Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Sistem bilangan dan komputer
Pengertian Sistem Bilangan Komputer
Sistem Bilangan Komputer adalah teknik untuk mewakili angka dalam arsitektur sistem komputer, setiap nilai yang kalian simpan atau masukkan kedalam memori komputer memiliki sistem angka yang ditentukan. Misalkan ketika kita mengetik beberapa huruf atau kata, komputer menerjemahkannya dalam angka karena komputer hanya dapat memahami angka. Komputer dapat memahami sistem nomor posisi di mana hanya ada beberapa simbol yang disebut digit dan simbol-simbol ini mewakili nilai yang berbeda tergantung pada posisi yang mereka tempati dalam angka tersebut.
Jenis Sistem Bilangan Komputer
1. Sistem Bilangan Biner
Sistem bilangan biner hanya menggunakan dua digit, yaitu 0 dan 1. Dalam sistem bilangan biner, setiap digit disebut bit (binary digit).
Bit adalah satuan terkecil dalam sistem bilangan biner. Digit pertama pada sistem biner adalah 1, diikuti oleh 2, 4, 8, dan seterusnya.
Setiap digit pada sistem biner merupakan hasil dari perpangkatan 2. Sebagai contoh, digit pertama (dari kiri) pada bilangan biner 1010 adalah 1, yang mewakili 8.
Digit kedua adalah 0, sehingga tidak mewakili satupun. Digit ketiga adalah 1, yang mewakili 2. Dan digit keempat adalah 0, sehingga tidak mewakili satupun.
Dengan demikian, bilangan biner 1010 sama dengan bilangan desimal 10.
Cara menghitung
Untuk mengonversi bilangan desimal ke bilangan biner, langkah-langkahnya sebagai berikut:
Bagi bilangan desimal dengan 2.
Catat sisa hasil bagi sebagai digit pertama pada bilangan biner.
Bagi hasil bagi tersebut dengan 2, dan catat sisa hasil bagi sebagai digit kedua pada bilangan biner.
Ulangi langkah ke-3 sampai hasil bagi menjadi 0.
Ubah urutan digit dari hasil sisa tersebut, sehingga didapatkan bilangan biner.
Contoh:
Ubah bilangan desimal 27 ke dalam bilangan biner.
27 dibagi 2 = 13 sisa 1
13 dibagi 2 = 6 sisa 1
6 dibagi 2 = 3 sisa 0
3 dibagi 2 = 1 sisa 1
1 dibagi 2 = 0 sisa 1
Dari sisa-sisa hasil bagi tersebut, digit biner yang dihasilkan adalah 11011. Oleh karena itu, bilangan desimal 27 dapat direpresentasikan dalam bilangan biner 11011.
2. Sistem Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal menggunakan delapan digit, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Digit pertama pada sistem oktal adalah 1, diikuti oleh 2, 4, 8, dan seterusnya.
Setiap digit pada sistem oktal merupakan hasil dari perpangkatan 8. Sebagai contoh, bilangan oktal 54 adalah 5 x 8^1 + 4 x 8^0 = 40 + 4 = 44 dalam bilangan desimal.
Cara Menghitung
Untuk mengonversi bilangan desimal ke bilangan oktal, langkah-langkahnya sebagai berikut:
Bagi bilangan desimal dengan 8.
Catat sisa hasil bagi sebagai digit pertama pada bilangan oktal.
Bagi hasil bagi tersebut dengan 8, dan catat sisa hasil bagi sebagai digit kedua pada bilangan oktal.
Ulangi langkah ke-3 sampai hasil bagi menjadi 0.
Ubah urutan digit dari hasil sisa tersebut, sehingga didapatkan bilangan oktal.
Contoh:
Ubah bilangan desimal 234 ke dalam bilangan oktal.
234 dibagi 8 = 29 sisa 2
29 dibagi 8 = 3 sisa 5
3 dibagi 8 = 0 sisa 3
Dari sisa-sisa hasil bagi tersebut, digit oktal yang dihasilkan adalah 352. Oleh karena itu, bilangan desimal 234 dapat direpresentasikan dalam bilangan oktal 352.
3. Sistem Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang menggunakan basis 10. Dalam sistem bilangan desimal, terdapat 10 digit yang digunakan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam perhitungan matematika, keuangan, dan lain sebagainya.
Cara Menghitung
Tidak perlu ada konversi yang dilakukan jika kita ingin merepresentasikan sebuah bilangan dalam sistem bilangan desimal, karena sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang paling umum digunakan dan sudah familiar bagi kita.
