Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Seri Bintang Tidak Terlihat
Cobra Hitam menjadi Cobra Putih
2 Korintus 4:18a
"Yang keliatan adalah sementara,yang tidak keliatan adalah kekal."
Aku sangat lemah soal pujian selama ini. Aku ingin terlihat. Ntah terlihat pintar seperti nikola tesla.
Terlihat punya body yang bagus seperti captain america ataupun terlihat cool seperti batman. Terlihat jago sorcery seperti john constantine.
Terlihat pinter dan punya eidetic memory atau photographic memory seperti Doctor strange dan Nikola Tesla.
Aku slalu mencari perhatian.
Rasanya aku ingin jadi pemain utama aku adalah tokoh utama. Namun semua berubah semenjak aku membaca buka tebal bernama Alkitab yang belum kubaca hingga selesai.
Bayangkan tokoh utama yang punya segalanya menjadi tokoh biasa2 dan bahkan mengorbankan dirinya sendiri, merisikokan apapun demi saya tokoh yang gila perhatian dan gatahu malu.
Bayangkan saya adalah domba kecil yang sangat lemah tapi merasa diri singa. Domba sok licik dan gila perhatian bagaikan domba yang merasa dirinya kobra hitam. Dusta adalah bisaku. Namun Sang Singa malah berubah mennjadi domba, mengosongkan tahta raja rimbanya demi menjadi domba lalu kemudian dia berkorban untuk menanggung kesalahan domba merasa kuat seperti kobra hitam yang gila perhatian dan penuh bisa dusta tadi. Kemudian dia mendadak bangkit menjadi Singa lagi dan pergi menyiapkan Kerajaan rimba yang baru.
Domba itu adalah aku semenjak aku tahu ini aku berubah tapi itu tidak mudah. Aku gagal. Aku gagal dan aku gagal. Tapi Sang Singa ada slalu untukku. Sang Singa mengasihiku dia melatihku dan sabar sama aku. Perlahan demi pasti dia memberikan ku tugas untuk menjadi Singa juga. Namun dia berkata kepadaku serigala2 tidak akan bisa lihat aku.
Sang Singa punya tugas khusus buat aku yaitu membuatku menjadi makhluk yang tidak terlihat oleh ular hitam dusta, singa mengaum2, serigala menyerupai domba padahal licik, kecoa gila panggung, nyamuk haus pujian, lalat kerakusan. Sang Singa mengubahku menjadi ular putih yang cerdik dan dia telah mengubah hatiku menjadi setulus merpati.
Aku masih proses tugasku adalah menjadi ular putih yang tidak terlihat melindungi teman2ku dari ular hitam yang tidak terlihat. Aku juga dilindungi oleh temen2ku supaya aku tidak terlihat.
Jujur menjadi ular putih sendirian tidaklah mudah karena itu aku butuh kawan2ku. Aku janji kawan2 aku akan buat temen2 semangat berperang. Aku punya kawan gorilla transfomer bersama pasangan hidup dia tipe leader yang hebat. Atau kancil pelanduk yang cerdik. Laba-laba kuat. belalang yang berjalan teratur. Semut yang rajin.
Aku janji aku ular putih akan melindungi semuanya demi Kemuliaan Sang Raja Rimba Singa. Karena namaku adalah.... Oh iya temen2 tidak akan ingat namaku. Yang temen2 ingat adalah keberadaanku yang membuat Sang Singa mendapat kehormatan lebih lagi.
Kendaraanku adalah cicak yang dapat ditangkap tangan tapi ada di dinding raja2.
Oh iya aku rindu ular putih pasangan hidupku yang memegang teguh ayat 2 Korintus 4:18. Dia ular putih python yang kuat dia akan mengikat musuh2 ku. Sementara aku kobra putih yang akan memakan dan memancarkan bisa roh.
Hhahaha analogi semua. Mohon maaf all.
Ditulis oleh
No Name
Tuhan Yesus datanglah segera.
Jakarta, 4 Februari 2023
6 notes
·
View notes
Text
De-javu
Dia tidak ada bedanya dengan teman-teman zaman kuliah yang hadir ketika UTS dan UAS. Datang menghubungi bahkan main ke kos jadul Pogung Baru hanya untuk fotokopi catatan atau minta diajarin.
Dia tidak ada bedanya dengan segrup teman yg selalu pergi ke toilet bertiga padahal aku adalah orang keempat yang tidak digubris.
Dia tidak ada bedanya dengan rekan-rekan yang marah ketika aku slow respon tetapi meninggalkanku makan siang sendirian.
Dia tidak ada bedanya dengan teman-teman yang diam-diam pergi ke ruangan tersembunyi karena memesan grab food tanpa mengabariku yg juga tidak puasa.
Dia tidak ada bedanya dengan teman-teman yang mengganggapku kacang lupa akan kulitnya padahal mereka sempat membuatku kewalahan 24/7 membagi waktu bekerja dua kaki.
Dia tidak ada bedanya dengan mantan bos yang ketika aku jauh-jauh ke Karawang untuk silaturahmi tetapi justru menghakimiku karena dianggap tidak pernah membantu.
Insight : Ternyata sampai hari ini aku masih perlu mencari teman. Apakah ada yang mau berteman? Aku berjanji akan selalu mengasihi temanku seperti seorang saudara.
