Text
Meski ku rapuh dalam langkah, kadang tak setia kepada-Mu...
Ya Rabb ~ semua kembali kepadamu.
2 notes
·
View notes
Text
Aku
hujan menjadi salah satu dari banyak alasan manusia menjadi lebih peka dalam berperasa. Aku, pun demikian.
secara kimiawi, aroma dan lantunan pola gemericiknya membuat stimulan bagi syaraf otak manusia me-rewind ingatannya. tapi aku, bukan aku yang dulu.
senyumku mengembang lebar, sumringah tanpa susah dan tanpa perlu alasan bercecar. Aku jadi baru, karena memang hidup sejatinya begitu. Baru di setiap waktu yang meninggalkan lalu.
lagi, kini takkan lagi. Aku. Bukan aku yang dulu. biruku menjadi syahdu. abu telah meluruh rindu. bisu pun berubah gembira yang cerah.
Telah banyak waktu yang lalu, mengubahku membiru. mengabu. bahkan, membisu ngilu.
Aku selesai padaku. Karena sejak aku tak butuh lagi 'karena' bagiku. padamu kutemukan aku, atasmu padaku. Iya, Aku.
Ridho - 22.19 WIB (17/01/18)
0 notes
Text
Karena
ada sesuatu yang kusadari begitu cepat dan tepat. seperti ketidaksengajaan yang disengaja oleh semesta dalam menyusun variabel-variabel takdir.
kamu pernah sesekali hadir, muncul lalu tenggelam. datang lalu pergi. begitu saja sesederhananya putaran siang-malam. dan, biasa saja seperti putaran hidup berjalan.
hingga pada suatu kesempatan yang entah begitu tepat, putaran tersebut menjadi cepat dan kembali kamu hadir di kondisi yang begitu tepat.
aku pernah mencari, aku pun pernah menemukan sesuatu yang membuatku takjub. keheranan dan kekaguman atas suatu kondisi sebab yang melahirkan akibat. itulah, 'karena' yang mungkin menjadi awal aku takjub.
Tapi, siang tadi aku sadar satu hal. Bahwa komposisi sejati 'karena' hadir dari dua kata yang selalu berdampingan. yaitu 'sebab-akibat'. karena sebab-lah, muncul akibat. dan akibat hadir karena sebab. selalu begitu seterusnya.
Dan karena itu pula, aku kembali bertanya pada jiwa, "lalu, karena apa kali ini kamu takjub?"
aku terus menggali variabel-variabel sebab-akibat hanya untuk menjawab 'karena'.
tapi hati tiba-tiba terhentak. sulit rasanya menemukan 'karena' atas suatu kondisi yang begitu cepat dan tepat. dan, aku pun sadar bahwa hati adalah bahasa universal. tidak selalu melalui hukum sebab-akibat.
Disitulah aku menemukan maknanya. kali ini.
aku menemukanmu tanpa karena.
tanpa sebab seperti alasan hujan karena mendung. atau, seperti bintang yang butuh cahaya untuk menjadi indah.
aku menemukanmu, tanpa karena.
saat aku tahu bahwa kimia hati tak bisa menolak gelombang kebaikan yang universal. kelembutan yang hakiki. kekuatan yang natural. sesederhananya jiwa yang meng-indah aura tanpa perlu 'karena'.
Disitulah 'sebab-akibat' karena, menjadi tak berfungsi. Karena 'karena' telah digantikan oleh ketulusan tanpa sebab. keikhlasan menerima akibat.
Disitulah aku begitu pasrah dan yakin sepenuhnya. di pernyataanku yang ketiga kali dalam naskah ini, bahwa:
"aku, menemukanmu tanpa karena."
Ridho, 23.55 WIB - 16-01-2018
0 notes
Text
Sejak di detik yang kesekian kali, kala itu. Aku semakin lupa bagaimana merasa dan berperasa.
Terima kasih telah membantuku sedikit sadar meleleh di pekat malam ini, old friend.
0 notes
Photo
Bismillah, Since the day we started it. On the time we read this caption right now, it means we just read the history has made. Billahi fii sabilil haq, fastabiqul khoirot !
0 notes
Photo
If you looking for me in this photos, and you can't find, don't worry... I'm already there before the photos taken. I'm living in every pieces of their heart ~ :) With love, - Ridho - (at Smas Islam Dahlan Syafii Mojosari)
0 notes
Text
Bismillah, ku biarkan semesta bekerja. Ku relakan hidupku diatur-Nya, sepenuhnya
Ridho
0 notes
Photo
kau kekacauanku yang paling menyenangkan. gangguan paling menyebalkan yang sering kurindukan. tidak ada kau, lebih dari kehilangan-kehilangan yang pernah kudapatkan. meski ada beberapa waktu aku begitu membencimu, tidak suka dengan semuamu— ya perhatianmu, ya manjamu, ya marahmu, ya cemburu, namun tetap saja, tidak mampu aku mengubah kenyataan jika kau satu terbaik yang pernah menetap di dalam hati. - sering aku bertanya pada diri sendiri, tentang aku, tentang arti aku di hidupmu. dicintaiku, bahagiamu? disayangiku, merepotkanmu? diperhatikanku, gangguanmu? atau dicemburuiku, muakmu? - saat kau menjauh, aku memberi jarak. bukan karena tidak peduli. bahkan, di tempat yang tak tersentuh olehmu, aku selalu di sini; memperhatikanmu, mencintaimu, dan sesekali berharap, kau bisa melihat aku— seseorang yang hatinya penuh untuk mengisi segala tentangmu. - anggaplah aku gangguan terburukmu, sampai kau menemukan pernyataan; jika aku adalah gangguan menyebalkan yang kau rindukan. iya, untuk beberapa keadaan, aku harus tinggi hati, sebab untuk mencintaimu, aku tidak ingin ada dalam urutan setelah yang pertama. - jadi, sudah sejauh mana kamu pura-pura tidak membutuhkan gangguanku? - - 📷: pinterest
277 notes
·
View notes
Text
Kau boleh perhatian, pada apapun dan siapapun, seperti apapun. tapi berharap apapun dan siapapun akan melakukan hal serupa seperti apapun padamu, adalah awal dari sebuah kehancuran.
