littlewordaboutme
random notes
338 posts
. asah terus dirimu, dengan dzikir dan pikir
Don't wanna be here? Send us removal request.
littlewordaboutme · 3 years ago
Text
Selalu Tentang Perjalanan
2022 harusnya jadi titik balik buat hidup gue. bagaimana? kapan? 
udah quarter awal tahun ini lewat. 
sebentar lagi bulan suci Ramadhan. target harus bisa dicapai.
sambil terus ikhtiar. cari kerja, kembangin skill. 
suka nulis? suka nonton? suka musik? suka podcast? suka nyanyi? 
lanjutin dan perdalam. 
ilmu agama? lanjut karena kewajiban akan ada pertanggungjawabannya sendiri nanti. bagikan apa yang kamu tahu walau sedikit, walau gak sehebat yang lain. walau menurutmu, semua orang udah tahu dan udah banyak yang bahas.
jujur gue belom lliat langkah pertama lo di tahun ini. selalu dan selalu, lo berhenti setelah beberapa hari berusaha konsisten. padahal di situ ujiannya. 
seberapa besar tekad lo buat dapetin apa yang lo mau.
lo tau, hidup udah gak bisa lagi let it flow. flow ke mana? 
harus ada goals dan effort dulu baru let it flow. flow ke mana pun yang Allah mau, setelah usaha mati-matian lo.
gue masih dan akan selalu punya keyakinan sama lo. lo pasti bisa, gue percaya, karena lo udah pernah lewatin banyak hal sebelum ini. karena dewasa itu pasti. 
dan sekarang adalah waktu yang tepat buat menjadi benar-benar dewasa. 
3 notes · View notes
littlewordaboutme · 6 years ago
Text
Membangun visi misi keluarga itu berangkat dari memilih pasangan hidup.
Libatkan Allah terus, minta Allah untuk menuntun. Bersegera, tapi jangan tergesa. Pilihlah yang memiliki nilai dan prinsip yang tak berseberangan secara fundamental denganmu, apapun itu, yang menjadi peganganmu.
Sholeh/ah itu luas. Peranan yang mau diambil untuk berusaha menjadi alim atau takwa itu banyak. Yang wajib adalah wajib. Sisanya soal pemikiran, kedewasaan, karakter, keluarga besarnya, pekerjaan, dan lain-lain takarlah di takaran yang sekiranya bisa kita tolerir. Sesuai kemampuanmu menerima.
Bertanyalah saat proses, pelajari dirinya dari caranya memerlakukan keluarganya atau anak kecil, periksa hubungannya dengan teman dekatnya. Ikhtiar ini, bisa kita optimalkan.
Ini nasihat, buat teman-teman yang sedang berproses. Selanjutnya, sejak awal hingga akhir bertawakkallah kepada Allah..
Ingat, jangan dicari kesempurnaan itu. Tak bakal kamu temukan pun sampai habis daya kamu mencarinya.
Ingat-ingatlah, menikah ini ajang beribadah. Kalaupun kamu punya sedikit petunjuk tentang dia dari usahamu mencari, mengorek, sedang sudah istikharah, direstui, dan memiliki kemantapan hati, maka…selama kamu libatkan Allah dan restu kedua orangtuamu, Allah nanti yang akan menuntunmu dengan caraNya.
Berumahtangga itu tak mudah, tapi dengan kuasaNya, pasti kita sanggup melaluinya.
3K notes · View notes
littlewordaboutme · 6 years ago
Text
Membangun visi misi keluarga itu berangkat dari memilih pasangan hidup.
Libatkan Allah terus, minta Allah untuk menuntun. Bersegera, tapi jangan tergesa. Pilihlah yang memiliki nilai dan prinsip yang tak berseberangan secara fundamental denganmu, apapun itu, yang menjadi peganganmu.
Sholeh/ah itu luas. Peranan yang mau diambil untuk berusaha menjadi alim atau takwa itu banyak. Yang wajib adalah wajib. Sisanya soal pemikiran, kedewasaan, karakter, keluarga besarnya, pekerjaan, dan lain-lain takarlah di takaran yang sekiranya bisa kita tolerir. Sesuai kemampuanmu menerima.
Bertanyalah saat proses, pelajari dirinya dari caranya memerlakukan keluarganya atau anak kecil, periksa hubungannya dengan teman dekatnya. Ikhtiar ini, bisa kita optimalkan.
Ini nasihat, buat teman-teman yang sedang berproses. Selanjutnya, sejak awal hingga akhir bertawakkallah kepada Allah..
Ingat, jangan dicari kesempurnaan itu. Tak bakal kamu temukan pun sampai habis daya kamu mencarinya.
