kkotchi
1K posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text









Children in Rafah are preparing to welcome the holy month of Ramadan, after 145 days of genocide in the Gaza Strip.
15K notes
·
View notes
Text
FRIENDLY REMINDER THAT 'DOING YOUR BEST DOES NOT MEAN WORKING YOURSELF TO THE POINT 0F A MENTAL BREAKDOWN.
24K notes
·
View notes
Text
affirm daily: i love me. i love myself. i love who i am. i love who i was. i love who i am becoming. i honor myself. i respect myself. i value myself. i am my own greatest gift. i am grateful for this life and all i experience. i love me.
16K notes
·
View notes
Text
★ tales from earthsea ; a review
as always. not spoiler free
oKAY so as a ghibli production enthusiast, i admit i feel like a failure when i haven’t watched tales from earthsea. luckily, it’s available on netflix to watch. so i snuggled inside my blankets and expect a grand and astounding storyline plus animations just like other ghibli movies. singkat cerita: for the animations, it’s a so-so. just like any other ghibli movies, maybe it’s because of the earthsea universe that the animation became kinda gloomy and such. but for the storyline... to be honest it’s kinda meh.
first of all, i didn’t really get the point of the story. all the time, i only get that they’re fighting the bad guy, a.k.a lord cob, from bringing the universe a non-balance situation. okay we get it, lord cob was defeated, etcetera. but I DIDN’T GET THE CONNECTION BETWEEN THE DRAGON AND THE STORYLINE. the dragon was only mentioned at the first part of the movie, saying it was spotted at the sea, and at the kingdom when it was explained that long ago dragons and humans live together blah blah, and... that’s it. suddenly at the end of the movie, therru turned into a dragon. GIRL WHY? i wanna know how can you do it and what’s your role in all of this shit... PLEASE elaborate. i also don’t understand about this whole shadow thingy and why arren killed his dad even though he’s a great man. ghibli didn’t go too in depth about this. it’s really missing all the backstory points in the movie, and the only moral lesson i can get from this movie is ‘don’t play with life and death, accept your true cycle of life.’ WHEN I THINK THERE’S SO MUCH MORE INTO IT. the book even has two (or three?) prequels... it won’t be THAT simple storyline of the-bad-guy-loses.
honestly i don’t know what to write anymore because this movie doesn’t have a special place in my heart like any other ghibli movies, i’m just kinda disappointed by the way it’s adapted into the movie. but still, kudos to goro miyazaki for doing a great job!
1 note
·
View note
Text
★ sweet home ; a review
subhanallah... ya, itu song kang a.k.a pemeran utama sweet home. ganteng banget.
sweet home ini tayang di netflix, sekali up langsung semua episode. jadi puas banget deh nonton 10 episode ditrabas habis. ceritanya diadaptasi dari webtoon dengan judul yang sama. series ini menceritakan tentang epidemi di korea yang membuat orang terjangkit mendapat gejala seperti halusinasi, mimisan, dan perubahan sikap sehingga akhirnya bermanifestasi menjadi monster. series ini cukup menegangkan dan memiliki tone yang lumayan gelap di setiap episodenya, juga terkesan seperti dystopian series, seperti mau kiamat saja kalau hidup di universe seperti itu. selanjutnya, sekelompok warga yang tinggal di green house joined forces dan gotong royong melindungi apartemen mereka dari serangan monster serta untuk bertahan hidup.
not spoiler free
series ini bener-bener menunjukkan seperti apa sikap manusia yang sesungguhnya saat dihadapkan dengan krisis. banyak sekali hal yang bikin aku merenung. secara general, series korea biasanya tidak hanya terpaut pada jalan cerita utama saja, tapi ada banyak partikel-partikel pendukung seperti backstory sebuah karakter, walaupun karakter tersebut hanya karakter sampingan saja. dalam review kali ini, aku lebih ingin membahas tentang depth dan apa yang aku pelajari dari tiap karakter dalam series ini. ya, terserah aku kan mau ngereview kayak gimana, karena series ini udah pasti worth to watch dan seru banget HEHE.
