Text
Terimakasih, Saya sudah mengerti, ternyata saya sepayah itu. Ya, kamu akan akan kesulitan berjalan bersama saya.
2 notes
·
View notes
Text
1K notes
·
View notes
Text
Sebenarnya kamu tidak salah
Kita berada di jalan dimana kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok
Kelihatannya kamu menemukan kesulitan berjalan denganku
2 notes
·
View notes
Text
“pergi”
— aku tak meninggalkanmu, aku hanya meninggalkan kebiasaan buruk ku yang berharap kepadamu. biar aku saja yang pergi. sebab aku lelah mengharapkan seseorang yang tak pernah menujuku.
185 notes
·
View notes
Text
Ah, tempat sepi dimana kamu? Laki-laki ini ingin menangis
0 notes
Text
Bersyukur adalah bahasa yang sulit di gapai dalam gerak amal. Pada titik yang lebih rendah adalah bersabar; masih terasa perihnya namun tak memilih berkeluh kesah. Ah, inipun rasa aku belum mampu.
Kembara
3 notes
·
View notes
Text
Takjub
Laksana sebuah cermin, pada anugerah yang kehidupan tahun ini, ingin berlama-lama di hadapan pantulan keanggunan diri. Di bayang-bayangi oleh kehendak memuji diri sendiri. Takjub berujung ujub, kebeningan ternoda riya'. Hingga setiap potensi ditenggelamkan oleh keinginan menjadi pusat perhatian dan di sebut-sebut namanya.
Rasa-rasanya, ini menjadi bencana diri layaknya kutukan Echo yang ditolak cintanya oleh Narcissus pada legenda Yunani kuno itu. Dikutuk Berlutut setiap hari di hadapan permukaan telaga memandangi pesona wajahnya sendiri, namun takut menyentuh air karena takut citra indah wajahnya menimbulkan riak. Wajah air mengalihkan dunianya, menjadikan ia lupa hajat hidup hingga menenggelamkannya lalu terbunuh karena lemahnya.
Kita meminta, semoga ketakjuban atas diri menjadi memudar. Bukan lagi mengerahkan diri untuk dianggap menjadi manusia paling memesona dalam pikir, sosok ataupun laku. Tapi kesemuanya di himpun untuk mempersembahkan semua kepada suatu keabadian yang berakhir indah. Bukan keabadian yang berakhir nestapa.
3 notes
·
View notes
Text
Kalau ibaratnya tujuan perjalanan adalah masa depan. Siapa yang tahu bagaimana di tengah perjalanan nanti? Toh kalau sudah tau medanpun belum tentu sesuai dengan prediksi kita akan tujuan. Ada banyak kemungkinan kemungkinan di luar sana yang bersifat random. Makanya, sebelum memulai perjalanan, kita di minta untuk tawakkal terlebih dahulu. Agar melatih kita untuk bergantung seutuhnya kepada Allah, bukan lagi menggantungkan harap kepada manusia.
1 note
·
View note
Text
Semakin dekat
Sungguh hikmah yang tinggi nilainya juga kebijaksanaan terpuji apabila kita menginsyafi bahwa hidup ini adalah perjalanan sekejap. Dunia ini hanyalah persinggahan. Jika keyakinan ini terus mengokoh akan selalu mengiringkan kita pada sikap yang arif dalam menyikapi ujian yang diberikanNya.
Bahwa setiap jatuh dan berdebam, perih menggelayuti, juga cacian dunia akan selalu mengembalikan kita pada ke Maha Rahman-Nya.
Karena bagi mereka peyakin sejati, bahwa ujian diberikanNya adalah pertanda Allah sedang membersamai kita, Allah sedang cinta kepada hambanya. Yang dengan syarat, hamba meluaskan kesabarannya.
"Innallaha ma'asshaabiriin"
"Wallahu yuhibbusshabiriin"
Sungguh, tak berarti apapun lagi kepedihan dalam ujian itu manakala segala sesuatunya di sandarkan padaNya. Karena Allah sedang ingin dekat dan cinta. Sudah siap di cintai-Nya?
©Kembara Langit
1 note
·
View note
Text
Teledor
Kendati manusia dicipta sebagai makhluk mulia dengan kreasi seindah-indahnya makhluk oleh Sang Maha Pencipta, namun akibat keteledorannya mencari jalan lurus, ia akan mudah terjerembab ke dalam jurang serendah-rendahnya. Sebab manusia adalah makhluk yang senantiasa gelisah, sering hanyut kedalam relung pikirnya hingga melupakan segalanya. Menyakiti dirinya sendiri dalam rangka menemukan ruang-ruang baru.
Walaupun dengan segenap kelemahan, manusia seharusnya lebih tinggi dari alam dan sekitarnya sebab ia memegang suatu amanat besar, yang planet bumi pun tak sanggup memikulnya. Manusia adalah tenaga kreatif yang dinamis, bangkit dari suatu keadaan ke keadaan lainnya. Ia bisa bangkit dengan nafas kemuliaannya.
