Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
"aku sayang kamu."
rasanya sudah lama sekali tidak mengucapkan kata ini, kau yang telah lama mati akhirnya hidup kembali.
jadi ini rasanya hangat kembali, jadi ini rasanya menyayangi kembali.
percayalah walaupun ia tak memihak kepadamu, jangan sampai kau membencinya.
jangan rusak rasa hangat ini, kau sudah lama menanti rasa ini.
kuatkanlah hati walau kau tau rasanya perih.
0 notes
Text
aku.
aku letih.
aku letih mencari.
aku letih menunggu.
aku letih untuk percaya.
aku letih basa-basi.
aku letih berjalan sendiri.
aku letih berharap.
aku letih memulai.
aku letih berusaha.
aku takut.
aku takut ia risih.
aku takut aku tidak layak.
aku takut aku mengecewakanya.
aku takut ia tidak percaya.
aku takut ia berbohong.
aku takut kejujuranya.
aku takut kepedulianku dianggap percuma.
aku takut usahaku kurang.
aku takut melangkah.
aku takut tersakiti lagi.
aku takut usahaku sia-sia.
aku takut kecewa.
aku adalah.
aku adalah periang, periang yang takut kesedihan maka ku ambil hal-hal kesenangan.
aku adalah kesepian, setiap masuk kamar ku merasa kosong, takut akan besok tidak bertemu siapa-siapa.
aku adalah pembohong, aku kerap berbohong padahl aku menyukai kejujuran. aku kerap berbohong kepada hatiku.
aku adalah mayat, dengan daging berjalan tanpa tujuan dan tidak mempunyai rasa.
aku adalah manusia bodoh, kerap melakukan hal bodoh agar sekelilinh tertawa. karena ku ingin aku ada untuk mereka. aku ingin mereka tertawa bersama ketika denganku. aku ingin jadi bagian mereka. aku takut sendiri.
aku butuh.
aku butuh diriku 7 tahun yang lalu, yang tak pernah merasa kesepian, yang merasa bersyukur, yang merasa punya teman, yang merasa semua baik-baik saja.
aku butuh diriku yang tak pernah bertemu denganmu.
aku butuh diriku yang dulu.
aku butuh diriku yang tak mencintaimu.
0 notes
Text
baik.
kau baik memang baik, karena hanya itu yang bisa kau lakukan, maka diam lah saat orang memanfaatkan.
kau gali tanah kuburan dalam - dalam dengan penuh harapan.
kau berharap pada para bajingan yang menginginkan kebaikan.
lalu tak sadar kau jatuh terperosok lebih dalam dengan dendam yang semakin dalam.
matilah mati dalam harapan, karena itulah yang kau butuhkan
0 notes
Text
berapa kali?
berapa kali kau bolak-balik hanya untuk cek HP mu itu?
kau tahu betul tidak akan ada notifikasi darinya.
entah siapa itu "darinya" yang pasti kita sama-sama tahu bahwa kau kesepian gilanya.
0 notes
Text
Dalam doaku berkata.
"tunjukanlah kuasamu dalam hari-harinya, hari ini adalah hari ulang tahunya. Kau yang Maha segalaNya ku mohon legakan beban dalam hatinya, ia perempuan mungil yang sedang berbahagia.
Cerahkan lah harinya, berikan masalah juga tak apa, karena ku tahu ia mampu melewatinya. Kuatkanlah ia dalam menghadapinya, dalam tahun - tahun berikutnya."
Selamat ulang tahun wanita mungil bergincu merah. Tersenyumlah, Tetaplah seperti itu, karena kau begitu manis dengan warna merah itu.
0 notes
Text
Hujan tak kunjung henti mengusik hati yang selalu sepi.
kau bermandikan air hangat, tuk sekedar melupakan memori yang muncul sesaat.
Di balik lembut handukmu, kau rebahkan tubuh yang rapuh itu.
Kau peluk beruangmu seakan dia ada di pelukmu.
Lalu ia datang dengan bentuk Ingatan yang selalu ingin kau lupakan justru ia malah masuk menghantam.
Kau sentuh dirimu perlahan membayangkan kuatnya ia ketika mencengkram.
