larasinsiya

[larasinsiya]

Keluarga sampai surga

Sadar penuh bahwa diri tak mungkin bisa membalas jasa kedua orang tua. Kian sadar namun sayangnya waktu tak bisa berputar mundur. Semoga, setidaknya rasa terima kasih itu bisa tersalurkan lewat pendidikan dan pengasuhan terbaik yang sedang diupayakan untuk cucu mereka. Sambil terus mendoakan juga berbicara kepada si cucu

"Nak, ayah bunda dibesarkan dengan penuh cinta. Semoga dirimu dapat turut merasakan cinta itu. Jadi anak shalihah yaa. Kita sama sama doakan uti, akung, nenek, dan atok. Semoga kita bisa jadi keluarga sampai surga"

🤲🏻🤲🏻🤲🏻🤲🏻

[larasinsiya]

Jangan berdiri sendiri

Sedih, marah, dan gemeter liat berita tentang owner daycare yg menyiksa beberapa batita. Ga bisa dipungkiri, ngurus anak kecil memang capek. Jangan lupa, kita juga pernah jadi anak kecil. Rasanya kalau bukan karena sayang (dan ridho Allah), memang bakal kerasa bgt capeknya dan akan sangat mungkin terjadi hal-hal yang ga diinginkan

Sebagai orang tua, yang udah pasti sayang, tetap jangan lupa minta diberikan kasih sayang sama Yang Maha Penyayang. Jangan berdiri sendiri. Minta diluaskan sabarnya. Kalaupun harus menitipkan anak, jangan lupa doakan yang dititipkan. Minta ditumbuhkan rasa sayangnya kepada anak kita. Karena nyata banget, ternyata ilmu aja ga cukup, harus terus melibatkan Allah di dalamnya 🥹🥹🥹

Semoga keadilan bisa ditegakkan sebelum mak emak se-Indonesia Raya yang beraksi 🫵😡

[larasinsiya]

Ibu juga (selalu) punya ibu

Hari ini super melow setelah baca tulisan di channel Teh Fufu Elmart. Setelah jadi ibu, hari-hariku jadi lebih sering teringat mamak (panggilan untuk ibuku). Dulu saat kuliah juga sering rindu. Tapi sekarang rindunya terasa beda. Rindu yang seakan turut merasakan betapa penuh perjuangannya beliau membersarkanku 🥹

Alhamdulillah, Allah memberi beliau kesehatan. Meski jauh, aku juga yakin, Allah akan selalu menjaga beliau 🥹

Siang ini aku menatap maryam dalam setelah lelah menyuapi dan membereskan segala keperluannya yang baru 2 hari MPASI. Tanpa sadar air mataku menetes.

"Maryam, dulu bunda juga sekecil maryam loh. Uti sayang sekali sama bunda. Dulu bunda juga makan bubur seperti maryam. Uti yang masakin loh nak"

Maryam seperti mengerti apa yang aku katakan. Bayi 6 bulan itu menatapku sambil tersenyum.

"Bunda kangen sekali loh sama uti. Kita doakan uti yuk"

Seperti yg ada di tulisan teh fufu. Jangan lupa, jangan lelah mendoakan ibu. Karena beliau pun tak pernah lelah mencintai kita 🥹🤍

[larasinsiya]

Setelah jadi ibu

Ternyata setelah jadi ibu, salah satu hal ter-butuh-perjuangan (bagiku) bukan bangun dini hari untuk ganti popok, bukan masak sambil menggendong bayi, ataupun mandiin bayi dan segala keperluannya di pagi hari. Tapi, yang paling butuh perjuangan adalah menurunkan egoku sendiri.

Dulu rasanya semua impian sudah terencana. Tersusun rapi bahkan dalam proposal taaruf yg disusun sepenuh hati (ha-ha). Sekarang, hmm banyak sekali pertimbangan untuk melakukan sesuatu. Bahkan untuk impianku sendiri 😊

Semakin hari semakin merasa ada hal yang harus diperbaiki dari caraku berpikir dan bertindak. Hidup bukan tentang setahun dua tahun. Tapi untuk jangka panjang. Bahkan tujuannya pasti untuk akhirat yang abadi.

Salah satu hal yang aku sangat syukuri dalam hidup adalah dipertemukan dengan suamiku. "Sholat aja dulu", untuk setiap keputusan yang akan diambil.

