Text
menjalin hubungan
apakah nama tengah saya adalah "distance"? karena setelah dipikirkan, setiap menjalin hubungan pasti LDR. tapi beruntungnya saya bertemu dia, yang tidak menebar janji tapi memberikan bukti nyata keseriusannya. jiah.
terima kasih karena setiap "kangen" dari saya selalu diusahakan untuk "bertemu" walaupun cuma 1 jam dengan perjalanan pulang-pergi 4 jam :) kadang ke cafe, kadang cuma main kerumah keluarga. kenapa nggak dirumah aja? restu gaes--😊
2 tahun kami bersama sebelum akhirnya akad terucap, banyak hal yang terjadi tapi dia masih disamping saya.
dia memang tidak termasuk orang berada, tapi dia selalu mengusahakan bahagia untuk saya. dia bukan lelaki tampan, tapi saya merasa aman dan nyaman didekatnya. tangannya kasar, tapi selalu hangat digenggam. aroma tubuhnya seperti magnet, membuat saya ingin selalu dekat dengannya.
terima kasih telah menjadi milikku, ya.
0 notes
Text
dia
dua ribu dua puluh satu, tahun dimana saya bertemu dengan suami untuk pertama kalinya. karena setelah banyak ngobrol, kita sebenarnya udah lama dalam lingkungan yang sama, bahkan dia kenal akab dengan salah satu sanak keluarga saya.
tidak ada yang spesial, saya dan dia sama-sama bekerja dalam sebuah proyek pembangunan tebing pengaman sungai. justru saya ilfeel ke dia karena sksd dengan saya. tapi mungkin udah takdirnya, saya semakin dekat dengan dia karena induk semang tempat saya tinggal menyukainya sebagai anak. kita jadi sering ngobrol, gayanya berbicara membuat saya mulai nyaman dengan lelucon-lelucon konyolnya. kami seperti anak kecil yang menertawakan hal kecil. lalu dia mulai menyatakan rasa sukanya. saya tegas bilang kalau tidak ingin berpacaran. jika memang serius, kita jalani dan langsung ketemu dengan orangtua saya. dia mengangguk mengerti.
seperti hidup kebanyakan, tidak ada perjalan yang mulus. kesetiaan kami benar-benar diuji tekan (jiah emang beton, canda ya). mulai dari jarak, lalu jarak lagi, sifat saya yang moody-an, sinyal, sampai ke restu. hubungan yang saya kira tidak akan bertahan, ternyata masih berdiri tegap karena bertemu dengan dia.
dan saya tidak pernah membayangkan dia yang saya temui dibawah terik mentari sungai kampar malah jadi ayah dari anak perempuan saya.
0 notes
Text
Sederhana Saja
Sebagai seorang capricorn, jiah langsung bawa-bawa zodiak gak tuh. Ehem tapi serius. Sebagai orang yang penuh perhitungan dan planning, bagi saya everthing must be perfect karena kalau ada terjadi sesuatu diluar pemikiran saya akan jadi beban pikiran, stress dan akhirnya menyalahkan diri saya sendiri. Padahal ya it's okay kan karena di dunia ini nggak ada yang benar-benar sempurna.
Sama seperti memilih pasangan. Saya mau dia yang tidak merokok, berperilaku baik dari orok alias ga ada track record yang buruk, cukup tampan dan menawan (walau saya juga b aja), yang sayang sama keluarganya, yang perhatian, suka ngasih surprise, ah banyak lah pokoknya.
Tapi setelah saya telusuri, banyak hal dari suami saya (iya saya seorang istri) yang tidak ada dari kriteria-kriteria idaman saya itu. Lalu saya berpikir. Kenapa? Apa yang membuat saya jatuh kedalam pelukannya? Ternyata ada satu hal yang mengambil porsi besar dalam keputusan saya, yaitu effort. Ternyata bagi saya effort itu bentuk romantis yang luar biasa. Dia tidak berbicara mengeluarkan diksi indah, tidak juga memberikan barang-barang tapi langsung kena hati.
Laki-laki yang saya temui sebelumnya tidak ada yang seperti suami saya ini. Mereka hanya melontarkan janji-jani yang saat itu dengan mudahnya saya percaya. Sampai saya tersadar, apa sebegitu tidak pentingnyakah saya sehingga mereka ini tidak ada yang benar-benar tulus? Ternyata, saya hanya belum bertemu suami.
