Text
Meskipun dihisabnya masing-masing, tapi kita bisa saling membantu untuk masuk surga sama-sama.
Mungkin itu salah satu aalsan Allah nikahkan kita berdua. Biar ada yang saling dukung, saling bantu, saling ngingetin satu sama lain, sebelum akhirnya menghadap Allah sendiri-sendiri.
Bukankah jalan bersama lebih baik daripada jalan sendiri?
1 note
·
View note
Text
Kayanya aku ga pantes nanya "apa yang salah" kalo shalat wajib masih suka ditunda, shalat sunah masih belum diusahakan, tilawah masih jarang2, dan nyimak kajian tidak dirutinkan.
Sebelum nanya "apa yang salah" di dal kehidupan kita, coba beneran aja dulu yang tadi. Kamu tau itu dulu fondasinya, baru yang lain-lain 👌
1 note
·
View note
Text
Salah satu hal yang bikin aku kaget setelah menikah: ada orang yang nurut kata-kata aku. Walaupun seringnya hal kecil doang sih.
Contoh:
me: kamu ke karawang gapake baju panjang aja? Dingin ga sih malem? Pake nih.
him: masa pake itu? yaudah...
me: kamu ga naik mobil aja? kemarin kan udah touring
him: tapi naik mobil mahal
me: tapi kamu belum sehat banget
him: oke.
Setelah beberapa lama..
me: kamu berangkat naik apa jadinya?
him: kan kata kamu naik mobil aja?
ckckckck
Rada tidak nyangka karena aku pribadi ga suka disuruh2 orang tapi ada orang yg mau aku suruh2 🤣
kalo tanya Hari alasannya apa, dia bilang, "biar aku tenang kalo dapet ridho istri"🙂🙂
Jadinya aku pun sekarang latihaan nurut kalo disuruh sama suami, sekalipun itu beda preferensi 🥲🙏🙏🙏
#longlifelearner
0 notes
Text
You are not your face, not your money, not your career, not who is your husband/parent nor where you live.
You are your value. That is something that you can hold wherever you are / whatever you wanna be.
1 note
·
View note
Text
Salah satu hal yang aku suka dari menulis adalah:
Tulisan mengingatkan aku tentang apa yang aku lakukan / yang aku percayai di masa lalu.
Seiring berjalannya waktu, dengan banyaknya hal yang kita hadapi di masa depan, kadang kita merasa lupa tentang nilai-nilai apa yang selama ini selalu kita pegang.
Melihat tulisan lama membantu aku mmenemukan arah lagi saat aku merasa tersesat di jalan yang sekarang.
1 note
·
View note
Text
Semuanya cuma tentang Allah suka atau gasuka.
Karena kalo mampu ga mampu mah emang kita ga mampu kalo bukan Allah yang mampukan.
Dan mau ga mau mah mah belum tentu apa yang kita gamau teh buruk buat kita, dan sebaliknya.
"Hidup adalah seni merespon segala skenario yang Allah kasih buat kita."
6 notes
·
View notes
Text
ton ton, don don, kira kira, bura bura, banyak kata dalam bahasa jepang yang berasal dari simbolisme bunyi, yang menunjukkan betapa mereka aware dengan suasana2 indriawi yang beragam. Sekecil apapun mereka bedakan dan perhatikan. Makanya para pengrajin juga sering disebut sebagai perwujud ikigai 💙
0 notes
Text
Butuh waktu yang lama dan riset yang panjang untuk menghasilkan sebuah formula muskmelon. Padahal kenikmatan rasanya cuma bisa kita dapat sesaat. Dan kita tidak bisa mengabadikan rasa dalam foto tapi toh tetap dilakukan orang Jepang. Karena mereka menghargai kebahagiaan2 kecil. Mereka hadir di waktu dan tempat saat ini.
0 notes
Text
Hari ini baca lagi buku IKIGAI yg kubeli beberaa waktu lalu di Playstore. Kalo dipikir2, konsep IKIGAI ini banyak banget irisannya sama konsep Fitrah Based Life. Kurang konsep tauhid nya aja.
