gr8arden

[gr8arden]

Pdt. Dr. Stephen Tong. Pendeta, penginjil, komposer, konduktor, pemimpin oratorio dan konser musik klasik terbesar di Indonesia, seorang artis, ahli seni, arsitek, pengarang ratusan buku, pencipta lagu, guru besar theologia, pendiri gerakan reformed injili. Filsuf dan ahli filsafat, jika tidak satu-satunya, yang memahami filsafat timur dan filsafat barat dan mengupasnya dalam terang kebenaran Alkitab. Pemimpin ratusan sesi seminar baik di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Seorang yang di usianya saat ini menginjak 78 tahun, dengan tubuh renta dan tertatih-tatih masih naik mimbar, masih memimpin seminar, memimpin orkestra, berkotbah, dan berteriak memberitakan kebenaran Firman Tuhan, walau seringkali terbatuk-batuk. Seorang yang mencintai Tuhan luar biasa dan mencintai jiwa-jiwa. Saya dan keluarga sangat beruntung bisa hidup sejaman dengan Bapak. Kiranya Tuhan terus menyertai dan menguatkan pelayanan Pak Tong. Dan kiranya lewat pelayanan Pak Tong Tuhan membangkitkan anak-anak muda yang rela hidup kudus, menentang jaman yang bengkok ini, dan hidup bagi Tuhan. To God be the Glory!

[gr8arden]

The scene of monday morning at the Diputra’s. I am at the airport waiting for my flight to Surabaya (with my double-shot macchiato and oatmeal raisin and bags and stuff); they are at home - but we are one in morning prayer, bible reading, and quite time. Love you guys!

[gr8arden]

The things about creativity is, sometimes it doesn’t come wrapped in a box with a pretty tie. Sometimes it seems so simple yet missed by most people. And most of the time, it came after hundreds of failure. That’s why most creative people value #execution more than over-detail planning. They try. They fail. They try again. Fail again. Fail more. Fail better.... until the solution dawn on them. (In front of a broken door at Ayam Bakar Artomoro, Semarang)

[gr8arden]

I just have to look back and you will always be there to remind me the reason I am here for.

[gr8arden]

Millions saw that apple fall, but Newton was the one who asked WHY. ~ Bernard Baruch WHY Fundamentally Reformed? Reformed berarti berubah untuk sesuatu yang lebih baik, dan tidak ada titik yang lebih tepat selain melakukan perubahan dari pondasinya. Bukan untuk mengatakan apa yang selama ini dilakukan salah - karena setiap masa memiliki kesulitannya sendiri, namun menyadari bawah perjalanan telah membawa kita ke titik ini, ke momen ini, dimana tidak ada jalan untuk maju ke depan selain berproses secara benar. WHY Digitally Relevant? Adakah diantara kita yang berusia 12 - 24 tahun? Anak atau keponakan kita mungkin ya. Dengan kata lain, tidak ada satupun diantara kita yang merepresentasikan segmen yang kita sasar. Kita tidak lebih dari orang pinggiran yang mencoba menjangkau ke dalam. Hal ini harusnya membawa pada kesadaran bahwa outsider seperti kita hanya mungkin menjangkau mereka jika kita menggunakan bahasa mereka, dengan cara mereka, ke dalam dunia mereka - yaitu cara, bahasa, dan dunia digital. Bukan berarti tujuan kita _hanya_ untuk menjual product digital, melainkan menggunakan segala bentuk digital yang relevant - baik product maupun channel, baik content maupun media, baik milik Telkomsel ataupun OTT, menjadi sarana untuk mencapai satu tujuan: meningkatkan market share. WHY Personally Awesome? Meningkatkan market share, apalagi di segment youth, mungkin pekerjaan di sales yang paling sulit karena market share tidak bisa dibohongi alias tidak bisa di boosting. Ia tumbuh secara perlahan, setia terhadap proses, dan penuh perjuangan. Jadi jika panggilan ini begitu sulit, bukankah orang-orang yang ditempatkan pastilah mereka yang paling tabah (di tengah tekanan), paling kreatif (ditengah keterbatasan), dan paling dinamis (ditengah ketidakpastian)? Kedua, beyond market share, jika kita benar-benar ingin membawa impact positive bagi bangsa ini, bukankah cara terbaik adalah dengan menjangkau anak-anak muda lewat inspirasi, menyediakan wadah kreativitas, dan ekosistem dalam berkarya bagi mereka? Dimana lagi tempat yang lebih tepat untuk melakukan semua hal hebat itu selain disini? I don’t know about you, but for me that‘s super awesome! Saat kita sadar bahwa momen, kesempatan, dan panggilan ini tidak datang untuk semua orang, tidaklah berlebihan jika kita berkata “What a perfect time to be in YOUTH right now!”