0 notes
Text
If I Could Run Away, Where Would I Go?
Pantai.
Tempat pertama yang langsung terucap. Seandainya, saya bisa kabur dari semua keruwetan hidup, saya akan pergi ke pantai. Duduk tanpa alas diatas pasir sambil memandang lautan dengan suara ombak yang menyertai.
Persetan dengan semua masalah yang sedang terjadi, saya asik menyeruput kopi sambil menikmati matahari yang mulai bergerak ke arah barat; perlahan menghilang.
Tidak ingin tahu tentang apapun, saya menikmati angin yang berhembus (walaupun sedikit terganggu karena jilbab saya jadi tidak simetris lagi😊)
Saat cahaya dari matahari mulai meredup, saat itulah air mata mulai menetes. Tapi siapa peduli, orang-orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Suasana dan aroma pantai membuat saya lemah, seakan berbisik "jangan dipendam sendiri, tubuhmu ada batasnya". Tapi juga memberikan semangat baru "hiduplah untuk dirimu sendiri, bukan untuk menyenangkan semua orang".
That's why i choose pantai.
1 note
·
View note
Text
Ada beberapa luka yang tidak akan pernah sembuh; hanya reda sakitnya saja.
341 notes
·
View notes
Text
Someone I Miss
Ada nama yang kayaknya mau sampai kapanpun akan selalu saya ingat. Seorang laki-laki baik yang sering bikin saya sakit hati tapi selalu membuat saya dekat kepada sang pencipta.
Laki-laki ini saya temui saat berkuliah di kota pelajar, Yogyakarta. Untuk memudahkan, kita panggil aja dia Jaz.
Jaz memiliki bentuk tubuh sama seperti kebanyakan remaja lainnya, tidak gemuk/kurus, tidak terlalu tinggi/pendek, hitam tidak, putih pun tidak. Jaz sering sekali menghibur, membuat orang disekitarnya tertawa dan menjadi positif walaupun ditengah ke-riweuh-an tugas kuliah. Point pertama yang membuat saya fokus ke Jaz adalah karena Jaz memiliki aroma yang khas walaupun tidak memakai parfum. I just like the smell he is.
Semakin sering kenal dengan Jaz, semakin saya menyadari bahwa saya bodoh karena Jaz mengajarkan banyak hal mulai dari masalah perkuliahan, sosialisasi bahkan agama. Jaz sangat murah hati memberikan ilmu-ilmu yang dia dapat dan karena itu membuat saya semakin tertuju kepadanya. Bukan sekadar mengatakan tapi Jaz juga memberikan alasan logis dari pernyataannya yang berarti dia tidak sembarangan.
Lalu pertanyaannya, kenapa diawal saya bilang dia sering bikin sakit hati? Karena ekspektasi saya yang terlalu berlebihan. Memang benar tidak seharusnya kita berharap pada manusia, berharaplah hanya pada sang kuasa 😇
Sering kali sikap perbuatan saya melenceng dari radar tapi Jaz tidak bosan menasehati bahkan memarahi saya. Jaz, if you read this (i think if you read this you know i'm talking about you), thankyou karena sempat mampir dalam hidup saya walaupun hanya sebentar. Terima kasih atas semua ilmu yang pernah kamu sampaikan. Terima kasih. You know still now, i still think about you.
0 notes
Text
Single and Happy
Apakah menjalin hubungan menentukan tingkat kebahagiaan kita? Menurut saya jawabannya iya. Tapiii bukan berarti juga orang yang single jadi tidak bahagia.
Kebahagiaan itu kita yang tentukan karena bisa diatur dan bukan dari pihak luar. Tapi kalau menjalin hubungan dengan orang yang kurang tepat juga bisa bikin nggak bahagia.
Bahagia dan nggak bahagia ini sepertinya berkaitan dengan feeling lonely, deh. Orang yang mempunyai pasangan, akan merasa ‘hidup’ dan saling melengkapi karena ada orang lain yang menemani dia, membersamai dia, kasih support, berbagi cerita canda tawa sehingga jiwa terisi.
Sedangkan orang single, karena tidak ada pasangan jadi semuanya dilakukan sendiri. Lagi laper ya cari makan sendiri. Mau nonton film, ke bioskop sendiri. Kalau mereka ini merasa hal itu menyedihkan maka jadilah mereka tidak bahagia. Banyak orang-orang single yang happy dengan kesehariannya karena ngga ada yang membuat dia kecewa/sedih dan itu saya rasakan juga.