0 notes
Text
Tuhan Yesus yg baik, terimakasih Bapa utk hari ini. Secara khusus aku berterimakasih krn Engkau menerimaku sebagaimana aku ada.. hari ini Engkau mengajarkanku cara utk mengontrol perasaanku, tapi aku gagal lagi Bapa :( aku terluka :""" dan kembali aku menangis...
aku awalnya menangis krn dikecewakan oleh orang2 kemudian berlanjut menangis krn merasa kenapa aku harus sebaper ini... kenapa perasaanku rentan terluka...aku sulit memaafkan diriku utk setiap sikap baperku :( org lain tdk ada yg serumit akuu, dan aku tau tidak ada yg suka dgn orang2 yg baper dan rumit macam aku ini.......
tetapi Bapa dalam tangisanku, aku selalu mengingat kalau Engkau Bapa ku yg baik, Engkau mengerti bahasa tetesan air mataku...setiap aku menangis, aku teringat Engkau berkata "marilah semua yg letih lesu, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu"
Bapa, aku sangat merindukanMu, terimakasih utk senantiasa berada di sampingku, memelukku saat aku menangis, mengenggam tanganku, dan terus menuntun jalanku
Terimakasih Bapa, aku ini susah sekali menerima diriku yg mudah baper ini...aku sering sekali menangisi kelemahanku ini, tapi terimakasih Tuhan krn Engkau memilihku, Engkau menganggapku anak :")
Walau dosaku merah bak air kesumba, Engkau menjadikanku putih, seputih bulu domba
Ampuni aku Tuhan, kalau hidupku sangat tidak kudus :((( ampuni kemalasanku utk tidak mau mendengar suaraMu, sehingga aku tidak kuat menjalani beratnya hidup ini
Tuhan, aku tau hidupku tidak selalu menyenangkan, akan banyak orang yg mengecewakan, akan banyak kata2 menyakitkan, perbuatan tidak adil dsb... Tapi, sekalipun aku berjalan dlm lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya.. gadaMu dan tongkatMu, itulah yg menghiburku
Tuhan, ajarku untuk mengampuni sesamaku ya Bapaa ;" sebab hatiku ini penuh dengan akar2 yg pahit... hanya Engkau yg bisa memulihkannyaa, krn luka itu akan terus muncul kalo tidak disembuhkan.. pulihkan aku Bapaaa, Tuhan pulihkan :"""
Aku serahkan diriku sepenuhnya, khususnya hatiku yg mudah rapuh ini seutuhnya ke dlm tanganMu. Amin :")
5 notes
·
View notes
Text
FREEDOM
Sometimes I'm really tired of being me. Discuss with you made me realize how annoying I am. Complicated, sensitive, fake, selfish, negative thinking, and so on. I am not smart enough, I am map-blinded, I am only such a do-er in Group M. I keep jealous to everybody. I jealous to people that really passionate in their works, jealous to people that work in a prestige company, jealous to people who can think simple for their life (I need effort to be as simple as Gilbert, cause I think a lot of things and most of them are just negative). I am easily interested on people, because I feel like I am left behind (among people average). I feel like now I lost my self-esteem.
I felt hurt when my new friend Indra ignored my sharing about group M and he really curious to my friend who works in Uli.
I felt hurt when my friend told me that I will be like my mom who spend her time in home cause she predicted that I can't struggle enough to my carrier.
I felt hurt when Gilbert asked me why I can't be that simple like him? Why think too much? Why so selfish?
Those things made me really want to show them I am not as bad as their thoughts. I applied so many prestige companies, I prepared myself really hard for all recruitments. When I was college, I study really hard for getting 'A' in every majors just to show people I'm not as weak as they thought.
However, for all this time, I just fill it with hatred. I was bounded by the recognition of people. I didn't enjoy my life because I only focus to show people who labeled me.
Today, I want to share you that I AM FREE FOR THOSE KIND OF FEELINGS. When I had fellowship yesterday, the Pastor told us that how to go to the next level is forgiveness. People labeled us. People just compared one another. But, you know, we are the same in God's eyes. Nobody better or worse than others in front of God. We are really valuable for He had sacrificed His life to atone our sins. We sometimes make a sin, but we are not sinners anymore. Every body has their own roles for the glory of God. Either Investment or planner, either Group M or Unilever, either Jacob who get blessed by Isaac or Esau who lost the bless, either Rachel who loved and Lea who unloved, we are always able to serve God and glorify His name.
I learned that we can't put our hopes in people, because people are just disappointing. People (including me) doesn’t like others who complain about their problem, because everybody has their own problem. Therefore, what we need to do is come to Jesus, because He said in Matthew 11:28 "Come to me, all you who troubled and weighted down with care, I will give you rest."
So Hana, for all your burdens, your hatred for people who labeled you, your feeling of left behind, just come to God, He will give you rest. He will give you a freedom from every evil's bonds. Cause we're saved and we need to enjoy life as the child of God.
Amen
0 notes
Text
Untitled
I choose You cause I was chosen by You first. More, I know no one can separate me from God's love. I am really supported by Your word. The phrase of 'as you see the Day approaching' in Hebrews 10:25 strengthened me that I make a good choice. I know March should be the moment I remember Your Death & Your Revival, the moment You had sacrificed Yourself to redeem all my sins. I owe to cry upon You for Your everlasting love. I am blessed, I am loved, for I am His workmanship, created in Christ Jesus for good works, which God prepared beforehand that I should walk in Him. Heaven and earth will pass away (incl Gilbert) but His words will by no means pass away. God, give me Your heart to contemplate The Good Friday and joyful to celebrate Your Pass Over.
