Enjoy my random post. and don't forget to add or follow my other socmed accounts (^_^)
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 16
Pagi hari ketika aku terbangun,aku memandang Kotoko yang masih tidur tersenyum lalu beberapa detik kemudian ia seperti meniup sesuatu dan beberapa menit kemudian,iapun terbangun
“selamat pagi”kataku
“ohh,selamat pagi”kata Kotoko
“apa kau sedang senam wajah dalam tidurmu?”
“apa?”
“pertama kau tersenyum,lalu kau membentuk wajahmu seperti ikan dan kau juga meniup sesuatu”kataku sambil tersenyum. akupun bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap menuju rumah sakit
“apa?ikan?aaaahh,cuma mimpiii”kata Kotoko lalu menghela nafas
siang harinya,Kotoko menghampiriku ke ruanganku
“apa kau punya waktu kosong pada tanggal 28 September?”kata Kotoko
“tanggal 28?”kataku sambil memeriksa jadwal di kalenderku
“ya”kata Kotoko
“aku ada operasi dan tugas malam. memangnya ada acara apa di hari itu?”
“kalau gitu,lupakan saja”kata Kotoko lalu pergi dari ruanganku. beberapa jam kemudian,Funatsu menghampiriku
“kau disini,Irie-san”kata Funatsu
“ada apa ribut sekali”kata dokter Kato
“ahh,Funatsu”kataku
“tanggal 28,biar aku yang mengambil tugas malammu”kata Funatsu
“apa?”kataku bingung
“kubilang,tanggal 28...”ulang Funatsu
“kurasa aku tidak perlu mengganti jadwalnya”kataku
“hah?tapi kau harus melakukannya”kata Funatsu
“hah?”kataku
“kau harus menukarnya denganku. kalau tidak Kotoko-san..”kata Funatsu lalu ia menutup mulutnya seperti ia sudah keceplosan
“kenapa aku harus melakukannya..?”kataku
“enggak”kata Funatsu
“apa yang Kotoko bilang padamu”kataku
“bu-bukan apa-apa”kata Funatsu yang masih belum mengaku
“Funatsu!”kataku mendesaknya
“Kotoko-san bilang kalau aku menukar jadwal denganmu pada tanggal 28 dia akan mengatur kencanku dengan Marina-san”kata Funatsu
“kencan?”kataku
“jadi,biarkan aku mengambil tugas malammu pada tanggal 28. itu adalah janji”kata Funatsu sambil pergi meninggalkan ruanganku
“ada apa dengan Funatsu?”kata dokter Kato. akupun menghela nafas. ada-ada saja ulahmu,Kotoko
malam harinya,aku mendengar ibu dan Kotoko berbicara di ruang tamu
“ayo kita buat rencana untuk ini,Kotoko-chan”kata ibu
“ya”kata Kotoko
“gimana kita bisa membuat petunjuk,jadi kakak bisa ingat hari ulang tahunmu”kata ibu
“ya”kata Kotoko
“membuat petunjuk adalah hal yang mustahil”kataku menginterupsi khayalan ibu dan Kotoko
“iii”kata Kotoko
“hari ini kau membuat perjanjian aneh dengan Funatsu”kataku
“dasar Funatsu si mulut besar”kata Kotoko
“jadi,ulang tahunmu akan tiba. ibu sangat bersemangat tiap tahun. tapi aku tidak tertarik pada ulang tahun”kataku sambil duduk di kursi dan membaca koran
“kakak kau buruk sekali!gimana bisa kau bilang kau tidak tertarik pada ulang tahun istri tercintamu”kata ibu kesal
“apa kau seingin itu merayakan ulang tahunmu denganku?”kataku
“itu adalah mimpiku sejak lama”kata Kotoko
“jadi begitu. bilang padaku,ulang tahun seperti apa yang ada dalam mimpimu sejak lama?”kataku
“bilang padanya,Kotoko-chan”kata ibu
“memalukan sekali. aku hanya ingin...berdandan rapi. kau akan memberikanku bunga mawar besar yang jumlahnya sama dengan usiaku,lalu kita akan makan malam dan koki akan membawakan kue ulang tahun,orang-orang akan bernyanyi ‘selamat ulang tahun’untukku. dan kita akan membuat tos pada sampanye dan kita akan menghabiskan malam hanya berdua saja”kata Kotoko sambil tersenyum dan larut dalam fantasinya. seperti biasa,keinginannya sangat aneh menurutku. tapi setelah dipikir-pikir,selama hampir 5 tahun menikah,aku tidak pernah sekalipun memberi kado ataupun kejutan pada istriku
“aku bisa melihat betapa pentingnya ulang tahun ini untukmu”kataku
“apa?”kata Kotoko
“aku akan menukar jadwal malamku dengan Funatsu tanggan 28″kataku
“be-benarkah?apa kau serius?”kata Kotoko. akupun mengangguk
“ya,dia berisik sekali”kataku
“yesss”kata Kotoko girang
“kau berhasil,Kotoko-chan”kata ibu
“aaaah,Irie-kun”kata Kotoko sambil memelukku erat
tanggal 28 Septemberpun tiba, sejak kemarin ibu dan Kotoko terus memperingatiku pada acara ulang tahun Kotoko malam ini
“kau ingat baik-baik ya,Irie-kun. jam 7 malam di Royal Hotel Lounge.”kata Kotoko
“ya”kataku
“benar kakak,aku sudah menyerah pada rencanaku untuk pesta ulang tahun Kotoko-chan”kata ibu
“ya”kataku
“Irie-kun,aku ga perlu bunga mawar. jadi ga apa-apa...”kata Kotoko
“ya”kataku mulai kesal
“aku benar-benar ga memerlukannya. jadi..”kata Kotoko. akupun sudah tidak tahan lagi
“sudah cukup,aku sudah mendengar kalian bilang seperti itu setiap hari. sampai jumpa”kataku kesal dan sedikit membanting pintu saat berangkat
aku pulang dari rumah sakit jam 5 sore. akupun mampir ke toko perhiasan untuk membeli kado buat Kotoko. akupun memilih cincin berbentuk seperti dua bintang jatuh karena bintang itu menggambarkan takdir sejak kita bertemu hingga sekarang ini. akupun tiba di Royal Hotel Lounge jam setengah 7,namun tidak ada tanda-tanda kedatangan Kotoko. aku yakin setelat apapun meskipun ia kesini dalam kondisi tiarap sekalipun ia akan datang,jadi akupun tidak boleh menyerah untuk menunggu kedatangannya. Kotokopun tiba di Hotel jam 10 malam. aku melihatnya dengan kondisi berantakan dan gaunnya penuh dengan darah. apa yang terjadi padanya?apa dia habis mengalami kecelakaan?
“apa yang harus kulakukan?”kata Kotoko sambil menatap gaunnya
“nyonya”kata pelayan hotel
“aku ga bisa menemui Irie-kun dalam keadaan begini. aku harusnya menemui seseorang disini tapi aku terlambat 3 jam.”
“haruskah aku memanggilnya?”
“ini adalah ulang tahunku,aku ga bisa menemui Irie-kun seperti ini”
“nyonya”
“ini pertama kalinya aku merayakan ulang tahun bersamanya. aku ga bisa menemuinya dalam keadaan begini kan?”kata Kotoko yang mulai menangis
“mengapa kau tidak menunggu disana saja”kata pelayan hotel
“dia udah pulang ke rumah kan?”kata Kotoko. akupun menghampiri Kotoko
“aku tidak tahu”kata pelayan hotel. akupun memegang kepala Kotoko dari belakang untuk menenangkannya
“Irie-kun”kata Kotoko
“kupikir kau yang terluka. ya ampun,kau membuatku terkejut”kataku. lalu Kotoko berbalik dan memelukku
“Irie-kun,maaf aku telat sekali,banyak hal yang terjadi dan aku ga bisa kesini,aku bisa gila karena itu. aku pikir kau sudah pulang. tapi aku ga bisa nyerah”kata Kotoko sambil menangis. akupun melepas pelukannya
“aku tau kau akan kesini meski dalam keadaan tiarap sekalipun. gimana bisa aku pergi. tapi kau terlihat berantakan sekali”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko. akupun melepaskan jasku dan memakaikannya pada Kotoko
“kau bisa menceritakan padaku nanti,kau lapar kan?restorannya sudah tutup. dan melihat penampilanmu..”kataku
“tunggu kakak yang disana..haii,kau meninggalkan barang-barangmu. seseorang akan mencurinya jika kau meninggalkannya disana. ini peganglah. oh tidak,aku harus mengejar pesawat untuk kembali ke negaraku. bersenang senanglah kalian berdua. sampai jumpa”kata ibu dengan kostum penyamaran seperti saat kami bulan madu dan menyerahkan tas serta bunga mawar padaku dan memotret kami berdua. aku dan Kotoko heran menatap ibu. sesampainya di kamar hotel, Kotokopun langsung bersih-bersih, hanya mengenakan kimono karena bajunya di gantung untuk dibawa ke laundry keesokan harinya
“cantiknya,jumlah bunganya sesuai dengan usiaku,hei,ada kue juga. ayo kita makan”kata Kotoko sambil menatap barang-barang yang dibawakan ibu. sementara aku menatap spanduk yang cukup besar
“apa yang ada dipikiran ibuku,harus kuapakan ini?”kataku
“aku membayangkan ibu sudah lama menungguku diam-diam”kata Kotoko
“mungkin,dengan kamera videonya.ya ampun,sempat-sempatnya ia melakukan ini”
“tapi aku sangat senang,aku adalah istri yang paling bahagia di dunia ini.”
“selamat ulang tahun,Kotoko”
“Irie-kun”
“apa yang kau inginkan untuk kado ulang tahunmu”
“be-benarkah?apa yang harus kuminta ya?hmmm...hmmm. kalau gitu,aku ingin dengar kau berkata ‘aku mencintaimu’,’aku mencintaimu’”kata Kotoko. permintaannya cukup sederhana. kukira ia akan meminta perhiasan atau barang mewah lain untuk kadonya. akupun termenung. melihatku yang sedang termenung,Kotoko menganggap kalau permintaannya mustahil untukku
“aku akan menarik ucapanku,biar kupikirkan lagi. itu...itu”kata Kotoko sambil mengibas tangannya dan akupun mengecup bibirnya dalam waktu sekejap
“Kotoko,aku mencintaimu”kataku
“aku juga...sangat mencintaimu”kata Kotoko lalu iapun balas mengecup bibirku dan kamipun berciuman lalu aku manatap wajahnya dan memeluknya. setelah itu, akupun menggendongnya ke ranjang dan aku harap kali ini aku bisa memberikan momongan untuk kami. aku tidak peduli meskipun anak kami memiliki IQ yang rendah seperti Kotoko dan memiliki sifat dingin sepertiku,atau anak kami memiliki tingkat kecerdasan sepertiku dan memiliki sifat pemberani serta pantang menyerah seperti Kotoko.
beberapa jam kemudian,Kotokopun sudah tertidur pulas. aku menatap bulan yang tertutup awan dan akupun tersenyum memandang wajah tidur Kotoko. aku menatap bulan sekali lagi, sinar bulan memantul tepat pada bagian perut Kotoko. apakah ini artinya tuhan telah mengabulkan doa kami bahwa kami akan segera dikaruniai momongan?tiba-tiba aku teringat sesuatu
“ahh,aku baru ingat”kataku. akupun mengambil kotak cincin dari saku celanaku dan aku memakaikan cincin bintang itu ke jari manisnya. kenapa sekarang aku sangat mencintainya?padahal dulu jelas-jelas aku pernah berkata kalau aku tidak berniat untuk menjalin hubungan apapun dengannya dan aku tidak suka gadis bodoh. akupun mengelus-elus rambutnya sambil tersenyum menatapnya. apa jadinya kalau ia tidak ada di sisiku suatu hari nanti?aku benar-benar tidak bisa hidup tanpanya. hanya Kotokolah satu-satunya wanita yang bisa melengkapi kekurangan yang aku miliki. aku tidak yakin kalau seandainya tuhan menakdirkan ia yang dipanggil terlebih dahulu oleh-Nya,aku bisa menemukan wanita penggantinya.
keesokan paginya,Kotoko terkejut melihat apa yang ada di jari manisnya
“apa ini?apakah ini darimu,Irie-kun?”kata Kotoko
“memangnya dari siapa lagi”kataku
“terima kasih,Irie-kun”kata Kotoko sambil menatap lekat-lekat cincin pemberianku.
“gaunmu sedang di laundry. aku akan membelikanmu pakaian”kataku sambil pergi ke toko pakaian yang ada di sebelah hotel.
sudah dua bulan berlalu sejak aku memberikan cincin bintang jatuh padan Kotoko,namun ia masih saja menatap cincin itu seakan aku baru memberikannya tadi.
“apa ini?hebat!”kata Kotoko. aku yang baru saja selesai mandi terkejut mendengar teriakannya
“bagusnya”kata ibu. ibu dan Yuki melihat kartu pos yang dipegang Kotoko
“ada apa?”kataku
“lihat ini”kata Kotoko. aku ikut melihat kartu pos yang isinya foto pernikahan Chris dan Kinnosuke.
“hai Naoki dan Kotoko. kami mengadakan pernikahan kami di Resort Istana. kita akan bulan madu sebentar di Inggris. kami akan menjadi pasangan saingan untuk kalian berdua. aku sangat bahagia sekarang -Chris-”
“Chris pasti dari keluarga kaya”kata Kotoko
“benar”kataku
“tapi dia benar-benar cantik”kata Kotoko
“Kinnosuke juga terlihat keren”kataku
“mereka terlihat bahagia”kata ibu. lalu ibu melihat Yuki yang tiba-tiba terdiam
“Yuki”kata ibu. aku dan Kotoko juga melihat Yuki yang sedang memegang kepalanya.
“barusan,aku merasa seperti demam”kata Yuki. ibupun meraba kening Yuki
“kau benar”kata ibu
“mungkin aku tertular Konomi,dia juga kurang sehat”kata Yuki. Kotokopun menggoda Yuki
“kenapa kau tertular flunya?”kata Kotoko
“bicara apa kau Kotoko”kata Yuki
“baiklah,tunggu sebentar”kata Kotoko. iapun mengambil obat flu di kamarnya dan menyuruh Yuki meminumnya
“ini”kata Kotoko
keesokan paginya,seluruh keluarga terserang flu.
“ya ampun,sekarang semuanya kena flu”kataku. saat kami sudah siap,akupun memeriksa ayah mertua,ibu,Yuki dan ayah
“tarik nafas,buang. buka mulutmu”kataku pada Yuki. akupun melihat tenggorokan Yuki yang sangat merah
“tenggorokanmu merah sekali. selanjutnya ayah”kataku.
“makasih”kata ayah
“semuanya terkena influenza”kataku
“apa?”kata ibu
”influenza?”kata ayah
“aku belum pernah sakit flu sejak 10 tahun”kata ayah mertua
“ini menyebar di rumah sakit juga”kataku
“para dokter dan suster sakit juga”kata Kotoko
“aku khawatir,kau tidak apa-apa,Kotoko”kata ibu sambil terbatuk
“ibu,khawatirkan saja dirimu dulu. untuk beberapa alasan,aku baik-baik saja. untuk saat ini,aku benar-benar baik”kata Kotoko
“aku akan meresepkan beberapa obat. Kotoko bisa mengantarkannya nanti”kataku
“ya,bagus sekali kita memiliki dokter di rumah”kata ayah
“kau benar”kata ibu
“tolong berikan kami obat dengan dosis yang tinggi,Naoki-kun”kata ayah mertua
“ya”kataku
“semuanya istirahatlah,aku akan membuatkan beberapa bubur”kata Kotoko
“maafkan aku,Kotoko-chan. aku tau kau sibuk kerja juga” kata ibu
“bicara apa kau. inilah gunanya keluarga,kita harus menolong satu sama lain. lebih baik memiliki keluarga yang dekat daripada orang asing yang jauh”kata Kotoko. dasar bodoh,peribahasanya terbalik seharusnya lebih baik memiliki keluarga yang jauh daripada orang asing yang dekat
“dasar bodoh”kata Yuki. aku menatap Kotoko,entah mengapa aku merasa kalau keadaan Kotoko tidak baik-baik saja
“Kotoko..apa kau...”kataku
“apa?”kata Kotoko
“enggak”kataku mengurungkan niatku untuk menanyakan keadaannya. mungkin ini hanya perasaanku saja.
profesor Mimasakapun menuju ruanganku. aku,dokter Kato dan dokter Nishigaki yang keadaannya masih fit diantara dokter lainnyapun berdiri mendengar arahan darinya
“banyak pasien penderita influenza. pengobatan internal akan menggunakan salah satu fasilitas kita. mereka meminta satu dari staf kita untuk membantu mereka. seseorang dibutuhkan untuk pergi membantu mereka. dokter Irie,kau tidak keberatan membantu kan?”kata profesor Mimasaka
“ya”kataku. itu artinya aku tidak bisa merawat anggota keluargaku. akupun bertanya-tanya,apakah Kotoko juga mendapat tugas ini atau tidak.
“permisi,aku Naoki Irie dokter dari divisi bedah unit 3.”kataku
“silahkan duduk dok”kata suster Hayashi tak lama kemudian,aku mendengar suara Kotoko
“permisi”kata Kotoko
“apa kau dari unit bedah?”kata suster Hayashi
“ya,aku Kotoko Irie dari divisi bedah unit 3. mohon atas kerjasamanya″kata Kotoko dan tak lama kemudian,Kotoko melihatku
“Irie-kun”kata Kotoko
“Kotoko”kataku
”sedang apa kau disini?”
“alasan yang sama denganu”
“waahh,kebetulan sekali,kupikir mereka melihat kita seperti duo pasangan dinamik”
“kita?”
“kau sama dengan 100 dokter,kita bisa melakukannya”
“kau benar”kataku lalu akupun bersiap-siap. dan Kotoko larut dalam fantasinya
“Irie-san,jangan bengong. ayo kemari”kata suster Hayashi
“ya”kata Kotoko. lalu suster Hayashi menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Kotoko
“Makiko Yamada-san,tolong tunggu diluar ruang 2″kata Kotoko. lalu akupun memeriksa pasien selanjutnya
“aku memberi resep sebuah obat mengandung inhalansia. tolong minum sesegera mungkin”kataku
“makasih”kata sang pasien
“semoga cepat sembuh”kata Kotoko
waktu istirahatpun tiba,Kotoko menelepon ibu untuk mengabarkan kalau ia tidak bisa pulang cepat
“jadi kau tidak bisa pulang juga?”kataku sambil mengambil kopi
“Irie-kun,kau masih disini juga?”kata Kotoko
“ya,terlalu banyak hal yang terjadi”
“aku sangat senang,jarang-jarang jadwal kita bersamaan”
“gimana bisa kau bahagia?”
“soalnya..aku selalu bermimpi tentang ini”kata Kotoko. akupun memperhatikan Kotoko sepertinya ada yang berbeda dari dirinya,kurasa ia mudah kelelahan meskipun ia berusaha menutupinya dariku. menyadari kalau dirinya sedang ku perhatikan,Kotokopun berkata
“apa?”
“sudah lama aku ingin menanyakan hal ini. apa kau tidak merasakan hal yang aneh pada kondisi tubuhmu ”kataku
“apa?ummm..mungkin aku sedikit lelah,apa mungkin aku sedikit flu?tapi aku baik-baik saja”
“apa kau sudah makan?”
“aku ga nafsu makan karena kita sedang sibuk. tapi,aku ga apa-apa”kata Kotoko. ini hal yang aneh menurutku. karena biasanya dalam hal sesibuk apapun Kotoko yang memang doyan makan banyak akan berusaha menyempatkan diri untuk makan
“jadi begitu”kataku sambil menyeruput kopi
“ya ampun Irie-kun,apa kau sangat khawatir padaku?apakah kau khawatir kalau istri tercintamu terkena flu”kata Kotoko mulai berkhayal
“enggak,itu...”kataku menyangkal
“ya ampun Irie-kun. aku sangat senang”kata Kotoko sambil menepuk-nepuk pelan dadaku
“aku tau kau baik-baik saja”kataku. lalu suster Hayashi memanggil kami
“kalian disini,dokter Irie,Kotoko-san”kata suster Hayashi
“ada apa?”tanyaku
“pasien darurat”kata suster Hayashi. aku dan Kotokopun berlari menuju UGD,disana ada seorang anak kecil yang penuh darah dengan serpihan kaca yang menempel di kakinya
“sakit”kata anak itu
“ga apa-apa. dokter,anakku”kata sang ibu
“ada apa?”kataku
“sepedanya menabrak pintu kaca”jelas suster Hayashi
“darahnya tidak berhenti. aku sudah memberikan tekanan..”kata sang ibu
“kau harusnya menelepn ambulans”kata Kotoko
“tapi kalau aku melepaskan darahnya. aku bahkan ga bisa menelepon”kata ibu
“kalau begitu,duduk disana”kata Kotoko sambil menyuruh anaknya duduk di ranjang rumah sakit. suster Hayashi membawakan peralatan
“lepaskan,biar aku lihat lukanya”lanjut Kotoko
“aku butuh senter”kataku pada suster Hayashi
“ibu,berikan aku handuknya,ga apa-apa”kata Kotoko
“kami akan membuang kacanya. ini akan sedikit sakit tapi berjuanglah”kataku sambil memakai sarung tangan karet
“sakit..”kata anak yang bernama Takashi itu
“Takashi,maafin mama. aku harap aku bisa membantumu”kata ibu Takashi sambil menangis
“ibu,tenanglah. kalau kau tidak tenang,anakmu akan takut. ayo kita semangati dia bersama”kata Kotoko menenangkan ibu Takashi
“suster”kata ibu Takashi
“ga apa-apa,dokter Irie adalah dokter nomer satu di Jepang untuk membuang serpihan kacanya,ya”kata Kotoko
“ya”kata ibu Takashi yang mendengarkan ucapan Kotoko
“Takashi,berjuanglah Takashi”kata ibu Takashi
“berjuanglah,Takashi-kun”kataku
“sakit”kata Takashi-kun yang mulai tenang
“berjuanglah Takashi”kata ibu Takashi
“tinggal sedikit lagi,Takashi-kun”kata Kotoko. serpihan kacanya sudah dibuang semua dan akupun memperban lukanya. akupun memberikan obat penghilang rasa sakit. setelah aku melepas sarung tangan karetku,akupun keluar dan Kotoko sedang melambaikan tangannya pada Takashi-kun dan ibunya. akupun menyentil kepala Kotoko
“aduhh”kata Kotoko
“kau pasti sangat senang,seseorang akhirnya mengakui nilaimu sebagai seorang suster”kataku
“apa-apaan itu. itu ga benar”kata Kotoko
“aku adalah dokter nomer satu di Jepang untuk membuang serpihan kaca,kan?suatu kehormatan”kataku sambil duduk di ruang tunggu pasien
“tapi,aku senang Irie-kun.ibu itu hebat,ya. dia membawa Takashi-kun sepanjang perjalanan sendirian.”kata Kotoko
“ya”kataku
“mereka hebat,insting protektif seorang ibu sangat kuat”kata Kotoko
“kau benar”kataku. suster Hayashipun memanggilku lagi dan berkata
“dokter Irie. maaf,ada pasien lagi”
“ya ampun,malam yang sangat hebat. Kotoko,kau pulanglah. suster yang lain akan datang”kataku
“benar,Yamamura-san akan segera datang”kata suster Hayashi
“ga apa-apa,aku masih bisa kerja. Irie-kun masih kerja. jadi bisakah aku..”kata Kotoko. lalu Kotokopun terdiam dan ia terjatuh lemas. ia pingsan
“Kotoko..Kotoko”kataku. akupun memberikan nomer telepon dokter Nishigaki yang mendapat tugas pada jadwal selanjutnya dan aku menyuruh suster Hayashi agar menghubunginya supaya ia bisa datang lebih awal. akupun melepas snelliku dan menggendongnya. aku meminta tolong satpam rumah sakit untuk memanggilkan taksi. begitu taksi datang akupun bergegas menumpanginya. sesampainya di rumah,ibu dan anggota keluarga lainnya khawatir melihat Kotoko yang digendong olehku
“kakak,ada apa dengan Kotoko-chan?”tanya ibu khawatir
“aku tidak tau. mungkin dia kelelahan. aku akan memeriksanya nanti”kataku sambil membawanya ke kamar. akupun mengambil baju tidur warna kuning yang kebetulan ada ditumpukan paling atas dan menggantikan bajunya. akupun memeriksa denyut jantungnya dengan stetoskopku dan memeriksa perutnya apakah perutnya mengalami kembung atau tidak. akupun berpikir mungkinkah didalam perutnya ada seorang....bayi?
keesokan paginya,ibu,Yuki,ayah dan ayah mertua menunggu Kotoko siuman dan beberapa menit kemudian Kotokopun tersadar. ibupun memanggilku
“kakak..kakak. Kotoko-chan sudah bangun”kata ibu. aku harus bertanya padanya apakah firasatku semalam benar? saat aku ke kamar,Kotoko akan meminum obatnya
“kakak,lihat. Kotoko sudah bangun”kata ibu. akupun mencegah Kotoko membuka tutup obat itu
“jangan diminum.”kataku
“apa?”kata Kotoko
jangan diminum dulu”kataku
“Irie-kun,maaf sudah membuatmu khawatir. tapi sekarang aku benar-benar baik baik saja. aku ga tau kenapa tiba-tiba aku pingsan”kata Kotoko
“Kotoko..kapan..haid terakhirmu?”tanyaku. ibu dan Kotokopun terkejut mendengar pertanyaanku
“k-k-kenapa k-k-kau t-t-tanya hal itu?”kata Kotoko kaget
“benar,kakak”kata ibu
“apa kau...”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko takut mendengar ucapanku selanjutnya
...hamil?”kataku semuanyapun terkejut mendengar pertanyaanku. sekarang aku yakin kalau Kotoko sedang hamil. akhirnya akupun meminta Kotoko untuk bersiap-siap menuju klinik bersalin untuk periksa kehamilan
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 15
Pagi harinya,akupun terbangun dari tidurku dan aku merasakan kakiku sakit sekali.
“aduhh”kataku. akupun melihat kaki kananku dibalut perban. sepertinya kakiku habis di operasi dan efek obat biusnya sudah hilang sehingga sakitnya baru terasa sekarang. akupun mengingat kejadian semalam
“benar juga,Kotoko dan bekalnya terjatuh..jadi kakiku patah. ya ampun,apa boleh buat”gumamku. lalu dimana Kotoko?apa dia baik-baik saja atau ia terluka juga? tak lama kemudian,Kotoko datang dengan seragam suster beserta perlengkapan perawatnya
“Irie-kun?kau sudah sadar. syukurlah,syukurlah. umm,semalam kakimu...”kata Kotoko
“aku tau setelah melihatnya”kataku
“dan juga kau tertidur setelah itu..”
“kau kesini untuk memeriksa temperaturku kan?”
“benar juga”
Kotokopun mengambil termometer dan menyuruhku meletakkan termometer itu di bawah lenganku dan iapun memeriksa tensi darahku
“letakkan ini dibawah lenganmu,bolehkah aku lihat lenganmu?aku akan mengambil darahmu dan memberimu dua infus”
“apa diagnosaku?”
“patah tulang ringan di kaki kanan bagian bawah. bengkaknya parah jadi sampai kau sembuh kau harus dirawat di rumah sakit dan wajib beristirahat. dan juga kau kelelahan,anemia,kurang tidur dan malnutrisi...”kata Kotoko lalu iapun terdiam
“Kotoko”tegurku
“kau pingsan bukan karena kepalamu terbentur. itu karena kau terlalu banyak bekerja”
“terlalu banyak bekerja?”
“itu salahku,aku membuatmu kelelahan”kata Kotoko yang mulai menyalahkan dirinya
“Kotoko”tegurku. tentu aja itu bukan salahnya,aku yang membiarkan diriku sendiri kelelahan hingga jadi seperti ini
“kau terkena anemia dan kakimu patah. semuanya adalah salahku. jadi..jadi..jadi,aku akan bertanggung jawab dan merawatmu. aku akan menjadi kakimu”kata Kotoko
“hei”kataku
“itu adalah tugasku sebagai istrimu dan seorang suster”kata Kotoko bersemangat. akupun menghela nafas. ya ampun,berlebihan sekali dia
saat sarapan,Kotokopun berniat menyuapiku namun akupun mengelak
“buka lebar mulutmu aaa. ayo, bilang aaa”kata Kotoko
“sudah kubilang aku bisa makan sendiri”kataku
“ga boleh,kau baru saja patah kaki. jangan memaksakan diri”
“yang patah adalah kakiku”
“pasien harus mendengarkan susternya. ayo bilang aaa”kata Kotoko dan akupun mengelak. lalu suara jepretan kamerapun terdengar
“jepretan yang bagus,aku mendapatkannya”kata ibu
“ibu”kata Kotoko
“aku membawa perlengkapanmu”kata ibu
“Konomi-chan“kata Kotoko
“kau datang juga”kataku
“ya”kata Konomi-chan
“enggak,dia berinisiatif untuk datang”kata Yuki
“tapi kau mengajakku untuk ikut denganmu”kata Konomi-chan pada Yuki.
“jangan mengatakan hal yang tidak perlu”kata Yuki.
aku dan Kotoko telah mendengar kalau mereka sudah berpacaran saat hari Valentine. keesokan hari setelah Yuki mengakui perasaannya terhadap Konomi-chan padaku
“akui sajalah”kata Kotoko
“kau sangat timpang,kak. jatuh dari tangga”kata ibu
“ibu,akulah yang terjatuh dan Irie-kun mencoba untuk menyelamat...”kata Kotoko
“tentu saja menangkap istri tercintamu. dimana triple flip landingmu?”kata ibu
“aku bukan pemeran akrobat sirkus”kataku. lalu seseorang menertawakanku
“hihihihi. jadi itu benar,Irie”kata Kinnosuke
“kita mendengarnya dan langsung kesini.”kata Chris
“Chris,Kin-chan”kata Kotoko
“kau menyelamatkan Kotoko dan terluka. sangat tidak beruntung”kata Chris sambil menyerahkan tongkatnya pada Kinnosuke dan memeluk Kotoko
“kasihan sekali kau Irie,memalukan sekali sebagai seorang pria”kata Kinnosuke
“oke Irie-kun,waktunya ambil darah”kata Kotoko mempersiapkan suntikan
“waaahh,Nightingale Kotoko. coba suntik aku juga”kata Kinnosuke dan dibalas dengan tatapan tajam oleh Chris
“oke”kata Kotoko
“aku menunggunya Kotoko-chan”kata ibu
“kita mulai,berikan lenganmu”kata Kotoko sambil memakai sarung tangan karetnya dan memegang lenganku
“apa tidak ada suster lain?”kataku
“kan ada aku disini”kata Kotoko. lalu Kotoko menarik turniketnya dengan kencang dan mengoleskan alkohol
“pertama,aku berikan alkohol dan ini sedikit dingin. hanya sedikit tusukan”kata Kotoko yang mulai menyuntikku
“aduhhh”kataku
“hah,ga masuk?maaf”kata Kotoko
“caramu memegang suntikannya salah dan jarum seharusnya masuk dibawah kulit”protesku
“maaf,sekali lagi. ayo kita mulai”kata Kotoko lalu ia menyuntikku lagi dan membuat semuanya meringis ketakutan
“jangan menyiksaku”kataku. setelah berkali-kali mencoba,akhirnya ia mendapatkan darahku
“akhirnya berhasil”kata Kotoko
“berhasil apanya?berapa lama kau harus melakukan ini?”protesku
“itu karena aku gugup mengambil darahmu,gimana kalau aku gagal?”kata Kotoko berdalih
“kau sudah melakukan kesalahan tanpa perlu mengkhawatirkannya”kataku
“selanjutnya adalah infus”kata Kotoko
“jarum untuk infusnya sudah masuk tadi. aku bukan bahan uji cobamu”kataku
“benar juga.”kata Kotoko akupun menghela nafas. dan ia menginfusku beberapa menit setelah mengambil darahku
selanjutnya iapun mengupas apel untukku
“aku akan mengupas apel untukmu’kata Kotoko
“sudah,tinggalkan saja”kataku. lalu Kotokopun meringis
“aduhh”kata Kotoko
“apa kau baik-baik saja?”kataku lalu iapun tersenyum dan menggigit jarinya untuk menghentikan darah. menjelang sore,Kotokopun mengajakku jalan-jalan keluar
“udara yang bagus. diluar sangat bagus kan,Irie-kun?burung-burung..”kata Kotoko dan ia hampir menabrakku ke tiang
“Kotoko,lihat kedepan”kataku sambil menghentikan kursi rodanya
“maaf Irie-kun. aku ga liat”kata Kotoko dan akupun menatapnya
“jangan marah ayo kita lanjut”kata Kotoko lagi sambil melanjutkan jalan-jalannya.
malam harinya,Kotoko yang mendapat tugas jaga malampun menyelinap ke kamarku dan menyenteriku
“Irie-kun apa kau tidur?”kata Kotoko
“Kotoko?”kataku
“apa kau kesepian?haruskah aku menceritakan sebuah cerita untukmu?”kataku
“tidak usah kataku membuang muka dan mencoba memejamkan mataku. ya ampun,aku bukan anak kecil
“selamat pagi”kata Kotoko. akupun yang sedang membaca buku dan mengecek kembali rencana operasi Kusakabe-san yang sudah kubuat semalam membalas sapaannya
“pagi”kataku dan beberapa menit kemudian ia mengecek tensi darahku
“tensi darahmu 104/76. maaf sudah membangunkanmu semalam″
“ga apa-apa.aku sudah biasa. Kotoko,sekarang kau sudah selesai tugas malammu,kan?”
“ya?”
“bisakah kau meletakkan ini dimejaku sebelum kau pulang?”kataku sambil menyerahkan map biru itu padanya
“oke,aku akan meletakkannya di mejamu”kata Kotoko
“tolong ya”kataku
“baiklah”kata Kotoko
beberapa hari kemudian,tidak seperti biasanya Kikyo yang datang pada pagi ini
“selamat pagi dokter Irie. ini sarapanmu”kata Kikyo
“makasih,tumben sekali kau yang kesini,Kikyo”kataku
“Kotoko mencegah semua suster lain untuk masuk keruanganmu. ga ada yang bisa mendekatimu”
“ohh”
“ngomong-ngomong,tumben sekali Kotoko belum ada disini. kalau gitu biarkan aku menyuapimu”kata Kikyo akupun mengelak. tiba-tiba,suara Kotoko menghentikan Kikyo
“tunggu sebentar,aku adalah suster pribadinya Irie-kun. jangan menyerobot pekerjaanku”kata Kotoko
“apa-apaan kau pagi-pagi sudah membuat keributan. aku akan merawatnya hari ini. bilang aaa”kata Kikyo
“aku bilang aku bisa makan dengan tangan...”kataku. lalu Kotoko menyodorkan kotak bekalku
“aku ingin kau makan ini”kata Kotoko lalu membuka kotak makan itu
“taadaa”kata Kotoko
“bau bawang putihnya sangat menyengat”kata Kikyo
“daging goreng dengan telur dadar bawang putih, karage dengan daging bawang putih barbeque,okra salad. okra sangat bagus untukmu”kata Kotoko
“untuk sarapan?”kataku.
“kau tidak bisa makan makananku malam itu kan, tapi itu adalah alasan kenapa kakimu patah..tapi setiap pagi aku akan membuatkanmu sarapan”kata Kotoko. akupun terkejut
“setiap pagi?”kataku
“ya,kurasa kau akan menantikannya”kata Kotoko. mungkin saja setiap pagi aku akan sakit perut kalau ia benar-benar melakukannya
“Irie-san,kau masih membuang-buang waktumu disekitar sini?”kata suster Shimizu
“suster”kata Kotoko
“aku tau kau adalah istrinya tapi selesaikan dulu tugasmu. kau sengaja membolos pada apel juga. ya ampun,kau seharusnya mengganti seprai Sakamoto-san”kata suster Shimizu
“ahh,maafkan aku”kata Kotoko
“ayo”kata suster Shimizu
“ya,sampai jumpa Irie-kun”kata Kotoko
“kekuatan yang hebat. ketika hal yang menyangkut dirimu,ia bertindak secara alami sesuai instingnya”kata Kikyo sambil mencoba karage buatan Kotoko
"ga enak,dan gosong. dia cukup kesulitan saat kau patah tulang “kata Kikyo. akupun bingung mendengarnya dan iapun bercerita kalau saat aku di operasi,Kotoko khawatir aku mengalami cedera pada kepalaku bahkan mengalami pendarahan pada tulang kepala dan kerusakan otak. Kotoko juga berkata kalau aku lumpuh seumur hidupku dia akan merawatku
“dia sedikit kasihan,tapi dia keren ”kata Kikyo. ya ampun,Kotoko benar-benar menganggap apa yang terjadi padaku terlalu serius. akupun tersenyum mendengar pujian Kikyo untuknya
“jadi gitu”kataku
siang harinya,dokter Katopun menjengukku
“Irie,bisakah kita bicara sebentar”kata dokter Kato,teman satu ruanganku
“ada apa dokter Kato?”kataku
“ini tentang operasinya Kusakabe-san”
“Kusakabe-san memiliki kanker esofagus. jadi, aku pikir reseksi dan restorasi esofagus akan sesuai “
“kau begitu,kau benar”
“maaf,aku tidak bisa ikut operasi dengan keadaan kakiku yang seperti ini”
“ga apa-apa,kau perlu istirahat”
“ahh,aku menuliskan beberapa catatan prosedur operasi. catatannya ada di mejaku”
“ahh,itu akan membantu. catatannya di mejamu,kan”
“ya,di mejaku”kataku. lalu raut muka dokter Kato berubah aneh
“hah,di mejamu?”ulang dokter Kato
“dokter Kato?”panggilku.
“tunggu sebentar”kata dokter Kato kembali ke ruangan lalu mengambil kertas catatanku yang rusak parah
“maafkan aku Irie,Kotoko-san tidak sengaja menumpahkan kopi yang sedang kupegang lalu catatannya basah dan ia berusaha mengeringkan catatan itu hingga jadi seperti ini”kata dokter Kato sambil memegang catatan yang sudah rusak. untungnya aku masih mengingat dengan jelas apa yang ku tulis dalam catatan itu
“baiklah,aku akan menuliskannya lagi dan aku akan mengantarkannya ke ruangan”kataku. akupun menuliskan ulang catatan itu secepat yang aku bisa dan aku langsung mengantarnya ke mejaku
malam harinya,Kotoko mengunjungiku akupun pura-pura tidur
“dia sudah tidur,wajah tidurnya imut. selamat tidur,Irie-kun”kata Kotoko. iapun hendak menciumku dan akupun langsung membuka mataku. iapun terkejut
“k-k-kau mengagetkanku,kau sudah bangun”kata Kotoko
“aku ingin menanyakamu sesuatu”kataku
“apa?”kata Kotoko
“apa-apaan ini?”kataku sambil menunjukkan kertas catatanku padanya
“ini”
“apa yang kau coba lakukan?”
“apanya?aku ingin jadi orang yang berguna untukmu”
“jangan melakukan hal yang tidak aku suruh padamu. untungnya aku ingat semuanya. jangan menyentuh meja dokter. itu bergantung pada hidup dan mati pasien”kataku kesal
“maaf,aku ga berpikir ini akan terjadi..aku ingin meringankan bebanmu sedikit,tapi aku menumpahkan kopi diatasnya dan aku menyebabkan masalah pada dokter Kato juga. semua yang aku lakukan hanya menambah pekerjaanmu kan?aku mencintaimu tapi...aku sangat mencintaimu tapi..aku membuatmu kelelahan bahkan terluka..seperti biasanya,aku adalah pembawa sial untukmu..ga peduli apapun yang terjadi..aku akan selalu gagal menjadi istrimu,kan?”kata Kotoko menangis. mendengar perkataannya membuatku merasa bersalah telah memarahinya seperti tadi. akupun langsung menariknya kedalam dekapanku
“kalau begitu,bukan hanya kau saja. tapi aku juga.aku tidak bisa menangkapmu,lihat apa yang terjadi padaku”kataku
“enggak”kata Kotoko
“aku gagal sebagai seorang pria”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko
“aku harusnya menangkap istri tercintaku dan melakukan triple flip landing”kataku mengulang perkataan ibu dan Kotokopun tersenyum. aku menyentuh hidungku pada hidungnya lalu aku mengecup bibirnya
“ketika aku ada disini,aku menyadari bagaimana perasaan pasien dan bagaimana kerja kerasmu”kataku memegang kedua pipi Kotoko lalu kembali mengecup bibirnya
“seorang suster dan pasiennya,dalam situasi seperti ini adalah sesuatu yang nakal,kan”kataku tersenyum. Kotokopun ikut tersenyum dan aku memeluknya dengan erat dan menyentuh pipiku diatas kepalanya
keesokan paginya,Kotoko membantuku melakukan terapi pemulihan kakiku dengan menggerakkan kakiku
“satu..dua..tiga..empat..lima..enam..tujuh..delapan”kata Kotoko menghitung gerakan kakiku. pada hitungan kedelapan,aku berhenti sejenak
“hebat Irie-kun,dua kali lagi..berjuanglah”kata Kotoko. akupun menggerakkan kakiku lagi
“siap...sembilan..sepuluh. kerja yang bagus. kau berjuang keras ”kata Kotoko sambil mengelap keringatku
“dengan sedikit waktu di tempat tidur,bisakah membuatmu kembali”kataku
“lihat kau,Irie”kata Kinnosuke yang tiba-tiba menghampiriku dengan pakaian yang mirip Elvis Presley
“Kin-chan”kata Kotoko
“lihat si jenius sekarang,lucu sekali”ejek Kinnosuke
“kau berpakaian rapi,Kin-chan”kata Kotoko
“benarkah?ini cukup normal”kata Kinnosuke. menurutku itu sangat tidak normal
“kau bicara aksen Tokyo”kata Kotoko
“ngomong-ngomong Irie. bisakah kita bicara sebentar”kata Kinnosuke. aku dan Kotoko menatapnya heran. lalu Kinnosuke menuntunku keluar dan Kotoko melakukan tugas lainnya. sesampainya di luar
“gimana caranya melamar?”kata Kinnosuke membisikanku sesuatu
“melamar?”kataku dengan suara pelan
“ssstt,jangan keras-keras”
“aku tidak berbicara dengan keras”
“dengar Irie,kapan kau..melamar Kotoko dan apa yang kau katakan?aku tidak benar-benar ingin tau tapi..kau bisa mengatakannya padaku jika kau mau”
“ahh,itu hari dimana dia menolakmu”
“hah?”
“secara mendadak tanpa dipikirkan terlebih dahulu,didepan para keluarga. aku bilang kalau aku ingin menikah dengannya”kataku sambil mengingat hari dimana aku menyadari kalau aku sebenarnya ingin menikah dengan Kotoko,bukan wanita lain
“secara mendadak tanpa dipikirkan terlebih dahulu?tanpa bertanya pada Kotoko lebih dulu?”kata Kinnosuke
“enggak,aku ga butuh persetujuannya. aku tau ia akan menjawab ‘iya’“
“ego apaan itu”
“apa itu membantumu?”
“enggak,lupakan aja”kata Kinnosuke pergi
“Kin-chan?kenapa Kin-chan?”tanya Kotoko
“dia akan melamar Chris”kataku
“oh,eh. apaaa?benarkah”kata Kotoko akupun mengangguk
“waahh,akhirnya Kin-chan akan melamar Chris. dia akan bahagia....”kata Kotoko. akupun pergi meninggalkannya,aku tau apa yang akan terjadi setelah ini. Kotoko akan mengintip Kinnosuke dan Chris untuk mencari tau apa yang terjadi. benar-benar wanita yang mudah ditebak. malam harinya sebelum Kotoko pulang,Kotoko bercerita kalau Chris menolak lamaran Kinnosuke
“ini diluar dugaan”kataku
“aku tau,dia ga bilang padaku kenapa ia menolak lamaran Kin-chan. aku sangat bingung”kata Kotoko
“dia pasti lebih bingung,pria yang malang”kataku
“Chris pasti menyembunyikan sesuatu. apa jangan-jangan ini mengenai bekas luka pada kakinya. hei Irie-kun?apakah kaki Chris perlu di operasi kecantikan untuk menghilangkan bekas lukanya?”tanya Kotoko
“awalnya aku berpikir begitu,tapi setelah melihat perkembangan terakhir pada luka di kakinya,dia tidak akan meninggalkan bekas luka. jadi ia tidak perlu di operasi”kataku
“oh,begitu. baiklah,aku pulang dulu”kata Kotoko
tak terasa sudah dua bulan aku dirawat di rumah sakit. kakiku masih terasa kaku untuk di gerakkan sehingga aku harus masih memakai tongkat untuk berjalan, tapi selebihnya kondisi kakiku sudah pulih. Kotoko bersama temannya menyambutku di luar rumah sakit
“selamat atas kesembuhanmu”kata Kotoko sambil memberiku bunga
“selamat”kata Shinagawa,Ogura dan Kikyo sambil bertepuk tangan
“apa-apaan ini”kataku
“aku selalu ingin melakukan ini. kau seperti seorang selebriti kan?”kata Kotoko
“syukurlah,Kotoko”kata Kikyo
“sekarang kau bisa bersantai”kata Shinagawa
“kekuatan cintamu menyembuhkannya”kata Ogura
“benarkah?”kata Kotoko lalu iapun sibuk mengkhayal dan Shinagawa memanggilnya
“Kotoko,Irie-san”kata Shinagawa
“Irie-kun,tunggu”kata Kotoko
“aku memiliki pekerjaan yang menumpuk dan ada pasien yang harus kulihat sore ini. maaf telah melibatkan kalian dalam acara ini”kataku. akupun kembali ke rutinitasku dan sore ini aku akan mengecek keadaan Kusakabe-san pasca operasi kanker esofagusnya
つづく - to be continued-
a/n: yakk,untuk ep selanjutnya pasca Naoki curiga kalo Kotoko hamil, gw bakal pake gabungan antara anime sama LIT yang ada di credit titlenya. karena kalo gw pake cerita di TKA,ceritanya berakhir sedih dan ngegantung(sama kaya manganya). and I wanna these wonderful never-completed story become not too sad and also not too happy
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 14
Kotokopun masih duduk sambil memegang alat operasi yang telah ia ambil
“hei,berdiri”kataku. Kotokopun berdiri dan tidak mengambil kembali alat itu, lalu aku membenturkan kepalaku padanya
“aduh”kata Kotoko
“aku ga punya pilihan lain,aku tidak bisa menggunakan tanganku. ya ampun,apa yang kau takutkan?”kataku
“apa kau tidak takut?”tanya Kotoko
“tentu saja tidak. dengar, aku sudah belajar tentang hal ini setahun lebih. aku benar-benar percaya diri. mungkin aku lebih baik daripada dokter Nishigaki. pasien ini beruntung. aku tidak akan membiarkan satu atau dua kecelakaan kecilmu membahayakan keselamatannya. cukup dengarkan saja aku”kataku sambil membohonginya soal ketakutanku
“oke”kata Kotoko
“kalau kau mengerti,cuci alat-alat itu dan ambil yang baru.” kataku.
“ya”kata Kotoko sambil mengambil kembali alat-alat yang jatuh tadi. tiba-tiba suster Shimizu datang
“tunggu,apa yang kau lakukan?”kata suster Shimizu
“wakil suster kepala?”kata Kotoko
“dokter Irie,apa kau sudah mendapat izin dokter Nishigaki?”kata suster Shimizu
“enggak”
“apa?”
“tiba-tiba kondisi pasien memburuk,aku perlu bertindak dengan cepat. dokter Nishigaki sedang operasi sekarang dan tidak bisa meninggalkan ruangan. aku memutuskan untuk melakukannya”
“kau memutuskannya?”
