Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Cita-cita Seorang Wanita.
apa cita-cita kamu setelah menikah dan menjadi istri? punya rumah besar? mobil keluaran terbaru? segera punya anak? apa saja, selama baik, berdoa dan berusahalah terus untuk meraihnya. (btw umur saya belum sampai dan belum ada kepikiran untuk menikah. tapi saya punyalah cita-cita yang wajibnya semua wanita inginkan. yaitu, jadi istri yang baik kelak.)
saya?
saya adalah perempuan yang bercita-cita menjadi seorang istri dan ibu yang baik, yang bukan hanya bisa mengurus anak, rumah, dan suami, tetapi juga bisa mencari uang untuk paling tidak menghidupi hobi sendiri. example; belanja make-up dan ke salon serta bayar biaya gym sendiri. saya pengennya sih bisa mandiri, kalo kepengen apa-apa bisa beli sendiri, nggak harus minta apalagi sampe merengek ke suami. biarlah dia cukup dipusingkan dengan biaya rumah tangga dan pendidikan anak, urusan kepengenan saya pengennya bisa saya penuhi sendiri. malah saya akan lebih senang kalo penghasilan saya bisa support suami juga, kan pernikahan di bayangan saya itu semuanya harus ditanggung bersama. Itu kan pengennya, semoga dikasih jalannya.
udah, gitu aja?
nggak.
saya pengen bisa nyiapin sarapan dan lakuin hal yang wajib untuk anak-anak dan suami saya setiap pagi sebelum saya berangkat ke kantor. bisa pulang cepat untuk menyiapkan makan malam untuk mereka, atau sekadar snack malam hari buat nemenin (calon) suami saya begadang. saya pengen jadi istri yang cerdas biar bisa ngajarin anak saya segala macam pelajaran terutama bahasa inggris yang baik, kenapa bahasa inggris? karena bahasa inggris adalah bahasa universal. saya pengen melindungi dan menjaga anak-anak saya dari konten Youtube yang isinya cuma “anjing, bangsat!”. bisa nemenin anak-anak saya main setiap weekend, beli mainan dan buku cerita, olahraga bareng, atau masakin apa yang mereka mau.
kalau belum punya anak?
saya pengen jadi istri yang bisa mendengarkan suaminya, muluknya, pengen bisa bantu suami untuk menyelesaikan masalahnya. tapi kadang, kita punya keterbatasan kan. jadi, kalo nggak bisa bantuin, paling tidak saya bisa bikin dia lebih tenang dan merasa semuanya akan baik-baik saja (walau kenyataannya tidak). saya pengen jadi istri yang ketika suami saya pulang ke rumah, saya sudah cantik dan wangi, sudah menyiapkan makan malam, sudah siap mendengarkan bagaimana harinya berjalan sebab saya senang mendengarkan cerita seseorang terutama orang yang saya cintai. saya pengen jadi istri yang setiap malam sebelum tidur, bisa diajak berdiskusi soal pekerjaannya atau soal temannya dan hal-hal yang telah terjadi. saya pengen jadi istri yang bisa diajak tertawa bersama. saya pengen jadi istri yang tiap dia masuk angin atau kakinya pegel-pegel, saya tinggal pijetin dan bikinin teh hangat, jadi dia nggak perlu lari ke tempat pijit. toh kebanyakan mbak-mbak pijit semuanya minta plus dan saya nggak mau suami saya di sentuh oleh wanita lain, sebab saya akan menghancurkan keduanya (suami dan mbak-mbak pijit). saya pengen jadi istri yang nggak lupa pernah sama kewajibannya, dan punya suami yang nggak pernah lupa untuk memberikan hak-hak istrinya. apa saja itu? dikompromikan dahulu.
banyak juga ya kepengenannya.
loh, bukan cuma itu. saya juga pengen jadi istri yang bisa bilang “saya punya” ketika dia sedang kekurangan, atau “saya bisa” ketika dia tidak mampu, atau “saya kuat” ketika dia merasa lemah. bukan karena dia tidak sempurna dan saya harus menyempurnakannya, tapi karena saya ada untuk membuat hidupnya lebih mudah, bukan menyusahkannya. karena saya pun nggak sempurna, saya pun nggak lengkap, saya cuma butuh seseorang yang bisa membuat hidup saya lebih ringan ketika beban sedang berat-beratnya. pun dia.
