Text
gusar jangkiti pagi-pagi buta
berdenyit di pergelangan
tanda enggan henti
tanda aku makin mahir keras kepala
kacau, kacau!
Tuhan mungkin marah sebab aku berkhianat
3 notes
·
View notes
Text
enak banget suaranya, pengen aku ajarin ngaji.
wkwkwkwk280jutakali
5 notes
·
View notes
Text
kamu hanya panorama yang ditangkap sepasang mata pendosa dan dimuliakan dalam do'anya
kamu hanya sebersit binar yang timbul dari celah-celah tumbuhan di warung kopi cangar
kamu hanya selintas abu yang bertebar di jalan raya porong yang gersang
kamu hanya oase yang diwarta buku dongeng cikal aksara
kamu hanyalah hanya, dan aku si tolol yang membuatmu ada
0 notes
Text
bismillahirrohmanirrohim, dengan restu ayah bunda izinkan saya ngover lagu galau
1 note
·
View note
Text
cok, betulan ini tinggal sebatang. bimbang mau kuhabisi semua atau sisakan untuk besok sebelum kerja?
0 notes
Text
Martina sudah seperti kerang ajaib yang aku ajak bicara saat imanku limbung. Kau tau kan, kepercayaan itu fluktuatif
0 notes
Text
Martina, bagaimana baiknya? Aku harus lembur tetapi rokokku tinggal sebatang.
0 notes
Text
kamu bisa pergi tanpa perlu marah. sulit, kah?
2 notes
·
View notes
Text
si tolol ini mengabaikan ujian tengah semesternya demi menangisi laki-laki yang menanggalkan sedih tak bekesudahan—sedang ia tak peduli.
0 notes
Text
betapa bodoh, kamu yang pincang tawarkan pijakan untuk menopang?
0 notes
Text
Enak ya, jadi kamu. Gak perlu berusaha keras supaya aku cintai
1 note
·
View note
Text
sepenggal aku tanggal, separuh aku luruh
mengusut tubuhmu bibir tualang
mencari hangat dari hampar punggung yang lengang
bung, jangan dekat-dekat nanti akalku hilang!
2 notes
·
View notes
Text
aku benci mas mas aktivis yang mengagungkan kisah reformasi. rerata mulut mereka ini hanya bias yang bergantung di atas dagu. bicaranya bual, seakan tidak takut sepi.
ia benci cinta yang bikin pening, tapi sesekali rela menungging. betapa anjing!
0 notes
Photo
413K notes
·
View notes
Text
Bung, kau pernah dengar kisah cinta Tan? Bahkan tidak lebih baik dari Gie, kan?
Gie mengutuk cinta itu kotor, seperti halnya politik. Meski seirama, keduanya tidak bisa disatukan. Kurasa itulah sebab para aktivis sering kali kesepian; mereka menafikan cinta yang sejatinya digdaya.
Semoga di tengah gejolakmu kian mereda pula rasionalitas yang mulai menggerogoti afeksimu. Awas kering, Bung. Nona itu barangkali yang akan membetulkan kerahmu nantinya, membuatkanmu kopi panas sepulang ronda, atau yang mendengar ocehanmu pasca demo buruh tiap tahunnya.
Selamat berbahagia!
Nona, adakah yang lebih penting selain membahas cinta? Kau membahasnya saban hari sampai gatal kupingku mendengarnya. Mari kita membahas hal lain saja. Ah, ya, aku punya topik soal politik, sosial, dan budaya. Bukankah kau tertarik dengan isu semacam itu? Mari kita membahasnya sampai pagi.
4 notes
·
View notes