hendrovanbinsutarko
BIZAN HENDROVAN
14 posts
bin Sutarko
Don't wanna be here? Send us removal request.
hendrovanbinsutarko · 5 years ago
Video
tumblr
Sebuah Kisah Halu ke Hilir dari Jancu dan Janci Dalam “Putik Putih di Bulan Suci Penuh Emas”
“Sudah jujur saja, kamu pernah naksir kan? Masa iya perlu ku tanyakan ke teman sepermainan tajongkokku sewaktu kecil.” “Dih ge’er, memangnya kamu tahu aku naksir sejak kapan?” “Mungkinn.. sejak hari pertama pindahmu ke sekolah?” “Sotoy yah..” “Emannya, sewaktu itu ternyata kamu harus dipindah ke kelas lain. “ “Memangnya kalo aku tidak dipindahkan guru, kamu berani berkenalan denganku?” “Sepertinya tetap tidak, tapi kalo boleh tahu kenapa kamu bisa naksir aku waktu itu?” “Tidak tahu, aku bingung. Mungkin karena kamu manis dan beda dari yang lain.” “Basi. Ya tapi aku tetap suka.” “Suka?”
“Ya suka aja sekarang kamu bisa jujur.” “Lalu?” “Yaudah biar berlalu.” “Kamu benar-benar tidak berani berkenalan denganku waktu itu?” “Iya. Cara dan lidahku waktu itu ga selihai hari ini. Apalagi aku penakut.” “Penakut? Setahuku kamu hanya pendiam.” “Kamu salah tentangku yang pendiam. Aku larut pada ketakutan prasangkaku, waktu itu kamu banyak yang naksir.” “Oh ya? tahu darimana kamu? Halah jangan sotoy lagi.” “Pertama kalinya kamu di kelas, semua laki-laki di kelas membicarakanmu. Ya biasalah remaja umum saat itu, ranah pembicaraannya bagaimana bisa mendapatkan perasaanmu.” “Kok bisa? Aku kan hanya beberapa hari di kelasmu.” “Nah karena kamu hanya sebentar, mereka jadi sedikit redup. Tapi kamu tetap jadi bahan pembahasan. Sedari kamu pindah ke kalas lain dan bertukar dengan murid pindahan lainnya, satu sekolah jadi tahu kamu.” “Mustahil. Aku kan punya pacar waktu itu.” “Aku tahu.” “Kok tahu?” “Kita kan berteman di facebook.” “Hmmm.. kamu tahu waktu itu aku sedang sebal-sebalnya dengan pacarku?” “Tidak. Tapi aku mencoba sotoy. Kamu sedang bertengkar.” “Sebenarnya tidak bertengkar, aku hanya tidak suka dikekang dan diatur berlebihan.” “Seperti itu rupanya, yasudah toh sudah kamu tanggalkan.” “Aku juga bingung.” “Bingung?” “Bingung kenapa aku tidak mencari tahu tentangmu sewaktu aku dipindahkan ke kelas lain.” “Mungkin karena kamu sedang mencoba mendapatkan teman baru, toh sekarang mereka jadi sahabatmu kan?” “Bisa jadi. Tapi sepertinya aku pernah menanyakan tentangmu pada teman sepermainan tajongkokmu sewaktu kecil.” “Ohiya? Mungkin saja, kamu kan sekelas dengannya.” “Tapi sepertinya part itu aku lupa menanyakan apa tentangmu.” “Kamu tahu temanku itupun naksir padamu?” “Iya aku tahu, ia mengatakan perasaannya padaku.” “Ia memang lihai berkata-kata pada gen xx, anehnya tidak berpengaruh padamu.” “Saat itu aku ragu.” “Ia bilang, kamu saat itu mudah terpengaruh orang sekitarmu. Itu pendapatnya, namun aneh kenapa ia tidak dapat mempengaruhimu?” “Hah terpengaruh? Mungkin saat itu aku masih ingin menemukan diriku, bukan orang lain.” “Cukup menarik sikapmu saat itu.” “Ohiya kita ini benar-benar tidak pernah berkomunikasi ya di sekolah?” “Sepertinya tidak, tapi kalo tidak salah aku pernah berkunjung ke rumahmu.” “Benar, ketika itu kamu diajak temanmu itu kan?” “Iya aku masih ingat rumahmu di sekitaran berlian yang melawati kali kecil. Dekat dengan masjid seingatku.” “Sebab apa kamu ke rumahku? Aku sudah lupa.” “Sepertinya aku mengantarkan temanku untuk persiapan lomba seni antar kelas deh.” “Aneh, semasa itu benar-benar tidak diizikan Tuhan untuk berkomunikasi secara langsung ya…” “Pertama kalinya berkomunikasi secara langsung itu ketika sudah sama-sama sedang menyelesaikan singkatan di belakang nama.” “Ahhh itu hanya dalam direct message.” “Iya juga, tapi aku cukup senang dan terkejut kita bisa bekomunikasi. Kamu bilang menyukai tulisan-tulisanku waktu itu.” “Iya lalu berlanjut ke pertanyaan-tanyaanmu tentang buku ini dan itu yang sudah dan belum ku baca.” “Ya memang ketika itu aku terkejut kamu sedang membaca buku yang ku baca juga.” “Lalu sewaktu kamu sedang merindu mendaki dan mengatakan ingin mendaki di barat jawa, ketika itu pula aku habis mendaki di barat jawa.”