Ingat-ingatlah, menikah ini ajang beribadah. Kalaupun kamu punya sedikit petunjuk tentang dia dari usahamu mencari, mengorek, sedang sudah istikharah, direstui, dan memiliki kemantapan hati, maka…selama kamu libatkan Allah dan restu kedua orangtuamu, Allah nanti yang akan menuntunmu dengan caraNya.
Berumahtangga itu tak mudah, tapi dengan kuasaNya, pasti kita sanggup melaluinya.
3K notes · View notes
littlewordaboutme · 6 years ago
Text
Membangun visi misi keluarga itu berangkat dari memilih pasangan hidup.
Libatkan Allah terus, minta Allah untuk menuntun. Bersegera, tapi jangan tergesa. Pilihlah yang memiliki nilai dan prinsip yang tak berseberangan secara fundamental denganmu, apapun itu, yang menjadi peganganmu.
Sholeh/ah itu luas. Peranan yang mau diambil untuk berusaha menjadi alim atau takwa itu banyak. Yang wajib adalah wajib. Sisanya soal pemikiran, kedewasaan, karakter, keluarga besarnya, pekerjaan, dan lain-lain takarlah di takaran yang sekiranya bisa kita tolerir. Sesuai kemampuanmu menerima.
Bertanyalah saat proses, pelajari dirinya dari caranya memerlakukan keluarganya atau anak kecil, periksa hubungannya dengan teman dekatnya. Ikhtiar ini, bisa kita optimalkan.
Ini nasihat, buat teman-teman yang sedang berproses. Selanjutnya, sejak awal hingga akhir bertawakkallah kepada Allah..
Ingat, jangan dicari kesempurnaan itu. Tak bakal kamu temukan pun sampai habis daya kamu mencarinya.
Ingat-ingatlah, menikah ini ajang beribadah. Kalaupun kamu punya sedikit petunjuk tentang dia dari usahamu mencari, mengorek, sedang sudah istikharah, direstui, dan memiliki kemantapan hati, maka…selama kamu libatkan Allah dan restu kedua orangtuamu, Allah nanti yang akan menuntunmu dengan caraNya.
Berumahtangga itu tak mudah, tapi dengan kuasaNya, pasti kita sanggup melaluinya.
3K notes · View notes
littlewordaboutme · 6 years ago
Text
Heal Yourself #1: Merawat Luka
Tumblr media
Lebih dari satu kali, bahkan berkali-kali, kita merasa kecil karena luka-luka yang pernah kita miliki. Kalau bisa, kita bahkan berharap luka itu tidak pernah terjadi. Tapi, mau tidak mau, kita harus mengakui bahwa luka-luka itu nyata dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari diri dan perjalanan kita. Kita tentu sudah tahu soal itu, lantas mengapa perasaan insecure atau merasa kecil sebagai dampak atas luka itu masih saja muncul? Sebabnya banyak dan akan semakin banyak jika kita bertanya dan berdialog dengan hati kita sendiri. Disana mungkin ada rasa malu, khawatir tidak diterima, takut diolok-olok, merasa berbeda dengan orang lain, takut bangkit dan melangkah maju, merasa gagal hingga membenci diri sendiri, atau bahkan perasaan-perasaan lain yang tak terdefinisi. Bagaimana rasanya memeluk semua perasaan itu? Rasanya tidak nyaman, bukan?
Di saat yang sama, diam-diam kita tengah melakukan sebuah kesalahan besar: kita menganggap bahwa kitalah satu-satunya orang di dunia ini yang paling menyedihkan dan paling tidak beruntung. Objektivitas kita menurun, sebab kita hanya berfokus pada diri, diri, dan diri. Tanpa kita sadari, persepsi yang kita miliki tentang luka-luka itu terkadang bisa berakhir menjadi sebuah perangkap yang membuat kita lupa bahwa semua yang datang dari Allah itu baik. Termasuk luka-luka itu, ia tak pernah akan hadir jika Allah tak bermaksud baik ketika menghadirkannya. Hanya saja, mungkin kita belum mampu mengeja hikmahnya atau masih keliru dalam menyesapi kebaikan-Nya.
Lalu bagaimana? Apa yang bisa kita lakukan untuk menyembuhkan dan merawat luka-luka itu agar tak terus menggerogoti kutub-kutub positif di setiap sudut hati dan diri kita?
Kita seringkali mengeluarkan investasi yang tidak sedikit untuk menyelesaikan masalah dan merawat luka yang kita punya. Kita temui konselor, membuat janji dengan psikolog, atau bahkan melahap habis seluruh buku tentang pengembangan diri dan penyembuhan luka. Padahal, sebenarnya atas seizin-Nya kita bisa menolong diri kita sendiri, sebab diri kita telah didesain-Nya sedemikian rupa untuk memiliki ketahanan diri. Itulah resiliensi.