Salah satu hal yg sama itu mengawali dengan hal kecil yang paling sesuai dengan dirinya atau lingkungan lokal nya. Kenapa Allah lahirkan kita di Indonesia bukan di Amerika? Kenapa Allah lahirkan kita di zaman ini bukan 100 tahun lalu atau 100 tahun lagi? Karena pasti Allah pengen kita mengoptimalkan apa yang ada di hadapan kita sekarang. Bukan cuma dam diri tapi juga di alam 💙
Sejak dulu pernah ngefans banget sama Jepang dan walaupun sekarang Jepang kesannya kaya stuck apalagi dibandingkan dengan gempuran budaya Korea, tapi tetep ada banyak hal yang bisa dipelajari dari Jepang :") 👍
0 notes
Text
"Sebaik-baiknya orang...."
Aku sering banget denger hadist di atas tapi ga pernah bener2 memaknai hadist tsb. Coba ulang2 deh.
"Sebaik-baiknya orang..." yg berarti gaada definisi baik lain selain yg ada di kalimat lanjutannya. "..yang mempelajari Al Quran daj mengamalkannya.
Hari ini baca buku "Dalam dekapan mukjizat Al Quran" dengan seorang Ibu yg berusaha menghapal sedikit demi sedikit. Se ayat demi se ayat setiap hari. Ga harus langsung 30 juz. Karena ngebayanganginnya aja udah berat kan.
Mulai dari surat2 juz 30 dan 29. Bisa ngga li? Mau mulai kapan? Bismillah....
0 notes
Text
Jadi inget dari Ust oemar mita lagi kemarin.
Beliau bilang,
Kalau nilai kita cuma dihitung dari seberapa banyak ibadah kita,
mungkin jumlah shalat abu bakar lebih sedimit dari kita. Jumlah ramadan yang dilewatin Abu Bakar lebih sedikit dari kita.
Islam kan gak turun dari beliau lahir.
Beda banget sama kita yang sejak kecil udah belajar solat puasa. Sampe sekarang udah berapa tahun?
Tapi apakah kedudukan kita lebih tinggi dari Abu Bakar?
Masih jauhhh. Jauhhhhh banget keduduka kita sama Abu Bakar huhu karena yg paling utama bukan cuma kuantitas.
Tapi bagaimana kita MENGHADIRKAN HATI. Bahkan bukan cuma dalam solat puasa. Tapi dalam SEGALA AKTIVITAS.
Milih menu makan karena Allah suka, tidur lebih awal karena Allah suka, bekerja hari ini karena Allah suka, dst. Dari hal kecil sampe besar karena Allah suka.
Semoga Allah ridho dengan semua ibadah kita ya huhu
1 note
·
View note
Text
Akhir-akhir ini 'dipaksa' untuk menyerap ilmu daei berbagai sumber, mulai dari kajian, webinar, termasuk buku Fitrah Femininitas Bunda yang baru aku baca barusan. Bagaimana mereka berubah setelah ikut kuliah Bang Aad.
Aku makin sadar kalo ilmu adalah kunci dari semuanya. Seperti yang Allah bilang di QS Al Kahfi 68:
"Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
Jadi semangat menuntut ilmu ya. Jangan lupa adabnya juga. Semoga niatnya senantiasa lurus. Allah bimbing selalu 💙
0 notes
Text
Setiap anak punya fitrah belajar. Termasuk kita.. semua pekerjaan yang kita lakukan, semua hasil olah pikir, itu karena Allah udah kasih bekal nya. Semua sudah ada fitrahnya..
0 notes
Text
13 April 2021
Setelah hampir 2 tahun sejak pertama kali nonton Sirah Nabawiyah eps 1, akhirnya selesai jugaaaaa sampai eps 25!!
Apakah liana masih ingat semua detail kisah nya? Oh tentu tidak 🤣
Kalo gambaran besarnya ingat? Ingat dong!
Apa ruhiyah nya bertambah? Bertambah banget! Apalagi setiap habis dengar.
Apa makin kangen Rasulullah? Makin makin makin 🥺
Habis ini pengen denger kajian apa lagi?
Antara ngulang lagi dan nyatet bener2, dan atau dengerin kisah masing2 sahabat 🥺 (dan sekarang lagi otw dengerin kisah sahabat bareng temen2 balin yeay)
Jadi ceritanya, 2019 aku ditugasin mentorku buat nonton sirah nabawiyah dari ust khalid eps 1 - 4.
Aku dengerin dengan sungguh2 sambil nyatet panjang banget dan emang lebih nempel jadinya, dan seruuu! Banyak yang ternyata aku baru tahu.