pertama, aku ingin berbicara tentang karakter utama yang diperankan song kang—cha hyun soo. dari hyunsoo aku belajar, bahwa bullying is real, it changes you. hyunsoo yang sebelumnya adalah anak yang ceria dan ramah benar-benar berubah 180 derajat setelah—entah kenapa—anak seorang pejabat yang berpengaruh di kantor ayahnya (yang kebetulan satu kelas dengannya) memukulinya dan menyuruh semua orang menjauh darinya. dari situ, hyunsoo tidak ingin masuk sekolah dan merasa hidupnya hancur. singkat cerita, keluarganya terbunuh dalam kecelakaan mobil yang tragis, meninggalkan dia hidup sendiri. dia memutuskan ingin bunuh diri di gedung apartemen green home, namun aksinya tidak jadi. yang spesial dari hyunsoo, dia adalah special infectee, dimana saat dia terinfeksi virus monster dia kebal dan tidak berubah menjadi monster secara utuh setelah 15 hari inkubasi. oleh karena itu dia dimanfaatkan menjadi frontliners dari pelindung apartemen green home, alias yang membasmi monster dengan metode combat. hyunsoo is fighting the monster inside his head, and i’m so proud of him. he’s resisting turning into the monster even though it’s really tempting. after all he’d been through.
kedua, the wife of the crazy old shitty ass man that owns a minimarket in green house. suaminya sangat abusive, sampai aku bingung apakah dia beneran cinta sama istrinya atau nggak? :( saat istrinya gak memenuhi keinginan suaminya, pasti akan dipukul sampai jatuh, dikata-katain sapi (IN A BAD CONTEXT), dan dibilang tidak berguna. jahat banget. pedih banget nontonin scene-nya. sampai akhirnya suaminya berubah jadi monster dan akhirnya istrinya yang membunuh dia sendiri. tragis... tapi go off girl! tinggalkan lelaki yang gak menghargai kamu.
ketiga, yi kyung. i always wanted to be a girl like her that aces in combat and doesn’t need anybody to protect her. bahkan, dia jadi orang yang melindungi orang lain. dia adalah definisi girl crush dan independent woman. after all these shit, dia masih tegar berdiri. walaupun suaminya juga entah nasibnya bagaimana dan kemungkinan berhubungan dengan semua kegilaan epidemi monster ini. dia juga adalah embodiment dari kalimat ‘untuk survive, harus melakukan apa saja’. seperti eunhyuk, walau eunhyuk lebih tidak berperasaan dan sangat logis. eunhyuk sangat melihat dari sisi logis sebuah masalah, tanpa menggunakan empati kadang-kadang. cara dia berpikir adalah mementingkan wellbeing dari kelompok secara keseluruhan. tidak ada yang salah, tapi kadang-kadang dia di-portray seperti kejam (menurutku). yikyung juga pernah menjadi subject dari sifat eunhyuk yang seperti itu... ya, lihat saja deh kalau nonton. ga seru kalo semuanya diceritain di sini.
sebenarnya, masih banyak karakter yang aku suka dan pelajaran yang bisa aku ambil dari series ini. namun, tidak mungkin aku ceritakan semuanya dalam satu blog post tumblr. (sejujurnya aku pun hanya menulis ini untuk memenuhi targetku sendiri, tapi lo keren sa. HEHE luv myself)
intinya, sweet home seru banget deh. ga akan nyesel kalo mau nonton. ada banyak banget yang bisa diambil, lebih dari sekadar series yang membahas tentang perlawanan melawan monster. tapi, sweet home menceritakan tentang pengorbanan, keluarga, cinta, persahabatan, dan lain-lain. it’s available on netflix!
0 notes
Text
what do you do at hogwarts if you start your period?
like do you go and see madam promfrey? or your head of year? because i’m just trying to imagine the slytherin girls going snape and asking for tampons
555K notes
·
View notes
Text





Kawase Hasui- woodblock prints
To watch the sun sink behind a flower clad hill.
To wander on in a huge forest without thought of return. To stand upon the shore and gaze after a boat that disappears behind distant islands. To contemplate the flight of wild geese seen and lost among the clouds
And, subtle shadows of bamboo on bamboo."
~Zeami Motokiyo
instagram: arktoi.a
11K notes
·
View notes
Text
you are allowed to be proud of the victories that no one else can see. like showering without completely hating your body, not breaking into tears at the thought of the future, talking yourself out of a dark mindset, calming yourself down in public, or like waking up every single day and choosing life. be proud of the progress no matter if it is visible for others or not. you’re doing great, keep up the good work!
83K notes
·
View notes
Text
❋ laut bercerita ; a review
not spoiler free ; an amateur book review!
