Text
Aku masih terus belajar馃崈
Hari-hari berlalu begitu cepat, secepat kehadiranmu yang saat ini berubah menjadi sosok yang tak pernah ku temukan di sudut manapun di hari-hariku.
Setiap bagian dari waktu yang sudah terlewati, tak pernah ku rasakan bahwa perasaan itu telah berubah sedemikian rupa, atau bahkan mungkin belum saja, ya... Tapi, memang benar tak bisa ku pungkiri bahwa kehadiran sosokmu di hari-hari lalu memberikan sesuatu yang tak bisa dengan mudah hilang begitu saja.
Di setiap hari, waktu, bahkan perjalanan-perjalanan yang ku arungi sendirian saat ini selalu terselip pikiran tentang sosokmu, carut marut perasaan tentang mengapa sosokmu begitu cepat berlalu, juga tentang mengapa rasanya sesulit itu untuk bisa ikhlas.
Jika ku katakan aku sudah melupakanmu, tentu saja kau tau itu adalah sebuah kebohongan, sesuatu yang berusaha ku sangkal sebab nyatanya memang belum ada yang berubah sedikitpun bahkan sejak hari dimana kita memutuskan untuk kembali asing dan menjalani hari seperti biasanya tanpa masing-masing kita. Kamu tau? bahkan sikap dingin yang ku terima dari sosokmu setelahnya tak juga mampu membuat segalanya berubah.
Saat ini aku hanya terus berusaha untuk menerima, menyadari bahwa memang kita semua pasti akan selalu mendapati siklus ini, pertemuan yang pada akhirnya kita akan mendapati sebuah momen perpisahan, kehilangan, dan juga hal-hal dimana bahwa memang manusia tidak akan selalu bisa bersama.
yaa, aku sedang belajar, belajar menerima bahwa memang saat ini sosokmu telah berlalu dari hidupku, berlalu menjauh dari setiap harap juga angan kita di hari lalu.
Jika di suatu masa yang jauh di sana kau masih menemukanku dengan segala hal yang belum berubah, aku hanya ingin meminta maaf dan semoga kau bisa memakluminya, sebab memang sosokmu begitu berarti di hari-hari lalu bahkan sampai pada hari ini.
Tidak ada harap yang lebih besar saat ini selain menginginkan kebaikan untukmu juga keluarga. Thankyou for everything, i'm lucky because i met u.
Bekasi, 25 Mei 2023.
9 notes
路
View notes
Text
Masih Jelas Berjejak
Pada perkara yang telah diputuskan bersama beserta tapak kaki yang telah kita pilih akan melangkah kearah mana, kau tau, tak ku temukan celah kosong untuk menatap sesuatu tanpa jejak.
Ganjil yang sempat menggenap memberi segebung cerita dan kini ia melahirkan bayang-bayang yang sulit untuk ditepis.
Sungguh, tak bisa ku pungkiri waktu berjalan pun tak juga menyurutkan daya ingatku, bahkan meski hanya sebesar noktah yang pernah terpaut disana.
Bahkan kali ini, aku terpaku pada ingatan tentang bagaimana seseorang bisa sedemikian rupanya bersedia menanggalkan dirinya sendiri demi perubahan yang diinginkan orang lain.
Tidak, kali ini aku bukan sedang mengingatnya, tapi lagi-lagi semua itu terbesit di ingatan tanpa bisa ku tepis. Ya, hari-hari berlalu bukannya membuatku semakin melupa namun malah sebaliknya, sebab ternyata, tak pernah ada yang hilang semenjak hari itu, karena ia masih ada disana, di ruangan yang penuh kasih sayang, di jatung hati.
Hai, hari ini ingin ku sampaikan dan ku beritahu, bahwa sampai detik ini semua tentangmu masih lekat bersamaku, bersama rasa yang sempat ku bangun dengan susah payah, kau tau semuanya meninggalkan jejak, bahkan terhadap hal-hal kecil yang dahulu mungkin hanya sekilas.
Hari-hari berlalu, tapi tak satupun cerita yang sudah sukses terluput dari ingatanku. Aku terus berupaya, tapi biarkan ia mengalir seperti arus air di sungai, tanpa dipaksa untuk dibendung, sebab kelak arus itu akan tau kemana ia akan bermuara.
Bersama pijakan-pijakan yang sedang ku buat kokoh, aku percaya suatu saat nanti kita akan berdamai, terutama aku, berdamai dengan segala cerita dan rasa yang sempat terbentuk, berdamai bersama keputusan-keputusan yang sudah kita yakini dapat memberikan kebaikan.