Memori masuk sekali lagi membuat nafas tertekan.
Kau sadar dirimu binal tapi selama ini kau tahan.
Berharap ia bisa menyudahi puasa sentuhan yang kau rindukan.
Hangat jarimu tidak berhenti menjamah apa yang selama ini kau rindukan, tubuhmu bagai rumah yang terbakar menuju nikmat yang membuat dirimu blingsatan.
0 notes
Text
Semalam hujan tak diundang datang, masuk seenaknya mendinginkan tulang.
Raut wajah kasih sayang jelas terpampang, kenangan manis denganya muncul di ingatan.
Kau yang selama ini bersama dalam perjuangan kini telah pergi meninggalkan kenangan.
Rasa berat di dada langsung menahan udara yang masuk lewat tenggorokan.
Sesak nafas yang kurasakan ketika tahu aku merasa kehilangan.
Ingin kaki ku berlali untuk melihatnya terakhir Kali sebelum ia masuk liang lahat.
Kau yang selalu membuatku bersemangat kini hanya tinggal doa yang terucap.
Rantai ikatan jelas semakin erat, kepergianmu kini sungguh ku ingat.
Kau yang pernah memeluku erat sekarang sudah tenang mendapatkan tempat.
Kan ku doai dirimu dengan khidmat agar kau tahu di sana bahwa aku dan ibuku sungguh menyayangimu amat sangat.
Tunggulah 40 hari kedepan, kan ku temui keluargamu di bawah rembulan dan kusambangi pusara mu yang kan kau tempatkan.
Doa sepanjan jalan sudah ku lantunkan, wahai kau yang sudah berpulang.
0 notes
Text
Ada pada masanya kita mengidamkan suhu dingin menusuk kulit dan udara segar dari pepohonan, hutan pinus sekitaran pulau Jawa menjadi nafas lega bagi kita yang perbegian ke arah pusat Jawa.
Alih-alih berandai-andai ingin punya rumah sekitaran hutan, yang ada kita malah membangun rumah tepat di tengahnya. Lalu menyimpulkan bahwa sesekali ada serangan dari hewan liar, yang nyatanya hewan itu hanya kebingungan melihat adanya bangunan yang tumbuh ditengah hutan.
Entah sihir apa yang diucapkan, mungkin jika melempar bekas sampah bungkus bigmac dari McD di tengah hutan, lihat 5 Bulan lagi kau akan lihat bagunan fast food itu dibangun kokoh, yang jelas-jelas sangat tidak dibutuhkan oleh warga sekitar.
Asap mengepul di udara membuat sesak para penduduk di jabodetabek, kalian yang selalu maklum bahwa ibu kota akan tetap seperti ini, bagaikan bunuh diri perlahan bagi paru-paru. Suka tidak suka begini lah hidup di metropolitan.
Hiburan yang kian kerasa jauh dengan alam hijau kau sebut sebagai hiburan meletihkan, harus jauh-jauh naik kendaraan menuju gunung, sudah sampai puncak hanya pemandangan yang kamu dapatkan.
Kau keluhkan jenis liburan ini, berharap ada anak tangga menjulang ke atas atau bahkan Kau berharap ada ekskalator panjang hingga menuju ke atas.
Oh lihat lah alam menangjs dan meraung-raung menumpahkan isi perutnya, gempa yang kian sering terjadi kau bilang azab yang tuhan berikan.
Mungkin tuhan tersenyum mendengar yang kau keluhkan, sambil berkata.
"tidak semua ulah ku yang punya urusan, kalian yang menanam, kalian pula lah yang merasakan"
Suka lupa daratan memang manusia ini, berkata semua kehendak tuhan pada bahwasanya kalian lah yang membuat perkara.
Alampun bekerja sama dengan tuhan, muak mendengar doa kebaikan padahal yang kau lakukan hanya keburukan.
"ini sudah mau akhir zaman" kau katakan?
Tidak, ini adalah buah hasil dari para manusia yang kau tanamkan.
Alam akan menyembuhkan dirinya sendiri melalui yang kita bilang sebagai bencana, jika pada masa dinosaurus alam menyembuhkan dengan Cara meledakan isi perut melalui gunung berapi. Mungkin kedepan alam akan punya Cara lain yang tentu kita tidak tahu.
