Indonesian | storyteller | learning about life most of the time and medicine the other time | an atypical ENFP
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Nobody can teach me things better than My Creator who knows how I function/think/behave.. MaasyaAllah💕
0 notes
Text
may Allah make it easy for us to be the lucky ones that get the sweetness of iman in their heart, the longing to get to know more about prophet Muhammad ﷺ
1 note
·
View note
Text
she's 9 months old now
I know I will miss morning snuggle with the smell of wet messy poopy diaper, that I somehow like, just the smell of her in the morning
her morning smile or her morning cry, i know will miss these all
0 notes
Text
I typed this in one go
in the middle of the night
Me time buibu yaa jam segini,
alhamdulillah kamar udah rapih sesuai ekspektasi yg juga sudah di customized sesuai keadaan, ga muluk2 semua beberes harus beres dalam semalam seperti pas gadis dulu
alhamdulillah, ternyata ini jalan Allah bikin aku jd orang yg (lebih) selow
ternyata, gapapa bgt beberes itu dicicil, tp emang ada skala prioritas: gimana supaya liveable, tidak terlalu dusty utk bayi.. peritilan2 lain bisa belakangan
things I learned beneran baru setelah menikah, lebih2 punya anak yg perlu disusui🥰
Makasih ya Allah, melalu pernikahan banyak belajar kehidupan dengan lebih selow. Semoga Allah jaga pernikahan ini selalu aamiin. Pernikahan yg sakinah mawaddah warohmah. Kerjaan bisa saling support dan bantu dalam menjalankan rumah tangga dan mengurus anak❤️
Setelah menjadi Ibu, juga sangat menghargai waktu tenang seperti sekarang. Muhasabah lebih dalam dan rasa syukur makin besar, lebih mindful membaca nasihat2. MaasyaAllah, ya Allah jagalah jiwa kami sekeluarga sampai akhir khayat di dunia ini selalu mengingat dan dekat kepada-Mu ya Allah, aamiin ya robbal'aalamiin
1 note
·
View note
Text
blessing
l wake up this morning to this little angel
smiley, you can feel she feels comfy around me
so snuggly, just the right size to hug
as she tried to eat my feet, eat my face, eat everything literally
maasyaAllah
so pure, tears of joy run down my cheeks
Mikayla,
you really are Allah's blessing
2 notes
·
View notes
Text
Menyusui dengan Lip Tie Tounge Tie
Assalamu'alaykum, semoga kalian sehat2 dan dalam penjagaan Allah swt; Semoga kita selalu ingat hak bathin jiwa raga yg tenang dengan tidak skip dzikir (dalam bentuk apapun) walaupun riweuh ngurus bayik, tapi Allah yg urus kita semua (asal kita sabar, shalat, dan bersyukur❤️)
Now, disclaimer dulu:
- Walaupun aku lulusan kedokteran tapi tidak banyak mendalami persusuan ini, tulisan ini aku buat niatnya utk bagi-bagi pengalaman mana tau ada yg sedang mengASIhi dan ternyata juga anaknya dengan Lip Tie Tounge Tie (LTTT).
- Aku juga baru googling2 aja, belum sampe baca jurnal2nya karena belum bs jd prioritas, maka konsullah ke ahlinya, di sini ya konselor laktasi; modal tanyaaa semua dan searching tipis2 (tetep dr sumber terpercaya).
- All typed in one go dr handphone karena kalau aku tunda lagi pasti ga kebuat ini, sama kaya foto postwedding yg udah dibooking terus gajadi, sekarang menyesal kenapa ga sempetin sejam dua jam, sekarang ga mgkn aku bisa difoto proper dengan BMI normal dalam waktu dekat🥲
Jadi mohon maaf typo dan flight of ideas, I will try my best.