“Resilience is the process of adapting well in the face of adversity, trauma, tragedy, threats or significant sources of stress — such as family and relationship problems, serious health problems or workplace and financial stressors. It means “bouncing back” from difficult experiences.” – American Psychological Association
Ah ya, tidak akan dibiarkan-Nya kita terus terluka. Tentu saja! Maka, diberi-Nya kita kemampuan untuk maju, menghadapi, dan kembali bangkit dari luka dan keterpurukan. Kekuatan itu ada dan dilekatkan-Nya di dalam diri kita, kita hanya perlu memunculkannya dan merasa percaya diri terhadapnya.
Lalu, apa lagi? Kita juga perlu menjadi diri yang berani yang terbuka untuk mau menyelesaikan luka yang ada. Sebab, tanpa keduanya, wajar jika semua “investasi” yang kita keluarkan hanya berakhir menguap atau tidak membantu sama sekali. Tentang hal ini, saya jadi ingat tentang pesan seorang dosen saat masih kuliah dulu, beliau bilang, “Jangan memaksa orang lain agar mau dibantu. Tidak akan ada gunanya.” Ah ya, sekarang saya baru memahaminya.
Berhentilah dulu membaca sampai disini. Sekarang, rebahkan tubuhmu, pejamkan matamu dan bernapaslah dengan tenang dan perlahan. Lalu katakanlah,
Keep reading
390 notes · View notes
littlewordaboutme · 6 years ago
Text
:((
Penghalang Qiyamul Lail(Part 1)
Fudhail bin Iyadh berkata :
“Jika engkau tidak mampu menunaikan shalat malam dan puasa di siang hari, maka ketahuilah bahwa engkau sebenarnya sedang dalam keadaan terhalang, karena dosa-dosamu begitu banyak.”
Ibrahim bin Adam pernah didatangi oleh seseorang untuk meminta nasihat agar ia bisa mengerjakan shalat malam. Beliau kemudian berkata kepadanya, “Janganlah engkau bermaksiat kepada Allah Azza Wa Jalla di siang hari, niscaya Allah akan membangunkanmu untuk bermunajat di hadapanNya malam hari. Sebab munajatmu di hadapanNya di malam hari merupakan kemuliaan yang paling besar, sedangkan orang yang bermaksiat tidak berhak mendapatkan kemuliaan itu.”
Al-Hasan berkata,“Tidaklah seseorang meninggalkan shalat malam kecuali karena dosa yang dilakukannya. Oleh karena itu, periksalah diri kalian setiap malam ketika matahari terbenam, kemudian bertaubatlah kepada Rabb kalian, agar kalian bisa mengerjakan shalat malam”
618 notes · View notes
littlewordaboutme · 6 years ago
Text
Tumblr media
Black Panther VS Mansa Musa
Awal 2018 lalu, Marvel meluncurkan film kedelapan belas dari Marvel Cinematic Universe. Siapapun tidak asing lagi dengan Black Panther, hero keren dari Wakanda ini adalah simbol yang Marvel gunakan untuk mewakili kegagahan Afrika.
Black Panther yang tidak lain adalah King T’Challa, adalah raja kaya raya di Benua Afrika. Kekayaannya mencapai USD 500 miliar atau setara Rp 6 ribu triliun, lebih kaya dari Iron Man dan Batman. Sayangnya satu, T'Challa adalah khayalan.
Namun tahukah kamu, Sejarah Umat Islam memiliki legenda seorang Raja besar yang shalih dan kaya raya dari Afrika. Namanya; Mansa Musa.
Kekayaan Black Panther vs Mansa Musa
Dalam Dunia Marvel, kekayaan King T'Challa dilansir The Richest, Rabu (14/6/2017), bisa mencapai USD 500 miliar atau setara Rp 7 ribu triliun. Angka ini jauh melebihi kekayaan superhero-superhero lainnya, termasuk Iron Man dan Batman yang juga dikenal kaya. Sayang, satu hal; ya itu, khayalan.