Jakarta, 17th February 2018
(D-40 before The Good Friday)
0 notes
Text
Listen to understand & to learn
Malam kemarin mengingatkanku tentang kita gabisa berjalan sendirian, kita butuh teman-teman yang akan selalu mengingatkan & menguatkan. Aku dan teman-temanku bercerita hingga larut malam. Temenku bercerita tentang kisah cintanya yang cukup unik & beraneka ragam. Tentang bagaimana dia punya beberapa pengalaman berpasangan, bagaimana mereka bertemu, berpacaran & akhirnya putus. Kami seumuran, tapi dia sudah lebih sering melalui berbagai proses kehidupan yang membuatnya lebih dewasa, sementara aku masih pemula. Melalui kisah percintaannya, secara tidak langsung dia mengingatkan supaya kita lebih bijak dalam menjalin hubungan. Jangan suka ngambek berkepanjangan, jangan suka meluap-luap karena masalah kecil, mengalahlah kalo pasanganmu tidak mau mengalah, jangan mementingkan ego mu saat berhubungan, rendah hati lah seorang dengan yang lain dsbg. Walaupun pengalaman hidupnya sudah cukup banyak, dia hanyalah manusia, kadang dia masih jatuh dalam dosa, kadang dia masih suka tidak bisa mengendalikan dirinya untuk ngambek, insecured, kekanak-kanakan dll, tetapi aku melihat dalam dirinya ada semangat untuk terus berubah ke arah yang lebih baik. Aku memang masih pemula, aku juga masih sangat kekanak-kanakan, manja dan suka ngambek nggak jelas, tetapi kisah hidup temenku ini sangat membuatku untuk terus menjadi lebih dewasa dlm berpacaran. Sebenernya, beberapa kali, aku lumayan sering diceritakan temenku ttg pengalamannya menjalin hubungan dan itu selalu berhasil menguatkanku untuk mau berubah. Tapi saat menjalani hubungan, aku suka lupa dengan segala nasihat tersirat temenku dan kembali dikuasain oleh egoku. Roh memang penurut tetapi daging lemah. That's why since I know that the flesh is so weak, then I need friends to be strengthened each other for the better us! Sharing & caring adalah salah satu kunci untuk berubah ke arah yg lebih baik. Mungkin bukan hanya masalah percintaan, bisa pekerjaan, keluarga, kesehatan, dan berbagai aspek kehidupan. Memang pengalaman hiduplah yang mendewasakan, tetapi cerita pengalaman teman-teman kita juga membantu kita untuk lebih berhikmat dalam menghadapi masalah serupa.
Mulai hari ini aku berdoa & memohon pada Tuhan. Kalo memang aku ini introvert dan sulit untuk speak up dalam komunitas, mampukan aku untuk menjadi pendengar yang baik. Menjadi pribadi yang bukan mendengar untuk menjawab, tetapi mendengar untuk memahami. Berikan aku lebih lagi kepekaan hati untuk sungguh memahami segala beban hidup temanku dan mampukan aku untuk menjadi perpanjanganMu memberikan kelegaan bagi mereka yang letih lesu & berbeban berat. Dan, biarkan pengalaman hidup mereka juga dapat mendewasakanku untuk berubah ke arah yg baik. Amin.
1 note
·
View note
Text
Tulden <3
Mulai ragu apakah kepindahanku ke rumah ompung adalah piihan yg bijaksana. Kamarku kebetulan sebelahan dgn kamar pamanku, AC nya juga sistemnya sharing. Tentu kalian bisa membayangkan kalau cukup tidak ada privacy antar kamarku & kamar pamanku.
Di hari pertama kepindahanku, aku sudah merasakan ketidaknyamanan terhqq. Pamanku yang memang (maaf) sudah agak berumur dan belum berkeluarga serta bekerja, cukup (maaf lagi) annoying. Hari ini, dia membanting pintu kamarnya cukup keras dan menelepon sambil berteriak memarahi suatu provider karena kuota internetnya yang katanya turun drastis tanpa dia menggunakan internet. Aku kira turun sedrastis itu, kenyataannya hanya turun sekitar 9mb ckck. Kzl ku mendengarnya. Mendengar suaranya yg begitu marah, hatiku pun menjadi tidak damai dan rasanya ingin emosi dan memarahin beliau. Ku mengecek HP ku yg kebetulan bisa mendeteksi pemakaian kuota, seharian ini aku WA, nonton youtube, line-line an, serta membaca berita sudah menghabiskan 108mb. Lantas what the bgt yaa arti 9mb itu ckck.
Sebenarnya aku ingin sekali memberitahunya, mengajarinya lebih baik menggunakan wifi dll agar dia tidak mengganggu kenyamanan. Tapi rasanya blm tepat saatnya, aku takut ikut terkena aura meluap-luapnya yang hingga kini blm selesai. Aku geram sendiri mendengarnya marah yang berulang-ulang hanya karena perkara 9mb, apalagi dia menyebut akan membawa si provider ini ke kantor polisi. Akhirnya aku memutuskan, memakai headset, mendengarkan musik keras-keras dan menikmati hidupku.
Aku hanya merasa, hari pertama ini adalah peringatan bagiku akan ada hari-hari selanjutnya menjalani hiduo bersama pamanku. Aku tidak tahu begini keadaan beliau yang sesungguhnya, tapi aku sekarang mulai peduli dan akan terus mendoakannya agar dia senantiasa diberikan kentetraman hati.
I love you, Tulang Deni :)
Jakarta, 10 Februari 2018
1 note
·
View note
Text
MenyenangkanMu, senangkanMu
"MenyenangkanMu, senangkanMu, hanya itu kerinduanku 2x"
Salah satu lagu yang aku suka, menyanyikannya membuat hatiku lebih semangat untuk menjalani hidup ini. Kebetulan tadi pagi kudendangkan lagi lagu ini, tentunya dgn penuh penghayatan. Kukatakan dengan pasti, hanya Engkau alasanku hidup, tiada yg lain.
Tapi hari ini aku mengecewakan orang lagi. Baru saja perlahan-lahan mawas diri dan memperbaiki hubungan yang ada, tapi akhirnya mengecewakannya lagi. Tadi pagi aku bilang dlm hati "tuaian banyak tapi pekerja sedikit, utuslah aku Tuhan, aku rindu". PD sekali aku, perkara kecil saja aku sudah blunder lagi. Entahlah besok pagi bagaimana lagi aku akan terselamatkan. Aku percaya pasti ada jalan keluar. Tapi aku mulai bosan selalu di level menjadi si lemah yang diselamatkan keberuntungan dan kembali blunder lagi.
Teringat aku pun mengecewakan teman sepermainanku karena dibutakan rasa cemburu. Rasanya menyesal sekali mengingatnya dan mulai minder lagi buat memperbaikinya...