masih ada lagi?
ada, dong. saya pengen jadi istri yang bisa dia ceritakan ke orang lain dengan mata berbinar-binar dan bibir tersenyum. istri yang juga disayangi oleh keluarganya. istri yang dengan bangga dia gandeng ke setiap undangan. muluk, ya?
saya pengen begini, saya pengen begitu… saya nggak perlu mempertanyakan apakah dia akan melakukan hal yang sama, karena dengan memutuskan untuk mengatakan “iya” saat dia (nanti) melamar saya, saya yakin kalau dia akan menjadi sebaik-baiknya suami, sepantas-pantasnya lelaki.
sekian. terimakasih.
0 notes
Text
Mana pacar lo?
pertanyaan “punya pacar?” kayaknya udah sering gue denger dan ditanyakan ke gue. mirisnya, pertanyaan itu justru datang bukan dari keluarga gue melainkan dari orang-orang sekitar, teman, atau teman lama yang baru ketemu lagi dan udah merasa ikrib banget sampe harus nanya soal itu. bukan, bukan sensitif, gue pun selalu menjawab pertanyaan semacam itu dengan jawaban seperti “ntar abis natal kalo nggak ujan”, ya, begitulah.
gue nggak pernah tersinggung ditanyain soal pacar, pacar gue mana kok nggak pernah dibawa, dan hal-hal lain semacam itu. perasaan gue lebih ke, gimana yah, hmm apakah si penanya nggak pernah mikir kalo pertanyaan dia itu bisa bikin orang lain sedih? bukan, bukan gue, tapi pasti ada.
lo tau nggak kalo ada orang yang nggak punya pacar karena dia sempet pacaran dan cinta sayang banget kemudian ditinggalin? tau nggak kalo ada orang yang trauma sama komitmen dan hubungan? pertanyaan semacam itu bagi lo yang bertanya mungkin hanya sekedar pertanyaan biasa, tapi, belum tentu bagi orang yang lo tanyain.
sedikit cerita… waktu itu, gue sempet ngumpul-ngumpul sama beberapa teman lama, lalu muncul celetukan dari salah satunya, kurang lebih begini:
“ya dia (calon pacar si cewek yang lagi ngomong) curang, taun depan kan gue 19 , batas gue kan wisuda kan 24 masa nikahnya umur 26 sih.”
terus, di dalam hati gue bertanya, apakah zaman sekarang ketika memutuskan akan menikah, kita hanya berpatokan pada umur saja? kok kayaknya ada batasan yang haram banget untuk dilewatin, sampai segitunya mematok target dan terkadang memaksakan. apakah karena takut terlalu tua untuk punya anak? apakah takut di usianya yang nanti tak lagi produktif, dia masih harus membesarkan anak? atau hanya menjadi target belaka tanpa memikirkan makna dari pernikahan tersebut?
iya, umur gue 20 tahun dan sampai detik ini pun gue belum punya pacar apalagi rencana menikah. gila banget mereka yang masih 19 tahun udah ngomongin nikah wkwkw. gue nggak punya pacar terus gue dikatain tukang milih-milih. ya jelas dong gue milih. emang lo mau pacaran sama orang yang suka klayapan malam, ngedugem dan mabuk-mabukan? ya kalau gue pribadi sih nggak mau. gue sekali pacaran pasti bakalan sayang banget dan gue pertahanin makanya gue milih-milih. milih-milihnya gimana? gue suka cowok yang mau belajar dan rajin. gue suka sama cowok yang bisa di ajak berdebat soal berita terbaru, soal negara blabla, bisa saling tukar pikiran. soal fisik? gue nggak pernah melihat dari fisik orang. mau lo cakep gimanapun kayak Lee Min Ho tapi bloon nggak mau belajar dan suka mabuk-mabukan gue gak mau. gue juga cantik nggal terlalu sih, tapi gue lebih mendepankan pendidikan dulu terus fisik. kalo gue berpendidikan, punya wawasan luas, gue bisa kan cari kerja? cari kerja dan uangnya gue pakai beli segala macam yang buat gue cantik. alm.opa gue dulu pernah bilang gini pas gue masih kelas 3 SD "indi jangan cuma cantik, harus pintar juga. dunia bisa hancur kalo manusianya hanya bergaya dan nggak mau belajar". dan sampai sekarang gue selalu belajar, entah itu dari internet atau buku yang penting gue belajar karena gue gak mau dunia hancur hanya karena bermodalkan cantik.
