"Mata kita menangkap, hati kita menikmati." | Ada kalanya kita perlu berlari dalam menjalani hidup, karena waktu berlalu dengan sangat cepat. Ada kalanya kita perlu berjalan, untuk sesekali melihat ke belakang sudah sejauh mana kita melangkah sembari menikmati perjalanan. Ada kalanya kita perlu berhenti sementara, sekadar beristirahat untuk melepas lelah dan menambah tenaga. Bagaimanapun bentuk dan kisah jalan hidupmu, tetaplah semangat melangkah ke depan dan ingat bahwa #jagoangakbolehnyerah. (LPR)
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Rekap 2024
Januari: Meeting tahunan ke Sentul, Bogor 👩💻
Februari: Kayaknya bulan terakhir rutin setoran jalan kaki 🫠 (yok bisa yok tahun 2025 mulai rutin 6k/hari lagi 🔥)
Maret: Join grup ngaji bareng tiap subuh selama Ramadan 🥹🫶
April: Pertama kali bisa itikaf lebih dari sekali selama Ramadan 🤲💕
Mei: Hari-hari nyari apartemen buat kantor baru sampe ke Kemayoran, yang masyaallah jauh banget itu 🤒
Juni: Pindah kantor dari JCH-Jakpus ke apartemen Jaktim ☺️
Juli: Awal bulan dinas ke Jogja, akhir bulan dinas ke Semarang 😎
Agustus: Dinas dan outbond kantor di Bandung 🎶
September: Favorite month! 💕 Birthday dan marathon UI (10k) 🔥
Oktober: Nyobain perpus di blok M 😁
November: Hiking ala-ala lagi (ke curug apa ya namanya) setelah sekian lama 💪 dan pertama kali ikut kajian Nouman Ali Khan 🤗
Desember: Dapat reward ter-extra miles di kantor 😭🙏 dan menutup 2024 dengan akhirnya terbang lagi dan menuju kota kedua di Sumatera yang aku kunjungi, Medan.
2024 itu kalau dideskripsikan, belajar bersyukur lebih banyak, belajar ikhlas, nyoba hal-hal baru, dan jangan pernah bermimpi setengah-setengah. Jadi ambi aja gapapa, puc!
Alhamdulillah 2024
Bismillah 2025! 🔥
0 notes
Text
Untuk Anak Pertama yang Hatinya Penuh Luka
Untuk anak pertama yang hatinya penuh dengan luka.
Maafkan mama, nak. Seringkali aku terlena dengan tawamu, lupa bahwa tak selamanya itu bentuk ceria. Ada trauma yang sesekali terbuka, lalu kamu balut dengan keseruan berbagai cerita.
Maafkan mama, nak. Seringkali aku marah dengan tingkahmu yang di luar kepala. Kekesalan yang harusnya bisa kulupakan dalam semalam, malah menambah beban kesedihan di hatimu yang terdalam.
Maafkan mama, nak. Tak sekali dua kali, aku meminta maaf dan memelukmu, untuk kemudian kusakiti lagi entah lewat tindakan atau ucapan. Pasti bingung dan memusingkan ya, nak. Di satu waktu aku mudah kamu datangi, di lain waktu aku membuatmu ketakutan setengah mati.
Maafkan mama, nak. Maaf, aku hanya bisa minta maaf. Tapi aku juga mau bilang bahwa melihatmu tumbuh besar dan sehat, bebas dan penuh imajinasi, cerdas hingga membuat orang sekitar bangga, adalah hal yang paling aku syukuri. Terima kasih ya telah hadir ke duniaku, jadi kebanggaanku, pusat ceritaku, tetap mencintaiku, dan selalu bahagia memelukku. Satu hal yang aku janjikan, aku selalu dan akan selalu mencintamu, anak 'pertamaku'.
0 notes
Text
Baru ngeh. Karena jarang pergi ke luar kota/negeri, maka bepergian jadi hal yang sangat kumaknai. Dan ternyata, ada beberapa waktu di mana dalam setahun maksimal 3x pergi ke luar kota/negeri, jadi kayak hattrick gitu 😆
2017: Korea Selatan (trip mandiri berdua teman), Lombok (trip girls only ber-7), Bali (family trip).
