hello-to-my-own-thoughts
hello, my own thoughts!
4 posts
just my two cents about music and everything-else
Don't wanna be here? Send us removal request.
hello-to-my-own-thoughts · 3 years ago
Text
#vinylstories The First Record I've Bought
kayaknya cerita ini malah ketinggalan, karena ide mau biki review tulisan tiap record yang gw beli ini baru muncul setelah beberapa bulan gw punya vinyl, so here goes. mungkin cerita "The First Record I've Bought" ini agak sedikit muter muter dan seharusnya diawali dari kenapa akhirnya gw punya turntable untuk memainkan vinyl ini. Semua berawal di bulan juni 2021, gw sejujuarnya udah kepengen banget dari jaman nikah dulu buat koleksi vinyl, tapi apa daya kehidupan gw habis di tiket pesawat dan kebutuhan nafkah buat isteri, jadi memang harus ada skala prioritas, dan saat sebelum bulan Juni 2021, turntable atau vinyl bukan jadi prioritas gw. setelah isteri gw meninggal, gw bersyukur banget temen temen gw, supportif banget dan lumayan sering nanya keadaan, khususnya Kibar, Nadia, dan Reza yang kebetulan abis catch up lagi waktu 40 harian isteri gw di Jogja, setelah hampir 2 taun gak ketemu. Pada suatu perbincangan, Nadia nanya gw ukuran sepatu gw, karena gw mau ulang tahun bulan Juni itu, dan gw waktu itu baru aja beli sepatu lari, trus entah kenapa gw langsung tembak aja, "Lo pada mau patungan hadiah yak?" dan Nadia mengiyakan, ternyata mau beliin sepatu. Otak gw langsung bilang daripada gw punya sepatu gw, dengan budget bertiga itu, mending gw minta aja beliin turntable haha. Ternyata harganya masuk akal. Tanpa dinyana, dan sesuai permintaan tepatnya awal bulan Juli, paket turntable gw dateng hahaha, gw seneng banget, akhirnya kesamean bisa punya turntable. Nah setelah punya turntable, tentu gw tau diri juga, belum ada vinyl buat diputer. waktu itu Reza pernah bilang, "lo kalo milih vinyl jangan lagu lagu metal gitu, cari lagu yang bakal seneng lo puter terus terusan". Well iya sih gw setuju sama pernyataan dia, gw kepikiran record record pertama gw mungkin bakal cari band-band jazz buat sekedar background gw ngopi dan baca buku gitu, karna udah pasti diputer terus dan yaah ningkatin mood juga. pertengahan agustus itu gw mulai follow akun akun IG yang jualan vinyl, dan salah satunya toko "Hey Folks", kebetulan mereka lagi sering bikin lelang CD dan merchandise bulan-bulan itu. Pertama kali gw tertarik dengan sistem open Bid, dibuka harga bawah, dan dikasih waktu sampai sekitar jam 22.00, highest bidder yang diambil. Nah kebetulan waktu itu ada CD album pertama Morfem judulnya "Indonesia", well CD ini gw liat udah lumayan langka, kayaknya gak diproduksi lagi sama demajors, dan gw liat band ini bukan yang aware ke masalah produksi, jadi prediksi gw album ini bakan jadi rare, nah waktu itu dibuka di harga 25rb, gw dapet CD itu di harga 60rb. Sesaat gw ngerasa "waah ini rasanya menang lelang ya" hahaha, gw di DM sama admin HeyFolks checkout pembayaran dan CD dikirim ke rumah, simple and easy. beberapa minggu kemudian muncul lagi feed dari HeyFolks, kali ini ada vinyl bekas dari Deodato. begitu liat, gw udah langsung sadar, wah ini yang ada lagu "Super Strut", lagu yang masuk diplaylist Radio Espantoso Original Soundtrack GTA Vice City (yes, GTA Vice City punya pengaruh besar buat referensi musik gw, khususnya musik-musik 80's). Begitu gw liat albumnya, ternyata bener ini album yang ada lagu "Super Strut", tanpa pikir panjang gw langsung masukin Bid, dan pada saat closed Bid, gw dapet di harga 200rb. mungkin kualitas Vinyl dan Covernya gak terlalu bagus, tapi gw akhirnya berkesimpulan kalo setiap vinyl yang gw beli paling engga harus ada ceritanya, dan cerita vinyl pertama gw adalah vinyl band jazz rock yang ngisi soundtrack GTA Vice City dan gw beli dengan mekanisme lelang. Menurut gw udah cukup menarik lah semuanya memenuhi ceklist buat "the first record I've bought". Cerita tentang OST GTA Vice City dan pengaruhnya ke musik gw juga nanti mungkin gw bakalan ceritain lebih lanjut, kenapa game dan musik itu, kalo bisa dibilang lumayan berkesan buat gw.
