Nikmati kesendirianmu, sampai nanti ada yang bersyukur bisa memilikimu.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Kalau nanti waktunya sudah tiba,
Nanti, ketika langit memanggilku, aku harap kamu dan jajaran orang terkasihku tetap tersenyum di hadapan rumah terakhirku. Untuk ibu, gak papa kalau aku mendahuluimu, karena aku gak akan pernah sanggup jika kau yang lebih dulu, jadi hiduplah untuk nyawa kakak dan ayah, ya. Untuk sahabatku, tolong beri senyum terakhir kalian di hadapanku, tetaplah menjadi orang hebat walau pelukku gak akan bisa menjangkau kalian. Dan untuk kamu, tetap hidup sebagaimana mestinya ya. Temukan sosok indah lainnya, gambar lukisan barumu. Tapi, tolong duduk sedikit lebih lama dibanding lainnya, ya? Izinkan aku mendengar ceritamu lebih panjang kali ini.
0 notes
Text
Masih menginjakkan kaki di muka bumi. Sampai hari ini, tidak ada yang berubah dengan duniaku. Masih sama dengan diriku yang menyerah menghadapi bumi dan seisinya, yang putus asa dengan seluruh harap, yang semakin kehabisan daya untuk bisa berdiri tegap lagi. Teruntuk diri, maafkan aku yang selalu menyerah. Maafkan aku yang selalu merasa sepi. Maafkan aku yang selalu berusaha kuat seolah hidup sedang baik-baik saja. kupikir, aku akan mampu membawa pulang rumah lama yang terlepas dari pelukan diri. Ternyata, tenagaku tak sebanyak milyaran nyawa manusia yang memilih tetap hidup diambang batas kekuatan nyawanya. Usahaku tidak cukup besar, sebesar cita dan mimpi mereka yang mempunyai kehidupan cerah. Aku lelah. Tidak sanggup lagi untuk menampung air mata yang sudah tertahan semasa hidupku. Aku tak mengerti, akan selanjutnya yang akan kuhadapi. Aku tidak tahu, pilihan apa yang akan aku pilih setelah ini. Ada yang membuat aku tetap bernafas di bumi. Tetapi tidak ada yang boleh tahu jikalau bukan 'keabadian' yang akan kupilih nantinya.
0 notes
Text
Masih namamu.
Selepas hari itu, aku tidak lagi menyukai juga membenci langit malam. Rasanya tak lagi sama. Langitnya sepi, tapi pikiranku selalu berisik. Rasa sepi selalu datang, tapi entah kenapa akhir-akhir ini aku kembali mengingat namamu, dirimu. Namamu yang sudah lama tak kulihat, dirimu yang sudah lama sekali kulupakan. Siapa sangka? Kini nama itu teringat lagi. Rasanya ingin menyapamu kembali, menanyakan bagaimana kabarmu saat ini? Bukan karena aku masih mengharapkanmu, tapi karena untuk melepas rindu semata. Dulu aku berhasil melewati semuanya sendirian, melewati rasa sepi, rasa rindu, rasa sendu juga benci. Aku menemukan orang baru, Jung. Tapi entah kenapa, rasanya masih kesepian. Entah karena dia yang tidak mengerti atau aku yang terlalu egois untuk bisa dimengerti oleh dia bahwa aku tidak suka ditinggal rasa kesepian. Entahlah Jung, semunya terasa membingungkan. Aku bingung akan perasaanku saat ini, akan rinduku saat ini padamu. Aku tahu, aku mengalami ini semua secara sadar. Dan aku juga tahu, rinduku padamu saat ini bukan atas dasar diriku. Tapi karena aku merasa sepi dengan orang baru yang membuatku teringat padamu dan menjadikan dirimu dengan orang baru ini perbandingan dalam diriku. Bahwa ternyata, namamu masih menjadi pemenang di kala rasa sepi itu datang menghampiri. Menjadi penenang di kala riuh kepala datang menghampiri. Masih namamu, dan akan tetap namamu yang selalu aku cari dan rindukan kala langit berubah warna menjadi warna hitam, kala ramai di hatiku menjadi sepi dan tidak terarah.
