langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Bodohnya, kemarin kita menghabiskan waktu bersama untuk bercerita. Sekedar tertawa atau bicara dengan terbata-bata, kemudian menjadi orang asing.

[langitsenjatanpamu]

Entah mengapa, sampai saat ini semua tentangmu makin terasa sulit, makin terasa sangat menyakitkan, bahkan kisah ini lebih rumit dari sebatas andromeda. Tolong aku, kembalilah sejenak, rindu...

[langitsenjatanpamu]

Cerita ini masih sama, tentang hujan yang bersembunyi di sudut-sudut mataku, seperti kesunyian yang menjadi sebaik-baiknya waktu bagi sang pemilik rindu. Kamu, seperti sepiku yang menjadi teman paling akrab dalam hati. Si pemilik duka setajam sembilu, pulanglah.

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Bagaimana aku sempat melupa, sedang langkah kakimu satu-satunya jejak yang masih tertinggal di ruangan ini, kemudian semua orang yang datang singgah bertanya padaku, lantas aku harus menjawab apa? Sedang semua pertanyaannya belum sempat terjawab di ruangan ini. Membekas...

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Dandelion, kamu apa kabar? Kamu sudah bahagia kan dengan tempat itu?

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Maaf... Maaf karena aku tak pernah bisa mengantarmu ke tempat itu. Jika kamu mengira aku bahagia selama ini, coba tanyakan saja pada ribuan bintang yang berpijar menemani kegelapan malam-malamku tanpamu. Coba tanyakan pada setiap senja itu bagaimana aku tidak bisa melupakan setiap janji yang pernah kita ucap. Bodohnya, aku yang masih merasa takut kehilanganmu padahal aku tak sanggup untuk memilikimu.

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Jika saat itu nanti tiba, tetaplah tenang. Kemudian perlahan cobalah pahami setiap kata yang aku rangkai untuk kamu disini. Mereka akan menjelaskan bagaimana aku yang diam-diam terluka atas segala sikap dan sifatmu selama ini, mencintaimu.

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Bagaimana bisa aku berbicara dengan bahasa tubuh sedangkan satu-satunya yang aku kuasai adalah bahasamu. Tolong jangan tiba-tiba datang dengan pertanyaan yang jawabannya bahkan lebih rumit daripada rumus pythagoras.

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Aku merasa cukup lega saat ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi sebab aku tahu kamu sudah baik-baik saja dan kembali membuka lembaran baru dengan seseorang yang memang kamu pilih setelah aku, meskipun sejujurnya aku merasa sedikit cemburu, aku sudah tidak berhak lagi tentang dirimu. Biarlah cukup aku dan Tuhan saja yang tahu perihal kisah rumit ini yang terus saja menggebu karena sebenarnya aku masih menginginkanmu hingga saat ini, berharap engkau pun demikian. Mendoakanmu masih sering kulakukan berharap yang terbaik untukmu. Aku tidak ingin egois dalam mencintaimu, sebab bahagiamu adalah bahagiaku.

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Entah tahun ke berapa ini dengan aku yang masih sama, jatuh dalam pelukan senja, membungkam sedu sesakkan dada yang meneriaki sepi. Kamu, berdiam tak menjauh, membiaskan hangat tanpa jeda. Rindu ini letih ditelan dunia. Pulanglah...

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Ada, masih ada hal-hal yang ingin kukatakan langsung kepadamu, hal-hal yang sebenarnya membuatku selalu khawatir jika itu aku sampaikan kepadamu, membuatmu bersedih lalu makin menjauh dari pelupuk mataku. Waktu bergulir begitu cepat meninggalkan kisah kita, tanpa terasa aku tidak mampu menyimak jalannya cerita ini, seharusnya aku mulai sadar, bahwa waktu yang kita miliki di dunia ini sangat sedikit sekali. Salahku, yang terlalu larut dan berlama-lama menjadi pendengar setiamu. Saat ini langkahku lenyap dari sisimu, ragaku maya dimatamu, semuanya hilang satu persatu. Aku tak memintamu untuk selalu mengingat semuanya, ingat saja aku sebagai orang yang dahulu begitu tulus mencintaimu. Melepaskan bukanlah suatu hal yang mudah, sayang.

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Aku sebenarnya bosan, menangisi setiap luka yang menghantuiku menjelang tidur dan bangunku. Di hadapan sesiapapun aku selalu mencoba menjadi 0rang yang paling ceria. Aku selalu ingin terlihat aku masih baik-baik saja tanpamu, meski di dalam hati ini aku sedang menangis. Sayang, aku juga ingin dipeluk ketika menangis, tapi siapa yang akan tahu ketika tangisanku tak terdengar sama sekali, selain kamu yang paling memahaminya. Sayang, aku juga ingin tersenyum ketika ayam jago berkokok di waktu shubuh dan aku membuka jendela dengan hati yang berseri. Sayang, lalu harus berapa lama lagikah aku sembunyikan semua ini? Pulanglah.

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Memang aku pernah kehilanganmu, tapi aku tak pernah bisa hidup tanpamu. Hiduplah dalam setiap kalimatku, kemudian rindu begitu terasa sesak, seperti saat aku mengetik "kamu" dalam setiap cerita yang memang seharusnya tersampaikan.

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Jika selama ini yang aku kenal segala kebaikan hatimu yang membuatku begitu mencintaimu, lalu benarkah ini bagian dari sikapmu yang selama ini sengaja kamu sembunyikan? Semuanya masih belum aku percayai, katakanlah semua hanya sebatas kepura-puraan. Mari bermain peran lagi, aku masih sanggup memerankan tokoh terbaiknya.

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Biarkan saja aku melemah, bukankah selama ini aku sudah sakit sebelum kamu memilih acuh.

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Sejauh apapun jarakmu dari tempatku berpijak, perasaan ini tidak akan pernah saling menjauh, hati ini selalu bisa kembali pada cinta yang sama, kamu. Seharusnya aku bisa menunggu, tapi saat ini aku rindu sekali kamu yang tidak pernah melihatku dengan perasaan yang lain.

@langitsenjatanpamu

[langitsenjatanpamu]

Jangan tanya padaku, seberapa besar kita mampu saling mencintai selama hidup, hujan dan rintik-rintiknya yang tak jelas kudengar dari bilik kamarku berkata, tidak ada yang perlu kamu khawatirkan, sebab aku selalu merasa memilikimu dalam keadaan apapun, bahkan selamanya.

@langitsenjatanpamu