Tumgik
imajozuna-blog · 7 years
Text
interaksi - kompromi (2)
Tiap kali gue ngerasa kecewa sama seseorang dan belom bisa maafin dia, gue selalu berharap buat nggak ketemu orang tersebut beberapa waktu hingga kami bisa dipertemukan lagi dalam kondisi yang sama-sama dewasa dan bisa memaafkan keegoisan masing-masing.
di antara ribuan interaksi kita dengan orang lain, rasanya mustahil kalau  nggak ada hal-hal mengecewakan yang terjadi. Seberapapun hati-hatinya kita. Buat gue, manusia itu kadang terlalu kompleks. Ada pola pengasuhan yang membuat kita berbeda satu sama lain. Ada suasana hati yang nggak ketebak. Ada pengalaman-pengalaman yang menghadirkan reaksi yang berbeda-beda terhadap sebuah permasalahan. Dan menurut gue, kalau ada temen yang bikin salah ke gue, itu manusiawi banget. Plus kalo hati gue sakit karena habis bergesekan, itu juga manusiawi.
Itulah kenapa, kita selalu butuh jeda setelah konflik. Jeda buat saling intropeksi kemudian saling memaafkan tanpa perlu lagi ngebahas siapa yang salah dan siapa yang bener. Buat gue, nggak penting apakah seseorang itu harus minta maaf ke gue setelah salah. Karena tiap orang punya gengsi masing-masing untuk melakukan itu dan gue juga bukan tipikal orang yang tega memaksa orang lain untuk mengakui rasa bersalahnya di depan umum. Yang penting bagi gue adalah, setelah semua konflik yang berlalu, ada komitmen di hati masing-masing untuk tidak mengulangi yang sebelum-sebelumnya. Dan itu ditunjukin dari perubahan sikap kita. Buat gue, permintaan maaf nggak selalu harus ditunjukin lewat kata. Justeru perubahan sikap itu lebih penting dari apapun.
Gue sama bapak gue itu orang yang sama-sama keras sama pendapat masing-masing. Sebenernya, nggak jarang gue berkonflik sama Bapak. Dan bapak gue dulu bukan tipe orang yang gampang minta maaf pake kata-kata. Juga bukan tipikal orang yang nyogok orang buat nebus kesalahan. Tapi Bapak itu adalah orang yang mau merubah sikap ketika beliau tahu bahwa beliau salah dan gue sebenernya termasuk tipe pengamat yang peka sama perubahan sikap.
Sekalipun banyak orang yang bilang bahwa “Kalo salah, kita harus berani gentle minta maaf”, tapi di mata gue sebenernya manusiawi banget kalo ada orang yang nggak bisa minta maaf. Perubahan sikap aja menurut gue udah lebih dari cukup dan gue nggak bakal maksa lebih dari itu.
Pun berlaku hal yang sama, sewaktu gue salah dan gue minta maaf ke orang, gue nggak bakal maksa dia buat maafin gue saat itu juga. Setiap hal itu butuh jeda. Kita sudah melukai orang lain. Lantas kita memaksa minta maaf. Orang yang kita lukai itu bukan malaikat atau orang-orang di negeri dongeng yang setelah dimintain maaf langsung lupa begitu saja.
Gue nggak maksa dalam waktu semenit dua menit buat dimaafin. Yang penting di sini adalah, gue berusaha nunjukin kalo gue ngerasa bersalah dan minta maaf. Dengan ini, ibaratnya, gue udah siap buka pintu dan lo bisa masuk kapan aja.
Nggak semua hal di dunia ini bisa sama kayak peraturan tertulis:
Kalo salah, minta maaf. Kalo ada orang minta maaf, ya dimaafin.
Ada banyak hal yang mempengaruhi kenapa sebuah konflik itu jadi sulit diakhiri. Tapi masing-masing kita harus berusaha agar penyebab susahnya penyelesaian konflik tersebut nggak berasal dari kita.
Kita harus berusaha menjadi assertif. Tidak mengizinkan diri kita diinjak-injak tapi juga nggak defensif alias mempertahankan ego sendiri.
Permasalahan ini, erat kaitannya dengan cara pandang kita ke orang-orang yang bikin salah ke kita. Jika kita memandang diri kita sebagai victim dan orang yang ngecewain kita sebagai villain, maka hidup kita akan menjadi drama dan semakin sulit sampai pada titik temu. Karena sudut pandang yang kayak gini hanya membawa perasaan untuk saling menghakimi. Bukan memperbaiki.
