Duniaku Tetap berputar dengan kecepatan yg sudah Allah atur, aku sedang belajar memahami itu. KetetapanNya.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
10 notes
·
View notes
Text
Hujan di akhir bulan oktober
Akhirnya bulir hujan meluruh di penghujung Oktober ini. Alhamdulillah ~
Sejak 2 bulan terakhir, kotaku rasanya berlipat kali lebih panas. Sama halnya dengan bulan ini, masih sangat puanaaasss puwoool.
Rasa-rasanya setiap menonton berita. Berita hujan selalu muncul disetiap wilayah dipulau ini, tapi tidak dengan kota ku.
Selain matahari terasa seperti berduplikat, air - air di pemandian yg jernih itu lenyap. Tidak tau bagaimana prosesnya. Tiba - tiba semua kering. Menyisakan batu - batu besar saja yg terlihat.
'Mungkin mataharinya yang minum tante,' celetuk anak tetanggaku.
Apa yang terjadi ya?
Padahal, sudah masuk bulan penghujan. Tapi desaku tetap kering. Seringkali awan mendung, gelap mengungkung. Macam wajah mu yg selalu muram itu. Wkwkw.
Tapi, lagi - lagi hujan tidak kunjung hadir. Sesekali ada petir, tapi tidak juga hujan.
Ini mirip sekali kamu. Wkwkwk (lagi)
Sudah terlihat kusut seharian, mata merah dengan genangan air mata hampir jatuh. Entah bagaimana, kelopak mata seperti keset, menyerap. Tidak jadi menangis. Hampir luruh jadi air dihidung, tapi tidak jadi lagi karena buru- buru ku sumpal tisu.
Mungkin ini sebabnya hujan tidak jadi jatuh. Karna kamu juga menahan diri untuk tidak menangis.
Ah, klise sekali bahasa ku.
Kata temanku, sepertinya ini ulah segelintir org yg suka sekali menyarang hujan.
Akhir - akhir ini sedang banyak konser di daerah ku. Biar tidak basah saat jingkrak - jingkrak katanya.
Bisa jadi !
Tapi, Allah mau di lawan?
Hari ini, tepat dipenghujung bulan. Setelah berdoa menjelang dzuhur, semoga kotaku diguyur hujan besar. Akhirnya hujan turun dengan lembutnya. Tepat setelah shalat dzuhur. Menyapa kaca jendela kamar.
Tik ... tik ... tikk, bunyi hujan dari kacaku. Airnya turun tidak terkira. (Jangan sambil nyanyi ya😅)
Ternyata, begitupun airmataku, entah bagaimana, turut jatuh juga membasahi pipi. Tidak ku lawan, kali ini biar jatuh bersama hujan.
Sejenak, semerbak petrichor menyeruak masuk. Tepat dipenghujung doaku, aku lelap ditemani hujan pertama di akhir bulan ini.
Allahumma shoyyiban nafi'an, ~ duhai allah, jadikanlah hujan ini menjadi hujan yang bermanfaat.
1 note
·
View note
Text
Percaya Pada Pola
Kalau teliti mengamati sesuatu, maka kita bisa menemukan pola. Pola di kejadian, pola di keadaan, pola di karakter seseorang, pola di perilaku orang, dan beragam pola lainnya dalam hidup. Kejelian melihat pola ini perlu dibarengi dengan kesiapan untuk menerima kenyataan, kenyataan bahwa memang demikian.
