Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Aku sedang memikirkan kemungkinan untuk bunuh diri saat aku sudah tua nanti karena tidak ingin merepotkan siapapun di dunia ini. Karena aku belum menikah, orang tuaku juga sudah tua dan sebagainya. Apakah halal di dalam Islam untuk dikremasi ? Aku mungkin tidak ingin dikuburkan karena mungkin tidak akan ada yang menjenguk kuburanku kelak. Karena memang di dunia ini aku sendirian.
0 notes
Text
Cara Kematian
Kehidupan.
Mungkin tidak ada yang lebih misterius di dunia ini dibandingkan kehidupan.
Bagaimana seseorang dapat hidup ? Alasan apa yang Tuhan ambil untuk menghidupkan atau melahirkan seseorang ?
Hidup seperti mati, mati seperti hidup.
Suatu hari, di kereta yang biasa aku naiki untuk pergi bekerja, aku termenung setelah memikirkan kehidupanku. Aku melihat sekeliling, mengingat semua orang-orang di pergaulanku, banyak orang-orang hidup karena memperjuangkan sesuatu di kehidupannya, karena memperjuangkan hak atau keinginannya. Ingin kaya, ingin pintar, ingin rupawan, ingin memiliki kekuasaan, ingin menjadi terkenal, ingin mempunyai pasangan yang terbaik untuk dirinya. Sedangkan aku ? Haha, Oh Tuhan, entah kenapa aku tidak ingin secuil pun bagian dari kehidupan ini.
Lantas kenapa aku merawat diri, kenapa aku bekerja seperti orang kesetanan, kenapa aku makan, kenapa aku merasa takut di jalan ketika malam hari, kenapa aku mempertahankan kehidupan ini ?
Karena ini kehendak-Mu. Karena kehendak-Mu yang melaknat hamba-Nya yang memcederai diri sendiri bahkan menghilangkan dirinya sendiri dari kehidupan ini. Dan yah karena orang tua juga. Kedua faktor itulah yang selalu menyadarkanku bahwa sebagai hamba dan anak yang baik harus memikirkan segala konsekuensinya ketika ingin melenyapkan nyawanya sendiri di dunia ini.
Aku tidak menginginkan harta, bagiku mereka hanyalah media penolong agar aku dapat mempertahankan hidup. Wajah yang elok rupawan aku juga tidak memiliki hasrat untuk mengejarnya, selama ini aku merawat diriku karena aku tidak suka merasa tidak nyaman dengan badanku sendiri apabila kotor atau tidak rapih. Makanan di seluruh dunia yang enak bagiku biasa saja, semua rasanya sama dan bagiku aku sudah cukup makan makanan enak dan mewah setiap hari. Jabatan bagiku juga tidak berpengaruh besar dalam kehidupanku. Pasangan ? Aku sudah tidak percaya dengan setiap orang dalam kehidupanku, mereka sudah ditakdirkan akan menghilang dari kehidupanku. Teman temanpun aku tidak punya. Bahkan aku yakin jika aku benar-benar menghilang nanti, paling hanya orang tuaku saja yang menangisiku. Teman-teman dan orang-orang yang kukasihi paling hanya akan mengenangku sebagai orang yang pernah hadir dalam kehidupan mereka.
Aku tidak ingin apa-apa, tidak mengharapkan apa-apa. Hanya menjalani hidupku sesuai kehendak-Mu. Sampai suatu saat kau memerintahkan malaikat untuk menjemputku meninggalkan dunia ini.
Kata orang-orang itu artinya tidak bersyukur. Tidak bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, tidak bersyukur atas semua kasih sayang Tuhan yang telah diberikan yang tidak semua orang bisa mendapatkan segala kenyamanan seperti yang aku rasakan sekarang. Aku memang mengakui kasih sayang dan nikmat Tuhan begitu sangat amat besar kepadaku sampai-sampai aku selalu merasakan hidup yang sangat nyaman dan enak dari lahir hingga detik ini.