Nah, adapun Mansa Musa, digelari sebagai “the richest human being in all history” oleh Celebrity Net Worth website. Di masa kekuasaannya (1280-1331) kekayaannya adalah USD 400 miliar atau setara 5.6 ribu triliun rupiah. Melebihi kekayaan Bill Gates Yang hanya USD 92.5 miliar (1.2 ribu triliun rupiah)
Black Panther Kaya dengan Vibranium, Mansa Musa kaya dengan Emas dan Garam
Dalam Marvel Universe, Vibranium adalah zat Logam langka yang berasal dari luar angkasa yang sering dikenal sebagai bahan utama dari perisai Captain America. Diceritakan dari komik Black Panther, harga Vibranium bisa mencapai USD 10 ribu per gram atau setara Rp 130 juta. Sedangkan di negara Wakanda memiliki cadangan Vibranium mencapai 10 ribu ton.
Adapun Mansa Musa, raja Muslim ini memimpin Mali memproduksi emas dan garam sehingga menguasai pasar Internasional. Emas dan garam merupakan barang sangat langka di era abad 14, dan Mansa Musa memiliki gunungan kedua barang langka itu. Dilansir oleh fakratnews.com, emas dan garam Mali mencapai 70% produksi dunia.
3. Aksi Heroik Black Panther VS Dakwah Pendidikan Mansa Musa
.
Dengan kekayaannya, King T'Challa membuat pakaian Black Panther yang sangat canggih untuk melindungi negaranya, Wakanda. Kerajaannya seperti kamu lihat di Marvel Cinematic Universe, fokus pada pengembangan teknologi. Namun dua hal yang disayangkan. Pertama, dia tak menjadikan kekayaan Wakanda untuk mensejahterakan Afrika. Kedua, ia khayalan.
.
Sedangkan Mansa Musa menggunakan kekayaannya untuk dakwah dan pendidikan. Dalam perjalanan hajinya tahun 1324, ia membawa 60.000 orang. Sepanjang jalan Mali-Makkah, ia membagikan emas dan memberi bantuan pada orang-orang. Sepulang haji, ia mengundang cendekiawan Andalusia, Arab dan Persia untuk mengajar di Mali. Saat itulah, Mali menjadi garis depan ilmu pengetahuan Umat Islam, tepat ketika Baghdad diserang Mongol.
.
4. Ternyata, Memang ada Inspirasi Mansa Musa dalam Karakter Black Panther.
.
“Menurutku, karakter Black Panther adalah sebuah inspirasi yang menggambarkan antitesis pada orang-orang yang berpikir salah tentang Afrika dan sejarah Afrika. Banyak orang juga belum tahu, bahwa ada raja yang sangat kaya dari Afrika (Kingdom of Mali) seperti Black Panther, yang digelari sebagai manusia terkaya sepanjang sejarah manusia.”
.
—Wesley Snipes, Aktor Hollywood
249 notes · View notes
littlewordaboutme · 6 years ago
Text
Jalan atau Tujuan
Jalan dan tujuan, bahasa kerennya “end” dan “means to an end”, dan bahasa lebih kerennya lagi “al maqashid” dan “al wasilah”. Jalan dan tujuan adalah dua perspektif yang jauh berbeda dalam melihat mimpi dan capaian pribadi, baik dari segi materi maupun non-materi. .
Menjadi kaya, misalnya. Apakah itu tujuan atau jalan? Jika kaya menjadi tujuan, maka setelah mendapatkan kekayaan berlimpah maka yang tersisa hanya kehampaan. Begitu juga dengan gelar pendidikan dan jabatan/pekerjaan. Setelah tercapai lalu apa? .
Maka sudah sepatutnya harta, ilmu, dan kekuasaan itu dijadikan jalan bukan tujuan. Harta kita menjadi jalan terbantunya sanak saudara yang kesulitan untuk membiayai pendidikan anak mereka. Ilmu kita menjadi jalan agar terwujudnya hidup yang produktif, efisien, dan terarah. Kekuasaan kita gunakan untuk mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. .
Baru-baru ini saya mendengar nasihat pernikahan oleh Ustadz Abdul Somad (satu dari beberapa assatidz yang mahsyur di YouTube, yang ternyata bisa dihitung dengan jari jumlahnya). Beliau berpesan, “Jadikan pernikahan itu jalan, bukan tujuan!” Aku langsung tertegun. Proses dan tahapan dalam penyaringan calon, pendekatan, perkenalan keluarga, dan akhirnya perayaan dengan mengiklankan pada tetangga, saudara, kerabat dan sahabat hanya jalan. Ijab dan qabul itu jalan. Hidup berpasangan itu jalan, bukan tujuan. .
Pernikahan itu jalan menuju kemana? Jika dibayangkan (tentu yang menulis belum menikah), maka ada banyak hal yang fundamental terjadi setelah pernikahan. Tidak heran sebenarnya saat menikah dimaknai dengan menyempurnakan agama yang separuh lagi karena ilmu, niat, dan amal tidak lagi untuk pribadi tapi kolektif. Walaupun dalam skala kolektif terkecil (dua orang), ada tanggung jawab dan ke-saling-an yang dituntut dalam ikatan pernikahan. It’s no longer all about you, but about us. .