Hilang dan lupa bukan wewenangku, maka itu tak akan pernah ku paksa, sejatinya aku hanya sedang menikmati prosesku sebelum akhirnya terbiasa.
Bekasi, 12 Januari 2023. Pukul 17:37. Ditulis bersama rasa yang belum berubah.
15 notes
路
View notes
Text
Izinkan aku tetap menulisnya
Kau, adalah sosok yang tak pernah ku sangka akan menjadi pemeran utama dari segala tulisan-tulisan yang ku buat di akhir tahun 2022 kemarin, sekaligus rasa yang tak pernah ku harapkan ia hadir, tapi ternyata segalanya mengambil peran cerita dan perjalanan hidupku di penghujung tahun kemarin.
Tak ku sangka ternyata semuanya begitu membekas, memberikan rasa yang teramat dalam, dan seluruh harapan yang ku punya sempat melambung begitu tinggi saat bersamamu.
Kau tau, ini berbeda. Entah bagaimana harus mendeskripsikan perbedaannya, namun segalanya betul tak pernah terbesit dalam benakku. Bukan hanya tentang sosokmu, tapi juga tentang perjalanan dan rasa yang terbentuk setelahnya.
Mungkin, bagi orang lain itu terbilang singkat, tapi ku tau, tidak untuk kita. Sesama sosok yang penuh cemas, khawatir, dan perasaan kesepian, aku tau itu cukup berarti.
Asing dan jarak yang bertemu, telah menggenapkan kita satu sama lain, mengisi kekosongan beserta kehampaan di ruangan yang cukup berdebu disana, di relung hati.
Entahlah, bagiku menemuimu adalah persinggahan yang cukup menghilangkan dahaga perasaan sendiri yang sudah lama menggelayuti diri. Bersamamu, ku temukan sosok yang tak pernah alpa menjadi pendengar dan penenang, mungkin di titik itulah aku merasa berarti dengan kehadiranmu.
Saat ini, biarkan aku menulis, biarkan ku torehkan segalanya, dan izinkan aku untuk tetap bersama prosesku, sampai waktu membuatku sembuh bersama terbiasanya diriku tanpamu.
Bekasi, 02 Januari 2023. Pukul 19:16. Ditulis di ruang kamar, bersama rasa yang masih sama.
#perjalanan#pertemuan#pembelajaran#bertumbuh#cerita#tulisan#tentang hati#ikhlas#kasih sayang#nyaman#cinta
19 notes
路
View notes
Text
Perjalanan Mengupayakanmu.
Aku ingin menggapaimu, mendekapmu se-erat apapun yang ku mau, menjadikanmu sebagai partner dalam perjalanan ini, dan aku berharap, bahwa dimanapun dan kapanpun perjumpaan kita, aku selalu menemukan bahagia bersamamu.
Kapankah aku bisa memecahkan teka-teki kerumitan dirimu? Tidakkah kau ingin mengizinkan diriku untuk bisa menjumpaimu dengan perasaan cinta dan bahagia? Sebegitu sulitnya kah kau untuk menerima diriku menjadi bagian dari orang-orang yang terus membersamaimu?
Dalam perjalanan yang sedang ku arungi ini, aku berharap kau menerima kehadiranku untuk bisa mencintaimu dengan setulus-tulusnya rasa. Meskipun aku yakin, bahwa akan ada masa, momen, dimana aku bisa menatapmu dengan penuh rasa cemas, khawatir tak mampu dengan baik membersamaimu.
Tapi paling tidak, aku ingin mengucapkan satu hal. Terima kasih yang dengan atas izin Allah mampu mempertemukan kita, menjadikan kita sedekat ini, meskipun rasanya masih hambar.
Aku, menunggu dimana perjumpaan kita terasa sangat membahagiakan:")
Dariku, seseorang yang sedang memperjuangkanmu. Saturday, 11 Juni 2022.
32 notes
路
View notes
Text
Kita sedang menatap pada jalan yang tak terbatas, entah sepanjang apa jalan yang akan kita arungi kedepannya, namun tentu pasti akan ditemui sebuah jalan berkerikil tajam, berkelok nan terjal yang mungkin mampu membuat diri terseok-seok, bahkan mungkin membuat diri terjatuh.
Kita, sedang bertumbuh, menepis segala keraguan dalam diri. Menenggelamkan luka-luka yang pernah tercipta di masa lampau lalu membalutnya dengan prasangka baik akan takdir-Nya.
Perlahan, kita terus membalut luka dan menyeka sisa-sisa air mata kesakitan, kepayahan dan segala bulir air mata yang jatuh tersebab kesesakan di dalam dada.
