“Ajarkanlah padaku ayat-ayat petunjuk surga | kutujukkan padamu arah hatiku sebagai gantinya. Jagalah diriku dari amal-amal ahli neraka | maka aku akan mencintaimu sepenuh jiwa”
Last active 2 hours ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Semoga selalu jadi pengingat bagi siapapun
Mengenang Umar bin Abdul Aziz ketika meminta nasihat pada al-Imam Hasan Basri mengenai amanah kekhalifahan yang baru saja diembannya, maka sang Imam menuliskan dalam suratnya,
“Amma Ba'du. Durhakailah hawa nafsumu.
Wassalam”.
Teruntuk siapa saja yang Allah takdirkan diberi kekuasaan, pesan ini juga untukmu, dan begitu pula diriku.
25 notes
·
View notes
Text
Kenapa? Bukankah kau dengan mudah membicarakan kehidupan orang lain, tapi kau tidak suka orang lain mengkritikmu?
Sepertinya kau tidak mengerti bahwa hidup tak selalu adil bagi semua orang, ada yang hidupnya dipenuhi dengan lubang dan luka. Ada juga yang mereka berlari sekuat tenaga bahkan terseok-seok tapi pada akhirnya yang mereka temui hanya jurang di ujung jalan.
Jika tak bisa membantu untuk bangkit, setidaknya kau tak perlu menghambat perjalanan mereka.
9 notes
·
View notes
Text
Sedari dulu ceritanya sama. Lelaki terlalu baik sikapnya terhadap perempuan. Sampai-sampai tumbuh perasaan di hati perempuan tersebut. Rasa gelisah, gundah, dan sedih diam-diam ikut bergabung dengan harapan jika sudah tiada lagi kabar dari lelaki. Bahkan, kabar yang samar-samar pun ikut membuat hatinya lelah.
Perempuan akan mengorbankan apapun yang ia mampu demi lelakinya. Perempuan akan memberi apapun yang ia punya seperti kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya. Kenapa? Karena lelaki telah menumbuhkan sesuatu yang tidak perempuan tanam.
Selamat menjadi lelaki! Selamat menghadapai perempuan! Selamat, yang kau hadapi ialah makhluk yang mudah sekali tersentuh perasaannya.
12 notes
·
View notes
Text
Mohon dimaafkan atas perilaku yang mungkin menyakiti.
Bahwa pada saat ini aku sedang tidak nyaman dengan kehadiranmu, bukan karena doktrin yang berlaku di masyarakat tentang laki-laki akan tau siapa yang benar-benar layak baginya, dan mengejar siapa yang dia inginkan.
Tidak menutup kemungkinan bahwa suatu hari nanti bisa menerima ketika aku sudah cukup bijaksana perihal membuka pintu pada seseorang yang sebenarnya sudah lama mengetuknya.
Potongan-potongan kalimat itu yang dulu nyaris kuucapkan, namun tak sampai hati kulisankan.
Nyatanya tuhan menundukkan egoku dan mendengar doamu.
5 notes
·
View notes
Text
Tentang perasaanmu yang remuk redam
Tentang tubuhmu yang lelah
Tentang pikiranmu yang sedang kalut
Allah tahu semua itu, dan Allah tidak diam hanya menyaksikanmu
Allah sedang menyiapkan hadiah terbaik dan terindah, bahkan mungkin jauh lebih istimewa dari apa yang pernah kau minta.
Berasabar dan bertahanlah sebentar, ini semua tak akan lama.
Hadiah yang akan kau terima nanti akan benar-benar membuatmu melupakan getirnya masa yang telah kau lalui, sebab kau menerimanya dalam keadaan siap dan layak atas itu.
Berasabar dan bertahanlah sebentar, ini semua tak akan lama.
Semua peluhmu akan terbayar
Tangismu akan segera menjadi senyum
Dan bahagiamu akan nyata, itu semua adalah janji-Nya.
Jadi,
Berasabar dan bertahanlah sebentar, ini semua tak akan lama.
Lagi sholawat, Sholawat lagi
-Tangerang, penghujung 2022 (100 hari menuju Ramadhan)
10 notes
·
View notes
Text
Pada akhirnya kamu akan memahami, bahwa Dia meletakkanmu di tempat yang sekarang bukan tanpa alasan.
Bahasa cinta-Nya tak harus kau pahami sekarang, seringkali kita akan bergumam mengiyakan setelah melewati takdir yang terlanjur dianggap pahit dan perih.
Tuhan tak menginginkanmu dalam kesulitan, tapi untuk menjadi pribadi yang istimewa setiap orang harus melewati itu dan Dia tahu bahwa kamu mampu dan layak bertahan ditengah kerasnya situasi dan brutalnya zaman.
Satu-satunya jalan agar kau tetap tenang adalah dengan bersimpuh dalam sujudmu, meyakini bahwa segala kekuatan dan kemampuan adalah kuasa-Nya, dan segala pertolongan adalah kasih sayang-Nya.