Kalau kamu sedang dekat dengan seseorang dan berencana untuk menikah dengannya, maka perhatikan polanya. Pola berpikir, pola perilaku, pola interaksi, dan beragam pola lainnya yang menurutmu penting dan fundamental. Karena ia telah hidup dengan pola itu seumur hidupnya selama ini, tidak mungkin akan berubah dalam sehari semalam hanya karena menikah denganmu. Apalagi, jika kamu bercita-cita untuk mengubahnya. Mungkin kamu perlu berpikir ulang untuk itu. Kalau kamu bertemu dengan orang yang berlaku buruk dalam nilai-nilai yang kamu yakini, seperti suka bergunjing, berkata kasar, menoleransi suap, menolerasi hal-hal lain yang jelas-jelas tidak sesuai dengan keyakinanmu. Apalagi jika kemudian ia terlibat masalah atas perilakunya dengan orang yang lain, tidak sedang terjadi denganmu bukan berarti tidak akan pernah terjadi kepadamu. Lihatlah polanya seperti apa, suatu hari mungkin kamu yang akan mengalami konflik dengannya. Jadi, jauh-jauh sejak awal.
Kalau kamu lagi terpuruk karena hal-hal berat yang sedang kamu jalani. Coba lihat bagaimana pola kehidupanmu selama ini. Bagaimana Tuhan mengingatkanmu, menyiapkanmu, dan juga memberitahumu selama ini melalui beragam pola. Apakah kamu berhasil menemukan polanya dan berhasil mengambil hikmahnya. Apakah kamu berhasil memahami gambaran besar mengapa polanya demikian? Semoga kita dimudahkan untuk memahami pola, sehingga tidak terjebak dalam pikiran sendiri, apalagi terjebak pada pola-pola yang buruk. (c)kurniawangunadi
377 notes
·
View notes
Text
One Day Before JULY !
Hari- hari terasa sulit menyukai kembali.
Mencari cara bagaimana kembali menemukan seseorang. Seperti hari-hari lalu yg pernah kulalui.
Mungkin ~
Mungkin ini hukuman, sebab dulu, dulu sekali. pernah ada yg begitu berjuang, namun tak pernah kutanggapi.
1 note
·
View note
Text
[Exhausted : Meromantisasi Kelelahan]
Ternyata berinteraksi semelelahkan ini. Atau menjadi dewasa yg melelahkan ?
Aku bahkan tidak dapat mengenali sumber kelelahan yg rasanya semakin menenggelamkanku pada jurang gelap yg sangat dalam, wkwkkw alay si ini🤣
Perasaan ini, menimbulkan tanya.
Apa aku hanya tersesat pada pikiran-pikiranku atau pemahaman2 yg tetap kujaga agar tetap tumbuh atau mereka yang ......
Tapi, sungguh, akhir-akhir ini, setiap harinya terasa berat. Jika bukan karena allah rasanya aku tidak dapat bernafas normal. Ada sesuatu yg mencekat. Mampang di diafraghmaku ~
0 notes
Text
[One Fine Day]
Satu waktu kita akan ditemukan atau bertemu dengan orang- orang yang menurut kalkulasi kita, dialah orang yang benar. Bisa jadi, kita hanya digariskan bertemu untuk saling memberi pelajaran dan berbagi hikmah untuk satu dan lainnya.
Karena setiap pertemuan itu sejatinya sudah allah atur. Perihal menetap atau hanya singgah, itu poin yang juga masuk dalam proses belajar dan bertukar hikmah.
Sering kali kita bertemu dengan banyak orang baik. Saat kita mulai yakin, dialah orangnya, pada akhirnya, jawabannya hanya singgah sementara.
Tenang ~ Bukannya kita tidak layak untuk bersama. Bukan. Bisa jadi kita bukan org yang tepat untuk satu dan lainnya.
Dia tetap orang baik, begitupun kita. Tapi, bukan menjadi yang pas. Sederhananya, bukan dia orangnya.
Percayalah nduk. Dari banyaknya org baik didunia ini, allah siapkan 1 yang paling spesial, yang paling pas. Maka tugas kita ya tentu menjadi yg paling spesial dimata allah. Menyiapkan semuanya maksimal dan penuh persiapan. Bukan semata karna allah akan berikan juga yg spesial. Spesial itu bonus bagi hamba yang keep on the track.
Karna sungguh tak ada yg tahu spesial versi allah seperti apa. Sebab itu kita harus bersiap dengan banyaknya kemungkinan.