[gr8arden]

The best of 2017 (at least base on my iPhone AI). What a ride. Thank you, Father!

[gr8arden]

Hard work pays off. Proud of you, William!

[gr8arden]

[01 Jan 2018] “I found a love, to carry more than just my secrets. To carry love, to carry children of our own.” A man travels the world over in search of what he needs and returns home to find it. ~ George A. Moore

[gr8arden]

Denpasar’s Farewell (2)

Semangat Pagi, Mas Deny.

Selamat datang di Bali dan di IMPACT Factory (name open to be changed), internal group Branch Denpasar. 

Ingin memperkenalkan anggota keluarga luar biasa ini:

SOO Bali Barat digawangi oleh Mas @Arif Maulana. Ayah dari Syaamil dan Ameera ini sepak terjangnya sudah tidak perlu diragukan lagi, WLC Lombok adalah salah satu portfolio yang sangat mentereng. Dibantu oleh Mas

@Aditya Zulkifli yang mengawal Jembrana dan Tabanan (jangan tertipu wajah culunnya, di tangannya bergelimpangan korban-korban wanita yang terbius bujuk rayunya), @Asep Kurniawan yang mengawal Badung (bocoran: jika dia mulai macam-macam, ancaman “I’m watching you” cukup membuat dia gentar) dan @Rifqi Rizany yang mengawal Singaraja dan Seririt (baru masuk bali, jika tidak puas, balikin aja ke Flores).

SOO Bali Timur dijaga oleh Mas @Adira Rachmat Adi Saputra, seorang pekerja keras, ulet, reliable dan berdarah Carok asal Madura. Kawasan Denpasar dipegang oleh mas @Petra Radityo Nugroho (sempat salah jalan akibat pergaulan sesat hingga menjadi “stir kiri”, sukurnya telah sembuh berkat pengobatan intensif ke psikiater), @Sugestia Maha Putra untuk Gianyar dan Bangli (Apple Fan Boy, stalking path / instagram nya kalau ingin tau apakah dia sedang kerja atau lagi ngafe di Ubud), dan mas @Randy randy untuk Klungkung dan Karangasem (putra asli daerah, bernama asli Anak Agung Gde Randy saking Puri Karangasem).

BDS di lead oleh mas @Emie Miftakhul Rohman. Silakan di gass maksimal, masih ada sisa 1 bulan untuk masa PJ nya. Seperti layaknya semua pria nakal yang harus diawasi oleh perempuan hebat, Mas Emie dibantu mbak @Risma Tanita Nurismawati di Bali Timur (penggiat Drama Korea, kabarnya akan segera menikah dengan ____ | spoiler alert!) dan mbak @Ami Rachmi Rida Utami untuk Bali Barat (Wonder Woman garang menggarap yang broadband dan digital, sekaligus activist Zumba, kabarnya berhasil turun 20 kg berkat usaha gigih nya menggoyang badan).

YnC digawangi oleh Mas @YNC Himawan Avianto, kalau yang ini silakan di gasssss tanpa rem karena PJ nya masih 5 bulan lagi, baru punya bayi laki-laki beberapa minggu yang lalu (yang mungkin akan dijadikan alasan untuk minta cuti). Mas Hima dibantu Mas @Agus Mukhammad Tri Rakhmawan di Badung dan Denpasar (dengan talenta cosplay Japan yang luar biasa, sangat bisa dimanfaatkan untuk promo kegiatan Youth baik di social media maupun di car free day), mbak @Amay Astrid Mayasari di Bali Timur pleton 2 (MC kondang jebolan Radio ini kabarnya punya seorang Mentri sebagai calon mertuanya, tolong bantu lobbi saya untuk jadi Direksi di salah satu BUMN), dan @Martha Rosa Karina di Bali Barat pleton 2 (titisan Kajol dari Kutch Kutch Hota Hai ini punya adik yang manisssssssss sekali, sayangnya hanya liat via foto, semoga seindah warna aslinya).

ALR, subdept yang sering dianggap anak tiri / “subdept minta tolong” bisa berkarya luar biasa ditengah keterbatasan lewat leadership mas @⁨Erik Perihatin⁩, seorang punggawa channel yang bertransformasi menjadi sales sejati. Dibantu mbak @⁨Monica Diahtantri⁩ (jika ybs ingin cuti dengan alasan mau tunangan di Jember, yakinlah itu hanya strategi murahan alias hoax).

