kantongkresekhitam

[kantongkresekhitam]

Kau tidak mengerti bukan seberapa sakit hatiku setiap kali aku mengingatmu. Mengingat bagaimana dulu kau menatapku seakan aku cukup berarti bagi hidupmu walau kau tak pernah benar-benar menjadi milikku.

Kemana setiap kata rindu yang dulu tidak bosan-bosannya kau ucapkan kepadaku?.

Kenapa di saat hanya dengan satu langkah lagi untuk aku dan kamu menjadi kita kau malah merenggangkan jemarimu meninggalkanku di titik di mana aku tidak bisa melakukan apapun. Kau paksa aku berjuang sendirian sembari berdiri di ambang pintumu, menunggu untuk kau rengkuh tanpa sekalipun pernah bisa ku ketuk. Sedangkan kau? Setia di ketidak ingin tahuan.

Kau abaikan perasaanku seakan segala perhatianku hanyalah setitik noda di kemeja hitammu. Ada, tapi tidak pernah kau hiraukan keberadaannya.

(rgh)

[kantongkresekhitam]

Dia 2#

Hari ini aku bertemu dengannya.

Seseorang yang kini hadir untuk mengisi hatimu.

Seseorang yang kehadirannya selalu saja mengundang senyum di bibirmu.

Seseorang yang hanya karena sapaannya dapat membuat debar di hatimu.

Seseorang yang kerapkali mendatangkan binar dimatamu saat kau menceritakannya kepadaku.

Seseorang yang selalu kau rindukan itu.

Dan tentu saja seseorang itu tidak akan pernah bisa aku bandingkan dengan diriku. Karena jika itu aku lakukan, aku hanya akan semakin membenci dunia.

(rgh)

19 july 2019

[kantongkresekhitam]

Bagaimana bila dia yang ku suka memiliki seseorang yang dicintainya?

Tanyamu.

Baguslah, dengan begitu kau akan mengerti bagaimana sakitnya jadi aku.

Batinku.

(rgh)

[kantongkresekhitam]

Seharusnya aku tersakiti saat kau menjauh seperti ini.

Seharusnya sudah banyak sajak patah yang kulahirkan untuk mewakili ketiadaanmu di hidupku kini.

Tapi, setelah beberapa hari sepi, kenapa tak ada sepatah katapun yang dapat ku jadikan kalimat-kalimat patah hati?.

Apakah kepergianmu membawa separuh aku sehingga tak ku rasakan apa-apa lagi.

Atau karena memang namamu sudah mulai hilang dari hati ini?.

(rgh)

[kantongkresekhitam]

Jangan

Jangan jatuh cinta padaku, aku bukan pria yang baik , seperti apa yang kau lihat, katamu.

Jangan mencintaiku, aku memiliki sisi lain yang tidak akan kau mengerti, katamu.

Jangan terlalu memikirkanku,aku tidak sepenting itu, katamu.

Jangan mencari ku saat aku tiba-tiba hilang , aku masih memiliki banyak halangan untuk bisa tetap berada di dekatmu, katamu

Jangan mengikutiku , aku lebih suka sendirian, katamu.

Jangan mengikatku , aku masih ingin kebebasan, katamu.

Jangan marah bila aku mengabaikanmu , karena aku memang semengesalkan itu, katamu.

Jangan mengharapkanku , aku masih belum bisa membagi waktuku untukmu,Katamu.

Jangan mendekat, aku bisa saja mematahkanmu , katamu lagi.

Terlambat,aku sudah terlanjur patah, jawabku.

-Rghi

[kantongkresekhitam]

Dia

Entahlah aku tidak mengerti, entah kau bodoh atau pura-pura tidak tau tentang apa yang ku rasa.

Aku tahu kau menyukainya, aku tahu betapa indah binar matamu saat kau bercerita tentang dia. Aku tahu betapa dia sangat berarti bagimu dengan melihat betapa merekahnya senyummu saat mengingat dirinya.

Tapi kau tidak pernah sadar akan senyum yang selalu ku paksakan supaya kau berfikir bila aku turut bahagia akan kebahagiaanmu. Padahal mulutku ingin sekali mengucap beribu makian.

Kau tidak pernah sadar mataku juga ikut berbinar, padahal mati-matian ku tahan air mata.

Sengaja atau tidak kau patahkan lagi hatiku untuk kesekian kalinya. -Rg

[kantongkresekhitam]

Kita sama sama menginginkan hati yang lain , dengan aku yang mendambakannya dan kamu yang mendambakan dia. Tapi , kita juga sama sama tahu , yang kamu butuhkan itu aku , pun diriku.

150519

[kantongkresekhitam]

Sudah kesekian kalinya aku menulis dengan mengingat namamu.

Ini sudah kesekian kalinya, jantungku di hujam oleh sebuah belati yang sama berulang kali tanpa ada niat untuk menghindar sedikit pun.

Ini sudah kesekian kalinya, kau ciptakan air mata yang tanpa kau sadari telah membuat sebuah genangan yang siap kapan saja untuk menenggelamkanku. Tapi kau tidak pernah peduli itu.

Dan ini sudah kesekian kalinya kau datang dan pergi seakan mengisyaratkan bahwa aku tidak akan pernah berarti dalam hidupmu.

Bahwa aku hanyalah satu dari beribu banyak bintang. Yang selalu menemanimu, tanpa pernah kau anggap benar-benar ada

(rgh)

[kantongkresekhitam]

Yang ku takutkan bukan kau tidak membalas perasaanku, bukan. Tapi aku takut,kau merasa tidak nyaman karena perasaanku ini.