“Kotoko, ayo pergi”kataku pada Kotoko
“ya”kata Kotoko. suster Shimizupun melihat pasien
“Irie-san juga. aku mengerti,tapi aku tidak bisa membiarkan Irie-san melakukannya sendirian. aku akan membantumu juga,bilang padaku apa yang harus kulakukan”kata dokter Shimizu
“terima kasih”kataku. lalu suster Shimizu berganti pakaian. beberapa menit kemudian,Kotoko dan suster Shimizu kembai ke bangsal.
“maafkan aku sudah panik”kata Kotoko
suster Shimizu membantu Kotoko memakai jubah operasinya. Kotokopun memasang sarung tangan karetnya. suster Shimizu mencatat proses operasi
“gunting operasi”kataku
“ya”kata kotoko
“gunting” kataku. Kotoko mengambilkannya
“benang bedah 6.0″ kataku. Kotoko mengambilkannya. dan akupun memulai menjahit arteri pasien untuk menstabilkan tekanan darah pasien
“persiapkan air garam”kataku pada suster Shimizu
“ya”kata suster Shimizu sambil menuang botol air garam pada wadah. Kotokopun mengelap keringatku dengan sapu tangan. proses operasipun selesai
“oke,kain kassa”kataku
“ya”kata Kotoko
“sekarang semuanya baik-baik saja”kataku.
“ya,kau berhasil”kata Kotoko
“dokter Irie. kerja yang bagus. terima kasih”kata suster Shimizu
“terima kasih,bisakah kau mengecek ruang operasi?”kataku.
“ya”kata suster Shimizu langsung menghubungi seseorang dan berkata
“ini Shimizu dari unit 3. apa kau sudah siap untuk mengoperasi Kazuhiro Suwa-san?”
akupun membuka maskerku dan Kotoko memelukku sambil menangis
“Irie-kun,selamat. syukurlah,proses operasinya baik-baik saja”kata Kotoko
“bukan waktunya untuk menangis”kataku sambil melepas pelukannya
“ya aku mengerti. dokter Irie,ruang operasinya sudah siap”kata suster Shimizu
“aku mengerti. Kotoko,bawa pasien ini ke ruang operasi”kataku
“ya”kata Kotoko. akupun melihat Suwa-san menunggu anaknya
“dokter”kata Suwa-san
“sebuah arteri femoral yang pecah membutuhkan tindakan secepatnya. aku hanya menjahit arterinya sebagai pertolongan pertama agar tekanan darahnya kembali stabil. setelah ini,dokter Nishigaki akan mengoperasi Kazuhiro-kun sebagai tindakan selanjutnya”kataku
“terima kasih. terima kasih banyak dok”kata Suwa-san
pagi harinya setelah operasi lanjutan Kazuhiro-kun selesai,akupun kembali ke kantin untuk minum kopi
“Irie-kun,operasi pasien berjalan dengan lancar juga”kata Kotoko
“jadi begitu”kataku
“um..Irie-kun. syukurlah semuanya berjlan dengan baik. keputusan dan kemampuanmu menyelamatkan nyawanya. kau benar-benar hebat. aku sangat senang”kata Kotoko. lalu ia berbalik membelakangiku
“kalau tadi..kau tidak membenturkan kepalamu padaku. mungkin aku kabur...aku sangat ketakutan..dan aku tidak tau harus berbuat apa”lanjut Kotoko. dan aku memeluk Kotoko dari belakang
“Irie-kun”kata Kotoko
“aku takut”kataku
“apa?”
“aku juga sangat takut”
“t-tapi tadi..kau sangat percaya diri”
“itu demi kebaikanmu. tadi pikiranmu nge-blank kan?pasien gawat darurat tadi adalah..pertama kalinya bagiku”
“aku terkejut”kata Kotoko
“apa?”kataku. Kotokopun menatapku. aku melepas pelukanku padanya dan Kotokopun berbalik dan kembali menatapku. akupun juga menatapnya
“kau juga takut.. syukurlah,pasiennya selamat. aku senang kau menjadi dokter”kata Kotoko.
“kau benar”kataku sambil memegang kedua pipinya. akupun mengecup bibirnya dan pipinya sambil memeluknya lagi
setelah mengecek keadaan Ito-san,dokter Nishigaki mengatakan bahwa dokter yang jaga semalam harus mengikuti rapat dengan direktur rumah sakit. dan mungkin saja soal aku yang menjahit luka Kazuhiro-kun tanpa ditemani dokter pendamping akan di bahas dalam rapat itu. akupun segera menuju ruang rapat
“ini belum pernah terjadi sebelumnya,seorang dokter muda melakukan sebuah prosedur tanpa pendamping”kata dokter Tachibana selaku wakil kepala dokter membuka rapat ini
“itu tidak terpikirkan olehku saat aku masih menadi dokter muda.”kata dokter Mitsuzawa
“hal itu masih tidak terpikirkan sekarang”kata dokter Takagi
“dokter penasihatnya dokter Irie adalah dokter Nishigaki kan?”kata dokter Ichihara
“ya”kata dokter Nishigaki
“memang benar dokter Irie adalah dokter yang sangat pintar,tapi tetap saja. untungnya kali ini prosedurnya berhasil, terjadi suatu kesalahan. pertanggungjawaban akan terlalu besar untuk ditanggung secara individu”lanjut dokter Ichihara
“suatu kejadian yang belum pernah terjadi diatur seperti ini. kami membuka diri kami sendiri pada resiko besar. rasa percaya diri tidak selalu bagus. benar kan,dokter Nishigaki?kalau aku menjadi penasihat dokter Irie,hal ini ga akan pernah terjadi”kata dokter Daijamori
“dalam kasus ini,hal tersebut bukanah perkara yang mudah”kata dokter Tachibana
“siapa yang akan bertanggung jawab?”kata dokter Takagi
“lalu apa masalahnya?aku menjadi seorang dokter untuk menyelamatkan nyawa pasien”kataku mulai angkat bicara dalam perdebatan ini
“hei”tegur dokter Nishigaki yang menurutnya aku sangat tidak sopan
“peraturan tidak diterapkan dalam kasus ini. nyawa pasien dalam bahaya. dokter Nishigaki sedang melakukan operasi lain. aku telah melakukannya,itu saja”kataku
“tapi seharusnya kau menghormati dokter Nishigaki...”kata dokter Takagi
“pasien dokter Nishigaki dalam kondisi kritis. dia harus tetap fokus. aku yakin kalau aku bisa menyelamatkan pasien. jadi aku melakukan prosedurnya jika seorang butuh pertanggung jawaban,kalian tidak perlu berbicara pada penasihatku. kalian bisa bicara langsung padaku” potongku
“ego macam apa yang dimiliki dokter muda ini!”kata dokter Mitsuzawa
“dokter Nishigaki,apa yang telah kau ajarkan padanya?”kata dokter Daijamori
“dalam hal ini,kita akan membiarkan dokter Irie untuk bertanggung jawab”kata dokter Tachibana. lalu seseorang membuka pintu ruang rapat dan berkata
“Irie-kun adalah dokter yang menakjubkan”semua dokterpun terkejut melihat Kotoko. apa yang ia lakukan disini?
“dari tadi aku mendengar. dokter muda ini,dokter muda itu. jangan anggap seorang dokter muda tidak bisa melakukan apapun!”kata Kotoko
“apa-apaan kau?”kata dokter Tachibana
“kepercayaan diri Irie-kun didukung oleh tindakannya. dia mungkin melanggar beberapa peraturan. tapi saat itu,yang dipikirkan Irie-kun adalah menyelamatkan nyawa pasien. pasien itu hidup berkat Irie-kun. dia masih terus melanjutkan hidupnya. para dokter itu sangat hebat kan?”kata Kotoko. aku tersenyum melihat keberanian Kotoko sangat membelaku dihadapan para dokter senior. syukurlah keadaan Kazuhiro-kun sudah membaik. tiba-tiba suster Shimzupun menghampiri Kotoko dan menegurnya
“Irie-san,apa yang kau lakukan sekarang. para dokter semuanya,aku minta maaf”kata Suster Shimizu
“ya ampun,ini sangat tidak masuk akal. Shimizu-san,apa yang dilakukan wanita ini?dia keluar jalur”kata dokter Daijamori
“tapi dokter semuanya,aku juga membantu dalam prosedur operasi dokter Irie. aku telah membantu banyak operasi. pekerjaan dokter Irie seperti ahli bedah. kalau ini bukan karenanya,pasien itu...”kata suster Shimizu
“suster..”kata Kotoko
“sekarang ini,pasien pulih dengan baik. itulah yang ingin aku laporkan. kalau gitu,kami permisi. ayo kita pergi Irie-san..”kata suster Shimizu sambil menarik lengan Kotoko
“umm..permisi”kata Kotoko lalu menutup kembali pintunya
“jadi,gimana pendapatmu dokter Nishigaki?”kata profesor Mimasaka selaku kepala dokter
“hm..jadi..memang benar dia bertindak gegabah. tapi banyak tantangan pada malam itu. pasien itu mungkin bisa meninggal dengan mudah. tapi dia terselamatkan. jadi aku tidak bisa menyangkal tidakan dokter Irie. aku tidak akan melakukan hal itu sebagai dokter muda”kata dokter Nishigaki
“ya,kau benar. jadi haruskah kita tinggalkan masalah ini para dokter”kata profesor Mimasaka
“tapi prof.”kata dokter Tachibana
“dalam hal ini..”kata dokter Ichihara
“dokter Irie aku memuji keputusanmu dan keahlian di umur yang masih muda ini. tapi seorang dokter dan pasien harus saling percaya satu sama lain. pasien tidak melihat dokter muda sebagai dokter sepenuhnya. kita harus terhindar untuk membuat mereka merasa resah. apa kau mengerti?”kata prof Mimasaka
“ya”kataku
“kalau gitu,sekarang kita selesai. dokter Nishigaki,tolong tuliskan laporan kejadiannya. itu tanggung jawabmu sebagai penasihatnya”kata prof Mimasaka dan dokter Nishigaki terkejut mendengarnya
“ya”kata dokter Nishigaki. para dokterpun meninggalkan ruangan dan dokter Nishigaki memegang punggungku sebagai isyarat untuk memberi salam kepada para dokter
“ya ampun, rekor sempurnaku dirusak oleh dokter muda yang terlalu percaya diri ini”kata dokter Nishigaki
“haruskah aku menuliskan laporannya untukmu”kataku
“diam!bertindaklah sebagai seorang dokter muda yang rendah hati dan tuliskan laporan itu. ahh jangan..jangan... aku yang akan melakukannya. nanti mereka akan mengomeliku lagi jika kau yang menuliskannya”kata dokter Nishigaki. dan akupun terkekeh melihat tingkahnya
2 hari kemudian
hari ini aku pulang ke rumah lebih awal karena aku harus mempelajari jenis penyakit baru untuk operasi selanjutnya untuk esok hari. sejak rapat kemarin lusa,aku sering ditugaskan untuk membantu proses operasi. sesampainya di rumah,tidak sengaja aku menabrak Konomi-chan dan dia...menangis?
“aku minta maaf”kata Konomi-chan
“Konomi-chan”panggilku bingung
“Konomi-chan”kata Kotoko
“apa yang terjadi?sepertinya Konomi-chan menangis?”tanyaku
“sudah kuduga”kata Kotoko dan ibu sambil menatap tajam Yuki. akupun ikut menatap Yuki.
sebelum berangkat untuk jaga malam,aku mengobrol dengan Kotoko
“Yuki-kun bilang ke Konomi-chan kalau ia tidak usah bertingkah seperti pacarnya karena ia bukan pacar Yuki. ya ampun,dia benar-benar keterlaluan”kata Kotoko kesal
“bukankah sudah kubilang,kalau Yuki akan mengalami nasib yang sama denganku”kataku
“hah?benarkah?ya sudah lah. aku berangkat Irie-kun”kata Kotoko sambil membuka pintu dan pergi menuju rumah sakit
“sampai jumpa”kataku aku kembali ke kamar untuk membaca buku. tiba-tiba suara pintu kamar diketuk.
“ya”kataku
“kakak,bisa bicara sebentar?”kata Yuki
“ya?apa?”
“bukan apa-apa. tapi..apa malam ini kau tidak ada tugas malam?”
“ya”
“apa yang sedang kau pelajari?”
“sindrom kesulitan bernafas”
“itu terdengar sulit”
“menjadi dokter benar-benar..”kata Yuki. aku yakin,bukan hal itu sebenarnya yang ingin Yuki bilang padaku
“kau ingin mengatakan sesuatu kan?apa?”kataku
“jadi..aku ingin..tanya kau. apa yang kau sukai dari Kotoko?maksudku,Kotoko kan bukan tipe wanita yang kau sukai atau apapun itu. lalu kapan kau mulai menyukainya”kata Yuki. akupun menutup bukuku dan meletakkannya di meja
“ada apa?apakah ini tentang Konomi-chan?”kataku
“hah?nggak..”kata Yuki
“aku ga membayangkan hari ini akan datang..jadi, dia tetap berkata ‘aku mencintaimu’ seperti sebuah mantra. dan itu sangat mengganggu”
“apa?”
“tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa mendengarnya. ketika dia bilang kalau ia akan berhenti mencintaiku. aku ingat kalau aku merasa marah mendengar hal itu darinya”kataku. akupun ingat kejadian sebelum aku menciumnya untuk pertama kalinya saat pesta kelulusan SMA. dia bilang kalau dia ingin berhenti mencintaiku dan mencari pacar baru saat kuliah. untungnya hal itu tidak terjadi setelah aku menciumnya
“seharusnya aku lega dia bilang begitu. Kotoko tidak bisa melakukan 90% apa yang bisa kulakukan tapi dia bisa melakukan 10% apa yang tidak bisa kulakukan dalam waktu 100 tahun. mungkin itu sebuah kebiasaan”kataku. akupun menyimak cerita Yuki
“aku ga tau lagi,gimana perasaanku atau gimana perasaannya Konomi. aku mengajarinya dan dia menarikku ke kafe dan nonton bioskop. aku bilang itu sangat mengganggu. tapi aku membayangkan apa benar begitu?ketika aku melihat pria lain menyatakan cinta padanya. itu sangat membuatku kesal. aku mengatakan hal-hal yang kejam padanya”kata Yuki. akupun tertawa mendengarnya
“hah?”kata Yuki yang bengong dengan reaksiku setelah mendengar ceritanya
“ahh,maaf. enggak. aku menyadari bahwa kita benar-benar bersaudara”
“hah?apanya?”
“kalau kau tidak mengerti,kenapa kau tidak tanya pada Konomi-chan?itu adalah jawaban termudah”
“maaf,aku telah mengganggumu. aku tidur dulu”kata Yuki pergi lalu membuka pintu. akupun memanggilnya
“Yuki,aku akan mengatakan padamu satu hal yang pernah Kinnosuke ajarkan padaku. menurut dia,itu disebut ‘cemburu’“kataku. Yukipun pergi menuju kamarnya dan aku tertawa kecil. kuharap dia tidak sampai mengalami hal yang sama sepertiku dulu. semoga saja setelah ini Yuki dan Konomi-chan langsung berpacaran. akupun melanjutkan belajarku
keesokan harinya,operasi selesai pada larut malam dan akupun bergegas pulang. seseorangpun memanggilku
“dokter Irie,apa kau mau pulang?”panggil suster kepala Hosoi
“ahh,suster kepala.ya”kataku
“kerja yang bagus. kudengar,operasinya membutuhkan waktu 10 jam.”
“ya,ada beberapa metastasis”
“jadi begitu,akhir-akhir ini kau memegang banyak operasi besar. kau akan memulai pekerjaan lebih awal besok. apa kau cukup beristirahat?”
“ya,sedikit”
“dokter Nishigaki tidur di ruang istirahat. tapi kurasa Kotoko-san menunggumu di rumah”
“ya. kau benar”
“banyak pasien yang bergantung padamu. tolong jaga kesehatanmu,dokter Irie”
“makasih. aku permisi dulu”kataku pamit. sesampainya di rumah aku melihat Kotoko yang ketiduran saat belajar
“aku pul...hei Kotoko,kau akan terkena flu kalau tidur disini”kataku membangunkan Kotoko
“ahh,Irie-kun selamat datang. kurasa aku tertidur”kata Kotoko
“aku akan mandi,kau tidur saja duluan”kataku. setelah mandi,aku melihat Kotoko membuat kopi untukku
“kerja yang bagus,ini kubuatkan kopi untukmu”kata Kotoko
“kenapa saat aku ingin tidur kau membuatkanku kopi?”kataku. lalu Kotoko tersenyum dan berbisik padaku
“kau ingin aku membantumu membuat rencana keperawatan lagi?”kataku
“ahh,kumohon..karena..aku telah menulis ulang beberapa kali. tapi suster Shimizu dan yang lainnya selalu saja mengkritiknya. sekali saja aku ingin membuat laporan yang tidak membuat mereka menangis. aku butuh saranmu. cuma poin utamanya saja. kumohon..kumohon”kata Kotoko. ya ampun,tau begitu mendingan aku tidak usah pulang dan tidur saja di ruang istirahat rumah sakit. tapi,melihatnya bekerja keras sambil tertidur seperti tadi.akupun luluh dan membantunya
“ya ampun,ayo duduk”
“benarkah?yesss”
“rencana tindakan adalah untuk mendiskusikan penyembuhan penyakit dengan dokter.”kataku lalu akupun mengambil buku keperawatan miliknya dan menandakan poin penting sebagai referensinya
“kau pelajari ini dan aku ingin tidur dulu karena besok aku harus berangkat pagi-pagi sekali”kataku
“ya. Irie-kun”kata Kotoko lalu menghampiriku dan mengecup pipiku
“makasih dan selamat tidur”kata Kotoko yang lanjut mengerjakan tugasnya
keesokan harinya aku memeriksa Ichika-chan sebagai pasien terakhirku siang ini sebelum operasi sore harinya.
“terima kasih dokter Irie”kata Ichika-chan
“semoga cepat sembuh”kataku
“terima kasih,semoga cepat sembuh”kata suster Kawada
setelah Ichika-chan pergi akupun memijat-mijat mataku
“kau terlihat kelelahan”kata suster Hosoi
“ahh,suster kepala. ya,aku sedikit kurang tidur”kataku
“jadi begitu.ini adalah pasien terakhirmu untuk siang ini. ayo lekas istirahat. kau akan melakukan operasi sore ini kan?”
“ya,makasih..”
“ahh..benar juga.Kotoko-san,akhir-akhir ini dia berusaha keras. aku bisa melihatnya dari laporannya kalau ia belajar giat”
“jadi begitu.”kataku. lalu seseorang berteriak memanggil namaku
“Irie..Irie..Irie dimana kau. keluar kau bodoh!hei Irie”
itu kan suara Kinnosuke. lalu suster Hosoi membuka pintu ruanganku
“ada apa?berisik sekali. disini rumah sakit tau”kata suster Hosoi
“ada apa Kinnosuke”kataku. suster Hosoi bingung karena aku mengenal Kinnosuke yang menggotong Chris
“Irie,aku butuh bantuanmu..Chris..Chris dalam kesulitan”kata Kinnosuke
“tenanglah. ada apa?”kataku
“Naoki,kakiku tersiram minyak panas”kata Chris. aku melihat kaki Chris yang dibalut dengan kain dan sapu tangan. akupun langsung mengoleskan salep penghilang rasa sakit dan memperban lukanya
“kain kassa”kataku pada suster Kawada dan iapun mengambilkannya
“plester” kataku pada suster Kawada dan iapun mengambilkannya. Chrispun menahan rasa sakitnya
“yak,selesai. Chris,kau harus dirawat beberapa hari di sini. pastikan kau tidak menyentuh perbannya agar tidak terjadi infeksi”kataku. suster Hosoi membawanya keluar. aku mendengar suster Hosoi berbicara dari luar pada Kinnosuke
“kalau gitu suaminya bisa kedalam dan bicara pada dokter Irie”kata suster Hosoi sambil pergi. akupun tertawa kecil mendengarnya
“jadi,gimana keadaan Chris?”kata Kinnosuke
“aku akan menjelaskannya. duduklah. suaminya”kataku tersenyum menyindirnya
“luka bakarnya..sangat buruk. itu menembus kulit bagian dalamnya. dia akan merasakan sakit sementara. dia harus di rawat sampai pulih”kataku
“ohh..“kata Kinnosuke
“mengenai bekas lukanya..”
“gimana..?”
“mungkin ada sedikit dia mungkin butuh bedah kosmetik”
“t-t-tunggu sebentar.ada kemungkinan bekas luka?Chris gadis yang belum menikah. jika tubuhnya ada bekas luka,lalu gimana kalau ia tidak bisa menikah?”
“tapi kau akan menikahinya kan?jadi,apa masalahnya?”
“bicara apa kau?”
“atau kau akan membiarkan pria lain memilikinya”
“apa kau bercanda..ga mungkin”kata Kinnosuke
“apa?”kataku pura-pura mendengar
“aku ga akan membiarkan hal itu terjadi. aku tidak akan menyerahkan dia pada siapapun”
“jadi begitu”kataku tersenyum
“ada apa?apa ada masalah?”kata Kinnosuke
“kalau gitu,kenapa kau tidak bilang padanya”kataku
“aku tau. kalau gitu,aku pergi dulu”kata Kinnosuke
setelah itu akupun pergi ke kantin dan minum kopi,lalu Kotoko mengejutkanku
“Irie-kun”kata Kotoko. akupun tidak sengaja menjatuhkan kopiku
“maaf,apa suaraku terlalu keras?”lanjut Kotoko. akupun mengambil gelasnya
“Irie-kun ada apa?kau terlihat aneh?”kata Kotoko
“ga apa-apa?”kataku sambil memijat mataku
“ga mungkin,apa kau demam?”kata Kotoko lalu menyentuh dahiku dan dahinya
“huh...?bukan demam. aneh sekali,intuisi susterku mengatakanku”kata Kotoko lagi
“intuisimu tidak pernah benar”kataku
“ku pikir..”kata Kotoko. lalu panggilan daruratpun berbunyi
“dokter Irie,ayo menuju ruang operasi. operasinya segera di mulai”kata dokter Nishigaki
“ya,aku akan segera kesana”kataku lalu menutup telepon
“waktunya operasi. bisakah kau membersihkannya?”kataku
“tapi Irie-kun..”kata Kotoko yang menatapku khawatir. lalu aku mencubit hidungnya
“sampai jumpa”kataku lalu pergi menuju ruang operasi.
operasi selesai 9 jam kemudian
“Irie-kun?”panggil Kotoko. bukankah dia tidak ada jadwal jaga malam hari ini?kenapa dia bisa ada disini?
“kau habis selesai operasi kan?umm..aku membawakanmu makanan yang bernutrisi ini akan memberikanmu stamina”kata Kotoko yang menuruni tangga dengan terburu-buru hingga akhirnya iapun tergelincir. akupun langsung menangkap tubuhnya. lalu kamipun terjatuh dan kakiku terasa sakit sekali hingga akhirnya akupun kehilangan kesadaranku.
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 13
Sudah 4 bulan Kotoko lulus dari fakultas keperawatan. 2 bulan lalu,ia mengabariku kalau ia diterima di rumah sakit Universitas Tonan di bagian operasi Unit 3 bersama Kikyo. ia juga mengabarkan kalau Funatsu bersama Shinagawa ditempatkan di unit Cardiovascular,Ogura di bagian operasi unit 2,Kamogari di bagian Ortopedi tetapi ia kecewa karena ia tidak bisa bekerja di rumah sakit yang sama denganku. mudah-mudahan suatu hari keinginannya agar bisa bekerja denganku tercapai.
keesokan harinya,dokter Ikeuchi memanggilku
“dokter Irie,koasmu selama disini sudah selesai. kau bisa kembali bekerja di rumah sakit Universitas Tonan bersama istrimu. aku sudah menyiapkan berkas-berkas kepindahanmu untuk ditempatkan di bagian operasi unit 3. karena kudengar,di sana kekurangan tenaga dokter untuk bagian itu. kau hanya perlu memberikan berkas itu pada pihak rumah sakitselamat dokter Irie”kata dokter Ikeuchi
“terima kasih banyak,dokter Ikeuchi”kataku. lalu akupun mengemasi barang-barangku di sana dan para suster,dokter dan pasienku merayakan pesta perpisahan secara kecil-kecilan. malam harinya,akupun mengemasi seluruh barang-barangku dari mansionku.
keesokan harinya,aku berangkat pagi-pagi sekali. dan aku langsung menuju rumah sakit Universitas Tonan untuk memberikan berkasku. dan akupun memperkenalkan diriku pada seluruh dokter bagian operasi unit 3. setelah itu, aku melihat Kotoko sedang berkhayal
“alkohol”kata dokter Nishigaki,Kotoko pernah bercerita bahwa dokter itu suka menggoda seluruh suster wanita di rumah sakit
“alkohol”ulang dokter Nishigaki. akhirnya,aku yang menyadarkan Kotoko
“alkohol”kataku.
“ya,maaf”kata Kotoko. lalu Kotoko memberikan alkoholnya pada dokter Nishigaki
“jangan bengong”kataku
“siapa kau,kau hanya dokter muda”kata dokter Nishigaki. lalu Kotoko melihat kearahku dan terkejut
“I-I-Irie-kun se-se-sedang apa kau disini?”kata Kotoko yang terjatuh karena keterkejutannya
“aku dipindahkan ke bagian operasi unit 3 rumah sakit Universitas Tonan. aku Naoki Irie,salam kenal”kataku
“hei,Irie?”kata Kimura-san
“jangan bilang ia suaminya...”kata Nishida-san
“itu artinya..kita...bersama-sama.”kata Kotoko
“akhirnya kita bisa bekerja bersama,Kotoko”kataku sambil tersenyum. Kotokopun tersenyum
“Irie-kun”kata Kotoko sambil memelukku. beberapa menit kemudian akupun menyadarkannya
“hei,kita ada di rumah sakit”kataku
“apakah dia suamimu?”kata Yokoi-san
“benar,dia adalah suamiku”kata Kotoko sambil menggandeng tanganku
“syukurlah”kata Yokoi-san
“mulai hari ini,dia dan aku akan merawat kalian semua”kata Kotoko
“tapi..bukankah kau akan ke Kobe?”kata Kimura-san
“jadi begitu,kita akan terpisah lagi”kataku
“e-e-enggak..umm”kata Kotoko sambil melepaskan genggaman tangannya
“aku rasa,ini tidak berarti untuk kita. berjuanglah kau disana”kataku
“apa kau sudah selesai,mari lanjutkan tugas kita”kata dokter Nishigaki
lalu Kotoko berlari dan berkata ”suster kepala,tolong hentikan kepindahanku”
akupun baru pulang ke rumah malam harinya,karena aku harus menata ulang barang-barang pindahanku ke meja kerjaku yang baru. dan kepala dokter menunjuk dokter Nishigaki sebagai penasihat medisku
“aku pulang”kataku. namun,rumah gelap sekali dan tidah ada yang menyahut salamku. lalu akupun menghidupkan lampu ruang tengah
“selamat datang,kakak”kata seluruh anggota keluargaku sambil menarik terompet
“syukurlah,ini waktu yang panjang kan,Kotoko-chan?”kata ibu
“ya”kata Kotoko
“kakak,kau meninggalkan Kotoko-chan dalam waktu yang lama sendirian. mulai sekarang tolong jaga istrimu baik-baik,kau mengerti”kata ibu
“ibu”kata Kotoko. lalu ibu memeluk Kotoko
“Naoki sudah kembali,sekarang seluruh anggota keluarga sudah berkumpul. klian berdua dan keluarga kita akan bahagia”kata ayah
“ya”kata Kotoko
“mari bersulang”kata ayah
“jangan lupa dengan cucuku”kata ibu
“sekarang adalah pesta kepulangan Naoki-kun,minumlah”kata ayah mertua
“makasih,aku yakin aku akan sangat sibuk.tapi aku dan Kotoko akan melakukan yang terbaik”kataku
“ya,kalau gitu Naoki. selamat datang. bersulang”kata ayah dan kamipun bersulang
“sekarang makanannya,ayo kita siapkan”kata ibu. para orang tuapun menuju dapur
“selamat datang,kakak”kata Yuki
“kau tumbuh tinggi,Yuki”kataku
“benarkah?”kata Yuki
“dalam setahun ini,Yuki-kun tingginya bertambah 10 cm. syukurlah kau lebih tinggi dari Konomi-chan”kata Kotoko
“diamlah Kotoko”kata Yuki
“kenapa?aku senang untukmu”kata Kotoko
“maaf tapi,aku jauh lebih tinggi dari kau Kotoko”kata Yuki. Yuki dan Kotokopun sedang berdebat dan Konomi-chan memanggilku
“Naoki-san,selamat datang. maafkan aku kalau kedatanganku mengganggu”kata Konomi-chan
“lama tak bertemu Konomi-chan,gimana sekolahmu?”tanyaku
“seperti biasa,aku masih tidak bisa belajar dengan baik. dan Yuki-kun memarahiku”kata Konomi-chan
“apa hubunganmu dan Yuki berjalan dengan baik?”tanyaku
“dia masih mengajariku belajar,dan kami nonton film bersama”kata Konomi-chan tersipu
“hmm...dengan Yuki,ya”kataku tersenyum sambil minum birku
“apa yang kau katakan pada kakakku”kata Yuki pada Konomi-chan
“hei,Kotoko kami datang”kata Kinnosuke
“selamat datang,Naoki”kata Chris
“hei,hei,hei, akhirnya Irie pulang”kata Kinnosuke
“lama tak berjumpa”kataku
“aku ga peduli jika kau ga pulang”kata Kinnosuke
“bicara apa kau Kinnosuke”kata Chris
“tapi aku kasihan sama Kotoko,jadi ku pikir baiklah”kata Kinnosuke
“beberapa hari yang lalu Kotoko menangisi dirimu.’Irie-kunaku ingin bertemu denganmu tapi aku hanya ingin menjadi tangan atau kakinya...’”kata Chris
“apa-apaan itu”kata Kinnosuke
“dia merasa sangat gelisah,jadi kami menghiburnya”kata Chris sambil menggenggamkan tangan kami
“lalu kenapa kau?setahun di Kobe tapi masih berbicara aksen Tokyo”kata Kinnosuke
“kenapa juga aku harus berbicara dengan gaya bicara sepertimu?”kataku
“apa-apaan kau. apa kau mengejek cara bicaraku”kata Kinnosuke
“Kinnosuke,bantu kami”kata ayah mertua sambil menarik kerah belakang jaket Kinnosuke
“ya”kata Kinnosuke
“makanan sudah siap. mari makan”kata ibu.
selesai makan malam,akupun ke taman belakang rumah. aku memandang langit malam sambil melamun. setelah setahun lebih aku menjalani hubungan jarak jauh akhirnya aku bisa kembali ke rumah. lalu Kotoko membuatku tersadar dari lamunanku
“nanti kau bisa kena flu,Irie-kun. apa kau lelah?semuanya sedang bersenang-senang”kata Kotoko sambil menghampiriku
“kehidupanku di Kobe sangat tenang dan aku tinggal sendiri”kataku
“tapi mereka semua senang melihatmu pulang dan merayakannya. ibu,ayah,Yuki bahkan Kin-chan meskipun ia bermulut besar. kepergianku ke Kobe di hentikan dan sekarang kita tinggal bersama. itu membuatku sangat senang..”kata Kotoko. akupun mengecup pipinya
“disini benar-benar ramai. aku merasa seperti di rumah. aku pulang”kataku
“selamat datang Irie-kun, mulai hari ini kita akan tinggal bersama selamanya”kata Kotoko. akupun mengangguk dan kamipun berciuman.
hari pertamaku kerja di rumah sakit universitas Tonan,aku memeriksa Karasuma-san
“aku akan memberikan beberapa resep obat nanti”kataku
“ya,terima kasih”kata Karasuma-san. lalu,para susterpun mengintipku kerja dan Kotoko mengamati mereka
“ehem..permisi”kata Kotoko lalu menghampiriku
“dokter Irie,tolong lihat pasien kamar 215.″lanjut Kotoko. lalu akupun menganggguk dan mengikuti Kotoko
“permisi”kata Kotoko pada rekan sesama susternya
“Kimura-san di ruang 215 akan mengeluarkan polip usus besok”kata Kotoko
“ya”kataku
“dan juga jahitan Yokoi-san keluar hari ini”kata Kotoko. dan Kotokopun berkhayal. tiba-tiba suara dokter Nishigaki mengejutkan kami
“kau lebih baik waspada. kupikir aku meremehkannya”kata dokter Nishigaki
“dokter Nishigaki. kau jadi penasihat medisnya Irie-k...dokter Irie?”kata Kotoko
“gimana bisa dokter muda lebih terkenal daripada penasihat medisnya?”kata dokter Nishigaki
“bukan itu masalahnya“kata Kotoko
“dokter Irie,gimana keadaan Ito-san di ruang 202?”tanya dokter Nishigaki padaku
“aku mengawasi kemajuan primperannya tapi kondisinya belum membaik”kataku
“lalu apa?gimana cara kita mengatasinya?”kata dokter Nishigaki yang menguji
“kita harus mengidentifikasi sisi usus yang mana yang harus direseksi dengan menggunakan sebuah enema”kataku
“ya ampun kau tepat sekali. tidak menyenangkan menjadi penasihat medismu”kata dokter Nishigaki. lalu ia mencoba menggoda Kotoko
“Kotoko-chan,ia akan berselingkuh dalam beberapa menit dan akan membuatmu bersedih. kau harus berpisah dengannya selagi kau bisa. dan juga kau bisa berkencan denganku” kata dokter Nishigaki sambil merangkul dan mencoba mencium Kotoko. aku tidak akan membiarkan apa yang ia bilang tadi terjadi. silahkan saja ia menggoda suster lain asal jangan istriku
“dokter Nishigaki”kata Kotoko. akupun menepis wajahnya dengan map dokumen
“dokter Nishigaki,ini adalah bagan pra-operasi Tsuda-san”kataku
“ya. ya ampun,kau tidak bisa diajak bercanda. kau akan membantu di Unit 2. bersiaplah”kata dokter Nishigaki sambil meninggalkan kami berdua
“ya”kataku
“dokter Nishigaki selalu saja begitu”kata Kotoko
“kurasa dia adalah playboy”kataku
“Irie-kun,apa kau melakukan operasi?”
“ya,aku telah melakukan beberapa operasi di Kobe”
“hebat!”
“mereka hanya membiarkanku melakukan operasi kecil”
“tetap saja itu hebat. mimpiku adalah membantumu di ruang operasi”
“suster biasa sepertimu tidak bisa bekerja diruang operasi”
“apa?benarkah?tapi itu mimpiku”kata Kotoko.
setelah keruang 215 akupun menuju unit 2 seperti yang dibilang oleh dokter Nishigaki
sehabis membantu di unit 2,akupun hendak menuju meja kerjaku namun langkahku terhenti ketika dokter Kato berbicara dengan dokter Fujiki mengenai Kotoko
“kasihan sekali dokter Daijamori?”kata dokter Fujiki
“dokter Daijamori?kenapa?”kata dokter Kato
“kau tidak melihatnya tadi?ia habis melakukan operasi kecil dan yang membantunya adalah suster Irie. dan tanpa sengaja suster Irie menusuk tangannya dengan pean tapi untungnya saja lukanya tidak parah.”
“semoga dokter Daijamori cepat sembuh”
malam harinya,akupun meminum kopi di kantin rumah sakit dan aku bertemu Kotoko
“apa kau dapat bagian malam?”kataku
“oh,kau jaga malam juga”kata Kotoko
“ya,apa kau mau minum kopi?”kataku sambil menaruh kopi yang baru saja kuambil untuknya di kursi. dan aku mengambil kopi yang baru
“um..sebenarnya aku..”kata Kotoko
“kabar insiden penusukan? kudengar kau membuat debut yang besar”kataku sambil duduk dikursi mendengar ceritanya
“aku sangat kecewa. aku melukai tangan dokter saat operasi. hal itu semakin buruk untuk seorang suster,kan?aku bisa menempatkan hidup pasien menjadi beresiko. kecerobohanku sendiri membuatku takut. aku tidak mau menjadi pembawa masalah untukmu. jadi,aku akan sedih jika kita berbeda bagian tapi..aku pikir aku akan minta pindah ke wilayah yang berbeda seperti dermatologi atau ENT. aku lebih baik pergi,aku selesai”kata Kotoko. lalu panggilan daruratpun berdering
“ya,aku Irie.”kataku
“dokter Irie,cepat ke UGD ada pasien kecelakaan mobil 3 orang dan tidak ada rumah sakit lain yang menangani mereka,satu orang sedang ditangani oleh dokter Kato dan satu orang lagi akan aku operasi karena ia mengalami luka yang serius.kuminta kau menjaga pasien yang satunya lagi karena lukanya tidak begitu parah”kata dokter Nishigaki
“ya aku mengerti,aku akan segera kesana.”kataku
“darurat?”kata Kotoko
“ya,ada 3 pasien kecelakaan mobil”kataku
“tiga?”kata Kotoko
“tidak ada rumah sakit lain yang menangani mereka. aku lebih baik pergi”kataku
”aku juga ikut”kata Kotoko
“dokter Irie,bawa pasien ini ke bangsal. kondisinya stabil sekarang, aku akan melihatnya nanti setelah aku operasi. ini adalah sebuah fraktur senyawa femoralis ”kata dokter Nishigaki
“aku mengerti”kataku
“biarkan aku mengetahui jika terjadi sesuatu. aku bergantung padamu”kata dokter Nishigaki
“ya”kataku. aku,Kotoko dan suster Kawamura membawa pasien itu ke bangsal lalu suster Kawamura kembali ke ruang operasi dokter Nishigaki. di bangsal hanya ada aku dan Kotoko
“kurasa ia akan baik baik saja”kata Kotoko. lalu tiba-tiba Kotoko mendengar alat pendeteksi tekanan darah berbunyi
“kenapa tekanan darahnya menurun” kata Kotoko. akupun mengecek luka pasien
“mungkin ini sebuah arteri femoralis yang pecah. Kotoko,hubungi dokter Nishigaki”kataku. lalu Kotoko menghubungi dokter Nishigaki
“ya,dokter Nishigaki tekanan darah pasien 50. arteri fermoralnya...apa?dokter Nishigaki,dokter Nishigaki.dia bilang tunggu sebentar,dia ga bisa ninggalin ruang operasi sekarang”kata Kotoko
“ga bisa. kalau kita menunggu,keadaanya bisa lebih beresiko. arterinya harus dijahit. aku yang akan melakukannya”kataku
“ga bisa..Irie-kun,kau kan dokter muda. dokter Nishigaki bilang kita harus nunggu”kata Kotoko panik
“kita ga punya waktu untuk nunggu”kataku
“tapi nanti akan ada konsekuensinya..”kata Kotoko
“aku akan bertanggungjawab”kataku
“e-enggak,aku akan menghubungi dokter Nishigaki lagi”kata Kotoko sambil kembali mencoba menghubungi dokter Nishigaki. akupun memutuskan agar Kotoko membantuku di ruang operasi. karena ia tadi cukup cepat tanggap dalam memantau keadaan pasien. dan ini juga kesempatan untuk mewujudkan mimpinya yaitu membantuku di ruang operasi
“Kotoko..Kotoko..”panggilku. Kotokopun mematikan teleponnya
“ya”kata Kotoko
“pakai jubah operasi sekarang dan bantu aku”
“a-apa,t-t-tapi itu ga mungkin. aku akan membuat kekacauan lagi. dan kau akan..”
“haruskah kau membayangkan hal itu sekarang?apa kau akan meninggalkan pasien ini?”
“t-t-tapi..”
“jika kau tidak melakukan ini,kau tidak akan pernah maju. jika kau bisa melakukan itu. pergilah ke dermatologi,ENT apapun itu”kataku. Kotokopun masih berpikir,akupun menyerah untuk meminta bantuannya
“sudahlah,aku akan menghubungi suster lain”kataku. saat aku membuka gagang pintu,Kotokopun menghentikanku
“tunggu..aku akan membantumu dan aku ingin menolong pasien ini”kata Kotoko pada akhirnya. dan aku tersenyum mendengar keputusannya
“keputusan yang bagus”kataku
akupun melepas snelli (jas dokter) dan dasiku lalu Kotoko membantuku memakaikan jubah operasiku. akupun sangat takut karena ini pertama kalinya aku melakukan operasi dan tanpa ditemani oleh dokter lain,tapi aku harus berusaha menyelamatkan pasien ini
“pisau bedah”kataku. dan Kotoko mengambilkannya
“ya”kata Kotoko
“kassa”
“ya”
“pinset”
“ya”
“Kotoko,vitalnya”kataku
“ya,tekanan darahnya 30-50 dan denyut jantungnya 300″kata Kotoko. ga mungkin,akupun melihat ke monitor pendeteksi denyut jantung
“apa?maksudnya 160″kataku dan lanjut mengoperasi pasien
“gunting operasi”kataku
“ya”kata Kotoko. dan ia belum juga mengambilkannya
“gunting operasi”kataku. lalu Kotokopun menjatuhkan alat operasi
“maafkan aku”kata Kotoko sambil memungut alat operasi yang jatuh tadi dan kuyakin saat ini pikirannya nge-blank karena operasi ini
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 12
Sudah 2 bulan aku bekerja di rumah sakit Kobe,dalam 3 hari terakhir ini aku tidak pulang ke rumah karena aku sibuk menjadi asisten dokter untuk operasi pada spesialis anak dan aku harus bertugas di malam hari. seperti biasanya dokter,suster dan pasien disini sangat mengagumiku namun tidak seperti di Rumah Sakit Tonan yang mengetahui kalau aku sudah menikah. di Rumah sakit Kobe,hanya beberapa dokter saja yang tau dan selebihnya aku bersikap profesional dengan tidak membahas masalah pribadiku. suster Sawajiripun memanggilku
“Dokter Irie,Dokter Nomaguchi ingin berbicara denganmu dia ada di ruangan konsultasi rawat jalan”kata suster Sawajiri
“ya”kataku
“permisi”kata Suster Sawajiri. akupun menuju ruang konsultasi rawat jalan. saat aku kesana,Yumi-chan salah satu pasienku memanggilku
“dokter Irie”kata Yumi-chan
“selamat siang”kataku
“selamat siang”kata Yumi-chan
“apa kabarmu”kataku sambil memegang kepalanya
“aku baik-baik saja”kata Yumi-chan
“kau terlihat lebih baik dari kemarin”kataku
“sampai jumpa”kata Yumi-chan
“sampai jumpa”kataku sambil menuju ruang konsultasi rawat jalan.
“permisi dok”kataku
“dokter Irie,laporan mengenai Nami Shiina sudah keluar,kita harus secepatnya mengadakan operasi untuknya”kata dokter Nomaguchi
“sebaiknya begitu dok,nanti saya akan bicara pada Shiina-san. kebetulan hari ini adalah jadwal konsultasi Nami-chan”kataku
“mohon bantuannya,terima kasih”kata dokter Nomaguchi.
saat aku keluar dari ruang konsultasi pasien rawat jalan,seorang anak berteriak memanggilku
“Dokter Irie”kata gadis itu,ia adalah Nami-chan sambil berlari menghampiriku
“Nami-chan,jangan berlari di rumah sakit”kataku
“ya,tebak dok tadi aku melihat siapa?seorang bibi yang mirip badut”kata Nami-chan
“bibi yang mirip badut?kuharap aku melihatnya juga”kataku
“hah?kemana dia?”kata Nami-chan
“selamat siang dokter”kata Shiina-san,ibunya Nami-chan
“selamat siang,kau disini hari ini. kebetulan aku ingin membicarakan sesuatu padamu”kataku. lalu Nami-chan mendorong ibunya dan akupun refleks menangkapnya
“apa yang kau lakukan Nami?dia anak yang badung”kata Shiina-san
“ibu sangat lama berdandan saat ia bertemu denganmu,dok”kata Nami-chan
“bicara apa kau Nami”kata Shiina-san
“benar,benar.ibu suka dokter Irie”kata Nami-chan
“sudah cukup,maafkan aku”kata Shiina-san sambil membekap mulut anaknya
“dokter Irie,apakah kau ada waktu untuk menemuiku hari ini?”kata Shiina-san
“ya,tentu”kataku
“kalau gitu kita ketemu jam 5 sore di taman Kota”kata Shiina-san
“ya”kataku
“apa?kencan lainnya dengan ibuku,dok?”kata Nami-chan
“kau benar”kataku berbohong. karena Shiina-san tidak ingin Nami-chan tau laporan kesehatannya lebih dulu
“kubilang sudah cukup”kata Shiina-san
akupun tiba di taman kota sedikit terlambat, kulihat Shiina-san dan Nam-chan sudah tiba
“dokter”kata Shiina-san
“dokter Irie”kata Nami-chan sambil menggandeng tanganku
“maaf aku terlambat”kataku
“makasih sudah datang. silahkan duduk”kata Shiina-san.
“ya”kataku
beberapa menit kemudian,Nami-chan menarik lenganku
“ayo ke prosotan iru Dokter Irie”kata Nami-chan
“Nami”kata Shiina san sambil mengambil sesuatu di tasnya
“di sana”kata Nami-chan
“Nami,tolong belikan jus disana”kata Shiina-san
“baik,baik.kurasa aku adalah orang ketiga dan aku tidak akan mengganggu kalian. aku akan tinggalkan kalian berdua”kata Nami-chan
saat Nami pergi,aku membicarakan apa yang dokter Nomaguchi katakan padaku
“bagaimana perkembangan kesehatan Nami,dok”tanya Shiina-san
“aku ingin membicarakan hal ini padamu,Shiina-san. dokter Nomaguchi bilang,Nami-chan harus secepatnya di operasi. jika tidak,hal ini bisa berakibat fatal untuk jantungnya di kemudian hari”kataku
Shiina-sanpun mengangguk pasrah “aku tidak tau bagaimana menyampaikan hal ini pada Nami. kurasa ia akan takut kalau ia akan meninggal seperti ayahnya”Kata Shiina-san. akupun menepuk punggungnya.
“jangan khawatir,aku akan membantumu untuk memberitahukan hal ini pada Nami-chan”kataku. tak lama Nami-chan berteriak dari balik pohon yang tak jauh dari taman
“dokter Irie,disini. cepat.bibi yang seperti badut”kata Nami-chan. akupun menghampiri Nami yang dibekap mulutnya oleh seorang wanita yang amat sangat ku kenal siapa dia. Kotoko?bukankah seharusnya ia kesini saat liburan musim panas seperti janjinya padaku?
“diamlah,dia akan melihatku”kata Kotoko. Kotokopun menatapku
“Kotoko,sedang apa kau disini?”kataku
“tidaaaakkk”kata Kotoko sambil melepas bekapan mulut Nami-chan
malam harinya,kamipun pulang ke rumah.
“jadi ini tempat tinggalmu. rapi sekali,seperti waktu kau tinggal sendiri dulu.”kata Kotoko. iapun memandang gelas couple berbentuk bulan sabit milikku
“jadi,di Tokyo sudah libur musim panas?”kataku
“maaf, tapi...tapi..aku tidak bisa melihatmu bahkan kau tidak mengangkat telepon dariku”
“aku ada tugas malam tiga hari ini”kataku. akupun memencet tombol panggilan suara yang berkata
“halo ini Kotoko,maaf Irie-kun meneleponmu terlalu sering. karena aku ingin dengar suaramu...” akupun melirik Kotoko
“itu karena...aku tidak bisa fokus belajar,tapi aku udah janji padamu. cuma melihatmu dari jauh dan aku siap untuk pulang ke rumah..tapi...aku tidak bermaksud mengganggumu”kata Kotoko
“seorang bibi yang mirip badut..”sindirku.Kotokopun melepas topi dan kacamatanya
“tadinya,aku hanya ingin melihatmu sekilas dan langsung pergi. tapi kau...dengan wanita cantik itu. terlihat ada sesuatu diantara kalian berdua. dan akhirnya..”kata Kotoko. jadi ia cemburu dan kangen padaku,seharusnya ia bilang saja yang sebenarnya. tidak usah berbelit-belit seperti ini. karena aku juga merindukannya
“itu bukan karena aku tidak percaya padamu. aku tidak meragukan apapun”lanjut Kotoko
“lalu,sekarang apa yang akan kau lakukan?”kataku
“tentu aja pulang.aku masih bisa mengejar kereta terakhir. ku bilang kan,aku hanya ingin melihatmu sekilas. aku bisa melihat kau baik-baik saja. janji adalah janji. sampai liburan musim panas. kau tidak perlu mengantarkanku. akulah yang melanggar janji”kata Kotoko.
