Text
Tak apa jika kau ingin menjaga jarak
Tak apa jika kau ingin beranjak
Tak apa jika kau berdiam diri
Tak apa jika kau menutup hati
Tak apa jika kau melangkah pergi
Tak apa jika kau memenjarai diri
Tak apa jika kau mulai melupa
Tak apa jika kau tak ingin lagi menyapa
Besok atau lusa kita akan tersadar
Bukan waktu yang salah, namun kita yang memang tidak ditakdirkan bersama
Aku baik-baik saja
Aku baik-baik saja
Bandung, 27 Juli 2020.
3 notes
·
View notes
Text
0 notes
Text
1 note
·
View note
Text
1 note
·
View note
Text
I hate being someone who always thinking about you!
1 note
·
View note
Text
0 notes
Text
0 notes
Text
Kala itu, ketika aku memeluk dirimu dengan erat dan penuh kehangatan, semua terasa nyata
Lambat laun aku sadar semua itu hanya fatamorgana dan ilusi semata
Kadang, aku merasa diriku yang paling banyak berkorban
Namun nyatanya tak ada satupun dari kita yang bahkan benar-benar memiliki perasaan
Lagi-lagi aku berada dalam kebuntuan
Dimana nalarku tak mampu lagi berjalan
Untuk kesekian kalinya, ego kujadikan kambing hitam
Sementara logikaku kembali membungkam
Terlalu banyak hal yang ingin ku utarakan
Tapi saat ini, diam adalah satu-satunya jalan terbaik
Kau tahu ketika setan merasuki sukma dan logikaku?
Seketika ku dengar mereka berbisik..
"Hey nona yang fana, dia tak benar-benar menaruh rasa padamu. Sadarlah!"
"Hey nona yang fana, apa yang kau harapkan dari hubungan ini? Dia bangkan kebingungan dengan semua sikapmu."
"Hey nona yang fana, lihatlah, dia lelah. Tidakkah kau sadar? Jadi, sudahilah drama percintaanmu yang tak kunjung menemukan titik temu."
"Hey nona yang fana, hahahaha..."
CUKUP!
Bandung, 10 Mei 2020🌼
0 notes
Text
Hikayat Tiga Dokter di Tengah Pandemi
Kita membaca kabar tentang penderitaan para tenaga kesehatan yang bertarung di garis depan melawan pandemi COVID-19. Mereka berduel dengan virus tanpa peralatan yang memadai, beberapa di antaranya sudah tumbang karena kelelahan, bahkan ada yang terpapar, dan yang tersedih: sudah ada yang gugur.
PB IDI mengonfirmasi nama-nama dokter yang gugur itu. Mereka adalah: dr. Hadio Ali SpS, dr. Djoko Judodjoko SpB, dr. Laurentius P, SpKj, dr. Adi Mirsaputra SpTHT, dr. Ucok Martin SpP, dr. Tony D Silitonga.
Saya teringat beberapa dokter yang lain. Izinkan saya memulai cerita ini dengan kutipan milik salah satu dari mereka yang paling terkenal: “Aku mengalami kontak yang sangat dekat dengan kemiskinan, kelaparan, dan penyakit, dengan ketidakmampuan untuk mengobati anak-anak yang sakit karena kekurangan uang… sampai pada titik [menyaksikan] bagaimana seorang ayah dengan pasrah menerima kematian anaknya seakan sebagai suatu kecelakaan yang tidak penting. Aku mulai menyadari bahwa ada hal yang sama pentingnya dari sekadar menjadi terkenal: Aku ingin membantu banyak orang.” Kalimat-kalimat yang menggugah itu diucapkan oleh Che Guevara pada 19 Agustus 1960 di hadapan para milisi Kuba. Dalam edisi Inggris terjemahan Beth Kurti, pidato itu dijuduli “On Revolutionary Medicine”. Che, kita tahu, pernah melakukan perjalanan mengelilingi Amerika Latin di masa mudanya. Seperti yang bisa kita saksikan dalam film sangat populer, “The Motorcycle Diaries”, Che bukan hanya mengalami petualangan-petualangan seru nan mendebarkan, tapi juga pengalaman-pengalaman pedih berjumpa dengan orang-orang sakit yang tak terurus. Perjumpaan-perjumpaan itu menjadi dasar sangat penting yang kelak membimbing pilihan hidupnya untuk menjadi seorang revolusioner yang tak bisa diam melihat penindasan.
