Text
Apa yang membedakan dirimu dengan dirinya? I see no different. :)
2 notes
·
View notes
Photo
877 notes
·
View notes
Text
Itulah kenapa, mencintai secara berlebihan itu tidak baik. Cintailah sekenanya, genggam di tanganmu jangan hatimu.
0 notes
Text
Terlalu singkat kamu bilang kurang kenal dan paham, tapi terlalu lama justru ngerusak hati, sampai ke akar-akarnya.
You called it what? Love?
0 notes
Text
Angin itu membuatku tersenyum, saat ia dengan lembutnya menyentuh pipi dan bibirku. Yet, I keep fall in love with wind even it comes for leaving. Meski aku menangis, ingatanku tentang angin membuat diriku melembut dan tersenyum. Aku tidak bisa menggenggamnya, aku tau. Tapi kehadirannya selalu aku tunggu.
0 notes
Text
Angin
Aku senang berada di tepian pantai, hanya untuk merasakanmu.
Aku senang ketika kamu menyentuh wajahku, kemudian berbisik 'sshhh', seolah aku mendengarnya 'aku di sini'.
Aku senang jika ku tak perlu mencarimu dan kamu akan menghampiriku terlebih dahulu.
Aku senang bisa menjumpamu setiap saat ketika kuingin.
Aku senang ketika kamu membuatku tersenyum tanpa sebab.
Terkadang kamu dingin, terkadang kamu panas.
Terkadang kamu menenangkan dan memanjakan.
Angin, aku tau setiap kamu datang, itu datang yang singkat, tak akan lama.
Angin, apa menjadi bebas itu yang kamu suka?
Ketika aku merasakan kehadiranmu, apakah kamu juga menyukainya?
Tidakkah kamu ingin berhembus mengelilingiku sedikit lebih lama?
0 notes
Text
Memang banyak hal yang tidak perlu diutarakan. Ada hal yang cukup diri sendiri yang mengetahuinya. Tapi bibirmu gemas menceritakannya pada orang lain, kenapa? Karena mungkin saking bahagianya dirimu. Hey kamu. Menjadi pengamatnya dari jauh bukan masalah. Menjadi orang yang berdiri jauh berseberangan dengannya bukan masalah. Tetap tegak dan menatap ke depan, itu yang penting.
0 notes
Text
Yang penting sabar. Tell none, if you want to cry just cry. Buat dirimu sendiri yang tau. Even they hurt you, be quite, its the best way not to argue. Believe it, you're doing good.
0 notes
Photo
305 notes
·
View notes
Text
LET'S KILL THIS LOVE, YEYEYEY RAPAPAM PAPAM PAPAM.
Black Pink
0 notes
Text
Ia menarik benang merah panjang yang menjuntai melewati bahu kemudian perut kemudian betis kemudian kakinya. Kakinya terangkat, wajahnya mengeriput, mulutnya terbuka. Sedetik kemudian, sumpah serapah keluar dari mulutnya yang mulai menghitam.
"***, aku tak suka kau sebut diriku penj*lat"
Perempuan di hadapannya hanya melipat kedua tangannya di depan dada sembari bersiul, ia mahir melakukannya meskipun seorang perempuan. Mendengar siulan itu, lelaki itu tambah murka. Tangannya bergerak mengambil penggaris besi di atas lemari samping tubuhnya. Penggaris itu ia ayunkan ke arah perempuan itu, tapi sayang, perempuan itu cukup lincah, sebab tubuhnya yang kurus dan jakung.
"Haha", tawanya licik. "Kamu terima saja. Seperti biasa kamu acuhkan diriku yang meminta-minta pertolonganmu".
"Dasar k*par*t"
0 notes
Text
Hatinya tidak tenang, mungkin ada yang salah, entah dengan jalan pikirnya ataupun perasaannya. Hatinya tidak tenang, mungkin ada yang salah, entah ia yang tak pernah bersujud di hadapan Tuhannya ataukah Tuhannya yang tak lagi mengiba terhadap dirinya.
By me
0 notes
Text
“Most people cringe and turn away when they see the imperfect, broken parts of a person. Only very few people embrace the broken parts–accept them, and even find beauty in them. That’s what it means to love the whole of a person. Very few people love the whole of a person.”
— Yasmin Mogahed
358 notes
·
View notes
Text
Aku mengakui. Perempuan sejatinya memang selalu merumitkan hal-hal yang sebenarnya para lelaki bisa menyederhanakannya. Perempuan yang mengaku dirinya cuek, no cares feeling, bukan berarti ia benar-benar tidak peduli. Pasti ada rasa complicated di hatinya, sekecil apapun itu. Dan lelaki? Mereka tidak sepenuhnya menganggap enteng kondisi sekitarnya, bukti? Mereka berpikir lebih jauh dibanding perempuan untuk urusan kehidupan masa depan, karena itulah lelaki cenderung lama dan berhati-hati dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan masa depannya.
Perempuan itu kalau menyelesaikan suatu masalah, yang ia utarakan banyak, yang ia sampaikan banyak, sampai bingung pada titik poin utamanya, datang ke sana ke mari mencari pembelaan dan masukan, tp terkadang tetap mengelak dan merasa kurang pas dgn masukan itu. Tapi kalau lelaki, ia diam, dan diamnya berpikir satu poin utama masalah yang sedang ia alami, lelaki menyederhanakan masalahnya sendiri, dan menyelesaikannya dengan caranya sendiri.
Dan aku meyakini, lelaki itu spesial dengan kespesialan yang mereka miliki sendiri sejak lahir. Boleh tidak jika kubilang aku kagum dengan lelaki? 😊
0 notes
Text
TADI, BARU AJA POKOKNYA
Percakapan gak mutu sama sodara;
Aku: "Mas mau jus?"
Dia: "Jus apa?"
Aku: "Eh ditanya mau jus apa gak, malah balik nanya"
Dia: "Ya jus apa dulu?"
Aku: "Ya jawab dulu mau apa enggak, trus nanti aku nanya lagi maunya jus apaan, dasar bambanx"
Dia: "Ohh, mau"
Aku: "Gitu doang jawabnya?"
Dia: "Lha jare kon jawab mau apa enggak, aku dah jawab mau, ye kan?"
Aku: "Trus nunggu ditanyain maunya jus apaan gitu?"
Dia: "Ya buruan tanya."
Aku: "Aelah, Bambanx 😭"
Laki perempuan emang beda, fiks. Iya, siapa yg bilang sama coba? Mikir aja udah beda. Pangarepan aja udah beda. Perempuan kalo ngomong yang jelas! Biar para Bambang tdk bingung!
0 notes