Pernikahan per se tentu memberikan kebahagiaan saat dirayakan, tapi pernikahan itu jalan bukan tujuan. Jadi, jangan berhenti pada uforianya saja. Banyak orang bahagia karena jalan tol membuat perjalanan jadi lebih cepat dan lancar, tapi tidak ada yang mau bertahan dan nongkrong lama-lama di jalan tol karena tidak ada apa-apa di sana. Jalan tol ada untuk membawa kita pada tujuan. .
Jika pernikahan adalah jalan tol adalah untuk mempercepat kita mencapai tujuan maka yang perlu kita ketahui adalah kondisi bahan bakar (atau letak SPBU), kendaraan prima, dan tentunya fokus dan ilmu dalam berkendara. .
Menentukan pola pikir/pendekatan “jalan atau tujuan” sebelum bertindak atau mengambil keputusan adalah cara sederhana untuk terus menyiapkan diri dalam mindset pembelajar yang visioner. .
Tapi kalau dipikir-pikir semakin kita dewasa maka banyak pilihan hidup jatuh pada kategori “jalan”. Dulu waktu sekolah dasar dan menengah, mindset kita sering kali adalah tujuan, misalnya setelah dapat ranking dan dibeliin hape atau motor, selesai cerita. Bahkan dalam mencari kampuspun, sebagian kita menjadikannya tujuan. Belajar yang serius dan ngurangin hal-hal ga berfaedah selama setahun penuh… yang penting masuk UI, ITB, atau UGM. Setelah masuk eh malah kayak orang bingung dan kehilangan nafsu belajar. Bayangkan, bagaimana bila menjalin hubungan dengan calon pasangan lalu menjadikan pernikahan adalah “tujuan”? Jangan sampai. .
Akhirnya, bila semua pilihan hidup yang kita ambil adalah “jalan” menuju kebaikan yang lebih besar (for a greater good), tentu hidup akan terus menarik dan dijalani dengan kesabaran. Semoga kita terus bisa mengingatkan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita untuk terus berjuang “for the greater good” dan akhirnya menuju husnul khatimah dengan timbangan amal yang berat.
562 notes · View notes
littlewordaboutme · 6 years ago
Text
Undo
Tumblr media
Salah satu manfaat yang paling terasa dari kehadiran komputer adalah betapa mudahnya membatalkan keputusan. 
Saat kita mengetik kalimat yang salah, lalu klik ‘undo’, naskah pun kembali seperti semula—kesalahan diperbaiki. Jika kita tak suka akan keberadaan sebuah foto yang di dalamnya kita terlihat gemuk, kita tinggal menekan ‘delete’. Lalu, seandainya kita tak sengaja menghapus sebuah dokumen penting, kita hanya perlu membuka recyclebin, klik ‘restore’. Maka, simsalabim, dokumen terselamatkan.
Sayangnya, hal demikian tak selalu berlaku dalam kehidupan.
Dalam hidup, ketika kita melakukan kesalahan—misalnya melukai hati seseorang, tak ada tombol ‘undo’ yang bisa ditekan. Mau tidak mau, kita harus meminta maaf. Itu pun, tentu tak memperbaiki segalanya.
Kita juga tak bisa begitu saja menghindari tanggung jawab, hanya karena hal tersebut tak menyenangkan buat kita. Sebab, beberapa hal dalam hidup memang tak selalu berjalan sesuai keinginan. 
Dan yang paling disayangkan, ketika seseorang yang kita cintai pergi meninggalkan dunia, sesedih apa pun kita, sederas apa pun air mata yang mengalir di pipi, tak ‘kan pernah bisa mengembalikannya.
Saya jadi teringat dosen saya, Pak Ahmad Syafiq, pernah berujar, “Seandainya dalam hidup manusia ini ada tombol ‘undo’, pasti sudah rusak karena begitu sering ditekan.”
Depok, 4 Januari 2018
677 notes · View notes
littlewordaboutme · 6 years ago
Photo
Tumblr media
76K notes · View notes
littlewordaboutme · 6 years ago
Photo
Tumblr media
Get well very very soon❤️❤️❤️ (di مستشفى الصدر بالعباسيه)
0 notes
littlewordaboutme · 7 years ago
Text
cita-cita aneh
ingin jadi volunteer di berbagai macam daerah dan negara. dalam bidang kemanusiaan, agama juga pendidikan.
maka dari itu, dari sekarang harus mendidik jiwa agar punya mental sukarelawan. contoh, di saat temen-temen cuap-cuap tentang siapa yang piket hari itu dan gue memilih diam. take action. ambil makan pagi dan siang. dan gak perlu bilang ke mereka, gak perlu nunjukin, gak perlu ngajakin siapa-siapa juga.
sukarela. inisiatif. demi kebaikan bersama. imbalan itu gak penting. biar malaikat kanan-kiri dan Tuhan sama ablah mat’am yang tahu.
