kumpulan-suratku
Kumpulan Suratku
88 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
kumpulan-suratku · 3 days ago
Text
Orang lain yang lewat hanya tahu halaman rumah kita, mereka tidak tahu bagaimana kondisi dalamnya rumah kita. Hanya kita saja yang benar-benar tahu kondisi dalam rumah kita kan?
Seperti manusia, yang kita lihat indah, rapi dan bahagia, belum tentu kenyataan yang sesungguhnya seperti itu. Mungkin ia menyimpan banyak sakit dan luka didalamnya yang tak ia tampakkan ke permukaan. Ia hanya tak mau terlihat lemah dengan segala nasib buruknya, dia tak mau orang lain ikut sedih karena kesedihannya.
0 notes
kumpulan-suratku · 13 days ago
Text
Jalan yang Samar
Aku pun tidak tahu apa yang ada di depan. Aku pun bingung, tidak tahu bagaimana harus menghadapi sesuatu yang aku tidak tahu. Aku pun takut, dengan hal-hal yang ada di depan sana. Aku bahkan terus menerus meragukan keputusanku saat ini, apakah benar atau tidak.
Aku pun tidak bisa tidur memikirkan bagaimana ke depan, bagaimana nanti, dan juga hal-hal yang harus kuhidupi saat ini; keluarga, mimpi, dan juga hal-hal berharga lainnya. Aku pun didera rasa khawatir, kalau-kalau keyakinanku berakhir sia-sia.
Dan aku pun terus berusaha untuk melawan diriku sendiri, melawan pikiranku yang tak henti-hentinya berusaha membuatku ragu, dan juga melawan rasa takut yang sebenarnya tidak nyata, hanya ada di dalam pikiran.
Aku ingin mewujudkan hal-hal yang sudah kusimpan lama selama ini. Aku ingin mewujudkan mimpi yang sempat tak kupedulikan. Aku sadar jika jarak antara aku dan tujuanku adalah ketakutanku. Aku ingin mengalahkannya, membuat pikiranku tak lagi menyimpan ketakutan meski sebentar. (c)kurniawangunadi
177 notes · View notes
kumpulan-suratku · 15 days ago
Text
Allah... tolong. rasanya berat, rasanya tidak kuat. tolong
0 notes
kumpulan-suratku · 15 days ago
Text
Selalu seneng tiap liat anak senyum... anak siapapun itu. terima kasih ya Allah, aku diberi mata yang sehat untuk bisa melihat keindahan-keindahan di dunia ini, salah satunya senyuman makhluk-makhluk kecil ciptaanMu
0 notes
kumpulan-suratku · 16 days ago
Text
ini pukul 02.34 di tempatku. aku terjaga sejak pukul 00.24 an tadi. Mengerjakan administrasi komunitas, lalu belajar materi CPNS.
Tetiba ada WA masuk dari salah satu temanku di komunitas mengirimkan dokumentasi acara untuk kubuat postingannya.
Saat aku tanya kenapa sudah bangun jam segini, dia jawab mau masak lalu ke rs jam 5 pagi tadi. Temanku ini terkena kanker payudara, dia sudah menyelesaikan proses kemoterapinya dan lanjut proses sinar. Dia juga masih getol bantu-bantu di komunitas, masih berusaha kesana kemari cari tempat acara. Ya Allah, aku bersyukur Engkau mengelilingiku dengan orang-orang yang bisa aku ambil pelajaran darinya. Aku belajar bahwa nikmat sehat adalah karunia yang besar sekali, aku belajar bahwa nggak semua orang itu jahat kok karena aku liat temanku ini yang tetep mikirin orang lain disaat dia juga lagi nggak baik-baik aja, aku belajar bahwa aku ga seberapanya capek ngejalanin cerita hidupku karena pasti temanku itu nggak karu-karuan, aku ga mau dan ga bisa ada di posisinya.
maka hati, tolong selalu merasa cukuplah. maka hati, tolong berserah lah, ada penciptamu yang mengatur hasil, kamu hanya cukup ikhtiar dan tawakal.
begini kalimat balasan temanku waktu aku mendoakan untuk kesembuhannya : Aku mau sembuh mb, kudu semangat berjuang menyelamatkan diri sendiri🤗
0 notes
kumpulan-suratku · 16 days ago
Text
Maafkan dirimu yang belum berhasil wujudkan cita-cita masa kecilmu.
Berterima kasih pada dirimu, yang tetap mau berjalan dan berjuang, meskipun semuanya tak mudah.
Jujurlah pada dirimu, bahwa kamu tak sempurna dan ingin diterima sepenuhnya, sebaik-baiknya.
