Text
Nama:Gilang panca resta
Kelas:X brc 01
Mapel:produktif (Pak Untung/Tri)
SINOPSIS:
Film "Terlambat" (Makassar Indeks).
Makassar -- Film pendek "Terlambat" karya rumah produksi Paredia Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar membuat penonton menangis saat menonton.
Film pendek yang diputar perdana pada pekan lalu, Senin (11/3) lalu di Auditorium Al Jibrah, Kampus UMI membuat tersentuh saat anak sekolah yang kerap terlambat dan mendapatkan hukuman dari guru dan di bully oleh teman sekelasnya.
Adalah Safannah Kayla salahsatu pemeran utama dalam film tersebut, ia memerankan siswi yang terlambat masuk sekolah. Dimana syuting mengambil sekolah SMAN 10 Makassar, kisahnya pun diangkat dan menjadi viral.
Bahkan kini film pendek tersebut sudah 2,3 juta di Youtube sejak diputar perdana pekan lalu, film yang disutradarai oleh Rere Art2 Tonic yang juga merupakan salahsatu musisi asal Makassar berhasil membuat penontonya tersentuh dengan kisah Kayla yang harus terlambat karena merawat ibunya yang sakit sebelum ke sekolah.
"Didalam film tersebut Kayla ke sekolah, dan dia harus berulang kali terlambat karena harus mengurus ibunya yang terbaring di rumah sakit. Namun himpitan masalah tersebut tak membuat semangat Kayla pudar. Dia tetap gigih berusaha dalam menuntut ilmu demi cita-citanya menjadi seorang insinyur. Kisah piluh Kayla tidak pernah diceritaan kepada guru dan teman-temannya. Higga Kayla pun jadi sasaran bully teman-temannya. Dia dilempari kertas ketika dia terlambat masuk kelas," kata Syahrir Arsyad Dini pemilik nama lengkap Rere Art2 Tonic, Rabu (20/3).
Tidk hanya itu Rere mengatakan dibalik Film ini ada sang produser Zakir Sabara yang juga Dosen kampus UMI Makassar yang mendorong sehingga air mata pun tumpah saat menyaksikan film ini.
Sementara itu, Zakir Sabara mengatakan, film Terlambat menyampaikan pesan kepada generasi milenial bahwa tak ada kata terlambat dalam belajar, termasuk belajar agar bisa menjadi seorang insinyur.
“Kita ingin menyampaikan pesan bahwa, belajar tidak mengenal kata terlambat,” pungkasnya.
•Production House: FTI UMI
•Judul: "TERLAMBAT"
•Pemeran: -Kayla
-Guru Kayla
-Temen Kayla
-Ibu Kayla
0 notes
Text
Nama: Gilang panca resta
Kelas :X BRC 01
Mapel:Produktif (Miss Fera)
0 notes
Text
Nama : Gilang Panca Resta
Kelas. :X Broadcasting 01
Tugas :Produktif (Miss Fera)
Management Produksi Broadcasting
•Tahapan pertama dalam produksi yaitu
1.Pra Produksi
-Menentukan sutradara,produser,penulis skenario,dan crew lainnya
-Menentukan cast/Talent,anggaran dll
-Menentukan tempat,meminta izin pada pemilik tempat
•Crew lainnya antara lain:
-Dop.
-Sound Man
-Lightning
-Team Art,Dll
2.Produksi
-Tahap dimana proses mulai syuting/eksekusi.
-Orang yang paling berat pekerjannya tahap produksi yaitu Sutradara.
•Disamping itu ada banyak tugas tugas crew lainnya seperti:
-DOP:Menentukan Shot/Angle kamera pada talent. DOP mempunyai bawahan yaitu cameramen.
-Soundman:Menyiapkan alat alat untuk mengambil suara talent dan soundman mempunyai bawahan yaitu :Boomer orang yang memegang mic boom , orang yang memasang clip on pada talent
-Loader:orang yang menyimpan file yang sudah di ambil gambar maupun audio di hardisk atau dimanapun.
-Team Art:orang yang menyiapkan pakaian atau make up untuk talent
0 notes
Text
Nama :Gilang panca resta
Kelas :X Broadcasting 01
LIFE OF PI. •Rumah produksi :Fox 2000 pictures •Produser :Ang Lee, Gil netter, David womark. •Sutradara :Ang Lee. •Penulis :Yann Martel
-SINOPSIS
Pi (Suraj Sharma), seorang pria berasal dari Pondicherry, India. Sebuah kota yang dijuluki sebagai Perancisnya India. Ayahnya menamainya Piscine Molitor Patel setelah teman karib ayahnya, Francis , mengatakan, "jika kau ingin anakmu punya jiwa yang bersih, kau harus membawanya berenang di Piscine Molitor".