Pada bahwasanya memang semua harus berhenti beroperasi, bayangkan saja. 1-2 hari saat perayaan idul fitri, langit Jakarta langsung begitu bersih tanpa asap kendaraan bermotor.
Mungkin itu yang kita perlukan, berhenti beroperasi.
Rehat sejenak.
Andai ku jadi penguasa, akan ada 1 sampai 2 hari disetiap bulan, hari tanpa beroperasi.
Seperti halnya menganut kepercayaan Hindu untuk melakukan nyepi, kali ini Kita lakukan nyepi satu negara disetiap bulan.
Lagi pula, siapa pula yang tidak suka berlibur dapat tambahan 2 hari?
Biarkan alam kita rehat sejenak dari padatnya segala aktifitas. Akan jadi sejarah baru yang ditorehkan jika Kita melalukanya, bayangkan mesin-mesin itu berhenti. Memberi nafas pada yang lain.
Kita hanya sedang menambahkan beban pada alam, marilah kita melepaskan beban pada alam.
0 notes
Text
Iri dengan Malaikat yang bisa leluasa melihat tubuhmu.
Mungkin ada percakapan antara mereka berdua.
"lihat manusia itu, lagi-lagi ia mengabadikan bentuk tubuhnya dengan kameranya, haruskah kucatat dosa?"
"sepertinya tidak perlu"
"kenapa?"
"biarkan manusia lain tahu bahwa Tuhan tidak sia-sia memberikan tubuh kepadanya. Tubuh yang ia cintainya"
"Lalu, apakah kau akan catat itu sebuah kebaikan?"
"sepertinya iya, Tuhan pun berbisik kepada ku"
"apa?"
"katanya, "jika kau kubuat dengan adanya hawa nafsu, tentu kalian berdua tak akan segan untuk menyetubuhinya"
0 notes
Text
Baik dan buruk
"kau yang catat atau aku?"
"tidak tahu, mau tanya ke atas?"
"bagaimana jika setengah-setengah?"
"tidak, menurutku itu dosa besar"
"menurutku juga itu pahala besar"
"ia setiap hari berzinah, tak tahu kah kau itu dosa besar?"
"kau tau ada keluarga di rumah sedang pesakitan kan? Bukan kah itu kebaikan?"
"iya, tapi kan bisa kerja lain"
"bukan urusan kita menghakimi hambaNya, kita hanya mencatat baik buruknya"
0 notes
Text
Aku dan yesus.
Jika aku boleh menyimpan foto senyumnya mungkin sudah aku lakukan dari jauh hari.
Tapi ia berbeda, akupun tidak tahu siapa namanya.
Aku menggagumi nama panggilanya.
Menyentuh siapa dirinya dan bagaimana hidupnya saja aku masih terlalu jauh.
Sudah beberapa hari ini aku menghindari dirinya, sepertinya ia tidak nyaman dengan keberadaanku, sikap baikku.
Boleh kah aku berbicara dengan tuhanmu?
"sedang apa kau saat meniupkan ruh kedalam Rahim ibunya?"
"kenapa?"
"kau terlalu berlebihan meniupkan kebahagian dalam tubuhnya"
"apakag itu mengganggu mu?"
"ya, jelas. Akupun iri dengan dirinya, aku ingin menjadi bagian dari kebahagianya."
"sudah kah kau bertanya kepadanya?"
"bertanya apa?"
"apa sumber kebahagianya?"
"belum, kau kan tuhanya. Dari pada kau bertanya kepadaku, lebih baik kau kabulkan satu doa ku yang bukan umatMu. Mau kah kah dengar doaku?"
"iya, silahkan"
" aku tidak tahu akan diomeli atau tidak oleh tuhan ku. Tapi ku tau tuhan mungkin menginginkan kebaikan pada umanya, semoga ia baik terhadap diriku.
Aku berdoa untuk UmatMu, jauhakn ia dalam gelisahnya, rangkul-lah ia dalam jalabMu, yang terpenting Kuat kan dalam segala hal untuk harinya, hidupnya, malamnya, paginya. Aku mohon, jaga ia dalam kebaikanMu"
"ada apa kau dengan umat ku?, kau menyukainya?"
