Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
The Definition of Kesel
When u kerja mulu saban hari kaga diem2 bae di kamar but your berat badan naik 10kilo
1 note
·
View note
Text
Hindari Calo
Sebisa mungkin dalam pengurusan administrasi hindarilah calo. Kenapa? Kebanyakan calo tukang boong, tapi ada yang jujur sih.
Seperti kemarin waktu saya mengambil SIM di Kejaksaan Jakpus Jalan Angkasa. Dengan iming-iming proses cepat si calo menawarkan biaya jasa 300ribu. Terus saya tolak mentah-mentah. Akhirnya saya urus sendiri dan ternyata cuma kena denda 75ribu dan prosesnya tidak terlalu lama karena cuma antri 30menit lah.
0 notes
Text
What If
What if Soekarno tidak pernah dilahirkan?
Akan muncul Soekarno lain. Tidak ada nama Bandara Soekarno, tidak ada nama Stadion Gelora Bung Karno.
What if PKI berhasil mengkudeta pemerintah pada saat itu?
Indonesia menjadi negara komunis dan akan dekat sekali dengan negara-negara kiri. Pahlawan seperti Soekarno, Hatta, Syahrir dll akan dicap penjahat perang. Jalan-jalan di Indonesia akan diisi oleh Muso, Alimin, Sneevliet bahkan mungkin Tan Malaka.
What If Fatahillah tidak mengusir Portugis dari Sunda Kelapa?
Mungkin pulau Jawa atau bahkan Indonesia tidak akan pernah benar-benar menderita. Karena setelah Portugis berhasil diusir dari Kalapa datanglah musuh bebuyutan Portugis yaitu VOC. Sejatinya Portugis di Asia benar-benar tidak berdaya, mereka hanya menguasai kota kecil dengan tujuan untuk berdagang, seperti yang mereka lakukan di Macau, Goa, Ternate dan Dili. Beda sekali yang dilakukan oleh VOC yang kemudian dilanjutkan oleh Belanda di Jawa.
0 notes
Text
Hegel vs MarxEngels
Jikalau ilmu pasti dialihkan ke filsafat ada dua perbedaan mendasar dari dua golongan dari filsafat yaitu idealis dan materialis. Dialektika Hegel berdasarkan rohani mutlak atau idealis sementara MarxEngels berdasarkan materialis. Menurut idealis segala gagasan yang ada di pikiran individu dapat membentuk realita sosial, gampangnya idealis menempatkan semua yang ada di otak kita sebagai pangkal dari suatu gagasan. Sementara materialis melihat bahwa yang dapat membentuk realita sosial adalah apa-apa saja yang individu alami menggunakan panca indera seperti melihat, mengamati dan merasakan setiap hari. Materialisme melihat kenyataan yang ada atau hal-hal yang bisa dilihat sebagai realita sosial.
0 notes
Text
Ketilang
Sudah dua kali dalam sebulan ini saya kena tilang.
Yang pertama waktu itu sebelum tahun baru 2018 selepas acara dari Menara Palma di daerah Kuningan saya melewati jalan HR Rasuna Said.
Karena melalui jalur cepat dan sialnya ada pakpol saya jadi kena tilang.
Waktu itu saya langsung bayar dendanya ke pakpol.
Lalu tadi sore saya melewati jalur cepat di kawasan Cempaka Putih.
Dan akhirnya kena tilang juga.
Namun kali ini saya diharuskan untuk membayar dendanya di pengadilan.
Kapok.
0 notes
Text
Tesis, Antitesis, dan Sintesis
Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa alam raya tempat kita tinggal seperti gelanggang perjuangan yang tak putus-putusnya. Antara dua kodrat yang sebenarnya sederajat, yaitu kodrat positif dan kodrat negatif. Berdasarkan perjuangan atau pertentangan dua kodrat tersebut menurut Dialektika versi Hegel dalam filsafat kita ibaratkan dengan perjuangan tesis dan antitesis yang menghasilkan sintesis terus-menerus yang tak putus.
Dialektika berasal dari kata dialog yang artinya komunikasi dua arah. Setiap tesis pada gilirannya akan mendapatkan antitesis yang nantinya akan menghasilkan sintesis. Sintesis ini nantinya akan berkembang menjadi tesis baru yang pada gilirannya juga akan mendapatkan antitesis sehingga akan menghasilkan sintesis atau tesis baru lagi. Ad infinitum. Tak putus-putusnya. Inilah yang disebut hidup gerakan perubahan, terus menerus tanpa berhenti, tidak ada kesempurnaan itu dimanapun juga atau di semua cabang kehidupan yang kita peroleh. Perbaikan bukanlah omong kosong. Tesis, antitesis dan sintesis.
