fathinjh

[fathinjh]

﷽

Aku tidak sebaik yang kau ucapkan, tapi aku juga tidak seburuk apa yang terlintas di dalam hatimu.

- Ali bin Abi Thalib

Namanya manusia, tdk ada sempurnanya.

Pun sama seperti yg skrg menulis ini. Masih banyak kurang yg hrs diperbaiki. Tdk sedikit kejadian dr masa lalu yg ingin diulang kembali utk diperbaiki. Tapi, apalah daya, waktu jg terus berjalan.

Maaf yaa temaans, kalo kt org mah "baru pertama kali idup di bumi", jd memang masih harus banyak2 belajaar.

Terkadang kejadian tdk menyenangkan itu terjadi tanpa rencana, terjadi begitu saja. Mungkin krn nafsu diri yg lebih kuat (?)

Yg bisa diusahakan skrg ya berusha utk tdk mengulangi hal yg sama, memperbaiki apa yg bisa diperbaiki. Belajar dr masa lalu, taapi bukan berarti terus mengenang masa lalu juga sih :"

Oleh karena itu, mohon doa baiknya selalu temaans, mohon remindernya sll utk sosok fathin yg lebih baik.

Terima kaasih yaa utk jiwa2 baik yg sll mengingatkan, memaafkan, dan menerima fathin, doa terbaik sll utk kaliaan 🫶

[fathinjh]

﷽

Dulu, waktu kita pertama belajar sepeda, kita ngrasa takut nggasi?

Yaaa pasti (biasanyaa).

Karena bersepeda adalah hal baru untuk kita. Kita belum pernah mencoba itu sebelumnya. Atau karena bayang2 negatif yg lebih dulu menghantui.

Semua awal memang akan beri banyak kekhawatiran. Taapi, setelah dijalani, ternyata seru juga kan? Bahkan sampai ketagihan buat sepedaan terus (?) Meskipun dlm prosesnya mungkin berkali-kali jatuh.

Yaa sama seperti hidup.

Hal baru itu layak untuk dicoba. Banyak hal di bumi ini yang belum kita ketahui. Sayang kalau kesempatan itu dilewati.

Lagi pula bumi kan diciptakan Allah untuk kita jelajahi. Entah apa yang akan kita hadapi nantinya. Tapi coba jalani dulu ajaa, nanti juga terlewati. Bahkan seringkali membekas, sebagai kesan yg membahagiakan.

Bukankah, setiap perjalanan akan memiliki akhir? Layaknya semua yang dimulai juga berujung dengan selesai?

Semoga akhir itu adalah akhir seperti yg selalu ada dlm doa kita. Akhir terbaik menurut-Nya.

Jangan lupa untuk beri kebahagiaan pada setiap proses yg kalian jalani ya temanns 🥺

[fathinjh]

﷽

Dalam perjalanan penyelesaian tugas akhir kuliahku, salah satu pelajaran yang dapat kuambil ialah bahwa kita harus senantiasa berpikir positif. Kenapa? Karena diri kita dikendalikan oleh pikiran kita sendiri.

Temen-temen pasti paham bagaimana berlikunya kehidupan mahasiswa tingkat akhir itu. Di momen ini pasti sulit untuk berpikir jernih. Banyak kejadian yg buat kita kesel, karena hal biasa kadang jd lebih sensitif di masa² ini (ya nggasii??!!). Memang tidak mudah, tapi percaya deh, kalo kita mencoba untuk mencari hikmah dr kejadian yang kita alami kita akan lebih enjoy dan menikmati masa² itu karena kita hanya akan lebih terfokus pada hikmah atau sisi positifnya.

Daan temen² pasti ngga asing dg bahasan bahwa di masa² skripsi itu kita bener² sendiri. Mmm 🤔, emang bener??.