Orang India sulit menyebut Piscine sehingga mereka pun memanggil Piscine sebagai "Pesing". Sebuah kata yang termasuk kata kotor di India. Semua orang termasuk gurunya pun juga memanggilnya Pesing.
Sampai akhirnya pada suatu ketika Piscine diminta untuk mengenalkan dirinya. Dia mengenalkan dirinya dengan nama panggilan "Pi". Kemudian dia menjelaskan asal kata "Pi", yakni berasal dari huruf Yunani "Pi". Mengenalkan nama panggilan barunya tidaklah mudah. Untuk membuktikan dia layak mendapat sebutan itu, dia menulis angka-angka di belakang konstanta pi hingga berderet-deret.
Seorang novelis pada suatu ketika datang di Pondicherry. Dia sedang frustrasi karena novel yang tengah dia kerjakan tidak dapat dia jiwai. Dia membuang novel yang belum selesai begitu saja. Dan pada saat dia meratapi hal itu, Francis (Mamaji) datang menemuinya di sebuah kedai kopi dan bercerita bahwa dia harus bertemu dengan Pi karena dia punya cerita yang luar biasa. Mamaji mengatakan bahwa Pi memiliki cerita yang akan membuat novelis percaya kepada Tuhan.
Seorang novelis datang mengunjungi rumah Pi. Dia diberi tahu Mamaji (nama panggilan Francis oleh Pi) bahwa Pi adalah legenda di tengah lautan. Novelis tersebut penasaran dengan kisahnya. Maka dari sinilah Pi menceritakan kisah kehidupannya kepada sang novelis.
Pi menceritakan pengalamannya tentang agama dan kehidupan. Dia kali pertama mengenal Tuhan melalui Hindu. Ayahnya sejak kecil menderita polio. Ayahnya berdoa kepada Tuhan agar diangkat penyakitnya. Namun, menurut ayahnya, Tuhan tidak mengangkat penyakitnya tapi malah pengobatan Barat lah yang menyembuhkannya. Hal ini membuat ayahnya antipati terhadap agama.
Pada usia 12 tahun Pi kemudian "bertemu" Yesus di gunung. Dia bertemu dengan seorang pendeta di gereja kemudian bertanya hal-hal yang berhubungan dengan Kekristenan. Meskipun dia masih menganggap apa yang disampaikan oleh pendeta itu tidak masuk akal, namun Sang Anak (Yesus) menjadi hal yang menarik baginya. Akhirnya dia pun tertarik kepada Kristen.
Tak lama kemudian dia bersentuhan dengan Islam. Dia merasa dengan melantunkan ayat-ayat suci dalam bahasa Arab dia merasa lebih dekat kepada Tuhan. Dia pun melakukan sholat dan menemukan ketenangan dan persaudaraan.
Ketika Prancis menyerahkan Pondicherry pada 1954, ayah Pi membangun sebuah kebun binatang. Salah satu binatang itu adalah seekor Harimau Bengal yang karena kesalahan administrasi dinamai Richard Parker. Pada suatu hari Pi penasaran dengan binatang baru itu dan ingin memberinya makan. Pi hampir saja kehilangan lengannya jika ayahnya datang terlambat. Pi hanya ingin "menyapa" Richard Parker. Akan tetapi ayahnya meyakinkannya bahwa harimau bukanlah teman. Ayahnya membawa seekor kambing dan memasukkannya ke kandang harimau agar Pi melihat bagaimana harimau dengan ganasnya memangsa kambing. Peristiwa ini benar-benar menjadi pelajaran berharga buat Pi hingga dia merasa mata pelajaran lain menjadi membosankan.
Dalam sebuah pelajaran tari Pi bertemu dengan Anandi. Seorang penari yang melakukan gerakan-gerakan yang bikin Pi penasaran. Tentu saja ketertarikannya berhubungan dengan keingintahuannya tentang Tuhan. Sejak saat itu Pi dan Anandi menjadi dekat. Anandi selalu memiliki cara pandang yang berbeda.
