Tumgik
me-bumi · 29 days
Text
Perempuan itu makhluk perasa. Dia tahu jika ada yang kamu sembunyikan, sehebat itu perempuan.
1 note · View note
me-bumi · 8 months
Text
Katanya, "Kau tak akan bisa mencintai lautan, hanya dengan berdiri di tepi pantai."
Sejujurnya aku tidak sependapat dengan ini.
Aku jatuh cinta dengan lautan sekalipun aku takut dengan apa yang ada di kedalaman lautan. Mungkin ada monster besar, ombak yang tak ramah, atau kegelapan jika aku terjatuh di dalamnya.
Namun bukankah karena mencintai lautan kita memilih untuk merasakan ombak yang datang? Memilih untuk melihat ke dalam kegelapan itu? Memilih untuk menebak monster jenis apa yang mungkin muncul jika kita berusaha memancing dalam ombak yang gusar.
Ku kira mencintai berarti menerima segala hal yang tidak nampak. Saat tersapu ombak yang cukup gusar, kita hanya perlu pelampung kecil yang membuat kita tetap berada di atas permukaan laut. Ombak tak akan selamanya gusar, ada kala dia tenang, kadang dia lucu.
Pilihannya memang hanya dua, mencintai lautan setelah tahu segala hal yang menakutkan di dalamnya. Atau memilih untuk meninggalkannya.
Namun ku rasa, saat mencintai artinya kau harus siap dengan segala hal menakutkan dari lautan. Ini hanya pendapatku, kalian boleh berpendapat lain.
0 notes
me-bumi · 10 months
Text
Jangan Menikah Karena Hal Ini
Tulisan kali ini saya peruntukkan untuk wanita-wanita yang masih sendiri karena Allah dan bingung menjawab pertanyaan keluarga di akhir tahun nanti.
Sekali lagi pertanyaan yang paling sulit jawabannya diutarakan ketika kumpul keluarga adalah persoalan menikah. Yup, coba bagaimana menjawab pertanyaan dari keluarga ibu atau ayah yang menyinggung soal pernikahan? Paling bener yah disenyumin walaupun balasan atas sedekah kita adalah "Makanya jangan kebanyakan milih. Nanti sendiri seumur hidup gak ada yang nemenin kamu, diledekin juga." Atau mungkin seperti ini, "Jangan terlalu mandiri makanya, laki-laki gak suka perempuan karena terlalu mandiri."
Yup, wajar, orang tua cemas. Tapi anehnya mereka kadang gak paham konsep menikah saat ini seperti apa. Mereka tak paham ada trauma kecil yang mungkin penyebab kenapa memilih masih sendiri. Ini bisa jadi referensi untuk menjawab pertanyaan seputar nikah nanti.
Pertama, jangan menikah karena semua teman telah menikah. Ini bukan lomba, siapa duluan dia pemenangnya. Jika menikah seperti ini, saya rasa pasangan hanya seperti trofi. Saat puas memamerkan trofi lambat laun rasa jenuh akan datang. Trofi kemenangan lomba hanya akan menjadi penghias di lemari.
Kedua, jangan menikah karena takut sendirian. Ingat, kita lahir gak berpasangan, gak ajak teman juga. Keluar dari rahim ibu sendiri. Ya pasti nanti matinya juga sendirian. Di alam kubur juga sendirian. Tenang saja selama kita baik sama saudara sekalipun gak ada pasangan, masih ada saudara yang akan mengurus pemakaman kita kelak. Selama kita baik sama manusia, masih akan ada yang mendoakan kita. Janji Allah, di Surga gak ada manusia yang tidak memiliki pasangan.
Ketiga, jangan menikah karena umur udah tua. Bertambah umur bukan berarti bertambah pengetahuan tentang komitmen yang lebih baik kan. Justru dengan bertambahnya umur semakin paham bahwasannya pasangan itu adalah rezki, dan jika di dunia Allah tak memberinya maka yakinlah Allah akan berikan di Surga kelak.
Jadi menikahnya gimana?