“baiklah,hati-hati”kataku
“ya,kau juga”kata Kotoko sambil menuju keluar.akupun membaca dokumenku, namun beberapa menit kemudian,ia masuk lagi
“maaf,aku lupa ranselku. dasar pelupanya aku. untuk terakhir kalinya. sampai jumpa”kata Kotoko. aku melihat kacamata dan topinya di depanku. akupun akan menyerahkannya. benar saja,beberapa menit kemudian ia kembali lagi
“ahh,aku lupa kacamata dan topiku”kata Kotoko
“kali ini tidak ada lagi yang tertinggal kan?”kataku sambil menyerahkan kacamata dan topinya
“ya...sampai jumpa”kata Kotoko
aku tahu tadi ia berbohong,kereta terakhir tiba sejam yang lalu. akupun keluar mencari keberadaannya dan saat aku membuka pintu,ia sedang duduk di depan pintu
“ummm..itu...maksudku”kata Kotoko
“sekarang apalagi?”kataku
“maksudnya...aku ketinggalan Shinkansen”kata Kotoko
“apa?”kataku pura-pura tidak mengerti
“aku akan mengatakannya sejam kemudian..”kata Kotoko
“ya ampun,sudahlah. tinggalah disini malam ini”kataku
“t-tapi”kata Kotoko
“pada akhirnya,hal seperti ini akan terjadi”kataku
“apa kau yakin?”kata Kotoko. akupun mengangguk. Kotoko memelukku sambil menangis
“Irie-kun..aku benar-benar merindukanmu dan ingin bersamamu. aku bertanya-tanya siapa wanita tadi” kata Kotoko. dasar bodoh,aku juga merindukanmu dan ingin bersamamu,kau tau?
“seharusnya kau tanyakan saja langsung padaku”kataku sambil memeluknya.
saat kami masuk ke rumah,akupun langsung mandi. Kotoko membuatkanku kopi. setelah aku selesai mandi, aku mengambilkan bajuku untuk pakaian ganti Kotoko.
“Irie-kun,ini kopi untukmu”kata Kotoko
“terima kasih. ini,pakai bajuku untuk pakaian gantimu.”kataku
“terima kasih”kata Kotoko. lalu Kotokopun tersenyum
“kenapa?”kataku
“ini mengingatkanku saat kau tinggal sendiri dulu. dan kau mandi duluan juga. kyaaa”kata Kotoko
“ya ampun,cepat buruan mandi”kataku
“ya”kata Kotoko
setelah Kotoko selesai mandi,aku meletakkan kopi dan laptopku di atas meja ruang tamu
“ibu dan anak itu bermarga Shiina,dan Nami-chan adalah pasienku. tapi.. aku bukan dokter utamanya”kataku mulai menjawab pertanyaannya tadi
“tapi dia terlihat sehat”kata Kotoko
“ya,mungkin sekarang dia terlihat sehat tapi..dia memiliki penyakit jantung bawaan. dia sudah terkena stroke di masa lalu”
“jantungnya..”
“dia sudah pernah di operasi waktu umurnya 5 tahun. tapi jantung adalah sebuah organ yang kompleks,dia butuh operasi lagi sekali saat ia cukup umur. dokter utamanya dan aku berpikir sekarang adalah waktu yang terbaik. tapi..ayahnya meninggal 2 tahun yang lalu..Nami-chan takut kalau operasi ini akan mengambil nyawanya. ibunya juga khawatir. aku mencoba untuk menyarankan mereka”
“jadi begitu...aku. ngomong-ngomong apa kau ingin jadi dokter anak?”
“ya.apa kau tidak tau?”
“aku ga tau. kupikir kau akan jadi ahli bedah”
“aku ingin mempelajari spesialis anak. rumah sakit itu sangat berpengalaman pada bidang itu. awalnya aku mempertimbangkan untuk jadi ahli bedah tapi...apa yang benar-benar aku inginkan?kenapa aku ingin jadi dokter?ketika aku tanya diriku sendiri..jawabannya sangat mudah”kataku. sama sepertimu,kau jadi suster karena aku jadi dokter. dan aku jadi dokter karena saranmu saat kau menginap di mansionku waktu aku tinggal sendiri.
“alasan kenapa kau ingin jadi dokter?”tanya Kotoko. ya ampun,pasti dia lupa hal ini.
“bukan apa-apa,lupakan saja”kataku bangkit dari tempat dudukku menuju temat tidur
“apa..apa..apa”kata Kotoko
“ aku tidak akan bilang padamu,ayo tidur”kataku
“aku ingin tau...aku ingin tau”rengek Kotoko. akupun langsung mengecup bibirnya.
“selamat tidur”kataku. lalu Kotoko memikirkan sesuatu sejenak dan berbaring seperti biasa ia memelukku dari belakang saat kami tidur.
pagi harinya,kamipun berpamitan di rumah sakit
“kalau gitu,aku pulang dulu”kata Kotoko
“maaf,aku tidak bisa mengantarmu”kataku
“ga apa-apa,aku sudah mengisi ulang energiku. aku yakin orang-orang khawatir denganku. berjuanglah dengan koasmu”kata Kotoko. akupun mengangguk. tiba-tiba Nami-chan datang dengan ibunya
“ahh,kakak badut. dia sama dokter Irie lagi. apa kalian bersama sejak kemarin?”kata Nami-chan menghampiriku
“Nami-chan”kata Kotoko
“apa hubungan dokter Irie dengan kakak badut ini?”kata Nami-chan
“Nami”tegur Shiina-san pada Nami-chan
“aku meragukannya,tapi aku harus bertanya. mungkinkah dia ini pacarmu?”kata Nami-chan
“kalau di bilang pacar..”kata Kotoko sambil merapatkan jaraknya padaku
“Nami,jangan bersikap tidak sopan pada kakak”kata Shiina-san.
“bukan”kataku. lalu Kotokopun kaget
“sudah kuduga. aku tau,itu ga mungkin”kata Nami-chan sambil tersenyum meremehkan Kotoko. kurasa sudah cukup aku menyembunyikan statusku agar orang lain tidak bisa menggodaku lagi
“meskipun itu tidak benar,tapi kau tidak seharusnya berkata seperti itu.aku benar-benar minta maaf”kata Shiina-san
“dia istriku”kataku
“apa?”kata Nami-chan dan Shiina-san terkejut.
“dia adalah istriku”kataku lagi. dan 2 suster yang kebetulan lewat dihadapanku juga terkejut
“bohong”kata Nami-chan
“itu benar”kataku
“itu ga mungkin,sulit di percaya”kata Nami-chan
“Nami-chan”kataku
“karena,dokter Irie harusnya menikah dengan ibu. ibuku lebih cantik, ia bisa masak dan juga..”kata Nami-chan yang mulai menangis. akupun mendekatinya dan jongkok untuk menyamai tingginya
“Nami-chan...aku ga bisa melakukan itu”kataku
“dasar dokter bodoh!”kata Nami-chan sambil berlari
“Nami-chan,jangan lari”kataku. tiba-tiba iapun terdiam kurasa jantungnya kumat. benar saja,tak lama kemudian iapun terjatuh pingsan
“Nami”kata Shiina-san. kami bertigapun menghampirinya. akupun menggendongnya dan membawanya ke UGD. lalu dokter Nomaguchi dan suster Sawajiripun menuju UGD dan memeriksa Nami-chan
“kau itu dokternya,kenapa kau membiarkan pasienbekerja seperti ini?”kata dokter Nomaguchi
“maafkan aku”kataku
“kali ini adalah stroke ringan,tapi kita ga bisa nunggu lama. ini kedua kalinya bulan ini”kata dokter Nomaguchi padaku
“ibu,dia akan dirawat disini dan sesegera mungkin harus di operasi”lanjut dokter Nomaguchi pada Shiina-san
“ya”kata Shiina-san
“oke,mari tetapkan waktunya. kita akan berkonsultasi pada dokter Katoh. dan memilih tanggal sedini mungkin”kata dokter Nomaguchi pada suster Sawajiri
“ya”kata suster Sawajiri
“aku ga mau di operasi”kata Nami-chan tiba-tiba.
“Nami”kata Shiina-san
“kalau kau ingin aku tetap di operasi. dokter Irie harus menikah dengan ibu atau aku tidak akan melakukannya sama sekali”kata Nami. kamipun terkejut dengan permintaannya yang tidak akan bisa kupenuhi.
“bicara apa kau Nami,sudah cukup”kata Shiina-san
“sudah bu,jangan biarkan ia takjub lagi
“sampai kapanpun aku tidak mau di operasi”kata Nami-chan.
lalu aku,Kotoko dan Shiina-san keluar dari ruang UGD untuk membiarkan Nami-chan sendiri
“aku benar-benar minta maaf. anak itu pasti takut. ayahnya meninggal dan sekarang ia sakit juga.itulah kenapa ia menginginkan dokter Irie jadi ayahnya. dia sangat ingin diperhatikan olehmu”kata Shiina-san. aku tidak menyangka seorang anak kecil amat sangat menginginkanku seperti ini
“tapi..ga apa-apa. operasinya 3 hari lagi. aku akan membujuknya sebelum itu”lanjut Shiina-san
“aku juga akan melakukannya sebisa mungkin”kataku
“aku juga,serahkan ini padaku,bu. aku akan membujuk Nami-chan buat operasi”kata Kotoko. akupun terkejut,bukankah ia akan pulang hari ini?
“bicara apa kau?bukankah kau akan pulang?”kataku
“aku ga bisa pulang dalam keadaan begini”kata Kotoko yang berdiri dari bangku yang ia duduki
“kau harus pulang”kataku sambil memegang bahunya
“tapi sebagian adalah salahku,dan tadi juga kau terlalu terus terang ketika kau bicara pada Nami-chan. kau harus mempertimbangkan perasaan mereka. ibu,jangan khawatir aku adalah calon suster. kemarin aku memutuskan akan menjadi suster anak”kata Kotoko sambil duduk kembali dan menggenggam tangan Shiina-san
“kau tidak bisa melakukan itu”kataku
“kalo gitu mohon bantuannya”kata Shiina-san
“suatu situasi dibutuhkan untuk tindakan yang putus asa”kata Shiina-san
“benar,aku sangat putus asa”kata Kotoko yang tidak mengerti perumpamaan Shiina-san barusan
“bukan itu maksudnya”kataku
“selama tiga hari kedepan,aku akan fokus mencurahkan tenagaku untuk membujuk Nami-chan. aku ingin dia pulih sesegera mungkin dan menyerah untuk menikahkan Irie-kun”kata Kotoko dengan semangat. akupun menghela nafas. ya ampun,kau itu benar-benar. tapi,dengan tekadnya itu mungkin Nami-chan akan luluh dan mau di operasi kalau ia yang membujuk mengingat dia adalah orang yang pantang menyerah. saat pulang ke rumah,aku memberikannya kunci cadangan. dan selama 3 hari ia mengunjungi rumah sakit untuk membujuk Nami-chan
3 hari kemudian saat aku,dokter dan susternya berkunjung ke kamarnya,Nami-chan memutuskan ingin di operasi.
“benar kau ingin di operasi,Nami?”kata Shiina-san. Nami-chanpun mengangguk
“ya,aku akan berjuang”kata Nami-chan
“benarkah?”kata dokter Nomaguchi
“syukurlah,bagus sekali Nami. makasih”kata Shiina-san
“kalau gitu,serahkan padaku dan dokter Irie,Nami-chan. kita akan berjuang. iya kan,dokter Irie”kata dokter Nomaguchi
“ya,kau membuat keputusan yang bagus. apa yang mengubah pikiranmu?”tanyaku pada Nami-chan
“kakak berjanji padaku setelah operasiku..iya kan?”kata Nami sambil melihat Kotoko yang ada di depan ruangan Nami-chan. kamipun menatap Kotoko. aku yakin ia merencanakan hal yang aneh lagi agar keinginannya terpenuhi
“ya”kata Kotoko tersenyum.
akupun berdiri dan bertanya menyelidik
“apa yang ada dipikiranmu...?”tanyaku curiga
“enggak,aku ga melakukan apapun”kata Kotoko berbohong sambil mengibas tangannya
“ini rahasia di antara kami”kata Nami-chan
“ya”kata Kotoko sambil tertawa pahit dan akupun menghampirinya sambil menatapnya tajam
“terima kasih banyak”kata Shiina-san
“kita akan mempersiapkan operasinya”kata dokter Nomaguchi
“aku ga tau apa yang kau lakukan,tapi kau sudah membantu..”kataku pada Kotoko sambil pergi menyusul dokter Nomaguchi
Nami-chanpun sudah dibawa oleh suster
“kalau gitu Nami-chan,ayo”kataku
“ya”kata Nami-chan. iapun dibawa oleh 2 suster ke ruang operasi
“dokter Irie,mohon bantuanmu”kata Shiina-san
“ya”kataku
“Irie-kun,berjuanglah”kata Kotoko akupun mengangguk dan masuk ke ruang operasi
saat peralatan operasi disiapkan,Nami-chan memanggilku
“dokter Irie”kata Nami-chan
“ada apa?apa kau takut?jangan khawatir operasinya akan berakhir setelah kau mengetahuinya”kataku
“aku ga takut sama sekali,karena aku percaya padamu”kata Nami-chan
“terima kasih”kataku
“ kenapa kau ingin jadi dokter?”kata Nami-chan
“kenapa tiba-tiba kau bertanya demikian?”kataku
“karena aku ingin lebih mengenalmu”kata Nami-chan. akupun teringat saat Yuki masuk rumah sakit dan aku berbicara tentang masa depan dengan Kotoko
“ketika aku tidak bisa berjuang dan memutuskan apa yang aku inginkan di masa depan. seseorang mengatakan kalau aku bisa menjadi dokter. kupikir,itu bukanlah ide yang buruk”kataku
“mungkinkah orang itu kakak?”kata Nami-chan
“aku yakin,ia tidak mengingatnya”kataku. tidak lama kemudian,peralatanpun selesai di sterilkan
“sudah siap,ayo kita mulai”kata dokter Nomaguchi
“ya”kataku. operasipun berjalan lancar,Kotoko dan Shiina-san yang menunggu di ruang tunggupun menghampiriku dan dokter Nomaguchi yang baru keluar ruangan
“bagaimana Nami”kata Shiina-san
“dia baik-baik saja”kata dokter Nomaguchi
“terima kasih banyak,syukurlah”kata Shiina-san sambil menangis dan memeluk Kotoko
keesokan harinya,aku,dokter Nomaguchi dan suster Sawajiri memeriksa keadaan Nami pasca operasi
“Nami-chan gimana keadaanmu”kata dokter Nomaguchi sambil memeriksa keadaannya
“aku baik-baik saja. dokter Irie,ini”kata Nami sambil menyerahkan surat padaku
“apa ini?”kataku
“tolong berikan pada kakak ya”kata Nami-chan
“baik”kataku. sepulang dari rumah sakit,akupun membelikan tiket shinkansen untuk Kotoko. ia akan pulang 3 hari lagi
3 hari kemudian,aku mengantar Kotoko ke stasiun
“aku benar-benar pulang ke rumah kali ini. aku akan benar-benar merindukanmu”kata Kotoko
“bicara apa kau,pada akhirnya kau disini seminggu penuh”kataku
“aku tau,sampai rumah aku akan belajar giat”
“ya”
“maaf karena sudah melanggar janjiku. tapi menurutmu aku cocok jadi suster anak,kan?”kata Kotoko. akupun teringat pada surat dari Nami. untung aku membawanya
“oh iya,Nami-chan memintaku memberikan ini padamu”kataku sambil menyerahkan surat itu
“Nami-chan,gimana kabarnya?”kata Kotoko
“dia baik-baik saja.kekuatan anak sepertinya sangat tangguh”kataku
“begitukah,apa yang ia katakan disini”kata Kotoko sambil membuka suratnya. ketika ia membaca surat itu,ekspresi mukanya sangat aneh. akupun ikut membaca surat itu
“kakak,setiap hari aku semakin kuat. aku akan segera menjumpaimu di Tokyo. kalau kau melanggar janjimu,aku akan membunuhmu-Nami-”
“menyeramkan,apa yang kau janjikan padanya?”tanyaku
“umm..itu...”kata Kotoko gugup
“apa?katakanlah?”kataku
“sebenarnya...”kata Kotoko lalu ia berbisik padaku
“kau berjanji menikahkan Nami-chan dengan Yuki?”kataku terkejut
“tapi..tapi..ia ingin seseorang yang mirip denganmu. tapi aku tidak akan menyerahkanmu. lalu aku punya ide cemerlang ini. kau dan Yuki-kun memiliki DNA yang sama,Yuki-kun dan Nami-chan memiliki kepribadian yang sama. dan juga mereka sebaya. sebelumnya au keceplosan dan tidak bisa menghentikan diriku. Nami-chan sangat bersemangat dan ia berkata bahwa ia akan menikah dengan Yuki-kun saat umur 16 tahun. aku tau itu adalah sesuatu yang gegabah untuk diucapkan tapi Nami-chan bilang dia akan di operasi lalu aku pikir 'yess’ dan kemudian terlalu telat untuk menarik lagi ucapanku”kata Kotoko. selama ia menjelaskan itu aku hanya bisa menggaruk kepala
“jadi..kau menjanjikannya hal itu”kataku. Kotokopun mengangguk
“dasar bodoh dan wanita pembohong kau ini. ya ampun,gimana bisa kau menjanjikan suatu hal yang tidak bisa kau penuhi. apa yang akan kubilang pada Nami nanti?”kataku kesal
“jadi..aku pikir Irie-kun si Jenius akan berpikir suatu rencana..”kata Kotoko
“aku ga punya rencana. lalu apa kau tidak merasa bersalah pada Konomi-chan? bukankah kau mendukungnya?”kataku sambil menudingnya. lalu Kotoko menurunkan telunjukku dengan kedua tangannya
“aku tau,aku merasa bersalah dengan ini. tapi aku pikir Nami-chan akan segera melupakannya”kata Kotoko. akupun menggelengkan kepalaku,mudah-mudahan saja Nami-chan benar-benar lupa.
sepanjang perjalanan,aku memikirkan alasan yang akan ku katakan pada Nami-chan kalau ia mengungkit janjinya. tak lama kemudian kami sampai di depan stasiun
“sampai jumpa”kataku
“ya,makasih sudah mengantarku”kata Kotoko. akupun menurunkan topinya hingga menutup wajahnya
“pastikan kau lulus ujian nasional dengan sekali ujian”kataku memperingatinya dan menepuk kepalanya pelan. lalu akupun pergi meninggalkannya
“Irie-kun,aku akan berjuang”teriak Kotoko. akupun tersenyum mendengarnya
keesokan harinya,aku mulai mengumpulkan dan mencari di internet buku-buku tambahan mengenai keperawatan yang mungkin akan keluar dalam ujian nasional. setelah mencari di internet,aku membuka katalog judul buku yang ada di perpustakaan universitas Tonan secara online dan aku mencocokkan data dan ada beberapa buku yang tidak ada dalam daftar buku yang kuperlukan,maka akupun mencarinya. setelah terkumpul,aku membuat jadwal belajar Kotoko dan mengirim jadwalnya beserta tambahan buku itu ke Tokyo. hanya itu yang bisa kulakukan untuk membantunya belajar
dalam tiga bulan terakhir,ibu meneleponku kalau Kotoko sangat rajin belajar. syukurlah,ia benar-benar mematuhi jadwal belajar dariku. kuharap ia bisa lulus dengan sekali ujian
2 minggu setelah ujian Kotoko,aku baru saja selesai menangani operasi yang dilakukan 3 hari belakangan ini. akupun sangat lelah. tiba-tiba,bagian resepsionis rumah sakit meneleponku dan berkata
“dokter Irie,ada telepon untuk anda”
“terima kasih”kataku. akupun menjawabnya
“kakak,tolong jemput Kotoko-chan di stasiun. dia akan kesana kemarin malam. mungkin ia tiba hari ini. aku takut ia tersesat nanti”kata ibu
“baik”kataku. akupun meminta izin pulang lebih awal kepada kepala rumah sakit. dan ketika diizinkan,akupun langsung menuju stasiun. akupun menunggu Kotoko setelah beberapa jam,akupun berbaring di bangku panjang tak jauh dari stasiun yang kebetulan kosong
beberapa jam kemudian,aku mendengar suara Kotoko
“selamat malam tuan,aku tidak biasa melakukan hal semacam ini. aku ga tau aturan. ini mugkin terpaksa tapi, bisakah aku tidur disini malam ini? aku minta maaf kalau aku mengganggumu. aku ga pernah tidur diluar sebelumnya. jangan pikirkan bajuku,aku bukan sedang cosplay atau apapun. ada cerita yang panjang dibalik ini semua bisakah aku menceritakanmu ceritaku. kau bisa kembali tidur,aku hanya bicara pada diriku sendiri”kata Kotoko. akupun tersenyum dibalik jaketku yang menutupi wajahku,namun mataku terlalu berat untuk di buka. jadi aku lebih baik mendengarkan cerita panjangnya itu
“suamiku adalah seorang dokter yang pintar yang bekerja di sebuah rumah sakit disini. aku belajar..dan belajar untuk menjadi calon suster di Tokyo dan akhirnya hari ini...ahh,mungkin kemarin aku lulus ujian nasional keperawatan. dan aku ingin memberitahu Irie..ahh,suamiku secara langsung. aku langsung menuju shinkansen ke Kobe. aku ingin memberinya kejutan padanya jadi aku memakai seragam suster ini. tapi seseorang sakit di kereta jadi aku turun di Shin-Osaka dan membantunya menemukan ambulans. kemudian keretanya sudah pergi dan juga jaketku masih ada disana yang ada ponsel serta peta didalamnya. dan aku mengguncang petugasnya lalu aku naik kereta selanjutnya tapi keretanya ga berhenti di Shin-Kobe..itu seperti sebuah mimpi buruk”kata Kotoko akupun tertawa mendengarnya
“tunggu..tolong jangan tertawa..aku”kata Kotoko
“itu pasti sangat merepotkan...hei”kataku sambil bangun dari tidurku
“I..I...I..”kata Kotoko
“apa maksudmu tolong tidur saja,suaramu sangat berisik. aku memiliki beberapa operasi non-stop selama 3 hari ini”kataku
“aku ingin mengejutkanmu tapi..”kata Kotoko
“aku baru saja terkejut..dengan pakaian itu”kataku sambil menguap
“ke-kenapa kau tidur disini?”tanya Kotoko
“ibu meneleponku dari rumah sakit. dia bilang kau akan kesini dan aku harus menjemputmu karena mungkin nanti kau akan tersesat. tapi aku tidak pernah berpikir kau akan tersesat di kereta. kenapa kau tidak pernah menelepon sebelum kau kesini?”tanyaku
“karena kau ga pernah menjawab teleponmu atau pesan suaramu. dan juga aku ingin bilang padamu sebentar..kalau aku lulus”kata Kotoko. akupun berdiri dan memegang puncak kepalanya
“akhirnya,kita bisa bekerja bersama. selama setahun ini kau sudah berjuang kan”kataku. Kotokopun memelukku sambil menangis
“Irie-kun”kata Kotoko. akupun memeluknya erat
“kau cukup bagus..dengan pakaian itu”kataku memujinya
“ya”kata Kotoko. lalu aku memakaikan jaketku padanya dan memasukkan lengan kanannya ke saku celanaku. sepanjang perjalanan Kotokopun menceritakan ulang kisah perjalanannya tadi
“jadi aku turun di Shin-Osaka..”kata Kotoko
“aku sudah dengar tadi”kataku
“dan juga aku meninggalkan jaket dan dompetku di kereta”
“aku sudah dengar tadi”
“aku bilang pada kakek itu dan di Okayama”
“ceritamu lebih bagus yang tadi”
“begitukah. aku bertanya dimana arah ke Shin-Kobe dan mereka bilang ini adalah kereta terakhir”
“aku sudah dengar tadi”
“aku ga tau mana papan untuk Shin-Kobe dan aku bertanya pada staf stasiun”
hal itu Kotoko ceritakan sampai kami menuju rumah. saat kami akan tidur kamipun mengobrol
"lalu,kapan kau akan di wisuda?”tanyaku
“kira-kira 2 minggu lagi. kuharap kau bisa datang pada wisudaku. tapi tidak apa-apa kalau kau tidak bisa”kata Kotoko
“aku juga tidak bisa berjanji akan menghadirinya,selamat tidur”kataku
“selamat tidur”kata Kotoko.
keesokan harinya saat aku sedang melihat dokumenku, dokter Ikeuchi selaku ketua dokter di rumah sakitku memanggilku akupun menuju ruangannya
“dokter Irie,kudengar istrimu sudah lulus dari kuliah keperawatannya?”tanya dokter Ikeuchi
“iya”kataku
“aku memberimu cuti selama seminggu untuk pulang ke Tokyo dan menghadiri wisudanya. cutimu akan dimulai 5 hari kemudian. karena selama di sini kau tidak pernah menggunakan cutimu kan?jadi kupikir kau bisa menggunakannya sekarang”
“tapi...”
“tidak usah khawatir,kan masih ada dokter lain yang menggantikan tugasmu sementara”
“terima kasih dok,permisi”kataku sambil meninggalkan ruangan. saat pulang kerja,akupun membeli tiket shinkansen untuk kami berdua
4 hari kemudian malam harinya saat Kotoko mengemasi barangnya untuk pulang ke Tokyo esok harinya. Kotoko menatapku heran saat melihatku ikut mengemasi barangku
“Irie-kun?kenapa kau juga mengemasi barangmu?apa kau ada tugas di luar?”kata Kotoko
“ya,aku ada tugas di Tokyo selama seminggu. tugasku adalah...menghadiri wisudamu”kataku menatapnya
“benarkah?”kata Kotoko. akupun mengangguk sambil tersenyum
“Irie-kun..terima kasih..yess..aku sangat senang”kata Kotoko sambil memelukku dari belakang dengan erat. akupun memegang tangannya yang memelukku sama eratnya
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 11
Waktupun berlalu dengan cepat,statusku menjadi mahasiswa kedokteran akan berakhir beberapa minggu lagi. saat aku pulang ke rumah,Kotoko sedang mengobrol dengan seorang gadis muda seumuran Yuki di kamar
“aku pulang”kataku
“selamat datang,Irie-kun”kata Kotoko
“senang bertemu denganmu”kata gadis itu
“terima kasih. apa yang kalian lakukan?”tanyaku
“dia adalah teman satu sekolah Yuki di SMP Tonan,Konomi-chan. aku akan membantunya belajar pada ujian akhir”kata Kotoko
“aku ga tau kalau dia bisa membantu banyak”kataku
“apa?”kata Konomi-chan
“bicara apa kau Irie-kun,aku akan membuat Konomi-chan masuk kedalam daftar 100 besar”kata Kotoko
“100 besar. ahh,itu terdengar familiar olehku”kataku
“benar,benar. itu membawa kenangan lama kan?kita berdua belajar dibalik pintu yang tertutup. sekarang aku ingat,waktu itu adalah awal hubungan kami”kata Kotoko berkhayal
“berdua dibalik pintu kamar yang tertutup”kata Konomi-chan yang ikut berkhayal bersama Kotoko
“jangan buang waktumu”kataku
“Irie-kun,jangan ganggu belajar kami,ya”kata Kotoko
“baik,baik”kataku sambil keluar kamar.
saat aku keluar,Yuki berada di balik pintu kamarku terlihat habis menguping
“apa yang kau lakukan?”kataku
“enggak,aku cuma lewat”kata Yuki. aku tau ia berbohong
“kenapa bukan kau yang membantunya belajar?”kataku
“ga,dia itu terlalu bodoh. dan aku yang akan menderita kalau ia masuk daftar 100 besar”kata Yuki
“begitu,jadi itu terlalu sulit bagimu?”kataku
“enggak juga!”kata Yuki sambi meninggalkanku. akupun tersenyum melihat tingkahnya yang mengingatkanku di masa lalu. akupun membaca koran di ruang tamu. malam harinya ibu menyuruhku memanggil Kotoko dan Konomi-chan karena makan malam sudah siap
“hei,makan malamnya...”kataku. tapi aku melihat Kotoko tidur meninggalkan Konomi-chan
“ya ampun,tidak bisa dipercaya,apanya yang mengajarinya belajar”kataku
“aku sebaiknya pulang”kata Konomi-chan.
“sampai mana belajarmu”kataku
“kami baru menyelesaikan 1 soal.“kata Konomi. akupun terkejut
“ dalam waktu tiga jam?”kataku
“ya”kata Konomi-chan. akupun menghela nafas. ya ampun Kotoko,kau benar-benar tidak bisa diandalkan untuk hal seperti ini. akhirnya akulah yang mengajarkan Konomi-chan
“kau belajar sampai halaman berapa?” kataku
“dari sini...sampai sana”kata Konomi-chan sambil menunjukkan halaman berapa yang akan ia pelajari
“aku tidak akan membiarkanmu membuang waktu lagi. itu terdengar kau memiliki kesulitan. aku akan mengajarimu”kataku
“tapi aku itu bodoh,dan aku akan membuatmu frustrasi”kata Konomi-chan
“aku sudah terbiasa...mengajari orang yang sepertimu”kataku sambil menatap Kotoko yang sedang tidur. Konomi-chan mengikuti arah pandangku
“mari kita mulai dengan rumus yang ini”kataku
“ya.” kata Konomi-chan
“ketika x=1/2 dan y=1/3 dan kau akan mendapat 9x kuadrat. jika kau mengubahnya dengan 1/2 kau akan mendapat 4/9 kan?dan kau akan mendapat 2/3. tambah 1 kuadrat atau hanya satu. jika kau mengambil faktor umum diluar tanda kurung”jelasku
“jadi jawabannya adalah 2xy(3x-2y)?”kata Konomi-chan
“benar”kataku
“hebat,aku berhasil mengerjakannya”kata Konomi. tiba-tiba Yukipun membuka pintu kamarku dan berteriak hingga membuat Kotoko terbangun
“hei!”kata Yuki
“Irie-kun,Yuki-kun?apakah aku tertidur?”kata Kotoko sambil menggandeng lenganku
“hei,jangan ganggu kakakku. dia akan ikut ujian medis nasional. apa yang akan kau lakukan jika dia gagal?aku akan mengajarimu mulai besok hingga ujian tiba selama seminggu aku akan mengajarimu sepulang sekolah sampai pukul 9 malam”kata Yuki
“ya”kata Konomi-chan
“apa yang terjadi,Yuki-kun mengajari Konomi-chan?”kata Kotoko bingung
“itu semua berkat kau,Kotoko-san”kata Konomi-chan. akupun memandang Kotoko dan Konomi-chan
“aku tidak tau apa yang terjadi,tapi...yess.”kata Kotoko sambil memeluk Konomi-chan
“kau dapat jejakmu dipintu. Sekarang tembak dua burung dengan satu peluru, cinta dan ujian”kata Kotoko penuh semangat
“ya”kata Konomi-chan
“lama-lama kau semakin mirip ibu”komentarku sambil melepaskan lenganku yang masih di gandengnya
“apa?”kata Kotoko yang mengeratkan gandengan tangannya
malam harinya sebelum tidur,Kotoko menceritakan proses belajar Konomi-chan dan Yuki.
“Yuki-kun banyak mengeluh. tapi dia benar-benar mengajari Konomi-chan belajar,mengagumkan. seperti kau akan mengajariku saat ujian nasional tahun depan kan?”kata Kotoko sambil menggandeng lenganku
“Jangan harap.” jawabku
“Kenapa.. Irie-kun? Apa kau tidak ingin aku menjadi perawat?” rengek Kotoko kepadaku
“Tidak usah menjadi perawat kalau kau tidak bisa lulus ujian dengan kemampuanmu sendiri” jawabku
“Tapi itu akan butuh 10 tahun!” kata Kotoko
“Kalau kau tidak bisa lolos dalam 10 tahun, maka menyerah saja. selamat tidur”kataku sambil menutup bukuku dan tidur
“dasar kejam...selamat tidur”kata Kotoko sambil berbaring memelukku dari belakang
beberapa menit kemudian setelah Konomi pulang,Yukipun keluar
“Yuki,mau kemana kau?”kata ibu
“jalan-jalan”kata Yuki. namun ibu tidak percaya
“Kotoko-chan,kakak. tolong ikuti Yuki,aku yakin dia menyusul Konomi”kata ibu setelah Yuki keluar
“instingku juga mengatakan hal itu.lagipula tas yang Yuki-kun bawa itu punya Konomi-chan kan?ayo Irie-kun cepat”kata Kotoko
“sudahlah,biarkan saja mereka”kataku. Kotokopun tak menggubris ucapanku
“ahh,Kotoko-chan. sekalian bawa kamera ini ya.dan potret mereka”kata ibu
“dengan senang hati”kata Kotoko
benar saja,Yuki sedang menghampiri Konomi-chan yang terjatuh dan habis menangis. lalu ia menyerahkan foto mereka berdua yang sudah di perbaikinya serta tasnya. lalu Konomi-chan menggandeng Yuki dan menyuruhnya liat foto itu. aku dan Kotokopun mengintip mereka
“ya ampun,sudah cukup”kataku
“tapi ibumu memintaku melakukan ini”kata Kotoko
“Yuki sepertinya akan memilih jalan yang sama denganku,kasihan sekali dia”kataku
“siapa yang kasihan?”kata Kotoko sambil memotret. akupun hanya tersenyum
besok adalah Ujian nasional dan teman sekelasku sibuk belajar sementara aku seperti biasanya membaca buku yang tidak berkaitan dengan ujian. lalu Oribe dan Okawaharapun menghampiriku menanyakan soal
“hei Irie,kami harus gimana untuk tes ini”kata Okawahara
“Irie,gimana kau menyelesaikan soal yang ini?”kata Oribe
“tunggu!”teriak Kotoko sambil menghampiriku dan menjauhkan Oribe dan Okawahara dariku serta ia memelukku
“Memangnya kalian tidak bisa berpikir sendiri? Berhenti mengganggu Irie-kun!”kata Kotoko
“apa-apaan ini”kataku
“Tidak usah menjadi dokter kalau kau tidak bisa lulus dengan kemampuanmu sendiri!” lanjut Kotoko ya ampun,dia menggunakan kalimat yang pernah ku katakan padanya untuk mengusir mereka
“apa?”kata Okawahara. Oribepun terbatuk
“jangan batuk di depan Irie-kun”kata Kotoko. dan Okawahara menunjukkan bukunya padaku
“apa yang kau lakukan,kubilang berhenti. kau sangat gigih. Baik-baik! Aku yang akan mengajarimu! Jangan ganggu Irie-kun.” kata Kotoko apa yang dilakukannya membuatku pusing
keesokan harinya,saat aku akan berangkat ke kampus untuk ujian nasional. Kotoko panik mengantarkan kepergianku di depan rumah
“Irie-kun,apa kau bawa kertas. tempat pensilmu?”kata Kotoko
“ya”kataku
“kau mungkin flu,pakai Koyo”
“ga perlu”
“pastinya kau butuh jimat keberuntungan”kata Kotoko. akupun langsung berbalik dan aku menatapnya tajam
“ga perlu,itu membawa sial untukku”kataku dengan tegas
“apa?”
“jangan bilang kau sudah lupa”kataku. Kotokopun mengingat saat aku mengikuti ujian masuk Universitas
“ahh,kau benar. maafkan aku”kata Kotoko
“ya ampun,tenanglah. yang ujian itu kan aku”kataku
“aku tau,tapi...”
“bisakah aku mengantarmu saat ujian?”
“ga”
“Irie-kun,misalnya...”
“misalnya apa?”
“misalnya...umm”
“hah?”
“kau gagal..itu artinya kita bisa lulus bareng tahun depan. itu akan menyenangkan. jadi jangan khawatir,ya”
“Aku tidak mau. sampai jumpa”kataku
“Irie-kun,berjuanglah”teriak Kotoko
ya ampun. berisik sekali dia.
dua minggu kemudian,hasil ujian nasionalpun diumumkan secara online. Kotoko mondar-mandir menunggu pengumuman itu.
“berhenti mondar-mandir seperti beruang yang ada di dalam kandang,Kotoko”kata Yuki
“tapi hasilnya akan keluar semenit lagi. jadi aku tidak bisa diam saja”kata Kotoko
“tenanglah Kotoko-chan,rileks tarik nafas dan buang”kata ibu
“jam 2″kata Yuki. akupun mengklik pengumumannya. aku melihat nomer ujianku 111 tertera pada pengumuman itu
“gimana?apa kau lulus?”kata Kotoko
“oh..aku”kataku memberi mereka kejutan. akupun menatap Kotoko
“ga mungkin..ga apa-apa. kau memiliki waktu yang panjang. dan apa itu terburu-buru. jika kau sekali atau dua kali gagal..”kata Kotoko syok
“itu tidak akan terjadi,tau”kataku
“hah,jadi..”kata Kotoko sambil menggandeng tanganku
“kakak selamat”kata Yuki
“selamat”kata ibu
“makasih”kataku
“ayo kita rayakan”kata ibu sambil pergi
“Irie-kun,selamat”kata Kotoko sambil memelukku erat dan kamipun terjatuh di sofa
“hei,Kotoko”kataku tidak bisa nafas
keesokkan harinya,akupun makan siang dengann Funatsu di kantin
“Irie-san,apa kau mau pudingku?”kata Funatsu
“ga”kataku
“Irie-kun,disitu kau rupanya. ayo kita makan siang bareng”kata Kotoko sambil membawa makananya dan ia bersama Shinagawa
“Marina-san”kata Funatsu
“jadi kau juga lulus ujian nasional,selamat”kata Kotoko pada Funatsu
“tentu saja”kata Funatsu. ia melirik Shinagawa agar ia mengucapkan selamat juga pada Funatsu
“se-selamat”kata Shinagawa
“Marina-san,aku akan bersabar menunggumu untuk jadi suster”kata Funatsu sambil menangis
“kau akhir-akhir ini terus mengikutiku, kan?” kataku pada Kotoko.
“begitukah?karena Kita tidak akan makan siang bersama di kantin kampus lagi untuk waktu yang lama. Aku ingin membuat kenangan sebanyak mungkin!” jelas Kotoko. aku baru ingat,profesor Tanabe ingin membicarakan sesuatu padaku setelah makan siang
“Aku mengerti. Kalau begitu aku pergi dulu.”kataku
“apa,kau sudah selesai?”kata Kotoko
“Profesor Tanabe ingin bertemu denganku. sampai jumpa” kataku sambil membawa nampan bekas makanku ke kantin.
akupun menuju laboratorium Tanabe untuk bertemu profesor Tanabe
“permisi prof,ada apa kau memanggilku?”kataku
“Irie-kun,duduklah.”kata prof Tanabe. akupun duduk di kursi depan ruang kerjanya.
“kau ingat rumah sakit di Kobe saat kita Konferensi terakhir di sana kan?” tanya prof Tanabe
“ya.”kataku
“dokter Ikeuchi selaku ketua dokter rumah sakit itu memintamu bekerja di sana selama beberapa tahun. kau tau kan,rumah sakit itu sangat spesialis. dan kau bisa belajar banyak di sana”kata prof Tanabe.
“aku permisi dulu”kataku. saat aku keluar dari laboratorium Tanabe,prof Tanabe memanggilku
“Irie-kun,itu bukan tawaran yang buruk. tolong pikirkan baik-baik”kata prof Tanabe
“ya”kataku. akupun bersandar di dinding dan menghela nafas
“sekarang,apa yang harus kulakukan?”kataku.
malam harinya,keluargaku berkumpul minus ayah yang belum pulang dari kantor. apa yang harus kulakukan?sanggupkah aku memberitahukan rencana kepindahanku ke Kobe pada keluargaku terutama Kotoko?sanggupkah kami menjalani hubungan jarak jauh meskipun hanya sementara?
“Irie-kun,ada apa?”kata Kotoko. akupun tersadar dari lamunanku
“hah,apa?”kataku
“kau akan pidato dalam wisudamu kan?”kata Kotoko mengulangi pertanyaannya
“ya”kataku
“pastinya”kata Kotoko
“kalau gitu,aku akan membawa video kamera. Yuki juga lulus. aku akan beli satu lagi”kata ibu. tidak ada pilihan lain,aku harus beritahu rencanaku ini daripada mereka mendengar rencanaku dari orang lain
“Kotoko dan juga semuanya,ada hal yang penting yang harus kuberitahu pada kalian”kataku
“apa?kau terdengar serius.”kata ibu
“hari ini aku bertemu profesorku. aku berpikir untuk bekerja di sebuah rumah sakit di Kobe”kataku. seperti dugaanku, semuanya terkejut mendengar kabar ini
“K-Kobe?kupikir kau akan bekerja di rumah sakit Tonan”kata Kotoko
“itulah yang kupikirkan pada awalnya. tapi aku ingin belajar sesuatu bidang yang lebih spesialis”
“tapi”
“rumah sakit di Kobe sangat spesialis”
“tapi..tapi... Kobe sangat jauh.itu membutuhkan waktu 6 jam pulang pergi. gimana?”
“pulang pergi,itu ga mungkin”
“jadi..?”
“aku berpikir untuk pindah ke Kobe”kataku
“kakak,apa kau serius?”kata ibu
“ya,aku telah diundang dokter di sana. aku akan belajar di sana beberapa tahun dan kembali”kataku
“jadi,aku harus mencari sebuah sekolah di Kobe. apakah aku punya waktu,Irie-kun?”kata Kotoko
“kau harus tinggal disini. aku akan pergi sendiri. kau harus tinggal disini dan lanjutkan belajarmu”
“enggak,aku ga mau berpisah darimu”
“belajar disini selama setahun dan datanglah setelah kau lulus”
“enggak,aku ga mau berpisah selama setahun penuh darimu. karena aku bodoh. gimana kalau aku ga lulus tahun depan. itu akan jadi waktu yang lama”kata Kotoko
“Kotoko-chan”kata ibu
“kita akan berpisah terlalu lama,aku ga bisa melakukan itu”kata Kotoko
“jadi kau memintaku menunggumu sampai kau jadi suster lalu pergi ke Kobe?”kataku
“kakak!gimana bisa kau bicara seperti itu. pikirkan perasaan Kotoko-chan. kalian itu suami istri.”kata ibu
“ya”kataku
“suami-istri tidak boleh berpisah. jangan hanya pikirkan dirimu sendiri”kata ibu
“Aku mengerti”kataku
“kau ga ngerti,Irie-kun. Kamu tidak akan mengerti. Karena aku mencintaimu lebih dari kamu mencintaiku. Kamu tidak akan mengerti perasaanku. Betapa sulitnya berpisah darimu. Karena kamu akan baik-baik saja tanpaku,kan. Saat kamu memutuskan keputusanmu, kamu tidak pernah memikirkanku kan? Akulah satu-satunya yang akan merindukanmu,itu ga adil!” kata Kotoko sambil menangis.
“Kotoko-chan”kata ibu sambil menghampiri Kotoko. namun ia pergi ke kamar. akupun menjadi bingung dan enggan meninggalkannya akupun menjadi bingung dan enggan meninggalkannya. tapi kesempatan itu sangat bagus dan tidak datang dua kali
keesokan harinya,aku memberi keputusanku untuk menerima tawaran itu pada profesor Tanabe. dan beberapa hari kemudian sejak aku memberitahukan keputusanku,Kotoko tidak makan dan sangat depresi
“Kotoko,apa kau tidak makan malam lagi”kataku
“enggak,tapi aku ngantuk”kata Kotoko
“Kotoko..”kataku
“selamat tidur”kata Kotoko.
saat aku ingin ke ruang tamu,aku berpapasan dengan ayah mertua
“selamat datang”kataku
“aku pulang,kenapa?kau masih bangun”kata ayah mertua
“ayah,bisa kita bicara sebentar?”kataku
“gimana Kotoko?apa dia masih kecewa?”kata ayah mertua
“aku sudah siap dengan reaksi yang buruk, tapi melihatnya seperti ini ”kataku
“Dia tergila-gila padamu,itulah kenapa” kata ayah mertua
“ayah, Aku berencana mengajak Kotoko ke Kobe”kataku
“Naoki-kun...tapi...”kata ayah mertua
“mungkin kalau sekarang masih bisa mencari kampus perawat untuknya. Namun, dia tidak kenal siapapun, sendirian. Apa dia bisa menetap dan belajar dengan tenang? Mungkin aku akan sibuk, aku tidak yakin bisa memikirkan kehidupan dan kesejahteraannya juga. Aku ingin dia jadi suster. aku pikir,Mungkin akan lebih baik jika kita berpisah selama setahun”kataku
“Naoki-kun..”kata ayah mertua
“Dia...sepertinya tidak menyadari...kalau aku mencintainya” kataku lirih
hari wisudapun tiba,saat ini Takayuki Miura memberikan sambutannya. saat Miura selesai,akupun di panggil oleh dekan untuk memberi sambutan dan berkata
“kepada Naoki Irie dari fakultas kesehatan “
“ya”kataku. akupun naik ke atas podium
“salam perpisahan ketika aku melihat kembali hidupku di Universitas Tonan banyak kenangan yang tak terlupakan ada di pikiranku..”kataku sambil mengingat kehidupan kampusku bersama Kotoko
“perwakilan dari lulusan Fakultas kesehatan,Naoki Irie”kataku menutup pidato.
saat acara selesai,akupun mencari keberadaaan Kotoko ke kelasku.
“Irie-kun!”teriak Kotoko
“apa?suaramu sangat keras”.
“K-k-kenapa kau bisa disini”
“Kupikir mungkin kau ada disini”
“hah?”
“aku ingin bicara. mungkin akan lebih baik bicara disini daripada di rumah Tentang Kobe …”kataku namun ucapanku dipotong oleh Kotoko
“aku .. akan akan menjadi suster dalam setahun, lalu aku akan ke Kobe, Aku Janji! Jadi tunggu aku ya. selingkuh... Jangan lakukan itu. jika aku menelpon setiap hari,jangan marah. Dan ..” kata Kotoko
"dan.. “ kataku memegang bahu Kotoko
“Dan saat liburan aku akan kesana ..”kata Kotoko. akupun mengecup bibirnya dan memeluknya
“nanti dilihat orang” ujar Kotoko. akupun menatap Kotoko
“biarkan saja..aku ga peduli”kataku lalu Kotoko melingkarkan lengannya di leherku dan kami kembali berciuman di kelas
hari keberangkatankupun tiba. aku meminta Kotoko mengantarkanku sampai sebrang stasiun saja
“sampai sini saja”kataku
“aku akan mengantarmu sampai stasiun”kata Kotoko
“sudahlah,kau mungkin akan menghentikan Shinkansen kalau melihatku pergi”kataku
“hah?ga akan”kata Kotoko. aku tau ia akan melakukannya dengan cara berlari mengejar shinkansen dan berteriak
“mungkin akan lebih mudah kalau kita mengucapkan selamat tinggal disini”kata Kotoko
“ya,sampai jumpa”kataku sambil melangkah lalu Kotoko memegang lenganku
“umm..umm..telepon aku kalau sudah sampai”kata Kotoko
“ya”kataku sambil melangkah sekali lagi dan Kotoko kembali memegang lenganku
“makan siangmu”kata Kotoko
“aku akan membelinya”kataku
“Shin-Kobe salah satu stasiun setelah Okayama. jangan lupa”kata Kotoko
“maksudmu setelah Shin-Osaka”kataku lalu Kotoko memegang ujung lengan jaketku
“bisakah aku pergi sekarang?”tanyaku
“ya. Bagaimana kalau ciuman perpisahan? …cuma bercanda” kata Kotoko
Lalu Kotoko melepaskan tangannya dari jaketku
“selamat berjuang dengan belajarmu”kataku
“kau juga,selamat berjuang”kata Kotoko.