Di salah satu titik perjalanannya, ia pernah tinggal selama beberapa waktu bersama para penderita lepra di Peru. Mereka diasingkan di sebuah tempat yang menyerupai sebuah koloni. Che berada di tengah para penderita itu tepat saat ia sedang berulang tahun yang ke-24.
Keep reading
146 notes
·
View notes
Text
Hasil kegabutan malam ini. Susah tidur, iseng edit video. And I spent two hours to edit this video *lol😂 hope you guys enjoy it💯✨💛
I used FilmoraGo anyway..
Menyapakata, 19 Maret 2020
0 notes
Text
Pergi lah engkau pergi
Pada akhirnya kau akan kembali lagi
Entah hanya untuk sekedar singgah, atau mungkin untuk membungkam diri
Diam lah engkau diam
Karena aku yang akan selalu memulai
Entah itu memulai percakapan, atau mungkin pertengkaran
Hilang lah engkau hilang
Pada akhirnya aku yang akan gamang mencari
Entah dalam kurun waktu satu, dua, tiga, atau bahkan empat hari
Aku terlalu lucu
Selalu mengharapkan sesuatu darimu
Kamu terlalu lugu
Selalu bersikap bodoh seakan tak pernah terjadi sesuatu
Bandung, 6 Maret 2020.
0 notes
Text
Di tengah rintik hujan aku mengingat namamu
Di antara petikan gitar aku membayangkan parasmu
Di balik kabut tebal aku memikirkanmu
Sayang…
Hanya aku yang merasa demikian
Sayang…
Hanya perasaanku yang bertahan
Sayang…
Duniamu yang dulu menjadi bagian dari diriku kini tak lagi ada
Duniaku, duniamu
Rasaku, rasamu
Hidupku, hidupmu
Tak ada lagi KITA
Yang tersisa hanya omong kosong belaka
Bandung, 13/2/2020
0 notes
Text
Meskipun keresahan sedikit demi sedikit mulai melangkahkan kakinya, namun saat ini Tuan dan Puan sama-sama terasing bak gelandangan di tepi jalan
Tuan dan Puan melucuti perasaan karena keterpaksaan
Tuan dan Puan telanjang sambil menangis tersedu-sedu
Tuan dan Puan tak mampu menerjang untuk waktu yang cukup panjang
Tak perlu lah Tuan dan Puan memohon kepada Tuhan
Tahu kenapa? Karena melihat hal ini, Ia bahkan menutup mata dan telinga. Membiarkan hamba-Nya berada dalam siksa
Ia bahkan tak segan menyaksikan Tuan dan Puan terjebak dalam jurang tak berdasar
Saat sang Cinta kalah, cukup rindu, mimpi, dan imaji yang akan menghiasi sekaligus mengobati hari-hari Tuan dan Puan
Jangan berdo'a kepada Tuhan!
Jangan berharap kepada Semesta!
Keduanya takkan memberikan Tuan dan Puan apa-apa
1 note
·
View note
Text
End of The Endless
You told me about your feeling
You said something I wanna heard
You make me feel that I'm matter enough
Until I realize if none of them are true
Don't you know, I was dreaming about you last night. It feels so real till I wake up and take a deep breath to realize myself that it was just a dream. In that dream, we are very happy, we protect each other, and we really close. And I hate it, all of it! You know why? 'Cause it kills me, it really kills me.
In real life, we are pretend like there's nothing happen. But actually you and I ruin our feeling with our words. We hurt each other with our arguments. And at the end, we still can't let go one and another.
I hate you! I hate everything that we've done. I hate myself 'cause I ever trust you, trust your words!
0 notes
Text
Bagaimana mungkin aku melarangmu pergi. Sementara ia sudah membawa sukmamu seutuhnya.
Menyapa Kata - 5`1`2020
0 notes