Ketika kita menikmati hari-hari kesendirian sebagai single, kita jadi lebih menikmati hidup dan lebih menghargai waktu bersama diri kita. So, if you are single, jangan merasa sedih. Just do whatever makes you happy and enjoy the life.
1 note
·
View note
Text
Favorite Movie
Film favorit.
Walaupun saya suka nonton film tapi nggak gitu ada yang membekas sih, karena saya orangnya pelupa juga jadi abis nonton ya udah nggak yang ingat gimana-gimana banget.
Bentar saya cek dulu list film yang udah pernah saya tonton. Baru tahun ini saya mau mulai membiasakan nulis pendapat saya dari film atau series yang saya tonton.
...
Lebih banyak drakor ternyata~ hehe
Eh ada nih 1 film yang dapet banget pesannya menurut saya. Judulnya Tune in For Love.
Film korea yang diperankan oleh Kim Go Eun dan Jung Hae In. Ceritanya tentang pertemuan tidak sengaja mereka lalu dipisahkan berkali-kali oleh keadan. Walaupun perubahan tahun dalam filmnya cukup cepat, karena alurnya jadi masih amat bisa dimengerti. Saya nonton film ini tuh ada bengong-bengongnya dikit.
Takdir itu indah ya. Kalau ditakdirkan bertemu ya mau gimanapun pasti ada aja jalannya. Dari film ini saya juga belajar bahwa dalam hubungan, jangan terlalu memaksa. Ikhlaskan, karena kalau emang kita berakhirnya sama dia ya pasti bertemu lagi. Yang penting perbaiki diri masing-masing, jadi yang terbaik dari versi kamu sebelumnya.
1 note
·
View note
Text
Place I Want to Visit
Bicara soal tempat yang ingin saya kunjungi, ada banyak.
Pertama, saya ingin sekali ke Mekkah. Sholat didepan Ka’bah. Berlama-lama di dalam mensjid melakukan ibadah. Dan kalau boleh berharap, saya ingin sekali pergi kesana bersama pasangan halal saya. MasyaAllah sungguh bahagia membayangkannya. Semoga Allah mengabulkan doa saya.
Kedua, saya ingin sekali ke bromo. Naik gunung. Waktu kuliah, banyak temen-temen yang sering naik gunung, tapi karena saya penakut dan cupu jadinya saya diem doang dengerin mereka menceritakn serunya. Sekarang baru deh saya bener-bener ingin sangat nyoba naik gunung.
Ketiga, saya ingin ke daerah yang berada di garis khatulistiwa. Garis yang membagi bumi menjadi 2 belahan , utara dan selatan. Mau membuktikan, apa benar kita kehilangan keseimbangan kalau berdiri di garis tersebut 🤔
Keempat, saya ingin nge-camp di pantai. Duduk didepan tenda sambil nunggu sunset, malamnya bakar-bakaran ayam atau rebus indomie juga oke, sebelum tidur liatin hamparan bintang-bintang, paginya ngopi sambil nunggu sunrise. Ah indah banget pasti.
Kelima, aduhh banyak banget ini mah tempat yang ingin saya kunjungi. Di umur saya yang 26 tahun ini, saya merasa menyesal karena saat remaja tidak banyak berkunjung ke tempat-tempat baru. Saya terlalu membatasi diri karena terlalu takut padahal tidak mencoba merupakan suatu kesalahan. Pengaruh dari orang tua juga, ayah saya patriarki. Semua harus nurut sama dia. Sekali dia bilang ga boleh ya jangan dilanggar. Untuk kalian yang masih muda, coba aja lakuin semua yang kalian mau (dalam hal posiitif ya). Karena sangat tidak enak seperti saya yang nggak punya banyak kenangan masa muda. Saya harap, saya masih bisa memenuhi keinginan-keinginan ini satu persatu.
3 notes
·
View notes
Text
A Memory
Hmm.. kenangan.. apa ya.
Bicara soal kenangan, saya rasa secara keseluruhan hidup saya selama ini tidak banyak kenangan manis yang diingat. Tapi mari kita coba putar ulang lagi memory masa-masa indah itu ya karena memory yang tidak menyenangkan biarlah menjadi pelajaran saja.