“ya”kataku. akupun melangkah ke seberang jalan. saat aku berbalik untuk menatapnya,Kotoko terlihat seperti sedang menangis dan aku terpaku melihatnya. lalu Kotoko menghapus air matanya dan berteriak
“Berjuanglah, Irie-kun!!”kata Kotoko sambil berusaha tersenyum untukku meskipun ia sedih
Melihat Kotoko seperti itu, akupun ikut tersenyum dan melanjutkan perjalananku
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 10
Saat makan malam tiba,Kotoko telah mempersiapkan hidangan makan malam buatan ibu
“Irie-kun,makananmu sudah siap.ini silahkan”kata Kotoko. akupun duduk di mejaku. tadi siang,ia menjenguk Satomi yang baru saja melahirkan dan ia menceritakan tentang bayinya
“hari ini,aku pergi menjenguk bayi Satomi”kata Kotoko
“benarkah?”kata ayah mertua
“bayinya Satomi?gimana?apa dia baik-baik saja?”tanya ibu sambil menghampiri Kotoko
“dia adalah ibu yang sehat. bayinya benar-benar imut. lihat”kata Kotoko yang menunjukkan foto bayi Satomi. ibu,ayah mertua dan Yukipun melihatnya
“astaga,dia mirip Satomi-chan”kata ibu
“dia sangat imut,aku jadi terharu”kata Kotoko
“benar,dia imut”kata ayah mertua sambil ikut menitikkan air mata
“ayah,apa kau menangis?”kata Kotoko
“tentu saja tidak”kata ayah mertua
“Aihara-san?”kata ibu
“aku sudah kenal Jinko dan Satomi sejak mereka muda. mereka bagaikan putri-putriku”
“ayah”kata Kotoko
“apa yang terjadi jika Kotoko punya bayi. bayi Kotoko,pasti akan sangat imut”kata ibu
“bayi Kotoko..”kata ayah mertua yang mulai menitikkan air mata lagi
“ Aihara-san?”kata ibu
“aku hanya ingat saat dia masih bayi..”kata ayah. akupun mulai penasaran bagaimana Kotoko saat masih bayi
“gimana Kotoko saat dia masih bayi”kataku
“dia menangis sepanjang hari. aku dan Etsuko ga tau apa yang harus kami lakukan. tiba-tiba dia berhenti. kami panik dan berpikir kalau dia meninggal”kata ayah mertua
“terus,apa yang terjadi?”kata Kotoko
“hmm..kau hanya tertidur”kata ayah
ibupun tertawa kecil
“dia ga berubah banyak”kataku
“kau benar”kata ayah mertua
“tidak ada kemajuan”kata Yuki
“hei,Yuki”tegur ibu
“ngomong ngomong,aku ga pernah liat foto masa kecil Kotoko”kataku
“rumah kita hancur”kata Kotoko
“karena meteor?”kataku
“kita ga tau kemana semuanya pergi”kata Kotoko
“itu benar,tragis sekali”kata ibu sambil mengambil menu tambahan yang baru matang
“aku ga tau gimana wajahku saat aku masih bayi. tapi ayah bilang wajahku sekarang sama seperti ketika aku masih kecil”kata Kotoko
“kau sangat imut”kata ibu
“maksudnya kekanak-kanakan?”kata Yuki. ibupun langsung menpuk kepala Yuki
“aku juga tidak tau apapun tentang ibumu”kataku
“benar,kita tidak punya foto lama yang tersisa”kata ayah mertua
“Etsuko-san pasti sangat imut”kata ibu
“tolong hentikan. kalau bagiku...ya”kata ayah mertua sambil tersipu
“tapi ibu adalah ‘Miss Akita Komachi’ kan?”kata Kotoko
“Miss-Akita Komachi?”kata Yuki
“itulah yang kudengar”kata ayah
“dan dia sangat mirip denganku kan?aku ga ingat banyak,tapi dia orang yang lemah lembut dan cantik”kata Kotoko
“dan dia sangat mirip denganmu?”kata Yuki. mendadak aku teringat kalau minggu depan adalah peringatan hari kematian ibunya Kotoko. mungkin ini bisa jadi hal yang bagus untuk mengenal ibu mertuaku lebih dalam meskipun kami tidak pernah bertemu
“ayah”kataku
“hmm”kata ayah mertua
“minggu depan adalah peringatan hari kematian ibunya Kotoko.”kataku
“ya kau benar”kata ayah
“kau tau,Irie-kun?”kata Kotoko
“ya,kalian terbiasa pergi ke pemakamannya kira-kira waktu ini setiap tahun”kataku
“kau benar,sudah berapa lama sejak dia meninggal?”kata ibu
“Kotoko masih kelas satu SD,jadi sudah 18 tahun”kata ayah mertua
“selama itu?”kata ibu
“Kotoko dan aku akan kesana lagi tahun ini”kata ayah mertua
“ya”kata Kotoko
“aku juga akan pergi bersama kalian”kataku.
“apa?”kata ayah mertua dan Kotoko yang terkejut mendengar keputusanku
“aku pikir, aku harus pergi untuk memberikan hormatku” kataku
“tapi itu sangat jauh dan tidak ada hal yang menarik disana”kata ayah mertua
“benar,lagipula kau kan banyak kerjaan”kata Kotoko
“aku sangat berterima kasih karena kau memikirkan hal ini”kata ayah mertua
“jangan paksakan dirimu”kata Kotoko
“aku tidak memaksakan diriku. Aku sedang ada waktu kosong. Keluargamu dari Akita, kan? Ada shinkansen dari sana, jadi jangan khawatir” kataku
“tapi…” kata ayah mertua.
“benar kakak,itu adalah ide yang bagus. Pergilah kunjungi makam ibu Kotoko dan beri hormatmu padanya” kata ibu
“Ya, aku juga akan melihat fotonya. Miss Akita-Komachi.” kataku
keesokan harinya,ibu menelepon keluarga dari Akita dan mengabarkan kalau aku akan ikut bersama Kotoko dan ayahnya 6 hari lagi.
6 hari kemudian,saat kami tiba di stasiun Akita. ketika kami tiba di halte hujan lebat dan tidak berhenti
“hujannya tidak berhenti”kataku
“Ibu Kotoko menyukai hujan.”kata ayah mertua
“itu akan membutuhkan waktu 30 menit kalau naik bis”kataku
“hei,Naoki-kun, Kenapa kita tidak langsung ke pemakaman, dan berkunjung lain waktu? kayaknya tidak enak berkunjung dengan keadaan basah seperti ini?” kata ayah mertua
“itu ide yang bagus,yah”kata Kotoko
“ayo kita mampir ke tempat pemandian air panas dan makan sesuatu yang hangat”kata ayah mertua
“Itu tidak mungkin.”kataku
“apa?”kata Kotoko dan ayahnya
“ Ibu sudah menghubungi keluargamu disini dan memberitahu kalau kita akan datang” kataku. Kotoko dan ayahnyapun terkejut mendengarnya
“Kalian pasti menyembunyikan sesuatu” kataku dengan menatap ayah dan anak ini penuh curiga
“aku ga punya pilihan lain.Aku menyerah.” ucap ayah mertua
“Menyerah?” tanyaku
“Kau akan tau apa yang kumaksud ketika sampai disana” kata ayah mertua
Setelah itu kamipun naik bis,dan saat kami turun dari bis hujan pun reda. payung Kotoko dan ayah tertinggal di dalam bis
“Bagaimana kita kesana? Apa menggunakan taxi? “ tanyaku
“Mengenai kesana…” kata ayah mertua sambil menengok ke arah kiri,akupun mengikuti pandangan ayah dan Kotoko. ada beberapa orang yang menyambut kedatangan kami dengan sambutan spanduk, bunga, dan kendaraan
“ahh itu Kotoko. selamat datang Naoki-san. terima kasih sudah datang. senang bertemu denganmu. Shigeo-kun,Kotoko-chan sudah lama tak bertemu. aku paman Tsuruzo,kakak ibunya Kotoko. ayo kemari cepat cepat”kata Paman Tsuruzo sambil menarik lenganku menuju rombongan itu
paman Tsuruzo mulai memberikan sambutan dengan pengeras suara yang bising saat baru dipakai
“sekarang,Miss Kumashiro akan mempersembahkan buket bunga"kata paman Tsuruzo. lalu ia menatapku dan berkata
“buket bunga akan diberikan”
akupun memberi isyarat pada Kotoko dan ayah mertua,jadi buket bunga itu...untukku? Kotoko dan ayah mertuapun menyuruhku maju. ayah membawakan tasku dan akupun maju untuk menerima buket bunga itu
“selamat datang di Kumashiro”kata Miss Kumashiro
“terima kasih”kataku. semuanyapun bertepuk tangan
“ayo,berikan sepatah kata..ayo”kata paman Tsuruzo
“tunggu,paman”kata Kotoko.
“ga apa-apa. ayo”kata paman Tsuruzo. akupun maju ke podium dan pengeras suara dipegang oleh paman Tsuruzo.pengeras suara itu kemali menimbulkan suara bising
“maaf”kata paman Tsuruzo
“senang berjumpa kalian,namaku Naoki Irie. terimakasih atas penyambutan yang tidak terduga ini. tapi penulisan huruf ki pada Naoki salah. dan ejaan huruf pada ‘selamat datang’ juga salah”kataku
para keluarga ibu Kotokopun berbisik dan bertanya, siapa yang menulis dan kenapa tidak di cek lagi? setelah aku selesai memberi sambutan,salah satu kerabat keluarga berkata
“suami yang pintar. Kotoko-chan,dia terlalu bagus untukmu. kau mendapatkannya satu”
“kami akan mengantarkanmu pulang. ayo”kata paman Tsuruzo
“Tsuruzo-san,terima kasih banyak. tapi kami akan ke makam dan..”kata ayah mertua
“apa yang kau bicarakan Shigeo-kun?kalau aku tidak membawa Naoki-san pulang,Ecchan (panggilan kecil Etsuko) bakal jadi Mokko dan menghantui kami”kata paman Tsuruzo
“Mokko?”tanyaku bingung
”Mokko itu hantu. ayo masuk ke mobil”kata paman Tsuruzo sambil meledek ayah mertua dan membawaku masuk ke mobil
“kenapa saudaraku selalu seperti ini”keluh Kotoko
“shh,mereka akan mendengarmu”tegur ayah mertua
“tapi ini sangat memalukan di depan Irie-kun. dan ada apa dengan mobil ini?seperti mobil kampanye saja. dan kenapa Miss Kumashiro duduk di depan sedangkan kita...”kata Kotoko dan ayah mertuapun langsung membungkam mulut Kotoko yang tidak berhenti mengeluh
“aku sudah terbiasa dengan hal ini”kataku
“maafkan aku Naoki-kun, Keluarga ibu Kotoko sangat suka berpesta.” ungkap ayah mertua
“aku tidak”kata Kotoko
“Aku juga masih belum terbiasa. Makanya kami selalu berusaha mengunjungi makam secara diam-diam” kata ayah mertua
“Apa ayah juga menerima penyambutan seperti ini juga?” tanyaku
“Ya. aku meninggalkan Saga untuk ke Tokyo ketika aku bertemu dan menikah dengan ibunya. Aku kaget ketika pertama kali bertemu keluarganya.”
“Aku mengerti maksudmu”
“tapi hari ini kau hebat sekali Naoki-kun. aku terlalu gugup dan bahkan aku tidak ingin mengingatnya. kaulah satu-satunya yang tau perasaanku. Naoki-kun,kita adalah teman”kata ayah mertua sambil menggenggam tanganku
“aku pikir sebaiknya tidak”kataku
“kau benar”kata ayah mertua sambil melepas genggaman tangannya.
sesampainya di rumah,masih ada kejutan lainnya dan semua tetanggapun datang ke rumah
“satu..dua..tiga”kata paman Tsuruzo. sebuah tulisan penyambutan kedatanganku yang huruf kanjinya belum sempat di ubahpun muncul dari pinata di atasku. seorag gadispun menghampiriku sambil membawa botol minuman
“senang bertemu denganmu,Naoki-san”kata wanita itu
“terima kasih”kataku dan menyodorkan gelasku. wanita itupun menuang minuman padaku
“sudah lama tak bertemu,Miharu-chan”kata Kotoko
“hei kak Kotoko,aku Hidemi”kata Hidemi
“hah?benarkah?”kata Kotoko
“lagi-lagi kau salah,disini ga ada yang namanya Miharu”kata Hidemi
“benarkah?”kata Kotoko
“astaga Kotoko-chan, kau tidak pernah baik dalam mengingat apapun”kata paman Tsuruzo
“hentikan,ketika kami ke kebun binatang kau salah membawa anakmu sendiri dengan orang lain. dan membawa anak itu ke rumah orang asing”
“hanya itukah yang kau ingat,itu semua salahnya karena tidak mengatakan apapun”
“salah anak itu?kaulah yang sangat ceroboh”
“perdebatan mereka sangat tidak masuk akal”komentarku. lalu tiga anak lelaki berebut untuk bertemu denganku mereka adalah Hitomo,Hideo dan Hideki
“itu sakit”kata Hitomo
“hei,apa yang kalian lakukan?”kata paman Tsuruzo
“diakah orang yang membuat Koto-rin?”kata Hideo
“dia sangat terkenal”kata Hideki
“bisakah kami minta tandatanganmu”kata Hitomo sambil membawa poster Koto-rin dan menghapus air matanya
“hei Kalian,Irie-kun bukan selebriti”kata Kotoko.
“permisi,bisakah kita bergabung”kata salah satu dari kelompok nenek-nenek
“klub wanita lansia Kumashiro”kata Kotoko
“tampan sekali,apa kau suaminya Kotoko-chan?”kata nenek itu
“ya”kataku
“dia sangat keren. tenggorokanku sakit,bisa kau periksa?”kata nenek yang lain. beberapa menit kemudian aku diperebutkan oleh nenek-nenek itu
malam harinya,Kotoko meletakkan gelas birnya dan mengeluh
“sulit dipercaya,mereka pikir kau itu siapa?aku tidak pecaya darah mereka ada dalam nadiku, benar kan Irie-kun”kata Kotoko
“tentu saja kalian berhubungan”kataku
“kau jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Naoki-kun, kan?mereka jatuh cinta padanya juga”kata ayah mertua
“enggak,dalam kasusku...”kata Kotoko. lalu paman Tsuruzo membawa sebuah buku foto album
“hei,ini dia album foto Ecchan”kata paman Tsuruzo
“aku ingin ihat”kata Kotoko sambil membuka foto album itu
“ini albumnya dari masa SMAnya”kata paman Tsuruzo
“aku juga belum pernah melihat ini”kata ayah mertua. kamipun melihat abum yang dibuka oleh Kotoko. di foto itu ibu mertua sedang makan bersama temannya
“ apa?ibu?”kata Kotoko
“mereka terbiasa makan di toko makanan ringan setelah pulang sekolah. dia sangat suka Takoyaki”kata paman Tsuruzo
“dia sangat mirip dengan Kotoko. apa ibu memiliki tahi lalat di sini?”kataku menunjuk foto dengan tanda di pipi dekat hidungnya
“apa?dia tidak memiliki tahi lalat?”kata ayah mertua
“hah?tapi...”kataku bingung
“lihat lagi,itu adalah rumput laut”kata paman Tsuruzo
“apa?”kata ayah mertua
“rumput laut?”kataku. Kotoko dan ayahnya tertawa melihatnya
“konyolnya ia.kan?”kata Kotoko sambil membalik foto album selanjutnya.
di halaman selanjutnya,ibu Kotoko sedang berlari dan ia mendapat urutan terakhir yaitu urutan kelima. dihalaman selanjutnya,ibu Kotoko di suruh mengepel lantai kelas sebagai hukuman karena terlambat. dan ia malah menyanyi di atas meja kelas di depan papan tulis dengan pel itu sebagai mikrofonnya
“Ecchan?”kata ayah mertua
“ibu?”kata Kotoko. akupun tertawa melihatnya
“kenapa dengan semua foto ini?aku bahkan ga tau. mungkin halaman selanjutnya lebih baik”kata Kotoko. di halaman terakhir,ada penobatan penghargaan yang di terima ibu Kotoko yaitu
“haaaahhh,Miss Tonburi(caviar gunung)???apa-apaan ini??”kata Kotoko. akupun tak bisa menahan tawaku. akupun tertawa terbahak-bahak melihatnya
“kau bilang dia adalah Miss Akita-Komachi”kataku sambil tertawa
“itu ayah yang bilang padaku”kata Kotoko
“itu ibumu yang bilang padaku. tapi aku tidak menyangka ia adalah Miss Tonburi “kata ayah mertua sambil tertawa
“tapi sebenarnya ibu adalah orang yang lemah lembut,cantik,pintar dan berkelas. ia pasti seperti itu”kata Kotoko
“hahahaha. Ecchan pintar dan bekelas?itu ga mungkin.” kata paman Tsuruzo
“paman”kata Kotoko
“Ecchan selalu gelisah dan hampir mendapat peringkat terbawah dikelas dia juga tidak bisa olahraga. ”
“ibu”kata Kotoko
“dia suka dengan pria dari desa sebelah,dia menunggunya ditengah salju dan hampir mati beku. dia membuat sebuah sensasi di desa”kata paman Tsuruzo
“wow”kata ayah
“mati beku?”kata Kotoko
“dia ditemukan setengah terkubur di salju”kata paman Tsuruzo. akupun meledak dalam tawa
“hahaha,aku ga bisa nafas,dia sangat mirip denganmu. bukan cuma wajahnya tapi kepribadiannya juga”kataku pada Kotoko sambil tertawa. Kotokopun kesal mendengarnya
“orang-orang di desa ini seperti itu” kata paman Tsuruzo
“aku tidur duluan”kata Kotoko kesal
“kita akan pergi ke makam besok pagi”kata ayah mertua
“aku tau”kata Kotoko sambil menuju ke kamar
“ayo Naoki-san,minum”kata paman Tsuruzo sambil menuang bir ke gelasku
“terima kasih”kataku
setelah itu ayah mertua mengajakku mengobrol sambil minum
“sudah berapa lama sejak ayah kesini pertama kali?”tanyaku
“mari kita lihat,saat pertama kali aku kesini kira-kira 25 tahun yang lalu.tapi aku tidak setiap tahun mengunjungi mereka.”kata ayah mertua. akupun menuang sake ke gelas ayah mertua
“sudah cukup”kata ayah mertua. ayah mertuapun juga menuang sake ke gelasku
“terima kasih. jadi kau bertemu ibu saat umur 20”
“hmm..itu saat aku masih pelatihan sebagai koki. dia masih 19 tahun. kita berdua masih baru di Tokyo. waktu itu aku jalan dikota ketika seorang gadis pingsan didepanku”
“itu luar biasa”
“aku berlari dan bertanya apa yang terjadi. dia belum makan tiga hari katanya”
“tepat di jalan?”
“ya,apa yang terjadi jika aku tidak disana. yang jelas,aku pikir lebih baik dia makan. jadi aku memasakan sesuatu untuknya. dia memakan empat mangkuk nasi”
“itu benar-benar luar biasa. dia pasti sangat lapar. tapi masakanmu pasti sangat enak untuknya”
“kuharap. tapi dia orang pertama yang memakan masakanku dengan sangat lahap. dia terlihat sangat bagus memakan masakanku. kemudian dia mulai datang ke restoranku setiap hari. memakan makanan yang mahal dan dia selalu duduk di depanku. sebelum aku tau itu”
“pastinya dia ibunya Kotoko”
“benar,dia sangat menyukai makanan enak. tapi dia tidak bisa memasak. gimana bisa dia memasak seburuk itu?”
“dia seperti Kotoko juga”
“aku mulai merasa ini kewajibanku untuk memberinya makanan enak”
“jadi kau jatuh cinta pada nafsu makannya?”
“mungkin iya.Naoki-kun,jangan ceritakan hal ini pada Kotoko,ya”
“benarkah?”
“itu sangat memalukan.Miss Akita-Komachi berubah menjadi Miss Tonburi perbedaannya sangat mencolok”
“tentunya sangat berbeda”
“Akita-Komachi terlihat sedikit glamor. tapi Tonburi adalah sayuran gunung. kenapa dia harus berbohong?”
“ibu sangat cerdik”
“dia sukses membodohiku”
“aku mengantuk,aku ke kamar duluan ya. selamat tidur”kataku
“selamat tidur kata ayah mertua. ketika aku kekamar,Kotoko sudah tidur. aku menyelimuti tubuhnya dan menepuk-nepuk tubuhnya pelan sambil menatap wajahnya yang sedang tertidur. kau sangat luar biasa seperti ibumu
keesokan paginya,Hidemi,Hideki,Hideo dan Hitomo memintaku untuk mengajari mereka belajar. Hidemi belajar peribahasa,Hideo belajar matematika,Hitomo belajar huruf kanji dan Hideki belajar bahasa inggris
“Naoki-san,apa artinya ‘mencekik dengan tali sutra’? “ kata Hidemi
“sutra itu baik dan lembut tapi sangat kuat. itu artinya melukai seseorang dengan perlahan dan secara tidak langsung”
“ perlahan dan secara tidak langsung”kata Hidemi
“kak Koto-rin,aku ga tau pertanyaan yang ini”kata Hideo
“ini pertanyaan yang sangat mudah,gunakan rumus kuadratik”kataku
“waaah,hebat sekali”kata Hideo
“ hanya dengan ingat rumusnya,ini akan jadi soal yang mudah”kataku
“Kak Koto-rin,gimana kau membaca ini?”kata Hitomo
“pemotong bambu tua”kataku
“ohh,pemotong bambu tua?”kata Hitomo
“kak Koto-rin. apa ini?”kata Hideki
“from.”kataku
“apa,coba bilang lagi”kata Hideki
“jadi.. chesse is made from milk”kataku
“chessu isu.. made.. from miluk”kata Hideki
“bukan miluk,tapi milk”kataku
“miluk”kata Hideki
“milk”kataku. tiba-tiba Kotoko datang
“Irie-kun..tunggu sebentar?apa ini sekolah pribadi?”kata Kotoko yang melihatku mengajari 3 sepupunya
“Naoki-san,apa artinya seorang istri yang buruk akan membawa ketidak beruntungan sepanjang waktu?”kata Hidemi
“seorang istri yang tidak mendukung suaminya akan membuatnya menderita selamanya”kataku
“jadi begitu..tunggu,apa maksudmu istri yang buruk Miharu-chan”kata Kotoko
“aku Hidemi,jangan melakukan kesalahan yang sama”kata Hidemi
“benarkah”kata Kotoko
“Naoki-san,bisakah kita petik bunga nanti?”kata Hidemi
“tentu”kataku
“ayo main dengan mobilku”kata Hideo
“ayo menangkap serangga”kata Hideki
“ayo main bola”kata Hitomo
“kita harus ke makam sekarang”kata Kotoko
“Naoki-san,dia adalah sesepuh di desa berharap kau bisa melihat penyakitnya"kata paman Tsuruzo.
“tentu”kataku.akupun menghampiri kakek itu
“Irie-kun”kata Kotoko
“duduk disini”kata salah satu anggota klub lansia Kumashiro
“bagian mana yang sakit”kataku.
“betisku”kata kakek itu dan akupun memeriksa kakek itu.
kami pergi ke makam sore hari dan Kotoko mengomel karena ke makam tidak sesuai rencana awal
“ya tuhan,kita sangat terlambat. seharusnya kita ke makam pagi-pagi”kaat Kotoko kesal
“Kotoko-chan,kau sangat kuno.”kata paman Tsuruzo
“itu adalah hal yang masuk akal”kata Kotoko
“sudah Kotoko”tegur ayah mertua
“aku ga pernah berpikir kalau aku mendengarmu berkata hal yang masuk akal”kataku
“kau membuatku terdengar seperti aku tidak masuk akal”kata Kotoko
“tidak apa-apa. kita pergi kemakam sore hari dan kita tidak dikutuk.”kata paman Tsuruzo
“Ecchan tidak masalah”kata salah satu paman Tsubaki
“daritadi aku ingin bilang sesuatu Kenapa kalian juga mengikuti kami?” kata Kotoko
“kenapa kami mengikutimu?”kata paman Tsuruzo
“Kami ingin mengunjungi pemakaman dengan suamimu.” kata paman Tsubaki
“Ini pertamakalinya Irie-kun bertemu ibuku! Ini hari yang penting untukku. Irie-kun tidak datang kesini untuk mengurus kalian! Irie-kun datang untuk melihat ibu ..” ucap Kotoko.
“Kau benar Kotoko-chan. Kami senang Naoki-san datang. Kukira kami terlalu berlebihan untukmu. maafkan kami,Pergi kunjungilah Ecchan.”kata paman Tsuruzo
“maafkan kami,Kotoko. Ayo kita pulang” kata paman Tsubaki
“aku benar-benar minta maaf”kata ayah mertua. akupun menghampiri Kotoko
“Keluargamu sangat mudah disenangkan, suka mencampuri urusan orang, dan gampang kagum” kataku
“benar kan.Maaf Irie-kun. Aku benar-benar minta maaf” kata Kotoko.
“Mereka sama seperti mu.”kataku
“sama sepertiku?”kata Kotoko
“Makanya aku tidak pernah bosan. Aku cukup menyukai mereka. Ayo kunjungi ibumu bersama-sama”kataku sambil mengusap rambutnya
“ya”kata Kotoko
Mendengar ucapanku tadi, Kotoko sangat senang dan lega dan mengajak kembali keluarganya. Kotokopun menggandeng tanganku
“kita hampir sampai,Irie-kun.makam ibu di sebelah sana”kata Kotoko. aku melihat tullisan ‘disana adalah makam Etsuko Aihara pada papan putih.
“itu mencolok sekali”kataku. Kotoko melepaskan genggaman tangannya dan melihat makam ibunya seperti sebuah festival
“apa-apaan ini?”kata Kotoko
“kami membuatnya agar mudah ditemukan”kata paman Tsuruzo
“mudah ditemukan apanya?kita sudah sering kesini. tentu saja kami tau tempatnya”kata Kotoko
“ini bukan untukmu Kotoko-chan,tapi untuk Naoki-san. Ecchan sangat suka festival”kata paman Tsuruzo
“terima kasih,aku bisa menemukan makam ibu Kotoko dengan cepat”kataku
“sama-sama”kata paman Tsuruzo
“sekarang kita sudah menemukannya. mari kita bersihkan ini”kata ayah mertua
setelah makam bersih dari atribut festival,ayah mertua memberi salam
“Etsuko harusnya dimakamkan di tempatku. Tapi kurasa dia akan lebih bahagia ditempatkan dekat orang tuanya.”kata ayah mertua
“jadi begitu”kataku
“Ketika aku meninggal, aku akan bergabung dengan Etsuko disini. Jadi tolong biarkan Kotoko bergabung dengan keluargamu.” kata ayah mertua
“ya”kataku
“Etsuko,hari ini suaminya Kotoko datang mengunjungimu. dia hampir terlalu bagus untuk Kotoko. jangan terlalu bersemangat,Etsuko”kata ayah mertua pada mendiang istrinya. akupun memberi penghormatan pada ibu mertuaku
‘senang berjumpa denganmu,ibu. aku Naoki Irie, suaminya Kotoko. aku akan menjaga dan mencintai Kotoko seumur hidupku seperti ia yang amat sangat mencintaiku. terima kasih telah melahirkan putri yang luar biasa dan penuh cinta sepertinya’ kataku pada ibu mertua
“hei,Irie-kun”kata Kotoko
“hmm”kataku
“apa yang kau doakan di makam ibuku?” tanya Kotoko kepadaku
“itu rahasia diantara kami” jawabku
“ohh”kata Kotoko
Mendengar itu, Kotoko merasa senang dan menggandeng tanganku dengan erat sambil tersenyum.
“ada apa?”kataku
“tidak ada apa-apa” jawab Kotoko.
“dasar aneh” kataku
“ayo kita beli oleh-oleh untuk orang-orang di Tokyo” ajak Kotoko padaku
“kau suka belanja oleh-oleh, ya” kataku
“apa yang harus kita beli ya?”tanya Kotoko
“pastinya,caviar gunung”candaku
“tunggu,Irie-kun”kata Kotoko
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 9
Tak terasa sudah dua setengah tahun aku menikah dengan Kotoko,hari ini Kotoko menatapku saat aku baru saja bangun dari tidurku
“selamat pagi”kata Kotoko
“jangan menatapku dengan wajah seperti itu. itu terlihat jelek”kataku sambil pergi menuju kamar mandi. setelah rapi,Kotoko sudah ada di dapur dan aku mengambil koran hari ini lalu menuju meja makan.
“selamat pagi”kataku
“selamat pagi”kata Kotoko
“Kotoko,bisakah aku minta secangkir kopi”kataku
saat sarapan,ibu menanyakan masakannya apakah terlalu banyak. aku mengatakan tidak-apa apa
“oh,aku lupa bilang sesuatu,mulai besok bahwa Rika nanti akan tinggal disini sementara” kata ibu
“Rika?”kataku
“Rika?”kata Yuki dengan sangat takjub. karena dari dulu ketika Rika mengikutiku bermain,Yuki akan mengikuti Rika.
“jadi dia kembali?”kataku
“benar,setelah 7 tahun”kata ibu. Kotokopun kebingungan karena ia tak mengenal Rika sama sekali
“Ah iya, Kotoko belum tahu ya. Dia sepupu Naoki dan Yuki.” jawab Ibu.
“Dia sangat pintar dan cantik. Tidak sepertimu” ujar Yuki.
“ohh”kata Kotoko
“dia biasa datang kesini tiap waktu sampai keluarganya pindah ke Amerika”kata ibu
“kenapa dia tinggal dengan kita?”kataku
“keluarga Rika kembali ke Jepang pada bulan Mei, dan Rika akan melanjutkan SMAnya di Jepang yang dimulai pada bulan April.jadi,dia datang lebih awal.”kata ayah
"oleh karena itu, Rika tinggal sementara di rumah untuk menunggu orang tuanya datang”kata ibu
“jadi,Rika akan kembali”kata Yuki dengan mata berbinar
“ngomong-ngomong soal Rika,dia terbiasa memenangkan semua Kontes Piano dan kompetisi memasak”kata ayah
“dia juga gadis yang ceria dan baik”kata ibu
“dia sangat berbakat sejak ia masih kecil”kataku
“Rika tampaknya seperti gadis yang sempurna”kata Kotoko
“dia berbanding terbalik denganmu,Kotoko”kata yuki lalu ditegur oleh ayah
“anggaplah ia seperti adikmu”kata ibu pada Kotoko
“ya”kata Kotoko.
saat liburan musim semi,aku harus ke kampus sebentar karena aku harus mengerjakan tugas kelompok penelitian. saat aku kembali ke rumah yang bersamaan dengan Kotoko pulang dari supermarket
“tunggu sebentar”kata Kotoko sambil menabrakku sehingga belanjaannya berjatuhan
“Aku pulang..” kataku kesal.
“Selamat datang” jawab Kotoko sambil tersenyum manja setelah melihat orang yang ia tabrak barusan. akupun memungut barang yang terjatuh dan membantunya membawakan belanjaan itu ke rumah
“ya ampun,lihat didepanmu kalau jalan”kataku
“aku lihat”kata Kotoko
“kau berlari menabrakku”kataku
“maaf”kata Kotoko
“kakak”kata Yuki
“hai,Yuki”kataku
“Yuki-kun ketika aku diluar...”kata Kotoko namun ucapannya tidak dihiraukan Yuki
“kakak,Rika,Rika ada disini”kata Yuki
“apa?”kataku bingung
“hei Rika”kata Yuki. tiba tiba,Rikapun datang ia tampak lebih cantik dan dewasa saat terakhir kali kita ketemu
“Naoki”panggil Rika yang berlari sambil memelukku
“Naoki,kau makin keren aja”kata Rika
“Kau juga makin cantik” kataku.
malam harinya,pesta penyambutan Rikapun dimulai
“terima kasih telah mengadakan makan malam ini untukku. aku sangat senang semuanya baik-baik saja ”kata Rika
“hari ini,kita merayakan kembalinya Rika ke Jepang dan tinggalnya ia disini selama sementara. bersulang”kata ayah
“bersulang”kata semuanya
“terima kasih”kata Rika sambil mengetos gelasnya ke gelas kami
“senang bertemu denganmu,Kotoko-san”kata Rika sambil mengetos gelasnya pada Kotoko
“aku juga”kata Kotoko
“besok kau mulai sekolah kan”kata ayah
“ya di Akademi St Sumiregaoka”kata Rika
“Akademi St Sumiregaoka?sekolah unggulan yang terkenal itu?”kata Kotoko terkejut
“aku tinggal dekat situ”kata Rika
“kau mengikuti ujian masuk dengan mudah kan?”kata ibu
“mudah mengikuti ujian masuk?”kata Kotoko
“kau bisa belajar sesuatu dari Rika,Kotoko”kata Yuki
“Kukira Kotoko lebih hebat daripada aku” ucap Rika.
“Kotoko? Lebih dari mu?” tanya Yuki.
“Mudah untuk menjawab soal ujian. Tapi hampir tidak mungkin untuk memenangkan hati Naoki.” jawab Rika. aku lebih baik menghindar karena ibu akan mengungkit soal kisah cintaku dengan Kotoko
“ya,mungkin benar. kakak keras kepala sekali”kata ibu menuju dapur
“kami tidak percaya Naoki sudah menikah. dia tidak tertarik dengan wanita. Kotoko-san,kau pasti sangat hebat”kata Rika
“aku berusaha sangat keras”kata Kotoko
“kau mengejar Naoki,kan”kata Rika
“ya,itu benar”kata Kotoko
“benar juga ya,kalau tidak...”kata Rika yang lebih memilih tidak melanjutkan kalimatnya pada Kotoko. lalu Rika kemenghampiriku dan menggandeng tanganku
“ Jika aku tau hal ini, aku harusnya memesanmu sebelum aku pergi ke Amerika” kata Rika. dan aku yakin,Kotoko kesal dengan hal ini
“hei,hei Rika-chan. Naoki sudah menikah. Tinggalkan dia sendiri. Ayo makan lasagna-ku sebelum dingin”. kata ibu sambil melepaskan gandengan tangan Rika dengan membawa lasagnanya
“akhirnya datang”kata ayah
“aku suka lasagna bibi”kata Rika
“ini,ayo makan”kata ibu lalu menghampiri Kotoko
“hmmm...baunya enak”kata ayah
menjelang tidur,Kotoko yang sedang menyisir rambutnya berkomentar tentang Rika.
“hei Irie-kun,Rika-chan mengagumkan ya dan badannya juga bagus.”kata Kotoko
“kau benar”kataku
“kalian pasti akrab”kata Kotoko. aku tau dia cemburu apalagi setelah melihat Rika-chan yang begitu menempel padaku tadi. tapi aku ingin dia bisa akrab juga dengan Rika. dan seharusnya ia bisa lebih percaya diri karena lebih aku memilihnya daripada Rika
“kau benar, dia adalah satu-satunya wanita yang akrab denganku”kataku
“apa?”kata Kotoko
“jangan bandingkan dirimu dengannya,nanti kau akan kecewa. cobalah akrab dengannya,selamat tidur”kataku. lalu akupun tidur
dua hari kemudian saat pulang dari Kampus,Okawahara mengajakku,Matsuda dan Oribe makan di luar
“Irie,apa kau lapar?”kata Okawahara
“ga juga”kataku
“yang lainnya?apa kalian pada lapar?”kata Okawahara. tba-tiba Rikapun datang ke kampus
“Naoki”kata Rika sambil menghampiriku
“Rika. sedang apa kau disini?” kataku
“aku senang menemukanmu,Aku ingin melihat kampusmu” kata Rika sambil menggamit lenganku
“siapa wanita imut ini?”tanya Okawahara
“Dia sepupuku. aku sangat sibuk” jawabku
“Ayo kita minum teh bersama” ajak Rika kepadaku
“ya ampun,kau itu manja sekali”kataku. akhirnya aku menuruti kemauan Rika dan Okawahara.
malam harinya setelah Rika berendam air panas,Rika berlari memanggil ibu dan aku yang ada di ruang tamu
“bibi,Naoki gawat”kata Rika
“ada apa?”kata ibu
“Kotoko-san pingsan di kamar mandi”kata Rika.akupun langsung bergegas menuju kamar mandi sedangkan ibu mengambil pakaian Kotoko
“Kotoko,hei”kataku mengguncangkan tubuh Kotoko. setelah itu,ibupun datang membawa pakaian Kotoko.
“kak,ini pakaian Kotoko. aah benar juga, aku lupa mengambil balsem untuk Kotoko. Rika ayo temani aku”kata ibu
“ya”kata Rika
akupun mengganti pakaian Kotoko yang masih terbalut dengan handuk dengan baju yang baru saja dibawakan ibu
“ini kak balsemnya”kata ibu.akupun mencolek balsem itu dan meletakkan jariku beberapa inchi dari hidung Kotoko agar ia bangun lalu aku menyerahkan balsem itu lagi pada ibu. namun Kotoko tak kunjung bangun,akhirnya aku menggotongnya ke kamar. sesampainya di kamar,aku kembali mengguncangkan tubuhnya
“hei,Kotoko”kataku. akhirnya ia bangun juga. akupun menatapnya khawatir
“Untunglah kau sudah bangun” kata Ibu.
“mengejutkan,Dia pingsan tiba-tiba” kata Rika.
“Ku bawakan air dingin dan bantal dingin. Bantu aku, Rika” kata Ibu sambil membawa Rika keluar kamar
“ya,semoga cepat sembuh,Kotoko-san”kata Rika sambil mengikuti ibu keluar kamar
“ya ampun,Kenapa kau lama sekali di kamar mandi” tanyaku cemas sambil duduk di sebelahnya
“Irie-kun..” ucap Kotoko.
“hmm”
“ummm,anu”
“Ada apa?”
“Apa ciuman pertamamu dengan Rika-chan?”
“Ciuman pertama? Kenapa kau bicara itu?”
“gimana?” tanya Kotoko. akupun berpikir,7 tahun lalu Rika sebelum ia pergi ke Amerika. ia hanya menempelkan bibirnya ke bibirku. apakah itu termasuk ciuman pertama?tapi kan ia yang melakukannya lebih dulu. sedangkan wanita yang kucium untuk pertamakalinya adalah Kotoko
“kalau itu,Mungkin saja..” jawabku bingung
keesokan paginya,Kotokopun telat bangun karena ia masih lemas pasca pingsan kemarin. saat ibu dan Rika sedang membuat sarapan,Kotokopun bangun
“selamat pagi,Kotoko-san”kata Rika
“apa kau baik-baik saja?”tanya ibu. Kotokopun mengangguk
“kemarin kau pingsan,seharusnya kau tidur saja,aku pinjam celemekmu”kata Rika. lalu Rika menghampiriku dan Yuki
“hei,kau suka telur dadar kan Naoki?haruskah aku membuatkanmu?”tawar Rika
“ya”kataku
“aku juga”kata Yuki
“oke,serahkan padaku”kata Rika. lalu Kotoko menghampiri Rika dan merebut tempat telur yang dipegang Rika
“Rika-chan,jangan khawatir biar aku yang melakukannya”kata Kotoko
“tapi aku jago membuat telur dadar”kata Rika
“gimana kau bisa tau?”kata Kotoko
“sudahlah kau tidur lagi saja”kata Rika.
“aku yang akan membuatkannya”kata Kotoko
merekapun berebut wadah telur hingga akhirnya telur itu terlempar ke kepala Yuki. Yukipun kesal dan aku hanya bisa menghela nafas
keesokan harinya,Kotoko bangun lebih awal. saat aku menuju meja makan,banyak makanan yang dibuat oleh Rika dan Kotoko
“selamat pagi”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko
“Naoki”kata Rika
merekapun membawa makanan yang telah mereka buat
“Naoki,ini benar-benar enak,cobalah”kata Rika
“Irie-kun,ini makanan spesial. cobalah”kata Kotoko
“Aku tidak bisa makan banyak pagi-pagi begini”kataku
“Apa?kumohon..” rayu Kotoko
“kejam,Aku telah membuatnya untukmu” ucap Rika.
“ya ampun, mana yang harus kumakan duluan?” kataku
“ini,silahkan”kata Kotoko.aku melihat ikan buatan Kotoko yang gosong dan aku hilang selera untuk mencoba ikan itu. akupun mencoba sup buatannya
“tidak enak”kataku. Kotokopun syok mendengar komentarku. lalu aku mencoba telur dadar buatan Rika
“Naoki,coba yang ini”kata Rika
“enak”kataku pada Rika. Kotoko tampak depresi dan ibu menyemangatinya
“Kotoko-chan,jangan menyerah”kata ibu.
lalu aku teringat Kopi yang dibuatkannya tiap pagi untukku. kupikir itu bisa menghiburnya. karena Kopi buatannya adalah kopi terenak yang pernah ku minum
“Kotoko,kopi”kataku
“aku akan membuatkanmu kopi”kata Rika
“ga usah,kopi buatannya adalah yang terenak.”kataku
“kopinya akan segera datang”kata Kotoko yang kembali ceria
setelah selesai sarapan,Kotokopun pamit berangkat duluan
“Irie-kun aku pergi duluan. aku berangkat”kata Kotoko
tak lama kemudian,aku melihat Kotoko dan Rika berseteru
“Sedikit demi sedikit? Mau memaksakan dirimu padanya!” ucap Rika. Rikapun melihat gantungan kunci Kotoko yang bergambar foto pernikahan kami
“apa-apaan ini,kau pikir kau siapa?seperti orang bodoh saja”kata Rika sambil menarik gantungan kunci Kotoko hinggga putus.
“kembalikan padaku,kembalikan”kata Kotoko.
“kau berada diduniamu sendiri. bukankah itu hal yang bodoh?”
Rikapun melempar gantungan kunci itu
“sudah cukup!”kata Kotoko sambil mendorong Rika hingga terjatuh. aku tau Rika bersikap keterlaluan terhadapnya. tapi,ia tidak perlu mendorong Rika sampai terjatuh kan?akupun berlari kearah Rika dan menolongnya
“Rika!” teriakku
“Naoki,sakit sekali”kata Rika
“biar ku lihat kakimu” kataku
“Irie-kun, aku tidak bermaksud ..” kata Kotoko
“sudah cukup!Kau harusnya tau, dia hanya anak SMA. ada apa denganmu” teriakku kepada Kotoko.
“apa kau bisa berdiri?aku akan membalut lukanya dengan perban di rumah”kataku pada Rika aku pun memapah Rika untuk pulang kerumah.
malam harinya,ibu dan ayah khawatir karena Kotoko belum pulang juga ke rumah
“dia telat,ini sudah lewat tengah malam. haruskah aku panggil polisi?”kata ibu sambil mondar-mandir dan melihat jam
“tidak apa-apa. dia kan sudah dewasa”kata ayah
“dia pasti kecewa dan ga mau pulang ke rumah”kata ibu lalu akupun berpendapat
“dia itu bukan anak kecil,jadi biarkan saja”kataku
“tunggu kakak,gimana kau bisa bicara seperti itu. kau pasti telah mengatakan hal yang kejam padanya. pasti begitu”kata ibu. tak lama kemudian,bel pintu berdering
“Kotoko-chan,itu pasti Kotoko-chan”kata ibu. ayah dan ibupun langsung ke luar rumah
“aah ibu,aku pulang. jangan panggil Irie-kun dia sangat menakutkan”kata Kotoko. mendengar namaku disebut,akupun keluar rumah
“turunlah dari punggungku, kau sangat berat”kata Kikyo
“ya ampun,apa yang kau lakukan?”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko
“maaf telah merepotkanmu,Kikyo”kataku
“ga apa-apa”kata Kikyo
“cepat,ayo kita pergi”kataku
“enggak.karena..karena kau benci padaku kan? Aku perempuan yang tidak dewasa dan suka kekerasan. Matamu memperlihatkan kalau kau muak dengan ku ”kata Kotoko yang hampir mencekik Kikyo
“jadi kau benar-benar mengetahuinya. Aku benar-benar muak” kataku yang memang muak saat ia kecewa dia merepotkan orang lain dan meracau seperti ini. akupun segera mengambil Kotoko dari gendongan Kikyo dan membawanya ke kamar.
“turunkan aku...turunkan aku!”kata Kotoko
“diamlah!”kataku
“karena kau lebih menyukai Rika..menyukai Rika.. Daripada aku ..” kata Kotoko lalu tertidur dipelukanku
“ya ampun”kataku
“apa Kotoko tidur?” tanya Rika yang tiba-tiba muncul.
“maaf atas apa yang ia perbuat pagi tadi” kataku kepada Rika.
“aku tidak ingin permintaan maafmu.” jawab Rika.
“kau,tidak seharusnya memprovokasinya seperti itu.” kataku
“apa? Aku tidak..” ucap Rika.
“selamat tidur” kataku langsung menuju kamar.
saat di kamar,akupun mengganti bajunya. ini juga sepenuhnya salahku kalau aku tidak teriak padanya,mungkin dia tidak mengalami hal ini. gara-gara aku dia jadi depresi dan membuat dia menjadi orang yang salah sepenuhnya atas kejadian tadi pagi. maafkan aku,Kotoko
keesokan paginya,kami mengadakan pesta barbekyu di hari libur
“barbekyunya siap. cepat,nanti keburu hangus”kata ayah mertua
“makan yang banyak”kata ibu
“Naoki,aku mengambilkan yang terbaik untukmu”kata Rika
“thank you”kataku. lalu Rika duduk dihadapanku
“apakah enak?”kata Rika
“ya,enak”kataku
“semuanya terasa enak di luar”kata ayah pada Yuki
“Iri-chan,jangan makan terlalu banyak”kata ayah mertua
“ga apa-apa...ga apa-apa”kata ayah
“Kotoko,bisa tolong bawakan bir”kata ayah mertua
“ya”kata Kotoko
“aku juga ikut”kata Rika
beberapa menit kemudian,ayah menyuruh Yuki kedalam karena bir belum juga datang. tak lama kemudian,Yuki menghampiriku dan berbisik
“gawat kak,Rika dan Kotoko sedang berdebat”kata Yuki. akupun masuk ke dalam rumah
“kau minta Irie-kun kembali.Tapi aku tidak bisa melakukannya.” ucap Kotoko
“aku tau,tapi Itukan menurutmu.”kata Rika
“apa?”kata Kotoko
“aku penasaran dengan perasaan Naoki. Bagaimana jika Naoki lebih memilihku.” ucap Rika
“baik. Tanyakan saja padanya” jawab Kotoko.
“apa kau dengar itu, Naoki?” tanya Rika kepadaku. ia tahu kalau aku telah mendengar banyak percakapan mereka
“huh?”kata Kotoko
“ya,beberapa”kataku
“aku selalu mencintaimu sejak lama. Aku tidak mengerti kenapa kau mencintai Kotoko-san. Aku pasangan yang cocok untukmu. Jadi kenapa kau menikahinya? Kau tau betapa aku kaget mendengarnya di Amerika?” ucap Rika.
