin biasanya, satu sisi seperti ada yang membelenggu, beraaattttt rasanya untuk memulai langkah yang baru itu.
Apalagi seharusnya saya sudah harus memikirkan untuk berumah tangga bersama Adi, tapi sejujurnya hal yang paling penting saat ini adalah uang yang masih belum terkumpul.. Pusing & kepala berputar-putar terus memikirkan hal-hal tersebut. Padahal target untuk menikah, inginnya di bulan Februari 2020, tapi kenapa sampai sekarang saya belum juga beranjak dari zona nyaman yang sebenarnya tidak nyaman ini?? Ingin rasa nya saya berteriak untuk melepaskan kepusingan ini, dan ingin sekali berkonsultasi dengan psikiater atau mungkin kalau bisa dihipnotis saja supaya saya tidak lagi jadi orang egois?
Saya sepenuhnya sadar, manusia hidup itu harus tertarget, tapi kenapa hidup saya sama sekali sepertinya tidak tertarget? hanya berjalan seperti manusia pada umumnya, mungkin target itu ada, tapi saya tidak mau mengejarnya, karena tipe orang seperti saya adalah orang yang malas untuk beranjak. Padahal banyak orang sukses bilang, kalau mau berhasil dalam hidup, kerjakanlah hal yang tidak monoton setiap harinya, dan cobalah hal-hal baru.. tapi... oh Tuhan... rasanya seperti terpasung, berat sekali!!!
0 notes
Quote
You realize that you are a lazy person, wake up and wake up from your laziness
myselfminder thisismy1stposting
1 note
·
View note