0 notes
littlewordaboutme · 7 years ago
Quote
You haven’t picked it up for so long but you decide to try and read it today. You’ve been going through a lot in life. Heartache, betrayal, disappointment, hurt and the burden of your own mistakes have taken a colossal emotional toll. You find yourself drowning in waves of sadness, loneliness, hopelessness, anger, even numbness. First you worry if anyone in the house can hear you fumble through the words. Then you think about how pathetic and broken your pronunciation and reading level is. Then you think “what’s even the point of this?” Then you think “first of all you’re no good at this and secondly why would He accept this from you? You’re terrible at it AND you’re a terrible person. Just stop. This isn’t for you.” While I will be the last person on earth to dismiss the powerful weight of your emotional turmoil I want to remind you and myself that a war wages within you. What’s at stake is your heart and soul. Nothing is more valuable. The devil can’t afford you taking this step towards Allah. He knows that your heart drawing even an inch nearer to Him will be greeted by legions of angels waiting to receive it. That Allah will honor it as one that fought through all of its storms and reached out for relief. He won’t let go. The devil can’t have that. His whispers will be paralyzing. He’ll try to distance you from the good inside you. And in order to keep you away from Allah’s words he will even try to distance you from any people in your life that bring the good out in you. “You’re not good enough for them. They judge you anyway. They don’t get what you’ve been through. They’re already good they can’t understand. No one understands.” Fight these lies. Especially the last one. والله عليم بذات الصدور Allah knows the true nature of chests. When the devil says no one understands, he makes you forget that Allah does in the sneakiest way by making you focus on people. Allah knows every tremor of your heart. He knows every pain, every trauma, every weakness, every evil thought, every fear, every anxiety. He even knows your heart in ways you don’t know it yourself. And though people close to you may never truly understand, He put them there for you knowing they will be your support. ثم كان من الذين آمنوا وتواصوا بالصبر “Then he (and we hope this is you and I) was from among those who’ve believed and counsel each other to stay consistent. “ But that’s not all that they do. وتواصوا بالمرحمة This means a number of things including: 1. They counsel each other with loving care. 2. They counsel each other to be loving and caring. 3. They counsel each other through invoking Allah’s loving care. Don’t isolate yourself from good people in your life. Don’t let the devil make you feel cut off. That’s what he is and that’s what he wants for you. Remember والذي يتتعتع فيه وهو عليه شاق له أجران “As for the one who stumbles in it (meaning in his or her recitation of it) while finding it excruciatingly difficult, well such a person gets twice the reward”. Struggle with Allah’s words. Not just the Arabic but the meaning. Let your soul wrestle with divine light. Labor through it and before you do seek Allah’s refuge from the devil because He told you to. Your Master doesn’t leave behind any heart that seeks Him out to find peace. Yours is not an exception. Believe that with every ounce of your being. It’s incoherent I know. But at least it’s out of my system. Ok bye. وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Nouman Ali Khan-noumanbayyinah facebook (via ustadhnoumanalikhan)
34 notes · View notes
littlewordaboutme · 7 years ago
Text
ngomong sendiri-3
Gue tau temen khayalan gue itu gak lain adalah suara hati gue sendiri. Banyak kan orang bilang ‘ikutin suara hati lu’. Ya itulah yang gue lakuin selama ini. meskipun kayanya dalam dosis yang berlebihan. Sampe ke persoalan sepele pun dia ikutan. But it’s no problem for me. Diri gue yang satu lagi itu gak ganggu. Gak kaya cerita di film-film horror yang anak kecilnya suka ngomong sendiri, terus pas ditanya mamanya kamu ngomong sama siapa, dia jawab, itu ma dipojokan ada temen aku namanya bla bla bla. No, gue sama sekali gak kaya gitu. Gue bersyukur gak bisa ‘ngeliat’ seperti temen-temen gue yang mata batinnya kebuka. Karena aslinya gue penakut banget. Gue bisa ngebayangin hal-hal gak jelas kalo gue lagi sendiri. Tapi gue gak pernah ngebayangin temen khayalan gue itu tiba-tiba muncul di belakang atau samping gue dengan wujud gadis kecil yang matanya copot satu. Shit! Gue jadi ngebayangin kan… L
Overall, gue bahagia dengan diri gue yang seperti ini. Meskipun, temen khayalan gue ini kadang bisa jadi sumber kemalasan gue, tapi gue selalu paksa dia untuk jadi pemacu semangat gue. Dan kebiasaan ngomong sendiri ini harus jadi sesuatu yang positif buat hidup gue. One day, kalo gue udah punya seseorang yang bisa gue curhatin setiap detik, setiap hari, setiap waktu, mungkin kebiasaan ngomong sendiri ini akan berkurang. Karena gue gak lagi kesepian.