Pelan-pelan kita susun lagi impiannya. Hmm, bukan. Ternyata bukan impiannya yang disusun ulang. Tapi niatnya, supaya visinya adalah surga yang mulia 🤲🏻✨

[larasinsiya]

Bukan tentang nasi goreng

Dulu sebelum menikah, nasi goreng jadi makanan yang jarang bangettttt aku beli ataupun masak. Kalau ada abang-abang gerobak jual nasi dan mie goreng, hampir pasti aku beli mie gorengnya. Tapi setelah menikah, nasi goreng jadi makanan yg cukup sering aku masak. Selain karena satset, suamiku juga suka. Gatau suka beneran atau takut istrinya merajuk kalo masakannya ga dimakan(?)🤔😂

Ternyata setelah menikah, cukup banyak perilaku yang berubah. Prioritas serta pertimbangan sebelum memutuskan sesuatu pun bergeser. Ada hal-hal yang dulu menjadi 'ambisi' dikurasi lagi supaya benar-benar bernilai ibadah karena trade off nya makin besar. Terlebih setelah Allah amanahkan bayik shalihah, mau ini itu jadi banyak pertimbangannya. Apakah sudah benar-benar untuk Allah?

Sekian cerita tentang nasi goreng. Walaupun sekali lagi ku katakan. Ini, bukan tentang nasi goreng 😊

[larasinsiya]

Melembutnya hati Umar

Selain Rasulullah ﷺ yang mendoakan agar Islam dimuliakan dg masuknya 'salah satu Umar', Umar bin Khattab juga menjadi lembut hatinya setelah mendengar adiknya membaca QS. Thaha, biidznillah

Kebayangnya orang berotot dan sangar bahkan pernah hampir membunuh Rasulullah ﷺ menjadi lembut hatinya karena lantunan ayat suci Al-Quran. MaasyaaAllah 🥹

https://tafsiralquran.id/lembaran-surah-taha-dan-kisah-keislaman-umar-bin-khattab/

[larasinsiya]

Tentang rezeki

Sabtu lalu, aku menemani suami ke acara walimah teman SMAnya. Setelah itu, kami ke TCC yg niatnya mau liat pensi anak-anak SIT Al-Madinah aja. Tapi ya biasa, muter muter dulu sebentar. Pas mau pulang, ternyata ada kuis kahoot. Jadilah dua manusia kompetitif ini ikut, aku bisa masuk tapi iyay gabisa karena sudah full kapasitas kahootnya. Akhirnya kami main kuisnya berdua.

Sebagian besar soal dijawab sama iyay. Dan dan dan, ternyata menang 😂

Waktu pulang, kami pastilah ga berhenti ketawa. Sekejap iyay bilang,

"Memang rezeki harus dijemput ya dek haha" MaasyaaAllah.

Kemudian teringat kisah ibunda Nabi Ismail, Hajar. Ia mengajarkan kita tentang makna ikhtiar.

Shafa-Marwah sebanyak 7x, mencerminkan betapa ia ingin mempersembahkan ikhtiar terbaik dalam menjemput rizki. Ikhtiar tersebut tentu dilandasi keyakinan bahwa Sang Rabb tak mungkin sekali pun menyia-nyiakan hamba-Nya.

Indahnya lagi, Allah menghadiahkan kepadanya air dari arah yang tidak disangka. Bukan di shafa ataupun marwah, tp di dekat kaki bayi mungilnya. MaasyaaAllah

"dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu." (QS. At-Thalaq:3)

[larasinsiya]

Mengabadikan semangat

"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan" (QS. An-Nahl: 92)

[larasinsiya]

Hisab sebelum hisab

Hari ini puluhan orang duduk dan mendengarkan laporan dari 'sahabatku', yang setiap hari aku selalu bersamanya. Beliau memaparkan tentang program-program Ramadhan serta puncaknya berupa halal bi halal hari ini.

Pencapaian program disampaikan satu demi satu. Alhamdulillah, amanah pun berkurang satu.

Sambil menyimak, aku teringat tentang pesan amirul mukminin, Umar bin Khattab untuk 'menghisab diri'. Ya, begitulah cara kita mengingat bahwa selalu ada yang harus dipertanggungjawabkan. Bahkan sesuatu yang sebesar biji zarah pun.

“Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal”

Hisab sebelum hisab,

Semoga Allah ampuni dan selalu berikan ridho-Nya

Barakallahu fiik, 🐟

[larasinsiya]

Balasan sesuai perbuatan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata,

“Jibril datang kepada Rasulullah ﷺ, lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, Khadijah akan datang membawa wadah berisi makanan, atau lauk, atau minuman. Jika dia sudah tiba nanti, sampaikan salam Rabbnya kepadanya, juga dariku. Dan sampaikan kabar gembira kepadanya sebuah rumah di surga dari mutiara cekung, tiada kegaduhan dan keletihan di dalamnya.'” (HR. Bukhari dan Muslim)

[larasinsiya]

Kali pertama nge-eco enzyme

Biasanya sepekan sekali aku nge-food preparation. Biasa lah mamak mamak. Jadi kerasa banget kalo dapurku menghasilkan cukup banyak sampah organik. Setelah beberapa kali nonton tutorial di youtube dan tanya tanya ke temen yg udah sering ngolah sampah organiknya, akhirnya hari ini aku buat eco enzyme.

Hasilnya nanti kita lihat beberapa bulan lagi wkwk. Semoga bisa konsisten untuk newbie yg kadang moody ini 🙏🏻

Yakin bgt masih banyak sampah yg aku belum bisa kelola. Tapi berusaha menjalankan sebuah kaidah fiqih yang berbunyi

"Jika tidak didapati seluruhnya, jangan tinggalkan seluruhnya (yang mampu dikerjakan).”

🙃🙃🙃🙃🙃🙃

[larasinsiya]

Halimatus Sa'diyah dan Keberkahan

Hari itu, tiba-tiba teringat tentang kisah Halimatus Sa'diyah, ibu susu Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ adalah seorang yatim. Kalau secara materi, memanglah tak ada yang mau menjadi ibu susu bagi beliau.

Namun, seorang wanita shalihah bernama Halimatus Sa'diyah lah yang Allah pilih untuk mendapat keberkahan lewat dirinya yang menjadi ibu susu bagi kekasih Allah, Rasulullah ﷺ

Suatu hari, Halimah, suami, anaknya, juga beberapa ibu yg tengah mencari anak susuan sedang dalam perjalanan bersama dengan ontanya yang sudah tua. Perjalanan terasa berat ditambah dengan musim paceklik kala itu. Setelah Halimah memutuskan untuk menjadi ibu susu bagi Rasulullah ﷺ, kesusahan itu terasa sirna begitu saja.

Setelah menggendong Rasulullah ﷺ, kepayahan dalam membawa barang tak lagi dirasakannya, air susunya pun mengalir deras sehingga membuat kenyang Rasulullah ﷺ bayi dan juga bayinya, begitu pun onta tuanya dapat menghasilkan susu yang banyak sehingga membuat kenyang dirinya dan suaminya. Keledainya pun menjadi sangat perkasa meski telah menempuh perjalanan sekian jauh.

Begitulah berkah bagi orang yang beriman. Hanya Allah yang mampu memberikannya.

"Demi Allah, tahukah engkau wahai Halimah, engkau telah mengambil satu jiwa yang penuh berkah", kata suaminya.

MaasyaaAllah 🌼

[larasinsiya]

Menjaga cahaya

Pagi itu, kisah tentang seorang muadzin murtad menyeruak di telingaku. Ia, yang sudah bertahun-tahun melantunkan panggilan Allah menggadaikan keyakinannya demi seorang wanita nasrani yg ingin dinikahinya. Kedekatannya dengan masjid ternyata luntur begitu saja. Ia, meninggalkan Agama Allah.

Tapi Allah memang sebaik-baik perencana. Dia menjadikan kisah tersebut sebagai pembelajaran bagi kita. Setelah murtad, muadzin tersebut meninggal bahkan sebelum menyentuh wanita nasrani itu. Allah seperti ingin memberi tahu kita; hamba-Nya yang sering lalai ini, bahwa kita akan mendapatkan seperti apa yang kita niatkan. Entah akhirat yang mulia atau dunia yg tak lebih dari sebelah sayap nyamuk. Naudzubillah

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (QS. Ali Imran: 8)

Semoga Allah membimbing kita untuk menjaga cahaya-cahaya yang kita dapatkan saat Ramadhan lalu, selalu, selamanya.

Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat hari raya idul fitri dari gemoy family 🙏🏻🫶🏻

(super late post)

[larasinsiya]

Ember dan kisah Abu Bakar Ash-Sidiq

Malam itu, kami ingin membeli ember. Keperluan rumah rasanya memang tak pernah ada habisnya. Obrolan singkat di perjalanan membuatku kembali tersadar bahwa cinta para sahabat terhadap dakwah memang tak perlu diragukan lagi.

"Aku langsung inget Abu Bakar. Abu Bakar kalo ada perintah, ya udah, langsung melaksanakannya. Ngga pake tanya ini itu. Karena ada banyak hal di agama kita yang ga bisa dirasionalisasiin dan memang ga perlu. Allah pengen ngasih ini nih ke hamba-Nya untuk ngukur seberapa taat hamba-Nya itu"

Pantaslah Abu Bakar Ash-Sidiq menjadi orang yang sangat dekat dengan kekasih Allah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Pantaslah Abu Bakar Ash-Sidiq yang menjadi khalifah pertama setelah wafatnya Rasulullah.

Sami'na wa atho'na: kami dengar dan kami taat, cukuplah menggambarkan betapa dakwah selalu ada di hatinya. Sengatan kalajengking di Gua Tsur rasanya tak sebanding dengan nikmat Allah berupa cahaya Islam. Hingga akhirnya Allah menjadikan ia salah satu sahabat yang dijamin masuk surga. MaasyaaAllah

[larasinsiya]

Ya Allah, Apakah ini Karena-Mu?

Bismillaah...

Ini tentang para hati yang kadang masih ragu

bahwa cinta sejati adalah ia yang selalu merindu

bahwa merindu berarti kau bersedia melakukan segala yang Dia perintahkan padamu

dan... sudahkah diriku begitu?

...

Ini tentang kisah para pemberi

Yang memberi dengan ikhlas tanpa berharap insan mengetahui

Bukan semata ingin dihormati atau dipuji

Tapi khusyu' mengharap ridho Ilahi

...

Tak terkecuali tentang mengambil peran dalam organisasi

Apakah diri ini benar ingin berkontribusi?

Ataukah hanya ingin mendapat jabatan yang disegani?

Astaghfirullah, mari terus perbaharui niat dan perbaiki diri

...

Oh Allah Yang Maha Cinta

Ampunilah aku yang kadang masih goyah niatnya

Luruskanlah aku untuk tidak mengharap cinta melebihi cinta dari-Mu

Karena kutau,

segala yang kulakukan seharusnya karena-Mu, untuk-Mu, dan selalu berada di jalan-Mu

...

Yang selalu ingin mencintai-Mu,

Hamba-Mu

[larasinsiya]

"Rindu Alhur dan Seisinya"

- Kucing Alhur

[larasinsiya]

Asal usul 'terus mengedit'

"Laras, kenapa nama tumblr nya 'terus mengedit'?

Sekarang gue mau jelasin kenapa nama tumbrl gue sampai detik ini adalah 'terus mengedit'.

Semester tiga,

Alhamdulillaah wa Innalillaah, laras diamanahkan buat jadi salah satu bagian Sahitya, nama dewan untuk Dewan Perwakilan Mahasiswa Sekolah Bisnis IPB 2017. Walaupun sebenernya tugas utama laras bukan desain atau nyebar jarkom, laras dan oji (ketua DPM aku) yg selalu membuatnya.

Lanjuttt

Saat kepanitian magang DPM SB, laras masuk divisi PDD (mungkin kepanjangannya: Pokoknya Desain Deui). So, laras yg desain kalo ada acara, desain sertifikat, dll.

Sehinggaaaa....

Waktu wisuda magang, laras disematkan mahkota itu oleh sang ketua pelaksana, my love, Anisa Ramadhani. Mahkotanya terbuat dari karton hitam dan ada tulisan 'terus mengedit'nya.

Ya udah deh, karena laras sayang aja banget sama Sahitya dan Anisa *cie* laras pake namanya buat di tumblr. Ini juga supaya bisa jadi pengingat laras buat mengedit diri terus menerus untuk jadi lebih baik, insyaa Allah.

Okee, sekiaaan

Wassalamualaikum 😁

Ini mahkotanya laras tempel di dinding beserta foto sama Anisa (panggilannya sih Ama)

Yang ini foto Sahitya ❤