Menikahlah karena kamu menemukan seseorang yang ibadahnya lebih baik dibanding kamu (ingat sholat wajib itu adalah perintah yang diwajibkan oleh Allah sejak lahir jadi jangan tertipu dengan manusia yang sholat 5 waktu). Ibadah yang seperti apa? Lihat ibadah sunnah yang dia kerjakan. Puasanya, seberapa sering Al-Quran ia baca. Setelah ibadahnya, lihat akhlaknya. Bagaimana ia bersikap kepada orang lain, lihat bagaimana ketika dia marah, lihat bagaimana dia memandang dunia.
Menikahlah karena kamu merasa bahwa bersamanya kamu bisa menjadi sebaik-baik manusia. Bertambah ilmu agamanya, bertambah kejujurannya, bertambah rasa sabarnya, dan bermanfaat untuk orang lain (sedekah). Pastikan dia paham jenis sedekah apa saja. Tahu kepada siapa harus disedekahkan dalam Al-Quran terlebih dahulu. Dan paham bahwa bakti anak laki-laki memang seumur hidup untuk ibunya namun nafkah kepada keluarga tetap harus jalan (biar gak kayak yang di kajian ustad hanan itu loh).
Terakhir, menikahlah karena visi misi kalian dalam berkeluarga itu sejalan dan berdampingan. Artinya selalu searah dan tidak akan jauh dari satu sama lain.
Ah, terlalu panjang rasanya. Terakhir, menikahlah karena Allah, karena ada ridho yang kita inginkan dalam penyempurnaan setengah agama kita. Yang ketika kamu melihatnya bayangan surga bersamanya terlihat jelas.
Sekian dan mohon maaf bila Bumi ada salah.
1 note · View note
me-bumi · 1 year
Text
Tak perlu iri...
Tangan yang ingin kau genggam saat ini mungkin bukan untukmu. Tangan yang kau jaga untuk-Nya selama bertahun-tahun, tak mungkin Allah berikan pada orang yang senang menggenggam yang tak halal baginya.
*Kalimat seperti ini semoga masih bisa menguatkanmu untuk tetap percaya, doamu didengarkan, namun kata Allah bukan saat ini.
6 notes · View notes
me-bumi · 1 year
Text
Tumblr media
It's my 7 year anniversary on Tumblr 🥳
1 note · View note
me-bumi · 2 years
Text
Tidak ada manusia yang tidak lelah dalam hidupnya. Kita semua capek, dengan porsi yang berbeda dari kata tersebut.
Ada yang capek fisik karena melakukan pekerjaan yang sama setiap hari.
Ada yang capek batin karena berusaha sekuat mungkin memenuhi tugasnya dengan beragam tuntutan.
Ada yang mungkin capek fisik dan batin, hanya saja dia tak pernah tunjukkan.
Karena itu, Allah meminta umat-Nya untuk saling tolong menolong dalam kebaikan. Agar lelah yang tadinya 100% bisa berkurang menjadi 50%.
6 notes · View notes
me-bumi · 2 years
Quote
Bumi tak selalu baik, tapi kita selalu bisa berbuat baik untuk penduduk Bumi
Selamat datang 2023, semoga bukan tahun terakhirku di Bumi.
19 notes · View notes
me-bumi · 2 years
Text
Aku bukan perempuan yang ilmu agamanya sebaik idamanmu, tapi denganmu aku ingin menjadi lebih baik lagi.
Aku bukan perempuan yang baik, sebaik yang imajinasimu gambarkan di dalam kepalamu. Tapi, aku selalu ingin menjadi perempuan yang paling baik untukmu.
Aku ingin kamu, tapi kalau kamu ingin yang lain aku bisa apa. Kita ibarat pena dan kertas, kertas menunggu pena memenuhinya dengan coretan, sementara si pena memilih sebuah buku dengan sampul dan isi yang indah.
18 notes · View notes
me-bumi · 2 years
Text
Mungkin... di dunia ini tidak ada kata romantis selain...
"Nikah yuk. Beban hidup kita tanggung bersama, rezki kita serahkan ke Allah. Aku kerja, kamu kerja, kita saling menyemangati dengan dakwah, menguatkan satu sama lain dengan banyaknya kisah romantis dari Rasul dan Sahabatnya. Mendidik anak dengan cara yang kita inginkan tapi tetap dengan ridha Allah. Gimana? Mau gak nikah sama aku?"