Semua pekerjaan diatas tidak akan bisa jalan tanpa support FA yg dikawal mas @⁨Suhardoko⁩ dan mbak @⁨sri mustikawati hasanah⁩. Mas Doko dan Mbak Sri memastikan semua administrasi keuangan, stock, DO, dll aman baik secara administrasi maupun operasional. Plus, akan membantu ngumpulin anak-anak untuk “Ngadem” (monggo di cek ke mereka apa artinya).

Terakhir, sebagai kolega yang baik, saya berpesan satu hal ke mas Deny. Saat nanti titik tiga nya rampung (semoga dalam 6 bulan), segeralah lobi-lobi untuk pindah. Kabar burung yang saya dengar, anak-anak ini sedang merencanakan Coup d’etat atau semacam hostile takeover. Pemberontakan ini diawali dengan kata-kata “Ga mau” di group, semacam pembangkangan terang-terangan. Jangan tertipu wajah manis mereka. Hati-hati dengan teh atau kopi yang disuguhkan. Kripik atau bakpia oleh-oleh dari cuti juga sebaiknya diperiksa dengan seksama. Semoga mas Deny bisa survive melewati masa-masa berat kedepan.

Selamat bertugas Mas Den.

Titip anak- anak ya!

[gr8arden]

Denpasar’s Farewell (1)

Kenapa IMPACT Factory?

Mungkin saya coba jelaskan kata kedua dulu. Factory atau pabrik, kesannya mungkin agak cemen buat kita yang ceritanya kerja di dunia creative. Pekerja pabrik? Yang bener aja. Ga gue banget. Kenapa? Karena bicara pabrik, arahnya ke rutinitas, prosedural, ban berjalan, ga perlu pakai mikir, tinggal kerjakan. Ga ada yang keren dari kerjaan pabrik. Tapi mungkin kita lupa bahwa seringkali rutinitas adalah bagian yang sangat penting dari keseharian. Bangun pagi, jadwal doa, waktu makan, rute ke kantor, bahkan hal-hal di luar sadar seperti tarikan nafas, bukankah semuanya itu sebuah rutinitas? Makanya rutinitas adalah hal yang sangat penting.

Masih ga percaya? Baca nih:

…a new study by the University of College London Psychologist Phillipa Lally and her colleagues helps confirm. On average, her subjects, who were trying to learn new habits such as eating fruit daily or going jogging, took a depressing 66 days before reporting that the behaviour had become unchangingly automatic.

Sesuatu yang dilakukan secara terus menerus secara rutin selama 66 hari akan menjadi habit atau kebiasaan yang susah hilang. Artinya rutinitas adalah cara terbaik dalam membentuk kebiasaan yg baik. Benarlah hukum ini: menabur perbuatan, menuai rutinitas. Menabur rutinitas, menuai watak. Menabur watak, menuai nasib. Seperti apa nasib kita, sangat ditentukan oleh rutinitas yang kita lakukan setiap hari.

IMPACT buat saya adalah “strong effect on someone or something”. Percaya atau tidak, setiap kebiasaan / perbuatan yang kita lakukan sedikit banyak akan “berimpact” atau mempengaruhi orang lain. Bak virus, positivity atau negativity ternyata suatu hal yang menular. Begitu dahsyatnya sebuah IMPACT, sewajarnya kita punya hati yang bertanggungjawab agar setiap pengaruh yang kita buat adalah pengaruh yang baik, bukan yang buruk.

IMPACT Factory adalah orang-orang yang sedari awalnya hebat secara individu, tapi saat bekerja secara team, menghasilkan hal yang jauh lebih dahsyat dibandingkan yang mampu dikerjakan sendiri-sendiri. Kenapa? Karena di dalam team setiap individu berkesempatan secara RUTIN memberikan IMPACT positive kepada individu lain, terus bergerak dari satu individu ke individu lainnya. Kebiasaan “spreading positivity” ini jika terus dilakukan akan menjadi putaran energi yang luar biasa, saking dahsyatnya bahkan dapat dirasakan hangatnya oleh orang di luar team.

Well, minimal itulah cita-citanya.

[gr8arden]

I just do a little game with Autocomplete, replying my wife’s message by typing “For Christmas I want” and let the keyboard do the rest by choosing the middle option of the 3 choices. And this is what I got: “For Christmas I want you guys so much more than anything.” I do. Merry Christmas, everyone. And happy holiday!

[gr8arden]

Renungan dari Kitab Ayub. Shocking but beautiful revelation about God’s Sovereignty

[05 Dec 2017]

[Endra]

Pagi Pak. Saya sudah beberapa kali baca Ayub, tapi tetap ga ngerti.