Teruslah berprogres wahai diri, membungkam riuh dalam pikiran, dan menciptakan sebuah stimulus positif ke dalam otakmu, bahwa segala hal akan mampu kau jalani dengan hati yang lapang, sebab kau pun sekarang yakin bukan bahwa apa yang sudah menimpamu adalah takdir dari-Nya yang tidak akan mampu kamu tepis?
Maka, coba ingatlah pada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala "Tida ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lahul Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya." (Q.s Al-Hadiid : 22)
Semoga dengan mengingat firman Allah tersebut hatimu menjadi tentram dan lapang. Bertumbuhlah wahai diri, sebagaimana engkau menginginkannya馃崈馃枻
Dariku, seseorang yang menemanimu lewat tulisan馃尰
0 notes
Text
"Memaksimalkan Kesempatan"
Manusia memang seringkali mengabaikan banyak hal, termasuk membiarkan hari-hari yang ia dapati berlalu begitu saja tanpa progres yang jelas untuk kedepannya. Padahal, setiap hari yang didapati dalam hidup ini adalah bagian dari anugerah yang patut kita syukuri.
Terkadang, kita memang perlu untuk memaksakan diri agar tidak terlena menghabiskan waktu-waktu yang ada dengan percuma. Yaa, mungkin memang efek rasa senangnya bisa langsung dinikmati saat itu, tapi dampak kedepannya? Kita menjadi manusia yang tidak produktif, bahkan dengan risiko terburuknya adalah perihal kebiasaan buruk yang akan semakin sulit ditolerir.
Maka, sudah sepatutnya kita bisa mengatur waktu kita dengan baik. Mengawali hari dengan menentukan skala prioritas dan menjalankannya dengan planning yang jelas. Membangun kebiasaan baik itu memang tidak mudah, karena memang kita tidak bisa merasakan dampak positifnya dengan instant, tapiii itu semua bisa kita rasakan dalam jangka waktu yang panjang, atau paling tidak kita bisa menyebutnya sebagai investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak besar bagi kehidupan kita kedepannya, in syaa Allah.
Jadilah bagian dari orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk sesuatu yang bermanfaat, yang dengannya berarti kita sudah menyiapkan diri kita untuk bisa bertanggungjawab di hadapan Rabb atas waktu yang kita dapatkan selama ini. Sebab pada hakikatnya kita semua adalah pemimpin bagi diri kita pribadi, layaknya sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam;
"Masing-masing kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya..." (HR. Bukhari dan Muslim)
Teruslah memohon pertolongan kepada Rabb dari umur yang sia-sia. Laa hawla wa laa quwwata illa billah, barakallahu fiikum.
8 notes
路
View notes
Text
Perlahan, Semua Butuh Proses.
Setiap dari diri kita, baik itu perihal sudut pandang, gaya hidup, cara bicara, keyakinan dan lain sebagainya begitu besar dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu lingkungan. Diri kita saat ini, tidak lain dan tidak bukan adalah bentukan dari lingkungan, apa yang kita yakini, percayai, adalah hasil dari apa yang kita terima selama ini dari lingkungan. Berbilang waktu begitu membuat pekat sebuah keyakinan dalam diri seseorang, rasanya seperti sesuatu yang sudah mendarah daging sampai sulit untuk dipisahkan.聽 Penerimaan dan keyakinan setiap orang terhadap suatu hal dalam kurun waktu yang cukup lama itu tidak akan dengan mudahnya tergantikan dengan keyakinan baru yang dibawa oleh orang lain, meski hal itu dianggap benar. Memberikan pemahaman yang dianggap benar pada seseorang yang sudah lebih dahulu meyakini sebuah pemahaman adalah salah satu usaha yang membutuhkan effort yang cukup besar. Sebab keyakinan dengan pemahaman bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun tidak akan dengan mudahnya tergantikan hanya dengan sehari dua hari. Namun, jika Allah berkehandak tidak ada yang mustahil. Biidznillahi Ta鈥檃la. Tetap ikhtiar, do鈥檃 dan tawakkal. Semoga Allah mudahkan:)
1 note
路
View note
Text
Bentang lapang sebuah penerimaan.
Memendung ditengah diri yang sedang bertumbuh, sebab kehidupan dalam putaran waktu telah membuka tabir sebuah kenyataan.
Berbilang pernyataan yang kerap kali terngiang dalam ingatan, berbilang tanya yang kerap kali ingin terlontar namun selalu saja berusaha untuk ditepis oleh hati, menghadirkan cemas yang tak berkesudahan.