“Ternyata beneran aneh ya.” “Kamu bilang senang berkomunikasi denganku, kamu tertarik lagi padaku?” “Sepertinya..” “Pantas saja aku heran kenapa banyak sekali cuitanku yang kamu ciak ulang dan sukai, ternyata begitu.” “Ketahuan ya, halah kamu pernah mencuit perkara itu pulakan tapi kamu hapus lagi.” “Iya ketahuan juga ya.” “Mana punggung sandaranmu belum tiba?” “Sebentar lagi ia sampai, biasanya jam lima kurang empat puluh menit sudah datang.” “Ya, ia mencoba menyeimbangkan tulang yang baru ditemukannya untuk tidak melulu bengkok dan tidak pula dipaksakan untuk lurus.” “Baik lah, bismillah saja.” “Kalo begitu aku pamit duluan ya, selamat menikmati teh hijau kesukaanmu.”
                                                                 Ahad, 01 Muharram 1441 H
_____________________________________________________________
Musik: Puspa Hati oleh Ratna & Bing Slamet dengan Irama Quartet (1951)
Tulisan-Tulisan Dalam Video oleh Sal Priadi
0 notes
hendrovanbinsutarko · 6 years ago
Video
tumblr
                                       Labil yang Bercerita
Kelak akan ada gelandangan bicara tentang kawanan burung dari neraka, terbang di atas istana dan menjatuhkan kerikil-kerikil api untuk membunuh kepala negara dan semua penghuni istana. Sejak lama Ia memiliki keinginan untuk memelihara bayi-bayi yatim piatu, mengasuh mereka, dan mengajari mereka bertapa setiap hari dan mengucapkan mantra-mantra. Setahun sebelumnya, saat ia mulai suka ikut turun ke jalan, pernah menyampaikan bahwa kekuatan iblis hanya bisa ditundukkan dengan jalan spiritual. Lima tahun berikutnya ia mulai mengumpulkan bayi-bayi yatim piatu, dan bayi-bayi yang sejak lahir dibuang oleh orang tua mereka karena tidak dikehendaki. Ia mengasuh mereka sebagaimana yang ia inginkan: mereka tidak perlu melakukan hal-hal lain kecuali hanya bertapa dan membaca mantra. “Kelak di surga aku akan memetik hasilnya. Mengenakan mahkota layaknya kepala negara,” katanya ketika pertama kali menujukkan kepadaku tiga puluh tiga balita sedang bertapa dan menggumamkan mantra-mantra agar dapat hafal lancar dibolak-balik baik dari depan ke belakang, belakang ke depan, ataupun secara acak pemilihan mantra. Mereka berkumpul di ruangan besar di tengah-tengah rumahnya.
“Kau benar-benar akan menggunakan mereka untuk meludahi kepala negara?’ tanyaku.
“Hanya itu jalan yang paling masuk akal. Jika sepanjang hidup anak-anak itu hanya bertapa dan menguncapkan mantra-mantra dan selalu memuji kebesaran Tuhan, tentulah mereka akan menjadi sakti mandraguna. Ludah orang yang memuji kebesaran Tuhan sepanjang hidupnya pasti bisa membakar apa saja yang ia inginkan terbakar,” katanya.
“Kepala negara yang kau benci itu mungkin sudah mati duluan sebelum anak-anak itu sanggup mengeluarkan ludah yang ganas,” kataku
“Tidak ada masalah. Mereka tetap berguna untuk menggulingkan kepala negara berikutnya jika ia sama buruknya dengan yang sekarang,” katanya.