2023: Bali (half solo trip - nebeng ibu), Lampung (trip persiapan nikah teman, trip ber-3), Semarang (half solo trip - nebeng ibu)
2024: Jogja, Semarang, Bandung (semua trip dinas)
Semoga bisa lebih banyak kota atau negara yang akan kukunjungi 🫶✨️
0 notes
Text
Happy thirty two, puc! 🥳
*angka hitung mundur 32(1) 🤣
1 note
·
View note
Text
Badan remuk, pilek, dan sebelah mata bengkak.
Dosa yang mana sampai penawarnya sebanyak ini 🥲 mohon ampun, ya Allah 😭🤲
0 notes
Text
Gak pernah membayangkan sebelumnya bakal daftar dan ikutan marathon 10K. Dan masih gak nyangka juga bahwa akhirnya aku berhasil menyelesaikan lari (yang lebih sering jalannya :")) di UIHM kategori 10K tanggal 8 lalu dalam waktu 1 jam 45 menit. ALHAMDULILLAH 😭🤲 *sujud syukur!
Seperti yang pernah kusampaikan bahwa di 2019 pengen banget ikut marathon (spesifik di UI) karena terinspirasi dari teman. Dan di tahun 2024 ini, alhamdulillah mimpiku jadi kenyataan. So happy!
Semoga setelah ini bisa lebih rutin latihan dan bisa meningkat jadi ikutan HM maupun FM. Bismillah! Sehat dan kuat badan dan pikiranku🔥
1 note
·
View note
Text
Seumur hidup baru kali ini berat badan lagi seberat-beratnya 🥲
YOK GERAK, PUC! MARATHON 2 BULAN LAGI 🔥
0 notes
Text
#ceritaminggulalu
Mau mendokumentasikan cerita yang bisa dibaca lagi besok-besok, yaitu tentang "kamu bisa juga loh puc melakukan itu" 🔥
Begini ceritanya~
Kamis minggu lalu itu aku harus berpergian cukup jauh menggunakan krl. Kalau dihitung durasi perjalanannya aja dari rumah sampai tujuan, rinciannya itu kurang lebih: gojek - 30 menit, krl 1 - 24 menit, krl 2 - 30 menit. Itu baru perjalanannya aja. Tapiiii, kalau dihitung waktu nunggu keretanya juga, silakan hitung berapa lama apabila berangkat dari rumah pukul 09.02 dan tiba pukul 11.12 ☺️
Lanjut ke bagian perjalanan pulang. Sudah tiba di stasiun pukul 16.11. Baru dapat kereta 16.40. Sampe di stasiun transit 17.10. Melipir sebentar buat ke wc dan solat ashar. Lanjut naik kereta 17.20 (namun kereta baru berangkat 17.30). Sampe stasiun tujuan 17.54. Keluar stasiun dan nunggu gojek sampe 18.10, dan tiba di rumah 18.35.
Kebayang gak ya capeknya???!!! 🥲🥲🥲 +/- 4 jam waktu habis cuma di perjalanan :")))
Itu baru konteksnya. Nah, inti ceritanya baru masuk di sini.
Setelah perjalanan panjang itu, harusnya aku deserve tiba di rumah lanjut leyeh-leyeh atau rebahan gak sih?? Namun sayang tidak bisa sobat. Karena pukul 19.30 masih ada meeting a.k.a review deck presentasi beberapa orang. Membayangkan hal ini, saat perjalanan di gojek itu sempat nangis dikit. Kebayang lagi gak sih, di saat energi udah habis tapi masih harus meeting tuh mumetnya kayak apa.
Dan tibalah ketika waktunya meeting, yang tanpa diduga, tiba-tiba CAPEKNYA HILANG 🥲🥲🥲
Apa tidak terkaget-kaget tuh. Kayak, "loh, masih ada puc energinya?!" 🙃
Meeting 2 jam disapu bersih dengan senyum dan semangat yang menggebu. Walau habis end meeting, langsung berasa lagi capeknya sih, tapi kayak "kok kamu bisa puc?!".