3 notes
·
View notes
Text
I missed that feeling. The feeling that has long faded and then disappeared. That feeling, the feeling when I still loved you.
1 note
·
View note
Text
Aku ingin seikhlas langit ketika ia menjadikan udara dingin hanya untuk melahirkan embun tanpa harus diketahui daun yang jatuh cinta kepadanya.
Aku ingin seikhlas langit saat awan gelap menurunkan hujan tanpa menjanjikan pelanginya datang, bumi menerimanya dengan lapang.
Aku ingin seikhlas langit kala ia tetap mempersembahkan indahnya semburat senja sekalipun malam perlahan mengusir cahayanya.
Aku ingin lebih ikhlas dari langit ketika ia mampu menerima apapun ketentuan Tuhan, tanpa perlu banyak bertanya.
1 note
·
View note
Text
Terkadang, cinta menjadikanku keras kepala. Membuatku terlihat egois karena tidak ingin membagi hati dengan yang lain. Karena cinta pula, aku tuli atas kebohonganmu, buta atas kesalahanmu, mengabaikan kebaikan dan penghiburan orang lain. Aku bisu, mulutku bungkam, lidahku kelu. Apalah aku, yang tak mampu mengucap kata 'pergi' kepada sosok yang jahat sepertimu. Dari ribuan mulut yang bilang aku bodoh, aku tidak peduli dan masih percaya bahwa keras kepalaku ini adalah ketulusan.
0 notes
Text
Patah hati lagi?
Kamu tahu dimana letak kesalahanmu?
Kesalahanmu, barangkali, karena begitu mudah menaruh harapan besar pada seseorang.
Padahal kamu tahu bahwa manusia itu sumber kecewa.
0 nota
1 note
·
View note
Text
August;
Pada akhirnya, kita dipertemukan kembali oleh sebuah perpisahan
Perpisahan yang selama ini kita tunda
Perpisahan yang selama ini kita tunggu-tunggu
Karena kita begitu menikmati lukanya
Hari ini,
Kita telah sampai pada ujung perjalanan
Perjalanan terbaik untuk kisah yang pernah ada
Perjalanan panjang yang akhirnya memberi kami pemahaman
Memberi banyak pelajaran tentang menerima kepergian
Tidak ada lagi paksaan untuk mempertahankan
Tidak ada lagi alasan untuk tidak mengakhiri
Meski hati tidak mau menerima,
Meski diri berpura-pura tidak tahu
Nayatanya, perjalanan kita telah usai
Kisah kita pun telah tuntas
Kita telah sampai pada batas akhir
Di kehidupan selanjutnya,
Akan ada yang lebih membahagiakan dari sebelumnya
Kisah kehidupan kita masing-masing
Perjalanan yang mendewasakan diri
Berdamai dengan keadaan yang sulit diterima
Beriringan dengan langkah dan waktu yang berjalan
1 note
·
View note
Text
A boring night
I went out with my friends
I partied and drank three bottles
Oh, it's good enough to forget you
But, this doesn't last long
I lay my body on the bed
Starting to close my eyes
and listen to the Spotify playlist that you have given
Oh, this feels so good
One song plays
Ah, why am I crying?
Damn, I miss spending the night with you
What should I do now?
Do I have to contact you?
Does not seem,
Ex-lovers, we're quite strangers now
But I still keep all the letters from you
One letter read
A letter containing a farewell speech
I'm not crying
But, why am I angry?
Damn, I remember that moment back
and I, lost control of myself
Darling, why does it have to be this painful to forget you?
Do you know? This is very torturous and hurts me
Tonight,
I just want you to come
Even if only briefly
At least, tonight I don't have to miss you.
-kelabu-
3 notes
·
View notes