                                                           Rabu, 08 Jumadil-Akhirah 1440
_____________________________________________________________
musik: Minggir! oleh .feast
tulisan A.S. Laksana dalam kumpulan cerita pendek Si Janggut Mengencingi Herucakra berjudul ‘Cerita Ababil’ yang saya edit sesuka hati
0 notes
hendrovanbinsutarko · 6 years ago
Video
tumblr
Kata Orang ‘Hidup Tidak Sependek Titit Laki-Laki,’ yang Lain Bilang ‘Dunia Tidak Hanya Berkutat Di Sekitaran Selangkangan’
Para penggembala tak beralas kaki berkerumun layaknya kambing-kambing yang mereka gembalakan. Ternyata para penggembala sedang berlomba-lomba meninggikan tumpukan pasir. Ada yang bilang Ia paling tinggi, ada yang bilang Ia paling megah, dan ada yang bilang Ia paling maju. Lalu mereka lalai hingga melupa untuk kembali ke kampung. Di tempat lain, orang-orang menyebut daerah itu sebagai dataran biru. Di sana para penghirup oksigen berburu gelar di bidang pendusta. Mereka membuat yang salah menjadi benar dan yang benar mereka permasalahkan. Lalu menilai derajat penghirup oksigen dengan tunggangan yang digunakan, di daerah mana menetap, dan seberapa tinggi atap-atap kepalanya. Penilaian yang ketiga sama dengan para penggembala tak beralas kaki di nagari berladang air licin hitam pekat. Ada lagi di belahan lain, perempuan-perempuan di sana melahirkan tuannya. Mereka yang bangun pertama di pagi hari, yang terakhir untuk tidur di malam hari, dan tidak memiliki hari libur. Terbudakkan dalam pencarian nominal semu. Padahal Perdana Menterinya hanya memiliki sepetak tanah yang mungkin tidak cukup untuk dijadikan liang lahat seluruh keluarganya. Lagi-lagi semua hanya karena kertas-kertas yang fana namun memiliki kembang-kembang yang terlipat-lipat, mereka melupa pula itu menghasilkan bertumpuk-tumpuk tanggungan. Bahkan bisa saja rahimnya akan dimanfaatkan dan digunakan, tentu mereka akan dibayar sebagai ibu pengandung. Karena di sana sudah tidak laku lagi bila hanya menjadi ibu persusuan. Seharunya mereka tahu, laki-laki dan perempuan diciptakan dengan cara yang sama penciptaan siang dan malam, kalian tahu itu? Di belahan lain itu peran malam bisa mencoba menjadi siang,  tapi dalam proses malam mencoba menjadi siang Tuan berujar;
  “Ia sudah berangkat, aku masih tidur. Aku sudah tidur, Ia baru pulang.”
                                                           Senin, 06 Jumadil-Akhirah 1440
_____________________________________________________________
musik: Bingung oleh Iksan Skuter
1 note · View note
hendrovanbinsutarko · 6 years ago
Video
tumblr
                      Ovarium, Ovarium, Ovarium, lalu Testis
Seperti biasanya selepas pulang bekerja dalam gedung pencakar langit di tengah perkotaan, Rahim merebahkan diri di kasur kamar sambil menelpon ari-arinya yang jauh di sana. “Segera pulang, kakakmu minta nikah.” Dan serupa seperti biasanya pula dengan jawaban template ari-arinya bersahut, “Do’akan terus ya, Insyaa Allah sesegera mungkin.” Rahim melanjut beberapa kisah, “Teman premiku yang pernah makan bakso bareng kita juga sempat bertanya, kapan kamu pulang. Dia ingin memperkenalkamu dengan anak berantingnya.” Ari-arinya masih khusu’ menyimak Rahim. “Terus budehmu yang di seberang pulau dua pekan lalu ke sini juga menanyakan, kapan kamu ke seberang pulau.” Rupanya budeh ari-ari juga sempat ditanyakan oleh temannya yang seorang pengajar. “Kapan ari-arimu ke seberang pulau, kawanku yang pernah jumpa dengannya masih menanyakan. Mau dikenalkan tidak dengan anak perawannya yang tersisa?” Lalu Rahim mengakhiri kisahnya dengan sebuah perjanjian, “tentu aku akan memberkatimu setelah kamu mengurus ragilku ya.” Lagi-lagi ari-arinya hanya menjawab dengan tambahan rayuan, “Insyaa Allah, do’akan terus ya duhai separuh jiwaku.” Kali ini Rahim bercerita tentang pasangannya, “Bapakmu sekarang suka sambat karena badannya. Tiap malam sulit tidur, baru bisa terlelap menjelang sepertiga malam.” Namun upaya Rahim membujuk ari-arinya untuk menatap rumah dengan kisah dan ceritanya dijawab dengan jawaban yang sama tapi dengan sedikit penekanan, ari-arinya berujar; “ Insyaa Allah sebelum seperempat abad aku sudah bersama kalian.” Sebelum mengakhiri telponnya Rahim terlintas mengingat sesuatu dan menanyakan “Ohiya, sekarang kamu kok tidak sesering dulu menelpon bapak tiap subuh?”