Sebagai contoh:
1. Indonesia
Tesis: Soekarno (Era Orde Lama)
Pamornya kian menurun di kalangan rakyat akibat serentetan peristiwa dengan puncak peristiwanya adalah G30SPKI. Nawaksara menjadi pidato terakhir yang disampaikan Soekarno dihadapan MPRS pada 22 Juni 1966 yang akhirnya ditolak oleh MPRS, lalu MPRS memutuskan untuk memberhentikan Soekarno sebagai presiden seumur hidup.
Antitesis: Soeharto
Soeharto yang pamornya terus naik, diangkat oleh MPRS menjadi presiden menggantikan Soekarno.
Sintesis: Era Orde Baru
Dengan naiknya Soeharto sebagai presiden maka berakhirlah era Orde Lama. Dan dimulai era Orde Baru.
Sintesis orde baru berkembang menjadi tesis baru.
Tesis: Soeharto (Era Orde Baru)
Krisis ekonomi 1998 membuat Soeharto turun dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998.
Antitesis: Orang-orang yang menuntut reformasi.
Mahasiswa menduduki gedung MPR menuntut Soeharto turun dari jabatannya.
Sintesis: Era Reformasi
Era Reformasi dimulai ketika pengganti Soeharto yaitu BJ habibie dilantik menjadi presiden.
2. China
Tesis: Dinasti Qing
Anti modernisasi, birokrasi yang bobrok, pemerintah yang korupsi, serta militer yang lemah membuat Dinasti Qing roboh pada tahun 1911 yang mengakhiri kekuasaan selama lebih dari 20 abad kefeodalan China.
Antitesis: Pasukan Revolusi Dr. Sun Yat Sen
Dr Sun Yat Sen mendirikan republik China pada 1912.
Sintesis: Kuomintang
Setelah Sun Yat Sen meninggal dunia pada 1925, penerusnya Chiang Kai Shek menjadi orang nomer satu di Partai Nasionalis China Kuomintang (KMT) dan menyatukan seluruh China dalam satu republik.
Tesis: Partai Kuomintang (KMT)
KMT pimpinan Chiang Kak Shek menjadi penguasa China pada 1925, pada 1928 Partai Komunis China (PKC) pimpinan Mao Zedong dibentuk dan dimulai perang saudara di antara keduanya.
Antitesis: Partai Komunis China (PKC)
Mao Zedong memimpin perang saudara melawan KMT pimpinan Chiang Kai Shek. Dengan didukung oleh rakyat yang melihat kebobrokan dan korupsi ada di tubuh KMT, mao berhasil memenangkan perang saudara.
Sintesis: Republik Rakyat Cina
PKC menjadi penguasa di dataran China sehingga membuat China menjadi negara komunis sampai sekarang. Sementara KMT lari ke pulau formosa atau Taiwan dan mendirikan negara dengan nama Republik China atau yang biasa disebut dengan Taiwan.
0 notes
Photo
0 notes
Text
Sejarah yang Overrated, Underrated dan Kabur.
1. Boedi Oetomo
Setiap 20 Mei di negara kita diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Kala itu 20 Mei 1908 sembilan pemuda STOVIA (Sekolah Dokter Pribumi Batavia) membentuk organisasi Boedi Oetomo. Nyatanya Boedi Oetomo hanyalah berisi priyayi-priyayi Jawa dengan tujuan melepaskan suku Jawa dari keterbelakangan. Masa itu tata pemerintahan Jawa adalah mantri, asisten wedana, wedana, patih, dan bupati.
Diluar golongan itu orang Jawa sangat terbelakang dengan baca tulisnya. Gagasan Boedi Oetomo sebenarnya berasal dari pemikiran Dr. Wahidin Soedirohoesodo, seorang dokter jawa priyayi rendahan asal Jogja yang kemudian ditindaklanjuti oleh Soetomo dan Soeradji hingga jadilah Boedi Oetomo. Padahal sebelum Boedi Oetomo lahir sudah ada Mardiwara yang terbentuk pada awal 1900-an yang berisi kaum terpelajar Jawa. Ada juga THHK (Tiong Hoa Hwee Koan) yang berdiri pada 1899, berdiri sebagai protes ke Gubermen karena memberikan kedudukan pada bangsa Jepang sama dengan bangsa Eropa. Pada masa sekarang THHK menjadi Sekolah Terpadu Pahoa di Serpong. Tahun 1901 juga ada organisasi Suria Sumirat yang didirikan di Semarang dengan berisikan para pengrajin. Dua tahun sebelum Boedi Oetomo lahir dibentuk Sarekat Prijaji yang bertujuan memperjuangkan anak-anak Jawa agar bisa mendapatkan pendidikan Barat.
