Tumgik
kumpulan-suratku · 3 days
Text
ya Allah, kalau aku lagi capek sama hidup, semoga aku bisa selalu ingat nikmat-nikmat apa aja yang Engkau beri padaku.
Terima kasih, atas sehat dan hidup yang Kau berikan padaku saat ini. Dari apa-apa yang pernah terjadi di belakang, aku nggak nyangka aku masih bisa berdiri disini. ya Allah, aku sudah "berpuasa", tolong berikan waktu "berbuka" itu untukku dan anak-anakku. Aku hanya punya Engkau ya Allah yang bisa aku mintai tolong, kupercaya, kuandalkan untuk mengurusi hidupku; diriku; jiwaku; hatiku; anak-anakku.
0 notes
kumpulan-suratku · 8 days
Text
Tumblr media
ulurkan lagi jilbabnya, pakai kaos kakinya, awalkan lagi waktu sholatnya, dibaca lagi mushafnya. Ya?
Dunia yang kamu ikutin dan kejar sekarang biar keren itu nggak lama. Akhirat lebih selamanya.
0 notes
kumpulan-suratku · 23 days
Text
❤️
Aisyah ra tidak kehilangan kemuliaannya hanya karena dia tidak dikaruniai keturunan.
Aisyah ra pun tidak kehilangan keimanannya kepada Allah, karena hal itu.
Dia tetap taat, setaat taatnya
Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk hamba-hambaNya :)
Perbaiki diri, perbaiki imanmu, perbaiki taatmu, perbaiki amalmu.
Karena taatmulah yang memuliakanmu, bukan atribut duniawi dalam bentuk apapun :)
165 notes · View notes
kumpulan-suratku · 23 days
Text
e-materai nggak bisa diakses dimana-mana... ini h-2 pendaftaran. pengen nangis tapi nggak boleh nangis dulu, kudu usaha sampe akhir dulu baru boleh nangis.
0 notes
kumpulan-suratku · 1 month
Text
lhah? baru nyadar per 24 agustus aku di hapus pertemanan ehe. Perasaan nggak ada masalah apa-apa yak 🤣 masa lalu mah masa lalu aja, bukan berarti terus hubungannya diburukin gini... yaudahlah mau gimana 😌 tidak perlu memaksakan hubungan baik dengan orang yang memang tidak mau berhubungan baik dengan kita kan ya? hargai diri kita sendiri. gausah dipikirin terlalu dalam hal ini.
padahal, hubungan baik di masa lalu yang emang ga bisa bertegur sapa lagi di masa sekarang karena satu hal dan lainnya, ya udah gapapa. tetep aja berteman di sosmed. karena walau ga bisa bertegur sapa pun, kita tetep bisa tahu teman kita sehat masih hidup dengan liat story-storynya. aku menyayangkan sikapnya sih. kita nggak ada bertengkar padahal, ga ada saling khianat juga, cuma takdir aja yang emang nggak bisa bikin kita barengan. tapi kan sebenernya kita baik-baik aja kalau menyadari bahwa ini perkara takdir. huft
6 September.
Hikmah yang bisa kuambil, mungkin Allah sedang menjaga diri kami masing-masing untuk tidak melakukan kesalahan. Allah nggak rela kami berbuat salah. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah
1 note · View note
kumpulan-suratku · 1 month
Text
Hari ini kakak datang lebih awal ke sekolah daripada hari biasanya, karena hari ini Alhamdulillah no drama pagi hari jadi kakak bisa siap-siap lebih cepat.
karena datang lebih awal dan jam masuk masih lama, ada spare waktu buat main dulu. aku diam-diam ngeliat kakak dari balik gerbang sekolah, emang sengaja aku pengen tau cara kakak bersosialisasi kayak gimana... ternyata kakak main sendiri huhu, disaat temen-temennya udah ada yang main sambil peluk-pelukan (aku asumsikan pertemanan yang udah deket banget kayak gitu), yaaa aku nggak tau juga sih itu temen kakak atau anak kelas lain.
terus kakak main di ayunan, lalu ada anak yang naik ayunan berdua dan ngomong sesuatu sama kakak, lalu beberapa saat kemudian kakak turun dari ayunan terus dia berdiri, jalan cari mainan yang lain.