Ada hal penting yang harus kita fahami sebaik mungkin, bahwa setiap permintaan itu bukan melulu tentang secepatnya waktu terkabulnya. Bahwa, setiap doa dan permintaan yg kita sampaikan padaNya, semata- mata menunjukkan penghambaan juga kelemahan kita sebagai mahluk yang jika bukan karna pertolonganNya. Maka semua tidaklah terjadi sebagaimana yg kita rencanakan. Bahwa ada percaya, ada iman yang harus kita tanamkan dalam- dalam selama proses ini. Keyakinan kita bahwa allah sebaik baik yang maha tahu dan maha baik dalam merencanakan kita.
“Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan "
Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya
0 notes
Text
[Kata ibu tentang maaf]
Entah memaafkan atau minta maaf, sejatinya kita sedang memberi ruang tambah untuk hati. Biar hisabnyaa mudah juga nantinya, rasanyaa legaa, walau yang ini sedikit butuh waktu sepertinya ~
Dua duanya butuh usaha bukan?
Karna sama- sama kata kerja. Artinya sama- sama butuh usaha. Yg hidup besar dengan egonya, bisa jadi meminta maaf adalah kesalahan besar baginya,
pun dengan yang memaafkan. Ada kesal dendam dan amarah. Seperti tembok besar, yang coba untuk diruntuhkan.
Muaranya sama si, si Ego.
Kitalah yg punya kendali, apa yg mau kita utamakan? Allah yg maha lembut hatinya atau tetap memberi makan ego
0 notes
Text
Ramadan #3
Kebutuhan kita saat dewasa sebeda itu dengan saat kita masih remaja tanggung. Dulu mungkin berpikir bahwa cinta itu cukup dengan label paling populer di sekolah, ketua OSIS, perhatian, dan lain sebagainya yang melekat sebagai label yang disepakati oleh lingkungan. Kini, kebutuhan akan cinta itu sangat berbeda.
Karena kita akan membawa dimensi cinta sebagai bagian dari ibadah panjang yang akan kita jalani seumur hidup. Memilih labuhan yang tepat untuk menambatkan komitmen yang panjang sebelum berlayar bersama.
Kemudahan-kemudahan dalam menjalani ibadah panjang ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan saat memilih pasangan. Agar dari kemudahan itu, melahirkan banyak sekali kebaikan yang menumbuhkan ketenangan dalam hidup. Rasa tenang yang kemudian menciptakan kepribadian yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Maka, jika kita mendengarkan nasihat orang lain untuk hati-hati memilih pasangan. Pilih sebaik-sebaiknya, karena satu-satu keluarga yang bisa kita pilih untuk masuk ke dalam kehidupan kita adalah pasangan. Kita tidak bisa memilih anak, tidak juga bisa memilih orang tua. Pasangan adalah satu-satunya yang bisa kamu pilih. Maka pilihlah yang benar-benar bisa memudahkan ibadah-ibadah nantinya.
298 notes
·
View notes
Text
masih ramaikah warga Tumblr? saya ingin memindahkan tulisan-tulisan morning pages saya. sedang mencari rumah tulisan yang paling nyaman, belum menemukan tempat selain Tumblr. ada saran?
148 notes
·
View notes
Text
One On One
Diskusi secara personal dengan orang lain di dua bulan terakhir sangat intens, banyak sekali hal-hal baru yang kutemukan, banyak sekali untold stories yang berkelindan. Hidup manusia ini benar-benar seperti perpustakaan hikmah, kita bisa belajar satu sama lain atas cerita hidup yang dilalui seseorang - tanpa harus melaluinya.
Hal yang paling banyak menjadi topik diskusi adalah soal tujuan hidup dan bagaimana caranya bisa menjalani hidup ini dengan bahagia, sebenarnya memang definisi bahagia itu sendiri sangat personal. Tapi, semua sepakat bahwa perasaan bahagia itu adalah perasaan yang bisa dirasakan tidak hanya oleh diri sendiri tapi juga orang lain.
