The more I walk, the more I learn | Travelling & Fotografi
Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo
Tetaplah berjuang, semoga waktu dan rindu kembali membawamu pulang.
0 notes
Text
Rakyat Menjerit, Pejabat Tutup Telinga
Banyak sekali calon-calon gubenur atau walikota bahkan calon presiden yang mengumbar janji dengan mengatas namakan kepentingan rakyat. Tetapi ketika mereka terpilih, mereka lupa pada janji-janjinya.
Seperti yang terjadi di kota Surabaya.
Berpuluh-puluh tahun yang lalu masyarakat daerah Simo, Surabaya mencari nafkah dengan berjualan sayur-sayuran, buah, pakaian, dan lain-lain di Pasar Pacuan Kuda.
Tapi sekitar dua atau tiga tahun terakhir pemerintah kota Surabaya memberikan batas berjualan di Pasar Pacuan Kuda hanya sampai jam 9.30 WIB. Para pedagang setuju dengan perjanjian itu, dimana jam 5.00-09.30 WIB mobil pribadi tidak boleh lewat. Alasannya mengganggu pengguna jalan. Padahal pengguna jalan bisa menggunakan jalan lain yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Setelah berjalan beberapa waktu, pemerintah mengubah perjanjian dengan hanya memberikan batas berjualan sampai jam 08.30 WIB. Kenapa batas berjualannya diubah Bapak/Ibu pejabat? Bukankah semakin sedikit waktu berjualan, semakin sedikit dagangan yang laku? Bukankah pedagang sayur dan ikan harus segera habis?
Bukan hanya pedagang, masyarakat sekitar Simo terutama ibu-ibu jadi kesulitan berbelanja, mereka harus ke pasar pagi buta. Sedangkan ibu-ibu harus menyiapkan keperluan anak-anak yang akan berangkat ke sekolah. Banyak pedagang maupun masyarakat yang mengeluh karena adanya batas jam berjualan. Sayangnya pemerintah tidak mempedulikan suara rakyat kecil.
Dalam beberapa bulan terakhir, nasib pedagang semakin menyedihkan. Sejak bulan Mei 2017 lalu, pemerintah melarang pedagang berjualan di Pasar Pacuan Kuda. Beberapa dagangan mereka di ambil paksa oleh satpol pp. Alasannya aktivitas jual-beli di Pasar mengganggu jalan. Padahal mereka sudah bertahun-tahun berjualan di tempat tersebut, dan tidak mengganggu jalan. Beberapa masyarakat mendengar bahwa alasan mereka dilarang berjualan karena akan ada pelebaran jalan.
Hingga bulan September satpol pp masih sering terjadi obrakan, beberapa pedagang memindahkan barang dagangannya ke dalam gang-gang kecil. Ada pula yang pasrah dagangannya diambil oleh satpol pp. Dimana peduli pemerintah pada rakyat kecil? dengan keadaan pasar yang tidak tetap banyak pedagang yang kesulitan menjual barang dagangannya, tidak hanya itu masyarakat sekitar yang akan membeli juga kesulitan untuk berbelanja.
#jeritanrakyat #nasibrakyatkecil #rakyatbelumsejahterah
0 notes
Quote
Everything will be okay in the end. If it's not okay, then it's not the end
JOhn Lennon
0 notes