Belum lagi pacarku pun sempat menyingkapkan perasaanya tentangku yang cuma dapet sedihnya, cuma dapet ngambeknya..... Sungguh munafik sekali diriku ini Bapa, mulutku terus ingin menyenangkanMu, tapi tangan & kakiku tidak ikut bekerja menyenangkanMu....
Aku ibarat garam yang menjadi tawar, lantas dengan apa lagi aku diasinkan? Tidak ada gunanya selain dibuang & diinjak orang. Atau, seumpama pelita yang redup, yang diletakkan di bawah gantang. Atau, seumpama orang yang hanya punya satu talenta dan menguburkannya...
Maaf, bukan ngeluh, cuma lagi merenung.
0 notes
Text
Penyerahan diri
Hari ini terjadi gempa di Banten yang ikut menyapa kota Jakarta. Seketika itu juga aku dan teman-teman turun ke bawah dengan menggunakan tangga darurat. Selama melalui 24 kali tangga darurat, aku mulai merenung bahwa dekat sekali kita dengan kematian. Kita tidak pernah tahu kapan akan dipanggil Tuhan, BEI roboh, LRT di jakarta timur roboh dan sekarang gempa.
Aku teringat dengan cerita temanku, Kak Juwita. Ayah Kak Juwita saat itu sedang stroke dan dirawat di Rumah Sakit. Kak Juwita dan keluarga besar selalu datang menjenguk dan merawat Beliau. Tak henti-hentinya mereka berdoa agar penyakitnya disembuhkan. Tetapi suatu ketika, saat seluruh keluarga lengkap berkumpul dan hendak berdoa untuk kesembuhan si ayah. Si ayah pun meminta agar dia yang pimpin doa, dan dia pun berkata dalam doanya "ke dalam tanganMu kuserahkan tubuh, roh, dan jiwaku, amin." Seketika itu juga ayah Kak Juwita dipanggil Tuhan. Walau sempat bersedih, Kak Juwita bersyukur karena di akhir hidupnya ayahnya sudah menyerahkan diri pada Tuhan dan dia sudah yakin kemana ayahnya akan dibawa Tuhan setelah kematian. Kadang dia pun iri dengan kejadian almarhum ayahnya. Hal itu sama seperti perkataan terakhir Yesus di kayu salib; Lukas 23:46 (TB) Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
Nah, semenjak mendengar kisah ini, aku pun teringat tentang betapa pentingnya memulai hari dalam hadirat Tuhan, betapa pentingnya melakukan penyerahan total kepada Tuhan setiap harinya. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya dan kapan dipanggil Tuhan, tetapi penyerahan diri kepada Tuhan membuat kita akan damai menjalani hidup. Apapun yang terjadi hari ini, kuserahkan tubuh, roh dan jiwaku ke dalam tanganMu.
Jadi teman, yuk jangan lupa saat teduh setiap pagi yaah :) Mari serahkan nyawa kita ke dalam tanganNya dan jalani hidup dengan berani.
1 note
·
View note
Text
Stefani Nikelia
Mumpung lagi nunggu kerjaan yang belum bisa jalan karena tools nya belum update tanggal baru, jadi tulisan kali ini aku dedikasikan untuk salah satu teman pertumbuhanku, Stefani Nikelia. Aku kebetulan baru ketemu sama anak itu tepat sehari yang lalu. Orangnya masih sama, suka jail & nge-bully aku. Contohnya kemaren sebelum makan bersama, Nikel menyuruhku pimpin doa. Saat aku pimpin doa, Nikel langsung menginjak-nginjak kakiku supaya aku nggak konsen memimpin wkwk. Saat aku mulai makan pun, dia kerap kali mengambil makananku dengan muka tidak berdosa. Dulu zaman kuliah pun, dia sempat hampir membuatku menangis, karena meninggalkanku sendirian di tempat antah berantah, karena dia tahu aku buta arah. Dan masih banyak lagi kejailan-kejailan yang dilakukan padaku.
Walau dia sungguh kekanak-kanakan, tetapi sebenarnya aku belajar banyak hal dari dia. Hampir semua perkataan-perkataannya masih teringat dalam hatiku. Waktu itu dia mengajarkanku suatu cara pandang yang sangat baik, kira-kira dia berkata seperti ini “Sekarang aku sadar Han, kalau Tuhan sungguh teramat baik kepada setiap orang.” Oke, awalnya aku mengira itu hanya quotes biasa, kemudian dia melanjutkan “Yah, jadi sekarang prinsipku kayak gini Han: kalau ada yang baik sama aku, aku percaya bukan karena orang itu yang baik, tapi karena memang Tuhan baik sehingga memakai orang itu untuk baik sama kita. Demikian juga, kalau kita tiba-tiba tersentuh untuk berbuat baik sama orang lain, itu juga bukan karena kita baik, tapi karena Tuhan baik sama orang itu sehingga memakai kita untuk menolongnya. Segalanya dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia.” Aku baru tau pengertian segala kemuliaan hanya untukNya secara mendalam melalui Nikel.
Selain itu, aku juga masih ingat bagaimana cara Nikel mandok hata saat kami ngerayain ulang tahunnya. Orang saat disuru berkata-kata di ulang tahunnya, biasanya akan berterimakasih kepada kita semua yang ikut merayakan dan berharap tahun ini lebih baik. Tetapi sedikit berbeda dengan Nikel, saat ulang tahunnya itu, 25 September 2015, Nikel mengatakan kira-kira seperti ini “Bersyukur untuk ulang tahun yang ke 22, kalau aku pikir-pikir siapa sih aku ini. Aku ada di dunia ini pun, global warming bakal selalu ada, inflasi tetap sekitaran 3-4%, Jakarta juga bakal tetap macet. Aku hilang dari dunia ini pun, keadaan dunia akan seperti-seperti ini aja. I’m not that important to this world. Tapi aku bersyukur karena Tuhan masih memberikanku kesempatan untuk hidup dan selalu menyertaiku... dst.” Aku lupa sih sama kelanjutannya, cuma aku terkesima aja bahkan di ultahnya, anak yang super jahil itu tak lupa mengucap syukur pada Tuhan di hadapan semua orang yg merayakan, membuatku juga ikut merenung untuk penyertaan Tuhan dalam hidupku.
