Gak usah takut bukan hantu kok cuman superhero pemberantas rambut berantakan kota metropolitan
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
i been pulling myself out of dark places alone since i was a child. i’m built for anything
9K notes
·
View notes
Text
pulang ke rumah yang ada kamunya masih jadi mimpi saya sampai sekarang
223 notes
·
View notes
Text
Orang lain seyakin dan seberusaha itu buat diri kita. Tapi, diri kita sendiri yang tidak seberjuang itu dan akhirnya lambat laun kehilangan mereka yang tadinya percaya. - kurniawangunadi
495 notes
·
View notes
Text
CEPAT
Rasanya aneh ketika mengingat betapa banyaknya hal yang udah berubah beberapa tahun kebelakangan ini atau mungkin di tahun ini. Kaya, anjir di waktu sesingkat itu semuanya udah gua lewatin. Dari masa masa kelam kesepian di malaysia sampai sekarang gua ada di surabaya. 3 tahun? Seriusan? Sampai di titik sekarang?
0 notes
Text
Ternyata Buat Sampai Sana itu Pusing Banget.
Untuk bisa naik level ke tingkatan berikutnya memang sesuatu yang akan kita hadapi, rasanya berkali-kali lipat. Lebih capek, lebih sakit kepala, lebih stres, lebih banyak waktu yang harus dialokasikan, perasaan yang naik turun, dan sebagainya.
Akan ada opsi untuk mundur tentunya dengan konsekuensinya, ada opsi untuk tidak menghadapi, ada opsi untuk diam saja membiarkan, ada opsi untuk menyerah. Tapi, ingat-ingat lagi apa yang sedang dituju jauh di depan, tentu usahanya tidak bisa dengan cara yang sama seperti saat ini.
Perlu lebih taktis, lebih berani, lebih siap dengan risiko, nggak apa-apa ketemu konflik, nggak apa-apa juga kalau sedih. Ini semua akan terlewati seiring semakin lihainya kita menghadapi masalah. Dan nggak mungkin, masalah yang akan dihadapi lebih mudah dari sekarang. Dan pasti masalahnya akan hal baru, sesuatu yang harus dipelajari lagi. Hal baru yang benar-benar akan membuat berpikir lagi, “Apakah jalan yang kuambil ini tepat?” Kayak gitu terus :’)
322 notes
·
View notes
Text
12K notes
·
View notes
Text
““Courage doesn’t always roar. Sometimes courage is the quiet voice at the end of the day saying ‘I will try again tomorrow’.” - Mary Anne Radmacher”
—
349 notes
·
View notes
Text
Menghargai itu tak selalu dapat diukur dengan uang. Saat kamu ingin dihargai, maka berusahalah untuk mendengarkan orang lain dan mengakui kesalahan kita.
83 notes
·
View notes
Text
Ulah Sendiri
Beberapa kesempatan yang pernah hadir dalam hidup adalah sebuah kesempatan yang amat baik. Sayangnya, karena kecerobohan kita, kesempatan itu menjadi sebuah penanda yang melekat. Saat kita mengambilnya kemudian tak seserius itu pada kesempatan. Ketika kita malah mengecewakan, alih-alih berjuang malah menghilang.
Beberapa orang yang kita temui, mungkin adalah orang-orang yang membukakan pintu peluang untuk kita. Tapi, kita menutup pintu itu dengan membantingnya. Menyisakan ketertegunan padanya, tak menyangka kalau besok-besok pintu peluang itu takkan pernah lagi dibukakan olehnya.
Ada banyak sekali jalan yang akan kita temui dalam hidup, saat kita sudah memilih, kita akan punya ribuan alasan untuk tidak menjalaninya dengan baik. Tapi, pernahkah berpikir bahwa jangan-jangan selama ini, beginilah kita menjalani hidup.
Tidak berkomitmen.
Tidak serius.
Berkhianat pada kepercayaan orang lain.
Mengerdilkan diri.
Dan menutup banyak sekali pintu karena ulah sendiri.