kebayang nggak, ketika lo memutuskan pacaran, ketika itu pula lo memilih pasangan hidup lo. seseorang yang akan menemani lo sampai tutup usia. seseorang yang akan selalu lo liat mulai dari lo membuka hingga menutup mata. seseorang yang lo ajak bicara mulai dari matahari terbit sampai berganti bulan. seseorang yang akan lo sentuh kulitnya, lo dengar suaranya, lo genggam tangannya. seseorang yang akan menjadi tempat lo berbagi cerita. seseorang yang akan menjadi pendengar dan yang ingin didengar. seseorang yang akan memakan semua masakan lo. seseorang yang akan memberikan lo keturunan, yang akan mewariskan sifat dan sikapnya ke anak-anak lo nanti. seseorang yang akan menjadi teman lo meraih mimpi dan cita-cita, seseorang yang memberikan dukungan dan kehadirannya untuk menggapai kesuksesan lo.
pacaran bukan lagi soal lo telat dijemput, lo nggak jadi ngedate, chat lo lama dibales, atau hal-hal sepele yang biasa lo ributin. banyak juga hal yang lebih rumit terjadi di dalam pacaran. banyak wejangan soal pacaran yang gue dapet dari mamah, kakak-kakak yang gue rasa masih harus gue pelajari lagi, contohnya:
“banyakin sabar, ngalah, kalo nggak ya akan banyak berantemnya.” ini nih, gue masih agak susah banget menahan amarah, mengatur emosi, dan lain sebagainya. tapi Puji Tuhan selama setahun ini gue nggak punya pacar, gue pelajarin itu semua dan betul yang mamah dan kakak-kakak gue bilang.
masih banyak sih, tapi yang paling gue inget ya itu. sisanya, ya panduan menjadi perempuan yang baik menurut sudut pandang seseorang yang masih konservatif. perempuan itu harus begini, begitu, ina, inu, dan lain sebagainya.
gue nggak memandang pacaran sebagai sesuatu yang menakutkan, bukan sebagai sesuatu yang bisa merenggut kebebasan dan kebahagiaan gue. kalaupun ada yang merasa gitu, ya entahlah, i never walk on their shoes. tapi, pacaran juga bukanlah sesuatu yang sangat mudah dan gampang dijalani, kalo gampang sih nggak akan ada putus.
ya, segitu aja deh ocehan gue. gue nggak peduli dengan yang mau pacaran dengan mereka yang memamerkan cinta mereka. tetapi, ya jangan sampai pacaran menjadi sebuah beban dan tuntutan, percaya aja semua akan datang di waktu yang tepat. selalu ingat bahwa kalau belum, bukan berarti tidak akan. :)
0 notes
Text
Akan Dimulai
Mungkin sudah saatnya aku kembali mengosongkan isi kepala lewat jemari ini. Membebaskannya dari pagar yang kubangun tinggi-tinggi dari kecemasan dan kemalasan yang sudah terlalu rimbun. Kali ini mungkin aku tidak akan peduli. Yang penting kata-kataku enyah dari diriku, lalu menjadi kata-katamu.
0 notes
Text
Semuanya serba berdua
cowok itu di mana-mana sama aja, tukang selingkuh!
well, mungkin kamu aja yang nggak cukup pintar dan mau belajar dari kesalahan, makanya terjerumus di lubang yang sama untuk kedua kalinya. cowok itu beda-beda, sama seperti cewek, mereka juga nggak mau disama-samain atau dibanding-bandingin. nggak percaya setiap cowok berbeda? coba liat bijinya. ada yang sebelah kanan lebih gede, ada yang sebelah kiri lebih naik. Nggak semua cowok suka selingkuh, dan nggak semua cewek cengeng.