Dan yang ketiga ini, si jahil itu kembali datang untuk memberikanku nasihat sbg seorang teman. Saat itu aku sedang galau kenapa aku selalu tidak damai kalau melihat pacarku bermain bersama wanita lain padahal aku super percaya sama dia, cuma ga damai aja. Nikel pun menasihati supaya aku menikmati apa yang ada sekarang, dan jangan memikirkan yang akan terjadi nanti. Nikmati aja setiap waktu bersama dengan pasangan, kalau seandainya pasangan kedapatan selingkuh atau bosan atau hal lainnya, setidaknya kita sudah pernah memiliki kenangan yang indah bersamanya. Kekhawatiran hanya membuat kita tidak pernah punya kesempatan untuk bahagia. Nikel pun menceritakan pengalamannya bersama dengan mantannya yang sangat indah, walau akhirnya mantannya tidak berjodoh dengannya tapi dia tidak pernah membuang waktunya untuk mengisi pikirannya dengan hal-hal buruk yang belum tentu terjadi.
Makasih ya Nikel. Kalau kamu baca ini, kamu harus tau betapa aku sangat menganggumimu. Kamu yang walaupun sangat nakal, kadang gajelas (aku juga sih) tetapi Tuhan sungguh memakai kamu untuk membukakan pikiran buat orang-orang di sekitarmu. Semoga kamu tetap menjadi Nikel yang seperti ini yah, Nikel yang ceria, Nikel yang penuh dengan inspirasi dan Nikel yang bakal langgeng sampe tua sama abang kesayangan di Papua :D
With love,
Hana
1 note
·
View note
Text
Kepribadian vs Karakter
Hai. Happy Sunday yah semuanya. Hari ini walau belum gereja karena harus memenuhi panggilan main bersama teman penuh prospek, tapi aku mau sharingin empat tokoh Alkitab terbaikku selain Yesus, yaitu Petrus, Paulus, Timotius & Abraham. Aku belajar dari kepribadian mereka yg sangat berbeda dan belajar bagaimana Tuhan memakai mereka dalam ketidaklayakan mereka. Petrus, salah satu murid kesayangan Yesus, adalah seorang anak dengan kepribadian yg sgt ekstrovert. Kalau dilihat dari beberapa perikop Alkitab, Petrus adalah salah satu murid yg suka pamer skill, sok ide, caper luar biasa, tapi pengecut juga. Beberapa contoh kasusnya, saat Yesus dimuliakan di atas gunung, Yesus terlihat bercahaya dan sedang bercakap-cakap dengan Elia & Musa. Di tengah kekhusyukkan peristiwa itu, di kala murid-murid Yesus yang lain sedang takjub, Petrus tetiba ngomong, kira-kira seperti ini "Tuhan, jika Engkau mau, akan kudirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Elia & satu lagi untuk Musa." Hedeeuh, lumayan bad timing ya sob capernya. Selain itu ketika Yesus berkata dengan serius kepada murid-muridNya kalau sebentar lagi Dia akan disalib. Petrus kembali sok keren dgn bilang "Sekali-kali hal itu tidak akan terjadi padaMu." Petrus terlihat tidak mendengarkan rencana Tuhan tapi hanya impulsif saat berkata-kata. Dan yang terakhir (p.s: I'm really sorry to tell about Petrus more often than others yaah, krn baru baca ttg Petrus aja sih wkwk) ketika Yesus bertanya tiga kali kepada Petrus apakah Petrus mengasihi Yesus, Petrus dengan penuh keyakinan mengatakan iya dan di akhir Petrus sempat kecewa krn Yesus tidak mempercayainya krn bertanya lebih dari sekali. Tetapi ternyata Petrus menyangkal Yesus sbg gurunya saat Yesus disalib tiga kali sebelum ayam berkokok, tepat seperti dugaan Yesus. Nah itulah Petrus.
Yg kedua Paulus, Dia memiliki kepribadian yang sangat kaku, Dia adalah penganut agama Yahudi garis keras, kira-kira seperti ini gambarannya secara keseluruhan; Filipi 3:5-6 (TB) disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. Yak Paulus adalah orang yang sangat radikal, kaku, keras, disiplin dsb.