Perbedaan Boedi Oetomo dengan organisasi lainnya adalah cara berhubungan dengan Gubermen. Boedi Oetomo tidak radikal sehingga mudah diterima oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Jadi bagaimana mungkin Hari Kebangkitan Nasional diperingati kalau sejatinya hanya kebangkitan untuk orang-orang Jawa saja. Tidak lain dan tidak bukan hal ini karena propaganda Van Deventer dengan gagasan politik etisnya.
2. Kartini
Kartini adalah bikinan Belanda. Pada masa politik etis, Menteri Kebudayaan Belanda saat itu J.H. Abendanon bermaksud mengangkat sebuah tokoh di Hindia Belanda dengan tujuan membuktikan bahwa Belanda bisa memunculkan pribadi yang maju dari negeri jajahannya demi kampanye politik etis mereka dan membuktikan kalau mereka tidak kalah dengan Inggris di India. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang dibukukan oleh J.H. Abendanon hanyalah berisi tentang surat-surat kritis yang menceritakan kebijakan kolonialis Belanda, yang Kartini tulis untuk seabreg sahabat penanya di Belanda. Surat-surat itu berisi tentang kedudukan perempuan Jawa, serta gugatannya tentang sistem patriakis di Jawa yang salah satunya adalah kebiasaan berpoligami.
Gagasan poligami yang ditentang bertahun-tahun oleh Kartini lewat tulisannya nyatanya tidak berhasil Kartini lakukan dalam kehidupannya, karena ia akhirnya mau dipoligami oleh seorang Bupati Rembang yang sudah menikah tiga kali. Jadi sebenarnya Kartini ini adalah produk propaganda Belanda yang kemudian diteruskan oleh pemerintah Indonesia pada saat itu Orde Baru, sehingga sampai sekarang setiap tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Emansipasi Wanita. Kartini yang hanya curhat dengan teman-temannya, coba bandingkan dengan Cut Nyak Dien atau Martha Christina Tiahahu yang ikut berperang melawan Belanda, atau H.R Rasuna said yang sekarang menjadi nama jalan di Kuningan seorang Aktivis Wanita yang pernah dipenjara karena orasi-orasinya yang mengecam pemerintahan Hindia Belanda.
3. Tan Malaka
Seorang bapak bangsa yang terlupakan. Tan Malaka lahir di Suliki, Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat pada tahun 1897. Nama lahirnya Ibrahim. Tahun 1913-1919 dia pergi ke Belanda menuju ke Harleem untuk melanjutkan pendidikannya. Di Belanda itulah Tan belajar tentang teori-teori komunis ala Karl Marx. Selepas dari Belanda Tan kembali ke Indonesia untuk mengajar sekolah di Deli. Lalu pada tahun 1921 Tan pindah ke Semarang dan ikut membentuk SI (Sarekat Islam) yang kemudian berganti nama menjadi PKH (Perkumpulan Komunis Hindia Belanda) inilah cikal bakal PKI.
Tahun 1922 Tan diasingkan ke Belanda oleh pemerintah kolonial karena membuat sekolah SI. Dari Belanda ia mendaftar menjadi anggota DPR namun gagal, lalu ke Jerman mendaftar menjadi anggota Angkatan Perang, tapi ditolak karena bukan orang asli Jerman. Setelah itu Tan ikut ke konferensi komintern (komunis internasional) di Moskow, disana Tan bertemu dengan Lenin, Stalin dan Ho Chi Min. Dari Moskow Tan ke Kanton untuk menjadi wakil biro asia timur komintern, disana Tan menulis buku Naar de Republic Indonesia (Menuju Republik Indonesia). Dari Kanton ia menuju ke Filipina, lalu ke Singapura pada tahun 1926, di Singapura ia menulis Massa Aksi yang isinya dikutip oleh Soekarno untuk berorasi di THB Bandung. Dari Singapura ia menuju ke Thailand untuk bertemu dengan teman pelarian politiknya Subakat dan Djamaludin Tamim, di Thailand inilah Tan, Subakat dan Tamim mendirikan PARI (Partai Republik Indonesia) partai yang bergerak di bawah tanah dengan tujuan menghapuskan kolonialisme di tanah melayu khususnya Indonesia. Setelah dari Thailand berturut-turut Tan pergi ke banyak negara untuk menghindari intel Belanda, Inggris dan Amerika. Dari Filipina tan menuju Pulau Amoy, Shanghai, Hongkong, Pulau Amoy, Myanmar, Singapura, Malaysia. Barulah setelah Jepang mengambil alih Indonesia dari Belanda, Tan pulang ke Indonesia melalui Penang.
