Text
Manifest 2025
Dapat pekerjaan baru yang lebih baik, yang gajinya layak, lingkungan kerja sehat, teman kerja suportif+sportif, job desk sesuai dengan pengetahuan skill dan kapasitasku, dan tentu saja bos yang tidak pelit.
18 notes
·
View notes
Text
Aahh..., mana lagi tempat mu untuk beristirahat dari tipu-tipu manusia Ant?
Jangan karena 1 manusia kemudian kamu menilai semua sama, kamu hanya bertemu dengan orang yang salah. Bukan bertemu, lebih tepatnya mengenal. Jadi..., jangan hanya karena satu orang membuatmu membenci setiap orang.
Dari pada hatimu kotor, mending dibereskan, dilupakan, dibuang, dimaafkan? Tentu, kenapa tidak? Biar jalani hidup ke depan lebih tenang.
____________________
12 notes
·
View notes
Text
Kadang aku ngerasa aku kelewat egois. Aku berpikir dia nggak milih aku karena standar sosial yang nggak setara. Padahal saat aku memikirkan bahwa sama dia mungkin semuanya akan jauh lebih baik dan aku akan dicintai dengan sepenuhnya, mungkin dia juga merasakan bahwa sama aku, mungkin dia nggak akan dicintai sepenuhnya.
Maksudnya, bukannya kita semua sama, kita butuh dicintai sama besar dengan cara kita mencintai. Tapi kadang-kadang, aku melihat diriku yang nggak bisa mencintai. Jadi rasanya sangat wajar dia merasakan keraguan akankah ia akan mendapatkan cinta yang setimpal jika itu aku.
Dulu aku sering ngerasa nggak dicintai, tapi ternyata setelah aku telaah lebih jauh, mungkin sebenarnya yang nggak kumiliki adalah, mencintai dengan baik, dengan perbuatan bukan cuma rasa, kata-kata dan angan-angan.
Iya aku tahu, pada dasarnya emang bukan kita aja pilihannya. Tapi aku merasa nggak ada salahnya berefleksi kenapa kita bukan orangnya. Toh cinta meski cara kerjanya aneh-aneh, manusia tetap memilih dengan pertimbangan yang bisa ditakar kan?
Setidaknya, di usia aku dan dia sekarang, cinta bukan lagi semurni perasaan senang saat mata bertatapan. Cinta udah lebih luas sekaligus sempit, complicated.
Meski kalau dijurus ke obrolan jodoh, mau refleksi jungkir balik gimana juga garisnya akan sama. Tapi setidaknya sebagai pribadi tunggal, siapapun dia di masa depan, kita jauh lebih baik dari kita yang sebelumnya.
42 notes
·
View notes
Text
Pilih pasangan yang benar-benar takut pada Tuhan yang bisa dilihat dari gesturnya, bukan sekadar tulisan atau persona yang dibangun di sosial media. Berdoalah untuk diberikan pasangan yang sama-sama mau ke surga. Dan, senantiasa perbaiki diri agar dipertemukan dengan orang yang sekufu dengan kita.
Aamiin ya Mujib, Semoga ya.
Mengutip dari tulisan Abang @herricahyadi
139 notes
·
View notes
Text
143
Lagi suka banget sama quotes: semoga tumbuh bunga di sela-sela retakmu
Jadi, perkenankan aku untuk menambahkannya untukmu...
"Semoga tumbuh bunga di sela-sela retakmu. Semoga setiap retak itu menjadi jalan bagi cahaya, hingga hatimu perlahan pulih tanpa kau sadari.
Sebab Ia selalu punya cara menumbuhkan harapan di tanah yang kau kira tandus"
@ffahraa
*Pic from Pinterest
259 notes
·
View notes
Text
Kayaknya aku perlu list, aku kehilangan hal-hal apa aja ketika aku melalaikan, mengabaikan, dan menunda-nunda sesuatu.
Yang jelas aku kehilangan banyak kesempatan baik. Padahal dengan kesempatan baik yang datang itu bisa membuat diriku lebih bertumbuh.
Akibatnya, aku malah jadi orang yang nggak bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan bahkan orang lain.