Lagi sholawat, sholawat lagi.
-Solo, penghujung 2022
265 notes
·
View notes
Text
Langkah
Setiap dari mereka akan mengerti bahwa perjalanan yang dilalui oleh seseorang hingga saat ini adalah pencapain terbaiknya.
Kisah hidup kita adalah milik kita, bukan mereka. Tak peduli sejauh apa mereka melangkah, perjalanan ini bukan untuk dikompetisikan.
Ada banyak hal yang melatarbelakangi cerita hidup kita, mengapa harus keputusan ini yang diambil, mengapa harus sejenak berhenti, mengapa harus tetap melangkah sekalipun terlunta-lunta, mengapa harus menangis, dan mengapa harus tersenyum, dan ribuan mengapa yang membentuk diri kita hingga saat ini.
Jika kamu masih mengeluh dengan dirimu karena orang lain telah sampai di sana, aku akan berbisik padamu,
“Hey, lihatlah dirimu! Kau sudah sampai sejauh ini, kau telah memberikan segalanya untuk sampai di sini, kau luar bisa. Lihatlah kebelakang, berapa banyak masalah yang telah kau selesaikan.”
“Kau tak pernah sendiri dalam perjalanan ini, selamanya tak akan sendiri, Allah selalu bersamamu.”
“Allah selalu bersama orang-orang yang berusaha dan meletakkan harap hanya padaNya.”
Dan aku berharap kamu mampu melangkah lagi, menuju cintaNya.
19 notes
·
View notes
Text
“Tak apa, aku sudah melalukan yang terbaik. Melangkah sejauh ini tidak mudah.
Kurasa tidak ada yang tak terluka ketika menjalani kehidupan.
Kehilangan seseorang yang biasa menemani hari-hari terasa begitu menyiksa.
Sekalipun aku tahu sejak awal bahwa ini bukanlah pertandingan yang bisa kumenangkan, tentang siapa yang paling bisa membuatmu jatuh cinta, aku atau Tuhan.
Tak akan sedini ini aku menerima kekalahan jika lawanku adalah lelaki lain di luar sana.
Hal yang harus kupahami sejak awal adalah kita memulai untuk mengakhiri.
3 notes
·
View notes
Text
“Kalau kita bisa mencintai yang kita miliki saja, dan tidak selalu mengharapkan yang tidak ada….”
“Barangkali hidup juga akan lebih mudah?”
- Seno Gumira Ajidarma, Sepotong Senja untuk Pacarku
3 notes
·
View notes
Text
Tentang mereka yang datang dan pergi, adalah hal wajar. Cara kerja dunia.
Begitu berat meninggalkan, tapi harus tetap berjalan.
Begitu sakit ditinggalkan, tapi kaki harus tetap kuat menapak bertahan.
Semua orang akan melalui masanya, kau harus tetap tersenyum meski begitu ingin menangis.
Jangan pernah merasa sendiri, pasti ada orang yang mencintaimu, yang mau mendengar ceritamu, merelakan bahunya untuk kau bersandar, setidaknya untuk hari itu.
Lebih dari itu, Allah selalu bersamamu, tak pernah pergi, bahkan untuk sekejap, kau selalu dalam perhatian-Nya, hanya saja seringkali tak memandang-Nya sebagai tempat “bersandar”.
Mungkin hari ini kau melalui hari yang berat, tapi...
Terima kasih telah bertahan, untuk dirimu di masa yang akan datang, serta untuk-Nya, karena bertahanmu hari ini menunjukkan kau layak mendapat hari esok yang baik.
4 notes
·
View notes
Text
Setelah hari itu aku merasa bahwa aku menjadi makin serakah, aku menginginkan lebih.
Ingin hidup bersama, menua bersama, menggenggam tanganmu yang keriput seraya berkata padamu hangat, “hidupku menjadi anugerah terbesar dari tuhan karena kehadiranmu”
Hingga waktu menginginkan kita berpisah, sampai suatu hari kita akan bertemu lagi, dan kupastikan hari-hari itu menjadi hari yang paling bahagia untuk kita
17 notes
·
View notes
Text
Dan pada akhirnya kita tahu bahwa belajar untuk diam itu lebih sulit daripada belajar untuk pandai berkomentar
0 notes
Text
"sekarang saya tahu perbedaan diamnya seorang laki-laki dan seorang perempuan."
"apa dong? diamnya perempuan tanda dia sedang kenapa-kenapa. diamnya lelaki tanda dia sedang baik-baik saja?"
"justru diamnya perempuan kadang adalah persetujuan. diamnya lelaki adalah perlawanan."
"betul. diamnya lelaki adalah perlawanan terhadap dirinya sendiri."