Kata orang-orang juga berarti aku belum pantas, masih kurang berusaha dalam beribadah dan semua usaha untuk mencari kebahagiaan di dunia ini. Doaku kurang khusyu, sujudku kurang lama, membaca Al-Quran ku belum teratur. Intinya aku belum dekat dengan-Mu.
Mungkin memang aku kurang bersyukur, kurang pantas dan kurang berusaha untuk mendekat kepada-Mu. Tapi mohon maafkan hamba-Mu ini Tuhan. Aku merasa semua yang kulakukan tidak ada artinya. Entah Kau sedang mengujiku, memberikan permasalahan lebih berat karena ingin memberikanku suatu penghargaan jika aku dapat melaluinya. Ataukah memang aku hanya hidup karena suatu hal yang bukan urusanku, memang ini kehidupanku yang sudah Kau gariskan ataukah hidupku ini memang seperti majalah lama yang Kau abaikan tidak pernah Kau urusi atau lirik.
Yah, mungkin Ya Tuhanku, mungkin aku hidup karena Kau memberikan suatu misi atau aku hidup demi membantu hamba-Mu yang lain. Aku merasa Tuhan sangat amat menyayangi orang tuaku, sehingga melahirkanku ke dunia untuk mengangkat derajat beliau beliau tinggi tinggi, untuk membantu beliau beliau dan agar beliau beliau punya sesuatu untuk dibanggakan.
Orang-orang bahkan orang tuaku pun tidak akan menyangka takdir apa yang sudah Kau berikan kepadaku selama ini. Menjadi seseorang yang dapat mengangkat derajat orang tua dengan jalan tidak disangka-sangka. Walaupun aku sebenarnya bukan siapa-siapa. Tetapi tanpa adanya aku, mungkin orang tuaku tidak akan mengenal apapun itu yang aku alami dan berbagi dengan mereka sekarang ini.
Aku tidak mengatakan kakakku tidak membanggakan orang tuaku. Kakakku membanggakan. Akupun juga tidak tahu jika aku tidak terlahir apakah kakakku akan berjuang lebih keras untuk menyenangkan orang tua dan meraih pencapaian melebihi aku sekarang atau tidak serta takdir apa yang Kau berikan ke kakak dan orang tuaku ketika aku tidak lahir, akupun tidak tahu. Yang jelas dengan adanya aku sekarang kakakku mendapatkan takdir yang insyaAllah membuat dia bahagia dan aku senang dengan semua hal yang sudah dia dapatkan.
Di kereta itu aku melihat dan mengingat. Semua orang punya sesuatu yang mereka inginkan, yang aku tidak punya. Lucu sekali ya, dunia seisinya ini bagiku sudah sangat tidak menarik. Aku bahkan bingung apa yang akan aku lakukan di sisa hidupku ini.
Jika aku diberikan pilihan oleh Tuhan, aku ingin memohon agar tidak pernah ada di dunia ini. Aku ingin memohon bahwa hanya sia-sia saja menciptakan dan melahirkanku. Akupun tidak akan pernah Kau takdirkan bahagia. Akupun selamanya akan seperti ini, seperti cawan di lemari indah yang kosong dan selamanya akan seperti itu. Jika boleh ya Tuhan, bolehkah aku mati dengan cara yang tidak menyakitkan dan menyusahkan orang ?
Tuhan, aku sudah lelah, aku sudah tidak peduli dengan takdir yang Kau gariskan kepadaku. Apapun keinginan-Mu akan aku penuhi, akan aku lakukan. Apapun itu takdir-Mu akan aku jalani. Tetapi Tuhan, aku mohon kepada-Mu, aku sudah tidak percaya ada kebahagiaan untukku di dunia ini. Bolehkah Kau lenyapkan aku untuk selama-lamanya ? Jika boleh memohon, aku ingin membatalkan penciptaanku, aku tidak ingin Kau bersusah payah menciptakanku hanya untuk bersedih dan membuat dosa. Aku tidak ingin menambah beban-Mu ya Tuhan, aku tidak ingin lahir di dunia ini.
0 notes
Quote
Apakah aku bisa merasakan bagaimana kebahagiaan sejati itu ?