0 notes
hello-to-my-own-thoughts · 3 years ago
Text
#vinylstories  John Mayer
inget pertama kali tau john mayer itu kelas 1 SMA, dan pas gw juga lagi suka sukanya rekaman yg pake gitar akustik gitu. Noel Gallagher akustik, trus lagi cari cari lagu, dan muncul lagu "Daughter". Begitu denger genjrengan pertamanya diawal lagu, gw langsung kepincut, anjir keren nih musiknya. Trus gw penasaran sama musiknya, dan album pertama yang gw beli waktu di toko CD waktu itu album "Continuum", karena jaman gw SMA, cari rekaman sealbum gitu mesti ngulik, apalagi nyari album Heavier Things yang ada lagu “Daughter”nya itu, mungkin dulu cuman ada di Aksara Kemang, plus harganya mahal, mahalnya hampir sama kayak harga vinyl used jaman sekarang, yaa karena import, ada di range sekitar 150 sampai 250 ribu. bayangin anak SMA, jajan terbatas, tapi musiknya banyak mau. Akhirnya berujung download illegal di 4shared atau Torrent. Sebenernya album yang cukup bikin gw jadi makin suka sama musiknya John Mayer itu di album "continuum", lah kok tau lebih suka album itu malah beli album lain? jawaban gamblangnya karena album ini banyak banget yang suka, dan emang enak enak semua lagunya.. harganya jadi mahal banget haha. harga album continuum paling murah 500rb saja, yah lumayan mikir juga lah kalo harganya segitu. Kebetulan gw baru dapet bonus cashback, ada sisa 300rb, hasil jajan dan bantuin temen jajan online, lumayan banget total-toalnya dapet segini dan bisa buat beli record baru.
Setelah mencoba digging, pilihan gw kemarin adalah Plat Dialog Dini Hari album "tentang rumahku" atau John Mayer album "heavier things" ini.
Pertimbangan yang akhirnya kenapa gw ambil John Mayer adalah kayaknya hati gw dari awal udah pengen beli album ini, dan membayangkan bagaimana enaknya denger suara John Mayer siang siang, plus genjrengan gitar plus suara john mayer, sedangkan Dialog Dini Hari kayaknya bisa gw beli next time ya. Mungkin bukan pilihan bijak, but hey, Im happy yo choose whoever I want to hear.
Oke kita coba review album ini sekarang ya. Kesan pertama waktu buka album ini, di sheet dalemnya selain ada lirik lagu, ada semacam statistik ala-ala gitu yang ngejelasi mood di setiap lagu dan berdasarkan temponya untuk selanjutnya digambarkan melalui grafik, jadi kayak semakin ngejelasin, tiap lagu disini enaknya didengerin waktu apa, moodnya abis dengerin lagu satu ke lagu lainnya bakal naik turun.
Album “Heavier Things�� ini rilis tahun 2003, dan Produsernya  Jack Joseph Plugh, produser yang sama dari album awalnya “Room for Squares” dan ternyata Jack Joseph Plugh juga produser di album “Continuum”, memang ada rasa yang sama dari 3 album ini, rasa popnya kental, tapi gak nutupin sisi sound bluesnya karakter John Mayer, tapi menurut gw dua album pertama “Room for Squares” sama “Heavier Things” ini masih kental banget popnya. Yah ini berdasarkan pendengaran subjektif gw aja. Sebagai buktinya penambah argumen gw, yang dijadiin single dalam album “Heavier Things” ini lagu seperti “Clarity” dan “Bigger Than My Body”, yang sangat catchy. 
Lagu yang paling menarik hati di album ini tetep “Daughters”, karena simpel banget, pakai gitar akustik, dan lagunya cerita tentang ini...
“Fathers be good to your daughters Daughters will love like you do Girls become lovers who turn into mothers So mothers be good to your daughters too”
intinya apa yang kita tuai, nanti akan kita tanam. Orang tua memberi contoh kepada anak-anaknya karena anak baik langsung maupun tidak langsung, dalam alam bawah sadarnya pasti akan mengikuti apa yang orang tuanya lakukan, karena orang tua lah role model pertamanya. 
Kadang dari lagu ini jadi berfikir, am I good enough to be a good example for my own child? kalau pun engga, apa anak-anak nantinya bisa mengerti alasannya kenapa gw gak bisa? kalau contoh baik diberikan, darimana anak nanti belajar contoh yang tidak baik? bagaimana menjelaskan kepada mereka kalau itu tidak baik? good or bad is just a words. kalo menurut gw yang penting adalah komunikasi yang baik. contoh buruh maupun contoh baik, kalau anak cuma menyimpulkan sendiri tanpa ada bimbingan dan arahan dari orang tua, ini yang jadinya menjadi bola es yang lama lama menggulung, dan bisa jadi anak mengambil kesimpulan yang salah atas contoh-contoh tadi.
well, again, just my two cents.
