Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Ah sepertinya aku harus menerima konsekuensi dari tindakan bodohku.
Beberapa waktu lalu, atau belakang ini mungkin, aku agak Los buat ngerokok di kamar. Bahkan ke gep ada rokok di meja belajar.
Meski sudah beberapa bulan tidak minta uang orang tua, rasanya agak ganjil untuk pertama kali ditolak minta uang hanya untuk sekadar membeli bensin. Bahkan sama seseorang yang kuanggap paham sama diri ini.
Ya, mari menerima konsekuensi itu sebagai sikap adulting di masa yang mengkis dua ini. Tetep happy kiyowo ngawal demokrasi, sambil tetap ngasu2in skripsi yang ga kelar ini.
0 notes
Text
MOTOR WIS MLEBU
JARE KUNCI DELEH SAMPING
TAPI PODO WAE NEK LAWANGE DI GRENDEL JANCOKKKKKK
AKU MUNG PENGEN TURU COKKKKKKKK
0 notes
Text
Mulai trust issue sama kunci rumah anjenggggggg
Udah capek, banyak pikiran, pengen istirahat, malah ke konci depan rumah asuuuuuuuu. Mana orang rumah susah banget dihubungin bangsaddddddd.
0 notes
Text
Detak jantungku tak berhenti memompa
Sakit ini rasanya teramat dalam
0 notes
Text
Aku lupa kapan merasakan sedih sehebat ini
Aku lupa terakhir kali membayangkan senyuman manis yang dapat menyayat hati
Aku lupa bagaimana aku bisa mencintai seseorang sepenuh hati
Aku lupa kenapa aku dapat jatuh cinta sedalam itu
Aku lupa tentang fakta bahwa aku mencanpakan dia
Aku lupa bahwa aku merasa belum siap untuk mencintai lagi
Dan aku lupa bahwa aku manusia
0 notes
Text
Tahun lalu, aku baru saja putus
Tapi rasanya biasa saja
Iya, masih teringat kenangan-kenangannya
Tapi, rasanya tidak patah hati
Akhir tahun lalu, aku tidak pernah menyangka akan berpacaran lagi
Tapi, hanya seminggu
Aku rasa itu keputusan yang baik
Tapi, kenapa patah hatinya bisa sehebat ini?
0 notes
Text
Bahkan dia masih menanyakan kabarku
Rasanya, bayanganku hanya terisi oleh senyumnya itu
Ditengah kerumunan orang menari
Dia tersenyum
Senyum yang misterius
Apakah dia masih mencintaiku?
Tapi kepalaku kembali bertanya
Apakah aku sanggup mencintai dia?
0 notes
Text
Rasa sedih memang kejam
Dia datang menyelinap diantara kebahagiaan
Bahkan dikerumunan senyum dan sorak sorai yang bising itu, aku menemukan kesedihan
Kesedihan berupa senyum manis
Yang bodohnya, aku lepaskan begitu saja.
0 notes