Tumgik
hiibae · 7 days
Text
Tidak peduli tentangmu sudah menjadi sebesar-besarnya harapku
Tapi entah mengapa, setiap yang kau kabarkan mendebarkan jantungku
Menggali kubur doa-doa yang lalu
Menggelitik jejak yang berkelit di antara perasaan dan penalaran
Berjuta kali pun bersua, resah tidak akan pernah menjadi rumah.
0 notes
hiibae · 12 days
Text
Aku termasuk yang mempercayai pernikahan dan cinta itu berbeda. Mencintai tidak membutuhkan apapun selain hati. Sedangkan pernikahan mirip dengan jual-beli. Harus ada harga yang dibayar, harus ada nilai tukar yang setara.
Makin ke sini makin sadar bahwasanya aku masih dalam fase berani mencintai bukan menikahi.
2 notes · View notes
hiibae · 1 month
Text
Tetaplah jauh, jangan mendekat, tetaplah acuh!
Aku tidak ingin bunga-bunga yang layu kembali mekar. Sekalipun mekar sudah hilang tempat baginya. Taman sudah berubah menjadi danau, yang ketika malam memantulkan cahaya bulan dan jika siang menghayati takdir kehidupan. Itu lebih berguna daripada taman yang mengharap kunjungan.
1 note · View note
hiibae · 1 month
Text
Kemarin ada kenangan, esok ada harapan, dan hari ini adalah kesempatan!
0 notes
hiibae · 1 month
Text
Cerita yang ku tulis sudah sampai pada prolog. Akhirnya sudah tidak bisa diubah lagi. Kecuali kalo kau mau membuat cerita baru dari sudut pandangmu. Bisa jadi akan menjadi kisah bahagia yang tiada akhir.
1 note · View note
hiibae · 2 months
Text
Berkendara dengan kecepatan 40km/jam. Melewati jalan yang sudah sangat dikenal. Pohon-pohon di tepian jalan yang belum berubah, masih pendek dan berwarna hijau legam. Sambil memandang lampu kendaraan yang menjelma kunang-kunang, kepalaku memutar rekaman perbincangan beberapa menit yang lalu bersama seorang teman. Apa yang ku bicarakan tadi? Siapa tadi yang berbicara? Benarkah itu aku, manusia dewasa diakhir kepala dua, yang kerap menghabiskan 12 jam sehari untuk bekerja. Rupanya serabut tipis idealisme masih menjalar dalam otaknya, persis seperti sehelai rambut putih yang menjulur dari kulit kepala.
Apa yang ku bicarakan tadi? Pendidikan? Sekolah yang bebas berpikir sedari kecil? Hahaha lucu sekali.
Seandainya aku bisa sekolah di manapun, berguru dengan siapapun tanpa kekhawatiran. Kali ini aku tidak sependapat dengan Tan yang mengatakan  “Idealisme menjadi kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh seorang pemuda”. Menurut pikiranku yang sedang kalut “Idealisme menjadi kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh seorang pemuda yang berkecukupan” karena kenyataanya idealisme sulit untuk membuat kenyang.
3 notes · View notes
hiibae · 2 months
Text
Bu, sekarang aku sudah bertemu hal-hal yang dulu terlihat jauh. Aku juga sudah berhasil menunaikan perintahmu. Selanjutnya aku harus bagaimana? Kau di mana? Sedikit pun tak menyahut panggilanku. Apa karena aku jarang pulang jadi kau tidak mau menemuiku? Haruskah aku kembali ke rahim mu saja? Atau minggat ke sisi lain bumi, sambil menunggu perjumpaan kita?
9 notes · View notes
hiibae · 2 months
Text
Segelas es teh di 10.13 am
Segelas es teh reguler yang begitu manis dan mendebarkan
Aku tidak pernah menyangka berada dalam perjalanan sehaus ini
Sendi-sendi dalam tubuhku kembali segar, rasa rasanya aku mampu berjalan jutaan mile lagi.
1 note · View note
hiibae · 3 months
Text
Malam pertama setelah perpisahan.
Selepas beberapa hari bersama keluarga
Ku rasakan perih sebab kehilangan.
Ada lubang menganga di dalam kepala, bekas pertemuan singkat bersama beberapa saudara.
Tiap kali pulang, aku selalu menolak tanggal, karena aku mau tetap tinggal. Aku ingin tiap istirahatku dalam rangkulan aroma ayah ibu.
Namun seketika, aku merasa tidak berdaya. Secara iba gerombolan awan mendung menyelimutiku, lalu mengucurkan air, membasuh debu-debu yang menutupi kerendahan diriku.
Bagaimana caranya aku bisa secepatnya mengabadikan malam, sehingga aku bisa beristirahat dengan nyaman? Akan ku temani ayah, sambil menghitung untung dari ternak-ternakku yang terus bertambah. Ku hibur ayah, sambil memetik buah dan sayur mayur di kebun belakang rumah.