Banyak sekali ketakutan-ketakutan yang menghalangi mimpi, apalagi di usia 30. Mau 30 atau 30 awal. Saat pekerjaan pertama sudah berjalan sekian tahun, mulai masuk ke fase berkeluarga, mulai banyak peran dan tanggungjawab, dan mulai merasa jenuh dengan kehidupan yang berputar.
Sungguh, tidak semua orang memiliki privilige di umur 30an untuk membuat keputusan-keputusan yang extrem, apalagi saat sudah memiliki keluarga. Saat keputusannya akan berdampak pada pasangan dan anak. Tidak semudah itu resign pekerjaan dan kemudian melakukan perjalanan keliling dunia. Tidak semudah itu mau ganti bidang pekerjaan. Tidak semudah itu menemukan pasangan dan ke pernikahan. Tapi, tidak semudah itu juga menjalani keadaan yang seadanya sekarang.
Dalam beberapa kesempatan, sebenarnya diri pun tahu apa yang seharusnya dilakukan, tapi tidak ada keberanian itu. Semahal itu keberanian di umur 30an ternyata. Tidak semua keluarga memahami bahwa hidup itu mungkin tidak linier jalannya. Tidak semua pasangan itu memahami bahwa pasangannya juga butuh dikuatkan untuk mencoba hal-hal baru dalam hidupnya yang mungkin saat percobaan itu dilakukan, kamu harus ikut menanggung ketakutan atas risikonya. Tidak semua memiliki support system yang kuat untuk membuat diri percaya bahwa hidup ini tidak selayaknya berjalan seperti badan tanpa ruh. Kehilangan kebahagiaan dan tujuan.
Mungkin kita semua akan sampai ke titik itu, titik yang membuat kita mempertanyakan jalan hidup kita sendiri. Apakah yang sebenarnya aku tuju? Apa aku bahagia dengan yang aku jalani sekarang?
243 notes
·
View notes
Text
🔻 A Guide to Boycotting for Palestine
Everything you need to know
2K notes
·
View notes
Text
[Drama Es Krim: tungguin !]
Kamu yakin mau menunggu?
Tidak semua pandai hati untuk sabar dalam tunggu.
Tadi, Kuminta kau tunggu sebntar saja, aku hendak menghabiskan es krim yg sudah ku gigit. kamu menggerutu, lantas wajahmu kesal sekali.
Nanti, bagaimana dengan menunggu-menunggu yang lain?
Sudah, jalan saja ya.
Besok besok, kamu juga harusnya bawa eskrim ya. Biar wajah kamu ceria.
Merdeka ~~
0 notes
Text
[Hobi: Makan Daging Bangkai Saudara Sendiri]
Sudahlah, segelintir manusia memang hobi berbicara buruk tentang orang lain. Biarkan saja mereka dengan hobi paling aneh dan menjijikkan itu. Sungguh biarkan saja, teruslah mengadu pada allah untuk setiap perasaan. Bukan ranah kita membalas.
Biar allah yang membalas dengan sebaik-baik balasan. Kita cari hobi, yang lebih bermanfaat. Bersabarlah wahai diri dengan kesabaran yang baik.
Laa hawlawalaa quata illaa billah ~
Laailaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzholimin ~
Duhai Allah, sebagaimana engkau telah menciptakan aku dengan baik, maka perbaikilah akhlak-ku (HR. Ahmad)
Uege, 🐛
0 notes
Text
Tenang..
Kehidupan pernikahan itu adalah kehidupan yang kompleks. Terlihat mudah dijalani namun juga banyak liku dalam melaluinya. Ada banyak hal yang akan kita temui kala diri kita memutuskan untuk menikah. Itulah sebabnya pentingnya memilih dengan selektif pasangan yang kelak akan mendampingimu nantinya.