Nah apa sih LTTT itu? Bisa di googling aja hehe tapi singkatnya lip tie : ada ikatan bawah bibir atas mana dia terlalu pendek/tebel/terlalu deket gigi dan tounge tie : lingual frenulum yg menghubungkan dasar lidah ke lidah-nya pendek/tebel/terlalu deket ujung lidah
adanya tie ini berpengaruh ke kemampuan lidah bergerak, termasuk dalam menyusui, berbicara dan makan.
Okay, jd gini... aku berencana breastfeeding anak selama mgkn yg aku bisa, kalau semua memungkinkan, kalau rejekinya. Sama seperti kebanyakan ibu-ibu seangkatan, aku ikut juga kelas menyusui online itu.. sangat menambah cakrawala ya; terutama masalah frenulotomy (diinsisi/dibuka/dipotong sebagian) LTTT.
Ternyata ada tiga kubu besar yg aku dapati, kalau ini spektrum it goes like this:
1. Kubu asal kenaikan BB Baik-> Berat badan naik sesuai, tidak perlu, tidak urgent; di beberapa forum aku baca salah satu argumennya, kemampuan oromotor termasuk LTTT nya ini akan ikut berkembang, ada yg dengan fisioterapi dulu juga
2. Kubu di antara -> BB bs saja baik TAPI ada scoring seberapa butuh frenulotomynya, scoring nya ada beberapa tool, kurang lebih ada penilaian dari anatomi LTTT nya (seberapa pendek/tebal/kaku, posisi), anatomi puting dan payudara ibu, sampai keluhan menyusui (sakit payudara, bayi tersedak, dll)
3. Kubu semakin cepat semakin baik kalau ada indikasi, indikasi di sini selain seperti kubu kedua, ini lebih holistik lagi, dinilai juga kenyamanan ibu dan bayi; karena lip tie tounge tie yg walaupun dr awal BBnya baik, tapi karena produksi ASI itu supply and demand (yg mana kalau karena lttt bayi salah latch on/terbukanya mulut kurang maksimal/ngempeng atau ngisap cuma sampe puting) awal2 masih terkompensasi karena produksi yg dipengaruhi hormon postpartum masih banyak, tapi setelah itu karena demand-nya berkurang, maka apa? yak betul, supply pun berkurang; jadilah drama ASI sedikit.
Oh ya sekilas info, dr kelas aku juga belajar: Ibu dengan ASI sedikit yg organik (yg beneran dari sananya) itu persentasinya keciiiiil sekali; banyaknya ya karena manajemen laktasinya kurang optimal. Nah, dengan ngomong ini aku pun tau (karena udah ngerasain) kalau menyusu itu apalagi sampe 2 tahun sebuah 1. privilege; 2. rejeki. Tugas kita sebagai Ibu ya berusaha sebisa kita dengan ilmu dulu sambil doa terus Allah mudahkan. Semoga semua orang punya kesempatan yg sama dan supportive enviroment utk memperjuangkan breastfeeding untuk anaknya.
Nah menurut aku, aku ngikutin kubu yg ketiga ini; ternyata LTTT itu bukan cuma masalah sakit menyusu atau BB seret. Aku juga udah lihat bawah lidah bayi tapi menurutku frenulumnya masih di belakang.