Terus, kita merasa hidup kita sesulit itu.
Padahal itu ulah sendiri.
337 notes
·
View notes
Text
““You are most powerful when you are most silent. People never expect silence. They expect words, motion, defense, offense, back and forth. They expect to leap into the fray. They are ready, fists up, words hanging leaping from their mouths. Silence? No.” - Alison McGhee, All Rivers Flow To The Sea”
—
488 notes
·
View notes
Text
““Courage doesn’t always roar. Sometimes courage is the quiet voice at the end of the day saying ‘I will try again tomorrow’.” - Mary Anne Radmacher”
—
349 notes
·
View notes
Text
Perbaikan
Setelah semua kegilaan belakangan khususnya hari ini, gua memutuskan untuk kembali ke Dia. Betapa terlalu lamanya gua sombong merasa kalau diri dan hidup gua baik-baik saja sampai ada dua nasihat yang masih 'menganggu' terus di kepala. Pertama adalah twit dari seseorang yang bilang:
"kalau ingin memperbaiki hidup, maka cobalah dengan memperbaiki hubungan kita ke Dia khususnya sholat kita"
Awalnya seperti manusia sombong pada umumnya gua cuman menganggap angin lalu, sampai akhirnya kalimat itu terus terngiang ngiang di kepala dan semua kegelisahan belakangan ini membuat mau ga mau kenapa ga dicoba.
Nasihat kedua datang dari rekan kerja gua yang bilang bahwa:
"kalau ga ada yang kita kejar di pagi hari selain untuk bisa sholat subuh khususnya sunnah sebelumnya, emang akan begitu aja kita tidur dan bangun tanpa ada rasa." Bangun telat yang parah hari ini menyadarkan gua bahwa memang harus ada yang dikejar di pagi harinya selain kerja biar diri ini disiplin tidak tidur telat dan mengejar bangun pagi agar bisa solat subuh dan sunnahnya. Gua akuin diri ini masih terlalu sombong, dateng ke Dia cuman ketika butuh. Begitu keadaan baik baik saja abis itu lupa. Gua selalu mengakui itu kepada-Nya. Itulah kenapa istiqomah itu penting. Gua selalu berdoa untuk itu. Semoga.
0 notes
Text
Sebagaimana mestinya
U know how much i love u, tapi sama kamu aku banyak ngerasa sedihnya. Sedih karena pada akhirnya aku malah merasa ga sayang dengan diriku sendiri. Berusaha mati-matian memenangkan orang lain tapi diri sendiri dikalahkan. Tapi malam ini aku memutuskan untuk memenangkan diri sendiri seperti kata orang untuk memulai dengan menyayangi diri sendiri terlebih dahulu. Sebagaimana semestinya. Semua orang.
0 notes
Photo
16K notes
·
View notes
Text
Kamu bebas menentukan bagaimana akhir cerita. Aku tahu, pada setiap cerita tak selalu berakhir bahagia. Aku tahu, pada setiap cerita tak selalu berkaitan dengan kelihaian para tokoh utama. Namun aku ingin berusaha mengambil setiap kesempatan yang ada, meskipun orang lain juga punya kesempatan yang sama.
Ini bukan sesuatu yang harus dipaksa.
Pilihan terbuka seluas-luasnya, kamu hanya perlu memilih dengan sebaik-baiknya. Apabila orang itu bukan aku pada akhirnya, tak masalah. Setidaknya aku sudah berusaha dengan sebaik-baiknya.
Bukankah memilih dan dipilih cukup dengan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya?
©Abthal Zulwaqar
396 notes
·
View notes
Text
Ada baiknya sekarang kamu kecewa. Ada baiknya sekarang kamu terluka. Terserah seberapa lama, terserah seberapa parah. Kelak kamu sendiri akan sampai pada titik: terbiasa. Terbiasa melaluinya sendiri, hingga rasa kecewa dan luka pulih dengan caranya sendiri.
©Abthal Zulwaqar
689 notes
·
View notes