Akan berbeda jika kita memandang orang yang ngecewain kita tetep sebagai temen, atau sebagai part of us. Seperti pandangan orang tua kepada anak, seperti pandangan guru kepada murid, kakak kepada adik, atau sebagai pandangan seorang sahabat.
Di mata gue, sebesar apapun kesalahan orang ke gue, gue tetep punya kewajiban buat berbuat baik ke dia. Dan orang yang bisa dengan gampang nyakitin orang lain itu pasti punya latar belakang yang bikin dia kayak gitu. Jadi sepenuhnya membebankan kesalahan ke dia itu tentunya bukan sesuatu yang fair.
Waktu jeda akan membuat kita berpikir dan menggenerate sebanyak mungkin sudut pandang yang ngebantu kita nentuin sikap berdasarkan sudut pandang yang jernih dan nggak emosional.
Gue pernah nulis tentang kalo misal kita punya temen yang toxic, lebih baik ditinggal aja. Ninggal di sini dalam artian nggak terlalu banyak terlibat dalam urusan pribadi dia. Kita bukan baby sitter yang bisa ngikutin dramanya dia setiap waktu. Dan kita juga bukan keset yang bisa seenak-enaknya diinjek gitu aja.
Hanya saja kita nggak boleh menanam rasa benci, tetep memperlakukan dia dengan baik, tidak memperburuk hubungan dan kalo suatu saat dia butuh bantuan, kita nggak boleh jadi orang ‘yang mempersulit diri’ buat ngasih bantuan dengan alesan “Dia udah pernah ngecewain gue”.
Di peristiwa haditsul ifki, ada sepupu Abu Bakar yang biaya hidup sehari-harinya ditanggung keluarga Abu Bakar. Namun si sepupu ini malah ikut-ikutan menyebarkan kabar bohong bahwa Aisyah berselingkuh. Abu Bakar pun sakit hati dan berniat menghentikan bantuan yang biasa beliau berikan tapi Rasulullah melarang.
Kita mungkin bisa memilih pada siapa kita menjatuhkan hati. Tapi untuk berbuat kebaikan, sebisa mungkin kita melatih diri untuk tidak menjadikan perasaan sebagai satu-satunya bahan pertimbangan. Nggak gampang emang. Gue sendiri masih berlatih buat kayak gimana caranya konflik gue sama seseorang nggak menghalangi gue untuk berbuat baik ke dia.
NB:
ditulis buat penanya di ask tentang:
“gue udah minta maaf tapi kok temen gue masih menjauh?”
ato pertanyaan:
“gue udah maafin dia tapi kok susah banget balik kayak dulu?”
it takes time dear, hasil akhir yang diinginkan emang bisa bercanda rame kayak dulu. Tapi semua butuh waktu dan proses. Maksain buat nge-cut proses itu malah ngebuat hati kita ngerasa dipaksa dan ga belajar memahami masalah pelan-pelan.
87 notes · View notes
imajozuna-blog · 7 years
Quote
selagi kamu nuntut jadi pusat perhatian, pertemanan kamu nggak bakal langgeng. Karena kunci membangun persahabatan itu ketulusan, keikhlasan berbagi dan kemauan untuk menempatkan diri di posisi yang sama (bukan satu master dan yang lain slave). Setiap orang punya hidup dan masalah masing-masing. Selama kamu memaksa orang lain masuk ke kehidupan kamu tanpa ngasih ruang buat mereka menjalani kehidupan sendiri, selama itu pula kamu bakal ngerasa nggak punya teman
(via deamahfudz)
92 notes · View notes
imajozuna-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Karena kerja keras mereka lah aku jadi seperti sekarang.. Merekalah yang senantiasa mengingatkanku akan pentingnya bersyukur...hidup kaya tak menjamin jiwa tenang.. Sehat selalu bapak & ibuk 😊
1 note · View note
imajozuna-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Percakapan dengan beliau malam ini… Wanita Penginspirasi..Bu Tri Mumpuni... Ketika kesempatan ke Jakarta terulang kembali… Apalah daya takdir berkata lain untuk bersilaturrahmi ke rumah beliau lagi.. Sangat padat jadwalnya hingga susah mempertemukan kami.. Masih teringat percakapan beliau dengan pak Iskandar kala itu.. Mampu membangkitkan jiwa ini untuk sepenuhnya mengabdi..Mengabdi demi kesejahteraan negeri..Berbagi wawasan dengan kami tidaklah jemu, walau baru kenal.. Namun semangat jiwa mudanya mampu dikobarkan ke setiap relung hati.. Supaya sadar.. Sadar akan kocar kacirnya negeri ini 😐