Udah gitu doang mah udah bikin merah ini pipi. Sayang, cuma dengar dari meja sebelah, sementara aku sibuk menikmati ayam bakar dengan cabe hijau yang lezat.
3 notes · View notes
me-bumi · 3 years
Text
Ibaratnya dandelion...
Saat tanah tempatmu berpijak mulai membuatmu mati, lebih baik hidup di tanah yang baru. Tapi, rumput disekitar akan rindu. Yang baik satu per satu pergi, si rumput liar yang mulai jatuh hati pun ikut sedih, barangkali belum sempat ia mengatakannya dandelion telah bertumbuh dengan mawar di tempat yabg lebih baik.
Ceritanya ku dengar dari hujan yang datang hari ini.
2 notes · View notes
me-bumi · 3 years
Note
Haii ka bumii
Hai...
0 notes
me-bumi · 3 years
Text
Q: Apa yang paling membuatmu takut?
A: Manusia.
Q: Kenapa?
A: Karena satu-satunya yang tidak bisa ditebak yah manusia. Mungkin karena trust issue aku yang tinggi kali ya.
Q: Apa yang paling sulit kamu lakukan?
A: Minta tolong kali ya. Ini tuh paling susah, sekalipun mau minta tolong, pasti mikir berhari-hari dulu sebelum minta tolong. Makanya temen aku dikit, gak banyak.
Q: Kalimat yang paling kamu benci?
A: Allah tuh benci sama kamu. Allah udah gak sayang sama kamu. Kalau ada ngomong gini ke aku suka kesel banget, sampai nangis.
Q: Siapa orang yang paling kamu sayang di dunia?
A: aku(?). Apa ibu ya(?)
Q: Ceritain satu hal yang paling takut kamu ceritakan ke orang lain?
A: Penyakit aku mungkin (?)
Q: Apa yang membuatmu senang?
A: Makanan, Drama, Film, Buku.
Q: Apa yang membuatmu sedih?
A: Apa saja yang sedih.
Q: Apa kebohongan yang paling kamu katakan?
A: Aku selalu baik.
Q: Apa resolusimu di tahun 2022?
A: Selalu bahagia sekalipun sedih harus bahagia. That's enough.
2 notes · View notes
me-bumi · 3 years
Text
Saya itu...
Saya adalah perwujudan dari ketidakmampuan seseorang menahan kejamnya dunia. Saya dijadikan tameng agar dia selalu kuat menghadapi yang tidak mampu dihadapi. Saya mungkin tak nyata, tapi untuknya saya nyata dan sangat dibutuhkan.
Lalu, jika saya pergi, bagaimana dia menghadapi hidup yang berulang kali dia lihat di dalamnya dia menjadi kaku dan tidak bernafas? Bagaimana dia akan menjadi lebih berani jika saya pergi?
Saya bahkan tak tahu saya itu apa...
0 notes
me-bumi · 3 years
Text
Jangan takut....
Tidak semua Allah ciptakan buruk.
Tidak semua Allah jadikan tak baik.
Tidak semua manusia sama.
Bisa jadi, kali ini yang datang padamu adalah yang paling baik yang Allah berikan.
Bisa jadi, kali ini yang datang padamu adalah yang bisa membuatmu percaya, kehidupan setelah menikah bukan hal menakutkan.
4 notes · View notes
me-bumi · 3 years
Text
Apa kau baik-baik saja?
- ... ... ... beberapa orang hanya ingin mendengar pertanyaan ini.
5 notes · View notes
me-bumi · 4 years
Text
Selamat pada manusia-manusia hebat yang masih bisa bertahan. Jalan kita masih panjang, masih ada hal yang harus kita perjuangkan, dunia dan akhirat.
2 notes · View notes
me-bumi · 4 years
Text
Titik Terendah
Apa kamu pernah mengalami suatu masa dimana tidak ada masa depan terlihat jelas didepanmu, tidak ada jalan yang bisa menuntunmu pada ujung cahaya penuh warna, atau hingga kamu merasa pilihan terakhirnya adalah menyerah?