"tidak tahu, yang jelas saat ku menuliskan ini ku merindukan umatMu, dia nama dalam doaku"
0 notes
Text
Wanita agung.
Setiap minggu kau kunjungi rumah tuhanmu tanpa pamrih, ku tau kau wanita penuh kasih.
Kau yang merasa dirimu bukan siapa-siapa justru kau ku kagumi apa adanya.
Kau yang ceria membuat sekelilingmu merasakanya.
Akupun merasakanya, hangatnya dirimu menerima orang lain itulah hebatnya.
Lalu aku berusaha masuk tanpa diundang padahal kau sudah ada yang punya.
Kau wanita agung kukagumi apa adanya dari hatiku yang rusak jujur ku ingin bersamanya.
Ikhlas kan lah sebagaimana mestinya bahwa ia bebas mengepakan sayapnya.
Lepaskanlah ia dengan doa sebaik-baiknya jika kau benar mengaguminya.
0 notes
Text
Hanya tangis yang ingin aku lakukan.
Aku ingat betul wangi dan aroma tubuhmu, yang aku tidak ingat adalah aku seharusnya menjaga jarak antata diriku dan dirimu.
Kau yang penuh kehangatan ternyata hanya butuh teman, tidak seharusnya aku menaruh harapan.
24 jam aku diam dalam penuh kelalutan, emosi tidak tenang, berfikir positif sudah kulakukan.
Tapi tetap nyatanya kecewa yang kuhadapkan.
Dengan semua sikapmu kepadaku kau bisa dengan tenang bersama dengan orang lain.
Entah apa yang kau bicarakan malam itu, tapi yang ku tahu kau mungkin menertawakanku.
Aku mungkin cemburu, cemburu karena ia bisa menyetuh rambutmu, alismu, dan pipi yang luka itu.
Tidak seharusnya aku bermain dengan rambutmu, dan tidak pula seharusnya aku mensave dalam indra penciumanku tentang aroma tubuhmu.
Duhai mata yang sudah lama tak berair entah kenapa hari ini kau mengalir.
0 notes
Text
Kurma dan air Zam-zam
Ayah dan ibuku beberapa waktu lalu baru saja pulang dari tanah suci.
Sepertihalnya dengan orang lain mereka membawa oleh-oleh untuk keluarga besar dan tamu yang akan datang ke rumah, tidak pula mereka lupa, mereka menyisihkan sebagian oleh-oleh itu untuk anaknya.
Dan dari semua orang-orang yang berkunjung rata-rata bertanya
"zam-zam asli sana mi?"
"ini ajwa dari arab apa tanah abang?"
Oh tuan dan nyonya, bisakah kalian diam dan makan saja?
"emang apa bedanya kurma tanah abang sama dari arab?"
"biar bekah, soalnya dari sana"
"oh...."
Dalam pikiranku berkata, emang tuhan membedakan makanan dari tanah suci dan tanah indonesia?
Lagi pula yang di tanah abang dapetnya kan dari sana juga.
"mi, aku belum air Zam-zamnya.."
"saya juga mi belum"
"saya juga belum"
"saya juga"
Lalu mereka berebut teko dengan isi air Zam-zam itu, entah kenapa lagi-lagi dalam pikiranku berkata.
"bahkan kalian yang mengejar berkah sekalipun begitu rakus dan saling berebut.
berkah apa?
Seharusnya aku membawakan cermin untuk kalian, dan kalian akan lihat mata nanar takut kehabisan berkah dari arab itu"
0 notes
Text
#Mydarkconfession
Aku yang sepi letih berlari, bertemu mereka yang baik hati.
Mungkin hanya bermaksud menghibur hati, malah hancur yang orang terima dari sikap busukku ini.
Aku yang membuat sesuatu harapan, lalu menghilang bosan bagai setan.
0 notes
Text
Pagi harinya ia telah tenang kembali, seperti seorang istri yang berselingkuh denganku secara binal satu malam dan esoknya berlagu seolah tak kenal
0 notes