Jujur, sesekali aku ngrasain hal yg sama si. Tapi, kalo dipikir² lagi, sebenernya kita ngga bener² sendiri kok. Kalo yg aku rasain ya, saat aku merasa bahwa aku sendirian, itu justru buat aku makin banyak overthinking sehingga berdampak ke progressku sendiri. Dan Allah sadarin aku bahwa ada loh pihak² yang mendukung aku. Ada Allah swt yg akan senantiasa menemani hamba-Nya, ada juga keluarga, serta teman dan sahabat yang ternyata mereka itu jg dukung aku lohh, alhamdulilah..

Dengan yakinnya kita bahwa kita memiliki support system yg bersedia untuk selalu membantu dan mendukung kita kapan pun, kita jauh lebih happy dan semangatt, sehingga tugas akhir kita nanti akan makin cepat selesai juga dan kita menikmati proses itu, InsyaAllah.

Jadi, jangan pernah merasa sendiri yaaa, bahkan kalaupun seluruh dunia ninggalin kalian, Allah swt akan masih ada bersama kalian kokk 🥹 Ini juga berlaku di setiap masa² sulit yang kalian alami, jadiii KALIAN HARUS SEMANGATTT DAN JANLUP BERDOAA!!!!

Jazakumullah khayr 🙏

[fathinjh]

﷽

Apa yang kalian rasakan saat melihat orang baik??

Perasaan yang sama pasti kalian rasakan saat melihat orang yang bijaksana, orang yang berilmu, dan orang yang rajin beribadah bukan?

Pasti rasanya damai, tenang, dan menyenangkan. Hati rasanya ingin terus berucap "Maa syaa Allah"

Orang-orang seperti mereka pasti hanya memiliki niat dan pikiran yang baik dalam diri mereka. Mereka juga tegas terhadap benar dan salah, ataupun baik dan buruk. Mereka tidak mengharapkan penghargaan dari manusia, melainkan hanya untuk Tuhannya.

Ternyata benar ya, saat seseorang melakukan segalanya bukan untuk manusia, hanya untuk Tuhannya, mereka pasti akan lebih bahagia. Pandangan mereka bukan hanya tentang dunia, tetapi juga akhirat.

Maka benar adanya, bahwa bahagia adalah kata yang tak cukup untuk mewakili segenap kebaikan.

[fathinjh]

﷽

Semakin dewasa semakin banyak dan semakin rumit juga pertanyaan yang akan timbul. Tentang apa yang akan terjadi ke depannya. Bahkan, sekadar apa yang akan terjadi di besok hari atau beberapa jam kemudian.

Misterinya masa depan emang sering bikin kita overthinking, takut, dan menaruh banyak kekhawatiran.

Tapi justru, dengan misterinya masa depan, kita akan semakin menghargai apa yang ada, juga menikmati apa yang terjadi. Yang menjadi bahan untuk bisa diceritakan ke anak cucu.

Rentetan kisah itulah yang akan selalu kita kenang, tempat di mana kita banyak belajar dan bertumbuh. Tempat di mana kita akan melakukan perjalanan panjang, yang mana akan menentukan di dermaga mana kita akan berlabuh. Perjalanan yang setiap detik dan jengkalnya memberikan banyak hikmah dan pelajaran.

Hingga hanya rasa syukur saja yang berhak kita ucapkan, alhamdulillah.

Semoga Allah senantiasa menemani kita dalam setiap detik dan jengkal perjalanan kehidupan kita, hingga tibalah kita di dermaga akhir yang semua hamba inginkan, di sisi Allah S.W.T.

Aamiin aamiin ya Rabb...

[fathinjh]

﷽

"Ribuan malam aku gambarkan. Melukis hati yang penuh harap. Tentang suatu peristiwa. Anganku berdesir menyebut-Mu"

-SIGMA, Melukis Hati-

Pikiran kita, mungkin sedang berkecamuk. Hati kita, mungkin sedang gundah. Jiwa kita, mungkin sedang lelah. Harapan, mungkin rasanya sudah di ambang jatuh, pupus, dan menghilang. Diri rasanya sudah enggan bertemu banyak orang.

Wajar merasakan itu, kita juga manusia. Rasa-rasanya, mungkin hanya menyerah pilihan yang tersisa. Padahal, menyerah adalah pilihan untuk orang yang ingin lari dari masalah.