Waktu TK dulu, saya pernah mengikuti lomba fashion show. Alhamdulillah-nya saya mendapat juara favorit. Saya tidak tahu kenapa padahal menurut saya penampilan saya cukup sederhana. Mengenakan setelah baju dan celana berwarna pink, tas selempang wana pink dengan gambar bear (kalau saya tidak salah ingat), rambut pendek seleher dengan jepitan kecil warna-warni yang dibeli di pasar. Waktu tampil pun saya super gugup, celingak sana sini nyariin ibu, takut ditinggal sendirian. Saya tidak ingat ada berapa peserta yang tampil tapi penontonnya ramai sekali, kayaknya termasuk ajang yang cukup besar pada saat itu. Hal yang paling memorable-nya adalah, saya berangkat pakai becak (becak adalah transportasi roda tiga) dengan ibu ke lokasi acara sedangkan banyak peserta lain yang menggunakan mobil. Rasanya senang bisa tampil dan pulang membawa piala. Sebuah prestasi (iya kan prestasi?) yang masih saya banggakan.
Lalu apakah saya meneruskan bakat (?) itu? Apakah sekarang saya seorang model? Hahaha.. jawabannya tidak. Setelah dipikir-pikir, kenapa ya saya tidak seriusin dunia modelling aja? Entahlah. Mungkin itu hanya kebetulan menang saja.
0 notes
Text
Things That Makes Me Happy
Setelah cukup kenal dengan diri sendiri, saya jadi tahu hal-hal yang membuat saya senang dan tidak. Bisa tau apa yang kita suka dan tidak itu ternyata sebuah emm apa ya nyebutnya.. ketenangan mungkin ya.
Saya senang saat duduk sendiri di sebuah cafe/coffee shop sambil nulis. Rasanya seperti pulang ke rumah, menulis apapun yang ada dalam benak tanpa perlu takut ada yang menyalahkan.
Saya senang aroma popcorn bioskop. Pernah mampir ke mall terus melipir ke bioskopnya cuma beli popcorn aja. Rasanya b aja tapi wanginya itu bikin happy.
Saya senang baking, walaupun sering gagalnya. Ngadon kue emang capek tapi bikin happy juga.
Saya senang ketika bisa menyelesaikan level sulit di game. Iya, sesederhana itu kadang. Karena, kebahagian itu kita yang ciptain.
3 notes
·
View notes
Text
My Personality
I think i know me, ternyata enggak.
Saya baru paham dengan diri sendiri mungkin 6 tahun belakangan ini. Iya, jadi selama ini saya bohong dengan diri sendiri. Seakan paling kenal padahal masih meraba.
Saya pikir saya itu orang yang terlalu baik, pendiam, sabar dan sifat-sifat protagonis lainnya. Ternyata enggak. Setelah menjalin hubungan asmara dengan lawan jenis untuk pertama kalinya, sifat asli saya muncul.
“Oh, ternyata saya pemarah”
“Oh saya nggak suka kalau begini”
Banyak hal yang membuat saya sadar bahwa saya sangat jauh berbeda dari yang saya kenal selama ini. Dan semakin bertambah usia, saya menemukan banyak hal tentang diri saya yang selama ini mungkin tertutup atau yang sengaja saya tutupi.
Sempat ikut tes personality juga dan saya Melankolis 😊 Katanya Melankolis itu perfeksionis, analitis, sangat teliti, rajin tapiiii saya juga moody-an, pesimis, sering nethink dan sensitif.
Saya belum bisa sepenuhnya memahami diri sendiri karena sampai saat ini saya masih ingin lebih tahu tentang diri saya.
0 notes
Text
30 Days Writing Challenge
Hari ini senin tanggal 24 Juli 2023.
Saya memutuskan untuk menulis 30 hari setelah menemukan 30 tema menulis dari sosmed sebelah. Sebelumnya udah pernah ikutan #30DWC sampai salah satu tulisan saya diterbitin jadi buku bareng penulis-penulis lainnya.
Lalu karena akhir-akhir ini merasa sedang hampa, saya mau nulis lagi. Semoga ini bisa menjadi penyemangat dan harapannya sih tulisan saya nantinya bisa menginspirasi orang lain juga, entah itu dari inti ceritanya atau membuat orang lain tertarik ingin mulai menulis.
Cukup deh intronya segini aja. Semoga ga bolong-bolong ya. Saya orangnya agak moody-an hehe.
0 notes
Text
Ternyata setelah sekian tahun, beberapa hal tidak berubah ya.