unanimous
0 notes
Photo
Pada pagi yang menyimpan ribuan misteri, Tuhan berkata bahwa Ku buka lebar pintu rezeki-Ku di pagi hari. Lalu, setiap masing-masing yang bernyawa mulai menjalani perannya. mengawali hari baru dengan terus berpacu dengan waktu, tak peduli bagaimanapun ia di masa lalu. . Setiap pagi adalah awal baru, untuk memulai sebuah babak tertentu yang akan membawa hidup menjadi bermakna dan berdaya, membawa manfaat bagi sekitar atau justru terkapar dirundung khawatir dan keraguan. . Maka saksikanlah, alam menyajikan fenomena keteraturan sistem yang sempurna. ketika para semut dan koloninya beranjak dari sarang mencari gula-gula baru, atau burung yang mulai terbang mengumpulkan helai demi helai membuat sarang baru. . Serta, saksikanlah tarian dedaunan dan tumbuhan yang berirama indah saling berpadu dengan angin yang meniup kesana dan kemari. menghantarkan embun yang beranjak siang menguap bersama elegi pagi. . Sedang disini ku menikmati semua, sembari menantimu, mendoakanmu, mengejarmu, atau bahkan melepasmu. . Menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak seindah surga. Bersyukurlah pada yang Kuasa, Cinta kita di dunia ~ Selamanya~
0 notes
Photo
jika akhirnya ada yang harus disalahkan, maka jawabannya adalah...aku.
0 notes
Text
Menetralkan kembali, apa yang sudah terlalu terkontaminasi lingkar gelap maupun kilau terang, menuju titik keseimbangan Yin dan Yang.
0 notes
Text
Setengah Buku Tentangmu
Aku pernah ingin membuat buku untukmu. Satu cerita penuh tentang kau dan aku. Tentu dimulai saat kita baru kenalan, saat ketika menatapmu pun aku gemetaran.
Aku pernah ingin mengabadikan kisah kita. Mengukirkannya dalam lembaran cerita. Pasti seru nanti saat tua, untuk anak cucu kita baca, atau setidaknya untuk pengingat kita berdua.
Aku ingat, aku sudah mulai menulisnya. Bahkan sudah sampai bagian empat, kurasa. Di satu cerita ketika pertama kali kuajak kau ke rumah. Saat itu pula pertama kali kuajak seorang perempuan datang kerumah. Tak terlupakan memang, melihat wajahmu yang begitu bahagia dan wajah orangtuaku yang heran, kaget tak terkira. Sesekali aku tertawa sambil menulisnya.
Dan aku ingat, tulisanku tentangmu hanya sampai di situ saja.
Pernah ada hari saat sedih menindasku sebegitu hebatnya. Hari saat kau mengatakan ingin pisah. Bagaimana, aku tak bisa terima! Padahal baru semalam kau kecup aku dan kau bisikkan semoga mimpi indah!? Tanyaku dengan mata menganga. Kau diam saja. Menunduk, dan menangis menutup mata. Kuhujani wajahmu dengan bentakan, rayuan, makian, juga rengekan. Sampai lelah aku bicara, aku berlutut dan terus bertanya kenapa. Kuingat, sebelum pergi di bibirmu hanya satu kalimat tersisa, “sudahlah kak. Tangismu hanya membuatku semakin merasa bersalah”.
Sejak hari itu, kubiarkan buku catatan tentangmu tergeletak begitu saja. Di sudut rak buku termakan sarang laba-laba. Konsep kisah indah kita di masa muda, lenyap tiba-tiba di satu hari yang tak kusangka-sangka. Cerita yang kupikir akan indah ternyata berujung petaka.
Aku bisa saja menyelesaikannya, tapi apa guna jika di akhir buku aku tak bahagia. Aku bisa saja membuangnya, tapi apa guna jika cerita asli ada di kepala.
354 notes
·
View notes
Text
Terkadang harus dipaksa belajar merasakan begitu perihnya rasa kehilangan, agar sadar betapa pentingnya makna terbesit saat sedang dimiliki.
radar(ku)
0 notes
Quote
There are people who are always in love with the sky, no matter the weather. One day you will find someone who’ll love you the same way.
Anonymous (via wnq-anonymous)
I'm on watching, and still on the way on it. 😊
3K notes
·
View notes
Video
... So tell that someone that you love, Just what you're thinking of, If tomorrow never comes ~
0 notes