akhirnya aku panggil dia, aku tawarin mau aku temenin atau tinggal pulang, dia nggak jawab "ya" atau "tidak", tapi setelah kupikir-pikir mungkin baiknya aku pulang aja biar nggak banyak mengintervensi kakak. tapi sebelum pulang aku pesen ke kakak, "kakak, hati-hati ya mainnya, jalan aja jangan banyak lari karena masih batuk. main sama temennya ya." terus kakak senyum sambil sok ceria dan ngangguk-ngangguk. habis itu sambil naik jalan ke motor aku masih liat kakak, dia akhirnya nyoba ke kerumunan anak-anak lain, ngerangkul anak lain tapi habis itu si anak jalan sendiri sih ninggalin kakak, dia kayak memaksakan diri gitu muter-muter masuk ke lingkaran anak lain, tapi kayak masih tertolak. sampai akhir aku tinggal pulang, aku belum liat kakak berhasil nge-reach orang buat main bareng sama dia.
aku kok sedih hahaha... gatau sedihnya karena mengasumsikan anakku tertolak, atau karena khawatir dia tidak seperti karakterku (ekstrover) lalu aku mengasumsikan hidupnya akan susah dalam hal sosialisasi, atau sedih karena kakak kayak memaksakan diri nyari temen habis aku nyuruh dia main sama temen jadi dia pengen bikin aku seneng dan pengen ngeliatin ke aku kalau dia bisa jadi yang aku minta dan baik-baik aja? haha gatau aku sedihnya karena yang mana.
0 notes
kumpulan-suratku · 1 month
Text
Allah... Engkau tau tangisan-tangisanku tiap malam. Apakah aku termasuk hambaMu yang kurang bersyukur? dengan segala nikmat sehat, ayah ibu yang masih lengkap, tidak khawatir kekurangan makan, anak-anak sehat sempurna dan baik... aku kurang bersyukur ya?
tapi Allah, aku tidak mendapatkan ketentraman hati dan pikiran. aku selalu menangis tiap malam. aku salah ya?
tolong aku ya Allah, tolong....
0 notes
kumpulan-suratku · 1 month
Text
ya Allah tolong... banyak yang sedang mau aku kejar. Seperti puasa yang ada waktu berbukanya, tolong berikan waktu berbuka itu pada hambaMu ini ya Allah
0 notes
kumpulan-suratku · 1 month
Text
ya Allah... aku nemuin histori channel telegram dan web bokep di suamiku. astaghfirullah... aku harus apa lagi ya Allah. suamiku nggak sembuh-sembuh. ya Allah berat sekali ujianmu untukku ya Allah... tolong ya Allah, tolong tunjukkan kepadaku apa yang harus aku lakukan ya Allah, aku harus bagaimana lagi ya Allah
0 notes
kumpulan-suratku · 1 month
Text
aku sendiri tidak tahu kapan saatnya aku harus lari menyelamatkan diri, karena sampai sudah beginipun aku masih berdiri disini.
0 notes
kumpulan-suratku · 1 month
Text
kalau suaminya bisa dipercaya sih enak ya kayak gini. tapi kalau suaminya trade recordnya peselingkuh mah bawaannya overthinking aja. khawatir kalau dibiarin, kebablasan dia makin jauh dan susah untuk kita kembalikan.
Sumber Kebahagiaanku Nggak Cuma Dia
Sekalipun kamu sudah menikah, jangan menggantungkan kebahagian sepenuhnya kepada pasanganmu. Kalau kita gantungkan semuanya sama dia, sepertinya terlalu berat beban "perahu" ini. Dayungnya nggak kuat...
Coba punya hobi atau rutinitas sendiri, sekalipun kita cuma ibu rumah tangga. Milikilah rutinitas, ikutlah komunitas. Supaya kebahagiaanmu nggak cuma berputar di dia.
Kita nggak akan mudah bosan, nggak terus-terusan nunggu dia untuk mewujudkan beberapa hal yang kita inginkan. Maksudku... bisa saja mimpi A diwujudkan bareng pasangan, tapi mimpi B nggak harus menunggu dia. Kita bisa mewujudkannya sendiri!
Andai kata suami lagi sibuk sekali dan berkurang waktunya untuk kita, sambil nunggu dia kembali ke ritmenya lagi--kita bisa mencari kesenangan sendiri.
Aku suka nulis, aku suka nonton film, aku suka berkomunitas. Ini caraku supaya nggak bosan. Masing-masing dari kita punya ruang. Hidup bersama bukan berarti terus menerus bersama, kita juga punya ruang untuk diri. Tinggal bagaimana sama-sama mengerti, menghargai, dan mendukung satu sama lain. Nah perasaan saling ini, juga nantinya bisa menghadirkan kebahagiaan yang lain.