Namun sebaliknya, berkat keteledorannya, iapun bisa bangkit dengan nafas busuk di sekitarnya, yang membuat alam sekililingnya tidak lagi segar. Secara materi nampak agung dan monumental, namun secara nurani terasa kumuh dan reyot. Luarnya nampak ranum dan manis, namun berisikan pahit lagi menularkan penyakit.
Hati-hatilah. Bila engkau manusia. Potensimu besar untuk merusak.
©Kembara Langit
0 notes
Text
Ketundukan
Alam selalu begitu, akan selalu pada ketundukannya pada hukum-hukum yang telah di tetapkan padanya. Bahkan manusia primitifpun mampu melukiskan dengan amat sederhana bahwa Tuhan ialah yang ada di balik semua keteraturan ini.
Sayang, lahir manusia-manusia baru yang mengaku modern, membusung dada dan merasa gemilang dengan penemuan-penemuan tak seberapa. Mereka kata, alam tak lebih dari sebuah materi dari semula dan akhirannya, hanyalah sebuah law of nature saja, tanpa ada campur tangan dari sang Pencipta.
Para pemuka agama yakin bahwa Tuhanlah yang mengaturkan pasang dan surut di lautan, lalu datanglah salah sorang ilmuan membawa teori: bahwa adanya pasang surut disebabkan oleh gaya gravitasi pada bulan, serta legak geografis pada bagian dataran bumi dan laut (geographical configuration). Kita gembira dengan teori itu sebab tak ada seorangpun mampu mengatakan teori itu tak beralasan.
Padahal, apalah gaya gravitasi itu? Apalah pula geografis bumi? Bukankah gravitasi ciptaan Tuhan? Hasil kreativitas Allah Ta'ala. Ia menggunaknnya untuk merealisasikan kehendak serta keteraturannya dalam kreativa-Nya. Tanpa melalui hukum-hukum alam ini (sunatullah), kemungkinan akan terjadi kekacauan pada sistem tata surya, galaksi bahkan kosmik.
Biar bagaimanapun juga, Allah Ta'ala niscayalah yang merupakan pemegang kendali hakiki terhadap pasang surut lautan! Dan jika Allah ta'ala berkehendak melenyapkan gravitasi ciptaanNya, maka alampun akan rapuh, serapuh bulu-bulu beterbangan.
Dari pengujung Selat Makassar
©Kembara Langit
#prayforbantendanlampung
1 note
·
View note
Text
Semoga saja hati meluaskan penerimaan atas apa yang akan berlaku nanti. Jika ia adalah sesuatu yang dapat menjerih hati, semoga bukan lagi berkenaan dengan kesabaran yang meninggalkan goresan, tapi tentang keridhoan hati akan apa yang diberikanNya kelak.
Rabb, sesungguhnya engkau mencintai kami. Kami tak tahu, sedang engkau Maha Tahu atas kebaikan bagi kami.
0 notes
Quote
Mungkin kita pun perlu menyediakan waktu untuk menyendiri. Mungkin kita sudah terlalu banyak berbicara dan terlalu sedikit berpikir. Mungkin di situlah mata air kejujuran; ketika engkau menyendiri bersama Dzat yang tak mungkin kaubohongi.
Kembara langit
2 notes
·
View notes
Quote
Kita jangan pernah dibuat menyesal oleh persepsi orang lain. Karena belum tentu keburukan yang menimpa adalah pertanda kita hina. Bisa jadi Allah tengah menguji ketahanan kita untuk mengangkat derajat ketakwaan kita, sejauh mana kita menggenggam erat keyakinan bahwa Allah pemberi ketetapan terbaik.
Kembara Langit
3 notes
·
View notes
Quote
Nak, bertaqwalah kepada Allah. Dan janganlah kaupadamkan cahaya ilmu yang dikaruniakan Allah ini dengan kemaksiatan. Inilah yang difirmankan Allah (Surah An-Nuur ayat 40): 'Siapa yang tidak diberi cahaya oleh Allah, maka ia tidak akan memiliki cahaya sedikitpun'."
Pesan Imam Malik, kepada Imam Asy-Syafi'i kecil
4 notes
·
View notes
Quote
Kadang hidup ini ada saja kejutannya Dihinggap harapan tiba-tiba Ditumbuhi ribuan kekhawatiran Dan jatuh pada takdir yang tak disangka-sangka. Indah atau datang sekedar ujian. Begitulah kira-kira
Kembara Langit
2 notes
·
View notes
Text
Ada saat dimana kita memang harus memikul harapan kita sendiri lebih tabah, membiarkannya tetap hidup sebab dengannya kita masih mempunyai apa yang dikaruniakan Rabb kita. Meski barangkali seisi dunia hanya memandang sebelah mata. Kau tak boleh kalah, apa-apa yang kau yakini untuk kau perjuangkan menuju kehidupanmu, kau harus menggenggamnya penuh kekuatan.
2 notes
·
View notes