Keadaan politik di India memaksa ayah Pi harus menjual kebun binatang. Sementara itu binatangnya juga akan dijual dan sekeluarga akan meninggalkan India menuju Kanada. Ayahnya akan bekerja di daerah Winnipeg. Maka dimulailah perjalanan laut Pi beserta keluarganya.
Terjadilah badai besar di tengah lautan Pasifik yang membuat kapal Tsimtsum, kapal cargo yang ditumpangi Pi dan keluarganya terombang-ambing di lautan. Bukannya takut Pi malah penasaran dengan badai. Pi pun membuka pintu kapal dan keluar disambut hujan badai. Pi naik ke bagian tertinggi kapal dan tersenyum. Semakin lama Pi semakin menyadari bahwa kapal dalam keadaan bahaya. Pi membangunkan keluarganya. Malangnya, Pi tak sempat melakukannya karena air sudah terlanjur masuk ke dalam tempat tidur mereka. Dia diminta oleh awak kapal untuk segera turun ke sekoci. Pi tidak mau tapi keadaan badai yang semakin menggila memaksanya terjun ke sekoci. Di atas sekoci itu Pi menyaksikan kapal cargo yang ditumpangi keluarganya karam.
Binatang-binatang pun berenang-renang di samudra. Bersamaan dengan Pi ada juga zebra yang terpental dan mendarat di sekoci. Ada juga Richard Parker yang dengan susah payah meraih sekoci bersama Pi. Tentu saja ini membuat Pi ketakutan karena harimau adalah binatang buas. Pi tidak mau ada Richard Parker di atas sekoci.
Ada Pi dan seekor zebra terombang-ambing di atas sekoci. Tak lama setelah pagi menyongsong, ternyata ada seekor hyena yang bersembunyi di dalam sekoci. Tak hanya itu dia juga melihat ada Orange Juice, seekor orangutan, yang terombang-ambing di atas tumpukan pisang sebagai pelampung.
Pi terpaksa mengamankan diri di ujung sekoci menghindari ganasnya hyena yang terus mengamuk. Pi menyaksikan hyena mengamuk menyakiti zebra. Hyena tadi tidak hanya menyakiti zebra dan membuatnya mati, tapi juga membuat orangutan meregang nyawa. Pi merasa ketakutan. Ditambah lagi ternyata ada 1 hewan lain yang bersembunyi di balik tempat perbekalan: Richard Parker. Dengan ganasnya Richard Parker memangsa hyena. Kini hanya ada 1 hewan hidup di atas sekoci: Richard Parker. Sementara itu Pi harus menyingkir dan membuat sebuah pelampung sederhana yang dia ikat ke sekoci untuk menghindari terkaman Richard Parker.
Hari demi hari dilalui oleh Pi di atas pelampung. Dia tidak berani naik sekoci karena ada Richard Parker. Untungnya Pi sempat mengambil perbekalan dari sekoci sehingga dia dapat makan dan minum. Sementara itu Richard Parker makan hewan-hewan lainnya.
Suatu ketika Richard Parker terjun ke laut untuk menangkap ikan yang dia lihat tapi ikannya tidak dia dapatkan. Dia kemudian memandang Pi dan Pi pun merasa ketakutan. Pi lalu naik ke sekoci. Ini kesempatan buat Pi yang sudah berhari-hari tidak naik sekoci. Kini keadaan berbalik. Richard Parker terancam mati di laut. Pi mengambil kapak dan hendak membunuh Richard Parker. Akan tetapi Pi melihat wajah kasihan Richard Parker sehingga dia urung membunuhnya. Richard Parker tetap di atas sekoci dan Pi kembali di atas pelampungnya.
Pi merasa tidak mau begini terus. Bagaimanapun dia harus kembali ke sekoci karena perbekalannya ada di situ. Dia kemudian berpikir untuk melatih Richard Parker. Dia pun mulai "berkomunikasi" dengan Richard Parker. Komunikasi berhasil. Kini Pi berada di atas sekoci bersama Richard Parker tanpa harus takut lagi.
Di tengah kepasrahannya kepada Tuhan, Pi terdampar di sebuah pulau yang terbuat dari tumbuhan. Pulau tersebut dihuni oleh sekawanan meerkat. Pi dan Richard Parker bisa sedikit tenang karena menemukan "daratan". Di malam hari para meerkat pergi tidur di atas pepohonan. Pi pun juga membuat sebuah tempat tidur di atas pepohonan. Di malam hari Pi terkejut karena banyak ikan mati. Ternyata di malam hari pulau tersebut mengeluarkan asam sehingga membunuh ikan-ikan itu. Pi juga menemukan gigi manusia. Menurutnya, kemungkinan beberapa tahun lalu ada orang yang malang yang datang di pulau ini.