Semoga diberikan kesehatan selalu..😊
1 note · View note
imajozuna-blog · 7 years
Text
Hidup itu ndak perlu disesali apapun takdirNya.. Baik itu yang buruk ataupun takdir yang baik... Segala sesuatu pasti ada hikmahnya.. Terkadang kita merasa rumput tetangga lebih baik daripada kehidupan kita sendiri.. Terdapat pelajaran yang dapat kita ambil dari sini.. Pelajaran hidup yang sangat berharga, dimana setiap ujian yang kita hadapi pasti sesuai dengan kadar kemampuan yang kita miliki...selagi kita mampu melaksanakannya kita akan naik satu derajat menuju ke tingkat keimanan yang lebih tinggi.. Jkt 27-06-2017
1 note · View note
imajozuna-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Ini kali pertama aku foto bersama mereka, anak-anak ku kelas 5 😁😄 Pertama kali mengajar langsung ditempatkan di kelas 5 rasanya syook sih pasti.. Dulu gk bisa ngebayangin deh gimana ngadepin anak-anak SD yang masih imut-imut ini😂 Eeh… Merekalah yang menjadi korban uji cobaku dalam menemukan jati diri menjadi pendidik… Loh… Loh.. Kok bisa?😕 Gimana nggak.. dari yang awalnya masih nervous banget waktu ngajar.. Alhamdulillah sekarang sudah menjadi habbit😁 Sayangnya tak lama bersama mereka.. Yaah walau cuma 3 bulan tapi sangat berkesan sekali di hati mereka dan ustadzahnya…hehe... insyaAllah pengabdian ini tak akan berakhir sampai kapanpun.. #hamasahIma #mengabdi,menginspirasi,membangunnegeri
1 note · View note
imajozuna-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Organisator yang Prestatif
Nostalgia masa-masa kuliah dulu 😁 Eciiieee😂😄 Tahun pertama masuk kuliah rasanya masih awam banget dengan kehidupan kampus.. Betapa tidak sudah hidup merantau, saudara tidak tak ada yg sekota..hem… Bener-bener bagai sebuah jarum ditumpukan jerami 😅 Sendiri… Sepi… Semester awal kuliah aku masih syok dengan keadaan… Serasa salah jurusan. Tapi karena azzam yang kuat menumbuhkan ghirahku untuk lebih cepat beradaptasi dengan keadaan.. Semester 2 mulai tumbuh bakat-bakat organisasi dalam jiwa ini.. Dari yang tadinya cuma nyoba-nyoba pada akhirnya terlanjur nyemplung semakin dalam dech.. 😂😂 Bisa dibilang aku dulu mahasiswa kura-kura (bahasa gaulnya kuliah rapat) 😅 Lebih dari satu organisasi yang aku ikuti.. Yaa memang harus pandai memanajemen waktu sih.. Dari yang awalnya hanya sebagai staff endingnya naik jabatan jadi pemimpin.. Hiks..hiks.. Sebuah amanah berat tapi memang terasa ringan jika dijalani dengan ikhlas. Salah satu yang membuat ku terkesan ya kawan-kawan di Ristek Himpunan.. Mereka memberikan pengalaman organisasi yang sangat tak ternilai harganya… Susah senang dijalani bersama.. Solidnya pakai banget plus toleransi dan loyal nya tinggi. Ga nyangka juga dari yang awalnya cuma sebagai staff dan anggotanya cuma dikit..eehh.. Jadi keluarga besar deh..asli deh perjuangan banget memimpin orang banyak..😂 Walau banyak organisasi yg diikuti, jgn lupa akademis dan prestasi kuliah ya guys😁 Bersyukur banget masih bisa merasakan ikut semifinal PKM, final Mawapres dan lomba-lomba lainnya.. Atas izin Allah semua itu menjadi mudah bila niat kita untuk beribadah dalam menjalankan semua amanah yang Allah takdirkan untuk kita.. Always keep spirit and smile 😄
1 note · View note
imajozuna-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
1 note · View note
imajozuna-blog · 7 years
Text
Ketika mimpi harus terpupuskan oleh takdir-Nya..apa yang harus kita lakukan?? “Bersyukurlah masih bisa bermimpi lagi” 😊
1 note · View note
imajozuna-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
#kadomurah#handmade
1 note · View note
imajozuna-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Hai guys.. Bingung nyari kado wisuda apa yang tepat.. Cek @haiyou_collection
1 note · View note