ok, tulisan barusan nggak nyambung, karena saya cuma pengen aja nulis gitu. karena cerita ini sudah dari 4hari yang lalu saya buat tapi masih ragu antara mau post atau enggak. cuman ya gapapalah, saya lagi bosan juga.
cinta itu dua hati, bukan tiga.
seperti judulnya, isi tulisan ini soal kepercayaan yang dirusak, soal cinta yang disia-siakan, soal kekhawatiran yang menjadi percuma, soal waktu yang terbuang sia-sia, soal hati yang sesak dan terluka, soal isi kepala yang semrawut bagai jembut, soal rasa rindu yang digantikan rasa benci, soal memilih orang yang salah.
cinta itu dua hati, bukan tiga.
itulah kenapa tetek ada dua, buat dipegang dua tangan saja, bukan empat tangan dari dua orang yang berbeda. itulah kenapa lambangnya <3, karena cinta itu kurang dari tiga. itulah kenapa saya memilih satu orang, sebab saya tak bisa membagi seujung kuku pun. ya, saya egois soal memiliki.
cinta itu dua hati, bukan tiga.
itulah kenapa hanya Adam dan Hawa yang diciptakan, bukan Adam dan Hawa dan Suparno, bukan juga Adam dan Hawa dan Tukinem. begitu banyaknya pembenaran untuk mereka, sebanyak kebohongan yang mereka lontarkan setiap kali mencari alasan.
cinta itu dua hati, bukan tiga.
“kamu ga bisa ngertiin aku, sementara dia bisa!”
“tetek kamu kotak kayak cetakan tahu!”
“titit kamu bercabang, warnanya ijo army!”
hey. bukankah mencintai itu perihal mengisi kekurangan satu sama lain? bukankah mencintai itu ketika kamu bisa menutup mata akan keburukan masa lalunya? bukankah mencintai itu perihal beradaptasi dan mentolelir setiap perbedaan yang ada? entahlah. rasanya kayak 1 kekurangan menjadi 1000, 1000 kebaikan menjadi 1. mungkin ia masih mampu mencari sejuta kekurangan pasangannya lagi.
cinta itu dua hati, bukan tiga.
saya nggak ngerti gimana dia yang lagi selingkuh bisa tega membohongi pasangannya yang mungkin lagi mengkhawatirkan keadaannya. apa rasanya mencium bibir orang lain ketika satu-satunya yang pasanganmu cium adalah aroma pewangi ruangan? apa rasanya memeluk tubuh orang lain ketika tubuh pasanganmu hanya memeluk guling? apa rasanya meniduri orang lain ketika pasanganmu berkata “pulang hati-hati ya, jangan ngebut-ngebut…”? apa rasanya terbangun di sisi orang lain ketika pasanganmu mengirimimu pesan “selamat pagi, jangan lupa sarapan ya, semangat hari-harinyaaa…”?
cinta itu dua hati, bukan tiga.
rasa kurang bersyukur itu seperti ketika kamu membagi kelaminmu ke sana ke mari, di saat jomblo-jomblo hanya bisa coli dirumah. tapi tak apa, coba doakan dia bahagia, agar dia tak perlu lagi mengambil kebahagiaan orang dengan pergi bersama selingkuhan.
cinta itu dua hati, bukan tiga.
pada akhirnya, bukan waktu yang akan menyembuhkan, tapi rasa ikhlas untuk melepaskan. melepaskan semua yang pernah ada dan terjadi. amarah dan rasa benci pasti datang, namun, biarkan kerelaan yang menang. gapapa nangis, sebab itu adalah cara tersehat untuk melepaskan kemarahan. gapapa dibilang anak kecil karena ngeblock semua medsos dan kontaknya, kalo itu emang bikin kamu tenang dan menjauhkan dia dari pikiranmu. gapapa nggak mau ketemu, kalo itu bisa menghindari kamu dari nonjokkin dia. jangan biarkan orang lain ngatur gimana kamu harus melewati patah hati kamu, toh kamu yang merasakan gimana sakit dan kecewanya. mereka tau apa?
cinta itu dua hati, bukan tiga.