Apa sebenarnya salah Elifas, Bildad, dan Zahor sahabat Ayub? Yang mereka jelaskan sepertinya tidak ada yg salah. 

Lalu siapa lagi Elihu, tiba-tiba muncul di akhir. Bukannya hanya ada 3 sahabat Ayub? Allah bahkan tidak menyinggung Elihu di pasal akhir, hanya 3 sahabat saja.

Lalu apa arti jawaban Allah? Saya masih bingung mana dari jawaban Allah yang bisa menjelaskan kenapa Allah menimpakan kepada Ayub semua penderitaan luar biasa itu?

[Vic Ardian]

Malam Pak.

Salah 3 teman Ayub adalah premise yg salah: Ayub dihukum maka ia berdosa.

Elihu, orang paling muda, dihadirkan mempertanyakan pertanyaan Ayub tentang Tuhan, kemudian disusul dengan kehadiran Tuhan yg menjawab pertanyaan Ayub dengan pertanyaan. Part ini, dari Elihu ke Tuhan ini, yg keren sekali. Kenapa Elihu tidak di balas lagi? Jawabannya di nomor 3.

Jawaban Allah - sebelum mengerti jawaban Allah, kita telusuri sedikit background Ayub.

Kitab Ayub, awal dan akhir nya saja yang bersifat narasi (“appetizer - dessert”). Tapi “main course” nya adalah prosa-puisi berupa percakapan yang hendak mengangkat satu isu teologis: Kedaulatan Allah.

Setan dimasukan dalam kisah ini, tetapi kalau kita perhatikan (ini lumayan beautiful) setalah masuk ke percakapan 3 sahabat, setan tidak disebut lagi, bahkan dihukum pun tidak. Mau menyatakan apa? Setan mengganggu hidup manusia pun ada dalam kedaulatan Allah. [tambahan: Allah berdaulat dan berkuasa penuh bahkan untuk memanfaatkan Setan untuk rencanaNya]. Sama hal nya dengan Istri Ayub atau Elihu dimunculkan jika itu berguna dalam penekanan teologis dalam sastra puisi ini. Maka ketika Ayub bergumul akan penderitaannya (dimana pergumulannya muncul justru karena ada sahabat-sahabat sialan), justru mau mengangkat bahwa Allah berdaulat melampaui pengertian tabur-tuai manusia. Singkatnya, inilah kenapa jawaban Allah kepada Ayub adalah Ayub ditantang mengenai Penciptaan!

“Kamu menderita Ayub? That’s My Sovereignty beyond even satan's intention.”

“My Sovereignty beyond human understanding and any presupposition.”

Ini juga point penting dalam kitab puisi Pengkotbah dan Amsal. (bagian yg ini saya kutip dari Tim Keller, my favourite Phd preacher dari Westminster).

[Endra]

Ayub ngeluh “saya dihukum tanpa alasan.” Dan emang bener spt itu, dan jawaban Tuhan menceritakan penciptaan? Kok ga nyambung?

[Vic Ardian]

Ayub memang tidak dikasi tau alasanNya, karena Tuhan tau: yang perlu diketahui Ayub adalah He is in charge, dan itulah juga yang harus diketahui oleh sahabat-sahabat Ayub (dan yang harus kita ketahui). Tidak mesti hukum tabur-tuai, meski hukum tabur-tuai itu ada, tapi Allah kita beyond that. Justru dengan Ayub tidak dikasi tau, Allah mau Ayub untuk believe God’s control and plan. 

Refleksi: Kenapa kita sering kali mau tau alasan kita menderita? Karena sering kali kita mau in charge.

[Endra]

Kenapa Bapa orang beriman bukan Ayub ya Pak? Ayub hilang 10 anak, dihajar habis-habisan dan tetap tidak menyangkal. Abraham, Isak pun ga jadi dikorbankan.

[Vic Ardian]

Agenda penebusan Pak. Tuhan pakai Abraham untuk menjalankan agenda penebusan. Keturunan Ayub bukanlah Israel.

[Vic Ardian]

Tapi ini yg bikin lebih gila lagi: Kristus is the true Ayub.

Ayub wajar menderita karena ia memang berdosa, dan saat Ayub bertanya Tuhan masih jawab. Kristus tidak wajar menderita karena Dia tidak berdosa, namun saat Yesus bertanya (di atas kayu salib), Bapa bahkan tidak menjawab! (Bapa seperti memalingkan muka terhadap penderitaan Kristus). Untuk apa??? Agar kita yang menderita seperti Ayub boleh dikuatkan bahwa planNya tidak pernah salah dan selalu indah meski tidak kita lihat.