Pi pun akhirnya menemukan daratan. Sayup-sayup dia melihat Richard Parker pergi meninggalkannya. Pi menangis karena Richard Parker pergi begitu saja setelah apa yang mereka lalui selama ini. Ucapan ayahnya terbukti benar. Richard Parker tak pernah menganggapnya sebagai teman.
Dua pegawai perusahaan kapal cargo datang menemuinya. Dia ingin tahu apa penyebab kapal tenggelam. Pi sudah menceritakan tentang perjalanannya tapi kedua pegawai itu tidak percaya. Dia hanya ingin bisa menulis laporan yang bisa diterima oleh banyak orang. Akhirnya Pi terpaksa berbohong. Pi mengubah aktor-aktornya. Hyena diubah menjadi koki, zebra menjadi awak kapal, orang utan menjadi ibunya, dan harimau menjadi Pi. Dua pegawai tidak suka dengan cerita itu, yang disebutnya fakta (padahal bohong). Namun setidaknya mereka percaya dan tidak ada lagi pertanyaan.
Novelis lebih menyukai cerita yang pertama yang ada harimaunya. Dia meminta izin kepada Pi untuk menulis kisah itu. Pi pun setuju.
Cerita dalam film Life of Pi memberi kita pelajaran bahwa seringkali kita lebih memilih cerita-cerita yang masuk akal untuk kehidupan kita, padahal skenario Tuhan itulah yang lebih baik. Sikap seseorang berbeda-beda dalam menghadapi cobaan. Ada yang menyerah, ada pula yang menjadikan cobaan itu menjadi lebih baik. Secara logika, orang yang dekat dengan harimau akan mati dimakannya. Tapi justru Pi tidak akan bisa selamat jika tidak ada Richard Parker. Karena Richard Parker lah, Pi berusaha keras untuk bertahan hidup hingga akhirnya menjadi satu-satunya yang selamat dari kalam tenggelam itu. Semua tergantung kita memilih skenario yang mana.
-SHOT DAN ANGLE
*Close up dan Frog angle
Shot dan angle ini memperlihatkan Piscine molitor atau di panggil PI di ujung kayu perahu kecil dia melihat ke bawah dan meneriaki ibu, ayah, dan kakaknya sambil menangis namun hanya dia yang selamat atas kejadian kapal tenggelam yang dia naikin, tetapi ibu, ayah dan kakanya ikut tenggelam bersama orang orang yang ada di kapal tersebut.
*Long shot dan High angle
Shot dan angle ini memperlihatkan PI yang sedang memainkan air yang menyala di malam hari, dia melihat sesuatu di bawah laut ternyata itu adalah seekor paus yang ingin mendekati PI, lalu paus itu keluar dan lomcat ke atas membuat PI ketarik bersama perahu buatanya.
*Long shot dan Bird angle
Shot dan angle ini memperlihatkan air yang menyala dari atas dan perahu PI yang sangat kecil, paus yang pergi menjauh dari kapal PI membuat air itu menjadi indah dan menyala di malam hari.
*Long shot dan Low angle
Shot dan angle ini memperlihatkan PI sedang memanggil kapal dari kejauhan menggunakan flarrgun namun usaha dia tidak berhasil kapal tersebut pergi jauh meninggalkan kapal PI.
-PROFIL PAMERAN FILM / PENGISI SUARA
•Irrfan Khan sebagai Piscine Molitor "Pi" Patel
°Suraj Sharma sebagai Pi usia 16 tahun
°Ayush Tandon sebagai Pi usia 12 tahun
°Gautam Belur sebagai Pi usia 5 tahun
•Rafe Spall sebagai Yann Martel
•Tabu sebagai Gita Patel, ibu Pi
•Adil Hussain sebagai Santosh Patel, ayah Pi
•Gérard Depardieu sebagai koki
•Bo-Chieh Wang sebagai pelaut
•Shravanthi Sainath sebagai Anandi, kekasih Pi
•Andrea Di Stefano sebagai pendeta
•Vibish Sivakumar sebagai Ravi Patel, kakak Pi
°Mohamed Abbas Khaleeli sebagai Ravi usia 15 tahun
°Ayan sebagai Ravi usia 7 tahun
1 note
·
View note