“kalau begitu...kalau begitu kau tidak seharusnya pergi ke Amerika. bagaimana bisa kau berpisah begitu lama dari orang yang kau cintai?” ucap Kotoko
“aku ga punya pilihan lain,waktu itu aku masih kelas 5 SD. Dan aku harus pergi bersama orang tuaku” jawab Rika
“itu ga ada hubungannya.aku tidak pernah bisa berpisah jauh dari orang yang kucintai. Jika itu aku, aku tidak akan pergi ke Amerika.. Jika itu aku,aku akan tetap berada di dekat Irie-kun walapun dia tidak menyukaiku. Kau mungkin lebih lama menyukainya daripada aku. Tapi kau tidak akan pernah mencintainya sebanyak apa yang kulakukan. Jadi .. Aku tidak tau yang dirasakan Irie-kun. Tapi itu yang kurasakan. Jadi ..” kata Kotoko kepada Rika sambil menahan tangisnya lalu pergi meninggalkannya.kata-kata Kotoko tadi membuatku tersentuh
“Kotoko-san!” kata Rika
“itulah kenapa..” kataku
“apa?”
“itulah kenapa aku jatuh cinta padanya. Tidak sepertimu, dia tidak bisa melakukan dengan benar. Tapi aku mencintai kekuatannya itu” kataku
“lebih dariku?” tanya Rika
“ya. lebih darimu.” jawabku
“mungkin kalau itu Kotoko,ia tidak akan pergi ke Amerika kan” kata Rika.
“Mungkin tidak” balas Naoki sambil menepuk kepala Rika lalu pergi meninggalkannya dan menyusul Kotoko. ternyata Kotoko berada di balik garasi sedang menangis. akupun menepuk kepalanya dan iapun berbalik
”aaah,lihatlah wajahmu. kenapa kau menangis?”kataku
“Karena...gimana kalau... kita harus berpisah. Aku harus menemukan kekuatan untuk melanjutkan hidup…kekuatan”kata Kotoko sambil menangis. akupun menghentikan ucapannya dan mencium bibirnya serta memegang puncak kepalanya. aku tidak berniat sedikitpun untuk berpisah darimu. lalu iapun memelukku
“kekuatan...Apa kau bisa menemukannya?” tanyaku
”ga bisa”kata Kotoko
“Kapan aku pernah punya alasan untuk meragukanmu. Aku tidak pernah. Aku sudah memilihmu. Jadi percaya dirilah.” kataku
”ya..ya...ya”kata Kotoko lalu ia memelukku erat dan aku mencium puncak kepalanya
beberapa minggu kemudian,di akhir bulan April. Rikapun kembali ke rumahnya
”paman,bibi. terima kasih banyak telah mengizinkanku tinggal disini sementara”kata Rika
”kami akan merindukanmu”kata ibu
”kami merasa memiliki dua orang putri”kata ayah mertua
“lain kali kembalilah”kata ayah
“tentu saja,Nanti aku akan menemukan pria yang lebih baik dari Naoki” ucap Rika kepada Kotoko.
“Semoga berhasil dalam mencarinya” ucap Kotoko. Kotoko dan Rikapun beradu tatap
“kalian berdua”kata ibu sambil tertawa
“Rika,Sampai bertemu lagi”kataku
“ya. Ini jadi mengingatkanku pada hari itu.”kata Rika
“hari itu?”tanyaku
“ Hari ketika aku pergi ke Amerika. hari pertama kali kami berciuman” kata Rika
“Oh jadi itu ciuman perpisahan” kata Kotoko.
“Haruskah kulakukan lagi untuk menunjukkan padamu” kata Rika.
“Hmm Tidak” ucap Kotoko sambil menghalangi Rika mendekatiku Tapi Rika malah mencium Kotoko. orangtuaku,ayah mertua dan Yuki terkejut dibuatnya
“Ini yang terjadi 7 tahun yang lalu. Maaf kalau aku sedikit mendramatisir padamu.”kata Rika
“dramatisir?”kata Kotoko
“sebenarnya,Aku yang memaksakan diriku padanya. tapi tetap saja itu adalah sebuah ciuman kan?” ucap Rika.
“Oh jadi begitu” kata Kotoko lega. lalu Rika memberikan sesuatu pada Kotoko
“ini terimalah”kata Rika
“ini..untukku?”kata Kotoko
“ Kurasa aku harus menerimamu sebagai istri Naoki. Sampai jumpa.” ucap Rika lalu pergi meninggalkan kami
“hati-hati”kata ayah
“sampai bertemu lagi”kata ayah mertua
“sampai jumpa”kata ibu
“bye-bye”kata Yuki
“Rika-chan sampai jumpa. bye-bye Rika-chan”kata Kotoko sambil berteriak. akupun tersenyum menatap kepergiannya. sampai jumpa,Rika
setelah Rika pergi,kamipun masuk ke rumah dan Kotoko melihat hadiah yang diberikan Rika yaitu gantungan kunci yang dirusak oleh Rika dan telah diperbaiki olehnya. namun foto pernikahan kami tidak ada. mungkin Rika mau menunjukkan wajah istriku kepada kedua orang tuanya
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 8
1 bulan kemudian,saat aku keluar dari lab,aku mendengar suara teriakan Kotoko. ia akan menjalani prakteknya minggu depan di rumah sakit Tonan
“Irie-kun...Irie-kun,aku dapat tugasku”kata Kotoko
“kau berisik sekali,ada apa?”kataku
“aku ditugaskan di bagian ortopedis. untuk instansinya,liat ini.Dia nenek berusia 70 tahun. Aku akan melakukan yang terbaik untuk membantunya.gimana kalau ia bilang ‘kau kuanggap menjadi cucuku’ aku yakin ia adalah nenek yang sangat manis” kata Kotoko. aku melihat kertas itu,dia akan merawat Toyo Yoshida.ia adalah seorang nenek yang membutuhkan tenaga ekstra untuk merawatnya karena ia suka membully suster magang. dan sangat jauh dari bayangan Kotoko
“atas dasar apa?”kata Funatsu
“insting,aku mempunyai perasaan yang kuat akan hal ini”kata Kotoko
“Yoshida-san”kataku
“Yoshida-san?”kata Funatsu terkejut
Iya, Toyo Yoshida-san. kau mengenalnya?. Oh iya, kau sudah di rumah sakit. Seperti apa dia?” kata Kotoko ingin tau
“kalian akan cocok.” kataku berbohong.
“ Benarkah?sudah kuduga. aku tau hal itu”
“Pastikan kau pelajari kondisinya untuk senin nanti.”
“aku akan mempelajarinya sekarang”
“dan jangan perlihatkan kertas ini pada yang lain.” kataku
“tentu saja”kata Kotoko yang berlari kembali ke kelasnya. akupun menghela nafas
“apa kau yakin akan memberitahunya seperti itu?” kata Funatsu
“ini akan jadi latihan yang bagus untuknya. Bagian ortopedis.. Dia sangat tidak beruntung” kataku
seminggu kemudian saat makan siang tiba,seperti biasa para suster berteriak histeris saat aku ke kantin
“aku lapar,kau mau makan apa?kau mau makan apa,Irie?”kata Oribe. saat aku mau pesan makan,akupun melihat Kotoko yang sedang bersama teman-temannya dan suster seniornya
“hei,gimana latihanmu?kau sudah bertemu Yoshida-san belum?”kataku. akupun menuju mejanya dan tiga suster seniornya terkejut melihatku menyapa dan berbicara pada Kotoko
“hmm..ya”kata Kotoko gugup
“Ku pikir kalian akan menjadi pasangan yang luar biasa.”kataku
“hmm..ga”kata Kotoko
Baiklah, semoga beruntung.” kataku sambil menepuk bahu lalu pergi memesan makan siangku dengan Oribe dan Okawahara.
malam harinya,terdengar suara pintu depan rumah dibuka
“sepertinya Kotoko-chan pulang.”kata ibu menuju pintu
“selamat datang Kotoko-chan?gimana hari pertama latihannya?apa pasiennya baik?”kata ibu menyambut kepulangan Kotoko
“i-ibu” kata Kotoko lalu ia menangis sambil memeluk ibu. lalu Kotokopu menceritakan apa yang dialaminya sambil meminum teh
“sulit dipercaya,kejamnya.Bagaimana ia bisa membully perempuan yang manis seperti ini? Haruskah kau masukan komplain ke Rumah Sakit?” kata ibu
“tidak ada pilihan lain, Pasien perlu melepas stresnya. suster magang adalah target yang sempurna” kataku
“Apa kau juga di bully?” kata Kotoko
“ Mana mungkin. Jika ada yang membullyku. Akan kubalas seratus kali lipat”
“Ngomong-ngomong kalau kau tau banyak tentang Yoshida-san, kenapa kau tidak memperingatkan aku?”
“Dia sangat sopa padaku. Mendapat pasien yang tangguh di awal akan meningkatkan percaya dirimu.”
“Tapi suster lain keterlaluan padaku karenamu”
“Itu bukan urusanku. Aku tidak akan melakukan apa-apa, jadi jangan merengek padaku. Kalau kau tidak bisa mengatasinya. Kau bisa mengundurkan diri”
“kakak,bagaimana kau bicara seperti itu?”kata ibu
“selmat tidur”kataku sambil meninggalkan Kotoko dan ibu
keesokan harinya,Oribe berkata bahwa aku dipangggil oleh dokter Tsukino,selaku dokter utama dari bagian Ortopedis yang menangani Yoshida-san. akupun pergi ke ruangannya
“permisi dokter Tsukino,apa dokter memanggilku?”kataku
“Irie-kun,hari ini kau akan menemaniku untuk memeriksa Yoshida-san bersama dokter Yamashita. bersiaplah”kata dokter Tsukino
“baik,aku permisi”kataku sambil mempersiapkan peralatan kedokteran yang diperlukan.
beberapa menit kemudian,aku,dokter Tsukino dan dokter Yamashitapun menuju ke ruangan Yoshida-san
“Yoshida-san dokter disini”kata suster kepala Hosoi. Kotokopun menatapku dengan bahagia.
“nenek Yoshida,apa kabar?gimana,sudah sedikit merasa lebih baik”kata dokter Tsukino
“sebenarnya badanku sakit semua. dan suster magang ini benar-benar tidak berguna”kata Yoshida-san sambil melirik Kotoko. Kotokopun tertawa pahit
“berbaik hatilah padanya. bisakah aku memeriksamu?”
“oh,tapi. aku lebih memilih dokter Irie.”kata Yoshida-san. Kotokopun terkejut mendengarnya.
“tunggu,Yoshida-san”kata suster Hosoi
“tapi,aku sudah menunggu dokter Irie datang sepanjang hari.”kata Yoshida-san
“Yoshida-san,aku sudah bilang ratusan kali kalau dokter magang tidak boleh...”kata dokter Tsukino
“enggak,kau tidak boleh. aku tidak akan membiarkan kau menyentuh tubuh berhargaku ini.kumohon dokter Irie”potong Yoshida-san
“aku tidak punya pilihan lain. aku akan membuat pengecualian khusus. Irie-kun,ayo coba”kata dokter Tsukino yang mempersilahkanku untuk memeriksa Yoshida-san
“ya“kataku. akupun mulai memeriksa Yoshida-san
“Yoshida-san,coba ku cek denyut nadimu”kataku
“baik”kata Yoshida-san sambil mengulurkan tangannya dan mengeceknya
“dokter,apa nadiku berdenyut dengan cepat?”kata Yoshida-san
“ya,mungkin sedikit”kataku. lalu aku mengecek nadi di lehernya
“mungkin karena aku memikirkanmu”kata Yoshida-san
“mungkin itu hanya sementara saja”kataku. Kotokopun menahan sedikit amarahnya
“Yoshida-san benar-benar menyukai dokter Irie” kata dokter Tsukino
“dia tidak ada masalah”kataku setelah selesai memeriksa Yoshida-san yang sedang memegang tanganku
“tapi tidak bisa Yoshida-san, dokter Irie sudah menikah dengan suster magang ini” lanjut dokter Tsukino sambil menunjuk Kotoko. Kotokopun kembali terkejut
“kau pasti bercanda.ya ampun, jangan bercanda dengan orang tua. gimana bisa dokter Irie menikah dengan suster bodoh ini,iya kan?”kata Yoshida-san sambil menatapku
“itu benar”kataku menyetujui apa yang dibicarakan oleh dokter Tsukino. lalu Yoshida-san menatap Kotoko tidak percaya dan Kotoko menatap Yoshida-san dengan rasa takut
“namamu Kotoko-san,kan?”kata Yoshida-san
“ya”kata Kotoko
“Aku minta maaf atas semua perlakuanku yang keras padamu.”kata Yoshida-san
“hah?”kata Kotoko heran
ya,kalau dokter Irie memilihmu,kau pasti gadis yang baik. mulai sekarang,Tolong jaga aku dengan baik ya,Kotoko-san” kata Yoshida-san
“nenek Yoshida”kata Kotoko. pemeriksaanpun selesai
“ya,jaga kesehatanmu Yoshida-san. biarkan aku memeriksa denyut nadimu lain kali”kata dokter Tsukino.
“ya”kata Yoshida-san. aku,dokter Tsukino dan dokter Yamashitapun kembali ke ruangan kami.
setelah hari itu,aku melihat pekerjaan Kotoko lebih berat dari biasanya
malam harinya,aku melihat Kotoko masih berkutat dengan pekerjaannya
“kau masih belum tidur juga?”kataku
“Aku harus menyelesaikan rencana perawatan yang akan dikumpulkan besok” jawab Kotoko.
“buat Yoshida-san?”kataku sambil memeriksa tugas Kotoko tersebut.
“Ini lumayan buruk,aku tidak akan menyalahkan suster yang telah membuatmu merevisi rencana ini” kataku
“ini versi yang sudah di revisi” kata Kotoko
“Pikirkan lagi”
“Apa yang salah ..” kata Kotoko sambil berpikir sejenak
“kau...”kataku. lalu omonganku dipotong oleh Kotoko yang tib-tiba mendapat ide
“benar juga,Irie-kun. gimana dengan ini?kalau Yoshida-san berulah lagi,aku akan bilang padanya kalau kau tidak akan menemuinya lagi”kata Kotoko. rencana bodoh macam apa itu
“apa itu rencana perawatanmu?”kataku
“Oh iya, pelatihan ku akan berakhir 4 hari lagi. Bisakah aku berfoto dengan mu menggunakan seragam putih dan hari terakhir?” tanya Kotoko. aku lebih memilih tidak mendengar omongannya
“selamat tidur”kataku
“tunggu, Irie-kun. Ini tidak bagus.” ucap Kotoko yang kecewa.akupun memikirkan apa Kotoko bisa menjalani masa magangnya dengan baik.
keesokan harinya,aku mendengar dari Okawahara kalau Kotoko salah memanggil dokter untuk Yoshida-san dan membuat keributan di lorong rumah sakit. akupun menemui Kotoko yang sedang berada di rooftop rumah sakit setelah bertanya pada suster Saeki. aku melihat Kotoko sedang memikirkan sesuatu
“hei”kataku
“kudengar kau membuat keributan lagi”kataku
“aku kehilangan percaya diri. Aku melakukan yang terbaik, tapi nenek Toyo tidak menghargainya. Aku sebenarnya kesal padanya. Dia tidak menganggapku serius. Ini menyedihkan. Aku lelah..” kata Kotoko
“Apa kau akan berhenti menjadi perawat?itu adalah salah satu solusinya,aku bermaksud untuk mengatakanmu hal itu Kau ingin menjadi perawat karena aku akan menjadi dokter. Mungkin itu bukan alasan yang cukup. kulihat,dirimu sudah ada di batasmu. kalau ini terlalu sulit bagimu,kau harus berhenti sekarang” kataku lalu pergi meninggalkan Kotoko. namun aku tidak benar-benar meninggalkan Kotoko.
akupun menatap Kotoko dibalik gorden pintu rooftop rumah sakit yang memikirkan ucapanku tadi. aku yakin Kotoko tidak akan melakukan apa yang kubilang barusan. karena Kotoko yang kukenal tidak akan pernah menyerah terhadap sesuatu yang ia inginkan. apalagi ia baru saja menemukan cita-cita yang ingin ia lakukan padanyaitulah yang membuatku jatuh cint
sore harinya,aku melihat Kotoko menuju ruang dokter Tsukino. akupun bertanya pada suster Saeki
“Saeki-san?ada apa?”tanyaku
“Kotoko-san mengecek Yoshida-san,katanya tubuhnya panas,kemungkinan demam jadi ia memanggil dokter Tsukino”kata Suster Saeki
“jadi begitu”kataku
“kalau gitu,aku permisi dulu”kata suster Saeki sambil menuju kamar Yoshida-san
malam harinya sebelum pulang,aku menuju kamar Yoshida-san menemui Kotoko yang sedang menjaga pasien pertamanya
“Irie-kun”kata Kotoko
“bagaimana keadaan Yoshida-san? Nafasnya masih tak beraturan.“kataku
“Demamnya masih tinggi. Seandainya aku ..”
“Kau sudah melakukan yang kau bisa. Kau harus percaya kemampuannya sendiri untuk sembuh, Yang bisa kau lakukan hanya berada disampingnya.”
“ya”
“Aku pulang dulu”
“Terima kasih sudah mampir kesini”
“Kotoko,Bertahanlah” kataku menyemangatinya
“ya”kata Kotoko
sesampainya di rumah,ayah dan ayah mertuapun menyambutku
“aku pulang”kataku
“selamat datang”kata ayah dan ayah mertua
“mana Kotoko-chan”kata ayah
“hari ini Kotoko menginap di rumah sakit karena sedang menjaga pasien pertamanya”kataku
“jadi begitu,selamat tidur Naoki-kun”kata ayah mertua
“selamat tidur” kataku sambil menuju kamar
beberapa hari kemudian,masa magang Kotoko selesai. Yoshida-san memanggilku yang sedang melihat keadaan pasien
“dokter Irie,bisakah kau berfoto denganku?”kata Yoshida-san
“baik”kataku
“terima kasih,suster Igarashi,bisakah kau memotret kami?” kata Yoshida-san
“baik”kata suster Igarashi sambil menerima kamera Yoshida-san
“dokter,letakkan lenganmu di bahuku”kata Yoshida-san. lalu akupun menuruti kemauannya. saat suster Igarashi menjepret foto,tiba-tiba Kotoko muncul dan berteriak
“tunggu dulu. Kenapa kau berfoto dengan Irie-kun? Dengan lengannya di bahumu?” kata Kotoko
“diam. Karena aku pasien yang spesial” kata Yoshida-san
“ini tidak adil. Suster Igarashi, bisakah kau ambilkan satu untukku” kata Kotoko
“apa? Kau masih magang!” kata suster Igarashi.
“tolonglah..” kata Kotoko
“ga bisa”kata suster Igarashi. sementara Kotoko sedang berdebat dengan suster Igarashi,Yoshida-san berkata padaku
“Kupikir kau memilih istri yang baik.” kata Yoshida-san
“Benar kan?” ujarku
“Dia sedikit bodoh, tapi dia punya keberanian” kata Yoshida-san. aku tersenyum mendengarnya. suster Igarashipun akhirnya kalah debat dengan Kotoko. Kotoko menggamit tanganku
“bilang chesse”kata suster Igarashi
namun saat foto di jepret,Yoshida-sanpun ikut berpose.
beberapa hari kemudian,Satomi dan Jinko diwisuda. aku akan menyusul Kotoko karena aku sedang sibuk mengurus bahan materi untuk penelitian selanjutnya. saat aku selesai,para wisudawan sudah berkurang
“Kotoko”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko
“Dimana orang-orang?”
“Kami baru saja mengucapkan selamat tinggal” kata Kotoko
“Oh begitu. Ayo” kataku sambil pergi. lalu Kotoko menyusul langkahku sambil menggamit lenganku
di sebuah taman,Kotoko berkata
“Irie-kun..”
“Hm”kataku
“Aku selalu jatuh cinta padamu. Dan kita akhirnya seperti ini.”
“Aku tau. kenapa tiba-tiba?”
“Ini sangat luar biasa. Aku rasa aku sangat mencintaimu, tapi hari berikutnya dan setiap hari aku mengatur rekor baru dalam mencintaimu. Lebih aku mengenalmu, aku lebih mencintaimu. Dan lebih aku mencintaimu, aku bahkan lebih mencintaimu! Sungguh menyulitkan!”
“kau tidak masuk akal”
“tapi itu yang sebenarnya. Bagaimana denganmu?”
“apa?“
“bagaimana perasaanmu?”
“umm...jadi... tentang ..” kata Kotoko yang tidak mengerti cara menjelaskannya padaku. tapi aku paham maksud perkataannya
“itu juga menyulitkan untukku.”kataku yang maksudnya perasaanku sama dengan apa yang ia rasakan
“Maaf” kata Kotoko yang tidak mengerti maksudku tadi. akupun melanjutkan langkahku sementara Kotoko sedang mencerna ucapanku barusan.
“Tunggu sebentar.. Apa itu berarti .. kau merasakan hal yang sama denganku”
beberapa menit kemudian setelah Kotoko berhasil mengetahui maksud perkataanku tadi. iapun berlari dan menggandeng tanganku
"Irie-kun... Aku sangat.. sangat.. sangat.. mencintaimu” kata Kotoko sambil mencium pipiku
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 7
Setelah kepergian Kotoko dari rumah,ibupun mengetuk pintu kamarku.akupun membuka pintu kamarku
“kakak,bisa kita bicara di ruang tamu?”kata ibu. akupun mengikuti ibu ke ruang tamu
“kak,sebenarnya aku tidak ingin ikut campur pada masalah ini.tapi aku lihat selama ini kau tidak ada niat atau usaha memperbaiki hubunganmu dengan Kotoko-chan. kau tau kan kali ini sainganmu lebih berat daripada Kin-chan dan Taketo-kun dulu? dia itu pria yang memiliki jiwa yang bergairah. kalau ia bisa melakukan apa saja untuk jadi suster terbaik. bukan tidak mungkin kalau ia melakukan apa saja untuk mendapatkan Kotoko-chan,kalau sampai Kotoko-chan lebih memilih dia... aku tidak akan memaafkanmu”kata ibu sambil menangis ke kamarnya. tiba-tiba,teleponpun berdering dari ayah mertua yang masih berada di restoran
“halo,kediaman keluarga Irie”kataku
“Halo,Kotoko ada disini”kata ayah mertua
“apakah dia baik-baik saja?”kataku
jangan khawatir,dia baik-baik saja .Kotoko akan menginap di apartemen Chris malam ini. Beri dia waktu sendiri. Dia akan tenang sendiri. Jangan khawatir.”
“terima kasih banyak”kataku
“sampai jumpa”kata ayah mertua. akupun juga perlu memikirkan bagaimana caraku berbaikan dengan Kotoko. aku tidak bisa membayangkan jika harus hidup tanpanya. dialah orang yang mampu mempengaruhi hidupku. dan dialah yang berhasil menemukan cita-citaku. dan mungkin jika diantara kami, dia yang meninggal lebih dulu,aku meragukan bisa dapat pengganti dirinya. dan tidak ada yang bisa mengalahkan caranya dalam mencintaiku hingga membuat hatiku luluh seperti ini.
keesokan harinya,aku melihat beberapa pasangan disekelilingku. ini membuatku rindu pada Kotoko dan akupun kembali berjalan menuju kelasku. beberapa menit kemudian,Kinnosuke berlari menghampiriku
“ada apa,Kinnosuke?”kataku
“ayo ikut aku ke kantin”kata Kinnosuke
“apa?”tanyaku
“pria yang bermain-main dengan Kotoko mencoba mengajak Kotoko tinggal di apartemennya.cepat hentikan dia,Irie”kata Kinnosuke. akupun terkejut dan langsung berlari menuju kantin. tidak,aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi
“Makanya ceraikan saja dia. Apa dia mencarimu? Dia bahkan tidak cemburu padamu. Apa yang sudah dia lakukan untukmu? Itu bukan pernikahan. Pasangan menikah membutuhkan satu sama lain. Kau membutuhkanku” kata Kamogari sambil menarik lengan Kotoko
“salah,kau benar-benar salah”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko. Kamogaripun menghampiriku dan berkata
“Kau sangat terlambat. Kau hanya membuat Kotoko menderita.Kau tidak bisa membuatnya bahagia. Kau tidak punya hak untuk menikahinya.”
kamipun menjadi tontonan seluruh mahasiswa di kantin
“apa yang terjadi? Kamogari dan Kotoko? cinta segitiga?” salah satu Mahasiswa
“itu mungkin benar”kataku
"bukan ’itu mungkin benar’ tapi itu memang benar”kata Kamogari
“aku cemburu,Aku cemburu padamu.” kataku
“huh?”kata Kamogari
“sampai saat ini,Aku tidak pernah cemburu atau iri. Aku tidak pernah ditolak atau mengalami kesal, emosi yang kacau sebelumnya. Tapi itu semua berubah ketika Kotoko datang di hidupku. Semua emosi tersembunyi itu membuatku kehilangan kendali. Aku tidak tau cara mengendalikannya. Mereka memuncak dan membuatku kesal.” kataku sambil menghampiri Kotoko
“Jadi apa maksudmu?” tanya Kamogari
“Kamogari, kau punya lebih bagianmnu untuk emosimu yang berantakan dan kekesalanmu.”
“apa kau mengajakku berkelahi sekarang?”
“Aku memberikanmu pujian. Walaupun aku tidak iri padamu. Maka dari itu kau tidak membutuhkan Kotoko. yang membutuhkannya adalah aku. Aku dapat menjadi diriku yang sebenarnya ketika aku bersama Kotoko.”
Kotokopun menghampiriku dan berkata
“Benarkah? Irie-kun?”
“ya,Aku tidak menyadarinya sampai Kinnosuke mengatakannya padaku.”kataku
“Kin-chan?”
“tadi dia datang sambil berlari untuk memberi tauku. Aku tidak percaya dia merasakan hal ini selama 6 tahun. Dia luar biasa.”
“ Irie-kun.”
“apa?”
“Apa benar..apa benar tidak apa-apa kalau aku tetap berada disampingmu?” tanya Kotoko dengan mata berkaca-kaca. akupun tersenyum
“barusan aku sudah bilang iya kan”
Kotokopun memelukku dan berkata
“aku tidak akan pernah meninggalkanmu sampai aku mati!”
“aku bersiap akan hal itu”kataku sambil memeluknya erat. kamipun hampir berciuman karena seisi Kantin bersorak menyelamati kami
“selamat,romantisnya”komentar mahasiswa itu
“Oops, kita sedang di kantin!”
“aku juga jarang melakukan hal seperti ini”kataku
“Kau ..” lanjut Kotoko yang kemudian memelukku. akupun membalas pelukannya dan mencium kepalanya
saat perjalanan pulang,Kotoko berkata
“aku senang kau cemburu padaku,Irie-kun”
“apa?”kataku
“itu artinya kau sangat peduli padaku”kata Kotoko
“tentu saja”kataku. Kotokopun menggandeng tanganku sambil tersenyum akupun juga ikut tersenyum melihatnya
sesampainya di rumah,Kotoko masih menggandeng tanganku
“kami pulang”kata Kotoko
“selamat datang Kotoko-chan”kata ibu menyambutnya lalu terkejut melihat kami yang bergandengan tangan. akupun menghela nafas. lalu Kotoko menarik lenganku menghampiri ibu
“apa yang terjadi,kalian sudah baikan?”kata ibu
“maaf membuat ibu khawatir. tapi kami sudah baikan”kata Kotoko
“oh,aku benar-benar senang”kata ibu terharu melihat kami. Kotoko juga ikut terharu dan memelukku. akupun mulai jengah dibuatnya
“sampai kapan kau terus menempel padaku”kataku sambil melepas pelukannya. ibupun menyuruh kami masuk dan menghidangkan kopi untuk kami
“jadi,apa yang terjadi”kata ibu yang ingin tau cara kami berbaikan
“Irie-kun..mengakui cintanya padaku...di depan semua orang”kata Kotoko sambil berbunga-bunga. ibupun mulai ikut berbunga-bunga mendengar itu
“Kakakk,kau bertindak saat diperlukan. kau ...kau..kau..”kata ibu sambil mencolek lenganku gemas. Yukipun kaget aku bisa melakukan itu
“kakak...?”kata Yuki. lalu Kotoko mempraktekkan caraku mengakui perasaanku
“ Aku dapat menjadi diriku yang sebenarnya ketika aku bersama Kotoko”kata Kotoko sambil kembali berbunga-bunga.
“kalimat yang bagus”kata ibu. akupun menatapnya dan menegurnya
“hei”kataku
“dia sangat mencintaimu”kata ibu. akupun menuju kamar meninggalkan ibu dan menantu kesayangannya. terima kasih Kotoko kau sudah mempermalukanku didepan ibu dan Yuki.
setelah membantu ibu dan mandi,Kotokopun menuju tempat tidur. aku masih menunjukkan muka kesal
“hei Irie-kun,apa kau masih kesal karena aku menceritakan gimana kita baikan sama ibu dan Yuki?maafkan aku,itu karena aku terlalu....”kata Kotoko. akupun mencium bibirnya. sudah lama aku tidak mengecup bibirnya seperti ini
“aku juga senang kita sudah berdamai”kataku. lalu kamipun melakukan hubungan suami istri sebagai tanda perdamaian dan sudah lama kami tidak bercinta seperti ini sejak kami bertengkar
2 hari kemudian,Kotokopun ikut ujian ulang karena ia tidak lulus tes. dan ia berangkat pagi-pagi sekali untuk latihan sebelum ujian. saat aku tiba di kampus,Kamogari menyapaku
“hei”kata Kamogari
“apa yang kau lakukan pagi-pagi begini”kataku
“Aku menjadi model pasien untuk latihan menyuntik istrimu. dia akan ujian ulang hari ini”
“Baiklah, terimakasih atas bantuanmu.”
“ya ampun,pria sepertimu itu...Aku memutuskan untuk tidak merayu Kotoko lagi. Tidak peduli betapa kejamnya kau sebagai suami. Selama Kotoko bahagia, aku akan menutup mulutku.” kata Kamogari. akupun tertawa mendengarnya dan berkata
“Jadi kau menerima kenyataan bahwa kau tidak dapat bersaing dengan perasaan cintanya yang kuat untukku. Sayang sekali kau baru tau itu sekarang.“sindirku sambil meninggalkannya
Kamogaripun kesal mendengarnya
“Apa ini caranya kau memperlakukan orang yang sedang mengalah?dasar kau orang yang sombong dan brengsek!” teriak Kamogari. dan aku mendengar ia berkata
“jagalah dia baik-baik”
akupun tersenyum mendengarnya,tentu saja aku akan menjaga istriku dengan baik. kau juga,semoga dapat jodoh yang baik untukmu. lalu akupun kembali ke kelasku
keesokan harinya,Kotoko dinyatakan lulus dalam ujian ulang kemarin. dan saat ini,Funatsu bercerita panjang lebar saat kami ke kantin sampai membuatku bosan
“kemarin,museum parasit sudah tutup...”kata Funatsu. mendengar tidak ada respon dariku,Funatsupun memanggilku
“Irie-san?apa kau dengar,Irie-san?Irie-san?”kataku
“Funatsu,keluhanmu terlalu panjang”kataku. lalu,Kikyo,Kotoko,Shinagawa dan Ogura ada di kantin dan menyapaku
“rie-san”kata Kikyo
“Irie-kun”kata Kotoko. ekspresi muka Funatsu berubah saat ia melihat Shinagawa yang menatapnya tajam. lalu iapun mengurungkan niatnya pergi ke Kantin
“aku merasa kurang sehat”kata Funatsu yang langsung pergi. Kotokopun menyediakan tempat duduk untukku
“Irie-kun,kenapa Funatsu-kun?”kata Kotoko sambil menggandeng tanganku
“dia kurang sehat katanya”kataku sambil duduk
“dia bohong. Kau peringkat 1 lagi kan,Irie-san?” kata Shinagawa
“ya”kataku
“Kau bilang ujianmu buruk, tapi kau tetap ..” kata Kikyo yang berusaha menyentuh pahaku dan langsung ditepis oleh Kotoko
“Suamiku luar biasa” kata Kotoko
“apa ini?”kataku
“sudah kuduga.Funatsu-san,dia bermulut besar akan mengalahkan Irie-san tapi dia masih tetap no 2. karena itu ia tidak berani menemuiku. dasar pengecut. dia itu benar seorang pria atau bukan?”kata Shinagawa yang sedang mengeluh dan Kotoko tiba-tiba menghampiriku dan memegang bahuku
“hei Irie-kun,aku punya permintaan. upacara pemberian topi akan tiba. kau tau kan,ada tradisi pemberian bunga pada suster. aku sangat senang. aku akan menerima apapun. tapi aku lebih menyukai mawar..”kata Kotoko. akupun menghela nafas,permintaannya terlalu konyol
“aku tidak bisa”kataku
“hah?”
“aku akan berada di Konferensi di Nagoya dengan profesorku”
“apa?!tapi...tapi...”
“kami mungkin akan tinggal sampai malam. Lagipula aku tidak tertarik ikut di tradisi memalukan seperti itu. Sampai jumpa.” kataku sambil meninggalkan Kotoko dan temannya
“kejam”kataku
2 hari kemudian,Kotoko menceritakan tentang pemberian topi pada keluarga kami.
“suster kepala memilihku untuk membacakan janji Nightingale saat upacara pemindahan topi nanti”kata Kotoko
“hebat,aku akan memotretmu ketika di dalam”kata ibu
“itu karena suster kepala tau kalau aku istrinya Irie-kun jadi ia memilihku. maaf bu,tapi hanya mahasiswa keperawatan yang di dalam. tapi mahasiswa kedokteran boleh membawakan bunga setelah acara”kata Kotoko sambil menatapku
“jangan lupa belikan Kotoko bunga ya,kak”kata ibu. sebelum aku menjawab,Kotoko menjawab permintaan ibu.
“Irie-kun tidak bisa katanya,ia ada Konferensi di Nagoya sampai malam”kata Kotoko
“sayang sekali”kata ibu
seminggu kemudian,Konferensi di Nagoya selesai lebih cepat dari perkiraanku,mungkin aku masih sempat datang ke upacara pemindahan topi Kotoko. akupun naik Shinkansen dari Nagoya menjelang malam dan ketika sampai di Tokyo aku membeli bunga namun tokonya sudah tutup semua. akupun menuju kampus tanpa membawa apapun. kulihat Kotoko sedang duduk sendiri di ruang upacara dan sembunyi di balik meja sambil menjatuhkan topinya saat mendengar suara pintu yang dibuka olehku
“si-si-siapa?apa mungkin hantu?”kata Kotoko
“bo..doh”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko yang kembali berdiri.
“ya ampun,sampai kapan kau tetap berada disini?”kataku
“ada apa?gimana dengan tugasmu di Nagoya?”kata Kotoko akupun menghampirinya
“ Aku menggunakan shinkansen untuk pulang.”kataku
“Kau pulang, untukku?” tanya Kotoko.
“ Walapun aku tidak tepat waktu. Toko bunga juga sudah pada tutup.” mengambil topinya yang jatuh dan membersihnya
“Aku tidak butuh bunga. Kau datang ..”kata Kotoko sambil menghampiriku dan aku memakaikan topinya
“katakan,bagian yang kau ucapkan pada perjanjian Nightingale”kataku yang ingin mendengarnya
“ya. dengan loyal...Aku akan berusaha keras untuk membantu para dokter... dan mengabdikan diriku pada keselamatan mereka.... yang berada dalam perawatanku.”kata Kotoko. akupun memeluknya dan ingin dia membacakannya sekali lagi
“sekali lagi”kataku
“dengan loyal...Aku akan berusaha keras untuk membantu para dokter... dan mengabdikan diriku pada keselamatan mereka.... yang berada dalam perawatanku.”kata Kotoko sambil menangis. lalu aku melepas pelukannya,menatapnya dan mengecup bibirnya
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 6
Setelah mendeklarasikan perang denganku,Kamogaripun kembali ke ruang ujian. akupun membelai rambut serta pipi Kotoko dan menatapnya dengan lembut. tiba-tiba Kotokopun terbangun
“Irie-kun?”kata Kotoko
“kau sudah bangun rupanya”kataku
“kenapa aku bisa disini?”
“kau tadi pingsan saat ujian menyuntik.ya ampun,membuatku khawatir saja”
“maaf,apa mungkin kau yang membawaku kesini?”
“bukan,Kamogari yang membawamu kesini. berterima kasihlah padanya nanti. aku kembali ke kelas dulu. jangan lupa makan untuk mengembalikan tenagamu”kataku
“ya,terima kasih telah menungguku disini Irie-kun”kata Kotoko
keesokan malamnya,Kotoko mengumpulkan beberapa katalog perjalanan wisata untuk liburan musim panas
“ini Bali dan juga Waiha,Waiha. lalu ada juga Taiwan dan Korea. makanan lezat dan tempat yang luas serta belanja”kata Kotoko. terbalik,bukan Waiha tapi Hawai. aku meragukan kalau kami bisa liburan musim panas. karena Fakultas kesehatan pasti sangat sibuk membuat laporan dan semacamnya. karena di jurusan Kedokteran,Mahasiswanya disuruh membuat makalah penelitian
“pastinya aku tau kalau kau sibuk. jadi kita bisa melakukan perjalanan di Jepang juga”lanjut Kotoko. karena tidak ada respon dariku,Kotokopun kembali berkata
“hei,Irie-kun. apa kau dengar aku?kita belum melakukan suatu perjalanan apapun sejak bulan madu kita.Irie-kun,bisa kan?bisa kan?liburan musim panas. ya?ya?ku mohon,ku mohon”
“itu tergantung penelitianku.”kataku
“benarkah?yesss.yess”kata Kotoko. setelah itu ia terdiam. saat ku lihat,ia sedang berimajinasi
“apa yang sedang kau pikirkan,ayo tidur”kataku sambil menutup buku yang kubaca
“baik,selamat tidur”kata Kotoko sambil mematikan lampu dan memelukku dari belakang
keesokan malamnya,seperti dugaanku kemarin kalau Fakultas kesehatan tidak bisa punya waktu untuk liburan musim panas
“kelompok kami punya tugas laporan saat liburan musim panas. aku benar-benar minta maaf. padahal aku sangat menantikan liburan musim panas bersamamu. aku sangat ingin pergi. aku minta maaf,ini buruk sekali”kata Kotoko
“sayang sekali ya, Kakak.” kata ibu
“kau sendiri yang memaksakannya. Aku tidak pernah bilang aku akan pergi.” kataku
“aku tau,tapi...”kata Kotoko
“Kotoko sangat berusaha untuk menrencanakan liburan denganmu. Tidak boleh bilang begitu.” kata ibu
“Baiklah, semoga sukses dengan laporanmu.” kataku sambil membaca koran
sebulan kemudian,liburan musim panaspun tiba. Funatsu mengajak Oribe,Migita,Okawahara dan aku untuk pergi keluar
“Irie-san,kita akan keluar untuk makan setelah ini. apa kau mau ikut?”kata Funatsu
“ga,aku ga ikut”kataku
“aku tau,istrinya sudah menunggu untuk masakan rumah,kan?”kata Okawahara
“aku sangat iri,itu pasti akan mengalahkan masakan luar”kata Migita
“aku jadi ingin menikah juga”kata Oribe
“sayang sekali,aku ingin minum denganmu dan membahas sel molekul biologi...”kata Funatsu. dari atas,aku bisa melihat Kotoko yang sedang berjalan sambil bercanda dan tertawa bersama Kamogari ke luar kampus. aku sangat tidak suka pemandangan itu. akupun teringat pada deklarasi perang yang diutarakan Kamogari beberapa minggu yang lalu
menyadari kalau aku tidak ada di sampingnya,Funatsupun memanggilku ‘”Irie-san?”
akupun tersadar dari lamunanku dan menyusul Funatsu serta yang lainnya
“sepertinya aku berubah pikiran,aku akan iikut makan malam diluar bersama kalian”kataku
“bagus,jadi aku bisa lanjut mendiskusikan tentang sel molekul biologi denganmu”kata Funatsu
saat kami akan makan malam,kami berpapasan dengan Kamogari,Kotoko,Shinagawa dan Kikyo.aku melihat Kamogari merangkul Kotoko.
“kelompok,suster?”kata Okawahara
“Irie-san”kata Shinagawa
“benar,Irie-kun”kata Kotoko. kamogaripun melepaskan rangkulannya dan Kotoko berlari kearahku
“selamat malam”kata Shinagawa
“apa yang kau lakukan disini,Irie-kun?”tanya Kotoko
“makan malam,dengan anak-anak kedokteran”kataku tanpa menatapnya
“jadi begitu”kata Kotoko. akupun melihat Funatsu mendekati Shinagawa
“senang bertemu denganmu,Marina-san. kita ditakdirkan bagaikan eudiplozoon nipponicum”
“eudiplozoon..?”kata Shinagawa
“parasit kembar yang ditemukan pada ingsang ikan mas. sekali mereka ditemukan,maka mereka akan bersatu selamanya”kata Funatsu. Shinagawapun mengernyit jijik atas perumpamaan itu dan Funatsupun mendekati Shinagawa dan secepatnya berusaha dicegah oleh Oribe,Migita karena hal itu membuat Kikyo dan Shinagawapun ketakutan. dan Kamogari meminta Okawahara,Oribe dan Migita menghentikan Funatsu. Kotokopun mendekatiku
“mereka berdua aneh kan,Irie-kun?”kata Kotoko
“ya”kataku
“tebak,aku tadi bermain bowling bersama teman-temanku”kata Kotoko. akupun menatapnya
“bowling?”kataku
“aku melakukannya dengan baik untuk pertamakalinya. Aku memikirkanmu, dan melempar strike!. Aku harap kau dapat melihatku!“ kata Kotoko bersemangat sambil menggandeng tanganku. aku yakin Kamogari yang mengajarkannya. jadi seharian ia bersama Kamogari?entah kenapa tidak seperti biasanya yang sangat menikmati gandengan tangan Kotoko,kali ini aku jadi merasa terganggu kalau ia menggandeng tanganku seperti ini.
“Irie-kita akan terlambat”kata Migita. akupun melepaskan gandengan tangan Kotoko dan berkata
“Aku harus pergi.dah” Kotokopun tampak kecewa,lalu Kamogari berkata
“hei, Jika kau punya waktu untuk minum bersama mereka, luangkan beberapa waktu dengan istrimu.” teriak Kamogari
“tunggu sebentar...”kata Kotoko menghampiri Kamogari
“Aku tau kau mencoba untuk membuat Kotoko kagum, tapi aku bosan dengan ceramahmu.” kataku muak karena ia terlalu sering ikut campur urusanku dengan Kotoko
“ Itu kejam, Irie-kun. Keita hanya memikirkan aku! Dia tau aku sedang merasa sedih.” kata Kotoko. aku semakin tidak suka memikirkan hal ini. jadi karena kita tidak bisa melakukan perjalanan musim panas, kau bisa berjalan bersamanya meskipun bukan hanya berdua?
“Lalu kenapa kau tidak pulang dengan Kamogari? Dia sepertinya sangat khawatir padamu.“ kataku dingin
“kejamnya, gimana bisa kau berkata begitu? dasar Irie-kun bodoh!“ kata Kotoko sambil berlari dan menangis. aku terkejut dan terdiam,selama ini Kotoko memuji kejeniusanku. dan ini pertamakalinya ia menyebutku bodoh
“Kotoko”panggil Shinagawa
“kau tidak mengejarnya? Jika kau tidak mengejarnya, Aku yang akan menyusulnya” kata Kamogari lalu pergi mengejar Kotoko.
“Keita,tunggu”kata Kikyo
“Moto-chan,tunggu”kata Shinagawa
“Marina cepat”kata Kikyo
temanku yang melihat kejadian tadi meninggalkanku karena tidak ingin mencampuri urusan kami. akupun terpaku menatap langit,ada apa denganku sebenarnya?kenapa aku tidak bisa mengendalikan perasaanku dan apakah aku memang bodoh dalam hal ini?apa yang harus kulakukan?
sejak hari itu,kamipun menghindar,lebih tepatnya aku yang menghindari Kotoko dan hubungan kami begitu canggung.
keesokan harinya saat makan malam,ketika anggota keluarga yang lain sibuk mengomentari masakan ibu. aku dan Kotoko makan dalam keadaan hening
“aku selesai”kataku
“kau sudah selesai,kakak”kata ibu
“aku akan mandi dan tidur”kataku sambil meninggalkan meja makan.
saat aku mandi,aku lebih memilih membiarkan air shower membasahi kepalaku untuk mendinginkan pikiranku yang kacau. saat aku tidur,aku mendengar suara pintu kamar dibuka dan dengan mata terpejam aku merasakan Kotoko sedang menatapku sedih dan ia berusaha menyentuh kepalaku tapi ia mengurungkan niatnya.
liburan musim panaspun berakhir dan semester yang baru akan tiba. saat menjelang ujia,aku tidak bisa berkonsentrasi dan berpikir jernih seperti biasanya. bisakah hubunganku dengan Kotoko kembali seperti dulu?
saat hari ujian,akupun berangkat duluan
“Irie-kun kau pergi duluan?”kata Kotoko
“Aku ada penelitian“ kataku
“Aku akan cepat dan membuatkanmu sarapan.“
“Tidak usah.“
“Tapi kau terlihat tidak sehat.“
“Aku berangkat“ kataku sambil meninggalkan Kotoko yang tampak kecewa
saat ujian selesai,Funatsu menanyakan hasil ujianku
saat ujian,Funatsupun menatap ekspresi wajahku saat mengerjakan soal. ia yakin kalau ia bisa mengalahkanku pada ujian kali ini. saat ujian selesai,ia langsung menuju ke kelas Kotoko untuk memberitahu hal ini pada Shinagawa.
beebrapa menit emudian,Ktoko bersama temannya menghampiriku
“Irie-san”kata Shinagawa
“hei Irie,bagaimana hasil ujianmu?”kata Funatsu
“ujian,itu?sepertinya buruk”kataku. semuanyapun terkejut
“apa?Irie-san itu ga mungkin kan?hentikan candaanmu”kata Shinagawa
“ga,ini adalah ujian yang terburuk yang pernah ku kerjakan”kataku.
Funatsupun terlihat bahagia “yess,aku nomer 1″kata Funatsu. iapun menghampiri Shinagawa,Ogura dan Kikyo
“Marina-san,ayo kita kencan”kata Funatsu.Shinagawapun teriak
Kotoko menghampiriku dan berkata
”apa itu benar,Irie-kun?”
“ya”kataku sambil berdiri
“Apa kau baik-baik saja? Atau kau demam?“ kata Kotoko sambil memeriksa dahiku. akupun menatap balik Kamogari yang melihat kami dengan pandangan tak suka. akupun langsung melepaskan tangan Kotoko dari dahiku
“sudahlah. Aku baik-baik saja. Sampai jumpa.“ kataku sambil menuju kantin. sesampainya di kantin,ternyata kantinnya sudah hampir tutup.
“apa kalian sudah tutup?”kataku
“ya,datang lagi besok”kata Kinnosuke. Kinnosuke menatapku dan berkata
“Irie!”
“oh Naoki,apa yang kau inginkan?semuanya tersedia”kata Chris
“hei,aku yang memasa”tegur Kinnosuke pada Chris
“sesuatu yang mudah,mungkin ayam goreng?”kataku
“itu bukan sesuatu yang mudah.”kata Kinnosuke
“Kin-chan”tegur Chris
“segera datang”kata Kinnosuke
“tunggu sebentar,Naoki”kata Chris. akupun duduk di bangku yang tersedia. tak lama kemudian,makananpun tiba
“ini”kata Kinnosuke
“masakan Kinnosuke yang terbaik”kata Chris
“tentu saja”kata Kinnosuke
“hmm,enak”kataku
“benar kan,Kinnosuke sangat bekerja keras untukku”kata Chris sambil mencolek pipi Kinnosuke
“kalian serasi.“kataku sambil tersenyum
“dengannya?jangan bercanda?”kataku
“tentu saja. Kau dan Kotoko juga baik-baik kan?“ tanya Chris
“gimana ya?.. Tidak untuk belakangan ini.” jawabku
“ada apa? Apa kau membuatnya menangis lagi?“ tanya Kinnosuke
“bukan. Kurasa masalahnya itu ada padaku.”