Jadi aku ke konselor laktasi karena bayiku bbnya baik cukup aja jd bulan kedua itu naiknya 800gr, masih bisa ditingkatkan pikirku, jadi mau memastikan apa ada salah posisi/perlengketan maka aku cari konselor laktasi, kebetulan ada IBCLC juga di Medan. Di kasus aku BB naik cukup, tidak sakit menyusui, tapi.. setelah konsul, yg indikasi lttt yg ujung-ujungnya produksi ASI bisa makin drop itu adalah karena bayiku sering ngempeeeng di payudara, bisa aampe sejam; aku baca-baca awalnya modal googling bisa aja itu just another newborn thing -- seeking comfort (comfort nursing); tapi kata konselor laktasi itu juga bisa tanda lttt itu (mulut ga bisa nganga gede maka dia ga kenyang/ga puas menyusu makanya dia bisanya ngempeng lama); efeknya aku tuh siang-siang bisa seharian sampe jadwal tidur malam itu di tempat tidur nyusuin anak, karena yg menyusui yg harusnya bisa selesai dalam10-30 menit; di aku jadi 1-1,5 jam; oh ya, mengempeng/nyusunya dan menyeruput/tidak nganga gede jd areola masih banyak ketinggalan; mengempeng ini mulai ada pas bayiku 2 bulanan kayanya, kalau yg menyeruput itu dari awal tapi kalau disusui samping tiduran nymping masih bisa nganga lumayan. Bibir atas engga memble jd ga ada seal yg baik pas anak menyusui itu aku udah notice sejak lahir, bahkan pas aku coba memble-in, dia balik lagi menyeruput.
Nah saat itu aku pikir aman aja karena BB naik baik. Padahal seal yg ga baik bikin latch on salah, bisa aja sakit, bisa juga engga; yg pasti anak lebih gassy karena udara lebih mudah masuk, jadi lebih mudah muntah dan cegukan; nah bayiku cegukan tuh, mayan sering, aku mikirnya yaa karena newborn jd belum well developed kerja diafragmanya dan katup vocal cord nya; padahal yaaa karena udara terlalu banyak masuk jd lambungnya kembung dan buat spasme diafragma🙂
Nah, pertanyaan awal-awal yg ditanya pas mulai konsul: "Tidur siangnya gimana dari pagi ke malam?" Bayik sejak 1 bulan tidur malamnya sudah teratur, tapi siangnya masih harus aku gendong, kalau di put down jarang bgt bisa, pasti antara lagi disusui maka ketiduran; itu juga abis ngempeng, aku yg banyak narik payudara, dan mostly dia kebangun🙂 Tapi kupikir, kan masih newborn? tapi emang pas sudah masuk 3 bulan ini masih seperti itu.. kata dokternya: "Sampe ada loh yg susah solat karena anaknya rewel" And I was like: Iyah, itu aku dook! Emang yg lain engga?" Katanya harusnya bisa tidur diletak, ga terus2an/rewel. Jadi ya bayiku rewel karena ga kenyang, malam itu karena udah sirkadian ritme makanya lebih terlelap tapi kemungkinan karena lttt ini sangking lelahnya ngeyot tapi ga puas, jd dia tertidur ajaa gitu pas malam, udah lah emang jam tidur dan udah lelah ngenyot begitu.. Ngerti ga guys aku ngomong apa ini? Kalau rahman ngerti nih😂
Nah jadi setelah berdiskusi dengan Bapaknya bayi dan searching sebisa kami; kami setuju dilakukan frenulotomy pas bayi usia 3 bulan. InsyaAllah ini bentuk ikhtiar kami agar bayi bisa menyusui dengan nyaman dan sehat-sehat dan Ibunya bisa lebih produktif.
Nah, dengan menyetujui frenulotomy dan semua risiko-risiko pembedahan minor pada umumnya (pendarahan, nyeri, reaattach, sampe scarring); ohya, nyerinya harusnya tidak lama, karena frenulum sejatinya juga tidak banyak nervesnya, tapi tetep kasian bayi pas diinsisi sih tangisannya🥲 Setelah itu, things got better, not instantly tho!
Setelah insisi, diajarin cara senamin area muka, mulut dan lidah yg harus kami lakuin 5 kali sehari 3 minggu ke depan, kami kontrol lagi/minggu, fisioterapi dengan fisioterapis/mgg dan diberi obat nyeri utk 1 hari dan salep utk bekas insisi utk 3 mgg;
Fast forward, di awal minggu ke-3, bayik cukup senamin 4 kali, tidak perlu fisioterapi lagi, dan lukanya bagus.
Apa yg aku rasain dan amatin?