Karena kalau Bapa merencanakan keselamatan bahkan sampai harus mengorbankan AnakNya yg tunggal, rencana indah apa lagi yang Ia tahan untuk kita?

[gr8arden]

Berjalan mengikuti tempo dinamika pimpinan Roh Kudus. Berjalan mendahului Tuhan adalah suatu kecongkakan; namun, terlambat mengikuti Tuhan merupakan suatu kemalasan.

Pdt. Dr. Stephen Tong (dikutip Pdt. Billy Kristanto)

[gr8arden]

Two rituals.
The one on the right show you what I treasure the most.

[gr8arden]

I really don’t know what to say. This kid is amazing. And he really is My Sunshine

[gr8arden]

The Diputras (Keping Pertama)

Kenalkan. Namanya William. Saya biasa memanggilnya “My Hero” / Pahlawanku. Sebaliknya, dia biasa memanggil saya dengan “Bear” (semoga bukan karena saya gemuk. Ok, ok saya memang ‘agak’ gemuk, I’m on diet now, working on that).

Pagi tadi saat jogging, saya hampir memutuskan untuk berhenti selepas km ke 3. Saya pikir, “Saya ga cukup tidur semalam, I’ve reach my goal for 6.x pace, harus kunjungan TDC pagi ini, toh juga ga ada yg dikejar….” dan sejuta alasan lain. Tiba-tiba wajah William melintas di benak saya, membuat saya mengurungkan niat dan terus berlari hingga putaran penuh.

Bukan tanpa alasan saya menyebutnya My Hero. Hampir setiap malam, biasanya jam 8 - 11 malam, saya akan duduk bersamanya mengajar PR atau persiapan ulangan. Dan hampir setiap malam pula saya “berhasil” membuatnya menangis, mungkin karena cara mengajar saya yang terlalu keras (Perhatian: jangan ditiru. Ketidaksabaran adalah dosa pribadi yang harus saya bereskan di hadapan Tuhan). Namun seberapa keraspun saya mengajar, dia tidak pernah berhenti, tidak pernah lari, tetap menyelesaikan pelajarannya. Di setiap akhir sesi, saya selalu memeluknya sambil berkata “Sorry if I’m being too hard on you sometimes.” Dia menjawab “It’s ok Bear. You must be very tired. I know you were busy. You must have lots of work today.” Giliran saya yang menangis.

Dalam banyak hal William mungkin bukan jenis anak yang langsung bisa dengan sekali-dua kali diajar. Dia butuh latihan berkali-kali, bahkan berpuluh-puluh kali sampai dia benar-benar menguasai. Namun di dalam proses itu dia tidak pernah menyerah. Sepahit apapun, dia akan terus maju sampai dia bisa, dan ketahanan stamina hati dan fisiknya benar-benar membuat saya kagum. Dia menutupi kekurangannya yang sedikit itu, dengan kegigihannya yang sangat besar.

Disinilah saya belajar prinsip penting dalam hidup. Tuhan memang memberikan talenta berbeda kepada seriap orang, ada yang diberi sedikit, ada yang diberi banyak. Namun yang berkenan di Mata Tuhan bukan seberapa banyak, namun seberapa setia, seberapa tekun, dan seberapa bertanggungjawab kita mengerjakan talenta itu di hadapan Allah untuk kemuliaanNya. Karena talenta pada dasarnya adalah anugerah cuma-cuma dari Tuhan kepada kita, sementara ketekunan, kesetiaan, dan kerja keras adalah response kita kepada Tuhan yang membutuhkan kesediaan untuk dibentuk oleh Dia, Sang Pemilik talenta. Saya percaya ini adalah salah satu bentuk keadilan Tuhan.

William, mengajarkan saya tentang prinsip penting ini. Umur saya mungkin tiga kali lipat umurnya, namun dalam hal kegigihan, kesetiaan, dan ketekunan, saya harus banyak belajar darinya.

Beyond the doubt, William is #MyHero.

[gr8arden]

For THE CLASS OF 2017 ~ Friends, Comrades, Family

I depart as air... I shake my white locks at the runaway sun, I effuse my flesh in eddies and drift it in lacy jags. I bequeath myself to the dirt to grow from the grass I love, If you want me again look for me under your bootsoles.

You will hardly know who I am or what I mean, But I shall be good health to you nevertheless, And filter and fibre your blood.

Failing to fetch me at first keep encouraged, Missing me one place search another,

I stop some where waiting for you.

(taken from Song of Myself by Walt Whitman)