Yg ketiga Timotius, murid Paulus, dia adalah seorang introvert. Dilihat dari surat Paulus kepada Timotius (aku lupa ayatnya krn it has been a long long long time since I never read Bible intentionally), Timotius sedang menderita sakit lambung, Dia masih sangat muda sehingga tidak punya pengalaman dan dia tidak PD dengan semua hal itu. Yap, Timotius, I'm your team. I see your character in me! High five :*
Yg terakhir Abraham, kalau tokoh ini menurutku sangat visioner, tapi terlalu yakin dgn jalan yg dia pilih sehingga dia tidak mengetahui maksud Tuhan. Aku mendengar kisah Abraham di friday fellowship di kantorku. Kejadian 12:1-2 (TB) Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat." Daan, He took God's word seriously without asking Him more. Dalam setiap perjalanan Abraham, dia tetap memegang perkataan itu. Suatu ketika Abraham sudah berada di Kanaan, negeri yang sebenarnya dijanjikan Tuhan, tapi belum dibilangin krn Abraham ga nanya juga. Kanaan saat itu dilanda kelaparan. Abraham yang memegang teguh janji Tuhan pun mikir ga mungkin dia kelaperan, karena dia akan jadi bangsa yang besar. Akhirnya dia keluar dari Kanaan dan berlabuh di Mesir karena di situ banyak makanan. Di Mesir pun dia mendapat cobaan, petinggi2 di Mesir naksir sama istri Abraham, si Sarai karena perangainya yang sangat cantik. Abraham pun inget janji Tuhan kalau dia akan menjadi bangsa yang besar, kalau dia bilang Sarai istrinya, pastilah dia akan dibunuh. Oleh karena itu Abraham mengatakan kalau Sarai adiknya, demi memegang janji Tuhan. Benarkah seperti itu? Kalian tahu, krn kesembronoan Abraham, Sarai pun diperkosa oleh mereka semua :(
Mereka berempat penuh dengan dosa, kelemahan dan ketidaklayakan. Tapi Tuhan datang kepada mereka, mengampuninya dan memanggilnya untuk kembali. Saat Petrus menyangkal tiga kali, sebelumnya Yesus sudah memprediksi kalo itu akan terjadi, Petrus pun diubahkan oleh peristiwa itu. Setelah kebangkitan Kristus, Petrus terus berperan sebagai nabi yang totalitas, mengabarkan kabar baik, menyembuhkan yg sakit dll. Paulus yang tadinya penganiaya jemaat krn ketaatannya pada hukum taurat, namun setelah Tuhan bertemu dengannya di Damsyik, Paulus pun berubah menjadi sangat radikal. bahkan hingga di penjara demi mewartakan kabar baik. Timotius pun setelah dikuatkan oleh Paulus, ikut berperan sangat baik utk menjadi pengikut Paulus. Dan setelah Abraham berbohong ttg Sarai, Allah menyelamatkannya. Setelah itu Abraham dinobatkan jadi Bapa orang beriman. Dia berdamai dengan Lot masalah pertanahan, dia juga rela Ishak anaknya dijadikan kurban karena perintah Allah.
Teringat dengan berbagai macam jenis manusia di dunia ini, keras, baperan, suka caper, kaku dll Aku jadi belajar kalau bukan kepribadian yang penting, tapi bagaimana kita mau menyesuaikan kepribadian kita untuk memiliki karakter Yesus. Beberapa malam terakhir ini, aku sempat mengeluh kenapa aku harus terlahir sangat sensitif, baperan, minderan dll, tapi cara Tuhan memakai keempat tokoh itu menguatkanku untuk tetap bersyukur dgn kepribadianku itu dan tetap melangkah ke depan for the Glory of God.
0 notes
Text
The power of essence
Today, I accompanied my friend to buy perfumes. The seller offered me a cherry essence. Suddenly, I feel extremely gloomy. When I was a college student I always use Dove Strawberry, and it had same aroma like that perfume. So, the smell of that perfume was really powerful, I remembered my college life. I remembered the moment when I was studying together with my friend, the moment when my favourite lecturer, Mr. B praised me and put some hopes in me. I also thank God for His plan on me when I was in college. People said I am full of lucky but the truth is I am just blessed. I often cried to You for my weakness and You just come strengthen me and gave me some unexpected achievement. I was survived only because of You.
However, nowadays, I feel so weak. My past just made me feel so boohoo. I lost my confidence to face this competitive life. I am jealous to the success story of my friends, I am jealous to people who has a clear passion & objective. I don't have any clue about my specific talent, the Grace given by God. I don't know my desire, my market place. Sometimes, I wish I could see Jesus directly as in New Testament to follow Him everywhere so that I will always be on His track; try to be a good disciple. huhu
God, I know that sky is not always blue and the sun doesn't always shine, and I am not always success in my life. But, God please give me strength to continue my journey as You are with me and I am with You. Amin
p.s: I thanked Lord for this sweet essence and for all beautiful memories.
0 notes
Text
Racetho
Today I met him twice, I lost my confidence, because my hair is so messy :( Firstly, I met him on My Boss Farewell. He looked so handsome taking some foods in several plates. He came to me and had some chit-chats together. I am really mad on him because he promised me not to see me because of my unperfect condition. He just answered me “It was just unplanned”; but actually I want to listen such a sweet talk from his mouth. I want to be answered “Why so shy? You’re always beautiful and you will always be my girl, even your hair is so messy, you’re still my best, no one can take your position in my heart” #halusithikndakedan
Second, I met him on a training called “WM Benchmark”. He was typing on his laptop and looked very serious. He even didn’t realized about my coming. Am I not really precious to him? :” Perharps, he just had such an important task to do. I was just grumbling, no offense kok :p
Sorry for this feed, I just want to write something on my tumblr but dont have any idea, but since I was thinking about him then I tried to make some tumblr about him :p Sorry for spamming your feed yah. Just wait for my review about sacred marriage, I will tell you after I read some books about that topic :DD Daaaaah :DD Let’s continue your job yes. Don’t forget to spread out the blessings! GBU {}
0 notes
Text
Sex itu endah
Lagi bertanya-tanya banget tentang beberapa hal, secara khusus tentang pandangan mengenai seks. Buku Eka Kurniawan yang berjudul Cantik Itu Luka banyak membahas tentang begitu mudahnya para pria mengejar selangkangan betina; dan begitu mudahnya pria & wanita untuk melepaskan keperawanannya demi sarana pemuasan diri. Yang aku tahu menurut apa yang diajarkan kitab suci, seks adalah anugerah terindah dari Tuhan yang akan datang sesuai dengan waktuNya. Seks adalah sarana penyatuan dua insan manusia, seperti yang tertulis dalam Kejadian 2:24b “keduanya menjadi satu daging” atau bahasa Ibraninya yang dikenal dengan istilah “echad”. Menjadi satu daging menurutku seperti menciptakan manusia baru hasil penyatuan dua gender untuk mengerjakan suatu misi bersama yang sudah Tuhan tempatkan untuk keduanya. Seks adalah hadiah dari Tuhan, tetapi seks bukan segalanya.