“Kenapa? Apa kau sakit? Kau kan dokter!”
“Aku tidak sakit. Aku cuma tidak bisa tidur dengan tenang.”
“ Lalu apa? Ada masalah apa?“
“ Aku sendiri bahkan tidak tau. Kenapa aku bersikap seperti yang aku lakukan kepada Kotoko. Sejak Keita Kamogari berada di dekat Kotoko, Aku merasa sangat kesal setiap kali aku melihatnya.“ kataku.
beberapa detik kemudian,Kinnosukepun terkejut dan menertawakanku
“Kau benar-benar tidak mengerti?” kata Kinnosuke
“Apa?” tanyaku bingung
“Apa kau idiot? Dan kau bilang kau jenius?”
“Kau mengerti sesuatu yang tidak ku mengerti?”
“ Aku? Cemburu? Tidak mungkin. Aku itu bukan kau.” ujarku
“Bodoh. Aku beri tau. Dengarkan. karena kau, aku berpengalaman selama 6 tahun menjadi seorang pencemburu. Sebagai veteran, aku bisa memahaminya. Kamu cemburu pada Kotoko dan siapa tadi namanya ..Bahkan orang jenius juga cemburu. Jadi katakan padaku siapa yang bermain-main dengan Kotoko. Dia perlu diberi pelajaran.” jelas Kinnosuke. akupun tenggelam dalam pikiranku. cemburu?benarkah aku cemburu melihat kedekatan Kotoko dengan Kamogari. kenapa saat melihat Kotoko jalan dengan Kinnosuke atau Taketo dulu aku tidak merasakan hal ini?apa karena Kamogari dikenal sebagai orang yang memiliki jiwa yang bergairah? ia bisa melakukan apa saja agar bisa menjadi suster terbaik di Jepang atau bahkan di dunia
saat musim panas berakhir,akupun masih mengacuhkan Kotoko saat kami berpapasan
“Irie-kun”kata Kotoko yang berusaha menyapaku
keesokan malamya,Kotoko berusaha berbicara padaku
“irie-kun,umm..bisa bicara sebentar?”kata Kotoko
“Apa?“ kataku
“aku punya kabar bagus,Satomi akan menikah dengan Ryo-kun. dan dia sedang hamil”
“hmmm,itu bagus”
“dia berencana menikah setelah trisemester pertamanya. dia ingin kita hadir di pernikahannya.”
“ya”kataku tanpa menatapnya
“aku membayangkan bagaimana pernikahan Satomi nanti,aku tidak sabar. aku memakai gaun pernikahan tapi Satomi juga akan terlihat bagus dengan Kimononya. aku suka upacara pernikahan
“pasti sangat membahagiakan! Aku jadi ingin menikah sekali lagi. Hanya bercanda.”kata Kotoko. apa maksud ucapannya barusan? akupun menanggapi pembicaraan Kotoko
“Itu saja yang ingin kau bicarakan?” kataku sambil melanjutkan belajarku
“ya, Maaf telah mengganggumu belajar.” ujar Kotoko dan melangkah untuk keluar kamar dan telah membuka sedikit pintunya.Tapi Kotoko terdiam. akupun memanggilnya
“Kotoko”panggilku. lalu Kotoko melemparkan bantal padaku
“cukup,cukup,cukup”kata Kotoko sambil menjatuhkan barang-barang lain disekitarnya
“apa yang kau lakukan. hei Kotoko! Hentikan! Apa yang kau lakukan? ”kataku berusaha menghentikannya
“ ini semua salah,ini bukan seperti yang seharusnya. aku benci ini. sudah cukup, Kau bahkan tidak melihatku! Kau tidak mempedulikan aku sama sekali,kan! Kau tidak peduli bagaimana dan apa yang kulakukan! Keita bilang padaku dia mencintaiku. Dia menyuruhku meninggalkanmu. Kau tidak mencintaiku lagi, kan?” kata Kotoko. akupun terkejut,jadi Kamogari telah mengakui perasaannya pada Kotoko dan bahkan memintanya meninggalkanku?kurang ajar!
“enggak,bukan. dari awal kau tidak pernah mencintaiku,kan?”lanjut Kotoko
“tenanglah”kataku
“Tidak! Kenapa .. Kenapa kau menikahiku? Akulah satu-satunya.. akulah satu-satunya yang mencintaimu.sudah cukup!” ucap Kotoko yang kemudian keluar dari kamar dan berlari pergi dari rumah.
“Kotoko“panggilku. akupun tidak mengejarnya dan merenung mungkin ini semua salahku dan memang benar apa kata Kotoko dan Kinnosuke kalau aku ini memang bodoh karena sebelumnya aku tidak pernah merasakan hal ini . dan bukankah sejak aku tau kalau Kotoko dilamar oleh Kinnosuke aku sudah berjanji kalau aku tidak akan pernah melepaskan Kotoko. gimana caranya agar aku bisa berbaikan dengannya?
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 5
Tahun ajaran barupun tiba,hari ini adalah hari pertama Kotoko menjadi mahasiswa jurusan Keperawatan. dan seperti biasa hari ini aku ada praktek di laboratorium. saat aku sedang mendiskusikan penelitianku dengan Tsukino ada empat Mahasiswa yang pastinya dari mahasiswa jurusan keperawatan mengintip kegiatan kami,bukan...lebih tepatnya kegiatanku. tapi,orang yang di belakang pria berdandan seperti wanita itu kan....Kotoko?seperti biasa,ia tidak pernah berubah selalu mengikutiku. akupun menengok ke arahnya tapi ia memberi isyarat agar aku mengabaikannya. astaga,apa yang dia lakukan. tapi aku senang,ia sudah memiliki teman baru pada hari pertamanya di Fakultas kesehatan
malam harinya,Kotokopun pulang dari kampus dengan keadaan lesu
“bagaimana hari pertamamu di jurusan keperawatan?”kataku.Kotokopun tidak menjawab dan menghampiriku.Yukipun sedikit takut karena Kotoko menghampirinya dengan tiba-tiba seperti hantu
“aku member ke-1071 dari klub” kata Kotoko sambil menatapku
“klub apa?” tanyaku bingung
“ga,bukan apa-apa. aku benar-benar menikah dengan superstar ” jawab Kotoko yang terus menatapku
“aku sudah bilang padamu dari dulu kan. Kau dan kakak hanya tidak serasi.“ kata Yuki
“aku mengerti” jawab Kotoko pasrah
“kau membuatku takut. Kau sangat sopan begini.” ujar Yuki pada Kotoko.
Kotokopun berdiri sampai hampir terjatuh dan berkata
“kau tidak akan melihatku di fakultas kedokteran untuk sementara waktu.”
“kurasa itu lebih baik untuk kakak.” jawab Yuki
“baiklah kalau begitu. Aku harus bangun pagi, jadi selamat tidur.” ujar Kotoko dengan tubuhnya yang lemas.
aku benar-benar tidak mengerti,apa yang terjadi padanya hari ini. beberapa menit kemudian,akupun menyusul Kotoko ke kamar
“Yuki,aku pergi ke kamar duluan ya. selamat tidur”
“baiklah,aku juga akan ke kamarku. selamat tidur kak”
saat aku ke kamar,Kotoko sudah terlelap dalam tidurnya. akupun mengecup keningnya. selamat tidur,Kotoko
pagi harinya saat aku bangun tidur,aku melihat Kotoko sudah siap pergi ke kampus
“selamat pagi,apa yang kau lakukan pagi-pagi begini”kataku
“selamat pagi,Irie-kun. hari ini aku ada latihan untuk ujian praktek. aku pergi duluan ya. aku berangkat”kata Kotoko sambil mengecup pipiku.
beberapa menit kemudian,akupun sarapan sambil membaca koran. saat aku akan berangkat ibu memanggilku
“kakak,tunggu sebentar”panggil ibu yang sedang mengambil sesuatu
“ada apa?”kataku.
“ ini,Kotoko meninggalkan dompetnya di meja makan sebelum ia berangkat tadi. tolong berikan padanya ya”
“ya,aku berangkat”
“selamat jalan”
saat sampai kampus,akupun menuju lokerku untuk mengambil jubah praktekku dan memakainya. ahh,benar. tadi ibu menyuruhku mengantarkan dompet Kotoko. akupun menuju ruang latihan keperawatan untuk menemui Kotoko.
“permisi”kataku. mahasiswa keperawatanpun bersorak bagaikan seorang penggemar yang melihat artis idolanya saat melihat kedatanganku. akupun mengacuhkan teriakan itu,dan aku mencari keberadaan Kotoko. saat aku menemukannya,akupun memanggilnya
“Kotoko”panggilku. para Mahasiswa keperawatan itu terkejut karena aku memanggil Kotoko.lalu aku menghampirinya.
“kau melupakan ini, Ibu menyuruhku memberikannya padamu.” kataku sambil menyerahkan dompet nya. Kotokopun menerimanya dengan tersenyum
“sampai jumpa”kataku sambil pergi dari ruangan itu
“Irie-san”kata pria yang feminin itu. tapi aku mengabaikannya.
malam harinya,Kotokopun menceritakan kejadian tadi
“Irie-kun akhirnya sekarang aku bangga bisa mengatakan kalau aku istrimu”kata Kotoko
“apa?”kataku
“kau tau kan,kalau kau itu jadi idola para mahasiswa keperawatan sampai membuat fans club untukmu segala. jadi aku tidak punya keberanian untuk mengakui kalau kau itu suamiku. saat aku mengaku kalau aku istrimu. merekapun tidak percaya dan menertawakanku, sampai akhirnya kau datang dan memberikan dompetku. baru mereka percaya”
“hmm..jadi karena itu kau bilang tidak akan ke jurusan kedokteran untuk sementara? lalu,kenapa kau akhirnya mengaku”
“itu karena Moto-chan,ketua klubmu tau alamat rumah kita. dan dia beserta Tomoko-chan dan Marina akan menyelidikimu ke rumah. sebelum hal itu terjadi,lebih baik aku mengaku saja”
ya ampun, ada-ada saja kelakuannya itu. aku saja mengaku kalau aku sudah menikah. kenapa ia harus menutupi kenyataannya. setelah hari itu,Kotoko menjadi umpan bagi teman-temannya untuk menggodaku
keesokan harinya.Funatsu mengajakku,Okawahara,Matsuda, Oribe dan Migita untuk makan malam bersama dalam rangka membahas penelitian selanjutnya esok lusa jika hari ini penelitiannya belum selesai. akupun setuju karena sudah lama aku tidak keluar bareng teman sejak terakhir pergi waktu aku SMA dulu
Sore harinya sebelum kembali ke kelas,akupun berencana menjemput Kotoko untuk pulang bersama, aku pergi ke ruang keperawatan bersama Funatsu karena kami habis dari perpustakaan dan meminjam beberapa buku yang dibawa olehnya sebagai referensi data referensi data untuk penelitian kami. saat aku sampai di ruang latihan keperawatan,hanya kelompok Kotoko yang tersisa di ruangan itu karena ia tidak bisa menyuntik
“ya ampun. aku tidak percaya hal ini”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko
“Irie-san”kata Kikyo
“aku selalu berlari kearahmu”kata Kotoko
“tidak hanya disini,di rumah juga”kataku
“aku iri”kata Kikyo
“Kotoko, kalau kau tidak bisa mengatasi ini, aku harap kita tidak usah bekerja bersama.” kataku
“Aku ragu bahkan dia lulus ujian nasional nanti.” lanjut Funatsu.
“Lakukan sesuatu. Kalau seperti ini terus, dia tidak akan pernah menjadi perawat.” ujar salah satu teman Kotoko
“tidak pernah apanya?”kata Kotoko
“Kau jenius, kan? Lakukanlah sesuatu.”kata pria itu lagi.
“ Aku tidak menjadi dokter untuk kepentingannya. Kalau dia tidak bisa melakukannya, biarkan saja. itu bukan urusanku.”
“tapi dia itu istrimu kan?”
“Kenapa bukan kau saja yang melakukan sesuatu untuknya?maaf sudah mengganggu” kataku sambil mengantarkan Funatsu ke perpustakaan. aku kesal melihat pria tadi,karena ia sudah ikut campur pada urusanku dengan Kotoko. pada akhirnya,Kotoko yang pulang lebih dulu daripada aku karena tugas penelitian kami cukup banyak sehingga besok akan kami bahas saat makan malam lusa
saat aku pulang dan menaruh tasku di kamar,aku melihat ibu dan Kotoko sedang di dapur dan berkhayal
“Aku akan ceritakan hal menarik untuk menghiburmu. papa punya lahan di Hokkaido, ada desa yang tidak ada dokternya. Bekerja di rumah sakit besar memang bagus, tapi bukannya akan lebih menyenangkan untuk menjalankan klinik kecil bersama?” kata Ibu
“berdua saja?”kata Kotoko bersemangat
“ya,penduduk desa akan sangat berterima kasih dan kau bisa melihat bintang di malam hari”kata ibu sambil memeluk Kotoko
“yeeaay”kata Kotoko. akupun memukul dinding untuk mengintrupsi khayalan mereka
“sudah cukup”kataku
“Aku tidak tau kakak sudah pulang” kata ibu
“Aku rasa kalian tidak sadar, karena terlalu mendalami khayalan. Siapa yang akan menjalankan klinik dengan suster yang bahkan tidak bisa menyuntik.” kataku menyindir Kotoko
“Kotoko melakukan yang terbaik dalam melakukan tugas rumah tangga dan tugas kuliahnya.”
“hari ini aku akan membuatkan makanan kesukaanmu,tumis daging”kata Kotoko
“ohh”kataku sambil membaca koran
“aku akan membuat banyak jadi kita bisa memakannya lagi besok malam”
“besok aku tidak akan makan malam di rumah”
“kau akan makan diluar?”
“ya,anak kedokteran akan pergi minum”kataku
“tumben sekali,kau tidak pernah keluar bareng temanmu”kata ibbu
Kotoko yang tadi sedang memotong bawang,berhenti
“hmmm,berapa banyak yang akan pergi?”tanya Kotoko
“mungkin,enam atau tujuh”kataku.lalu Kotoko mengambil sendok sayuran dan menghampiriku.aku menatapnya curiga
“ooh,dimana?”
“Shibuya”
“ohh,Shibuya,di restoran mana?”tanya Kotoko lagi,aku menyingkirkan sendok itu dan berkata sambil kembali membaca koran
“mana kutau,bukan aku yang mengaturnya”kataku
keesokan harinya saat aku akan berangkat ke Shibuya,Kotoko mengirimiku pesan
Irie-kun,hari ini aku akan makan malam di luar bersama Marina dan lainnya. mereka mengajakku secara mendadak. tolong bilang pada ibu ya :)
“bu,hari ini Kotoko juga akan makan malam di luar bersama temannya. aku berangkat”kataku sambil berpamitan pada ibu
“selamat jalan”kata ibu.
jam 6.57,kami hanya tinggal menunggu Matsuda.
“jam 6.57 Matsuda-san telat sekali”keluh Funatsu sambil melihat jam tangannya
“kudengar,istrimu pindah ke jurusan keperawatan ya,Irie?”kata Okawahara
“aku tau dia sejak SMA,dia mengejar Irie secara ketat sampai ia mendapatkannya. wanita yang hebat”kata Oribe
“oh,jadi gitu”kata Migita dan Okawahara
“pastinya,menurut penilaianku Kotoko-san memiliki keberanian”kata Funatsu. akupun tersenyum mendengar pujian yang diberikan temanku untuk Kotoko. ya,itulah istriku.tak lama kemudian,Matsudapun datang
“maaf,maaf”kata Matsuda
“jam 6.59 kita semua sudah disini. ayo masuk”kata Funatsu.kamipun masuk ke dalam restoran.
“selamat datang”kata pelayan
“aku Funatsu yang memesan tempat untuk jam 7″kata Funatsu
“kami sudah menunggu anda,tuan Funatsu. tamu anda telah datang”kata pelayan. kamipun bingung.
“mereka di belakang sana”kata pelayan sambil mengantarkan kami ketempat yang dimaksud disana ada 7 orang mahasiswa keperawatan dan salah satunya adalah Kotoko
“waaah,kebetulan sekali.apakah kalian mahasiswa kedokteran Universitas Tonan?kami mahasiswa keperawatan tahun kedua”kata Marina
“apakah kita boleh bergabung dengan kalian?”kata Kikyo.
“aah,tentu saja. benar kan teman-teman”kata Okawahara
“ini akan lebih menyenangkan kalau dicampur dengan wanita”kata Oribe
“kebetulan sekali,iya kan Irie?”kata Migita. akupun menghela nafas. sepertinya aku tahu siapa yang merencanakan semua ini
“Kotoko!”kataku. Kotoko yang sejak tadi bersembunyi di balik daftar menupun berbalik menatapku
“ah,Irie-kun! Kebetulan sekali..” kata Kotoko
“apanya yang kebetulan? Kaulah merencanakan semua ini.”kataku
“ini kebetulan”kata Kotoko
“Jadi ini kenapa kau menghubungiku kemarin malam? Aku tau ada yang aneh ketika kau tanya kemana kami pergi”kata Funatsu. akupun menatap Funatsu
“Shh” kata Kotoko yang menyuruh Funatsu untuk diam. akupun menatap Kotoko tajam
“semuanya,bisakah kita duduk.ayo semuanya duduk”kata Kotoko yang berusaha mencairkan suasana
“Irie-san silahkan”kata Shinagawa yang menyerahkan makanan padaku
“terima kasih”kataku
beberapa menit kemudian,kamipun berbaur aku sedang mengobrol dengan mahasiswi berbaju hitam tiba-tiba,Kikyo menghampiriku
“Irie-san.kau terlalu dekat”kata Kikyo pada temannya itu
“dan kau berat”kata wanita itu
“berat,apa maksudmu...”kata Kikyo akupun tertawa melihat perdebatan mereka
beberapa menit kemudian,Shinagawa yang tadi mengobrol dengan Funatsu kembali ke mejaku dan Kotoko sedang mengobrol kembali dengan Funatsu
“jangan bilang,kau jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Marina!”kata Kotoko dengan suara keras. kami semuapun menengok ke arahnya
“hei,Kotoko-san”tegur Funatsu
“sekarang,apa yang kau lakukan. Marina”kata Kikyo
“Hmm Funatsu akan selalu kalah dibanding dengan Irie-san. Dia selalu nomer 2.” kata Marina.
Mendengar hal itu, Funatsu merasa emosi dan kesal.
“Sialan! Selalu saja. Irie ini, Irie itu. Irie-san punya istri yang tidak bisa apa-apa! Dengar, Marina Shinagawa. Aku akan mengalahkan Irie dan menjadi nomer 1. tarik kembali perkataanmu tadi. Apa kau mengerti?” ucap Funatsu yang emosi.
“oke,tenanglah”kata Okawahara
Oribe,Migita dan Okawaharapun menenangkannya. Marinapun syok melihat Funatsu yang emosi. astaga,tau begitu aku tidak usah ikut kalau ada kejadian seperti ini. akhirnya aku kembali berbaur dengan temanku. dan meja kami terpisah dengan mahasiswa keperawatan beberapa menit kemudian,Kotoko mabuk dan menumpahkan minumannya
“apa yang kau lakukan?”kata pria yang jadi rekan latihan Kotoko dalam menyuntik
“ini dingin dan tumpah”kata Kotoko
“Kau menumpahkannya, kau yang keterlaluan!” kata pria itu sambil mencubit sedikit rahang pipi Kotoko
“maafkan aku”kata Kotoko. entah mengapa aku tidak menyukai pemandangan ini
beberapa menit kemudianpun Kotoko tertidur
“hei,hei. jangan tidur disini”kata pria itu dan tersenyum menatap Kotoko. Marina,Tomoko dan Kikyopun menghampiri Kotoko
“ahh,Kotoko tertidur”kata Shinagawa
“Ko-to-ko, tidak bisa. dia sudah ada di dunianya sendiri”kata Kikyo yang berusaha membangunkan Kotoko dengan mencolek pipinya
“Haruskah kita panggil Irie-san?” tanya Shinagawa.
“Tidak perlu. Aku yang akan mengantarnya pulang. Aku tidak minum dan aku bawa mobil.” kata pria itu
“Tapi bukankah harusnya kita berikan Kotoko pada suaminya?”
“Untuk apa? Dia sedang bersenang-senang.”
aku tidak menyukai gagasannya itu. aku tidak akan mengizinkan Kotoko diantar olehnya. lalu,akupun berinisiatif menghampiri Kotoko sebelum pria itu benar-benar membawanya pulang
“Apa Kototo tertidur?” tanyaku.
“Irie-san! Iya ..” jawab Kikyo
“maaf,aku yang akan mengantarkannya pulang”kataku pada pria itu
“Kotoko,hei.ayo kita pulang.Kotoko,ayo kita pulang”kataku sambil membangunkannya. Marina dan Kikyopun bersorak
“dia bilang’ayo kita pulang’“kata Kikyo histeris
“tidak perlu. Aku akan mengantarnya pulang.” kata pria itu
“siapa kau?” tanyaku sambil menatapnya tajam
“Keita Kamogari dari jurusan keperawatan. Istrimu selalu membuat masalah padaku.” jawab pria yang bernama Kamogari.
“maaf untuk itu.” kataku
“kenapa kau tidak kembali pada perempuan-perempuan disana? Kau tidak tertarik padanya.” ujar Kamogari sambil menatapku sinis. ucapannya membuatku kesal dan tidak masuk akal,lagipula wanita-wanita tadi bukannya juga satu jurusan dengannya?dan mereka juga sudah pulang dari tadi
“diam. Apakah aku tertarik dengan Kotoko atau tidak itu bukan urusanmu. Menjauhlah” kataku balas menatapnya lebih sinis
“apa..?” kata Kamogari. lalu Kotokopun terbangun
“Suntik! Siapa yang peduli dengan menyuntik? Aku akan berhasil ..” kata Kotoko yang mengigau
“Apa kau sudah bangun?” tanyaku
“Irie-kun!”
“Kotoko,ayo pulang”kataku
“Iya!” jawab Kotoko yang mengulurkan tangannya untuk minta di gendong.
“ga ada pilihan lain”kataku sambil membopongnya.
“Irie-san”kata Funatsu sambil memberikan barang bawaanku tadi. sebelum pergi aku menegaskan sesuatu pada Kamogari
“Kamogari, jangan bicara tentang Kotoko seakan-akan dia milikmu.”
di jalan,aku mengganti posisi menggendong Kotoko dari membopongnya menjadi menggendongnya di punggungku
“Irie-kun”panggil Kotoko
“apa?”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko lagi. akupun meliriknya
“ay ampun,dia mengigau”kataku
“chuu... (cium)”kata Kotoko
“kau bermimpi tentang chuu (menyuntik) lagi?”kataku. lalu Kotoko mencium rahang pipiku akupun tersenyum. kekesalanku tadi menguap begitu saja dengan ciumannya barusan
“Keita Kamogari”kataku sambil mengingat namanya. aku harus waspada. bisa saja dia akan menjadi saingan terberatku kali ini
saat kami tiba dirumah,ibu terkejut melihat Kotoko yang di gendong olehku
“kakak,apa yang terjadi dengan Kotoko?”kata ibu
"Kotoko mabuk dan tertidur”kataku
”apa kalian makan malam di tempat yang sama. kyaaa...”kata ibu
”ya,dan bukan hanya kami saja.tapi kami bersama teman kami masing-masing. selamat tidur”kataku sambil menuju kamar karena aku tidak mau mendengar khayalan ibu lebih jauh mengenai kami
”selamat tidur”kata ibu
keesokan harinya,Kotoko menghela nafas berkali-kali karena ia akan ujian menyuntik hari ini
”Kotoko,jangan menghela nafas seolah-olah kau menyedihkan seperti itu. nanti itu menular pada kita”kata Yuki. ibupun menegur Yuki
“aku memang menyedihkan. karena hari ini...hari ini...hari ujian menyuntik. begitu membuatku tertekan”kata Kotoko
“benar juga,kau benci disuntik sejak kau kecil.”kata ayah mertua
“bukan cuma disuntik. tapi darah”
“tapi kau memilih jalurmu sendiri. jadi kau harus menanggung risikonya”
“aku tau tapi...aku selesai”kata Kotoko
“kau belum makan sedikitpun. aku khawatir”kata ibu
“maaf,tapi aku tidak nafsu makan”kata Kotoko sambil pergi. akupun menatap Kotoko
“Kotoko-chan,setidaknya minumlah ini. jus sayuran bernutrisi”kata ayah sambil menunjukkan jus yang berwarna merah seperti darah
“darah”kata Kotoko dan ayah meminumnya di depan Kotoko. Kotoko semakin pusing
“tidak terima kasih. aku berangkat”kata Kotoko. aku,ibu,Yuki dan ayah mertuapun menatap ayah. ayahpun kebingungan
“apa”kata ayah
“hei,papa.Kotoko kan takut darah.kenapa papa tunjukkan jus itu padanya?”kata ibu
“benarkah?maafkan aku”kata ayah
“kalau gitu,aku juga pergi dulu. aku berangkat”kataku
“selamat jalan”kata Yuki,Orang tuaku dan ayah mertua
di laboratorium kampus,aku dan mahasiswa kedokteran lainnya melakukan penelitian tentang sebuah virus. beberapa menit kemudian,terdengar suara teriakan dari luar
“minggir”kata orang itu. saat ku lihat orang itu adalah Kamogari yang membawa Kotoko yang sedang pingsan. aku tidak mengerti,kenapa Kamogari yang membawanya sendiri?kenapa ia tidak meminta bantuan temannnya yang lain untuk membawa Kotoko bersama-sama ke ruang perawatan. akupun mempunyai firasat buruk tentang ini. aku meminta izin profesor Tanabe
“permisi pak,bisakah aku ke ruang perawatan untuk menjaga istriku yang pingsan barusan?”kataku
“ahh,yang membuat keributan di lorong itu.silahkan,kebetulan penelitiannya akan selesai semenit lagi. semoga istrimu cepat sembuh”kata profesor Tanabe
“terima kasih banyak”kataku
akupun menuju ruang perawatan. firasatku benar. Kamogari berusaha untuk mencium bibir Kotoko
“kau pikir kau sedang melakukan apa?”kataku menghentikannya. Kamogaripun menengok ke arahku
“kau lagi?” lanjutku
“Aku tidak melakukan apa-apa. Apa kau bercanda? Dengan nya..” jawab Kamogari
“hmm,Tidak terlihat seperti itu untukku. Jadi,dia pingsan dan kan membawanya kesini. Terima kasih sudah melakukan itu untuknya. Tapi aku sudah ada disini sekarang. Kau bisa kembali.” jelasku
“lagipula aku juga sudah mau pergi.” ucap Kamogari
“Kamogari, kau sudah tau kan kalau dia sudah menikah denganku. Jangan coba lakukan apapun pada Kotoko.” lanjutku memperingatinya
“baiklah. Aku baru sadar. Aku menjaga Kotoko lebih baik darimu. Aku mencintaimu lebih darimu.” tegas Keita.
“hmmm,jadi begitu rupanya?”kataku sambil menatapnya tajam. dia sudah mendeklarasikan perang denganku untuk merebut Kotoko dariku
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 4
Hari kelulusanpun tiba. seharusnya tahun ini Kotoko juga diwisuda,tetapi karena ia salah hitung sks pada syarat sks yang ditempuh untuk kelulusan. sehingga seharusnya ia mengulang selama setahun. tapi untungnya dia lulus ujian pindah jurusan keperawatan. sehingga pada tahun ajaran baru ia berstatus sebagai mahasiswa pindahan. bukan mahasiswa senior yang harus mengulang mata kuliah selama setahun. hari ini aku dan Kotoko menghadiri wisuda Matsumoto
“ah,kalian datang rupanya”kata Matsumoto
“selamat atas kelulusanmu,Matsumoto”kataku
“selamat”kata Kotoko
“aku sudah mendengarnya,Aihara-san.kau pindah ke jurusan keperawatan”kata Matsumoto
“bagaimana kau bisa tau?”
“itu kenyataannya,kau mengejar Irie-kun. bahkan pada bidang kesehatan”
“sebentar,itu terdengar seperti Irie-kun adalah satu-satunya motivasiku!”
“bukankah emang begitu?”kataku
“kau juga,Irie-kun?ya,itu emang benar”kata Kotoko
“Lalu bagaimana hasil ujianmu?” kata Matsumoto
“hehehehe...taadaaa”kata Kotoko sambil menunjukkan kertas hasil pengumumannya
“selamat,kau lulus?”
“aku lulus persaingan ketat pada ujian jurusan keperawatan”
“jadi menurutku itu bukan hal yang bagus bagi seseorang tapi selamat deh kalau gitu”
“aku juga ikut prihatin”kataku
“Irie-kun”
“kalau gitu.semoga sukses,suster”kata Matsumoto. lalu kami melihat Jinko dan Satomi yang menangis karena mereka tidak lulus
“kau lulus?selamat”kata Jinko
“jaga dirimu”kata Satomi
“terima kasih. kalian berdua juga,selamat berjuang”kata Uchida yang berusaha melepaskan tangannya yang digenggam oleh Satomi dan Jinko
“kau meninggalkan kita?”kata Jinko
“sampai jumpa”
“Satomi”kata Jinko
“Jinko”kata Satomi sambil berpelukan
“apakah wanita yang berteriak sambil menangis itu temanmu?”kata Matsumoto
“sebenarnya,mereka berdua tidak lulus”kata Kotoko
“tidak lulus?”
“Satomi tidak menghadiri kelas fakultatif yang ternyata memiliki persyaratan kehadiran yang ketat. sementara Jinko mengerjakan tugas adiknya yang membuat tugas akhirnya keliru. terdengar tidak mungkin tapi itu kenyataannya”
“jadi karena itu mereka tidak lulus?”
“ya,mereka berdua memiliki tawaran pekerjaan dan pacar mereka telah lulus”
“temanmu benar-benar hebat ya”sindir Matsumoto
“Aku kasihan melihatnya.” kata Kotoko. akupun memperingatinya
“Jangan bertindak seakan-akan kau diatas mereka. mungkin sebenarnya kau gagal juga.” kataku
“Irie-kun”kata Kotoko
“apa?”kata Matsumoto
“untungnya dia pindah jurusan keperawatan. “kataku
“aneh sekali, Aku pikir aku sudah punya SKS yang cukup untuk lulus. Tapi aku salah hitung.”kata Kotoko sambil tertawa
“ Kau harusnya tidak tertawa.”kataku
“Aku tidak percaya kau lulus tes. Kau bahkan salah hitung SKS-mu.apa kau mengambil jalan pintas untuk menjadi seorang suster?“ kata Matsumoto
“ Aku akan lebih berhati-hati.“ kata Kotoko
“ya ampun”kataku
“kalian bertiga tidak lulus. itu bukan tugas yang mudah. itu membuatku sangat terkesan”kata Matsumoto
“kau menyindirku”kata Kotoko
“tapi bukankah bagus,kalian semua tetap bisa kuliah bersama”kata Matsumoto
“kau telah mendapatkan pekerjaan impianmu kan?”kataku
“ya,aku akan kerja di industri IT. tujuanku adalah bekerja keras dan mendapatkan pria terbaik. aku ingin membalas diriku sendiri”kata Matsumoto. lalu Kotoko melihat seseorang dan tertawa
“disana ada pria terbaikmu yang membawa sebuket mawar”kata Kotoko. aku dan Matsumoto mengikuti arah pandang Kotoko dan orang itu adalah Sudo-san
“itu jauh sekali. Irie-kun?”kata Matsumoto. akupun menatapnya
“karenamu,aku menikmati kehidupan kampus. Jadilah dokter yang baik.” kata Matsumoto lagi
“terima kasih”kataku
“Aihara-san, aku bersenang-senang denganmu juga. Jangan menjadi beban untuk Irie-kun. Aku harap kau menjadi istri yang baik.“ lanjut Matsumoto sambil menjabat tangan Kotoko
“Terimakasih, Matsumoto-san juga semoga beruntung di IT.” kata Kotoko
“Sampai jumpa.” ucap Matsumoto lalu pergi. aku dan Kotokopun melihat Matsumoto dan Sudo-san berdebat
“Matsumoto,selamat bergabung di jajaran masyarakat. tidak ada hubungan apapun diantara kita.ini untukmu”kata Sudo-san sambil menyerahkan buket bunga pada Matsumoto
“kau baik sekali. tapi aku harus menghadiri pesta. dah”kata Matsumoto sambil meninggalkan Sudo-san
“Matsumoto,aku juga ikut denganmu. Matsumoto tunggu aku”kata Sudo-san. aku dan Kotokopun tersenyum melihat kedua orang itu
empat hari kemudian,Kotoko bercerita padaku kalau Kinnosuke bersikap dingin pada Chris. padahal Chris akan kembali ke Inggris besok
“Perasaan sesorang tidak bisa dengan mudah dikendalikan oleh orang lain.” kataku
“aku tau”kata Kotoko
“Kinnosuke masih bertingkah kekanakan. Kalau kau mendorongnya, dia akan berlari ke arah sebaliknya. Tunggu dan lihat saja. Itu tergantung mereka sekarang. Dan perasaan seseorang bisa berubah.”
“benar juga ya”
Kotoko tampak memikirkan sesuatu. lalu ia tersenyum dan memelukku
“kau benar”
akupun tersenyum. ya,seperti aku dulu yang begitu membencimu. tapi setelah empat tahun berlalu sebelum kita menikah,perlahan aku menyadari kalau aku sangat mencintaimu
esok lusa,akupun tiba di rumah setelah pulang dari kampus. aku melihat Kotoko sedang mengobrol dengan ibu. Kotoko sedang memilih baju yang akan ia pakai saat kami kencan besok. kemudian aku teringat kejadian saat hari terakhir aku mengajarkan Kotoko menjelang ujian pindah jurusan seminggu yang lalu
1 minggu yang lalu hari terakhir Kotoko. belajar menjelang ujian pindah jurusan
hari ini hari terakhirku mengajarkan Kotoko.
“Sin(theta)= minus akar dari 16/25. jadi ini menjadi minus 4/5. dan juga tangent(theta)”kataku sambil menjelaskan materinya. namun Kotoko malah menatap kearahku
“apa?”kataku
“hei,Irie-kun?”kata Kotoko
“ada apa?”
“kalau aku lulus ujian,maukah kau mengajakku kencan sebagai hadiahnya?”
“astaga,kau ini..” kataku. apakah yang ada dipikirannya?
“aku akan lebih termotivasi kalau ada hadiahnya. Dan kita belum pernah kencan sesungguhnya.” kata Kotoko
“kita kan selalu bersama-sama” kataku. apakah tidak cukup dari bangun tidur sampai tidur lagi kau selalu bersamaku
“tapi kita kan belum pernah kencan.”
“kita kan pernah pergi ke Odaiba”
“itu karena aku mengikutimu dan Matsumoto saat kalian kencan. Benar juga, Kau pernah kencan dengan Matsumoto! Tapi tidak dengan istri tercintamu. bukankah itu hal yang aneh?” kata Kotoko. akupun menghela nafas,tapi kan aku membiarkanmu pergi bersamaku ke Odaiba. bahkan waktu itu aku membelikanmu burger. dan kita kan sudah bulan madu ke Okinawa
“aku ingin tau seperti apa kencan denganmu,Irie-kun! kumohon, kumohon.. “ rengek Kotoko sambil menarik lengan bajuku
“ baiklah, baiklah. Jadi lanjutkan belajarmu. “ kataku mengalah sambil melepaskan tarikan dibajuku
“ benarkah? Yesss! Akan aku lakukan. Yang mana yang perlu di pelajari?” kata Kotoko kembali bersemangat
“astaga, kau ini...”kataku. tapi setelah kupikir lagi, Odaiba bukan lagi tempat kenangan hanya untuk kami berdua. karena aku pernah mengajak Sahoko-san kesana dan tidak sengaja bertemu Kotoko yang diajak oleh Kinnosuke disana. dan bulan madu kami juga berantakan dan nyaris saja tidak bisa melakukan malam pertama disana gara-gara Mari
kembali ke saat ini
akupun menuju ke kamarku
“Untunglah kau lulus tesnya. Kau pasti belajar sangat keras.” kata Ibu
“Tidak seburuk itu. Sebenarnya, itu lumayan mudah ..” kata Kotoko
“oh, begitu”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko yang terkejut melihatku
“lumayan mudah?hmmm” kataku sambil menaruh tas di meja.
“selamat datang,Irie-kun” kata Kotoko. saat aku meletakkan tasku,aku melihat kertas. namun Kotoko langsung mengambil kertas itu dan menyembunyikannya
“Irie-kun. Ngomong-ngomong tentang kencan kita. Tadaa!”kata Kotoko menunjukkan kertas yang bertuliskan ‘rencana kencan Kotoko bersama Irie-kun’
“apa itu?”kataku sambil berusaha mengambilnya. namun Kotoko telah menyembunyikannya lagi sebelum aku mengambil kertas itu
“Aku membuatnya semalaman. aku harap kencan kita besok mengikuti rencana ini” kata Kotoko.
“semalaman? selamat berjuang, Kotoko! Kakak adalah laki-laki beruntung,” kata ibu
“kau harusnya menggunakan waktumu untuk belajar keperawatan.”kataku namun tidak dihiraukan oleh Kotoko karena ia sibuk berfantasi dengan ibu.
“kalau begitu,ibu keluar dulu ya. sebentar lagi papa pulang. Kotoko-chan,Kakak semoga besok hari kalian menyenangkan”kata ibu.
“terima kasih bu.”kata Kotoko sambil menutup pintu kamar
“hei Irie-kun,jangan lupa ya besok kita ketemuan di jembatan dekat Tokyo Tower jam 12″kata Kotoko
“baik”kataku sambil menuju kamar mandi
malam harinya,Kotoko tertawa cekikikan
“kenapa kau tiba-tiba begitu?”kataku
“Aku tidak sabar dengan kencan kita besok.” kata Kotoko
“ya”
“Apa kau menantikannya juga?”
“ya,aku menantikannya.selamat tidur”
“serahkan semuanya besok padaku, anggap aku seperti kau yang sedang menumpang sebuah kapal dan menikmatinya !”
“sudah cukup,ayo tidur.”kataku sambil kembali memejamkan mata
“ya”kata Kotoko. namun beberapa detik kemudian ia cekikikan lagi sambil grasak-grusuk
“aku sangat tidak sabar sampai aku tidak bisa tidur malam ini”kata Kotoko
“ya ampun”kataku sambil membelakanginya
“aku tidak sabar...aku tidak sabar..ahh”kata Kotoko. namun tak lama kemudian,tangannya menyentuh leherku. saat aku berbalik,ternyata dia sudah tertidur. akupun tersenyum. aku melihat kertas rencana kencan itu akupun mengambilnya lalu tersenyum licik. aku ingin tahu,apa rahasia pada rencana kencannya. akupun membawa kertas itu ke meja belajar,menghidupkan lampu meja belajar dan membacanya
“-Irie-kun akan tiba di jembatan 30 menit lebih awal dari jam kencan yang telah ditentukan dan aku akan bersembunyi seakan-akan aku telat datang hehehe
-aku akan nonton film romantis. dan saat adegan romantis,aku akan bersandar di bahu Irie-kun dan ia akan memegang tanganku untuk menghiburku
-di Taman,Irie-kun dan aku akan naik perahu di danau dan kami akan berciuman disana,kyaaa hehehe”
ya ampun,rencana ini benar-benar konyol! akupun mematikan lampu meja belajar dan menaruh kembali kertas itu dibalik bantalnya lalu melanjutkan tidurku
keesokan paginya,Yuki menyapaku
“selamat pagi,Kakak”
“selamat pagi”kataku. ibu yang sedang menyuci piring terkejut melihatku yang belum siap
“apa?kakak masih disini?”kata ibu
“apa maksudnya ‘masih disini?’“kataku
“bukankah hari ini kau kencan?kenapa kau masih disini?Kotoko sudah pergi”
“kita seharusnya bertemu jam 12″
“ahh,ini sedikit lebih awal”kata ibu sambil melihat jam yang menunjukkan pukul 10
“apa yang ada dipikiran Kotoko. pergi lebih dulu saat kencan”kata Yuki
“aku ga ngerti, kenapa kita harus ketemu diluar secara terpisah padahal kita tinggal serumah.”kataku sambil minum jus jeruk.
akupun berangkat jam 11.30 aku sengaja tidak mengikuti rencana kencan Kotoko. aku sampai di sekitar tempat yang jauh dari jarak tempat persembunyian Kotoko pukul 11.55. aku bisa melihat Kotoko yang cemas gara-gara aku belum juga muncul. 10 menit kemudian,akupun menghampiri Kotoko
“sedang apa kau disitu?”kataku
“Irie-kun?”
“bukankah seharusnya kita bertemu di jembatan?”
“Irie-kun, untunglah kau selamat.“
“apa?”kataku pura-pura bingung
“apa kau baru sampai? Kebetulan sekali!” kata Kotoko
“aku heran,kenapa kau berangkat dari rumah 2 jam lebih awal untuk bersembunyi disini?”
“aku ketahuan”
“kau sendiri kan yang bilang padaku untuk kesini jam 12.aku tidak mengerti ″
“jadi...itu..”
“ayo pergi”kataku
sesampainya di bioskop,aku pura-pura menginginkan nonton film dark fire daripada eternal love yang tiketnya sudah pasti di beli lebih dulu oleh Kotoko
“aku ingin nonton film action”
“aku sudah beli tiketnya”
“apa?”kataku pura-pura tidak tahu
“taa-daa,eternal love. ini seharusnya sangat romantis kan?”kata Kotoko sambil menunjukkan tiket itu. seperti dugaanku
sebelum kami masuk ke gedung bioskop,kamipun membeli minuman dan popcorn. setelah itu,terdengar suara pertanda pintu teater yang akan kami masuki sudah dibuka. kamipun masuk kedalam bioskop.
10 menit setelah film dimulai,Kotoko berharap agar aku memegang tangannya namun di pertengahan film aku merasakan bahuku berat.ternyata Kotoko tertidur akupun tertawa sedikit. ya ampun,bisa-bisanya ia tertidur saat adegan romantisnya dimulai. siapa suruh ia pergi lebih awal saat semalam ia baru bisa tidur larut malam. saat film berakhir,akupun membangunkannya
“Irie-kun”kata Kotoko yang sedang mengigau
“Kotoko,ayo bangun”kataku sambil menepuk pundaknya
“tapi Irie-kun”kata Kotoko memegang lenganku. lalu iapun melihat sekelilingnya
“filmnya sudah selesai,ayo pergi” kataku sambil membawa minumanku yang tidak habis.
setelah keluar dari bioskop,Kotokopun bengong
“setelah itu,kita akan pergi kemana,nyonya Irie?”kataku
“tunggu sebentar”kata Kotoko sambil melihat kertas rencananya
“kemana?”kataku sambil mengintip kertas yang isinya sudah kuketahui itu
“hei Irie-kun ini rencana rahasiaku,ini akan jadi kejutan”kata Kotoko
“baik,baik.kurasa aku akan mengetahuinya setelah sampai disana”kataku
setelah itu,kami ke sebuah taman. disana banyak bunga sakura yang bermekaran dan banyak juga keluarga yang menghabiskan waktu libur mereka untuk piknik disana
“aku ingin menikmati suasana luar yang indah denganmu”kata Kotoko
“kudengar bahwa pasangan yang menaiki perahu di taman ini”kataku. namun perkataanku dihiraukan terlebih dulu olehnya.
“Irie-kun,ayo kita naik perahu itu.” kata Kotoko sambil menggamit lenganku. dan iapun berkhayal sehingga ia tidak melihat tiang di depannya
“Kotoko”kataku sambil mencegahnya menabrak tiang itu
“lihat-lihat kalau kau jalan.”kataku memperingatkannya
“Ah aku tadi sedang berfikir.”kata Kotoko.aku tahu apa yang ada dipikirannya tadi
“mungkin yang ada dipikiranmu bukan hal yang penting.”kataku.
sesampainya di tempat sewa perahu,Kotoko kemali menarik lenganku
“ayo,ayo cepat. permisi,bisakah kita menyewa perahunya?”kata Kotoko
“harganya 400 yen”kata petugas sewa perahu
“ok”kata Kotoko. akupun berpendapat sepertinya akan lebih santai jika ada minuman dan cemilan disana. sekaligus mengulur waktu agar tidak naik perahu itu
“Kotoko,tunggu sebentar. aku akan pergi beli minuman”kataku
“sekarang?”
“kita bisa meminumnya di perahu”
“permisi,aku akan segera kembali”kataku pada petugas itu
“ya”kata petugas itu
akupun membeli minuman. sebagai cemilannya,aku membeli permen gummy yang bentuknya kenyal. setelah itu,aku melihat Kotoko sedang menolong seorang anak
“apa kau tidak apa-apa?Kazuhiko-chan..”kata ibu dari anak yang bernama Kazuhiko
“Kotoko”kataku sambil menghampiri Kotoko
“Irie-kun”kata Kotoko
“ada apa?”kataku pada ibunya Kazuhiko
“aku tidak tahu,dia mulai batuk dan tidak berhenti”kata ibunya Kazuhiko
“apakah anak anda memiliki asma?”tanyaku karena gejala yang dialami Kazuhiko seperti orang yang menderita penyakit asma
“tidak” kata ibunya Kazuhiko
“ayo baringkan dia di bangku taman disana”saran Kotoko
“ga,dia akan lebih mudah bernafas kalau ia duduk disini. ibu,pegang ia seperti ini”kataku. akupun meminta ibu Kazuhiko menyuruhnya duduk sambil memegang bahunya
“Telpon ambulans.” kataku pada Kotoko
“baik”kata Kotoko sambil menelepon ambulans
“hei,bisakah kau mengunyah ini?kau akan merasa lebih baik”kataku sambil memberikan permen gummy yang kubeli tadi sebagai pertolongan pertama untuk Kazuhiko
“bagaimana Kazuhiko-chan?”kata ibunya Kazuhiko.
tak lama kemudian,ambulans yang dipanggil Kotokopun datang. dan petugaspun mengangkat Kazuhiko menggunakan tandu. lalu kamipun ikut dengan Kazuhiko dan ibunya ke rumah sakit
sesampainya di rumah sakit,Kazuhikopun di periksa dokter. saat menunggu Kazuhiko,Kotoko melihat seorang suster dan pasiennya. tak lama kemudian,ibunya Kazuhikopun keluar dari ruang periksa dan kamipun menghampirinya
“Terima kasih banyak.” kata ibunya Kazuhiko
“gimana keadaannya?apa dia baik-baik saja?”tanya Kotoko
“sekarang dokter lagi bersamanya,kondisinya sudah pulih. aku tidak tau bagaimana lagi caranya berterima kasih”kata ibunya Kazuhiko
“bukan apa-apa”kataku
“dokter bilang,syukurlah kita membawanya kemari lebih cepat” kata ibunya Kazuhiko kata ibunya Kazuhiko
“syukurlah”kata Kotoko
“lalu,apa yang dikatakan oleh dokter?”tanyaku
“ia bilang itu asma” kata ibunya Kazuhiko. tepat seperti dugaanku tadi
“jadi begitu”kataku
“dia sering batuk belakangan, aku kira itu demam.” kata ibunya Kazuhiko
“asma kadang-kadang dipicu oleh demam. Dapat dikendalikan dengan meditasi.itu adalah sebuah kondisi yang bisa di rawat. Jadi,ibu jangan terlalu khawatir.” kataku
“oh,oke” kata ibunya Kazuhiko yang bingung kenapa aku bisa tau hal itu
“dia adalah seorang calon dokter”kata Kotoko yang menjawab kebingungan ibunya Kazuhiko
“oh,jadi begitu. aku benar-benar berterimakasih banyak” kata ibunya Kazuhiko
kamipun berpamitan dengan ibunya Kazuhiko lalu melanjutkan kencan kami.