Buat siapapun yang juga kebiasaan ini, jangan sedih ya. Apapun bisa terjadi kepada siapapun. Kalo hal ini bisa diarahin ke sesuatu yang baik. Kamu gak akan ngebayangin kekuatan apa yang dia punya. Keep fight!!
1 note · View note
littlewordaboutme · 7 years ago
Text
ngomong sendiri-2
Entah udah berapa buku yang gue abisin untuk nulis cerita sehari-hari gue. Dari bahasa yang super duper alay sampe ke kalimat-kalimat bijak yang udah mulai tertata saat Aliyah. Ternyata feeling kalo gue lagi cerita ke orang itu kebawa saat gue lagi jalan sendirian. Gue emang suka menyendiri. Bukan karena gue gak punya temen ya. Gue ngerasa gak direpotin aja kalo sendiri. Dan karena gue agak gak ‘srek’ kalo bergerombol sama cewe, dan karena gue di pondok yang 24 jamnya ketemu cewe, jadi gue lebih milih untuk sendiri. Nah, di waktu-waktu senggang itulah gue sebenernya butuh temen buat cerita. Tapi gue gak ngeliat satupun orang yang asik buat gue ajak ngomong.  Mungkin saat itulah, gue memutuskan untuk ngomong aja sama diri gue sendiri. Ya seakan-akan gue itu ada dua. Seakan-akan gue punya temen khayalan. sebenernya ini berlaku ketika gue lagi bingung nentuin pilihan. Karena gue adalah seseorang dengan tingkat kelabilan yang tinggi, jadi buat urusan apapun gue selalu butuh pertimbangan untuk memilih. Gak bisa dong gue bikin pertimbangan tanpa pendapat orang lain. Akhirnya gue jadiin temen khayalan gue ini ‘orang lain’. Cukup manjur sih buat gue. Karena ketika gue bingung harus milih sesuatu, gue Tanya sama gue yang satu lagi, kalo gue milih ini gimana? Emang kalo yang ini kenapa? Gue ngerasa dia ngejawab pertanyaan gue. Meskipun gue tau itu adalah suara hati gue sendiri.
Terserah kalo siapapun bilang gue aneh. Mungkin emang iya. Gue beberapa kali dipergokkin orang lagi ngomong sendiri. Ini yang bikin malu. Gue sebenernya selalu ngejaga supaya gak keliatan ngomong sendiri di depan banyak orang. Tapi ya gimana, namanya orang butuh temen tiap saat buat diajak ngomong, gue suka kelepasan ngomong sendiri di tempat umum. Kalo ada temen gue yang negor “han, lu ngapa ngomong sendiri?” gue Cuma bisa nyengir dan ya ngasih alesan gak jelas lah. “enggak kok lagi ini aja, pegel mulutnya”. Haha asli freak banget. Gak mungkin kan gue bilang “ini gue lagi ngomong sama temen gue,”.  Yah bisa-bisa sekarang gue di RSJ. Na’udzubillah.
Dan kalo boleh gue bilang, kebiasaan ini ada nilai positifnya juga buat gue. Pertama, gue jadi gak ngerasa sendirian. Gue selalu ngerasa ada seseorang yang nemenin gue kemanapun. Serem ya ? Emang. Kedua, gue ngerasa ada yang bantuin gue kalo gue lagi bingung milih. Mungkin karena dari kecil gue udah dibiasain mandiri. Dan mama selalu pesen, kalo mutusin sesuatu pikirin baik-buruknya. Jadi, temen gue yang satu ini berfungsi untuk ngasih gue pertimbangan a dan b. Meskipun gak jarang juga akhirnya gue bener-bener nanya sama orang lain. Seenggaknya, ketika gue nanya sama orang lain itu, gue sendiri udah punya pertimbangan. Pendapat mereka Cuma gue pake untuk ngeyakinin. Ketiga, temen khayalan gue ini adalah self-supporter terbaik. Ketika gue lagi down, sedih, galau, marah, takut, dan lain-lain, dia bisa jadi penenang buat hati gue. Dia selalu bisa ngasih sisi positif dari hal buruk yang gue alamin.