Seminggu pertama, hari pertama sih deg2an senaminnya masih nangis2 karena itu.. kaku kan lidahnya karena selama 3 bulan ngenyotnya salah.
Aku pun baru tahu karena lttt, bayik emang kebih nunduk nyusunya (karena kerestrict itu lagi) jd sebadan-badan pun kaku (yg aku ga notice, yg tau ini ya dokternya sama fisioterapisnya; yg bisa aku lihat, pas ganti baju, dia ga serewel dulu.
Minggu kedua, masih gatel mau nimbang😂 akhirnya disuruh jgn nimbang supaya ga bias dan kepikiran karena ini mau koreksi quality of life bukan semata-mata BB aja. Di minggu kedua ini awal-awal aku kayak: kok belum berasa ya??, tapi diakhir minggu; yg aku lihat bayik udah bisa nap ditinggal, ga ngempeng lagi, udah bisa lepas nenen dalam 30 menitan, udah makin mirip video2 breastfeeding nganganya.. dan payudaranya lebih terasa terisi; alhamdulillah🫶
nah yg jadi PR besar adalah aku harus latih bayik yg udah kebiasa latch on dengan salah (nunduk, nyeruput, and it takes time, kata dokternya bisa kurang lebih 6 minggu sampe bayik bisa nenen macem video2 breastfeeding itu hehehe), jadi kerjaan aku lepas2in sampe bayik bener nganganya fufufu kasian bayik kadang bete dia🥲 semangat ya naaak maafin Umma kalau masih suka salah ancang-ancangnya.
In the meantime, aku bersyukur dengan keputusan insisi lttt bayi; quality of life nya dan aku beneran makin baik, insyaAllah nanti mengikuti tumbuh kembangnya.. it was scary at first but soo worth it. Dan aku dah ga bisa miring2in english lagi soalnya bayik dah bangun wkwkwk dan perjalanan mengASIhi masih berjalan, bismillah yah!
(Terima kasih Rahman for being an amazing partner and father menemani kami as you always are. We love you.)
Kataku, follow your motherly instinct, cari-cari tahu dulu secukupnya aja terus pergi ke profesional yg klop dan cocok yah☺️❤️
Al-Quran 2:286 "Allah does not burden a soul beyond that it can bear."
Inna ma'al usri yusro "Verily, with hardsip; there is ease."
3 notes
·
View notes
Text
Us
marrying you is beyond blessing
I'm not saying being married is an achievement;
but marrying the right person, the long term companion has to be up there,
lucky, destiny, blessing
I-
thanking him for never gaslighting her
thanking him for accepting her and all of her in and out
thanking him for accompanying her to heal
thanking him for validating all her emotions
surely,
marrying you is a blessing;
personally an achievement
being loved by you is beyond words
ps. i typed these all in one go (okay not really one), on my phone, mby���
5 notes
·
View notes
Text
Hellooo tumblr my old friend!
It’s 2021 Raihan, and I’m married, finally right?
Baru skimming lagi postingan lama, beraat some are triggering tbh, kerasa naik turun iman, galau-galaunya. Apalah aku yang sekarang terlalu ketinggalan :( But mentally we are here, I can say it is good, finally.
Alhamdulilllaaah
0 notes
Text
dont need to see the whole world, since i enjoy living my own world
0 notes
Text
Orang beriman itu selalu beruntung keadaan apapun.
Jika dia diberi kenikmatan, dia akan bersyukur lalu Allah tambahkan kenikmatan itu karena dia bersyukur.
Jika dia ditimpa keburukan, dia akan bersabar lalu Allah akan balas kesabarannya.
- Papa
0 notes
Text
-2
you know, it's not like anything can be simplified into metaphores
even a valid questionnaire still can't represent the final result
0 notes
Text
4 Hormon Kebahagiaan
4 Hormon yang menentukan kebahagiaan manusia.
1. Endorfin,
2. Dopamin,
3. Serotonin, dan
4. Oksitosin.
Penting bagi kita untuk memahami hormon-hormon ini, kita membutuhkan keempatnya untuk tetap bahagia.