Realita dunia sungguh berbeda, dunia sungguh keras. Tuhan menaruh nafsu pada setiap manusia, tetapi manusia sulit untuk mengendalikannya. Memang aku tidak bermaksud munafik, aku pun kadang punya nafsu yang ingin terpenuhi. Alkitab bilang persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Dan kalimat ini cukup membantuku untuk berjuang tidak menjadi sama dengan dunia ini. Sebenernya masih pengen bahas ini lebih lanjut, tapi aku masih kopong babget tentang topik ini. Jadi stay tune yah, aku bakal kasi insight mudah-mudahan bisa menguatkan kita memiliki cara pandang yang benar akan seks. Tunggu aku yah! hehehe
0 notes
Text
Grateful
Tulisan ini aku persembahkan buat Ed Sheeran (sebenernya buat semuanya yg baca sih :p) dengan lagu kesukaanku saat ini “What Do I Know”. Aku suka sekali dengan alunan musiknya yang sungguh bersemangat untuk memulai hari. Kalau ga salah mengartikan sih intinya dunia sekarang semakin maju & kompetitif tapi Ed Sheeran tidak ambil pusing, dia memilih untuk tetap berkarya melalui talentanya sekarang ini yaitu bermusik. “We could change this whole world with a piano, add a bass, some guitar, grab a beat, and away we go” begitulah salah satu cuplikan liriknya, you should check it by yourself guys. Ed juga melihat setiap orang memiliki kehidupannya masing-masing, berjuang dengan caranya masing-masing, tetapi satu hal yang penting adalah “Love could change the world in a moment”. Okay, here my grateful story yah:
Hari ini aku bangun tepat pukul 07.00, membaca Alkitab 3 pasal (Matius 4-6) agar Bible Tracking ku terisi (p.s: Thanks to you yun, my sis who always encourage me to be better!), memulai hari dengan berdoa mengucap syukur utk hari ini, bersiap-siap, dan berangkat ke kantor. Fyi, Uber lagi promo 30x perjalanan, aku nyengir sepanjang perjalanan melihat ongkosku yang cuma 4000 (biasanya 10k), kemudian lanjut naik commuter. Di commuter aku membuka novel Eka Kurniawan “Cantik itu Luka”, buku yang sempat aku baca dulu kala tapi aku tak paham karena aku sudah lupa tentang masa penjajahan Indonesia, sehingga sering ketinggalan saat membaca. Tetapi kabar baiknya adalah, kali ini aku paham membacanya (yeay). Persiapan CPNS-ku sangat membantuku memahami karangan Eka Kurniawan ini, seperti perjanjian Kalijati, KMB, KNIL, NICA, Daidanco, Sudancho,dll (p.s: Thanks CPNS, ternyata persiapan CPNS ku tidak pernah sia-sia :p)
Saat sampai di Stasiun UI, aku bertemu dengan Dwi, teman kantorku yang sudah jarang bertemu. Aku ngbrol asik dengannya terkait apa aktivitasnya selama weekend, senang sekali mendengar ceritanya dan keceriaannya yang memberikanku semangat lebih untuk menjalani kerjaku hari ini. Saat sampai di Stasiun Cawang, Dwi mengajariku bagaimana secara optimal aku harus memesan Uber agar mereka bisa datang sesuai dengan waktu yang kuinginkan. Dan tepat sekali, caranya membuatku cepat mendapatkan Uber. Kemudian aku berpisah sejenak dengan Dwi utk melanjutkan perjalanan dengan Uber,tapi Driver Uber-ku tidak tahu letak kantorku dan memintaku mengarahkan jalan, aku agak panik karena buta arah, tetapi kulihat Dwi juga sudah mendapatkan Uber dan ku menyarankan Driver Uberku untuk mengikuti motor Dwi (p.s: Thanks to Dwi for being optimal & always become my hero ever!)
Akhirnya sampai di Kantor, senang sekali melangkah ke lantai 24, melihat Bosku Mba Eka belum datang, dan aku datang lebih dulu :D Sangat semangat rasanya memulai pekerjaan hari ini dan sudah penasaran tentang apa yang kan terjadi hari ini. Thank you untuk segala unsur yang dikirim Tuhan pagi ini; lagu Ed Sheeran, Matius 4-6, Yuni, tes CPNS, Dwi, Driver Uber, dan Mba Eka :) Semoga aku bukan hanya sebagai penikmat, tetapi bisa juga dipakai Tuhan untuk mendatangkan sukacita bagi orang-orang di sekitarku :)
Semangat bekerjaa yah semuanya, buat kamu yang sekarang sedang sibuk di depan laptop, atau sedang berjuang di tengah badai, atau sedang memeriksa bangunan di teriknya matahari, atau sedang presentasi penting di depan para pejabat. Aku akan terus berdoa untuk kalian semua, supaya kita semua bisa menikmati hidup ini dan merasakan kasih Tuhan dalam setiap perjalanan kita.Dadaaah :))
1 note
·
View note
Text
Boundaries.
Sedang bingung dengan boundaries. When is enough is enough? Menyatakan kebenaran atau tidak menghakimi. Tegas atau memaafkan. Konsekuensi atau pengampunan. Sebagai golongan darah A, kaum plegmatis, milineal KW, belajar dalam aturan ‘segala sesuatu harus bisa diukur’, aku sendiri penganut aliran hitam/putih, satu atau nol, panas atau dingin, tidak ada suam-suam kuku, tidak ada pecahan, dan tidak ada abu-abu. Tetapi dalam menjalani hidup ini, sulit sekali untuk memutuskan/ menilai sesuatu secara presisi, subjektivitas & preferensi tiap-tiap orang sering berbeda. Win-win solution sering menjadi cara terbijak untuk menyelesaikan suatu masalah. Saat nonton film Wonder, juga ada kutipan “When given the choice between being right or being kind, choose kind” - RJ Palacio
Tapi bagaimana menurut kacamata Ilahi? Kapan menyatakan kebenaran dan kapan mengasihi? Kapan harus memaafkan kapan harus menghukum?