                                                            Senin, 29 Jumadil-Awwal 1440
____________________________________________________________
musik: Di Beranda oleh Banda Naira
0 notes
hendrovanbinsutarko · 6 years ago
Video
tumblr
          Madu dan Rusa Dalam Kedai Es Kopi Susu Meggy Z
Ratu sudah datang. Ia menunggumu malam ini di kedai kopi pinggiran kampus dengan gelas dan sedotan plastik. Tak seperti biasanya yang telat karena tata rias wajah melebur rupa. Sesaat setelah kamu tiba, Ratu bilang; “Kaum pemalas yang hanya mengharapkan datangnya putri khayalan adalah sama belaka dengan cacing di pipi pantat merindukan bulan.”
  “Tak usahlah berujar rindu. Percuma bila kamu masih menyulam benang biru menjadi kelabu. Aku tidak mau es kopi susu yang kau suguhkan, aku sedang ingin tuak manis.” Sanggahmu pada Ratu. Ternyata perjalananmu menuju kedai kopi diiringi lantunan dangdut dengan earphonemu.
                                                             Ahad, 28 Jumadil-Awwal 1440
_____________________________________________________________
musik: Benang Biru oleh Meggy Z
tulisan A.S. Laksana dalam kumpulan cerita pendek Si Janggut Mengencingi Herucakra berjudul ‘Si Janggut Mengencingi Herucakra’ yang saya edit sesuka hati
0 notes
hendrovanbinsutarko · 6 years ago
Video
tumblr
                         Hujan, Ba’da Ashar, dan Gunung Arjuno
Tuhan menyukai hitungan ganjil
Menarik dan Menghembuskan nafas panjang sekali
Di langit ada segumpal awan besar yang membentuk mulut raksasa menganga
Setelah usapan air di pipi, kamu berkata;
 “Kita itu modelnya sama, butuh pendukung. Dan itu bukan kamu dan itu bukan aku.”
                                                           Sabtu, 27 Jumadil-Awwal 1440
_____________________________________________________________
musik: Sorai oleh Nadin Amizah
0 notes
hendrovanbinsutarko · 6 years ago
Video
tumblr
Sepasang Romansa Berbuka Puasa Senenkemis di Warung Sate Pak Sabar
                                          Nishfu Sya’ban                                                                                      MCDXV XV VIII
mas-Nya : aku nyari yang cantik tuh gampang, serius!
mba-Nya : halah kamu tuh mas
mas-Nya : sulit nyari yang berfikirnya ngga hanya hal dunia, serius!
mba-Nya : hmmm.. iya udah ini kamu jadinya pesen apa mas?
mas-Nya : biasanya yah
mba-Nya : setengah ayam setengah kambing, Kamu minum ga?
mas-Nya : ngga, aku bawa. Kamu jangan sering es teh mulu, sendlapsendlupnya gak sembuh-sembuh ntar
mba-Nya : lagi pengen
mas-Nya : yawes seterah, nanti balik ke sini tolong ambilin kerupuk yah
mba-Nya : berapa?
mas-Nya : …… seterah kamu wes
 Selesai santap dan sebelum mas-Nya menyalakan kendaraan,
mba-Nya : terus aku cantik?
mas-Nya : hee.. emm..
 Dalam gumam mungkin mas-Nya ingin berucap, “makasih yah, hari ini kamu cantik dengan dandanan yang sederhana. Yuk lebih baik lagi, bareng-bareng.”