Sebab dalam pernikahan bukan lagi tentang bagaimana menemukan cinta yang sehidup semati. Namun saling merawat cinta yang bertumbuh untuk sehidup sesurga. Untuk itulah dibutuhkan tenang salah satunya. Rasa tenang dalam sebuah rumah tangga tentu tidak bisa diraih dengan begitu mudahnya. Namun rasa tenang itu akan hadir kala melaluinya kamu dan pasanganmu bersepakat untuk mengembalikan segala sesuatunya kepada Allaah saja.
Apapun ujian yang akan datang, bersepakat untuk segera menyelesaikannya dengan jalan dan cara yang terbaik. Sehingga terciptalah sebuah hikmah ang bisa didapatkan setelah ujian itu datang kepada pernikahan kita nantinya.
Ketika proses ta'aruf tanyakanlah bagaimana cara ia menghadapi masalah dan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. Dari jawabannya kita akan tahu bagaimana dia bersikap hikmah kala nantinya ujian dalam rumah tangga itu akan hadir. Tentunya sesuatu yang muaranya hanya kepada Allaah maka jalan keluarnya hanya Allaah saja yang akan menolong.
Tenang dalam sebuah kehidupan pernikahan itu penting. Sangat penting. Berapa banyak pasangan yang mudah marah dan tidak tenang dalam menghadapi masalahnya sehingga melakukan tindakan yang gegabah yang mana pada akhirnya akan ia sesali tindakan tersebut. Untuk menghadirkan tenang sekali lagi dengan meminta pertolongan Allaah agar diberi kehidupan rumah tangga yang adem ayem.
Tidak ada rumah tangga tanpa ujian, semua rumah tangga akan melalui ujian demi ujian yang tingkatnya berbeda-beda. Namun tidak semua rumah tangga Allaah karuniakan sebuah ketenangan dan rasa nyaman bagi pasangannya satu sama lain.
Hari ini, mari mencoba bertanya kepada diri sendiri. Sudahkah menjadi pasangan yang mana kala ia dekat dengan kita, kita menjadi salah satu yang membuatnya tenang dan nyaman. Yang segala cerita akan ia ceritakan semuanya kepada kita dan berdiskusi bersama bagaimana jalan keluar baiknya setelah ia meminta pertolongan kepada Allaah perihal tentang masalahnya.
Semoga memang demikian, kita menjadi salah satu seseorang yang ia doakan seperti halnya doa yang termaktub dalam surah Al-Furqon ayat 74
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
Aamiin..
Kebaikan yang diupayakan || 21.34
276 notes
·
View notes
Text
Dulu, saat kita kecil dan terbangun di tengah malam, beliau menemani kita. Hari ini, saat dewasa, sudahkah kita bangun di tengah malam untuk mendoakannya?
Kamu tahu cinta terbaik yang kamu miliki di dunia ini? Cinta orang tuamu :))
74 notes
·
View notes
Text
[On Progress : Menerima.]
Ternyata, ada yang belum usai dari aku.
Aku lupa, sejauh jalan yg kutempuh untuk menghindar, sebanyak org yg kucari untuk mengalihkan. Kamu dan ceritamu tetap denganku, menjadi bagian dari aku.
Mungkin ada benarnya nasihat orang tua dulu. Tidak ada yg bisa kita sesali dari yang sudah terjadi. Orang-orang itu, termasuk kamu. Mereka semua sudah jadi bagian dari aku, turut serta membangun dan membentuk diriku. Juga pilihan-pilihan yg aku putuskan.
Alih-alih acuh dan kesal pada apa yang terjadi. Mungkin kita harusnya memberi kesempatan pada diri, untuk mencoba menerima. Memeluk semua kejadian. Memaafakan diri, juga berterimakasih bahwa sudah mau berjuang menerima semua ketetapan dariNya.
Bahwa jika bukan karna izinNya, sungguh, kita yang lemah ini tidak ada daya upaya dalam mengeluarkan energi besar untuk membangkitkan sesuatu didalam diri bernama, penerimaan.
Uege, 🐛
0 notes