"kamu ingat kamu pernah cerita sayyidati aisyah yang membanting piring di depan para tamu sampai makanannya tumpah nggak karuan tapi rosul memilih diam? beliau cuma bilang, 'ibumu hanya sedang cemburu.'
kamu tahu saat itu rosul--sebagai seorang lelaki--sedang melawan dirinya sendiri? sedang berusaha menahan amarah. karena beliau tahu, sayyidati aisyah yang cemburu, kalau diberitahu dengan kata-kata akan semakin panas. maka beliau memilih diam, meneruskan acara jamuan."
"diamnya rosul adalah pengorbanan. diamnya rosul adalah kebijaksanaan. gitu maksudnya?"
"ini tidak bisa dijadikan tolok ukur pasti. tapi coba lihat. waktu nabi ibrahim diperintah Tuhannya buat ninggalin sayyidati hajar sama ismail sendirian di padang pasir yang tandus? nabi ibrahim ndak jawab, kan? trus waktu ditanya lagi beliau cuma jawab, 'iya'
"artinya diamnya nabi ibrahim adalah perlawanan. perlawanan terhadap dirinya sendiri. untuk sebuah rasa ikhlas."
"diamnya nabi ibrahim adalah melawan keikhlasan?"
"betul."
**
artinya ketika seorang lelaki diam bisa jadi berarti dia sedang menyederhanakan persoalan. menjaga diri dari kemungkinan-kemungkinan--buruk.
281 notes
·
View notes
Text
Winter
Jika surat ini sampai di tanganmu, tandanya pak pos belum pensiun termakan perkembangan zaman.
Aku hanya ingin menyampaikan bahwa perkiraanku pada pertemuan kita di akhir musim gugur kemarin akan cukup membuatku hangat hingga musim dingin berakhir, nyatanya tidak.
South Norwood cukup beku untuk menambah suasana sendu.
Jika aku menginginkan musim dingin segera berlalu, artinya aku tidak bersyukur karena musim dingin bisa dinikmati sebab ada musim lain yang dinanti.
Duduk di kursi yang menghadap ke jendela berlatar belakang lampu kota temaram dengan seduhan coklat panas akan sedikit memperbaiki suasana.
Kemarilah, bantu aku menghabiskan secangkir coklat panas ini. Meskipun bukan dirimu, sepucuk surat dari tulisanmu akan sangat membantu.
Terakhir, tentang wujud pesan yang menjadi tidak biasa seiring bergulirnya masa adalah agar kau memiliki bukti otentik bahwa aku pernah merindu.
Lagi.
7 notes
·
View notes
Text
Memuji Keindahan, Lupa yang Menciptakan
Di saat liburan akhir tahun seperti ini, banyak dari kita yang menghabiskan waktu di luar rumah untuk rehat dari kesibukan masing-masing, entah ke alam lepas maupun pergi ke taman kota, atau sekedar pergi ke pusat perbelanjaan.
Dari kesemuanya, banyak dari kita saat menikmati momen itu lupa. Seringkali ketika melihat matahari terbenam di pantai, atau matahari terbit di puncak gunung, kita memuji keindahannya, tapi adakah kita sadar bahwa terkadang di saat yang bersamaan kita sedang mengacuhkan penciptanya?
Ngebela-belain sebelum subuh udah harus di puncak biar sempet update story di Instagram dengan latar matahari terbit, tapi gak sholat subuh.
Nyempetin waktu sama teman-teman menikmati matahari terbenam di pantai, benar-benar menikmati sampai lupa kalau mereka sedang menyaksikan petunjuk alam bahwa waktu sholat Maghrib dimulai, tapi tetep aja sok-sokan menikmati senja, sampe matahari itu benar-benar hilang dari pandangan dan waktu sholat Maghrib telah habis.
Bukan sirik sama yang suka traveling, tapi seringkali mengesampingkan esensi dari menikmati momen untuk bersyukur.
Nikmatilah keindahan alamnya, ingatlah dengan penciptanya, maka kamu berada di level tertinggi dari traveling.
6 notes
·
View notes
Text
Yang Gugur di Musim Gugur
Dari empat musim, musim gugur adalah musim yang paling saya suka. Dedaunan yang menguning, cuaca yang bersahabat, tidak panas, tidak juga terlalu dingin. Meskipun harus selalu siap dengan perkiraan cuaca agar tidak salah kostum, setidaknya selalu membawa jaket dalam tas.
Musim gugur bagi saya adalah nikmat besar yang patut disyukuri, disamping musim-musim lainnya juga patut disyukuri, karena tak akan merasakan bahagia di musim gugur jika tak ada musim panas dan musim dingin.
Berbahagialah jiwa yang mencintai suasana hati yang mellow, serta tinggal di negara yang disinggahi musim gugur. Mendadak kalian akan jadi puitis, lebih sering kontemplasi dibandingkan waktu lainnya, hati kalian menjadi sensitif pada emosi, senang dan sedih tampak begitu nyata.
Harus segera diakhiri tulisan ini, agar tak berlarut-larut.
Cukup dedaunan yang gugur di musim ini, hati dan semangatmu jangan.
5 notes
·
View notes