Walau belum pernah dan tak akan pernah bersentuh. Tapi pelukmu sudah sangat terasa. Kopi ini yang menyampaikannya.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Ada yang sempat bertanya...
Sampai kapan mau menutup diri sampai enggan membuka hati?
Ada banyak hal yang membuat orang menutup diri sampai enggan membuka hati. Rasa kecewa biasanya yang biasanya membisikan hal demikian. Tatkala melewati perjalanan panjang dengan penuh pengorbanan. Tatkala kesibukan sendiri harus dihapuskan demi membahagiakan orang yang "ceritanya" akan menemani. Harus dipaksa luluh tak berdaya hanya karena sebuah kata "kecewa".
Sebenarnya itu bukan salah dia atau mereka. Kalau menyadari. Kecewa itu kita yang merasakan dan kita yang menciptakan. Mengapa sampai salah memilih. Harus ingat. Tuhan telah menggariskannya.
Lalu untuk apa itu? Ya untuk pembelajaran. Esok hari jangan kamu ulangi hal yang sama. Rasanya tak seharusnya cepat membuka hati dam membiarkanya bertamu tanpa tujuan yang pasti. Ujungnya mengecewakan bukan...
Lalu mau sampai kapan? Aku tak bisa menjawab jika soal waktu. Hanya saja ujungnya aku tak ingin menjadi bulan yang merindukan matahari. Sama-sama mempunyai kemampuan menerangi dan menghibur dunia. Namun tetap saja rindunya hanya akan jadi rindu. Kenapa demikian? Rindu mereka tak akan permah dipertemukan. Sakit memang..
- Kata Tukang Kopi -
0 notes
Quote
Kopiku sudah habis, suasana seketika tak berarti tanpa aromamu.
Ya tak berarti. Layaknya aku yang saat ini sangat tak berarti lagi dimatamu. Terimakasih sudah menyia-nyiakan .Aku rela kau pergi dengan kebahagiaanmu. Asa kau jangan kembali saat aku menemukan kebahagiaanku.
0 notes
Text
Entah
Entah berapa kali aku menyembunyikan rasa lelahku hanya untuk bisa senyum di hadapanmu. Bukan terpaksa, tapi yang ingin kuperlihatkan untuk membuat harimu berwarna adalah senyum dan ternyata semua itu tak pernah ada artinya.
Entah berapa lama waktuku terbuang sia-sia hanya untuk membahagiakan orang yang sama sekali tak pernah mempunyai rasa yang sama seperti yang kurasakan.
Entah berapa banyak tenaga yang ku berikan untuk menopang orang yang kadang ingin terjatuh. Padahal orang itu ternyata tak pernah peduli dengan apa yang aku korbankan.
Entah berapa kali aku mencoba bangkit saat rasa sayang pernah ingin memudar.
Dan entah berapa lama aku akan berperang dengan rasa rindu yang sepertinya tak akan ada habisnya. Sakit memang, tapi siapa yang bisa membunuh rasa?
Terimakasih untukmu yang ENTAH sekarang berada dimana...
0 notes
Text
Yang aku tahu, rindu itu adalah kamu. Tapi yang kamu tahu, rindu itu adalah dia.
Aku bisa apa?
0 notes
Text
Satu kata yang sering membuat bahagia jika dipertemukan dan bisa membuat kecewa saat dijauhakan.
Kata itu adalah R.I.N.D.U
0 notes
Text
Malamku gelap.
Kopiku hitam pekat.
Tapi, rinduku sulit lenyap.
0 notes
Quote
Aku yang berjuang, kamu yang hilang tanpa ada niat untuk pulang. Aku yang menunggu, kamu yang lenyap tanpa sebuah kabar baru. Kamu mudahnya meninggalkan pergi. Sementara aku yang jatuh tersakiti. Layaknya kopi: kamu nikmatnya, aku pahitnya.
Arief Aumar Purwanto (via sajaksesak)
888 notes
·
View notes
Quote
Aku hanya terlalu cemburu. Pada mereka: Yang aku sebut beruntung. Sebab bisa melihat senyuman manismu secara langsung, tanpa harus tersekat jauhnya jarak yang menggantung.
Arief Aumar Purwanto. (via sajaksesak)
1K notes
·
View notes
Text
Jika waktumu untukku sudah tak lagi ada. Jika adamu bukan lagi untukku. Tak mengapa. Aku bahagia meski hadirmu hanya sekedar singgah.
Jakarta, 20 September 2017
22:18
175 notes
·
View notes
Text
Di tengah rindu yang mendera. Aku tidak bisa melakukan apa-apa, selain mengutuk waktu agar segera berlalu.
196 notes
·
View notes
Quote
Kadang cinta seperti itu: Datang pada hati menawarkan segelintir kenyamanan, tapi tetiba pergi tanpa ada sebab yang bisa dijelaskan.
Arief Aumar Purwanto (via sajaksesak)
1K notes
·
View notes