Kamu masih suka begadang main game
Ayam bakar masih jadi makanan favorit kamu
Bedanya, kamu yang sekarang sayang sama dia. Bukan aku lagi.
5 notes
·
View notes
Text
it’s not..but..
Ketika hatimu dipatahkan, ketika rasa dendam menguasai diri, percayalah itu bukan waktu yang tepat untukmu mencari orang lain.
Sebaliknya, ini ada kesempatan bagimu untuk membuat pondasi agar bisa berdiri diatas pijakan sendiri. Mencari kebahagian sendiri, agar tidak mencari bahagia pada orang lain.
0 notes
Text
Mati Rasa
Aku pernah menyukai seseorang dengan sangat. Seorang pria beruntung yang setelah dengannya tak lagi aku percaya cinta. Persetan dengan “masih banyak pria baik” yang dikatakan orang.
Untukku, panggilan sayang dalam obrolan sehari-hari bukan hanya sekadar panggilan, namun seperti sedang menyuarakan perasaan dihati karena memang aku sangat menyayanginya. Tapi apa yang telah aku lakukan belum cukup buatnya sehingga perasaan tulusku disia-siakan.
Sekarang ada seseorang yang memintaku untuk kembali melakukan panggilan sayang itu. Kau ingin aku kembali memanggil dengan penuh perasaan? Baik, aku panggil sayang lagi tapi tidak dengan hati.
0 notes
Text
Tentang Selingkuh
Haiiii...
Mencoba nulis lagi rasanya seperti pulang ke rumah ya, nyaman.
Sekarang aku udah 25 tahun, seperempat abad. Umur-umur yang sudah bukan anak-anak lagi tapi mager untuk menjadi dewasa. Anehnya, makin kesini makin banyak banget pikiran-pikiran random yang memenuhi pikiran.
Seperti tema tulisan ini dari judul yang kalian baca yaitu tentang selingkuh. Padahal saat ini aku tidak sedang berselingkuh (YA IYALAH) dan tidak juga sedang menjadi korban perselingkuhan. Tapi persoalan ini tetap aja menggangguku. Beberapa pertanyaan dalam benak membutuhkan jawaban.
Sebenarnya, apakah selingkuh itu pilihan atau perilaku ketidaksengajaan yang dilakukan tanpa sadar?
“Ini kan urusan hati, gimana cara mengontrolnya?”
Gini gini.. Kalau emang selingkuh itu pilihan, kenapa? Disaat banyak pilihan lain yang lebih membuat ‘aman’ dan ‘nyaman’. Selingkuh kan ribet ya, harus bohong sana sini, menyiapkan alasan agar tidak dicurigai dan membutuhkan effort yang lebih karena you only have one body. Sementara ada 2 orang (atau mungkin lebih) nih yang harus dikasih makan (perhatian, waktu, dan lainnya) dengan 2 perilaku (atau mungkin lebih) yang berbeda pula. It’s hard, isn’t it? Jadi kenapa masih dilakukan?
Kalau selingkuh merupakan perilaku ketidaksengajaan yang dilakukan tanpa sadar, kenapa lama banget ngga sadarnya? Bukannya kita melakukan aktivitas dengan sadar? Kalau ngga sadar mah namanya pingsan atau koma sekalian noh di rumah sakit, eh.
Lalu si pelaku bilang: “Ini kan urusan hati, gimana cara mengontrolnya?”
Gimana ya, hmm.. Itu kan hati kamu sendiri, kenapa nanya sama orang lain? Seenggaknya, kalau memang sudah tidak nyaman atau sudah tidak ada lagi rasa dengan kekasihmu, akhiri aja hubungannya baru memulai hubungan baru dengan orang lain lagi. Kenapa malah menyalahkan hati, sedangkan yang punya akal pikiran adalah kamu.
Aneh banget sih.
Kadang suka heran sama alasan-alasan yang dibuat oleh pelaku selingkuh, seperti tidak ingin disalahkan atas rasa sakit yang orang lain dapatkan.
Penulis favorit ku pernah bilang gini, “orang yang selingkuh itu orang bodoh jadi cari pasangan yang pinter karena dia tahu kalau ketahuan selingkuh dia akan jauh lebih sedih daripada dia sekarang.”
Semoga kita smeua dijauhkan dari drama-drama perselingkuhan duniawi ini ya, aamiin.
22 notes
·
View notes