Karena aku dari sekolah umum juga, selama ini belajar sirah cuma sekilas2 doang, bahkan itu pun pas sd kayanya.
Habis itu berbulan2 ga dilanjut karena mulai banyak kegiatan, kerja, dsb, dan jadi banyak excuse gapunya waktu buat duduk fokus 2 - 2,5 jam (padahal kalo nonton drama mah bisa2 aja ya🙂).
Akhirnya sejak tahun lalu, aku coba rutinkan dengar ini, 10 menit aja per hari.
Yap! 10 menit. Itu pun kadang sambil siap2 kerja atau sambil jalan pagi.
Terlepas dari bagaimana seharusnya dengar kajian.
Aku berpikir, daripada aku terus2 an ngeluh gapunya waktu 2 jam to. Mending aku kecilkan barrier nya.
Dimulai dengan yang mudah.
Kalo kata buku atomic habits, salah satu cara membentuk kebiasaan juga dengan dibuat mudah kan?
Dan akhirnya selesai jugaaaa. Mungkin ini yg namanya the power of 1% setiap hari.
Di ramadan tahun lalu, aku bilang ke temen2, "masa nonton drama ber puluh2 episode bisa, nonton sirah selama ramadan ini ga tamat?"
sekarang mah aku cuma mau bilang, "kalo tidak bisa lakukan semuanya, setidaknya jangan tinggalkan semua.
kalo tidak bisa 2 jam per hari, ya 10 menit aja deh~"
Kenapa siiii kita harus denger sirah?
Temen2 penasaran ga sih, kenapa sejak SD kita selalu dibilangin bahwa satu2 nya idola terbaik adalah Rasulullah.
Yang kalo ada anak ditanya idola nya siapa trus dia jawab Rasulullah, respon auto orang:
'wiiii keren banget!'
Meanwhile liana,
"Iya tau Rasulullah itu Nabi kita. Tapi apakah harus auto jadi idola?" 😅
Kita sering dijejelin dengan kesimpulan2. dengan doktrin2. Tanpa tahu why nya apa. Tanpa tahu kisah dibaliknya.
Dengan tau kisah perjalanan Rasul dari awal sampai akhir (bahkan di seri kajian ust Khalid ini 3 eps awalnya tentang latar belakang Arab saat itu), kita jadi pahaaaam alasan2 di balik "doktrin" itu.
Kenapa wajar banget kalo Rasulullah kita jadiin idola. Wajar banget kalo kita merasa rindu sama Allah.
Btw, kalo dah denger sirah jadi pengen umroh deh beneran. Semoga Allah mudahkan jalan kita untuk mengenal Rasul-Nya, baik via kajian, dan segera via umroh hehehehee aamiin 🥺
2 notes
·
View notes
Text
Menolak kerusakan harus didahulukan daripada terraihnya kebaikan.
Taubat atas dosa-dosa di masa lalu harus segera dilakukan sebelum maju ke meda jihad.
Karena kemaslahtan sejati hanya akan dicapai dalam kondisi kemungkaran dan kerusakan minimal.
Maka jangan muluk-muluk mencari kebaikan jika sumber keburukannya belum kita selesaikan.
ーRefleksi buku Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim
1 note
·
View note
Text
Aisyah adinda kita
Yang sopan dan jelita
Angka SMP dan SMA
Sembilan rata-rata
Pandai mengarang dan organisasi
Mulai Muharram 1401
Memakai jilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya
Itu adalah 2 penggal lirik lagu Bimbo berjudul Aisyah Adinda kita yang dirilis tahun 2007 an. Memberikan semangat berjilbab kepada para pemudi.
Bapakku biasanya sering muter lagu itu (bersama dengan lagu-lagu Bimbo lainnya) selama ramadan atau menjelang ramadan.
Dan liana sendiri waktu SD jujuuurrr merasa semngat mendengar sosok aisyah di lagu itu.
Kata Ust Salim A. Fillah, dalam buku Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim, proyek pemikiran harus disupport oleh proyek budaya.
Bagaimana supaya satu pemikiran lebih menempel dalam setiap orang? Melalui produk budaya~
0 notes
Text
"Tidak ada kebaikan pada orang yang tidak mudah akrab.."
Komunikasi adalah kunci awal dakwah. Bagaimana bisa kita menyampaikan isi kalam Allah dengan baik kalo berkomunikasi saja kita tidak bisa?
Yo mangat, li. Bisa yo bisa.
0 notes