Dari kejadian ini, aku jadi banyak berkontemplasi, dengan pelajaran inti paling penting bahwa 'at the end of the day you will survive'. Aku percaya banget bahwa Allah mampukan aku dengan segala kekuatan dan kebutuhan yang aku perlukan, sehingga aku perlu percaya pada kemampuan yang Allah kasih ini, bisa aku manfaatkan sebaik-baiknya. Aku juga percaya bahwa pada dasarnya kita tuh bisa loh melakukan hal yang mungkin kita udah ragu/takuti di awal, tapi ternyata setelah dilewati, semuanya dapat dilalui dengan baik-baik saja. Dan aku jadi makin percaya bahwa tubuh kita punya caranya sendiri buat beradaptasi dengan apapun hal yang sedang dihadapi, karena balik lagi, Allah udah mampukan tadi.
Kalau mengingat kembali kejadian minggu lalu tuh masih ngerasa kagum aja bisa terlewati semuanya dengan baik. Gapapa walau diawali dengan ngerasain dulu capeknya, gapapa jalanin semuanya satu per satu dengan perlahan, karena akhirnya kamu pasti bisa puc melalui semua ini ✨️
0 notes
Text
Mau mendokumentasikan kisah Rabu minggu lalu yang bikin happy saat perjalanan balik dari kantor.
Jadi, untuk balik kantor itu perlu berkendara dengan beberapa transportasi, mulai dari ojol - MRT - Transjakarta - ojol lagi. Biasanya, ketika nunggu tiap transportasi ini perlu waktu beberapa menit sebelum naik. Misalnya, nungguin ojol bisa sekitar 5-10 menit, nunggu MRT paling lama sekitar 10 menit, dan Transjakarta yang bisa sampai 30 menit lebih kalau jalanan lagi padat-padatnya.
Namun Rabu kemarin, dilalah kok setiap mau naik transportasi ini dimudahkan. Gak perlu nunggu ojol (dan ojol gak nunggu lama kita juga), jadi nyampe di titik temu barengan. Pas naik MRT, abis turun tangga udah langsung masuk ke keretanya. Dan naik transjakarta yang cuma kurang dari 10 menit. Benar-benar masyaallah banget, segalanya dilancarkan ✨️🥹
Berkat ini, sisa hari jadi terasa menyenangkan, dan bikin senyum sepanjang malam jelang tidur. Alhamdulillah, ternyata happy bisa sesimpel itu 🥰
0 notes
Text
Meyakini bahwa anak-anak itu gak bersalah, karena mereka adalah cerminan dari perilaku orang dewasa di sekitarnya 🥲
Jadiiii, dari kitalah, orang-orang dewasa ini, yang harus jauh lebih sabar, lebih bisa meregulasi emosi, lebih cerdas merespon berbagai kelakuan ajaib anak-anak, dan lebih mawas diri harus bersikap sebijak mungkin. Karena tanpa disadari atau disuruh, anak-anak akan melakukan apa yang juga kita lakukan.
Ingat juga perumpamaan ini bahwa It takes a village to raise a kid alias butuh satu desa/komunitas/RT/RW/kelompok warga (🥹) untuk mengasuh seorang anak, alias lagi tumbuh kembangnya seorang anak itu bergantung apda lingkungan sekitarnya.
0 notes
Text
Konteks: Nonton KDrama 'Queen of Tears'.
Dari beberapa episode sejauh ini, aku menangkap dua karakter utama di drama itu punya luka masing-masing yang baik sumber maupun dampaknya berpengaruh ke satu sama lain. Atau ibaratnya, racun dan obat lukanya itu sebetulnya dari orang yang sama.
Dan dari kondisi ini, tiba-tiba jadi kepikiran, bagaimana ya cara mengobati hati yang sudah terlanjur terluka. Dan kepikiran juga, apakah mungkin salah satu obat luka itu adalah being vurnerable atau menjadi rapuh untuk mengakui bahwa kita sebegitu kesakitan dan perlu dirinya (si salah satu sumber luka) untuk mengobatinya?
0 notes
Text
Pernah gak sih kamu tuh punya motivasi baru jadi semangat banget buat melakukan banyak hal. Khususnya hal-hal baru. Lalu beberapa waktu kemudian, hal yang memotivasi itu bikin kamu 'drop', terus semangat kamu menguap lagi, dan yang tersisa kayak mirip-mirip 'kehampaan'? 🤔
0 notes
Text
Kekhawatiranmu yang terjadi, bisa jadi tanda bahwa Allah sayang sama kamu 💕
0 notes