Namun setelah Indonesia merdeka Tan malah dipenjara tanpa pengadilan oleh Soekarno karena dianggap berbahaya. Padahal sebelumnya Soekarno pernah memberikan testamen bahwa apabila ia dan Hatta ditangkap atau meninggal maka yang akan menjadi presiden adalah Tan Malaka. November 1948 Tan dibebaskan, segera setelah dibebaskan Ia bersama Sukarni mendirikan Partai Murba (Musyawarah Rakyat Banyak). Februari 1949 Tan ditembak mati oleh Letda Soekotjo dari Batalyon Sekatan Divisi Brawijaya karena dianggap berbahaya, jasadnya dikuburkan di desa Selopanggung kaki gunung Wilis Kediri.
Karya-karya Tan Malaka kebanyakan berisi tentang pikirannya mengenai kolonialisme di Indonesia, tentang konsep Republik Indonesia, tentang bagaimana revolusi dilakukan, tentang bagaimana Indonesia harus merdeka 100%. Yang paling terkenal adalah Madilog (Materialistik, Dialetika dan Logika). Oleh beberapa kalangan Tan dianggap sebagai satu-satunya Filsuf Indonesia karena pemikirannya yang masih relevan hingga sekarang dan jauh kedepan dibanding orang-orang pada jamannya.
Tan Malaka diangkat menjadi pahlawan oleh Soekarno pada tahun 1964 bersama-sama dengan Alimin. Pasca G30S, lalu era orde baru dimulai namanya seakan-akan lenyap dari Indonesia, gelar pahlawannya tidak dicabut tetapi di pelajaran sejarah sekolah-sekolah di Indonesia namanya tidak pernah disebut. Hal ini karena sentimen rezim Soeharto akan komunis. Padahal program kerja Soeharto seperti Repelita sejatinya mirip-mirip dengan sosialis.
0 notes
Text
Carmen
Belajar darimu adalah lentera buram yang masih harus kurawat
seperti kenangan seekor kelinci di dalam liangnya,
yang kita intip dari balik jendela.
Lalu Juni kehabisan waktu,
serupa tandu yang dikalahkan kereta cepat.
0 notes
Text
(1) Boitenzorg 17 Januari 2016
Pagi itu gw dibangunin suara hape gw.
Ternyata ada pesan WhatsApp masuk.
Sebuah percakapan singkat yang membuat hari gw tersenyum.
"Sayang bangun ih"
"Iya udah bangun nih"
"Dasar kebo kamu"
"Hahaha, nanti ketemu di depan sevel jam 9 ya"
"Iya"
"I love u deh"
"Ganjen"
"I love u so much"
"Bodo"
"Kangen"
"Bodo amat"
"Nyebelin kamu"
"Emang, terus ngapain cinta aku"
"Dih, kamu kali yang cinta"
"Ngapain banget"
"Ih dasar"
"Hahaha, iya aku sayang kamu udah sanah buruan mandi"
"Nah gitu dong"
Hari itu gw ada janji jalan-jalan di kota ujan.
0 notes
Text
Serendipity
Hidup adalah bukan saja tentang mendapatkan tujuan. Hidup bukan tentang bagaimana dirimu mendapatkan uang, bukan tentang pekerjaanmu, bukan tentang apa-apa yang sudah kau dapatkan, bukan tentang masa lalumu dan masa depanmu, bukan hanya soal siapa pacarmu atau mantan pacarmu atau temanmu atau musuhmu, bukan tentang siapa yang kau cium, bukan tentang sepatumu atau bajumu atau badanmu atau gayamu.
Bahkan hidup bukan melulu soal berapa gajimu, berapa nilai ujianmu, berapa berat badanmu. Hidup bukan sekedar memiliki banyak teman, entah seorang diri atau tidak.