Berjanjilah pada dirimu, untuk tetap memberi yang terbaik, melakukan sebaik-baiknya, amanah dan peran apapun yang kamu punya.
Ringankanlah bebanmu, serahkan segala sesuatu di luar kuasamu, pada Tuhan yang menciptakanmu.
0 notes
kumpulan-suratku · 24 days ago
Text
Aku nggak sekuat itu...
ummu marahin aku di depan kakak. aku kesel, jadi aku balesin aja, aku marah juga. habis itu aku nangis... udah seberusaha ini tapi aku tetep aja salah dan kurang. nggak semua hal bisa aku ceritain ke kalian jadi kalian nggak tau perspektif aku sebenarnya... kalian cuma lihatnya aku salah terus... padahal kalian ga tau apa yang melatarbelakangi aku milih jalan yang itu.
aku mati-matian buat nyenengin ummi, bapak, kakak adek. tapi kalian nggak tau
Tumblr media
0 notes
kumpulan-suratku · 25 days ago
Text
Life gets better
Betapa waktu bisa terasa singkat dan selama itu pada saat yang bersamaan. Hal-hal yang terasa seperti baru saja kita alami kemarin, ternyata sudah berlalu belasan bahkan hingga puluhan tahun yang lalu. Ingatannya mungkin masih ada, tetapi ternyata perasaan kita tentangnya gak lagi sama. Mungkin kita yang menjadi semakin biasa saja. Atau mungkin kita yang menjadi lebih kuat.
Hidup kita yang terasa "gak ke mana-mana" ternyata kita "telah ke mana-mana". Betapa kita merasa kita masih yang kemarin, kita yang 20 tahun lalu, 17 tahun yang lalu, atau bahkan kita yang masih berumur 10 tahun. Tapi ternyata tidak, kita telah berubah. Beberapa bagian dari diri kita di masa lalu mungkin masih melekat, tetapi sebagiannya telah berkembang dan berubah menjadi lebih baik. Kita telah menjadi semakin bijak, dewasa, dan juga belajar dari pengalaman yang sudah-sudah.
Life gets better. Memang butuh waktu, dan waktunya mungkin gak sebentar. Memang butuh banyak perjuangan, air mata, kesabaran dan yang paling penting rasa percaya dan yakin kita kepada Allah, bahwa Dia gak mungkin menguatkan kita sampai sejauh ini kalau hanya untuk dibuat menderita selamanya.
Latih dan jaga terus prasangka baik kita kepada-Nya. Tanamkan dalam hati kita bahwa Allah itu Maha Baik, dan cuman bisa berbuat baik ke kita. Allah sesuai prasangka hamba-Nya. Maka berusahalah untuk berprasangka yang baik-baik.
Mungkin kita masih kerap bertanya-tanya dan juga bingung, ke mana hidup akan membawa kita. Tapi percayalah, kelak kita akan dibuat mengerti bahwa semua hal yang terjadi dalam hidup kita pasti memiliki sebuah alasan, dan alasan itu tidak pernah jauh dari kebaikan diri kita sendiri.
60 notes · View notes
kumpulan-suratku · 25 days ago
Text
iya, saya membuktikannya... bagaimana Allah mengabulkan doa orang teraniaya. Tidak menunggu waktu yang lama
Mana mungkin Allah membiarkan orang yang dengan sengaja menghancurkan hidup kita, yang dengan sadar menyakiti hati kita. Mana mungkin Allaah membiarkan begitu saja ? Segalanya ada perhitungan di sisi-Nya. Meski saat mereka melakukan itu, mereka tidak mempedulikan keadaan diri kita.
98 notes · View notes
kumpulan-suratku · 26 days ago
Text
Kenapa Bisa Menjadi Jahat?
Sepertinya benar, bahwa ketidakbahagiaan kita itu hanya ada di dalam pikiran, kenyataannya kita tetap memiliki makanan yang bisa dimakan, tempat tinggal untuk berteduh, masih bisa belanja, masih bisa membaca buku, masih bisa beribadah, masih punya kendaraan, dan banyak hal lain yang sangat layak untuk menjadi sebab syukur.
Tapi di alam pikiran, kita mengeluhkan hari ini. Menyimpan prasangka kepada orang lain. Memupuk rasa kurang saat melihat hal-hal yang tak kita miliki. Juga sangat rajin menilai diri sendiri tidak berharga. Bahkan tidak percaya dengan masa depan diri sendiri akan menjadi lebih baik. Lebih parahnya, berharap mati cepat karena dirasa itu akan meniadakan semua ketidakbahagiaan saat ini.