                                                                Rabu, 10 Jumadil Awal 1440
_____________________________________________________________
musik: Ikat Aku Di Tulang Belikatmu oleh Sal Priadi
0 notes
hendrovanbinsutarko · 6 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Untuk kamu yang berkurangnya umur, empat hari setelah saya berkurangnya umur. Saya menulis ini di tempat kamu menjadikan tawa sebagai resolusimu tahun ini. Lucunya saya tidak mengenal kamu.
Aku Balas Laki-Laki Langit Bulan Purnama Dari Keteguhan Para Dewa
Yaaa.. dia bilang tengah malam, Aku yakin ia tak bermunajab satu dari tiga waktu malam itu. Ku rasa malam itu rembulan biasa saja dengan bulatan bersinarnya. Walau aku tahu nyatanya angin laut mulai kalah dengan angin darat, pasang di pantai mulai surut, dan istri-istri nelayan mulai mempersiapkan keberangkatan suami mereka ketika anak-anak sudah terlelap dalam mimpi. Tak usah terlalu berlebihan, hutan-hutan di pinggiran pasir dan air asin itu juga biasa saja. Walau aku tahu nyatanya memang pohon-pohon di sana akarnya tajam dan mampu menggores kulit. Dalam dingin membasahi pori-pori indra perasa, seorang nelayan masih bersikeras dan mempertanyakan logikanya yang hampir tumpul, “ada apa dengan purnama malam ini?” tanyanya. Aku harap ia tak sampai melepas segala kesadaran dan mempertahankan ujung nyawanya agar tak melayang-layang. Karena ia masih memiliki istri yang sedang mempersiapkan perbekalan untuknya berangkat melaut dan anak-anaknya yang besok mulai masuk sekolah. “Aku tak mengidamkanmu yang mecoba berjuang sampai titik darah penghabisan. Aku tak ingin kau pucat kehabisan darah,” ujar sang istri. Sorotan terang purnama masih membuat nelayan itu berdecak kagum bertanya-tanya apa yang akan terjadi. Istrinya masih mencoba meyakinkan dan meneguhkannya lagi, “kita ini masih mengingat dewa, ku rasa dewa pun masih berteguh diri pada kita. Rizki yang mengejar kita bukan sebaliknya. Sudah, itu kopi hitammu ku taruh di ruang depan.” Setengah kegelisahan sirna dan ketenangan itu datang. Sebelum berangkat ia memohon dan menggenggam tangan kanan istrinya dengan tangan kirinya, “semoga anak-anakku kelak menemukan jati diri sosok puan-puan lobster yang mampu jadi pengingat ketika mereka menggila dari sasaran yang mencong. Karena gadis-gadis kepiting sekarang ini banyak yang masuk kelubang pasir terdalam saat rembulan purnama memunculkan sinarnya.” Di ambang realita tertambah istrinya berucap dalam satu kata, “Aamiin.”
                                                               Rabu, 08 Jumadil Akhir 1440                                                   semoga besok kita jumpa di sore hari.                                                                                                  denosa.
2 notes · View notes
hendrovanbinsutarko · 6 years ago
Photo
Tumblr media
                                Perempuan Pengagum Senja
                                            oleh bin Sutarko
Berkendara roda dua
Hape di saku jaket bergetar
Lalu telepon diangkatnya;
“Ibu masak apa hari ini?”
Diri tak pernah memintamu pandai meracik
Diri hanya harap belajar untuk esok
Mari belajar bersama
Yang kurang diperbaiki, yang baik dilengkapi
Kamu yang selalu memandang ke langit sore
Dianggap mampu berenang-renang di sekitaran awan
Dengan gaya bebas menuju terbenam
Bunda memanggil, “cepat masuk rumah! sudah bedug magrib.”
