kolomkertas

[kolomkertas]

Sebentar lagi, Yah! I MISS YOU.

[kolomkertas]

Setelah beberapa waktu melepaskan diri dari dimensi layar kaca.

Ada beberapa hal yg hilang dan kembali tersadar , satu diantaranya adalah bagaimana ponsel menyabotase halaman perhalaman buku, lantang suara diskusi yg berakhir pada perdebatan teori dan karya-karya puisi yang kehilangan sastra.

Sungguh ini adalah satu ungkapan kebodohan, tapi aku ingin hidup dan menyatuh di dalamnya.

#RUMAH FORSAS-MU

[kolomkertas]

Saya paham kau berHAk merdeka atas kehidupan sendiri. Mampu memilih sesuai hati & Berani berkata TIDAK pada apapun.

Tapi tolong!

Jangan menghamba pada Moodmu. Aku masih pengangguran belum mempunyai biaya untuk belikan kau sebuah pulau.

[kolomkertas]

Kita harus berhenti pada prasangka, tapi pada langit gelap kau mengukir kegelisahan dengan bara yang dari sisa panggangan kalimat "Tidak akan terjadi apa-apa".

✍

[kolomkertas]

Di tengah-tengah kebisingan informasi dan ekonomi pasar, keseharian yang banal telah menjadi kezaliman. Kerumunan nomad pemuja tubuh, petarung kapital, pendaki karier, dan penjilat kekuasaan telah mengubur kecemasan eksitensial mereka yang menyembul dari kolom keseharian, kedalam timbunan kesibukan. "Kemanakah Tuhan?" Kata Nietzsche!.

[kolomkertas]

hal-hal yang tidak diinginkan mungkin saja terjadi. tapi kita harus lebih menginginkan agar hal itu dapat menjadi kekuatan kita untuk mengerti bagaimana caranya bertahan. dari rasa bosan yang mampir.

—untuk semoga yang turut dalam setiap doa dan langkah kita.