Kehidupan yang bergulir dalam aktivitas yang itu-itu saja, terus menerus, telah mematikan kepekaan kita terhadap pertanda. Beban pikiran yang tak kunjung berkurang, telah mematikan kayakinan dan optimisme diri yang pernah sangat menyala-nyala sewaktu kecil dulu.
Tanpa terasa, terbiasa mengeluh, terbiasa memaki, terbiasa mencibir, dan juga terbiasa menilai sesuatu yang didapatkan oleh orang lain sebagai sesuatu yang tidak layak mereka dapatkan, tak terasa mendoakan kecelakaan buat orang lain - hasad.
Jika kita akhirnya menyadari demikian, bolehlah kita peluk diri sendiri. Apa sebenarnya yang menyakiti diri hingga kita sejahat itu?
(c)kurniawangunadi
185 notes · View notes
kumpulan-suratku · 28 days ago
Text
ya Allah, aku takut sekali akan semua hal. aku takut. dan aku tidak tau serta tidak bisa membagi ketakutanku pada siapapun. aku takut akan semua hal di hidup ini. tolong.
~editing~
saat-saat ngerasa nggak enak gini, selalu treatment-nya ngelus-ngelus kepala anak sambil bilang kalau aku sayang mereka, dan nanya mereka sayang aku nggak.. jawabannya selalu sama, sayang ibuk. itu yang bikin aku berjuang dan rela hidup. karena aku pikir rasa sayang ke anak bukan dibuktikan dengan kita rela mati, tapi dibuktikan dengan kita rela dan berjuang untuk tetap hidup. supaya bisa membersamai mereka.
Allah terima kasih sudah menghadirkan anak-anakku ke hidupku.
1 note · View note
kumpulan-suratku · 1 month ago
Text
Ketika beribadah yang dicari adalah supaya diberi ketenangan atas segala takdir. tidak lagi getol supaya keinginannya diwujudkan. Allah, aku secapek itu lhoh sama kehidupan.
bener-bener sedang ngerasa nggak bisa cerita sama siapapun.
1 note · View note
kumpulan-suratku · 1 month ago
Text
sedang selalu mengupayakan ini
Quotes of the day
Kedekatanmu dengan Tuhan, membuatmu lebih mudah berdamai dengan keadaan
Alhamdulillah 'ala kulli hal :)
152 notes · View notes
kumpulan-suratku · 1 month ago
Text
aku lelah. boleh aku menyerah?
0 notes
kumpulan-suratku · 1 month ago
Text
ummi masih belum lepas untuk mengizinkan jadi CPNS sepertinya. hatiku jadi ada yang mengganjal. ya Allah capek sama hidup rasanya aku mah
Sepertinya kita memang perlu bosan
Bisa melamun dan bengong adalah cara menepi paling sederhana di zaman yang serba cepat ini.
Kembali menormalisasi duduk tanpa telepon genggam, makan tanpa menonton tayangan reels/vt dan sejenisnya.
Kembali merenungi diam tanpa mengkonsumsi informasi apa-apa.
Menikmati suatu tempat dan acara tanpa harus membagikan moment.
Memberi waktu untuk berpikir melambat, memberi jeda untuk mengambil keputusan.
Beristirahat yang sebenar-benarnya istrirahat.
Kembali hadir utuh disetiap perbincangan.
Tidak lagi membuat semuanya menjadi permasalahan dan menjadi perbandingan.
Gamasalah kalau tertinggal, gamasalah kalau harus berbeda tujuan.
Dan gamasalah juga menjadi biasa-biasa saja.
Kita tidak harus menjadi penting di mata dan telinga setiap orang.
—ibnufir
449 notes · View notes
kumpulan-suratku · 1 month ago
Text
hatiku lagi nggak enak... nggak tau kenapa, lagi males sama suami sendiri. males ngehubungin duluan, males ketik chatt panjang-panjang. males jadi "yang selalu". gatau ini firasat jelek atau kenapa... atau mungkin karena lagi sering-seringnya keinget kejadian yang dia perbuat di masa lalu. ketrigger dari kelakuannya yang sekarang juga yang vc sambil scroll ig/tiktok/grup tapi isinya bercanda bukan yang lagi serius, terlalu sarkas bercandanya yang "nggak berkualitas" ke temen-temennya (basically aku nggak suka laki-laki terlalu cuer dan pembahasan hal-hal risih buat dijadiin bahan bercanda sih). dah gitu
1 note · View note
kumpulan-suratku · 1 month ago
Text
Tadinya kukira komunikasi adalah kunci bagi setiap hubungan.
