everybody has their private world, where they can be alone
Don't wanna be here? Send us removal request.
Audio
With no more words to say No argument to stay Another post I don’t belong
This means war ~
0 notes
Quote
selagi masih mahasiswa, sering-seringlah tengok orang tua, sesudah itu kau akan lebih disibukkan dengan bekerja
anonymous
0 notes
Conversation
gagal serius
Kang Y: bang, boleh nanya?
Bang X: nanya apa?
Kang Y: ceritanya ada yg naksir ente nih, kalo gak dapetin ente dia bakalan bunuh diri. tapi ente biasa aja ke dia. nah ente milih nerima dia apa gak?
Bang X: dengerin ya kang, cinta yang karena allah bakalan mendekatkan kita kepadaNya, tapi cinta karena hawa nafsu itu bakalan membinasakan kang
Kang Y: oo gitu bang, okelah. tapi kalo antara ibu dan istri ente milih yg mana?
Bang X: gini kang. itulah alasan kenapa allah gak meletakkan surga di bawah telapak kaki ulama, nabi maupun rasulNya kang.
Kang Y: jadi ente milih ibu
Bang X: oyiiii
Kang Y: yaudah, istri ente boleh dong buat ane...
Bang X: Zzzzzzzz.....
0 notes
Audio
she could never be as good as you
muse - unintended
2 notes
·
View notes
Photo
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali
2 notes
·
View notes
Photo
31 Sul Campo
12 notes
·
View notes
Audio
Nate Ruess:
I'm sorry I don't understand
where all of this is coming from
6 notes
·
View notes
Audio
Lazimnya kewalian seseorang diketahui saat telah dipanggil untuk lebih mesra dengan-Nya, ialah disaat tiada terlihat lagi kecuali kebaikan dan kemanfaatan dari perjuangannya
Ya Allah biha Ya Allah biha
Ya Allah bi Khusnil khotimah...
0 notes
Photo
begitu banyak kisah
tentang indah disana
semua tentang KITA
0 notes
Text
Pikirku...
Layar handphone dengan resolusi 320 x 240 itu kulihat sempat berkedip, tertulis 1 panggilan tidak terjawab. “Rumah”. Sebut saja nama kontak di handphone tersebut demikian.
Antara rasa khawatir dan bahagia campur aduk jadi satu di pikiran. Selalu begitu. Bagaimana kabar yang disana. Apa keperluannya menelpon, bahkan lain operatorpun sampai diacuhkannya. Mungkinkah keadaannya baik-baik saja. Bukankah jarang sekali menghubungi.
Segala macam bentuk kecemasan menutup kebahagian seketika. Kenapa justru perasaan cemas? Padahal kan jarang berkomunikasi. Seharusnya rasa bahagia membuncah saat ini. Mendapat kesempatan berinteraksi yang sangat langka. Dengan mereka yang jauh disana.
Dan kembali handphone berkedip diikuti getaran setelahnya.
“Assalamu’alaikun, Halo?”
Inisiasi pembicaraan dimulai dari seberang. Suaranya tidak begitu jelas di awal, antara kemampuan pendengaran yang sedang beradaptasi ke speaker handphone atau memang suara itu begitu adanya.
“Wa’alaikumussalam”
Pendek saja jawab salamku. Harap-harap cemas menunggu kelanjutan suara di seberang sana. Menunggu kepastian hipotesa pikirku sendiri.
“Nak, sedang ada dimana?”
Kali ini hipotesa awalku menang. Suara itu terdengar cukup jelas untuk ukuran sambungan langsung jarak jauh. Awan kelam dan prasangka suram mulai menjauh dari pikiran. Antusias berbicara meningkat 2 kali lipat. Tepatnya bukan 2 kali, tapi berkali-kali lipat.
Pasti keadaannya sekarang baik-baik saja, sehat. Itu hipotesa selanjutnya. Sekalipun ditanyakan keadaan sebenarnya, pasti kata “baik-baik saja” terlempar dari seberang. Tidak ada yang tahu memang sejuta makna lain dibalik serangkaian kata tersebut.
Yang pasti nada suara selanjutnya terdengar jelas. Pembicaraanpun semakin menarik. Tepatnya sebelum 1 pertanyaan terlontar.
“Kapan mau pulang ke rumah nak?”
Seketika aku tau, jawabanku pasti tak mampu memuaskan seberang sana.
“Mungkin 2 minggu lagi, tapi kalau tidak ada tugas dan organisasi”
“Ooo, yasudah. Jaga kesehatannya baik-baik ya, jangan lupa makan yang teratur, istarahat yang cukup!”
Perih mendengar balasan tersebut. Namun ku tahu diseberang sana pasti lebih perih lagi. Bahkan setelah kukecewakan, mereka tetap mengkhawatirkanku. Seluruh pikirannya tumpah ruah kepadaku. Seseorang yang dibesarkannya sejak dalam kandungan.
Nampaknya sudah terlalu asyik kehidupan disini. Kehidupan yang dibalut label kota. Meskipun sebenarnya banyak alasan yang ku anggap itu benar, sayang pembenaran itu hanya berlaku pada diriku saja. tidak untuk yang diseberang. (Sekali) lagi mereka yang kupaksa untuk mengerti.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
“Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak aku temani?”
“Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu, kemudian (keluargamu) yang paling dekat dan yang paling dekat.”
7 notes
·
View notes
Audio
you're just a sad song with nothing to say
(broke up #2)
1 note
·
View note
Conversation
teman terbaik
Bisky: apa yang akan kamu lakukan setelah menemukan Ging (ayahmu)?
Gon: tentu saja, aku akan langsung mengenalkan Killua kepadanya! teman terbaikku di dunia!
Killua: bodoh!! memalukan tau!!! ini memalukan....
1 note
·
View note
Video
youtube
namun tetap ku hanya manusia biasa, yang bisa terluka
aku adalah manusia sejuta perkara
0 notes
Conversation
'L'
L: jangankan cuma kalah 2-0, juve main di serie B aja loh tetep tak dukung
L: kalo menang terus, entar utility kemenangannya akan berkurang, lama-lama gak ada kesenangan lagi disana
L: La Fidanza D'Italia
L: La Vecchia Signora
2 notes
·
View notes