Di dunia ini mungkin saja, tidak ada manusia yang tidak pernah mengalami cobaan. Bahkan cobaan yang berat, yang mungkin bisa dikatakan sebagai titik terendah dalam kehidupan manusia. Saya, kamu, pun mereka mungkin pernah, atau bahkan pernah terbersit untuk menyerah dalam hidup, saking sulitnya terasa, saking tidak adanya pilihan paling baik untuk tetap menjamin jiwa tetap hidup.
Jika kamu sedang mengalaminya sekarang, mari kita istirahat sejenak. Menangis? Tentu saja boleh, kau boleh menangis sekencang mungkin, selama mungkin selama rasa menyesakkan itu masih ada, kau boleh menyalahkan semesta, boleh menyalahkan manusia, egoislah sejenak, hanya agar kau sadar bahwa apa yang kau lakukan salah, bahwa yang memberikanmu masa paling berat selama hidup sedang menantimu untuk memelukmu dalam kepercayaanmu untuk menyerahkan pengaturan kehidupanmu pada-Nya.
Kau tak sendiri, kita semua pernah dan telah melewati titik terendah di dalam hidup kita. Bahkan ada yang hampir memilih untuk meninggalkan semesta hanya karena tidak terlihatnya pilihan untuk membuatnya bisa melihat arah yang baik untuk melewati titik ini. Tidak masalah semangatmu hilang, asal tak selamanya, tidak masalah memaki manusia karena meninggalkanmu di titik terendahmu, selama kau tak meninggalkan dirimu sendiri terpuruk dalam penjara yang kau sebut “Penyesalan” dikemudian hari.
Orang-orang mungkin akan mengumpatmu karena pilihan yang kau pilih, abaikan saja, bahagiamu bukan terletak pada orang lain namun pada dirimu sendiri, kau yang membuatnya untuk membahagiakan dirimu, bukan membahagiakan dirimu untuk memuaskan ego orang lain. Apapun keputusan yang kau pilih untuk melewati titik terendah dalam hidup jangan lupa sertakan DIA. Ikhlas, tentu saja sulit, mana mungkin melepaskan sesuatu yang membuatmu nyaman bertahun-tahun dalam waktu singkat. Tapi, akan berbeda jika kau sertakan DIA.
Karena itu, jika kau sedang diuji pada titik terendah dalam hidupmu, jangan menyesalinya nanti, Tuhan tak memberikan ujian untuk kita lalui dengan penyesalan. Jika kau ada pada titik terendah dalam hidupmu, jangan biarkan dirimu terlalu larut dalam kesedihan, ingat di dunia ini ada yang kondisinya jauh lebih buruk darimu. Air matamu tak mungkin mengalahkan kisah pilu orang lain yang kondisinya lebih buruk dari kondisimu saat ini.
Jika titik terendahmu membuatmu merasa ditinggalkan seorang diri, yakinlah DIA sedang berusaha memisahkanmu dari manusia-manusia yang tidak berguna dalam hidupmu. Dan DIA akan mendatangkan orang-orang baik kemudian, percayakan DIA tak akan mengambil lantas tidak menggantinya dengan yang baik.
Kritik pedas akan selalu kamu dengarkan, ejekan mungkin mengikut kemudian, jangan didengarkan, abaikan saja. Tidak semua kritik menyakitkan harus didengarkan, ada kala jika kritik itu membuatmu menangis, tinggalkan ia dalam kotak sampah lalu bakar hingga hangus atau kau bisa menertawakannya. Menertawakan betapa bodohnya manusia menganggap kau tak bisa melalui masa paling sulit yang sudah DIA siapkan agar kau lulus dan menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Jika hidup terlalu berantakan bagimu, cobalah kali ini untuk menyerahkan hidupmu pada-Nya, biarkan DIA yang atur, biarkan DIA yang memilihkan jalan mana yang harus kamu pilih, sekalipun hidup dengan segala kecukupan yang semesta berikan, tidak apa, asal memiliki-Nya sudah lebih dari cukup untuk kita. Besok, ketika kamu berhasil melewati titik terendah dalam hidupmu dan lebih dekat dengan-Nya, kau akan menertawakan betapa lucunya dulu menangisi keputusan yang salah, yang kamu pilih selama ini.
28 notes · View notes