Kalau hal-hal kayak gini masih aku rawat dan pelihara, itu berarti aku jahat sama diri sendiri karena ternyata aku yang mengkerdilkan diri sendiri.
Ke depan belajar lagi ya, Monica? Jangan diulangiiiiii
Postingan malam ini banyak misuh-misuh sama diri sendiri huhuhu.
Maaf ya, Monica. Tapi kamu emang harus sering-sering disentil biar sadar dan belajar.
Bandung, 16 November 2024
@monicasyarah
4 notes
·
View notes
Text
Seandai kesalahan itu tidak ku lakuin mungkin saat ini aku tkdak dihantui rasa penyesalan.
sambung kata !
dimulai dari kata
"seandainya..."
9 notes
·
View notes
Text
Aku lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Rasanya kasmaran dengan hati yang meletup-letup bahagia. Wajah yang memerah dan menggelembung bulat. Juga gerakan patah karena tersipu malu dan salah tingkah.
Bagaimana rasanya? Aku lupa sejak terakhir kali aku jatuh cinta beberapa tahun silam.
Aku kini berusaha mengenangnya agar hati ini tidak mati rasa. Bukan tentang orangnya. Tapi tentang suasana perasaan yang menyenangkan.
Aku ingin merasakannya lagi dan lagi. Jatuh cinta lagi dan lagi. Tentang pekerjaan, tentang perjalanan, tentang kegiatan, tentang makanan, tentang kesukaan. Kuharap tidak menutup pada seseorang.
48 notes
·
View notes
Text
Kita sudah bukan lagi anak kecil yang kalau nangis, pasti nangis meraung-raung, teriak-teriak, dan durasinya lama sekali.
Kita sudah berada dititik yang kalau mau nangis, ya nangis aja keluar air mata, tiba-tiba mengalir ke pipi, terisak sebentar, hanya beberapa menit bahkan detik, setelah itu selesai. Beraktifitas kembali seperti biasa.
Yang terpenting, semua emosi yang kita rasakan, yang selama ini kita pendam bisa tersalurkan dengan baik dengan cara "menangis". Sehingga perasaan-perasaan yang selama ini kita tahan bisa sedikit lebih tenang, pikiran-pikiran yang semerawut bisa sedikit terurai, meskipun tidak sepenuhnya menyembuhkan.
267 notes
·
View notes
Text
Ternyata Aku adalah Lagu Nala Itu Sendiri.
Ternyata lagi2 aku menjadi Nala,
Sukanya aku pada lagu Nala yang dibawakan oleh Tulus ternyata betulan menjadi gambaran atas diri aku.
Ternyata membereskan diri sendiri itu susah, bagi aku yang dituntut menjadi Super Woman sedari lahir, haha.
Aku gatau caranya meminta tolong,
aku gatau caranya membujuk seseorang untuk tinggal,
aku gatau caranya membuat orang bahagia,
karena ternyata sudah sedari lama aku hidup bukan untuk bahagia.
Ternyata aku hidup hanya untuk menyelesaikan hal yang belum selesai,
Ntah itu di keluargaku,
Ntah itu di kampusku,
Ntah itu di lingkunganku.
Bagaimana ya cara orang mencintai diri aku yang bebal ini? Katanya kalau mau dicintai harus mencintai dulu.
Tapi bahkan aku merasa cinta yang ku berikan pun tidak semua menerimanya.
Lagi-lagi memang masalahnya adalah aku sih.
1 note
·
View note
Text
Aku berharap akan ada hidup yang tenang setelah ini. Semoga apa yang aku takutkan tidak pernah terjadi. Hidup akan jauh lebih baik setelah ini. Apa-apa yang tidak sanggup aku terima semoga tuhan membatalkannya.
Aku hanya ingin hidup tenang.
Tanpa khawatir, tanpa takut, tanpa mengemis rasa, tanpa peduli omongan orang-orang. Aku ingin hidup senyamanku.