Namun, jika ingin mengonversi bilangan dari sistem bilangan lain menjadi sistem bilangan desimal, langkah-langkahnya sebagai berikut:
Tuliskan bilangan dalam bentuk posisi dengan digit-digitnya ditulis sebagai perkalian dari pangkat 10, dengan pangkat tertinggi pada digit terdepan.
Hitung nilai dari setiap digit yang dituliskan pada langkah ke-1, dengan cara mengalikan digit tersebut dengan pangkat 10 yang sesuai.
Jumlahkan hasil perkalian dari setiap digit pada langkah ke-2, sehingga didapatkan nilai bilangan dalam sistem bilangan desimal.
Contoh:
Ubah bilangan biner 11011 ke dalam bilangan desimal.
Tuliskan bilangan biner 11011 dalam bentuk posisi:
11011 = 1 x 2^4 + 1 x 2^3 + 0 x 2^2 + 1 x 2^1 + 1 x 2^0
Hitung nilai dari setiap digit:
1 x 2^4 = 16
1 x 2^3 = 8
0 x 2^2 = 0
1 x 2^1 = 2
1 x 2^0 = 1
Jumlahkan hasil perkalian dari setiap digit:
16 + 8 + 0 + 2 + 1 = 27
Oleh karena itu, bilangan biner 11011 dapat direpresentasikan dalam bilangan desimal 27.
4. Sistem Bilangan Heksadesimal
Sistem bilangan heksadesimal merupakan sistem bilangan yang menggunakan basis 16. Dalam sistem bilangan heksadesimal, terdapat 16 digit yang digunakan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F.
Cara Menghitung
Untuk mengonversi bilangan desimal ke bilangan heksadesimal, langkah-langkahnya sama seperti saat mengonversi bilangan desimal ke bilangan oktal. Namun, dalam sistem bilangan heksadesimal, setiap digit dapat merepresentasikan nilai hingga 15, sehingga jika terdapat hasil bagi yang lebih dari 9, maka perlu menggunakan huruf A hingga F untuk merepresentasikan nilai 10 hingga 15.
Contoh:
Ubah bilangan desimal 423 ke dalam bilangan heksadesimal.
Bagi bilangan desimal dengan 16.
Catat sisa hasil bagi sebagai digit pertama pada bilangan heksadesimal.
Jika hasil bagi lebih besar dari 9, gunakan huruf A hingga F sebagai pengganti nilai 10 hingga 15.
4. Ulangi langkah 1-3 pada hasil bagi hingga mendapatkan sisa 0.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
423 / 16 = 26 sisa 7
Digit pertama pada bilangan heksadesimal adalah 7.
Ulangi langkah 1-2 pada hasil bagi 26.
26 / 16 = 1 sisa 10, maka digit kedua pada bilangan heksadesimal adalah A.
Hasil bagi sudah sama dengan 1, dan sisa adalah 1, sehingga digit terakhir pada bilangan heksadesimal adalah 1.
Oleh karena itu, bilangan desimal 423 dapat direpresentasikan dalam bilangan heksadesimal dengan nilai 1A7.
Untuk mengonversi bilangan heksadesimal ke bilangan desimal, langkah-langkahnya sebagai berikut:
Tuliskan bilangan heksadesimal dalam bentuk posisi dengan digit-digitnya ditulis sebagai perkalian dari pangkat 16, dengan pangkat tertinggi pada digit terdepan.
Hitung nilai dari setiap digit yang dituliskan pada langkah ke-1, dengan cara mengalikan digit tersebut dengan pangkat 16 yang sesuai.
Jumlahkan hasil perkalian dari setiap digit pada langkah ke-2, sehingga didapatkan nilai bilangan dalam sistem bilangan desimal.
Contoh:
Ubah bilangan heksadesimal 2A5 ke dalam bilangan desimal.
Tuliskan bilangan heksadesimal 2A5 dalam bentuk posisi:
2A5 = 2 x 16^2 + A x 16^1 + 5 x 16^0
Hitung nilai dari setiap digit:
2 x 16^2 = 512
A x 16^1 = 10 x 16 = 160
5 x 16^0 = 5
Jumlahkan hasil perkalian dari setiap digit:
512 + 160 + 5 = 677
Oleh karena itu, bilangan heksadesimal 2A5 dapat direpresentasikan dalam bilangan desimal 677.
Kegunaan Sistem Bilangan
Setiap sistem bilangan memiliki kegunaan dan aplikasi yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa penggunaan masing-masing sistem bilangan:
Sistem Bilangan Biner
Sistem bilangan biner digunakan pada teknologi digital dan komputer. Bilangan biner digunakan untuk merepresentasikan informasi dalam bentuk sinyal elektronik yang dapat diproses oleh komputer.