Tak ingin menanti sebuah klarifikasi, namun pulak tak ingin terombang-ambing oleh sumpeknya kecemasan yang kian hadir.
Tak disangka, segalanya begitu cepat terjadi, pertanyaan dan kecemasan yang kerap kali mengeruak dalam diri, kini terjawab sudah.
Degup jantung yang berdegup semakin cepat, diri yang tetiba melunglai dan pandangan yang mulai kabur diiringi oleh jatuhnya air mata yang sudah tak terbendung, tangisnya pecah, semua kecemasannya kini menjadi kenyataan, rasanya seperti tak terima dengan kenyataan yang ada.
Tangis, sesak,rasa takut, dan segala bentuk yang dirasa kala itu seperti sebuah hantaman yang tak mampu untuk ditepis.
Namun, kenyataan tetaplah kenyataan. Berbilang tahun menuju sebuah pendewasaan membuat diri semakin mampu menerima bahwa dalam hidup ini memang ada kenyataan yang harus bisa kita terima dengan hati yang lapang, sebab kenyataan dalam hidup taakan mampu terhapus oleh waktu, berapapun lamanya waktu berjalan.
Semoga gerbang penerimaan sudah benar-benar tertanam dalam hati, sebab jika tidak, akan selalu ada hal yang mampu menggores hati hingga menimbulkan luka.
Tak apa jika pernah lebam membiru bahkan sampai menghitam, kini semua itu akan menjadi torehan indah untuk sebuah proses bernama 'penerimaan'.
Tak luput terucap, biidznillah, bahwa segala hal tak lepas dari pertolongan Rabb Yang Maha Kuasa. Alhamdulillah 'ala kulli hal馃崈
6 notes
路
View notes
Text
Siap menerima, sebab kau sudah memutuskan.
Ketika seseorang memutuskan untuk berkontribusi pada sebuah ruang lingkup, maka ia harus sudah mampu menerima segala bentuk 'penolakan' yang mungkin saja bisa terjadi. Memutuskan untuk bisa mengambil andil serta mendedikasikan diri untuk sesuatu hal, mengharuskan seseorang itu untuk bisa melapangkan hati yang sebesar-besarnya. Sebab, ia akan menerima segala bentuk respon baik positif dan negatif dari berbagai pihak.
Jika kehadiranmu didalamnya tidak diterima, hhmmm mungkin lebih tepatnya 'belum diterima', maka tak perlu risau dan tetaplah memberikan yang terbaik, sebab tujuanmu bukan semata-mata untuk mendapat penerimaan atau sebuah pengakuan dari orang lain. Tapi, yang lebih dari itu...
Adalah untuk memberi kebermanfaatan, membantu sesama, serta tidak lain dan tidak bukan agar Allah ridho terhadap apa yang berusaha kita lakukan. Berharap dengannya mampu menjadi amal jariyah yang kelak akan menjadi pemberat amal kebaikan di akhirat kelak.. in syaa Allah, Allahumma aamiin.
Maka, kuatkan hati, tegapkan langkah. Sebab tak payah kita menyerah pada situasi yang memang mungkin orang lain juga mengalami demikian.
@lelihdyt
1 note
路
View note
Text
Sebab kau butuh memaafkan untuk bisa melapangkan hati馃崈
Kita memang tak bisa membatasi seseorang dalam berbicara serta mengatur bagaimana sudut pandangnya. Terkadang, perlakuan seseorang itu terlalu mengganggu, menyakitkan bahkan melukai hati. Namun sayangnya, banyak orang-orang yang tak bisa memposisikan diri sebagaimana orang lain. Ia tak mengerti bagaimana kondisi serta suasana hati seseorang kala kalimatnya mulai terucap, apakah kalimat tersebut menggoreskan luka atau tidak.
Namun di posisi lain, sebagai seseorang yang mungkin merasa terganggu, terusik, ataupun terluka atas ucapan serta perlakuan orang lain, dirinya tentu tak bisa berbohong atas apa yang ia rasakan, ia merasa capek, sakit dan mungkin pulak merasa tidak dihargai... Tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang itu bisa kecewa, dan betul-betul terluka. Andai saja ia termakan oleh ego serta emosinya, maka mungkin amarah itu akan terus berlangsung entah sampai kapan.
Tapi sayangnya, ego yang meliputi emosi serta amarah itu tak berguna apapun. Hatinyaa hanya semakin terluka kala ia menyimpan amarah pada seseorang yang memang betul sudah menyakitinya. Bersikap dingin serta mendiami seseorang yang melukainya hanya menambah luka di hati. Sebab ia tahu, bahwa manusia memang bisa saja melakukan kesalahan, dan tentu takan pernah luput dari kesalahan, begitupun dengan dirinya.