Selamat meniti bahagia, jalannya ternyata banyak! Selamat menata 'ruang' untuk diri!
329 notes · View notes
kumpulan-suratku · 1 month
Text
Hari ini ikut menangisi salah seorang perempuan yang baru saja melahirkan setengah bulan lalu dengan cara SC, dipukuli suaminya karena memergoki suaminya selingkuh.
Tumblr media
begitu katanya 👆 ((ini bukan pertama kali)) ((bertahan demi anak)) ((berkali-kali dimaafkan)) ((banyak nama wanita mewarnai rumah tangga))... terngiang-ngiang di kepalaku semua kalimat itu... alasan yang sama yang aku miliki, pilihan yang sama yang aku pilih, kejadian yang sama yang menimpaku walau tidak bagian kdrt nya.
aku jadi ingat perkataan temanku saat tau kondisiku dan menyuruhku untuk "lari", katanya aku hanya tinggal menunggu waktu saja. bertahan atau langsung pergi, endingnya akan sama. katanya, aku hanya sedang mengulur waktu saja. benarkah?
malam ini aku menangis sesenggukan lagi... yang kemarin-kemarin aku bilang "nggak peduli lagi" "mati rasa" ternyata masih ada rasa sakit ketika mengetahui hal yang ganjal. malam ini aku menemukan history pencariannya pada tanggal 7 Agustus 2024 ada kakak pertama kera sakti, Amitabh bachan, member f4 taiwan.
hehehe, polanya sama. mencari sesuatu yang tidak dia ketahui agar bisa berlanjut dan memperpanjang obrolan. aku pernah menemukan pola ini juga padanya sebelum ini. kali ini, entah dengan siapa lagi.
0 notes
kumpulan-suratku · 2 months
Text
Aku, si paling love language-nya word of affirmation, kadang saat ngechatt:
"muuciwh sayangggg 🥰 di usia ini sayang sudah bisa membantu mamanya daftar haji dan umroh... semoga makin lancar luncur rezekinya, sehat badannya, berkah aktivitasnya aamiin"
pengennya nggak cuma dibalas "aamiin", tapi juga ditambahin dengan "makasih juga yaaa udah nemenin dan ngebantu susah payah untuk aku melakukan ini semua. aku yakin ga jadi kayak gini kalau bukan sayang orangnya" hehe. Pengennya gitu.
Padahal ya yang sedang aku ucapkan makasih adalah perbuatannya untuk mamahnya dia sendiri, nggak ada yang untungnya di aku. Tapi aku nggak dapat ucapan makasih balik atas semua keikhlasanku; ngalahku untuk perbuatannya kepada mamanya ditengah-tengah ketidakseimbangan apa yang diberikan kepada keluargaku hehe.
Terus apa yang aku lakukan? telen lagi, telen aja terus. Sampe hancur lebur.
0 notes
kumpulan-suratku · 2 months
Text
Ya Allah, kadang nggak betah... Ingin keluar dari rumah tangga ini. Astaghfirullah
0 notes
kumpulan-suratku · 2 months
Text
Hari ini tanggal 21 Juli... Selamat ulang tahun aku 🤗. Jikapun tahun ini cuma dapat ucapan dari diri sendiri, tidak mengapa, ya 😊. Sejak bertahun-tahun lalu lingkaran pertemananku tidak banyak, itupun tidak sampai memperhatikan tanggal tahun. Hanya suamiku saja yang biasanya memberiku sekedar es krim atau kue kecil untuk dipotong dan ditiup lilinnya hihihi Alhamdulillah. Tapi tahun ini pun sepertinya ia lupa aku ulang tahun, karena dia sedang sibuk sekolah dan kami menjalani LDM sekarang. Tidak mengapa, ada yang mengucapkan selamat ataupun tidak, ada yang mendoakan atau tidak, hari akan terus berjalan dan besok sudah tidak tanggal 21 lagi.