“tadi aku sedikit terkejut”kata Kotoko
“apa?”kataku
“biasanya kau sangat dingin tapi kau benar-benar berempati pada ibu tadi.”
“tentu saja”
“aku tau tapi...”kata Kotoko lalu tiba-tiba ia berhenti berjalan
“ada apa?”kataku sambil berbalik
“Kau seperti dokter yang sesungguhnya.”
“bodoh”
lalu kamipun berdiri di tepi jembatan
“ada banyak anak yang sakit di luar sana, kan?”kata Kotoko
“ya”kataku
"tapi ketika kau menjadi dokter. Kau bisa menolong mereka”
“jangan mengatakan seolah itu hal yang mudah”
“ketika kau menjadi dokter,kau akan menyelamatkan banyak nyawa anak-anak. kuharap kau akan segera menjadi dokter”
“kau juga,sebaiknya cepatlah menjadi perawat juga.”
“jangan khawatir,aku akan menjadi suster yang baik dalam 3 tahun”
“apa kau tau bahwa untuk menjadi suster,kau juga harus lulus ujian nasional ?”
“apa?masih ada ujian lagi?”kata Kotoko terkejut. akupun menghela nafas dan meninggalkannya
“Irie-kun tunggu”kata Kotoko sambil menyusulku
“Kau menjadi suster yang lumayan baik hari ini.” kataku. Kotokopun berlari dan bergelayut manja pada lenganku sambil tersenyum. akupun ikut tersenyum
kamipun kembali ke tempat perahu. dan ternyata sudah tutup
“pastinya mereka sudah tutup”kata Kotoko
“ya”kataku. tiba-tiba petugas sewa perahu tadipun menghampiri kami dan berkata
“oh,kalian?”
“permisi,apakah kami sudah tidak bisa menyewa perahunya?”kataku
petugas sewa perahupun tersenyum dan membukakan gerbang yang terkunci
kamipun naik perahu dan Kotoko berkata
“paman itu lihat semuanya,kan?dia membiarkan kita menyewa perahunya karena kita menolong anak itu”
“ya”kataku
“Ini sedikit berbeda dari kencan yang aku bayangkan. Aku punya banyak rencana di kepalaku, tapi tidak menyenangkan kalau semuanya berjalan sesuai rencana. Selama aku bersamamu, Aku senang.” lanjut Kotoko. akupun tertawa mendengarnya
“kenapa?”kata Kotoko
apa kau tidak tau? Pasangan yang naik perahu disini akan berpisah.”
“apa?”
“penjaga taman adalah dewi kecemburuan yang suka memisahkan pasangan.”
“tidak!”kata Kotoko sambil mencoba berdiri untuk pergi dari perahu ini,akupun mencegahnya
“hei,jangan berdiri”kataku
“apakah itu artinya kau tau itu?”
“sekarang gimana? Kita sudah di perahu.”
“Kenapa kau tidak bilang sebelum kita naik. Aku aku tidak akan …” keluh Kotoko sambil menepuk dadaku lalu akupun mengecup bibirnya untuk mengabulkan salah satu rencana kencannya
“ini kan kencan yang kau impikan?denganku...di kapal? “kataku
“Irie-kun?gimana kau bisa...?”kata Kotoko
“lalu apa lagi,ya? Berpegangan tangan di bioskop. Aku yang datang 30 menit lebih awal.”
“Irie-kun,jangan bilang kau tau semuanya?”
“hmmm,gimana ya?”kataku. lalu Kotoko kembali mengeluh dan mencengkram jaketku dan berkata
“oh,sulit dipercaya. sejak kapan kau melihatnya?keterlaluan”
“aku tidak pernah setuju untuk kencan sesuai dengan apa yang kau rencanakan. Tapi kau merencanakannya semalaman. Setidaknya aku bisa membuat salah satunya menjadi kenyataan. Apa yang mau kau lakukan? Percaya dengan takhayul yang tidak masuk akal itu dan turun dari perahu?”
“Irie-kun”
“atau..”kataku sambil kembali mencium bibir Kotoko dengan mesra. menurutku kencan bersama Kotoko sangat menyenangkan. meskipun banyak kejadian yang memalukan dan tidak sesuai dengan ekspektasinya, tapi aku sangat menikmatinya dan ciuman itu menjadi penutup kencan kita yang romantis hari ini.
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 3
9 bulan berlalu sejak aku mendaftarkan pernikahanku dengan Kotoko.tapi Kotoko masih saja merasa gembira seakan kejadiannya baru kemarin
“hehehe,tolong urus aku ya,istriku.aaaa”kata Kotoko
“Kau itu hebat ya.”pujiku
“kenapa?”
“ini sudah lebih dari 6 bulan. Bagaimana bisa kau terus mengulangnya setiap hari.”
“Tapi bukankah itu kalimat yang indah! tolong urus aku ya,istriku. sebuah kalimat yang berlangsung lama sama dengan’kacang kapri kecil itu,biru dan cantik,ada di bumi’”
“kau harus memikirkan hal yang lainnya juga.kau seorang senior sekarang”
“kurasa begitu,tapi..”
“ini sudah bulan September. Kau harus lulus.”
“aku tau aku gagal 4 SKS. Tapi.. Irie-kun bagaimana dengan makalah presentasi mu?”
“aku hampir selesai “
“jadi begitu,presentasimu akan segera tiba. kau sangat hebat, kau tau. Kau baru pindah ke jurusan kedokteran pada bulan April, dan sekarang kau sudah menjadi unggulan di kelas. Kurasa, menjadi dokter adalah hal yang mudah bagimu.”
“aku tidak yakin. Banyak pekerjaan menanti. Dan tujuannya bukan hanya menjadi dokter. Itulah dokter yang aku inginkan.”
“bagus,aku bisa makan tiga mangkuk nasi sendirian”
“kalau begitu,sudah cukup makannya. Lagipula untukku, menjadi dokter mungkin lebih mudah daripada berurusan denganmu dan Ibu.“kataku. karena aku kalah jika mereka menginginkan sesuatu dariku
“apakah aku seburuk itu?” kata Kotoko,akupun tertawa mendengarnya dan berkata
“sampai Jumpa”. Kotokopun berkata
“Irie-kun! Semoga berhasil untuk makalahmu!”akupun melambaikan tanganku pada Kotoko.
di kelasku yang baru,aku menemukan teman yang unik salah satunya Seichii Funatsu. ia terobsesi untuk mengalahkanku menempati posisi nomer 1. kudengar,saat masuk Universitas. ia mendaftar di Universitas Tokyo. tapi saat aku mengundurkan diri,iapun juga ikut mengundurkan diri. dan ia juga masuk Universitas Tonan saat aku memutuskan untuk kuliah di Universitas Tonan. sekarang,aku pindah jurusan iapun juga pindah jurusan ke jurusan kedokteran.
siang harinya,saat aku akan menuju kelas setelah dari laboratorium,aku mendengar suara Kotoko yang sedikit ribut dengan Funatsu. akupun menghampiri Kotoko
“Kotoko,apa yang kau lakukan disini?”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko,Funatsupun terkejut melihatku
“ada perlu apa?”
“oh iya. dia adalah teman sekelasku,Chris. dia adalah mahasiswa pertukaran. Chris,ini adalah suamiku,Irie-kun”
“senang berjumpa denganmu, Chris”kataku pada Chris.Chrispun bengong melihatku
“kita membahas tentang kita akan pergi ke restoran ayah nanti malam. apa kau mau bergabung dengan kami?”kata Kotoko
“apa tidak apa-apa kalau aku ikut”kataku,Chris masih bengong menatapku. Funatsu menganggap kalau Chris tidak mengerti bahasa jepang
“haruskah aku menterjemahkannya?”kata Funatsu.sebelum Funatsu menterjemahkannya,aku mendahuluinya
“is it okay if I join you as well?”kataku .Chrispun tersadar dari lamunannya
“ya silahkan saja. kau boleh ikut..Chris”kata Chris sambil menjabat tanganku
“Irie-kun,kau sebaiknya fokus pada pelajaranmu daripada bermain”sindir Funatsu
“terima kasih telah mengkhawatirkanku,tapi sedikit bersantai tidak mempengaruhi peringkatku. kamu bisa meyakinkan dirimu untuk menempati posisi nomer 2″kataku. Funatsupun kesal. akupun menghela nafas
“a-a-apa?dengar,kau tidak akan bisa bertahan pada kemenanganmu yang begitu lama,aku akan mengalahkanmu pada makalah presentasi selanjutnya dan pergi ke Konferensi”kata Funatsu sambil mencengkram jaket praktekku mencengkram jaket praktekku dan mendorongku dan pergi meninggalkan kami
“pria itu...?”kata Kotoko
“aaah,Funatsu?bukan apa-apa. tinggalkan saja dia. aku akan bergabung denganmu”kataku sambil menuju ke kelas
malam harinya,makalah presentasiku sudah ku kumpulkan pada profesor Tanabe. dan 2 minggu kemudian adalah presentasi dan pengumuman hasilnya. setelah itu,aku langsung ke restoran Aihara
“Kotoko! Aku merindukanmu!” kata Kinnosuke
“Irie-kun?”kata Kotoko
“selamat datang”kata Odawara-san
“oh,kau datang juga”kata ayah mertua
“selamat malam”kataku. akupun duduk di sebelah Kotoko
“jadi Irie disini juga? Cepat dan berpisahlah. Aku mohon padamu.” kata Kinnosuke.lalu ia melihat Chris
“siapa bule ini? Dia sangat diam. Apa kau bisa bahasa Jepang? Hello. I love Kotoko. “kata Kinnosuke
“Kin-chan, Ini Chris.dia kuliah di Universitas Tonan selama 6 bulan. Chris ini Kinnosuke Ikezawa, kau bisa panggil dia Kin-chan. Dia dulunya teman sekelasku, tapi sekarang dia akan menjadi koki yang luar biasa.” kata Kotoko sambil memperkenalkan masing-masing. Chrispun masih bengong. apa ia menyukaiku?tapi dia kan tau kalau aku suaminya Kotoko
“ada apa Chris”tanya Kotoko
“Kotoko,aku harus jujur padamu.aku telah menemukan cinta sejatiku.”kata Chris
“apa?”
“aku tidak pernah merasa ini sebelumnya. Tapi biarkan aku mengatakannya! Pria yang ku cintaku adalah…”
“tidak! Irie-kun adalah suamiku!” Kotokopun memelukku agar aku tidak dicium oleh Chris.namun,yang dicium oleh Chris bukan aku. melainkan orang yang ada di sebelahku,Kinnosuke. akupun melihatnya dan menegur Kotoko agar melihatnya juga
“hei”kataku. setelah Kotoko melihat,iapun berteriak
“aaaaa”kata Kotoko
“tidak mungkin”kata Kinnosuke lalu pingsan
“oh,Kinnosuke.oh my god.are you okay?oh my love,kau baik-baik saja?”kata Chris. Kinnosukepun di gotong ke ruang istirahat olehku,ayah mertua dan Odawara-san. dan akupun mencuci piring di dapur menggantikan Kinnosuke yang masih belum siuman
“maafkan aku,Naoki-kun. jadi harus membuatmu membantu disini” kata ayah mertua
“enggak, Aku harap ini akan sangat membantu.”kataku
“kau penyelamat hari ini”kata ayah mertua
“Kinnosuke itu,kami sedang sibuk dia malah pergi dan pingsan” kata Odawara-san
2 minggu kemudian,hasil makalahkupun keluar dan makalahku berhak maju pada presentasi di Konferensi yang diselenggarakan di Kobe minggu depan selama 3 hari
“aku menentangnya,kenapa makalahku tidak dipilih?ini adalah sebuah konspirasi. makalahku jelas-jelas lebih superior”kata Funatsu pada penguji.
“hei Irie-kun,kau setuju denganku kan? makalahku superior. jadilah pria dan mengakuinya”kata Funatsu padaku.
“aku mengerti”
“benarkah?”
“aku benar-benar mengerti”
“kau mengerti kan?”
“kau benar benar suka tetap di posisi nomer 2″
“aaaah,Irie!”kata Funatsu sambil mencengkram bajuku.lalu Funatsu di pegang oleh Okawahara dan Oribe
“tenanglah”kata Okawahara dan Oribe sambil membawa Funatsu keluar ruangan
“lepaskan,lepaskan. Irie. lepaskan. jangan sentuh aku,lepaskan”kata Funatsu
malam harinya sebelum keberangkatanku akupun mengemasi barang yang akan ku bawa pada Konferensi di Kobe
“apa?besok kau akan ke Kobe selama 3 hari?”kata Kotoko
“iya,aku pergi ke sebuah konferensi di Kobe”kataku
“apa itu berarti makalahmu terpilih untuk dipresentasikan?“
“ya”
“wow! Bagus sekali! Kau luar biasa, Irie-kun!”
“itu bukan hal yang besar.”
“ tapi memang begitu. Kau luar biasa. Kau di level yang berbeda. Ngomong-ngomong soal level, bagaimana dengan Funatsu-kun?”
“oh,dia.”aku menceritakan kejadian 2 minggu yang lalu atas protes tentang makalahnya yang tidak terpilih pada Konferensi di Kobe
“ hebatnya.Irie-kun” kata Kotoko
“sangat disayangkan . Dia akan menjadi dokter bedah yang hebat.”
“apakah Funatsu-kun sebagus itu?”
“tidak ada yang bisa menggunakan pisau bedah sepertinya.”
“bahkan denganmu?”
“ya..kuharap begitu. kalau saja kepribadiannya tidak seperti itu.”
“aku akan sangat kesepian tanpamu selama 3 hari…Hanya kau dan aku lagi.” keluh Kotoko sambil berbicara dengan boneka replikaku. lalu Kotoko merasa mual dan mau muntah. akupun menatapnya
“ada apa?”tanyaku
“ga,perutku terasa aneh sejak makan siang tadi.”
“mungkin kau kebanyakan makan lagi.“
“Kau selalu berfikir buruk.”kata Kotoko.akupun memeriksa keningnya yang sedikit hangat.
“mungkin kau sedikit flu.coba buka mulutmu” kataku. Kotoko membuka mulutnya. akupun ingin memeriksa apakah perutnya kembung atau tidak
“berbaringlah dan buka sedikit bajumu.”
“Apa kita sedang bermain dokter-dokteran?bukankah itu terasa seksi ..” kata Kotoko. ya ampun,disaat sedang kurang sehat seperti ini dia masih saja berpikiran aneh dan mesum
“kita tidak sedang main apapun.apa yang kau pikirkan. Cepat. Berbaringlah.“
“ya”kata Kotoko sambil berbaring di ranjang
keesokan paginya setelah memakai pakaian yang rapi,aku mengecek kening Kotoko yang masih panas secara perlahan agar tidak membangunkannya yang masih tidur.
“ah,kau sudah siap Irie-kun?”kata Kotoko yang terbangun
“maafkan aku telah membangunkanmu”kataku
“ga apa-apa. aku ingin mengantarmu sampai depan rumah dan tunggu ya akan ku buatkan bekal untuk di jalan”
“ga perlu.aku akan beli di jalan dan kau istirahat saja disini. badanmu pasti lemas untuk jalan”
“kau benar,tapi...”kata Kotoko. sebelum ia tetap ingin mengantarkanku sampai pintu depan,akupun mengecup keningnya
“aku berangkat”kataku sambil membawa tas bawaanku. Kotokopun tersenyum
“selamat jalan”kata Kotoko.
setelah sarapan,aku memberikan kertas resep obat untuk Kotoko yang kucatat semalam
”ibu,ini obat yang harus diminum oleh Kotoko.pastikan ia meminum obatnya dengan teratur dan ia harus beristirahat selama 2 hari. jadi, selama istirahat ia tidak boleh turun dari tempat tidur ”kataku
“ya”kata ibu
“dan kau Yuki,tolong jaga dan rawat istriku selama aku tidak ada”kataku pada Yuki
“urus saja istrimu sendiri,aku kan bukan pengasuhnya”kata Yuki
“hei,Yuki”tegur ibu
“bagaimanapun juga,dia itu kakak iparmu tau. dan sebenci-bencinya kau dengan orang bodoh,tapi dia itu istriku”kataku sambil mengacak rambut Yuki
“baik,baik”kata Yuki
“kalau gitu,aku berangkat”kataku
“selamat jalan”kata ibu dan Yuki.
hari pertama dan kedua di Kobe,aku mencari bahan untuk melengkapi materi presentasiku.aku berkonsultasi dan berdiskusi pada dokter Daijamori sebagai dokter pendampingku pada Konferensi. dan hari ketiga,aku melakukan presentasi dan para penguji memujiku atas pembahasan pada presentasi dan makalah buatanku
sesampainya di rumah,aku menemukan kertas yang di buat ibu
Untuk kakak, bunyikan bel 2 kali. Ibu.
“hah?” apa maksudnya ini?akupun memencet bel dua kali seperti kata ibu.
”selamat”kata orang tuaku,ayah mertua dan Yuki
tiba-tiba terompet tarikpun berbunyi dan serpihan confettipun menempel di bajuku
“keributan macam apa ini?”tanyaku
“apa kau ingin tahu,kak?”kata ibu
“tentu saja aku ingin tahu”kataku
“ayo,Kotoko-chan. beritahu dia”kata ibu sambil membawanya kehadapanku
“Selamat datang” kata Kotoko
“aku pulang”
“umm...umm...umm...”kata Kotoko
“sudah cukup dengan umm-nya”kataku. dia sudah bilang umm tiga kali
“oke,umm...maaf. aku pikir aku...”
“apa,apa yang ingin kau bicarakan?”
“aku pikir aku...hamil”
“yeaaaay”sorak orangtuaku,Yuki dan ayah mertua karena Kotoko berhasil mengabarkan berita itu padaku. mendadak pikiranku terasa kosong
“benarkah?”kataku
“mungkin”kata Kotoko.aku melihat perlengkapan bayi dan daftar nama calon bayi di dinding
“apa kau sudah periksa ke rumah sakit?”kataku
“belum,tapi ibu bilang...”kata Kotoko.aku melihat jam tanganku yang menunjukkan pukul 4 sore. mungkin rumah sakit Hoshigaoka masih buka jam segini. aku harus mencari tahu lebih dulu apakah Kotoko benar-benar hamil atau tidak
“ayo pergi”kataku sambil menggandengnya dan membuka pintu
“pergi kemana”kata Kotoko.
sesampainya di rumah sakit Hoshigaoka,seperti dugaanku rumah sakitnya masih buka praktek. kamipun menuju resepsionis untuk mendaftarkan tes kehamilan
“tolong untuk tes kehamilan”kataku
“tolong isi kuisioner ini dan aku membutuhkan contoh tes urin”kata petugas resepsionis
“ini,ayo cepat”kataku sambil menyerahkan tempat untuk menampung urin pada Kotoko
“aku tidak ingin tempat urin ini datang darimu”kata Kotoko sambil menerima tempat urin itu. lalu kami menunggu giliran Kotoko dipanggil untuk periksa
“apa sebagai seorang pria,kau tidak malu ke tempat seperti ini?”kata Kotoko
“tidak,aku akan menjadi dokter. Bau rumah sakit lebih terasa menenangkan.” kataku
“hei Irie-kun, apa yang pikirkan pertama kali mendengar kalau kita akan memiliki bayi?” kata Kotoko. sebelum aku menjawab pertanyaan Kotoko,ia sudah dipanggil oleh suster untuk diperiksa
“Irie-san,nyonya Kotoko Irie. silahkan masuk”kata suster
“ya.kalau gitu,aku pergi dulu”kata Kotoko. akupun mengangguk. saat Kotoko di dalam,aku berpikir. sebelum aku ke Kobe kan aku sempat memeriksanya. dan tidak ada tanda kehamilan darinya. tapi,mungkinkah tuhan memberikan keajaiban untuknya?dan apakah tuhan sudah mempercayai kami untuk memiliki momongan?beberapa menit kemudian,Kotokopun keluar dari ruang pemeriksaan
“maafkan aku,aku benar-benar minta maaf” kata Kotoko
“jadi ternyata kau tidak hamil.” kataku
“ Maaf. Aku membuat kesalahan yang sangat..sangat...sangat besar. Dokter bilang itu hanya sakit perut biasa dan menstruasiku akan segera mulai.”
“ya ampun, Kau harusnya periksa ke dokter dulu. Aku yakin ibu ku pasti sudah menyebarkannya dengan berlebihan”
“tapi aku membuatnya sangat berharap.”
“kalau kau tidak hamil, kau tidak hamil. Apa lagi yang bisa kau katakan.”
“tapi,aku tidak percaya ini bukan bayi.”
sesampainya di rumah,ibupun bersemangat
“gimana kak?apa kata dokter?Kotoko-chan hamil berapa minggu?”tanya ibu penasaran
“dia tidak hamil”kataku. Orangtuaku,ayah mertua dan Yukipun terkejut dan berkata
“apa?”
“maafkan aku, Dokter bilang itu hanya sakit perut biasa dan menstruasiku akan segera mulai.”kata Kotoko. ibupun jatuh terduduk di kursi dengan tampang lemas
“tidak,ini semua salahku. hanya karena aku pernah melahirkan 2 orang anak. aku menyimpulkan gejala yang dialami Kotoko-chan sebagai tanda kehamilan. maafkan aku”kata ibu
“sebaiknya ibu memastikan lebih dulu apakah Kotoko hamil atau tidak sebelum melakukan perayaan seperti ini"kataku menuju kamar.
saat aku ingin tidur,aku tidak melihat Kotoko di kamar. ternyata ia duduk di ayunan taman belakang sedang menatap langit malam,akupun memakai sweater dan menghampirinya
“ada apa?apa kau kecewa?”kataku
“Irie-kun” kata Kotoko
“jika kau berlama-lama disini kau akan kena flu”
“ Perutku lemah, tapi tubuhku kuat. karena aku bodoh.”kata Kotoko. akupun duduk disampingnya
“kau benar”kataku
“ kau seharusnya tidak setuju.dasar kejam”
akupun tertawa dan berkata ” Bagaimana aku bisa tidak setuju.”
Kotokopun tertawa pahit. kamipun menatap langit malam penuh bintang
“hei,Irie-kun?”kata Kotoko
“hmm?”kataku
“aku suka melihat langit bersamamu. kuharap kita akan selalu melihat segalanya bersama”
“ya”
“aku telah memikirkan sejak lama. tentu saja aku tahu kadang-kadang aku mengambil segala sesuatu hal dengan mudah. aku tidak tau apakah aku pantas melakukan hal seperti ini”kata Kotoko. aku yang sedari tadi menatapnya berkata
“melakukan apa?”
“aku berpikir apa cita-citaku di masa depan,kau mungkin berfikir ini ide bodoh, tapi apa yang sangat ingin aku lakukan adalah membantu pekerjaanmu. Dengan kata lain, menjadi suster. Setelah melihat dokter dan suster hari ini. Aku sekarang sangat yakin. aku akan belajar dengan giat,dan ketika lulus anti aku ingin menjadi seorang suster kau akan bilang ini adalah pekerjaan yang melibatkan hidup dan mati seseorang.Tapi aku sangat serius tentang ini. Aku ingin menjadi seorang suster. Bagaimana pendapatmu? “
“apa yang kupikirkan? Aku harap kau menyadari bahwa hidup seseorang akan ada di tanganmu. sebuah kesalahan bisa berakibat fatal”
“aku tahu,aku memikirkan hal itu”
"ini bukan seperti pekerjaan paruh waktu. Ini keputusan yang besar.”
“aku tau,aku tidak menganggapnya hal itu adalah hal yang mudah”
“dokter dan suster harus mau menolong orang lain. Apa kau benar-benar mau melakukan itu?”
“aku ingin membantumu,aku ingin jadi orang yang berguna untukmu. Jika aku menjadi suster dan membantu pasien. Aku dapat membantu pekerjaanmu, kan? Jadi aku akan lakukan apapun untuk membantu pasien. ini adalah sesuatu hal yang bisa kujamin padamu bahwa hal inilah yang ingin kulakukan“ akupun tertawa kecil dan berkata “kau itu”
“Irie-kun?”kata Kotoko
“Kalau aku coba menghentikanmu, kau tidak akan mendengarkanku. Jadi, cobalah.”
“Irie-kun”
“Kau harus pindah ke jurusan keperawatan dulu. Kalau kau lulus ujian, kita akan bicarakan nanti.“
“benar juga,ujian. pastinya aku harus lulus dalam ujian itu kan?”
“tentu saja”
“Oke . Aku akan berjuang!”kata Kotoko menyemangati dirinya. akupun menepuk kepalanya dan ia bersandar di bahuku. mendadak aku teringat pada pertanyaan Kotoko saat di rumah sakit yang belum sempat kujawab
“Di rumah sakit hari ini, kau tanya padaku apa yang aku pikirkan ketika kau memberitahuku kalau kau hamil.”
“ya”
“waktu aku pulang dan kau memberitahukanku kalau kau hamil. Sejujurnya, pikiranku benar-benar kosong.”
“apa?”
“tapi di rumah sakit, aku berfikir ketika kau diperiksa oleh dokter. Aku punya perasaan kalau kau tidak hamil. Tapi kalau kau benar-benar hamil.. Disaat itu, aku merasa seperti seorang ayah”
“ Lalu bagaimana rasanya menjadi seorang ayah?”
“aku menyukainya.” kataku sambil tersenyum
“aku juga”kata Kotoko yang ikut tersenyum. akupun merangkul pundaknya dan Kotoko kembali bersandar di bahuku. dan aku menyandarkan pipiku di atas kepalanya
“sekarang ini,aku semacam ingin memiliki anak”kataku
“apa?”kata Kotoko
“haruskah kita membuatnya?”kataku
“Irie-kun”kata Kotoko. sebelum ia berkomentar tentang permintaanku barusan,aku mengecup hangat bibirnya. lalu aku mengajaknya tidur. akupun memeluknya dan iapun tidur di atas pundakku
keesokan harinya,akupun menjemput Kotoko yang lagi belajar di perpus untuk pulang bersama
“Kotoko ayo pulang ..” kataku
“Irie-kun,aku tidak mengerti soal yang ini. Bisakah kau mengajarkanku?”
“kenapa harus aku?kupikir kau akan mengurus masalahmu sendiri. ayo kita pulang”
“Sedikit saja .. sedikit saja”
“Aku juga sibuk.”
pada akhirnya aku mau mengajarinya,karena hanya aku yang bisa mengajari orang ber-IQ rendah seperti dia
beberapa menit kemudian,Kotoko minta pelajarannya di akhiri
“kalau gitu,ayo kita beres-beres..” kata Kotoko
“ga bisa. Selesaikan soal yang ini dulu.”
“Irie-kun”
“ayo kerjakan”
“iya”
malam harinya,aku dibuat frustrasi oleh Kotoko
“kenapa kau ga ngerti?padahal baru saja aku mengajarimu”kataku kesal
“benarkah?”kata Kotoko
"gunakan rumus disini.”
“emm, rumus apa?”
“hah?”
“Irie-kun .”
“kau harus pikirkan sendiri”kataku.Kotokopun tersenyum melihatku
“ada apa?”tanyaku heran
“enggak, kau terlihat tampan ketika sedang marah.”kata Kotoko. bisa-bisanya ia bilang seperti itu saat ini
“kau itu...”kataku kesal
“wajah yang itu juga terlihat imut”kata Kotoko. akupun tak tahan lagi,ia benar-benar menyebalkan
“dasar bodoh!”kataku sambil menggebrak meja belajar
“maaf”
seminggu kemudian,ujian pindah jurusan keperawatanpun tiba. saat kami akan berangkat,aku melihat kartu ujian Kotoko tertinggal di meja belajar.aku memutuskan untuk membawanya. sesampainya di lokasi ujian
“aku sangat gugup”kata Kotoko
“rasa gugup tidak akan membantumu sekarang. Lupakan itu.” kataku
“Aku tau, tapi …”
“yang aku khawatirkan sekarang adalah...”
“apa?’
“apakah kau ingat atau tidak nomer peserta ujianmu.”
“Tentu saja aku ingat. aah ” jawab Kotoko percaya diri sambil mencari kartu peserta ujian di sakunya. Tapi ia tidak dapat menemukannya.
“ya tuhan, Nomer ujianku! oh tidak” ujar Kotoko panik. akupun mengeluarkan kartu peserta ujiannya di dalam sakuku dan menyerahkan kartu itu padanya sembari berkata
“kau meninggalkannya di meja belajar.”
“syukurlah”
“apa kau akan baik-baik saja?” kataku
“aku baik-baik saja. aku kan peserta ujian yang baik. Serahkan saja padaku!” jawab Kotoko yang mulai melangkah masuk ke ruang ujiannya. lalu ia berbalik memanggilku
“Irie-kun”
akupun menatapnya
“aku mencintaimu”kata Kotoko. akupun tersenyum mendengarnya. Kotoko kembali melangkah masuk ke ruang ujiannya. aku juga mencintaimu. selamat berjuang,Kotoko. semoga kau berhasil
つづく - to be continued-
1 note
·
View note
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 2
Sepulang dari bulan madu,Kanamori-san membawaku dan Kotoko ke sebuah rumah dengan halaman yang luas dan ada air mancur di tengahnya. ia membukakan pintu mobil
“silahkan masuk kedalam”kata Kanamori-san
“ke dalam sana?”kataku
“silahkan”kata Kanamori-san.
akupun membuka pintu,tiba-tiba
“selamat datang” kata Yuki,orang tuaku dan ayah mertuaku sambil menarik terompet dan bertepuk tangan untuk menyambut kedatangan kami.
“ayo kakak masuk. Kotoko-chan juga silahkan masuk”kata ibu
“Kanamori-kun terima kasih”kata ayah
“pasti kalian capek dari perjalanan kalian”kata ibu
“kalian juga” kataku
“apa?apa yang kau bicarakan”kata ibu dengan wajah tanpa dosa
“ngomong-ngomong,rumah ini...?”tanya Kotoko
“Ini adalah rumah kita untuk keluarga Irie dan Aihara. Rumah lama kita terlalu kecil ketika bayi-nya datang. Jadi kami bangun yang baru.” kata ibu. akupun melihat sekeliling dan pandanganku tertuju pada foto ciuman kami di pantai Okinawa
“kita akan tinggal bersama keluarga Irie lagi”kata ayah mertua
“tebak,aku punya kamar sendiri”kata Yuki
“ini terlalu cepat untuk berfikir soal anak. ngomong-ngomong...apa-apaan itu?” kataku sambil menunjuk foto memalukan itu.. Kotokopun terkejut melihat foto itu
“oh! Memalukan sekali. tapi bagus! Apa ini Okinawa? Bagaimana bisa .. ?”kata Kotoko
“apa kau masih tidak tau? Orang-orang ini mengikuti kita ke Okinawa”kataku
“apaaa?orang berambut pirang...yang berpelukan”kata Kotoko yang mulai paham
“turunkan fotonya.” pintaku
“aku mengerti perasaanmu,Naoki. tapi itu foto yang bagus.” kata ayah
“kau adalah fotografer yang handal, Nyonya” kata ayah mertua
“terima kasih”kata ibu
“ia cukup banyak mengambil foto”kata Yuki. aku benar-benar kesal,akupun menggebrak meja
“Turunkan fotonya! Apa yang nanti orang-orang pikir?”
“Mereka akan berpikir kau memiliki pernikahan yang bahagia.” akupun menghela nafas.
ibupun menunjukkan ruang tamu
“ini ruang tamunya”kata ibu
“luas sekali”
“Kotoko-chan lihat. semuanya cepat. disini,taadaa dapurnya”
lalu kamipun melihat kamar kami. disana banyak foto prosesi pernikahan kami dan bulan madu yang terpajang di dinding dan meja. dan juga tempat tidurnya di alaskan dengan seprai rumbai-rumbai
“disini kamar kalian”
“ranjang yang cantik”
di sebelah kamar kami ada kamar bayi beserta perlengkapannya
“dan ini kamar bayi kalian. gimana?”
“cantik dan mengagumkan”kata Kotoko. menurutku ini sangat berlebihan.
keesokan harinya, kudengar alarm menyala namun sudah di matikan. tapi kenapa Kotoko tidur lagi?bahkan ia tidur sambil senyum-senyum. akupun ikut tersenyum melihatnya. lalu aku bergegas siap-siap untuk ke kantor. Kotoko bangun setelah aku di pintu depan saat aku mau berangkat
“Irie-kun,syukurlah kau masih disini”kata Kotoko
“hei..selamat pagi”kataku
“ Umm, maaf..”
“Bunyi alarm sudah mati lebih awal. Aku menantikan sarapan yang enak. Ah, kehidupan pernikahan .. Aku mempunyai istri yang baik.”
“u-um.a-a-aku berjanji. Besok.. “kata Kotoko akupun tertawa dan berkata
“aku cuma bercanda. Aku tidak mengharapkan apapun darimu.”
“sepertinya menyedihkan.”
“kalau gitu aku berangkat.”
lalu Ibu muncul tiba-tiba membawa kamera dan berkata, “tunggu sebentar kakak! Tidakkah kau melupakan sesuatu yang penting?”
“apa?” tanya Naoki
“sebuah ciuman ketika istrimu melepasmu pergi!” ucap Ibu yang membuat Kotoko menjadi malu-malu
“bagaimana aku bisa? Dengan kamera didepan mukaku?” jawabku
“apa kau akan melakukannya tanpa ada kamera?” balas Ibu lalu menyingkirkan kameranya
“sudah cukup,berikan kami waktu! Kami akan memutuskan bagaimana menjalani kehidupan kami. TInggalkan kami sendiri”
“kalau kau pikir kau bisa melakukannya sendiri, kau salah. Kau sepertinya lupa, yang paling penting dalam sebuah pernikahan.”
“apa?”kataku dan Kotoko
Jangan bilang kau lupa.”
“Kami sudah mengurus itu saat bulan madu ..” kata Kotoko yang terlihat tidak mengerti maksud Ibu.
“mendaftarkan pernikahan.”
“apa?”
“gimana?Kau lupa, kan? Kau belum pergi ke kantor administrasi. Bagaimana kau bisa lupa?”
“maksud Ibu ini belum resmi? kami belum menikah secara resmi? jadi namaku masih Kotoko Aihara? Irie-kun gawat Kita harus pergi ke kantor administrasi sekarang dan …!”
“jangan panik Kotoko-chan. lihat! Formulir pendaftarani! dan ini untuk jaga-jaga kalau kau membuat kesalahan. Aku sudah tanda tangani sebagai wali.” kata Ibu yang menunjukkan beberapa kertas formulir pendaftarannya
“wow,banyak sekali Terima kasih” kata Kotoko. tapi,aku merasa belum siap melakukan pendaftaran pernikahan kami karena aku harus memulihkan nama Pandai yang sempat mengalami krisis beberapa waktu yang lalu sebelum melakukan ini
“maaf,tapi aku belum siap untuk mendaftarkan pernikahan kami. Aku harus memikirkannya lebih dulu. aku tidak ingin bahas itu sekarang.” kataku lalu berangkat
“t-t-tunggu,kak. itu tidak dapat diterima”kata ibu
dikantor, ayah melihat hasil laporan penjualan bulan ini
“bagus,kita hampir kembali ke kondisi semula”kata ayah
“ya,tapi ini masih belum cukup”kataku
“ Aku minta maaf sudah merepotkanmu. Tapi berkat usahamu dengan Sahoko-san, Presdir Oizumi memutuskan untuk memperpanjang pinjaman kita. Aku sangat bersyukur.”
“tidak,akulah yang berhutang budi padanya”
“kau bisa kembali ke jalanmu seperti yang kita diskusikan sebelumnya. Kembalilah kuliah dan belajar untuk menjadi dokter.”
akupun kembali ke ruanganku dan membaca dokumen. lalu resepsionispun meneleponku dan berkata
“ini meja resepsionis.disini ada orang yang mengaku temanmu”
“siapa?”kataku
“mereka tidak mengatakannya,mereka bilang kau akan tau kalau melihat mereka”
“kalau gitu,tinggalkan saja”kataku hampir menutup telepon. tapi suara telepon dipindahkanpun terdengar
“oke,aku akan bilang padamu. aku Aoki dari Universitas Tonan”kata Aoki
“Aoki?siapa?ya sudahlah. biarkan mereka masuk”kataku. Aoki dan dua temannya masuk ke ruanganku.
“kami dari klub anime,aku Aoki”kata pria berbaju biru
“aku Akagi”kata pria berbaju merah
“aku Kimura”kata pria berbaju kuning
“klub Anime?”kataku
“benar” kata Aoki
“apa yang klub anime inginkan dariku”
“kita sangat terkejut. kau adalah Presiden Pandai selanjutnya”
“benar”kata Akagi
“benar”kata Kimura
“sebenarnya kami membuat sesuatu yang dapat menguntungkan perusahaanmu”kata Aoki
“benar,ini adalah ciptaan kami yang dibuat selama 18 bulan”kata Akagi
“apa kau ingin lihat?” kata Aoki
“tidak juga”kataku
“tapi kau akan sangat menginginkannya. kau bisa mencobanya”kata Aoki
“ya,karena kami dengar kau menikah dengan Kotoko Aihara”kata Akagi. akupun bingung,apa hubungannya Kotoko dengan karya ciptaan mereka?
“apa maksudnya ini?”kataku
“apa kau ingin lihat?” kata Aoki
“baiklah, aku akan melihatnya kalau kalian janji akan pergi setelah ini”
“yesss”kata Aoki,Akagi dan Kimura. akupun melihat karya mereka
“taadaa,Pejuang Tenis Koto-rin!” kata Aoki,Akagi dan Kimura
“apa ini?permainan komputer”kataku
“bingo!”
“ kau pintar sekali.lihat,Koto-rin imut kan?”kata Aoki
“tidak juga..”tiba-tiba aku menyadari sesuatu. jadi ini yang dimaksud karya klub anime yang berkaitan dengan Kotoko.
“Koto-rin?”kataku
“bingo!” kata Aoki,Akagi dan Kimura.
“kau benar, Istrimu adalah pahlawannya!”kata Akagi
kami sudah memperhatikan istrimu dari awal! Cobalah! Ini menantang!” kata Aoki
“kau mungkin akan ketagihan”kata Akagi
“coba klik mulai”kata Aoki. aku berhasil menyelesaikan seluruh levelnya hanya dalam waktu 20 menit
18 bulan, disapu bersih dalam 20 menit.. Dia menyelesaikan mantra cintanya …” kata Aoki
“dia menang semuanya … dan mengoleksi semua seragamnya”
“Ini tidak bagus. Ini terlalu mudah. Ini tidak akan menjual.” kataku
Mereka bertigapun berkemas dan beranjak pergi. akupun berpikir,mungkin jika tingkat kesulitan permainan ini di revisi,permainan ini mungkin akan diminati banyak orang. dan aku bisa menunjukkan ke anakku kelak kalau papanya bisa membuat permainan tentang mamanya. ketika mereka akan pergi,aku memanggil mereka
“tunggu sebentar.”kataku. merekapun berbalik
“aku akan merevisi tingkat kesulitan permainan itu. kalian bertugas untuk mendesain karakternya. dan aku minta kalian datang pada rapat besok untuk memperkenalkan Koto-rin juga pada karyawan lainnya”
“benarkah?”kata Kimura
“yesss,terima kasih banyak” kata Akagi
“sampai jumpa besok”kata Aoki.
malam harinya,aku membuat konsep untuk rapat besok. aku meminta Kanamori-san untuk mengumpulkan tim dari divisi permainan online pada rapat besok. dan aku mengabari Kotoko kalau aku tidak bisa pulang
“halo?Irie-kun?”kata Kotoko
“Kotoko?”kataku
“ada apa?apa kau sibuk?”
“malam ini aku ga pulang ke rumah. dan aku tidak akan pulang kerumah untuk sementara waktu. “kataku. lalu aku menutup teleponnya. aku ingin arkan pernihakanku memberikannya kejutan. jadi aku akan beritahu Kotoko saat peluncuran Koto-rin. dan aku memasang target permainan ini harus jadi dalam waktu seminggu agar aku bisa cepat mendaftarkan pernikahanku dan Kotoko serta kembali ke kampus sebagai mahasiswa fakultas kesehatan jurusan kedokteran
keesokan harinya,aku,Aoki dkk dan tim divisi permainan online mengadakan rapat. aku memperkenalkan rencana baru untuk produk Pandai selanjutnya dengan target 1 minggu. semua tim setuju. diputuskan klub anime yang mendesain karaktenya,aku yang menguji coba dan memberi revisi pada tim divisi permainan online yang merancang permainannya
pada hari keempat,aku merevisi sedikit apa yang harus di ubah lagi tentang permainan itu. tiba-tiba dari satpam luar meneleponku
“ini satpam luar.disini ada wanita bernama Kotoko yang ingin bertemu denganmu”kata satpam. aku tidak ingin Kotoko masuk kedalam dan mengetahui rencana kejutanku untuknya
“bilang padanya kalau aku tidak ingin menemuinya sekarang”kataku.
“baik” kata satpam yang langsung menutup teleponnya. beberapa menit kemudian,seseorang satpam yang meneleponku tadi mengetuk pintu ruanganku
“masuk”kataku
“permisi,nona yang bernama Kotoko membawakan ini untukmu”kata pak satpam
“terima kasih”kataku. akupun membuka kotak bekal dari Kotoko. ia membawakanku nasi dengan telur dadar yang agak gosong. akupun mencobanya. rasanya tidak enak dan apa ini....kulit telur?akupun tetap memakannya sambil tersenyum. bukan Kotoko namanya kalau masakannya enak.
siang harinya,akupun menguji coba permainan yang telah di revisi. dan hasilnya sudah beres 90%. baru saja selesai menguji coba,tiba-tiba terdengar keributan dari luar dan namaku disebut. yang memanggil namaku adalah Kinnosuke
“hei Irie!dimana kau? Irie!dimana kau? mana Irie?keluar kau!Irie!”kata Kinnosuke. akupun keluar dan berkata.
“berisik sekali”
“kau… Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau belum mendaftarkan pernikahan? Kenapa kau tidak pulang kerumah? Kenapa kau menghindarinya? Apa kau bersiap untuk berpisah dengannya. Aku menutup mulutku selama Kotoko bahagia. Aku mempercayakan Kotoko padamu. Lakukan apa yang kau mau, tapi jangan permainkan hatinya!” kata Kinnosuke yang mencengkram kerah bajuku dan mencoba meninjuku. tapi aku berhasil menghentikan kepalan tangannya
“Ini antara Kotoko dan aku.ga ada urusannya denganmu”
“apa?berapa kali kau membuatnya menangis” tiba-tiba dua orang satpam muncul untuk menghentikan keributan ini
“kau,apa yang kau lakukan. berhenti.”kata satpam dan membawa Kinnosuke keluar.
“lepaskan aku”kata Kinnosuke. tiba-tiba Kotoko datang dan berkata
“tunggu...tunggu”kata Kotoko. akupun terkejut melihatnya dan berkata
“Kotoko”
Ini bukan salah Kin-chan. yang salah Kau kan Irie-kun?kau tidak memikirkanku sebagai istrimu. hanya aku yang selalu takjub padamu. dan hanya aku yang merasakan ketidakaman. ini namanya bukan pernikahan”kata Kotoko
“kalau gitu,hentikan saja. Lagipula ini belum resmi.”kataku.
“gimana bisa kau bilang kayak gitu?”kata Kinnosuke. Kotokopun pergi sambil menangis
“hei,lepaskan. Kotoko. kurasa ia membutuhkanku. aku menang”kata Kinnosuke
kabar tentang keributanpun sampai ke telinga ayah.dan ayah memanggilku ke ruangannya
“Naoki,kudengar kau ribut dengan Kotoko-chan dan temannya. sebenarnya,aku tidak ingin tidak ingin ikut campur. tapi karena masalah ini terjadi di kantor,jadi terpaksa aku harus tau permasalahannya”kata ayah
“maafkan aku”kataku
“jawab aku,apa yang kau kerjakan sampai tidak pulang berhari-hari?”ayah bilang seperti itu karena saat rapat diselenggarakan,ayah bertugas di luar kota dan baru kembali kemarin
“aku membuat permainan online dan aku menargetkannya harus selesai selama seminggu dari yang seharusnya jadi selama sebulan. karena itu,aku bersama tim divisi permainan online terpaksa harus lembur. setelah itu aku akan mengundurkan diri dari Pandai.”
“jadi begitu,tapi seharusnya kau memberi tau Kotoko-chan kalau kau membuat proyek baru. sehingga ia tidak perlu merasakan ketidakamanan darimu”
tentu saja aku tidak bisa bilang,karena proyek ini menyangkut dirinya.
keesokan paginya, akupun menuju ruangan divisi permainan online. dan disana juga ada Aoki,Akagi dan Kimura
“semuanya. dari hasil akhir revisi yang kalian buat,aku sudah melakukan uji coba dan permainan ini sudah bisa dijual di pasaran,dan besok siang akan diadakan peluncuran permainannya yang akan disiarkan secara langsung. terima kasih atas kerjasama kalian selama ini”
tim divisi permainan online dan Aoki beserta kawannyapun bersorak atas keberhasilan kerja keras mereka. aku meminta Kanamori-san menghubungi wartawan dan menyewa gedung untuk konferensi pers.
keesokan harinya ayah berkata
“terima kasih atas kerja kerasmu. oiya,kenapa kau tidak mengajak Kotoko-chan untuk menyaksikan langsung peluncuran permainan online ini?”kata ayah.
“baik,aku akan kesana. dan ini surat pengunduran diriku. tapi tenang saja,aku akan mengajarkan penggantiku selama sebulan sebelum aku kuliah yang berlangsung bulan depan”kataku sambil menyerahkan surat pengunduran diriku pada ayah
aku pergi ke kampus dengan mobil kantor. kebetulan hari ini jadwal latihan tenis. sesampainya di kampus,akupun menuju ke lapangan Tenis. dan Kotoko ada disana sedang melamun
“Kotoko!Kotoko!”kataku. Kotoko dan anggota tenis yang lain menengok ke arahku
“Irie-kun”kata Kotoko
“Senior Irie”kata anggota tenis lainnya
“Kotoko,ikut aku”kataku
“apa?”kata Kotoko
“kita harus pergi,cepat ikut denganku”
“iya,tapi aku harus ganti baju dulu”
“tidak apa-apa. Seperti itu saja. Cepatlah!”