Sepertinya aku terlalu banyak membaca tetapi sedikit berkontemplasi, terlalu banyak meminta kepada Tuhan tetapi lupa untuk hening sejenak, mendengarkan suara Tuhan. Kiranya semakin hari aku semakin mendekat padaMu dan melalui perjalanan hidupku, aku semakin diberikan hikmat untuk menentukan apa yang berkenan padaMu. Amin
0 notes
Text
Ahok cerai
Pagi ini aku tidak bisa tidur, kira-kira pukul 01.00 dini hari, tiba-tiba di group WA ada seseorang yang mengabarkan Ahok membuat gugatan cerai. Reaksi pertamaku membaca itu adalah tidak percaya, tapi karena media yang menyampaikan adalah media terpercaya, aku mulai merasa sangat kosong, entah mengapa.
Ahok, adalah satu-satunya tokoh idolaku saat menjadi first jobber, karena aku jarang menonton film, membaca buku, atau kegiatan lain yang membuatku bisa meng-explore tokoh-tokoh idola lain. Aku masih ingat, bagaimana ketika mengikuti tes kerja di suatu perusahaan Jepang, tes itu meminta peserta untuk membuat essay tentang tokoh idola peserta. Tanpa ragu, aku menceritakan bagaimana aku mengidolakan Ahok. Tidak banyak yang kutahu tentang beliau, tetapi sedikit yang kutahu pun ternyata sudah bisa menjadi satu lembar A4 dan membawaku bekerja di perusahaan Jepang itu. Aku mengidolakan bagaimana dia yang memiliki kesungguhan hati dalam mengemban pekerjaannya. Beliau yang sangat detail, sangat menjunjung tinggi kebenaran, sangat disiplin, dan juga terlebih sangat suka melayani rakyat. Mungkin kata “sangat” terkesan berlebihan, tapi ini yang kurasakan, mungkin banyak tokoh-tokoh serupa, tapi bagiku perbuatannya sungguh luar biasa. Aku bahkan sering berdoa, supaya aku punya hati seperti Pak Ahok, aku berdoa supaya aku bisa menjadi Ahok yang lain dimana pun aku berada.
Namun kisah PilGub DKI 2017 yang mengantarkan Ahok ke penjara, membuatku sangat patah hati. Aku sedih se-sedih-sedihnya, satu-satunya tokoh idolaku itu pun seperti kehilangan sosok kepahlawanan-nya. Walau banyak yang kontra, tapi aku pun melihat bagaimana silent majority mendukung Beliau dengan penuh totalitas. Ribuan lilin terpancar untuk mengumandangkan kedamaian di beberapa belahan Indonesia. Namun, walaupun sempat terkesima, tapi aku tetap merasa pedih, karena atraksi itu tidak mengubahkan sehastapun dalam perjalanan Beliau.
Kabar terbaru ini yang membuat hatiku semakin terkoyak. Ahok mengajukan gugatan cerai. Semua media memang sudah confirm kalau itu berita sungguhan, tapi hati kecilku ini masih berharap ini cuma hoax, atau aku hanya sedang terlalu asyik masuk ke alam mimpi. Aku rasanya sedih sekali, tidak kusangka beberapa peristiwa berat menimpa Beliau secara beruntun. Aku tidak tahu apa yang ada di pikiran Ahok saat ini, aku seperti merasakan beban berat yang sedang dipikul Beliau saat ini.
Aku yakin Beliau masih sangat mencintai Bu Vero. Aku juga yakin Ahok sangat mencintai keluarganya, beberapa orang berpendapat Beliau bercerai demi kebaikan, Beliau tidak ingin keluarganya ikut terlibat dalam kehidupannya yang sangat rumit. Kalau memang seperti itu, aku sebenernya agak merasa kecewa dengan idolaku itu. Berdasarkan hal yang kuyakini, keluarga dipersatukan untuk mengerjakan suatu misi bersama yang sudah disiapkan Tuhan. Adam diberikan Hawa untuk menolongnya merawat Taman Eden. Orang tua Nick Vujicic, seorang anak yang tidak memiliki lengan & tungkai, tetap berjuang untuk merawat Nick karena itu bagian dari perjuangan keluarganya. Aku jadi berharap idolaku tidak memilih jalan perceraian dalam menyelesaikan pergumulannya. Maafkan aku karena terlalu menghakimi Ahok dengan masalah ini, aku hanya terlalu mengidolakannya, sehingga tidak mentolerir kesalahannya :( Yap, aku terlalu mengidolakan manusia. Aku baru sadar, Ahok juga manusia yang punya keterbatasan. Lagipula, memang kita tidak sepantasnya terlalu mengidolakan manusia, sehingga ketika manusia itu mengecewakan, kita akan sadar bahwa hanya Tuhanlah yang tidak pernah mengecewakan, sehingga segala kemuliaan hanya untuk Tuhan.
Sebuah opini seniorku, yang barusan aku baca, juga cukup menyadarkanku. Ahok adalah milik publik (at least selama menjabat Gurbernur), sementara anak-anaknya dirawat oleh Bu Vero. Waktu Ahok banyak terkuras untuk warga Jakarta dan minim untuk keluarga. Aku baru sadar bahwa sebagai manusia yang punya keterbatasan dan memikul beban yang berat, wajar kalau hal itu terjadi. Sekarang aku belajar untuk menerima segala keputusan Ahok, aku berdoa Pak Ahok dapat tetap kuat melewati pergumulan keluarganya di tengah kerumitan perjalanan hidupnya.
Yang akan kulakukan saat ini adalah tetap mendoakan Ahok dan keluarga dan juga semua orang yang sedang bergumul dengan masalah perceraian, semoga Tuhan senantiasa memberikan hikmat & kekuatan untuk dapat melewati masalah ini. Kiranya segala keputusan yang diambil adalah seturut dengan kehendakNya saja, Amin.
0 notes