6 notes
·
View notes
Text
boleh ga si ngerasa kalau kayanya tahun ini tuh capek banget, banyak hal yg ga mudah dan ga mungkin tapi ditahun ini semuanya bisa di lewatin,dipaksa buat bisa bertahan dalam keadaan apapun, selalu mendahulukan kebahagiaan orang lain, sedangkan untuk diri sendiri bisa nanti nanti. aku mulai kehilangan hari hari yg kadang banyak bercanda nya, jadi suka sepi, jadi lebih memilih kesepian, daaripada berada ditengah keramaian tapi jiwa nya sendiri berantakan, bingung banget maunya apa, kadang suka kefikiran , ini aku sebenrnya kurang bahagia atau kurang bersyukur aja ya, kalau difikir fikir yg lagi sedih kan bukan cuma aku, yg lagi banyak masalah bukan aku sendiri, tapi kenapa yaa rasanya udh ga tau harus ngapain lagi biar tenang, dan, ternyata sekarang baru paham , kalau tenang itu mahal banget yaa, dan ga semua dari kita bisa tenang
1 note
·
View note
Text
Semua rasa ini ya di tahan sendiri. Gakan ada yang ngerti capenya badan lu seharian kerja ampe malam, capenya fikiran lu yang mikirin segala galanya, cape juga harus ngertiin orang, ngejaga perasaan orang, memahami amarah orang, dan harus bisa nerima egoisnya orang. Capenya lu gakan ada satupun yang ngerti dan jangan berharap juga ada yang ngertiin. Apa apa tahan sendiri. Karna cuma diri lu sendiri yang bisa ngerti.
Lima Puluh, 9 Desember 2024
33 notes
·
View notes
Text
Maafkan aku, semesta..
Aku tumbuh dari keluarga yang tidak pernah mengenal kata diskusi.
Aku tumbuh tanpa pertanyaan "are you okai?" but, kamu harus nurut, jangan protes.
Terkadang aku berharap, ditanya dan ingin mengeluarkan isi hati, tapi itu hanyalah ilusi.
Tumbuh dari lingkungan yang penuh cacian, maki, hinaan, bentakan. Aku baik2 saja, sungguh.. Air mata lebih banyak berbicara dari pada sepatah kata, itulah aku.
Terkadang, ketika sudah dewasa pun, aku, takut. Mendengar bentakan, suara keras, walaupun tidak ada kata cacian di dalamnya. Belum sembuh kah, luka, ku?
142 notes
·
View notes
Text
Dibalik ke gapapa-annya oranglain, senyumnya, gemerlap dunianya, tampak suksesnya, tampak bahagianya, barangkali ada penyakit yang ditutupinya, konflik keluarga, financial issue, atau apapun yang ia tutup rapat-rapat agar semua terlihat baik-baik saja. Kita tidak pernah benar-benar tahu dan paham bagaimana ‘dapur’ oranglain.
Tapi, apapun masalah yang kita hadapi saat ini, semoga kita senantiasa Allaah beri kesempatan untuk bertawakkal, dan menyerahkan segala urusan hanya kepada-Nya. Lahawlaa walaa quwwata illa billaah.
285 notes
·
View notes
Text
Harapan & Manusia
Selamat datang di pehujung tahun 2024
setelah kubuka lembaran evaluasi si buku coklat, dan buku kecil evaluasi diri. di tahun ini, lagi-lagi PRnya masih banyak.
satu hal yang sangat aku garis bawahi, belajar di tahun ini.
jangan pernah berharap dan terlalu effort dengan manusia
pada siapapun, apapun , kecuali pada sang Khaliq.
aku salah, memang. dulu tulisan tentang 'Sakitnya berharap pada manusia' belom pernah kupahami sedalam ini.
hahaha harusnya aku kembali ke masa itu ya, berbuat baik tanpa memikirkan dia akan memikirkan feedback apa yang akan dia berikan. bagaimana responnya ataupun, banyak hal lainnya.
karna akhirnya, kita juga harus tau kapan kita membutuhkan orang lain. kapan kita , berdiri di atas kaki sendiri.
apa yang melatarbelakangi aku terus berbuat baik ? ya selain karna perintah dari Allah untuk kita berbuat baik. alasan kedua, adalah aku kerap kali melihat bapak dan ibuk untuk berbuat baik.
kala itu, kami baru saja pindah ke rumah yang sekarang di tempati. tapi jangan kalian bayangkan tempatnya sebagus, seindah saat ini.