0 notes
Text
Tired
Hey, kembali lagi dengan aku disini. Yah, tumblr. Dengan siapa lagi aku bercerita, i have no friend, hehe. Ada temanpun, aku entahlah, aku tipe yang tidak ingin membagi kesedihanku kepada teman-temanku. Seperti hanya membebani mereka dan mereka pun tidak bisa mengerti perasaanku. Entahlah haha.
Anyway, mendekati akhir tahun rasanya sangat lama menunggu waktu pulang ke rumah. Bekerja di tengah musim penghujan ini. Entah kenapa rasanya sangat sakit. Entah apa yang aku sakitkan. Bangun di pagi hari membuka mata melihat langit-langit kamarku, rumahku. Tertegun dan melihat kosong. Mengecek handphone hanya untuk mengecek jam berapa ini, mengestimasikan telat tidaknya ke kantor. Mandi, dan kadang kalau sempat sarapan, lalu berangkat ke kantor.
Entahlah kadang aku bisa menjadi orang yang cuek sekali bodo amat sama sekali dengan apapun yang terjadi, tetapi sering juga aku menjadi pemikir yang merenungkan segalanya.
Sebenarnya aku entah kenapa sudah tidak berminat sekali kepada kehidupan fana ini. Harta, kecantikan, status, keluarga, jabatan menurutku kosong. Mungkin mereka memberikanku kebahagiaan tapi hanya sementara. Entahlah, aku hanya ingin semuanya berakhir dan menjadi damai saja. Entah apa yang aku mau, yang aku maksud atau yang ingin aku capai. Tapi aku sudah merasa lelah.
Mungkin sebagian orang mengatakan “Kau kurang bersyukur” atau “Kau kurang khusyu’beribadah kepada Tuhan mu” atau “Lihatlah dibawahmu banyak orang yang punya penderitaan yang bahkan lebih dari apa yang kamu rasakan saat ini”. Tetapi entah entahlah, apa memang aku sendiri yang sudah rusak atau aku memang yang kurang ikhlas dalam beribadah atau kurang peduli sesama sehingga tidak dapat mensyukuri segala nikmat yang aku miliki. Jawabannya entah, mungkin saja. Tapi semua yang orang katakan aku sudah mencobanya, mencoba kembali lagi ke awal, ke titik 0, memperbaiki semuanya. Bersyukur, beribadah, berbuat kebajikan. Tapi perasaan itu tidak hilang. Perasaan hilang dan lelah dengan dunia kehidupan ini.
Rasa lelah ini sudah bersamaku dari lama. SMP kalau tidak salah, aku sering terbangun di pagi buta dan menangis tersedu-sedu, entah apa yang aku tangisi. Hingga dewasa ini aku tahu yang aku tangisi adalah rasa lelah itu. Aku menyembunyikannya dari siapapun, siapapun di dunia ini. Kesedihanku biarlah terpendam bersamaku di pekuburanku. Tidak perlu dikasihani dan tidak perlu digunjingkan. Kau pun tidak dapat membantuku.
Bagaimana orang-orang bisa merasakan kebahagiaan dan meminta umur panjang ? Sedangkan aku sudah merasa sangat lama hidup di dunia ini dan ingin mengakhirinya. Semuanya dariku menyedihkan, apalagi yang bisa diperbuat untuk menyelamatkannya.
Aku merasa bangun di pagi hari hanya karena memenuhi kewajibanku, sebagai seorang atasan, sebagai seorang anak dari ibuku yang luar biasa. Selebihnya itu aku kurang tahu. Aku hanya ingin mendamaikan hati dan pikiranku. Mendamaikan ini selamanya.
0 notes
Text
Meet Again
Guess we meet again, as I grown up now, I realize something that actually can't work with me, which is far from you, I need something to be rely on. Because when I feel sorrow and i try to find someone else, the answer is barely there. Kadang aku bertanya-tanya "Allah, kenapa ya menciptakan aku ? Kalau di dunia ini aku hanya menangis dan merasa sedih ?"
0 notes