1 note · View note
hello-to-my-own-thoughts · 3 years ago
Text
tentang Jakarta #PLAYLIST
Tadi sore pas mau pulang tiba tiba Bu Ketua nanya, wih tasnya baru, padahal itu tas gw yang udah dari jaman kerja di Bank, trus dia nanya kok mau jadi hakim sih? Yah gw jawab becanda "waktu tes keterima bu, yauda diambil deh" Padahal ya gw tau lebih panjang dari itu jawabannya, tapi yakali perlu dijelasin haha. Anyway karna tadi ngebahas gw kerja di bank dulu, gw malah jadi nginget hiruk pikuknya hidup di Jakarta, dan entah kenapa tadi sempet kepikiran, wah kayaknya asik bikin playlist yg isinya lagu tentang Jakarta. Ternyata lumayan banyak juga, dan lagu lagu di playlist ini ada beberapa yg punya nilai historis lah dengan gw secara pribadi di Jakarta. Bahkan lagu Whiteshoes yg "Pelan tapi Pasti" itu lagu yg bikin gw pengen tau "putar balik di harmoni ke kebun jeruk 3" itu jalan yg mana, dan ya pastinya ke Ragusa. Ada beberapa lagu yang gak jelasin jakarta, tapi kalo lo hidup di jakarta ya lo bisa relate lah, kayak lagu "kafir" jason ranti, kalo dihubungin sama pilgub 2016, buat orang Jakarta kayak masih Menyisakan sisa sisa dendam, walaupun karna demo itu gw dapet libur sih, tapi efeknya bener bener terasa sampai sekarang. Sebenernya gw bikin ini juga karna kangen jakarta dan semua cerita di kota ini. Dari 2011 pertama kali pisah sama kota ini, balik 2016 dan pisah lagi 2018, udah banyak banget cerita di kota ini. Bahkan tiap jalannya selalu ada cerita, apalagi sama Icha. Dari Benhil sampai mana aja, banyak banget cerita di kota ini. 
Enjoy!
0 notes
hello-to-my-own-thoughts · 3 years ago
Text
#vinylstories what's next?
Abis beli satu record jiwa belanja gw langsung memantapkan hati, setidaknya sebulan sekali bisa beli record tapi yaa dibawah 200k lah kalo bisa. Setelah digging online (liat IG dan topednya toko vinyl) dan juga rekomendari dari Iqbal (@kbai) karena waktu gw post first record gw yang deodato, dia bilang coba liat akun '33rpm' di IG banyak yang modelan sejenis kayak deodato. Begitu mencoba liat akunnya, banyak banget record wabilkhusus record dibawah 200k (haha) yaa gw akhirnya menemukan metode digging online dengan cara membuka dua layar (split screen) antara youtube dan tokopedia. Sekira gw liat cover yg menarik atau judul dan nama penyanyi/band yg nyeleneh, gw coba search record itu di youtube. Gw yakin pasti semua record ini pernah ada yang digitalisasi trus dimasukin deh. Ternyata bener, jadi pengalaman belanja digging online ini jadi gak kayak beli kucing dalam karung. Setelah beberapa percobaan, akhinya pilihan gw jatuh ke Sonny Berman, dia jazz saxophone. Kenapa pilih record itu? Jadi gw saat ini ada pada kesimpulan, prioritas utama gw adalah mencari musik nemenin gw beraktifitas aja, dan musik jazz ini cocok banget buat gw puter pagi pagi sambil minum kopi, baca koran. Salah satu kenapa jazz, karena kebanyakan vinyl jazz dibuat di era era majunya vinyl, jadi ada banyak banget pilihannya, dan alesan terakhir udah pasti ini easy listening jadi cocok lah buat diputer rame rame. Nah setelah gw check out ✅ ternyata gw dapet message dari admin 33rpm dia bilang vinyl Sonny Berman yang gw mau beli itu udah abis, trus di chat itu adminnya berbaik hati kasih gw rekomendasi sejenis dari Sonny Berman, dan link yang dikasih itu adalah Gerry Mulligan album "The Arranger" Langsung gw cek di Youtube rekamannya, ternyata masuuuuk. Lagu lagunya full band dan ternyata setelah gw baca deskripsinya, Gerry Mulligan itu saxophonist dan album ini kayak manifesto dia sebelum jadi saxophonist dia jadi arranger orkestra jazz gitu di tahun 1940an. Persis kayak yg gw ingingin background lagu jazz tua gini. Yah intinya ginilah cerita vinyl kedua gw, kayaknya gw bakal bikin tulisan dan cerita berlanjut di tiap pembelian record gw, sepertinya akan seru dengan nulisin perjalanan mengenai knowledge sekitar vinyl for dummies like me. Karna gw mulai dari 0 jadi sambil belajar juga. 
youtube
1 note · View note