1 note · View note
littlewordaboutme · 7 years ago
Text
ngomong sendiri-1
Mungkin bagi sebagian orang, nyari temen buat nyampein uneg-uneg a.k.a curhat itu adalah suatu hal yang harus. Ngerasa seneng ketika ada seseorang atau lebih yang dengerin apa yang dia alamin saat itu. Entah suka atau duka, yang jelas ada orang lain yang juga harus tau tentang keadaan dia. Karena untuk nyimpen suatu hal sendirian, dia gak sanggup. Itulah mungkin kenapa kita kenal dengan sebutan ‘sahabat’. Sahabat yang selalu dengan setia bilang ‘kalo ada apa-apa jangan dipendem ya, cerita aja sama gue.’ Dan berbagai kalimat sejenis lainnya.
Karena gue nyebut itu untuk sebagian orang, maka pasti ada sebagian orang lainnya yang gak seperti apa yang gue bilang tadi. Kita kenal istilah ekstrovert dan introvert. Buat orang-orang ekstrovert, mungkin bergaul dan ngobrol dengan orang lain adalah hal yang mengasyikkan. Entah itu orang baru atau yang sudah dikenal, entah itu satu atau seribu orang, mereka akan dengan senang hati berbicara ini dan itu. Beda banget sama orang-orang yang punya kepribadian introvert.
Kebanyakan orang introvert yang gue kenal, mereka hanya akan curhat sama orang-orang tertentu yang ‘nyambung’ dengan mereka. Dan untuk sampe ke kata ‘nyambung’ itu butuh proses yang gak sebentar. Karena umumnya introvert adalah golongan orang-orang yang tertutup. Tertutup disini kalo menurut gue kayanya untuk hal-hal yang sifatnya pribadi ya. Artinya, orang-orang introvert juga bisa ramah sama siapa aja. Cuma, kalo udah lagi ngerasa ada sesuatu yang ngeganjel, ya misalkan ada masalah keluarga, atau apapun itu yang kurang enak, dia akan milih-milih. Hatinya akan nilai dari sekian orang yang dia kenal, siapa yang ‘srek’ untuk dijadiin tempat curhat. Menurut si introvert ini gak sembarang orang bisa denger kisah hidup dia. Tapi ini dari perspektif gue sih ya. Sepengamatan gue yang gak ada apa-apanya ini ya begitu.
Cukup lah segitu buat pengantar hehe. Sebenernya disini gue yang mau curhat.
Gue pernah ikut tes kepribadian lewat sidik jari gitu waktu di pondok. Entah apa namanya lupa. Dan hasilnya, gue adalah orang introvert-intuiting. Bener juga emang. kayanya sejak nyokap hamil gue juga udah keliatan tanda-tandanya. Nyokap bilang semasa hamil gue beliau gak doyan makan, dan gak suka jalan-jalan alias diem aja di rumah. Berbanding terbalik ketika nyokap hamil abang gue. Terbukti kan pas gue lahir, terus gue semakin besar dan akhirnya tumbuh jadi gadis manis yang gak banyak ngomong. Tapi herannya, gue punya satu kebiasaan yang bisa dibilang freak, aneh, nyeremin yaitu suka ngomong sendiri. Gak tau sejak kapan kebiasaan ini dimulai. Mungkin bakal sedikit creepy ya kalo gue cerita hal ini. tapi plis jangan parno, karena gue 100% normal.
Dari kecil gue suka banget sama yang namanya boneka. Mungkin sekarang boneka gue udah gak muat kalo dikumpulin di satu lemari. Wajar kan, gue anak cewe, kerjaan gue ya maen boneka. Karena gue gak punya sodara cewe di rumah, gue selalu maen sendiri. Pura-pura bikin drama gak jelas yang gue selalu jadi narator sekaligus pemainnya. Mungkin dari situ kebiasaan ini muncul. Dari kecil juga gue udah rajin nulis diary. Setiap hari gue selalu ceritain apa aja yang gue alamin. Nah, lo tau sendiri kan kalo nulis catatan harian itu-apalagi waktu bocah-selalu diawali dengan kalimat “dear diary…” seakan-akan lo lagi cerita sama seseorang, ya gak sih? Kalo emang enggak, berarti Cuma gue yang ngerasa gitu. Setiap kali nulis diary, gue selalu sisipin kata ‘gals’ yang berarti gue lagi cerita sama banyak orang. Ini kebiasaan sejak Tsanawiyah seinget gue.
1 note · View note
littlewordaboutme · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Udah mau musim panas. Baik-baik dijaga emosinya. Diawetin senyumnya.
0 notes