Dalam bilangan biner, setiap digit merepresentasikan sinyal 0 atau 1, sehingga bilangan biner digunakan untuk merepresentasikan teks, gambar, suara, dan informasi digital lainnya.
Sistem Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal digunakan untuk merepresentasikan informasi dalam bentuk kode yang digunakan pada sistem operasi Unix dan Linux.
Kode oktal digunakan untuk merepresentasikan izin akses file dan direktori pada sistem operasi tersebut.
Sistem Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sistem bilangan desimal digunakan dalam pengukuran, perhitungan keuangan, dan matematika. Bilangan desimal juga digunakan dalam komputasi ilmiah dan teknik.
Sistem Bilangan Heksadesimal
Sistem bilangan heksadesimal digunakan dalam teknologi komputer dan informasi. Bilangan heksadesimal digunakan dalam representasi alamat memori, alamat I/O, dan kode warna pada monitor komputer.
Selain itu, bilangan heksadesimal juga digunakan dalam pengujian perangkat keras dan perangkat lunak pada komputer.
Pengertian Sistem Komputer
Yang dimaksud Sistem Komputer adalah kumpulan perangkat-perangkat komputer yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk melakukan proses pengolahan data, sehingga dapat menghasilkan informasi yang di harapkan oleh penggunanya. Perangkat yang terdapat pada sistem komputer diantaranya hardware, software dan brainware.
Perangkat-perangkat tersebut memiliki fungsinya masing-masing pada sistem komputer. Namun saat beroperasinya perangkat-perangkat komputer tersebut akan bekerja dan saling mendukung satu sama lain. Hardware tidak akan berfungsi tanpa adanya software dan juga sebaliknya, dan keduanya tidak akan bermanfaat untuk menghasilkan informasi jika tidak ada brainware yang mengoperasikan dan memberikan perintah. Jadi dapat di katakan bahwa komputer bukan sebagai sebuah alat saja tapi juga merupakan sebuah sistem.
Komponen Sistem Komputer
1. Hardware (Perangkat Keras)
Merupakan perangkat komputer yang memiliki wujud fisik, jadi perangkat ini dapat di sentuh. Misalnya seperti Motherboard, processor, harddisk, memory, power supply, dan lain-lain. Hardware sendiri umumnya dibagi kedalam 4 (empat) bagian, yang diantaranya:
a). Input Device (Perangkat masukan)
Merupakan perangkat pada hardware komputer yang fungsinya sebagai alat untuk memasukkan data-data atau perintah pada komputer. Misalnya seperti Keyboard, mouse, web cam, scanner, dan lain-lain.
b). Output Device (Perangkat Keluaran)
Merupakan perangkat pada komputer yang fungsinya untuk menampilkan hasil pemerosesan data-data. Misalnya seperti monitor, printer, projektor dan lain-lain.
c). Processing Device (Perangkat Pemeroses)
Merupakan perangkat pada hardware komputer yang fungsinya sebagai pusat pengolahan data. Jadi dapat dikatakan perangkat ini adalah otak dari komputer dan sering juga disebut dengan CPU (Central Processing Unit). Processing Device akan melakukan komunikasi dengan perangkat input, output dan storage untuk melaksanakan perintah-perintah yang di masukkan.
d). Storage Device (Perangkat penyimpanan)
CPU juga dilengkapi dengan alat penyimpanan data. Terdapat alat penyimpanan data dengan kapasitas yang lebih besar sebagai alat menyimpan utamanya, yang biasanya disebut dengan harddisk. Jadi kita dapat menyimpan dan menghapus data sesuai dengan keinginan kita. Seiring berkembangnya teknologi komputer maka media storage device berkembang sangat pesat baik itu dari segi kapasitas dan bentuknya. Pada komputer storage device umumnya dibagi menjadi dua bagian yaitu internal dan eksternal.
Internal storage misalnya harddisk, harddisk umumnya memiliki kapasitas yang lebih besar karena digunakan sebagai media penyimpanan utama pada komputer, sedangkan untuk media penyimpanan sementara saat melakukan proses pada data yaitu RAM (Random Access Memory). Lalu External Storage yaitu perangkat keras untuk melakukan penulisan, pembacaan, dan penyimpanan data di luar dari media penyimpanan utama. Misalnya harddisk external, DVD, flashdisk, dan lain-lain.