Tapi, jam 3 pagi ini aku terbangun karena mimpi buruk. Hatiku nafasku sesak sekali. Aku mimpi kakak harus pergi untuk dibunuh orang. Astaghfirullah nauzubillah. Aku terbangun dengan nafas yang masih sesak. Aku langsung peluk kakak yang sedang ada disampingku dan menangis entah sedih atau syukur... Yang pasti aku bahagia masih bisa memeluk kakak saat terbangun ini. Tidak peduli seporak-poranda apa hidupku, seberat apa ujian yang aku rasakan dalam hidupku, nyatanya kakak dan adek dan kesehatan serta umurku hingga kini adalah hadiah terbaik dari Allah kan? Aku ingin menjadi rumah untuk kakak dan adek ya Allah 🥹 selamanya. Mohon berikan kesehatan, keselamatan, dan umur panjang untukku, hingga waktunya nanti aku sudah tidak punya tugas di dunia ini lagi. Aku ingin selamanya jadi rumah untuk anak-anakku ya Allah. Terima kasih masih memberiku kesempatan merasakan hari ini dengan badan sehat dan tidak kekurangan apapun dan dengan anak-anakku berada di sampingku dan masih bisa bersama kedua orangtuaku yang sehat. Terima kasih. Terima kasih.
Updated:
Ternyata setelah lewat tengah malam, hampir jam 6 pagi datang ucapan selamat dari suamiku. Alhamdulillah hehe masih ingat.
0 notes
kumpulan-suratku · 3 months
Text
Biasanya dalam suatu kejadian, lama sekali aku bisa menarik kesimpulan mengenai hikmah yang hendak diberikan Allah padaku. Tapi, di kejadian yang ini, masyaAllah aku seperti lebih cepat untuk memahami hikmah yang hendak Allah berikan.
Ujian pengkhianatan dari suami beberapa waktu lalu mungkin untuk Allah menjadikan aku seorang istri yang paham bahwa "aku bukan pemilik, aku hanya dipinjami. Termasuk mengenai suami". Kejadian itu menjadikanku hamba yang mengerti bahwa aku ini hanya punya hak pakai, bukan hak kepemilikan. Dari ujian itu aku jadi tenang karena aku percaya bahwa apapun yang terjadi asal kita berada di jalan lurus sesuai aturan Allah maka Allah yang akan menolong kita. Ujian itu menjadikan aku sekedarnya saja kepada suamiku (nah bagian ini aku juga belum memahami diriku apakah aku kategori sudah ridho atau kategori mati rasa. Tapi yang pasti, aku tidak takut lagi jika Allah memang ingin mengambil apa yang dipinjamkan kepadaku dengan cara apapun). Ternyata semua ujian itu untuk melatihku di fase yang sekarang. Saat ini aku harus berpisah jarak dengan suami yang sedang bersekolah, aku berada di tempat ummi dan bapak. Suamiku adalah suamiku hehe, dia adalah orang yang mementingkan orang lain daripada orang terdekatnya. Misalnya saja seperti, dia membalas pesan orang lain tapi tidak membalas pesanku. Dia tidak pernah menanyakan aku dan anak-anaknya sedang apa dan bagaimana, selalu aku yang lebih dulu menanyakan kabarnya, itupun tidak dibalas dengan pertanyaan kepadaku. Hehe dia pikir karena label orang terdekat bisa diperlakukan seenaknya ya? Dia tidak tahu saja bahwa orang terdekat juga manusia yang memiliki rasa lelah dan mungkin saja bisa menyerah dibatasnya. Tapiiii, aku seminggu ini aku masih bisa bersabar dengan itu, penilaianku bahwa aku yang seperti ini karena pelajaran dari Allah di ujian sebelumnya, aku bisa menjadi sosok yang sabar seminggu ini dengan keadaan seperti ini. Aku tidak membayangkan bagaimana jadinya aku diperlakukan seperti sekarang ini jika belum ditempa Allah dari hasil ujian sebelumnya hehe.
Dan lagi, aku disatukan kembali bersama kedua orangtuaku mungkin karena Allah hendak membuat aku merasa "tidak sendiri lagi" dan tidak terlalu memikirkan menerka-nerka apa yang dilakukan suamiku saat jauh dariku.
Ya Allah terima kasih... Terima kasih untuk semua kebaikanmu. Terima kasih karena ujian-ujian yang menyakitkan bagiku kau maksudkan untuk membentukku menjadi sosok yang lebih baik lagi, lebih kuat lagi. Allah, jangan tinggalkan aku barang sedetikpun ya... Aku hanya mempunyaiMu untuk segalaku
0 notes
kumpulan-suratku · 3 months
Text
Ya Allah, mata dan badanku sudah lelah. Tapi pikiranku berisik sekali sampai aku tidak bisa memejamkan mata hingga jam ini. tolong
- 02.15 wita -
0 notes