Tapi ternyata enggak. Kalau masih inget, dulu aku pernah nulis tentang hard convo, nah sekarang mau review hal-hal yang penting selain komunikasi.
Aku suka menganalogikan komunikasi sebagai jembatan yang berfungsi sebagai penghubung antara dua daratan. Kira-kira ada beberapa kunci agar keterhubungan tersebut dapat bekerja dengan baik:
Kedua daratan sama tingginya. Jika tidak sama, jembatannya harus effort lebih dalam pembangunannya (sekufu).
Kesediaan mengambil bagian untuk membangun jembatan dari ujung masing-masing agar bertemu di tengah (willingness).
Tidak membebani tugas "membangun jembatan" dari satu daratan saja (self awareness, respect, empathy)
Paham bahwa membangun jembatan adalah tugas bersama. Tidak merasa si paling lelah/paling berjasa. (pemahaman hak dan kewajiban).
Keselarasan tujuan, hal yang diperlukan, hal yang tidak relevan dengan tujuan tersebut (alignment, sense of urgency and severity).
Akhirnya aku rangkum sebagai alur seperti ini:
Trust → Respect → Willingness → Listening → Understanding → Empathy → Communication → Sense of Urgency and Severity → Alignment of Vision → Implementation and Feedback (Compassion)
*masih mentahan, kayanya akan direvisi seiring waktu, urutannya juga mungkin ada yang kurang tepat, step-nya mungkin ada yang perlu ditambah
Trust akan mudah diperoleh jika "kedua daratan punya tinggi yang sama" dalam arti sekufu (compatible).
Banyak tafsiran tentang kesekufuan tapi aku senang mengartikannya sebagai "sekufu resource-nya dan kemampuan memberdayakannya, serta sekufu framework".
Bahasan tentang framework akan panjang, tapi framework mengandung 3 hal: library, tools, rules. Ketiganya barulah diperoleh dari banyak hal: default sebagai manusia, parenting, pendidikan formal, kondisi finansial, pengalaman hidup, perjalanan spiritual, pertemanan, lingkungan, tontonan/bacaan, dsb.
Kenapa sekufu framework? Karena akan mempengaruhi bagaimana algoritma kehidupan seseorang berjalan. Kemana dia akan merujuk? Apa kerangka referensi/acuan yang akan dia gunakan berulang dalam setiap problem solving dan decision making?
Respect berawal dari pemahaman tentang identitas, nilai, dan posisi diri serta orang lain (self awareness). Dari respect akan melahirkan kesediaan (willingness) untuk memahami perannya dan melakukan job desk-nya. Dia nggak akan menuntut orang lain karena sadar hak dan kewajibannya.
Empati pernah kubahas di sini. Intinya, "feel deeply, think accurately, act wisely." Dari empati, kita akan bisa membaca peta realita tentang "apa yang penting dan apa yang fatal bagi orang lain?" dengan kata lain sense of urgency and severity. Outcome-nya, kita nggak akan menyepelekan hal yang penting, dan kita nggak akan terus menerus melakukan hal fatal.
Komunikasi bukan sekedar menyampaikan melainkan bagaimana pesan dapat tersampaikan dengan baik. Kemudian implementasi merupakan bentuk menghargai semua proses membangun jembatan itu. Perlu compassion untuk melakukan implementasi terhadap "pesan" yang dikomunikasikan.
Tapi kadang, ada orang yang memelihara kemalasan emosional maupun intelektual untuk sekedar memahami apa perannya, apa posisi dirinya dan orang lain, mana yang penting, mana yang fatal, dsb. Makanya kadang-kadang hubungan nggak berjalan mulus. Bahkan sejak tahap willingness, listening, dan understanding aja orang masih banyak yang remed.
Orang juga sering "mengkambinghitamkan" ego karena kurangnya kosakata tentang hubungan antar manusia. Nope, bagi orang yang sudah tuntas hal-hal tadi, ego juga tetap diperlukan untuk menghormati diri mereka sendiri.
Tapi ada orang yang belum numbuhin willingness, belum coba understanding, belum listening comprehensive, eh malah nuntut egonya dikasih makan. Kan ngelunjak ya?
Default manusia adalah makhluk pembelajar. Jadi aneh kalo ada manusia yang enggan menumbuhkan kesediaan untuk "iqra" terhadap diri dan orang lain. Mending jadi congcorang aja. Intinya, komunikasi itu penting, tapi banyak hal penting lainnya yang perlu dipenuhi agar komunikasi berjalan dengan baik.
— Giza, nabung ilmu untuk kehidupan hari ini bersama orang-orang tersayang
117 notes · View notes