komitmen, kesetiaan, dan kepercayaan itu satu paket. ketiganya bagaikan tiang yang menyangga suatu hubungan, hilang satu, runtuh. itulah kenapa sebaiknya kamu menyelesaikan hubungan yang sudah dinodai perselingkuhan, sebab kamu tak bisa berteduh di rumah yang dinding-dindingnya telah runtuh.
cinta itu dua hati, bukan tiga.
untuk siapapun yang diselingkuhi, yang di PHP. saya nggak punya kata-kata lain untuk kamu selain sabar. sabar melewati kemarahan dan kebencian yang setiap hari menghantui, sabar menjalani hari-hari penuh bayang-bayang kebrengsekan mereka, dan sabar menanti datangnya orang yang lebih pantas dan tepat. jangan terburu-buru, biarkan lukamu sembuh dulu. sebab ia yang tepat, pantas mendapatkan hatimu yang utuh.
cinta itu dua hati, bukan tiga.
untuk siapapun yang berselingkuh atau memberikan cinta yang tidak pasti, saya hanya mendoakan semoga orang yang bikin kamu mengkhianati dia itu memang lebih baik, sebaik-baiknya orang. *btw kalo orang baik emang mau jadi perusak?*
semoga ia lebih peduli, lebih mau mendengarkan, lebih rajin mendoakan, lebih tak kenal lelah mendukung, lebih perhatian, lebih sabar, lebih mau peduli, lebih tulus tanpa tuntutan. dan semoga, kamu tak perlu mengemis untuk kembali kepada yang telah kamu lukai.
0 notes
Text
Definition Heart Break according to inryrst:))
starting a puzzle that initially just came out of the box is a bit overwhelming and daunting at first sight. the box contains a sea of pieces piled together like a sand pile that we slowly and diligently place together piece by piece in its’ fitting location. with each conversation, each hug, and every kiss; as u get to know someone, every piece comes to naturally fit and begin compliment each other like puzzles. what initially began as a couple of pieces that fit together from first dates gradually culminates with time, and just for a moment the puzzle looked finished.
heartbreak is when the puzzle looks near complete, yet u suddenly realize that a couple of the pieces are missing. perhaps they were never in the box in the first place or perhaps they went missing along the way, but the puzzle remains undone. u frantically search the box and the area around u to find the missing pieces, but it becomes a search for something that simply isn’t there. we must come to a resolute understanding that this was what the puzzle was meant to look like all along. there is no way to fill these holes and voids other than to scatter the puzzle, and truly once more give yourself the chance to love.
inry rosita tonapa
0 notes
Text
Terkadang cinta tumbuh dengan cara yang amat ganjil dan di tempat yang keliru.Terkadang pula hasrat memiliki sangat besar hanya karena tulisan-tulisan di via media sosial. Meski katanya jauh dari keinginan yang paling dalam.
Hari ini, 03 Januari 2018. Ceritaku tentangmu selesai.
0 notes
Text
Sayangku.
Mungkin kita merasa dekat hanya karena kepedulian. Hanya karena kita adalah dua manusia kesepian yang mendadak merasa diperhatikan. Mungkin timbulnya rasa sayangku padamu hanya karena ucapan-ucapan manismu, yang menanyakan apakah aku sudah makan atau belum. Mungkin aku sayang kamu hanya karena semua ucapan penyemangatmu, karena semua ucapan selamat tidur yang kau berikan padaku. Mungkin hanya karena itulah aku sayang padamu.
Mungkin kau juga sayang padaku hanya karena aku berada disisimu, untuk mengingatkan kamu makan malam. Mungkin karena aku mau saja mendengar ocehanmu tentang kabar berita malam kemarin yang tak aku mengerti. Mungkin karena semua perhatian kecil yang aku sediakan sudah tidak kau dapatkan lagi dari kekasihmu.
Bahkan sebenarnya aku meragu, apakah perasaanmu itu sayang?
Kita hanya menyediakan sedikit perhatian dan telinga untuk mendengar keluh kesah.
Selalu ada perbincangan seru antara kita. Kamu menantang di pikiranku. Luar biasa.
Padahal aku sayang kamu.
Sepertinya.
0 notes
Text
Diamku.
Halo tuan. Semoga jarak akan memeluk rindu kita di tanggal 24 Desember 2017 ini yang adalah malam suci umat nasrani.