Aku begitu muak dengan jarak panjang, yang memisahkan siang dan malam.
Yang memisahkan tempatku dengan tempat masa kecilku.
Ku rasa tidak ada manusia yang benar-benar mampu sendiri
Kecuali ditopang kewajiban menjadi pribadi yang berdikari.
1 note · View note
hiibae · 3 months
Text
Harus selalu ingat!
Apa yang tidak melekat di badanmu, tidak mengisi dan mengalir dalam tubuhmu, bukanlah milikmu.
Pasrahkan dan ikhlaskan!
jadilah sebaik-baiknya jalan untuk titipan Tuhan.
Ubahlah kehilangan menjadi kelapangan.
5 notes · View notes
hiibae · 3 months
Text
Ada kebahagiaan yang tidak dapat dijelaskan
Mungkin kedua setelah melihat senyuman ibu dan ayah
Yaitu rasa lega
Terbebas, terlepas, dari semua kemlekatan
Hidup tanpa keterikatan apapun benar-benar surga
Tidak perlu menimbang ya atau tidak sementara hati sudah tau jawabannya
adalah anugerah tiada tara
Alhamdulillah
Tidak ada lagi hampa sementara aku sedang keras tertawa
Berganti dengan hening sementara hati sedang berbunga-bunga
2 notes · View notes
hiibae · 3 months
Text
Manusia hadir dari ketiadaan, kemudian kembali menjadi ketiadaan. Lalu adakah bekal yang lebih nyata selain ketidaknyataan itu sendiri? Selamat jalan jiwa yang tenang, selamat beristirahat dalam rahmat Tuhan yang lebih lebih besar dari perkiraan makhlukNya🥀
4 notes · View notes
hiibae · 4 months
Text
Tiap kali mendung datang, aku menjadi usang,
Angin-angin yang dingin mengusap kulitku, memahatku menjadi boneka salju.
3 notes · View notes
hiibae · 4 months
Text
Apa kamu tidak pernah jatuh cinta?
Jawabanku selalu sama,
Mencintai itu mudah dan indah
Menjadi berubah jika diikuti kata saling
Karena kata saling identik dengan transaksi
Padahal cinta adalah kata hati.
Jika yang ditanya mengapa tak kunjung menikah? Jawabanku masih berubah-ubah
Terkadang menurutku
Menikah itu legalisasi aktivitas reproduksi yang seharusnya didasari oleh persamaan visi misi, bahan bakarnya welas asih, dan pantangannya mengkhianati
Tapi disisi lain
Hubungan dua orang itu tidak mudah
Harus berkompromi dengan hak dan kewajiban
Yang tidak jarang menjadi musuh
Dengan perisainya aturan.
Hmmm entahlah dari segala sisi
masih tidak ada yang ramah dengan kebebasan
9 notes · View notes
hiibae · 4 months
Text
Entah, justru tumbuh rasa lega
Tiap pulang ke rumah, dan tidak ada seorang pun perlu disapa.
Tiap perjalanan sendiri dan tidak ada seorang pun mengusik.
Sampai pada ujungnya senja
menemukan bahwa ranjang itu hanya aku tuannya
Tidak henti-hentinya hati bersyukur.
Hidup seperti desa impianku, di kaki gunung, dilingkupi beraneka warna hewan dan tumbuhan, udara segar, langit biru, dan yang paling ku cinta "keheningan".
Paru-paru ku melonjak-lonjak gembira.
Pikiranku bebas berkelana.
Benarkah aku begitu tidak menginginkan pernikahan?
2 notes · View notes
hiibae · 5 months
Text
Tidak ada yang lebih luas atau lebih sempit selain persepsi di kepala sendiri.
3 notes · View notes
hiibae · 5 months
Text
Tidak disangka aku merasakan hati sebahagia ini, hati yang seringan ini.
Rasanya seperti semua beban yang bersandar dipunggungku kebal gravitasi, membumbung tinggi, lenyap menjadi debu antariksa.
Sudah tidak ada lagi kegalauan, tidak juga dengan kebingungan kalau-kalau aku salah mengartikan hati.
Kalau-kalau aku bertingkah melukai.
Terbebas dari menyukai seperti memangkas cabang pohon. Benar, tidak akan ada lagi buah-buahan yang manis dan kerindangan ditengah terik matahari terusik.
Tapi dari semua kekurangan itu, masih lebih banyak kebaikan yang ku rengkuh.
Yaitu tidak perlu menyapu daun-daun kering yang berguguran sebab dihempas rindu.
Tidak perlu lagi melerai dahan yang gemerisik berebut validasi.
Tidak lagi terseok-seok dideru prasangka meragukan diri
Tanpa cabang yang merepotkan, pohon itu akan makin lancar tumbuhnya,
Akan kembali lurus jalannya,
Dan segera menghadirkan pucuk-pucuk baru.
Hidup tanpa menginginkan siapapun, adalah salah satu merdeka yang perlu dirayakan..
9 notes · View notes