“ya” akupun menggandeng tangannya
“Irie-kun,ada apa?Irie-kun?Irie-kun”
sopirpun membukakan pintu mobil untuk kami
“kita akan kemana?”kata Kotoko
“nanti kau juga tau”kataku.
sesampainya di lokasi konferensi pers. aku menggandeng tangan Kotoko lagi. Kanamori-san menghampiriku dan berkata
“semuanya telah siap”
“aku mengerti,mari kita mulai”kataku. Kanamori-san berbicara pada petugas lainnya lewat walkie-talkie
“ bersiap untuk dimulai”kata Kanamori-san. Kanamori-san bersama satu staf lain membukakan pintu,
“hadirin,mereka disini. Naoki Irie telah tiba”kata MC
Kotoko kaget karena banyak lampu blitz dan wartawan di ruangan ini
“apa?”kata Kotoko
“pertama,pernyataan dari tuan Irie”kata MC
“Kotoko, tunggu sebentar.”kataku. akupun menuju panggung
“konferensi pers ini akan disiarkan secara mendunia lewat live-streaming di internet”kata MC
“anggota media,terima kasih atas kehadirannya. aku mengadakan konferensi pers ini untuk mengumumkan permainan online baru Pandai. aku Naoki Irie yang merancang permainan ini”kataku
“tuan Irie,kau adalah trendsetter pada industri ini...”kata MC. lalu MCpun bertanya mengenai permainan ini dan aku menjelaskannya secara singkat
“dan sekarang,aku ingin memperkenalkan orang yang merancang desain dan nama karakter pada permainan ini. nama karakter dirancang oleh klub anime Universitas Tonan”kata MC.akupun bergeser untuk mempersilahkan Aoki dan kawannya untuk maju ke panggung
“judul dari permainan baru ini adalah,pejuang tenis Koto-rin” lalu layarpun menampilkan preview tentang Koto-rin
“dan sekarang,aku ingin memperkenalkan orang yang menjadi inspirasi pembuatan Koto-rin,Koto-rin alias Kotoko-san. Kotoko-san,harap maju kedepan ”kata MC. Kotokopun terkejut ketika namanya disebut. ayahpun menyuruhnya maju kedepan
“ya”kata Kotoko.para hadirinpun bertepuk tangan untuknya. dan Kotokopun berkata” terima kasih” sesampainya Kotoko di panggung,aku berkata
“perkenalkan,ini istriku,Kotoko Irie”kataku. lalu aku menyerahkan micnya pada Kotoko agar ia berpidato sedikit
“cepat,katakan sesuatu”kataku. Kotoko menerima mic itu dan berkata
“umm..aku Kotoko, Um.. aku bangga menjadi istri dari pria pintar ini. Terima kasih banyak.“akupun menghela nafas. pidato macam apa itu?
“Apa itu aneh?” tanya Kotoko
“ya”kataku. Kotoko tampak kecewa. akupun berkata
“Kotoko.. lama tidak berjumpa,ya ..” iapun menengok ke arahku. iappun tak kuasa menahan rasa harunya
“Irie-kun”kata Kotoko. lalu Kotokopun di potret untuk artikel majalah atau koran. ketika tatapan kami bertemu,aku merasakan ia berkata terima kasih padaku. aku mengangguk sedikit padanya.
malam harinya,aku memakai piyama yang telah disiapkan oleh Kotoko. namun aku merasa aneh pada piyama ini?
“hah,apa ini baru?”kataku
“maaf,aku membelikanmu piyama baru”kata Kotoko yang selesai membersihkan riasannya
“kenapa?”
“aku memakai piyama lamanya untuk membuat ini”kata Kotoko sambil mengambil boneka dengan kain perca dan kain wool sebagai rambutnya
“apa?”kataku bingung
“karena kau tidak pulang untuk beberapa waktu, Aku kesepian. Ini adalah kau. Melihatnya membuatku bersemangat.”
“aku keluar dari pekerjaan hari ini.”
“benarkah?”
“ya,aku masih harus melatih penggantiku. tapi aku akan kembali kuliah bulan depan.”
“Jadi kau bisa belajar untuk menjadi dokter?”
“akhirnya”
“ Yay! Baguslah!” kata Kotoko sambil memutar dan memeluk boneka itu
“apa menurutmu permainan nya kan berhasil?” tanya Kotoko
“tentu saja. Aku juga makan telur dadarmu, lengkap dengan kulit telurnya. “kataku
“ Apa? Kulit telur? ”kata Kotoko yang kembali duduk bersamaku di tepi ranjang kami. akupun menganggukan kepala dan tersenyum menatapnya
“Aku minta maaf.”kata Kotoko sambil menunduk. lalu aku mengecup bibirnya dan memeluknya. tiba-tiba aku merasakan mataku berat sekali. karena minggu kemarin aku kurang tidur
“aku kangen kamu,Irie-kun”kata Kotoko. akupun jatuh terlelap.tapi aku bisa merasakan Kotoko berkata
“kerja yang bagus” sambil mencium kepalaku
sebulan kemudian,aku kembali ke kampus.dan menurutku ini saat yang tepat untuk mendaftarkan pernikahanku dan Kotoko. saat aku sudah siap,Kotoko sedang membaca koran tentang Koto-rin bersama Yuki dan ibu
“hei,ayo kita pergi”kataku
“ya”kata Kotoko
“selamat jalan”kata Yuki dan ibu
“kami berangkat”kata Kotoko. akupun berkata pada Kotoko.
“aku perlu mampir ke suatu tempat dulu.”
“apa?”kata Kotoko. sesampainya di kantor administrasi,Kotokopun bingung
“kantor administrasi?umm.. Irie-kun” kata Kotoko. ketika aku mengeluarkan formulir pendaftaran yang pernah ibu berikan Kotoko bertanya
“apa itu?”setelah aku menuliskan 'Irie’pada kertas itu,ia mulai paham.ketika aku selesai menulis,aku menyuruhnya juga menulis datanya
“sekarang giliranmu”kataku
“baik”kata Kotoko. iapun mengatur nafasnya
“jangan melakukan kesalahan”
“ya”
lalu ia menuliskan ‘Irie’ pada marganya.. harusnya ia menulis ‘Aihara’
“hei,kenapa kau tulis Irie?”
“maksudmu,namaku masih belum Kotoko Irie?”
“mau bagaimana lagi? aku harusnya mengerti. Ibu sudah mempersiapkan hal ini.” kataku sambil mengambil formulir baru dalam tasku dan mengisinya lagi
setelah semuanya terisi dengan benar,aku menyerahkan formulir itu pada loket
“ya,benar.oh,bisakah kau isi bagian yang ini,nyonya”kata petugas loket,ternyata ada bagian yang lupa diisi oleh Kotoko
“hah,nyonya?”kata Kotoko.akupun menatapnya
“ini,bagian yang ini”kata petugas loket sambil menunjukkan bagian yang harus diisi Kotoko
“nyonya...nyonya”kata Kotoko sambil berbunga-bunga mendengar panggilan itu
“hei”tegurku. lalu Kotoko mengisi bagian yang dimaksud.
“akhirnya sekarang aku resmi menjadi istrimu"kata Kotoko sambil tersenyum. aku yang masih menatapnya ikut tersenyum.
sesampainya di kampus,aku berkata pada Kotoko
“aku tau kau khawatir, tapi sebagai laki-laki aku ingin memulihkan perusahaan ayahku dulu, sebelum kita menikah. Tapi ibuku sudah merencanakan resepsi pernikahan dan semuanya duluan. Akhirnya perlu waktu yang lama untuk ini.”
“aku tidak apa-apa. Karena aku percaya padamu.”
“Tapi kau datang ke kantor membuat keributan dengan Kinnosuke.”
“umm..itu..itu”kata Kotoko. aku tertawa melihatnya yang kebingungan menanggapi perkataanku tadi
“tolong urus aku ya,istriku.” kataku sambil tersenyum dan meninggalkannya.
“tunggu aku. Irie-kun”kata Kotoko tersenyum sambil berlari riang
つづく - to be continued-
author’s note: kenapa gw nerjemahin kalimat yang paling akhir kalo Naoki minta Kotoko buat ngurusin dia?padahal di terjemahan pada sub indo maupun engsubnya ditulis ‘Tapi sekarang kau adalah istriku.’?soalnya gw mengacu pada permintaan tuan Aihara di eps terakhir yang minta Naoki buat jagain Kotoko. jadi menurut logika gw,suami menjaga istrinya,dan istri mengurus suaminya. maaf banget,kalo melenceng dikit dari sub aslinya
0 notes
Text
Marriage Life: Irie Naoki’s minds part 2, Chapter 1
Setelah resepsi pernikahan, ibu dan ayah memanggilku dan Kotoko sambil menyodorkan amplop pada kami
“apa ini?”kataku
“ini tiket bulan madu kalian. kalian akan pergi ke Okinawa selama seminggu. dan kalian akan pergi besok”kata ibu
“bulan madu ke Okinawa,sepertinya menyenangkan sekali.iya kan,Irie-kun”kata Kotoko bersemangat. akupun menghela nafas
“tapi besok kan aku harus kerja”kataku memprotes
“jangan khawatir,aku sudah mengurus cutimu. dan ini buku panduan perjalanan kalian”kata ayah
lalu ibu membisikan sesuatu pada Kotoko.
“selamat tidur”kataku dan Kotoko.
“selamat tidur,Kakak,Kotoko-chan”kata ayah dan ibu. Kotokopun mengikutiku ke kamarku. aku tidak percaya kalau aku hampir menikah dengan Sahoko Oizumi,wanita yang tidak kucintai samasekali dan hampir kehilangan gadis bodoh yang kucintai secara perlahan sejak lama karena keegoisanku dan sifat keras kepalaku hanya karena tidak ingin mengikuti kehendak ibuku. aku berterima kasih pada Jinko dan Satomi yang telah memberitahuku kalau Kinnosuke melamar Kotoko. kalau mereka tidak melakukan itu,mungkin saat ini aku masih belum menyadari kalau aku masih mencintai Kotoko dan aku masih mempersiapkan pernikahanku dengan Sahoko-san. sekarang ini Kotoko tidur di kamarku. sedangkan Yuki kembali ke kamarnya yang masih tersedia sebagian barang-barang Kotoko yang belum sempat dipindahkan. sehingga Yuki terpaksa tidur dengan kamar bernuansa perempuan
“aku tidak sabar dengan bulan madu kita. sebelum tidur,ayo kita kemasi barang”kata Kotoko
“ya”kataku. setelah mengemasi barang aku langsung menuju ranjangku
“selamat tidur”kataku.
“selamat tidur”kata Kotoko yang kini juga tidur di ranjangku. aku yakin Kotoko kecewa karena aku tidak langsung melakukan hubungan sex dengannya di malam pertama kami sebagai suami istri dan aku memilih tidur lebih dulu. tapi aku benar-benar lelah dan mengantuk berat setelah upacara pernikahan dadakan kami.
keesokan harinya,ayah,ibu,ayah mertuaku dan Yuki mengantar kami ke bandara Narita
“Kakak,Kotoko-chan selamat bersenang-senang”kata ibu
“terima kasih,bu. kami akan bawa oleh-oleh yang banyak untuk kalian”kata Kotoko
sesampainya di pesawat,aku lebih memilih untuk melanjutkan tidur siang karena aku masih lelah. sementara Kotoko sangat bersemangat dan memikirkan seperti apa bulan madu kami. aku heran,kenapa ia tidak menggunakan semangatnya untuk belajar. tiba tiba,seorang pramugari datang untuk menawarkan minuman pada Kotoko
“permisi nyonya. nyonya, apa anda mau minum sesuatu ”kata pramugari. Kotokopun tersadar dari lamunannya
“ya” kata Kotoko sambil menjatuhkan katalognya
“apa anda baik-baik saja?”
“ya,maaf”
“kita punya kopi,teh Jepang dan jus jeruk”
“kalau gitu,Coffee,coffee please” kata Kotoko berbahasa Inggris dengan aksen Jepangnya
“Segera datang”kata pramugari sambil menuangkan kopi
“ini”
“sankyuu (thank you)”kata Kotoko yang membuat wanita yang duduk disebelahnya tertawa
“kenapa kau bicara bahasa Inggris padahal kau tidak bisa bahasa Inggris”kataku
“ohh sayang,kau sudah bangun?”kata Kotoko
“kita akan pergi ke Okinawa,jadi kau tidak perlu berbahasa Inggris segala”
“tapi ini pertama kalinya aku naik pesawat. saat penerbangan pramugari akan berkata ’attention please,coffee or tea’ kan?”
“ya ampun,kau benar-benar berlebihan”
“tentu saja,ini kan bulan madu kita”kata Kotoko yang bersiap memotretku, lalu memotret kami. akupun memalingkan wajahku dari kameranya. lalu ia melihat-lihat foto pernikahan kami sambil tersenyum
“ada apa?”tanyaku
“kita benar-benar sudah menikah. sekarang aku benar-benar merasakannya”
“ Harus berapa kali kau lihat itu terus? aku tidur dulu”
“Apa kau tidur? Ini bulan madu kita.”
“Ibuku mengatur pernikahan kita dan bulan madu ini tanpa menanyakan padaku lebih dulu. Aku lelah.” saat aku tidur,aku mendengar suara jepretan kamera. ternyata Kotoko memotret wajah tidurku. lalu akupun memakai penutup mata agar ia tidak bisa memotretku lagi
sesampainya di bandara Haneda kamipun mengambil koper dan akan berjalan keluar bandara
“waaahh, udara disini sangat segar” kata Kotoko sambil menghirup udara di Okinawa
“kau benar”kataku
“beginilah Okinawa seharusnya” lalu Kotoko melihat orang lain memakai kacamata hitam dan iapun mengubek isi tasnya
“ada apa?”
“kacamata hitamku”
“kacamata hitam?bukankah kau mengidap rabun senja?”
“orang rabun senja juga merasakan silau tau. mari kita lihat” kata Kotoko sambil mencoba membuka koper
“kau bisa melakukan itu saat kita tiba di Hotel”
“aku ingin memakainya sekarang. apa?tidak bisa terbuka”
“apa? itu tidak mungkin”
“apa kuncinya rusak” Kotoko berusaha membuka kopernya
“hei,kau tidak perlu memaksanya” saat berusaha menarik gemboknya akhirnya koper itu terbuka
“akhirnya terbuka juga,Irie-kun” lalu kami melihat bikini yang tampak mencolok. dan Kotoko bingung melihatnya
“apa kau memakai itu?”kataku
“Tidak mungkin..aku tidak akan memakai sesuatu yang seperti ini. aku berpikir siapa orang yang memiliki benda mencolok seperti ini”
“itu punyaku” kata seseorang yang ternyata wanita yang menertawakan Kotoko di pesawat tadi
“jadi itu punyaku” kata Kotoko sambil melihat koper yang dipegang wanita itu.Kotoko dan wanita itu terkejut karena koper mereka sama persis
“jadi kalian memiliki koper kuning yang sama persis,kebetulan sekali”kata suami wanita itu
“aku benar-benar minta maaf”kata Kotoko
“itu karena kau terlalu terburu-buru. kubilang cek nametagnya dulu”
“karena..” lalu wanita itu menghampiriku
“aku Mari Horiuchi”kata wanita itu memperkenalkan dirinya
“aku Naoki Irie senang berkenalan denganmu”
“aku Kotoko Irie”kata Kotoko
“akhirnya aku melihat wajah suamimu. dia sangat keren. tidak heran kenapa kau butuh waktu 6 tahun untuk membuatnya tertarik padamu” akupun tidak menggubris ucapannya. lalu aku melihat suami Mari kebingungan dengan perkataan turis asing. akupun membantu turis asing itu membaca arah tempat yang ingin dituju
"ayo kita pergi” kataku pada Kotoko. saat selesai membantu turis asing tadi
“ya”kata Kotoko sambil mengangguk. lalu kamipun naik bus untuk menuju Hotel .saat turun dari bus, kami heran saat Mari dan suaminya,Takumi berhenti di hotel yang sama denganku
“jangan bilang kalian menginap disini juga?”kata Takumi
“ya benar”kataku. Kotoko dan Takumipun mengisi formulir di meja resepsionis
“aku senang kita tinggal di hotel yang sama. oh iya,gimana kalau setelah ini kita makan siang bersama?”kata Mari. lalu Kotoko selesai menulis formulirnya
“ayo Irie-kun kita kekamar kita. permisi”kata Kotoko sambil mengajakku ke kamar dan meninggalkan Mari.
“akhirnya kita hanya berdua”kata Kotoko. iapun hampir menabrak seseorang dengan trolly kopernya.
“Kotoko awas!”kataku sambil memegang ujung trolly agar tidak menabrak orang itu
“aku minta maaf,apa kau baik-baik saja?apa ada yang terluka? ”tanya Kotoko
“aku baik-baik saja?”kata wanita itu. saat melihat wajah wanita itu. Kotokopun terkejut
“Go Minam?”tiba-tiba 2 teman Go Minam datang.
“apa kau Go Minam dari A.N.Jell,Kang Shin Woo,Jeremy?”
“benar,aku Go Minam”
“Kang Shin Woo”kata cowok dengan jas loreng hitam abu-abu
“Jeremy”kata cowok dengan topi fedora sambil tersenyum
“waaah,hebat. hebat Irie-kun! A.N.Jell ada disini. mereka band terkenal di Taiwan”kata Kotoko dengan mata berbinar
“Taiwan?”tanyaku
“ya,Aku fans berat mereka” para personel A.N.Jellpun tersenyum melihat tingkah Kotoko
“aku minta maaf”kataku dalam bahasa Taiwan
“tidak apa-apa. karena kau cepat menghentikan trollynya”kata Go Minam
“hei Irie-kun. tolong tanya mereka kenapa mereka ada di Okinawa?”kata Kotoko
“tanya aja sendiri”kataku
“tapi aku tidak mengerti bahasa mereka. ayo,ayo”kata Kotoko sambil menepuk pundakku
"kenapa kalian ada di Okinawa?”tanyaku pada mereka
“kita syuting video klip disini”kata Kang Shin Woo
“Okinawa hebat”puji Jeremy
“mereka bilang apa?”kata Kotoko penasaran
“mereka disini untuk syuting video klip"
“benarkah,waaah,benar-benar keren”
“selamat menikmati perjalanan kalian”kata Go Minam
“bye bye“ kata Kang Shin Woo
“selamat bersenang-senang”kata Jeremy sambil membentuk simbol hati
“terima kasih”kata Kotoko membalas simbol hati itu. A.N.Jellpun melambaikan tangan
“bye bye”kata Kotoko sambil membalas lambaian tangan mereka
“ayo”kataku
“baik”kata Kotoko sambil tertawa riang. sesampainya dikamar,Kotoko bagaikan anak kecil yang pergi piknik
“waaahh bagusnyaa. pantai putih dan laut biru. kita di Okinawa,kita di Okinawa Irie-kun!”teriak Kotoko sambil melompat kegirangan
“tenanglah sedikit.”kataku. lalu Kotoko berguling-guling di tempat tidur kami
“ranjangnya juga cantik. aku bagaikan seorang putri. aku bisa berguling kesana kemari.hei,hei Irie-kun lihatlah” aku lebih memilih membaca panduan wisata di Okinawa.lalu Kotoko terdiam dan menghampiriku
“Irie-kun”kata Kotoko
“apa?” kataku
“umm..aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi istri yang baik untukmu. jadi jangan menyerah terhadapku ya”
“tadi kau kegirangan melihat A.N.Jell”
“apa?”
“bukan apa-apa. aku tidak mengharapkan apapun darimu. jadi dirimu saja. jadi dirimu sendiri saja”kataku sambil mengelus rambutnya dan membelai pipinya. lalu Kotoko mendekatkan mukanya padaku seakan aku ingin menciumnya. tiba-tiba telepon berdering mengganggu sedikit suasana romantis kami. akupun mengangkat telepon
“ya”kataku
“halo,Naoki-san.ini aku Mari” suara teriakannya sampai aku harus menjauhkan gagang telepon dari telingaku
“oh,hai”
“apa yang kau lakukan sekarang?”
“tidak ada”
“kalau gitu kenapa kita tidak pergi ke kolam berenang. aku akan menunggumu disana.harap datang ya”kata Mari sambil menutup teleponnya. aku berkata pada Kotoko
“itulah yang ia katakan.apa kau mau berenang?”kataku sambil bersiap mengambil peralatan renang. Kotokopun juga menyiapkan peralatan renangnya. sesampainya di kolam renang.Mari menyambut kami
“Naoki-san,Naoki-san Kotoko-san disini. kami menyiapkan tempat untuk kalian.”kamipun menghampiri Mari dan Takumi
“Naoki-san, disini. kami menyiapkan tempat untuk kalian berdua”kata Mari
“hei,hei”kata Takumi
“disini kita bisa minum. Naoki-san,ayo kita pesan minuman”kata Mari sambil menarik kemejaku
“kalau gitu biar aku...”
“baiklah”kataku memotong ucapan Kotoko. aku tidak membiarkan Kotoko memesan karena ia lama dalam memutuskan sesuatu seperti waktu ia memesan makanan di kantin kampus saat kami masih menjadi mahasiswa baru. lalu Mari menggandengku. dan berkata“ayo pergi”
aku melihat Kotoko dan Takumi akrab sekali. aku tidak senang melihat hal itu.
“kayaknya mereka tampak akrab. kalau gitu kenapa kita tidak mengakrabkan diri juga?”kata Mari sambil menempelkan kepalanya dipundakku. aku tidak habis pikir,mengapa ia tidak melakukan ini bersama suaminya depan banyak orang seperti ini. lalu ia terjatuh karena tertimpa bola dan ia menabrak pramusaji
“ohh,dingin sekali” kata Mari
dan seseorang datang untuk mengambil bola itu aku melihat siapa yang melemparkan bola tadi. ternyata itu ibu. kenapa ia bisa ada disini?
“apa-apaan ini” kata Mari
“oh,I’m sorry”kata ibu.
“permisi,apa yang anda lakukan?” kata Mari.
Kotoko dan Takumi menghampiri Mari.
“apa kau baik-baik saja,Mari-chan?”kata Takumi
“aku tidak percaya hal ini”
“sorry very much,ini semua salahku”
“hi mom,c’mon. let’s go the beach” kata Yuki dengan pakaian wanita. aku menahan tawaku. akhirnya Yuki merasakan apa yang kurasakan saat aku masih kecil dulu
“Shandy,wait. Sorry”
“ohh,orang itu...” kata Kotoko. aku menatap Kotoko,apakah ia mengenali kedua orang itu
“dari luar negeri kan?”astaga,benar-benar bodoh
“hei,jangan hanya berdiri disitu,ambilkan aku handuk atau sesuatu.”kata Mari pada Takumi
“ya”kata Takumi yang berjalan ke arah kanan
“bukan disitu. kesana. cepat Takumi-kun,cepat”kata Mari sambil mengarahkan tangannya lurus
“apa kau baik-baik saja”kata Kotoko menghampiri Mari.
malam harinya,kami makan malam di The Orange cafe .setelah makan kami akan menuju kamar
“ahh,perutku kenyang. makanannya enak kan Irie-kun?”kata Kotoko
“kau benar” dari arah tangga,kami berpapasan dengan Mari
“ohh,Naoki-san apa kalian mau ke kamar?”kata Mari
“hai,kau memiliki kesulitan tadi. apa kau baik-baik saja?”tanyaku
“ya,begitulah”kata Takumi
“aku juga habis makan malam. kenapa kita tidak minum bersama di kamar kami.ayo aku tidak sabar,sampanye,sampanye ,”kata Mari. belum sempat aku menjawab,Mari menggandeng tanganku. sesampainya di Kamar Mari-Takumi,Mari menanyakan kegiatanku
“waahh,jadi kau itu calon dokter”kata Mari
“tidak,aku hanya bercita-cita jadi dokter”kataku
“tapi,cita-citamu sangat bagus”kata Takumi
“aku yakin,Irie-kun akan masuk Fakultas Kedokteran manapun. karena ia kan cukup pintar dengan memiliki IQ 200″kata Kotoko yang mulai mabuk
“aku dengar kalian berdua menikah setelah pendekatan menggelora yang dilakukan Kotoko-san”kata Mari
“menggelora?”kataku sambil menatap Kotoko dan tertawa
“karena Irie-kun dan aku memiliki dunia yang berbeda”kata Kotoko sambil menepuk bahuku
“kalian berdua telah menikah,dan kau masih memanggilnya ‘Irie-kun’?itu artinya hubungan kalian tidak cukup dekat”kata Mari. Takumipun menegur istrinya
“Mari-chan!”
“itu karena sejak lama dan aku sudah terbiasa memanggilnya seperti itu.”kata Kotoko sambil tertidur karena ia mabuk berat.
“dia mabuk dengan minum sedikit?”kata Mari. aku menggendong Kotoko dan berpamitan dengan Takumi dan Mari. sesampainya di kamar. aku menaruh Kotoko di kamar. menyebalkan,karena Mari,aku tidak bisa melakukan hubungan suami istri dengan Kotoko
“Kotoko,kita sudah di kamar. hei,Kotoko”kataku membangunkan Kotoko
“Istriku,kita sudah ada di kamar.ya ampun”kataku sambil membelai rambutnya. Kotokopun mengigau dan berkata
“aku mencintaimu,Irie-kun” akupun menatapnya dan tersenyum mendengarnya. aku juga mencintaimu,Istriku
hari kedua di Okinawa. kami menuju patung Shisa
“wowww,Shisa,imutnya. hei Irie-kun,ayo kita ambil foto disini”kata Kotoko
“ga mau”kataku. Kotoko mengabaikanku dan berkata
“ayo kita minta seseorang untuk mengambil foto,ayo kita lihat”kata Kotoko. dan seseorang lewat,orang itu adalah...ayah?
“permisi,bisakah anda mengambil foto kami?”kata Kotoko
“of course,that’s okay-o”kata ayah
“terima kasih,ini kameranya.Irie-kun”
“mendekatlah,oh no boy,look at me and smile”kata ayah. akupun melihat ke arahnya
“bilang’chinsuko’“ayahpun menjepret fotonya dan Kotoko mengambil lagi kameranya
“terima kasih banyak”
“apakah sudah oke?”
“ya, tidak apa-apa. terima kasih banyak”
“hey Rocky,c’mon”kata seseorang yang ternyata adalah ayah mertuaku
“oh,Bob. sorry”kata ayah
“hurry” ayahpun menghampiri ayah Kotoko dan mereka melakukan tos dan berpelukan. ternyata mereka semua mengikuti bulan maduku
“aku kayaknya pernah melihat orang-orang itu?”kata Kotoko. apakah kali ini Kotoko sadar siapa mereka?
“ohh,mereka yang ada di kolam renang,mereka yang ada di kolam renang kemarin.waah,kebetulan sekali. tidak heran kalau tempat ini menjadi rekomendasi pada buku panduan” kali ini kami ke terowongan Shisa
“waaah,bagusnya.yahooo,yahooo,yahooo”kata Kotoko. lalu kami mencoba pakaian tradisional
“waaah,imutnya.banyak sekali.Irie-kun,menurutmu mana yang paling cocok untukku?”kata Kotoko
“bagaimana kalau yang kuning?”kataku. Kotokopun mengambil Yukata yang kuning. aku dan Kotokopun memakai pakaian tradisional kami. lalu kami meminta penjaga toko untuk mengambil foto di luar dan ada orang yang ikut berpose di belakang kami
“apa kalian siap,katakan Shisa” kata penjaga toko
Kotoko menengok kebelakang
“ini oke. kalian berdua terlihat mengagumkan”
lalu kami menonton pertunjukan barongsai. dan Kotoko mengajukan diri sebagai sukarelawan dan maju ke depan. iapun memasukkan kepalanya ke mulut barongsai. sehabis itu,kamipun makan siang
“waaah,menyenangkan sekali. aku jadi lapar. kalau gitu. selamat makan”kata Kotoko
“selamat makan”kataku. saat kami akan menyantap makan siang,Mari dan Takumipun datang
“ohh,kebetulan sekali.bisakah kami makan siang dengan kalian?permisi”kata Mari yang langsung duduk di sebelahku.
“apakah hari ini menyenangkan?”kata Mari
“habis ini kami pergi ke Eisha show”kataku
“Eisha show?kami akan pergi kesana hari ini. menakjubkan kan Takumi-kun?apa kau menikmatinya,Naoki-san?”
“kami menikmatinya”kata Kotoko kesal
sesampainya di Eisha- show,Kotoko tampak ketakutan dengan ular. namun,ia memberanikan diri berfoto bersama dengan ular itu.
“bilang’chesse’” kata fotografer dan pastinya keempat anggota keluargaku juga ikut berfoto
hari ketiga di Okinawa,Kami ke pasar tradisional dan suasana di pasar ramai sekali
“lihat,ini Shallot(semacam bawang tapi kecil) Okinawa,dan ini buah naga dan apa ini?”kata Kotoko lalu kami ke toko pakaian
“lihat ini kecil dan lucu.ada kemeja Aloha juga. kupikir ini cocok untukmu”kata Kotoko sambil mengambil kemeja Aloha dewasa berwarna putih
“ga mau,aku ga butuh”kataku
“ayo kita cari kemeja Aloha yang sama untuk kita berdua”
setelah itu kami ke tempat jualan makanan laut untuk makan siang
“wow,apa ini. ikan disini berwarna-warni. lihat,ini coconut crab. apa ini bisa dimakan?”kata Kotoko
“permisi,bisakah kami memakan ini” kataku pada penjaga toko untuk memasakkan kepiting itu. Kotokopun mengernyit
“mari saya antarkan ke lantai 2″kata penjaga toko
“ayo”kataku pada Kotoko. di lantai 2 lagi-lagi kami bertemu Mari dan Takumi karena di lantai atas sudah penuh dan yang tersisa hanya tempat yang diduduki Mari dan Takumi mau tidak mau aku dan Kotoko duduk disana.
hari ke empat,kamipun naik perahu dan Kotoko melihat ikan yang sangat banyak
“lihat Irie-kun, ini banyak sekali dan aku melihat ada ikan yang bentuknya aneh. lihat disana”kata Kotoko
beberapa menit kemudian aku mendengar seseorang memanggilku
“Naoki-san. Naoki-san cepat.disini.bisakah kau melihatku?aku menunggumu,Naoki-san”kata Mari. menyebalkan sekali,setiap hari ia mengganggu bulan maduku bersama Kotoko. hari kelima,kami ke Kofukumon
“aaahh,ini namanya Hirofukumon”kata Kotoko
“itu Kofukumon”kataku
“Kofuku?aahh,kau benar. aku membuat kesalahan hehehe”kata Kotoko sambil mengecek buku panduan dan terkekeh setelah tau ia salah. saat kami mau masuk Kofukumon,kami melihat Mari dan Takumi lagi
“Naoki-san banyak sekali kebetulan. mungkin kita ditakdirkan untuk bersama kita sudah selesai dengan tempat ini. jadi aku akan menunjukkannya padamu. ayo pergi”kata Mari sambil menggandeng tanganku. kata-katanya tadi membuatku muak. tidak seperti Kotoko yang menempel padaku tapi sangat nyaman. gandengan tangan perempuan ini membuatku jengah. ingin rasanya aku melepaskan genggaman tangan itu dan mengeluarkan kata-kata kejamku seperti yang dulu selalu kukatakan pada Kotoko sebelum kami menikah. namun karena aku tidak enak pada Takumi,jadi aku harus menjaga sikapku
“ini kuil utama. dulunya ini istana Ryukyuan.1,2,3..3 naga. aku heran kenapa ini bukan Shisa. betapa merah menyalanya istana ini. Naoki-san apa warna favoritmu?”akupun tidak menggubrisnya. aku heran,kenapa Takumi tidak bisa tegas pada istrinya. malam harinya,seperti 4 hari sebelumnya. Mari mengajak kami minum di kamarnya dan Kotoko berakhir dengan mabuk berat karena ia tidak bisa menahan rasa cemburunya pada Mari.
“jari manisku sama denganku. jadi kita menikah diwaktu yang sama. dan ini dua garis yang bersamaan” akupun melihat ke arah Kotoko
“tambah lagi”kata Kotoko yang ingin minum lagi
“kurasa kau harus berhenti”kata Takumi
“diamlah!” kata Kotoko. dan akhirnya sampai saat ini kami belum melakukan hubungan suami istri
hari ke enam,hari terakhir di Okinawa. kami ke akuarium rasaksa
“waah,hiu berbentuk paus,besar sekali”kata Kotoko
“tempat ini memegang rekor dunia untuk menternakkan hiu berbentuk paus”kataku menjelaskan pada Kotoko
“aku tidak tau,dan kau tau segalanya” kata Kotoko.
lalu Kotoko mengawasi apakah ada tanda-tanda keberadaan Mari. setelah ia yakin aman. Kotokopun menghela nafas. setelah dari akuarium,kamipun naik taksi menuju Chapel
“hari ini sangat menyenangkan untuk kita berdua”kata Kotoko
“kau benar”kataku
“tidak ada pengganggu. aahh benar juga. kita harus membeli oleh oleh untuk orang tua kita”
“kurasa kita tidak perlu membelikannya”
“oh tidak,apa yang kau katakan Irie-kun. pernikahan kita terjadi atas bantuan orangtuamu Kalau bukan untuk orang tuamu, untuk siapa lagi kita beli oleh-oleh?”
“bukan itu maksudku”percuma saja aku menjelaskan pada Kotoko kalau kemarin-kemarin saja ia tidak menyadari keberadaan mereka.
”apa?” lalu Kotokopun terkejut karena kami sudah sampai Chapel
“waaah,lihat Irie-kun. Chapelnya bagus sekali” kata Kotoko. lalu kamipun masuk kedalam Chapel
“waaah,indahnya. ini mengingatkanku pada upacara pernikahan kita”kata Kotoko lagi
“bukankah ini masih kurang dari seminggu sejak pernikahan kita berlangsung?”kataku
“aku hanya berpikir kalau sebuah pernikahan hanya kita berdua pasti akan sangat indah. hei Irie-kun?”
“apa?”
“Kau tau ini hari terakhir kita di Okinawa. Jadi ,Aku ingin menghabiskan waktu berdua. aku ingin makan malam hanya dengan kita berdua. kumohon?”
“ya” tiba-tiba seseorang masuk kedalam gereja
“halo,apa kalian sedang melihat-lihat” lalu wanita itu juga menawarkan foto pernikahan. dan Kotoko memohon padaku agar aku menerima tawaran itu. akhirnya aku menerimanya. setelah kami siap dengan jas dan gaun yang memang disewakan untuk pengunjung,fotograferpun mengarahkan gaya
“senyum kalian berdua bagus. oke apa kalian siap. bilang ‘chesse’“ untuk gaya kedua kami saling berpandangan. dan pose ketiga aku disuruh untuk merangkul pundak Kotoko
“sekarang Tuan,letakkan tangan aumantnda perlahan ke pundak istri anda. . iya senyuman anda bagus nyonya,dan tuan berikan aku senyuman bilang ‘chesse’“ setelah melihat hasil foto,Kotoko berkata
“untunglah. Kita bisa pemotretan tanpa reservasi sebelumnya. Ini mengingatkan ku dengan pernikahan kita”
“ya ampun,Aku tidak akan pernah melakukan ini lagi.”kataku
“terima kasih banyak.”kata Kotoko
“tidak masalah karena kita ada pasangan pengantin baru lainnya”
“pengantin baru?”perasaanku dan Kotoko tidak enak
“itu dia pengantin barunya”kata fotografer
“disini”kata petugas lainnya yang ada diluar. benar saja pengantin baru itu Mari dan Takumi
“Oh kalian berdua disini juga?” teriak Mari
“kita ketemu lagi”kata Takumi
“apa kalian saling kenal?”kata fotografer
“ya...begitulah”kata Kotoko
“Naoki-san kau keren sekali. Karena kau tinggi! Lihat! Bukankah kita terlihat seperti pasangan serasi? Bagaimana kalau ambil foto Naoki-san dan aku?”kata Mari
“kurasa itu bukan ide yang bagus”kata Takumi
“kau bisa bersama Takumi-kun, Kotoko-san. Bagaimana menurutmu, Naoki-san?” kata Mari. kali ini aku tidak akan membiarkan bulan maduku diganggu oleh pasangan itu lagi
“maaf. Tapi kami harus pergi sekarang. kita akan pergi beli oleh-oleh, kan?”kataku
“ya”kata Kotoko
“ayo Kotoko.” akupun pergi meninggalkan Mari.
“ya,tunggu aku,Irie-kun”
malam harinya,akupun menunggu Kotoko yang sedang siap-siap. tiba-tiba seseorang memencet bel dan mengetuk pintu kamar kami. akupun membukakan pintu dan ternyata ia adalah Takumi
“Mari,tolong Mari”kata Takumi panik. aku dan Kotokopun mengecek Mari.
“aww,sakit”kata Mari sambil memegang perutnya
“dia bilang ada sesuatu yang tiba-tiba menyerang perutnya”kata Takumi
“kenapa kau tidak membawanya ke rumah sakit?” tanya Kotoko pada Takumi
“ini bukan hari kerja dan mungkin sudah terlalu malam.” jawab Takumi
“kalau gitu panggil ambulans”
“dia juga tidak mau membesar-besarkan.”
“mungkin akan baik-baik saja kalau aku membawanya berbaring. awww,sakit”kata Mari
“Mari-chan,apa kau baik-baik saja? Bisa kau memeriksanya? Kau bilang kau akan jadi dokter, kan?”
“tidak mungkin! dia emang bercita-cita jadi dokter,tapi dia masih ..” jawab Kotoko
“Baik, aku akan memeriksanya. apa dia mual?” kataku
“tidak” kata Takumi
“kalau demam?”
“tidak juga”
“biar ku cek denyut nadimu.”kataku sambil mengecek denyut nadi Mari
“Naoki-san,apa Mari baik-baik saja?”kata Takumi
“bagian mana yang sakit?biar ku cek perutmu”Maripun membuka bagian perutnya
“hei,kurasa kita harus panggil ambulans”kata Kotoko
“itu tergantung kondisinya”kataku
“terus,gimana dengan makan malam kita?”
“ini bukan saatnya untuk itu”
“jangan sentuh dia! jangan sentuh perempuan lain!”
“ sudah cukup!kau menikahi pria yang akan menjadi dokter! Kau sebaiknya mengetahui itu.”
“Irie-kun?”
“apa kau akan selalu seperti ini ketika aku memeriksa pasien? Aku tidak mau mengurusi hal konyol seperti itu. Kalau kau tidak bisa mengerti, aku tidak bisa denganmu lagi.”
“Naoki-san,kau terlalu jauh...”kata Takumi. Kotokopun menangis dan berlari. aku merasa bersalah mengatakan hal itu pada Kotoko. tapi ini bukan saatnya ia cemburu kan?bagaimanapun juga sekarang ini Mari adalah pasien
“Kotoko-san. Apa kau tidak mengejar istrimu?” tanya Takumi yang panik
“Istrimu baik-baik saja. Ku kira dia hanya salah makan. Apotik masih buka, beri beberapa obat dan dia akan membaik.” kataku
“terima kasih” kata Takumi
“Takumi-kun. tolong belikan obatnya untukku”kata Mari
“ya akan kubelikan sekarang. kau harus mencari istrimu sekarang”
“Takumi-kun cepat”
“ya,sampai nanti”kata Takumi yang pergi mencari obat
“kalau gitu,sampai jumpa”kataku sambil mengambil jasku. namun Mari memegang lenganku
“Kau sangat dingin. Aku tidak menyalahkanmu, dengan Kotoko sebagai istrimu. Aku yakin kau bahkan tidak mencintainya.” kata Mari yang sekarang menggelendot tanganku
“Bukankah kau sakit perut?”tanyaku
“Aku berpura-pura.”
“pura-pura?”
“Karena aku ingin bersama denganmu, Naoki-san. Aku dengar kalian belum berhubungan suami-istri. Kau tidak mau melakukanya dengan Kotoko, kan? Aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama. Aku harap aku bertemu dengan mu sebelum dengannya. Lalu, kita berdua tidak perlu menikah dengan pasangan yang salah.ini belum terlambat ” kurang ajar!jadi dia merencanakan semua ini. beraninya ia menjelek-jelekkan Kotoko didepanku.aku sudah tidak tahan lagi. akupun melepaskan tangannya dariku dengan kasar
“diamlah!“
“apa?”
“Kalau aku bertemu denganmu seratus kali, aku akan mengabaikanmu saat itu juga.”
“apa..”
“Jangan membandingkan dirimu dengan Kotoko.”kataku dengan tatapan marah. saat itu juga,Takumi datang
“maaf maaf,dompetku ketinggalan”akupun meninggalkan pasangan itu. lalu aku mencari Kotoko. tapi.. dikota yang luas ini dia tidak kenal siapapun dan dia juga tidak bisa bahasa Inggris. gimana kalau ia ketemu turis asing?aku tidak bisa mencarinya sendirian. akupun langsung menuju resepsionis dan bertanya di kamar nomer berapa ibu dan yang lainnya menginap. akupun memencet bel
“ya,siapa itu?”kata ibu. akupun menerobos masuk ke kamar ayah,ayah mertuaku,ibu dan Yuki.
“h-hei”kata ibu
mereka kalang kabut melihatku. bahkan wig Yuki dan ayah mertua tertukar
“hei,apa kalian tidak melihat Kotoko dimanapun?”kataku
“k-k-kau siapa?a-a-aku bukan ibumu. My name is Jessy”kata ibu
“my name is Rocky”kata ayah
“my name is...”kata ayah mertua
“berhentilah,aku sudah tau kalau itu kalian semua. tolong aku,Kotoko menghilang”kataku panik
“apa?”kata mereka. lalu kami semua mencari Kotoko. lalu akupun mencarinya ke pasar tradisional. Kotoko,kau dimana?aku tidak mau kehilanganmu. lalu aku mendengar suara teriakan Kotoko memanggil namaku
“Irie-kun,aku mencintaimu Irie-kun. aku tidak mau ada perceraian Narita” kata Kotoko. aku mencari dimana asal suara itu. aku melihat pundaknya dicekal oleh turis asing
“selamatkan aku”kata Kotoko
“apa yang ia lakukan?” kataku
“don’t worry,I’ll take you there. I’ll help you out”kata pria itu. lalu aku menepuk pundak pria itu
“hey. what’s the matter with my wife?”kataku
“your wife?”kata pria itu. Kotokopun menengok ke arahku
“Irie-kun”kata Kotoko
“Kotoko” kataku.lalu Kotoko menghambur ke pelukanku sambil menangis. akupun memeluknya erat
“kupikir aku tidak akan pernah melihatmu lagi. kupikir kau tidak akan menemukanku” kata Kotoko sambil menangis
“semuanya baik baik saja” setelah itu,pria itupun tertawa dan berkata
“hahahaha. she’s your wife?I think she’s elementary school students”
“I know she’s looks young but she’s my wife”
“hahahaha,really?that’s amazing”
“dia pikir kau adalah siswa SD yang tersesat disini”kataku pada Kotoko
“siswa SD?jadi dia bukan orang jahat?”kata Kotoko
“yang jelas,minta maaflah”
“I’m sorry.” kata Kotoko pada pria itu
“ok,ok,ok. don’t worry don’t worry. it’s ok. thank you.you guys a nice. good luck,I wish you guys enjoying your fantastic and good amazing honeymoon”kata pria itu
“thank you”
“have a nice day. thank you”kata pria itu berpamitan pada kami
lalu kamipun ke Pantai
“terima kasih sudah menemukanku”kata Kotoko
“ kau berteriak sangat keras.”kataku
“karena...”
“perceraian Narita .. kuno sekali.. Itu seharusnya Perceraian Haneda, kan? ya ampun”
“aku minta maaf. Aku cemburu. Karena sudah egois dan aku bagaikan wanita yang suka mengomel jadi...“ akupun memegang pundak Kotoko dan berkata
“dasar bodoh,aku mengkhawatirkanmu tau”kataku sambil mencium mesra bibir Kotoko.
saat di kamar,aku memegang pundak Kotoko dan berkata
“jalan yang panjang untuk sampai disaat ini.”
“ya,tapi aku baik-baik saja. aku senang hanya dengan berada disampingmu.”akupun membelai rambutnya lalu duduk di tepi ranjang dan memeluknya.
”aku yang merasa tidak baik”kataku. tentu saja aku tidak baik karena sejak ciuman keduaku dengannya aku merasa masih kurang mengungkapkan rasa cintaku pada Kotoko. bahkan dari awal menikah hingga 5 hari yang lalu aku belum melakukan hubungan suami istri dengannya selayaknya pasangan pengantin baru yang lain dan aku membiarkan orang lain mengacaukan bulan madu kami. lalu Kotoko melepaskan bajuku dan aku melepaskan baju Kotoko (sehingga yang tetap ia kenakan hanya kaus dalamnya saja) lalu aku menggendongnya agar ia berbaring di ranjang dan aku mengusap puncak kepalanya, menatapnya lekat-lekat,mencium kening,mata,pipi lalu aku mengecup bibirnya. Kotoko memelukku dan aku mencium lehernya. hal itu membuat detak jantungku berdenyut dua kali lebih cepat dari biasanya. akhirnya kami berhasil melakukan hubungan suami istri pada malam terakhir kami di Okinawa.
keesokan harinya,kamipun pulang ke Tokyo. dan saat di pesawat,Kotoko berkata
“waktu berlalu cepat sekali, Aku ingin kembali. Aku sudah merindukan Okinawa. kita tidak bisa menghabiskan banyak waktu berdua disana”lalu Kotoko melihat pasangan Mari-Takumi yang duduk di belakang kami
“ini Takumi-kun. aaa” kata Mari sambil menyuapi Takumi
“e-e-enak.”kata Takumi
“hehehe apaan itu”
Mari-chan juga.” kata Takumi sambil menyuapi Mari
“Ada apa dengan mereka berdua? Siapa yang sudah membawa kita dalam masalah!” kata Kotoko
“bukankah itu bagus.” kataku
“itu benar tapi..”kata Kotoko.lalu Kotoko menyandarkan kepalanya dibahuku
“hmm...(ada apa?)”kataku menatapnya
“hmm..(ga apa-apa) ”kata Kotoko sambil menggelengkan kepalanya. akupun tersenyum. beberapa menit kemudian,akupun mengantuk dan aku menyenderkan kepalaku di atas kepala Kotoko yang tertidur di bahuku. sesampainya di bandara Narita,Kotoko berkata
“Menyenangkan! Ayo pergi lagi nanti..”
“ya,benar”kataku sambil menatap Kotoko yang sedang memikirkan perjalanan kami selanjutnya
“lain kali kita akan berdua saja dan.... hahaha”kata Kotoko riang. tiba-tiba seseorang datang menghampiri kami
“Naoki-san”kata Kanamori-san
“Kanamori-san?”kataku
“selamat datang Naoki-san. dan juga...nyonya”
“nyonya..”kata Kotoko tersipu
“apa yang kau lakukan disini?” tanyaku pada Kanamori-san
“aku datang untuk menjemput kalian.” jawab Kanamori-san
“menjemput kami?” kataku. aku dan Kotokopun terkejut. kenapa kami tidak pulang bersama saja dengan ibu dan yang lainnya? di perjalanan pulang,aku mencemaskan sesuatu
“Ada apa? Apa sesuatu terjadi pada perusahaan selama ayah pergi?” tanyaku penasaran
“apa?ayahmu pergi?” tanya Kotoko kaget. aku tidak mejawab pertanyaannya
“Itu bukan kewajibanku untuk menjawabnya.” jawab Kanamori-san
aneh sekali, kenapa mobilnya tidak jalan mengarah ke rumah kami?
“Bukankah kita pulang ke rumah? Kita akan pergi kemana?” tanyaku
“Kita akan segera sampai.” jawab Kanamori-san.
“Segera?” kata Kotoko yang khawatir sambil memegang ujung jaketku
beberapa menit kemudian,kamipun sampai di sebuah rumah
つづく - to be continued-
0 notes
Text
Big thanks to and lil’ sneak peek Naoki’s minds part 2
Yaaak finally,selesai juga ‘beginning of the love story’nya. gw pengen trima kasih buat Ameebi lewat nontongo buat sub indonya,newpelangidrama dan themoonfly lewat fanfiction buat inspirasinya secara ga langsung, hontouni arigatou gozaimashita. untuk adegan Kin-chan dan Sahoko,gw pake dialog di ISWAK dan sedikit pengembangan cerita dari gw. naah buat part 2 yang berjudul marriage life, gw bakal ambil adegan dari dvd-boxnya yang udah di upload sama x-lorigirl. kenapa dari dvdnya?soalnya kalau di website macem viki,dramafever dsbnya yang ditayangin yang versi tvnya dan yang versi tvnya banyak adegan yang di cut (bahkan ada adegan penting yang di cut) daripada hasilnya ga maksimal jadi gw pake yg versi dvd box makasih banyak udah upload link download video dvd versionnya. gw harap kalian nikmatin ceritanya dan hontouni gomennasai kalau banyak kekurangannya. dan inget,update depends on my mood of writing. so,don’t waiting for it. but I guarantee this ff will be update as much as possible
0 notes