Sekarang aku akan berterus terang padamu tuan.
Kau tahu apa yang tak mampu dipasung oleh jarak? Resah yang debarnya selalu ditangkap waktu, juga rindu didih yang kau tahu sedang meluap-luap di dadaku.
Tuan, kau melihat bintang di malam ini? Sempurna indah. Apakah kisah yang terpasung oleh jarak dan beresiko ini bisa sesempurna itu?
Langit kita tetap sama bukan? Ataukah sudah tak lagi sama? Apakah kau telah memiliki langit yang lain?
Tuan, bagaimana jika jemari kita bisa berdengkuh dalam usapan nyata? Apakah ada yang tersakiti? Sebuah maya tetap saja menyimpan semua rasa ini yang tidak bisa ditampis hanya dengan menghayalkan bersamamu.
Lantas; Kau lelah dengan khayalanmu tentang aku? Kau bosan dengan dimensi tak terdefinisi yang memenjara masing-masing kita?
Jika aku lelah, aku telah pupuskan segala resah ini. Aku hanya mengadu bahwa rasa ini membuat sekarat. Dilema.
Lelah? jika aku lelah, telah sedari awal aku menyerah.
Pengecut? sebut saja aku si pengecut, tuan. Bukan aku lelah dengan khayalan bersama tapi aku takut akan segala hal yang di sekitar kita. Apakah ini terlarang?
Adalah benar aku sayang. Adalah benar aku cinta, tapi apalah daya aku hanya sebagai persinggahanmu untuk sementara. Bagaimana bisa aku berterus terang jika aku hanyalah khayalanmu?
Maafkan. Maafkan atas diamku yang tak pernah berbicara cinta. Sampai kapan kita berdiam?
Aku terbaring dan mencumbui rasa seorang diri.
Mungkin bila kau mau genapkan rasaku ini.
Ada yang saling berkejaran tuan. Tanggal-tanggal di kamarku juga waktu yang semakin asing mengejar kata KITA. Kau-aku hanya imajinasi yang berserakan di pikiranku.
Aksara KITA hadir karna ada aku dan kamu. Kita bersua untuk meluruhkan rasa. Bukan begitu tuan?
Aku ingin bertemu denganmu. Meniadakan segala omong kosong tentang jarak, waktu, dan mereka agar bisa bercengkrama denganmu dan mengeluarkan segala yang ada di kepalaku.
Namun sekarang kita hanya bisa bersama dalam doa di sepertiga malam.
Tentu akan ku aminkan, biarlah doa-doa kita yang bersama meski raga ini belum sempat. Karena saling mendoakan adalah bagian dari kita. Perihal kau dan aku di izinkan bersama oleh semesta.
Percuma kita berdebat tentang apapun. Meski lelah begini membuat aku lemah. Yang tuan AYI harus tahu. Rumah rasaku sekarang adalah kamu tuan. Dan pada jarak dan mereka, rasa ini bukan kalah, ia hanya serakah.
1 note
·
View note
Text
Pagi adalah sajian Tuhan yang bermenu secangkir harapan dan sebait doa. Bersyukurlah, kau masih diberi nafas untuk menikmati kilaunya mentari. Tapi sejenak fikiranku terpacu padamu. Kenapa harus pagi lagi? Ah.. Pagi terlalu cepat menjemput rindu yang semalam telah ku simpan dalam alun-alun mimpiku.
Inry R Tonapa
0 notes
Text
Karenamu
Sejenak berfikir tentangmu
Namun keraguan tetap menghantui pikiranku
Entah apa yang dirasa
Tetap saja menyentuh sukma.
Mengapa bagian petualanganku ketika melihatmu hati bergetar tawa terpancar?
Mengapa seluruh rasa di benakku ketika memikirkanmu jantung berdebar indah terasa?
Kini samudera meluas membentang membayangi langkahku bersamamu.
Mendekatimu mencoba menggapai dengan cinta. Haruskah terlupakan setelah sekian asa memperjuangkan demi keutuhan istana cinta dalam jiwa membimbing harapan?
Kembali dalam jalan kepastian,
Melakukan kebenaran yang seharusnya terjaga dalam keikhlasan.
0 notes