“laut bercerita” merupakan sebuah buku yang menceritakan tentang hilangnya seorang mahasiswa secara tragis pada tahun 90-an—lebih tepatnya, biru laut, karakter utamanya—yang merupakan aktivis dari kelompok winatra. laut yang mengkritik pemerintahan dan memperjuangkan hak-hak rakyat indonesia dengan mengusung aksi-aksi di beberapa tempat. buku ini mendeskripsikan struggle mahasiswa indonesia di masa-masa pemerintah sangat opresif terhadap masyarakatnya, rakyat tidak sebebas sekarang dalam mengungkapkan opininya terhadap pemerintah. seperti yang kita tahu, klimaks dari ke-chaos-an dalam perlawanan rakyat terhadap pemerintahan di indonesia terjadi pada tahun 1998, tepatnya pada saat bapak soeharto turun jabatan setelah puluhan tahun menjabat sebagai presiden indonesia. pada saat itu juga biru laut dan teman-temannya menghilang. sebagian kembali selamat setelah disekap, sebagian meninggal secara tragis seperti biru laut.
aku gak biasa membaca buku sedih karena aku tipe orang yang menghindari hal-hal yang membuat aku merasa sedih, tapi karena rasa penasaran aku terhadap buku ini yang sering diusung di menfess literarybase (kudos to literarybase on twitter!) serta cover artnya yang menurutku menarik sekali—ya, aku salah satu orang yang definitely akan membaca buku just based on the cover—aku pun membaca buku ini. dan hasilnya? ya, buku ini berhasil membuatku menangis (because i’m a sappy girl okay please don’t come at me—i’m just THAT sensitive).
first thing first, this book really made me want to dig more about indonesian history. saudaraku dan pacarku yang benar-benar dig into indonesian history and stuffs like that serta membaca buku para penyair indonesia terdahulu bilang, kalau sejarah text book tidak sama seperti sejarah asli, and i kinda believe it. of course, no higher-ups want the dark history to be known. buku ini memberi aku perspektif tentang bagaimana aksi jaman dahulu oleh para mahasiswa dilakukan; betapa susahnya struggle mereka agar aksi mereka tetap terlaksana dan tidak terhambat oleh intel. really, kudos to all of the brave college students back then, and now. sebagai mahasiswa yang baru kuliah dari tahun 2018 dan melewati dua waktu dimana terjadi aksi mahasiswa, aku merasa kita sangat-sangat mudah untuk melaksanakan aksi dan mengajak massa tanpa dihantui oleh intel. bahkan sekarang banyak yang menggunakan aksi sebagai ajang untuk bikin konten, huft *geleng-geleng kepala* padahal dulu untuk menyuarakan keluh kesah saja susah banget! i love their adventures sebagai satu kelompok dan bagaimana mereka lari dari intel, menyewa kontrakan, deskripsi teman-teman laut, dan kehidupan orang jaman dulu yang masih menggunakan pager sebagai alat komunikasi. ada juga sedikit romansa dibalik semua ketegangan itu dan sisipan perilaku jenaka mahasiswa yang kocak. overall, i enjoyed the book.
even tho it’s enjoyable, i feel like there’s some unnecessary sex scenes inside the book. example: jani and laut’s kitchen sex scene? that sudden? aku merasa itu terlalu terpaksa. kalau ini buat nambahin api dalam hubungan laut dan jani atau untuk membuat reader merasakan bond mereka berdua, aku rasa ini bukan cara yang tepat. i like yearning stories!! how laut yearns for jani... *sighs* dan aku merasa gusti yang menjadi traitor tidak terlalu di-build up suasana ‘betrayed’-nya (dan bahkan aku bisa menebak gusti traitor-nya dari awal) jadi aku merasa gak terlalu kaget juga sih. and i kinda compare her writing style to eka kurniawan’s writing style and i noticed the jump in the timelines aren’t that smooth. but again, it doesn’t really matter and i enjoyed the book, overall. kudos to leila s. chudori!
kalau kamu ingin memahami lebih baik bagaimana perasaan keluarga yang anggota keluarganya hilang saat aksi ‘98, atau perjuangan mahasiswa aktivis dan bagaimana opressed-nya rakyat indonesia saat itu (which concludes that we gotta be grateful now because—demokrasi, baby! mereka berjuang untuk kita, remember history. always) laut bercerita adalah salah satu media yang sederhana untuk kamu yang belum merasa bisa baca buku sejarah yang lebih berat. selanjutnya, semoga keinginan kamu untuk mempelajari sejarah indonesia lebih lanjut bangkit karena buku ini! hihi <3
0 notes