Bagaimana bisa ia bersikap begitu arogan pada saudaranya sendiri, menyimpan amarah serta tak ingin memaafkan sedangkan Rabbnya adalah Maha Pemaaf:""
Maka kini, ia rendam segala sesak dan amarah yg tersimpan didalam hati dengan mengobarkan maaf yang seluas-luasnya pada jiwa yang tentu tak luput dari kesalahan, serta ia berusaha untuk memberikan udzur atas apa yang sudah saudaranya lakukan tersebut.
Terima kasih karena sudah meredam ego yang ada dalam diri, semoga hatimu semakin lapang karena sudah mampu untuk memaafkan馃挍馃尰 Barakallahu fiikum..
58 notes
路
View notes
Text
Menuju Hari Yang Ditunggu馃崈
Sudah mendekati akhir bulan Ramadhan, hampir sampai pada puncak kebaikan dengan keutamaan lebih baik dari 1000 bulan. Semakin hari maka semangat itu harus semakin ditumbuhkan, kekuatan jiwa harus semakin diperkuat. Karena jika tidak, maka sungguh kita hanyalah orang yang betul-betul merugi.
Mendapatkan bulan Ramadhan adalah sebuah kenikmatan yang Allah berikan bagi hamba-Nya, karena itu berarti Allah membiarkan hamba-Nya untuk berikhtiar mendapat ampunan serta tiket menuju syurga-Nya馃尰
Yaa Rabb, jadikanlah buah dari ketaatan kami di bulan Ramadhan sebagai ajang agar kami dapat meraih derajat "Taqwa" di sisi-Mu serta ampunilah dosa-dosa kami yaa Rabb... Aamiin Allahumma aamiin
1 note
路
View note
Text
Biarkan Kita Memulainya Lagi馃尡
~~~
Mencintai serta menjalin hubungan dengan seseorang sebelum akad adalah sebuah kesalahan. Sebab, kita tak pernah ada di titik mendapat ridho-Nya dengan hubungan itu...
Maka dari itu, sebelum rasa kita semakin mengakar dalam hati, maka marilah kita saling melepas, marilah kita saling mengikhlaskan dan marilah kita saling mengubur benih cinta yang sudah mulai tumbuh...
Sebab kita sama-sama tahu, bahwa jika memang sudah takdirnya maka kita akan dipertemukan dan dipersatukan kembali, tentunya dengan cinta halal yang di ridhoi-Nya. Namun jika memang takdir berkata lain, maka kita sama-sama yakin bahwa itulah yang terbaik:)
Mari kita mulai. Untuk tidak lagi memberikan rasa pada orang asing sebelum waktunya. Sebab ia yang nantinya akan ditakdirkan untuk kita, berhak untuk sepenuhnya mendapat rasa cinta itu, dengan tidak terbagi oleh orang di masa lalu馃崄
13 notes
路
View notes
Text
Keinginan yang senantiasa berjalan sesuai kehendak Rabb馃崈
Beberapa tahun langkah itu ku hentikan, bukan semata-mata karena aku tak ingin melangkah. Tapi, karena memang ku rasa pijakan ku belum kuat untuk mampu melangkah menuju perjalanan yang panjang.
Beberapa inginku saat itu ku urungkan. Ada ego yang kian bergejolak kala melihat orang sekitar yang terus berpacu menuju pencapaian. Namun aku? hanyalah diri yang kala itu dipenuhi oleh banyaknya rasa cemas.
Tak ingin menjadi orang yang kian terjebak oleh rasa cemas, maka ku putuskan untuk meredam segala ego yang ada dalam diri.
Lalu ku putuskan untuk bersabar sembari terus berprogres dalam menguatkan langkah, berharap Rabb masih berkehendak atas langkah yang ku inginkan itu:")
Dan...
Yaa ternyata betul, biidznillah, setelah beberapa tahun, setelah mencoba bersabar dengan segala peluh yang ada, kini Rabb berikan kesempatan pada diri ini untuk mampu melangkah pada perjalanan yang ku rasa akan cukup panjang:")
Dan...
Yaa, buah dari kesabaran itu memang manis馃搷
Satu hal yang ku tahu, bahwa memang keinginan manusia tak bisa mengalahkan takdir Rabb. Namun, manusia harus tahu, bahwa Rabb adalah pengatur skenario terbaik bagi setiap hambaNya.
Alhamdulillah 'ala kulli hal馃崈
3 notes
路
View notes