Endorfin.
Ketika kita berolahraga, tubuh melepaskan Endorfin.
Endorphin membantu tubuh mengatasi rasa sakit. Kami menikmati berolahraga karena Endorfin ini akan membuat kami bahagia.
Tertawa adalah cara lain yang baik untuk menghasilkan Endorfin.
Kita perlu 30 menit berolahraga setiap hari, baca atau menonton hal-hal lucu untuk mendapatkan dosis Endorfin hari kita.
Dopamin.
Dalam perjalanan hidup kita, kita menyelesaikan banyak tugas kecil dan besar, melepaskan berbagai tingkat Dopamin.
Ketika kita dihargai untuk pekerjaan kita di kantor atau di rumah, kita merasa puas dan baik, karena itu melepaskan Dopamin.
Ini juga menjelaskan mengapa sebagian besar ibu rumah tangga tidak bahagia karena mereka jarang diakui atau dihargai atas pekerjaan mereka.
Sekali, kita gabung kerja, kita beli mobil, rumah, gadget terbaru, rumah baru dan sebagainya. Dalam setiap contoh, ia melepaskan Dopamin dan kami menjadi bahagia.
Sekarang, apakah kita menyadari mengapa kita menjadi bahagia saat berbelanja?
Hormon ketiga Serotonin dilepaskan ketika kita bertindak dengan cara yang bermanfaat bagi orang lain.
Ketika kita melampaui diri kita sendiri dan memberi kembali kepada orang lain atau kepada alam atau kepada masyarakat, itu melepaskan Serotonin.
Bahkan, memberikan informasi yang bermanfaat di internet seperti menulis blog informasi, menjawab pertanyaan orang di grup Facebook akan menghasilkan Serotonin.
Itu karena kita akan menggunakan waktu kita yang berharga untuk membantu orang lain melalui jawaban atau artikel kita.
Hormon terakhir adalah Oksitosin,
dilepaskan ketika
kita menjadi dekat dengan manusia lain.
Ketika kita memeluk teman atau keluarga kita, Oxytocin dilepaskan.
Demikian pula, ketika kita berjabat tangan atau merangkul bahu seseorang, berbagai jumlah oksitosin dilepaskan.
Jadi, sederhana saja, kita harus berolahraga setiap hari untuk mendapatkan Endorfin,
kita harus mencapai tujuan kecil dan mendapatkan Dopamin,
kita harus bersikap baik kepada orang lain untuk mendapatkan Serotonin dan akhirnya
peluk anak-anak kita,
teman, dan keluarga untuk mendapatkan Oxytocin dan kami akan senang.
Ketika kita bahagia, kita bisa menghadapi tantangan dan masalah kita dengan lebih baik.
Sekarang, kita dapat memahami mengapa kita perlu memeluk seorang anak yang memiliki suasana hati yang buruk.
Jadi untuk buat anak Anda semakin bahagia hari demi hari ...
1. Motivasi dia untuk bermain di tanah
-Endorfin
2. Hargai anak Anda atas pencapaian kecilnya yang besar
-Dopamin
3. Menanamkan kebiasaan berbagi melalui Anda kepada anak Anda
-Serotonin
4. Peluk anak Anda
-Oxytocin
Memiliki Hidup yang sangat Bahagia
` Selamat Petang...! 🕊
2K notes
·
View notes
Text
it is quite confusing to feel loved and unloved at the same time
0 notes
Photo
19K notes
·
View notes
Text
13K notes
·
View notes
Quote
Sit quietly with yourself and know: you are big enough to hold all this pain inside you, and still have room for love.
writing prompt #32: write about healing • Chelsea Skye (via wnq-writers)
9K notes
·
View notes