malam itu sekitar jam 9an malam, jalanan licin karna hujan. ada pasangan suami istri melaju kencang, posisi depan rumahku adalah jalan tikungan. ya, mereka kecelakaan tunggal.
motornya rusak, kondisi pengendara juga tidak memungkinkan untuk bisa mengendarai dengan baik kembali ke rumah. bapak menawarkan bantuan, akan mengantarkan ke rumahnya dengan mobil pick up. beda kecamatan, jaraknya lumayan jauh.
tidak hanya itu, beberapa hal yang ibuk bapak lakukan untuk orang-orang. hingga membuat rumah seperti bisa dikunjungi oleh siapapun, aku menyebutnya rumah Aquarium. karna apa ? karna ketika aku keluar kamar, harus siap siaga dengan pakaian lengkap gamis
maka , itulah panutanku untuk senantiasa berbuat baik. tapi sepertinya level aku berbuat baik, belum seperti ibuk bapak. belum bisa selepas itu.
di penghujung tahun ini, bulan Desember yang akan menyentuh beberapa waktu menuju tahun 2025. aku bertekad, kedepannya mungkin aku akan berbuat baik secukupnya. berproses untuk tidak mengharapkan, menunggu bahkan meminta feedback etika atau apapun itu.
ada satu cerita lagi, yang akhirnya aku sadar kenapa kita harus bisa memberikan kebaikan kepada orang lain. tapi ini buruk, sedikit ada pelajaran yang akhirnya aku ambil.
aku berkenalan dengan seseorang, yaps dari online. aku adalah anak jebolan jadul, yang dulu suka sekali membaca rubrik 'Sahabat Pena' di Majalah Bobo. jadi anggap saja, ini era modern lebih canggih.
beberapa waktu aku putuskan untuk menyudahi komunikasi ini, karna ya satu dan lain hal. sebut saja, salah satunya karna etikanya dalam berkomunikasi. jujur, aku sangat kesal dan muak dengan sosok dengan umur yang dewasa. namun, tidak bisa berkomunikasi dengan baik.
Hingga akhirnya dia menghubungiku kembali, menceritakan banyak hal dan apa saja yang ia lalui. buruk, dia baru saja mengalami hal yang tidak menyenangkan.
dia menceritakan setiap kejadian, setiap irisan dalam ceritanya. Persis, sama dengan apa yang dia lakukan padaku. bagaimana rasanya tidak enak hati, bagaimana rasanya kecewa dan muaknya.
pernah kala itu memang aku membatin, atau aku menyebutnya ngebatin "Semoga kamu kedepannya bisa lebih baik dan tidak merasakan sakitnya keadaan ini".
Bagaimana itu benar-benar nyata, bagaimana itu bisa sepersis itu dan plek ketiplek.
apa kita menyebutnya ? hukum alam ? atau apa ?
namun yang aku yakini, pada saat kita berbuat baik akan ada balasannya. dan begitu juga dengan perbuatan buruk.
maka teruslah berbuat baik sebisamu, maka teruslah berhati-hati untuk berinteraksi dengan manusia. bukankah kita diajarkan untuk beradab bahkan kepada siapapun dan apapun, baik dari ucapan ataupun perilaku.
terima kasih sudah menjadi pelajaran terbaik di penghujung tahun ini.
oh ya, aku suka sekali dengan lagu ini. seperti bagaimana, kita harus bisa saling memaafkan dan mendoakan yang terbaik.
terima kasih sudah membaca :)
5 notes
·
View notes
Text
Mari Berdoa, agar kita akan selalu dipertemukan oleh orang-orang yang boleh jadi membawa banyak hikmah pada dirinya
Dia dengan semua kekeliruannya hadir ditampakkan dihadapan kita agar jadi ladang amal untuk saling mengingatkan.
Dia yang begitu baik ditemukan oleh kita agar dapat mengintrospeksi diri "ternyata aku masih banyak sekali kurangnya."
aku pengen punya kacamata kaya gini, bisa melihat sesuatu dengan berbaik sangka, menempatkan diri dengan porsinya.
#Hayoupayakan #bismillah
108 notes
·
View notes