2. Software (Perangkat Lunak)
Software diartikan juga sebagai perangkat lunak, jadi perangkat ini tidak memiliki bentuk fisik seperti hardware. Software dapat diartikan juga sebagai suatu kumpulan data elektronik yang tersimpan dan diatur oleh komputer, bisa berupa program ataupun koneksi untuk menjalankan berbagai macam instruksi perintah. Jadi software tidak dapat disentuh dan dilihat secara fisik, dan dapat dikatakan juga bahwa software digunakan untuk mengontrol perangkat keras. Software dibedakan menjadi beberapa macam, misalnya seperti:
a). Operating System (Sistem Operasi)
Sistem Operasi komputer merupakan program dasar pada komputer yang umumnya berfungsi untuk menghubungkan pengguna dengan hardware. Dapat dikatakan juga sistem operasi yaitu perangkat lunak yang bertugas untuk melakukan kontrol dan memanajemen perangkat keras dan operasi-operasi yang dilakukan pada sistem, termasuk juga menjalankan aplikasi-aplikasi yang dapat melakukan pengolahan data. Contoh sistem operasi komputer misalnya seperti Microsoft Windows, Linux, Mac OS, dan lain-lain.
b). Program Aplikasi (Aplication Program)
Program aplikasi merupakan perangkat lunak yang siap untuk dipakai. Program aplikasi digunakan untuk membantu pekerjaan pengguna komputer dalam mengolah berbagai macam data. Pada sebuah komputer perangkat lunak ini sering disiapkan sesuai dengan selera dan kebutuhan penggunanya. Misalnya seperti Microsoft Excel, Microsoft Word, Microsoft Access, Photo Shop, Chrome, Mozilla dan lain-lain.
c). Utility Program (Program Tambahan )
Merupakan perangkat lunak yang fungsinya untuk menjalankan tugas-tugas tambahan, disebut juga sebagai program dukungan dan memiliki fungsi tertentu. Misalnya seperti program yang disediakan oleh sistem operasi seperti Data recovery, Disk Defragmenter, Sceensever, Backup, dan lain-lain.
d). Programing Language (Bahasa Pemerograman)
Merupakan bahasa yang dapat digunakan pengguna komputer untuk berkomunikasi dengan komputer, dapat dikatakan juga sebagai standar bahasa instruksi untuk berkomunikasi dan memberikan perintah pada komputer. Beberapa contoh bahasa pemerograman diantaranya seperti PHP, Java, Python, C, Perl dan lain-lain.
3. Brainware (Pengguna Komputer)
Brainware yaitu orang yang menjalankan atau mengoperasikan komputer. Brainware sangat penting karena komputer tidak dapat bermanfaat jika tidak dioperasikan oleh manusia. Jadi brainware merupakan setiap orang yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan pemanfaatan komputer. Pengguna komputer umumnya dibagi kedalam 4 (empat) macam, yang diantaranya:
a). Programer
Merupakan orang yang mempunyai keahlian menguasai banyak ataupun salah satu bahasa pemerograman, beberapa bahasa pemerograman yang sering digunakan misalnya seperti PHP, Java, Phyton, C dan lain-lain. Jadi programer dapat dikatakan juga sebagai orang yang membuat dan bertugas untuk mempersiapkan program yang memang diperlukan pada sistem komputer yang akan digunakan untuk mengolah data.
b). Sistem Analis
Merupakan orang yang memiliki tanggung jawab terhadap penelitian, perencanaan, penkoordinasian dan merekomendasikan pilihan software, hardware dan sistem yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya (perorangan, organisasi dan perusahaan). Seorang sistem analis-pun sangat berperan penting dalam proses pengembangan suatu sistem. Seorang sistem analis perlu memiliki 4 (empat) keahlian seperti analisis, teknis, manajerial dan cara berkomunikasi dengan orang lain atau interpersonal.
Kemampuan dalam melakukan analisis dapat memungkinkan untuk memahami perilaku organisasi dan juga fungsi-fungsi lainnya, kemampuan tersebut dapat membantu dalam mengidentifikasi berbagai kemungkinan yang terbaik dalam menyelesaikan masalah yang sedang di hadapi. Kemampuan teknis dapat memungkinkan untuk memahami berbagai potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Keahlian dalam manajerial dapat membantu dalam mengelola sumber daya, proyek dan lain-lain. Dan keahlian Interpersonal dapat membantu dalam berinteraksi khususnya dengan pengguna akhir atau user.
Seorang sistem analis juga harus mampu untuk memahami dan bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemerograman, sistem operasi, maupun perangkat keras yang digunakan oleh pengguna akhir.
c). Administrator
Merupakan orang yang tugasnya mengelola suatu sistem operasi dan juga beberapa program yang sedang berjalan pada sistem komputer.
d). Operator
Merupakan orang yang memanfaatkan sistem komputer yang telah ada atau dia hanya menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu saja untuk mengolah data.
1 note
·
View note