Namun hidup adalah tentang siapa yang kau cintai dan kau sakiti. Hidup ini tentang menghindari perasaan cemburu dan iri hati. Tentang kepercayaan.
Tentang bagaimana dirimu menghargai orang lain. Hidup adalah pilihan. Tentang untuk memilih untuk mengggunakan hidupmu untuk menyentuh orang lain dengan cara yang tak bisa digantikan dengan cara lain.
Lalu. Pilihlah hidupmu untuk hal-hal yang baik. Bahagiakan hidupmu dengan hal-hal yang baik. Baikkanlah hidupmu dengan kebahagian yang kau pilih dengan baik. Berbahagialah dengan cemburu-cemburumu. Cintai hidupmu seperti kau mencintai kekasihmu. Berlaku baiklah dengan orang lain seperti Tuhanmu memberikan kebaikan kepadamu.
0 notes
Photo
Pantai Air Mati, Ketapang, Kalimantan Barat, 8 Desember 2017
0 notes
Text
Biasa-biasa saja
Sukanya biasa-biasa saja.
Cemburunya biasa-biasa saja.
Sayangnya biasa-biasa saja.
Cintanya biasa-biasa saja.
Kalaupun tidak jadi.
Sedihnya akan biasa-biasa saja.
-Ketapang, Kalimantan Barat, 4 Desember 2017-
0 notes
Text
C'est La Vie
Dulu, pernah jadi tukang gorengan di kampus, tukang cuci piring di kampus, tukang ojek pangkalan di terminal, tukang ojek online, tukang jual kaos sablon, tukang jual susu kedelai, tukang jasa ketik, tukang jual minum di acara pameran, tukang bangunan, tukang.
Sekarang jadi tukang listrik.
Dulu, pernah bandel, ampe ga naek kelas waktu SMA.
Sekarang masih sedikit bandel, ampe dibilang ga waras.
Dulu, cupu.
Sekarang sedikit cupu.
Dulu, pendiem.
Sekarang ga bisa diem.
Dulu, takut ama cewek.
Sekarang tambah takut.
Dulu, pengen banget tinggal di Jakarta.
Sekarang udah di Jakarta.
Duluduluduluduludulu.
Sekarangsekarangsekarang.
Sama aja.
Nikmatin aja.
Karena terkadang hidup seperti life.
Ditulis oleh orang yang belum mandi dan tidur dua hari dua malam.
-Pengalengan, 26 November 2017 03.17 WIB ditemani sebatang avo menthol-
0 notes
Text
Nthn
How t nt thnkin tht any1 sprior thn me?
Btch pls
Nvrmndthxxxxxxx-damnnnnnnn
Jst wnt t knw tht u r mre rdcls thn m
Lt m tll u abt ths
Dnt mssy wth thm
Mssd/up will explde out lke rlly omg hw tll u th whle fling
Ntfck/up anymr wth me tryn t lkng smbd nw bt evn hs sm wth u. Hhshshshshshdhd.
U r t hrd t lv nd jst nthn t b lvd.
Hlp.me-dne.gt out.
Tht-rdm/.
-Hotel Bidakara, 23/11/2017-
0 notes
Text
Dear diary
Terkadang aku merindukan saat-saat itu
Bermimpi kembali ke masa putih abu-abu
Bercanda menangis berbagi tawa bersamamu
Atau,
Mungkin hanya memandangi dari kejauhan sambil menanti terbitnya senyum indahmu
Aku memang lelaki bodoh
Seseorang yang selalu terikat oleh masa lalu
Yang tak berani mengungkapkan sesuatu
Selalu takut tentang perasaan hati
Iya aku tau
Aku hanya seorang pemimpi
Terlalu sombong karena tak pernah mengambil kesempatan yang ada
Tapi percayalah bukan itu yang kumau
Sadarkah kau jika hari-hariku hanya kuhabiskan untuk mengeja namamu?
Sia-sia?
Tidak juga
Karena semangat masa lalu itu aku bisa menjadi seseorang
Dan jika aku mengenang masa itu
Ada romantisme masa muda yang tak tergantikan
Tentang sebuah semangat yang berkobar hanya dari sms-sms yang kau kirimkan
Tentang rasa indahnya duduk berdua denganmu di pojok kelas
Tentang bahagianya pulang pergi sekolah denganmu
Tentang hatiku yang tersenyum hanya dari candaanmu
Tentang semuanya
Walaupun ada yang terselip
Itu hal biasa
-Muara Karang, 21/11/2017-
0 notes