_____________________________________________________________
*tulisan tahun 2014, dilengkapi pada 2018
2 notes · View notes
hendrovanbinsutarko · 6 years ago
Video
tumblr
                      Banyak Cara Kelinci Dibalap Kura-kura
Unjuk rasa di alun-alun akhirat
Mengguyur luka mayoritas dengan zam-zam
Menghadapi api, mengadu timbangan
Ada pula yang membabi budeg, membela logika
Menantang cakrawala
Tutup lisan, bagian tubuh lainnya berbicara
Jangan patah arang saat hasil belum menentu
Kejar jawaban dari Jendral David, Rabi’ Moses, Bapa Isaiah, dan Ustad Muhammad
Guna mencari siapa, mengapa, dimana, apa, bagaimana, dan berapa
Abaikan, susul, mereka yang banyak;
Bermuka dua,
Lidah bercabang tiga,
Raga terbelah lima,
Lawan berenam, tujuh, delapan maju semua
Aku yakin, ibunya tak mau diciptakan nyanyian diiringi terompet untuk anaknya
Aku yakin, ibu tirinya tak ingin didirikan tembok megah untuk anaknya
Aku yakin, ibunya yang single parent tak berharap dibuatkan patung untuk anaknya
Aku yakin, ibu susuannya tak berandai digambarkan karikatur untuk anaknya
Semua pesanannya sudah tiba, peringatannya perlahan menghampiri
Tidak takut takhayul dewa
Kebal, gertak masuk neraka
Suci, tanpa harus dido’a
Jangan lupa, ada Pak Baim yang selalu mengangkat jari telunjuknya ke atas tinggi-tinggi.
_____________________________________________________________
musik: Singa Terpuruk oleh Circle on Space
dan beberapa tulisan dari .feast yang saya edit sesuka hati
1 note · View note
hendrovanbinsutarko · 6 years ago
Video
tumblr
              Anak Perempuan Berkaos Kaki Hitam dan Putih
Langkahnya perlahan
menyadur banyak gempitan
Membawa buah dari barat
Jari-jari diwarnai merah maroon
Keranjang coklat jadi penghantar
Nak, ayahmu gerah di bawah tanah
Memang itu bukan permen lollipop
Setidaknya untuk kebaikanmu dan taatmu
Jangan sampai lengan dan pinggulmu tersentuh hal-hal fana
Manusia serigala menyelinap dalam kebosananmu
Dalam kosongnya ketidakpastian
Mengendap-endap ke sela-sela ketertarikan masa lalu
Inginmu sehidup semati
Inginku sehidup sesurga
Sudah petang, lepas alas kakimu
Ganti untuk hari esok
_____________________________________________________________
*Ala-ala menyadur dari surat Maryam ayat delapan belas dan perempuan-perempuan di sekitaran diri seorang pendosa(Anak lanang Abu Ahdrian yang ketika kemunculannya di bumi dicarikan keris oleh pakdenya atas perintah sang nenek)
1 note · View note
hendrovanbinsutarko · 7 years ago
Photo
Tumblr media
                                       [Celana-Mu Kedodoran]
merebus mie instan di ufuk cahaya terbit uap-Nya menyebar tersambut kelinglungan jalan-Mu dimana? langkah kau kemana? tuju kalian ke siapa? jaringan merubah segala ingin mu tak tertinggal ingin mu berbagi terpampang di layar bidadari bersembunyi dengan topeng liur yang banjir maksud-Mu apa? menutup segala tubuh-Mu tampil di semesta maya tapi tak rela wajah terpampang lalu kenapa kau perlihatkan? diurek-urek rupa-Nya diganti-Nya dengan sticker tuju-Mu apa! hamba tau pandangan harus tertunduk jangan setengah sendok teh saja kau aduk jadi manis sesaat habis hingga tetes terakhir mati rasa tak usah kau suguhkan ke halayak itu lebih baik nona percayalah tuan akan tiba saat-Nya nikmat-Mu untuk-Mu indah-Mu untuk-Mu jaga untuk-Mu jaga untuk-Nya hai puan, kau yang tentukan bumi berotasi ke langit abadi atau ke dasar api
0 notes
hendrovanbinsutarko · 7 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
hendrovanbinsutarko · 7 years ago
Photo
Tumblr media
                                                 BerDua
                       teruntuk Binti Soekardi dan Ibnu Sakir
berasal dari dua tempat yang berbeda bertemu di sekitaran ibu kota lajang dan perawan terpaut masa gagah tegap dan indah bermanis senyum bersatu jadi tiga bergabung jadi lima para lelaki muncul dengan tanggal dan bulan yang sama hanya terpaut dua belas caturwulan disamakan fisik; dari topi, baju, celana, hingga sepatu terkesan kembar katanya selang tujuh, perempuan dinanti hadir tak sengaja katanya bonus untuk melengkapi lengkap, berinisial alfabet katanya punya kata dari setiap nama punya makna dari setiap kata punya harapan dari setiap makna sekarang mereka sudah senja tak mau ada pening di kepala mereka walau berbalas, senyum dan rasa bangga yang berusaha diwujudkan dari wajah mereka BerDua
1 note · View note