Kita itu sering lupa. Bahwa kita punya tempat untuk kembali. Tempat adanya berbagai solusi permasalahan, di mana kita bisa merasakan kedamaian. Menenangkan pikiran, hati, dan jiwa kita. Juga menjunjung kembali harapan yang hampir pupus.

Allah S.W.T.

Seringkali, ketenangan itu menghilang karena jauhnya kita pada Yang Maha Kuasa. Mungkin kita terlalu mengejar dunia. Kita terlalu memikirkan hal-hal di luar kemampuan kita. Kita mungkin sudah terlalu jauh dr Tuhan kita, sehingga perasaan tenang juga turut menghilang.

Padahal, selalu ada tempat untuk kita berharap dan bersandar. Maka, saat diri sedang kacau, dekatkan seluruh diri kita kepada Allah, hati, jiwa, pikiran, juga raga kita. Sandarkan segala harapan hanya kepada-Nya. Pulanglah. Tasbihkan nama-nama dan kalimat-kalimat indah-Nya yang menenangkan. Dan lihat, keajaiban dan kebesaran apa yang akan terjadi.

InsyaAllah.

[fathinjh]

MAKIN KE SINI

Bismillah,

Semakin bertambahnya umur, semakin banyak waktu di dunia yang sudah dihabiskan, juga semakin jauhnya perjalanan yang sudah dilalui, alhamdulillah semakin banyak pula pelajaran baru yang didapatkan. Baik itu pelajaran yang menyenangkan, yang membuat hati berbunga-bunga, yang membuat marah, sebal, yang menaikkan darah, yang mematahkan hati, yang membuat mata harus meneteskan kekayaan airnya, yaaa bervariasi intinya.

Dari sini, jadi banyak belajaar, tentang bagaimana bersikap, bertutur kata, berperilaku, sertaa yang ngga kalah penting juga belajar memahami orang lain. Karena adanya perbedaan lingkungan dan lantar belakang berakibat pada timbulnya kesenjangan dan perbedaan, yang mana berdampak juga pada perbedaan cara bersikap, bertutur kata, dan berperilaku. Maka dari itu, di sini kita tahu juga pentingnya ber-tabayyun. Kita tidak boleh gegabah dalam bersikap terhadap orang lain. Kita juga tidak boleh langsung percaya atas apa yang kita lihat ataupun kita dengar.

Semoga di setiap fase kehidupan kita semua, selalu Allah kuatkan juga Allah temani yaaa, aamiin. Selalu Allah kelilingi dengan orang-orang baik, Allah ringankan kita untuk memaafkan, Allah luaskan sabarnya, Allah mudahkan kita untuk selalu bersyukur atas apapun, Allah bimbing dalam setiap pengambilan keputusan kita, serta senantiasa Allah bantu agar keikhlasan selalu kita amalkan.

Capek ya, tapi yaa namanya juga dunia.

Sulit ya memang. Tapi nggapapa, namanya juga belajar.

Bismillah.

[fathinjh]

﷽

Tidak semua hal yang kita inginkan bisa kita dapatkan, meskipun sudah berusaha. Di sini, kita belajar makna sabar, ikhlas, dan tawakal.

Bahwasannya, sekuat apapun kita berusaha, jika Allah tidak berkehendak, ya tidak akan terjadi.

Sudah sadarkah kita bahwa Dia adalah Dzat Yang Maha Kuasa?

Melihat hamparan keindahan semesta yang luar biasa dengan detailnya masing-masing, sudah sadarkah kita bahwa Dia adalah Dzat Yang Maha Besar dan Dzat Yang Maha Agung?

Semakin tampak bukan bahwa diri ini sangatlah lemah dan kecil?

Meski kita sudah menyadari ini, tetap saja sombong masih mendarah daging.

Sebenarnya, apa yang patut kita sombongkan dalam hidup ini? Bukankah semua yang ada adalah miliknya Allah S.W.T.?

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu."

(Q.S. At-Thalaq: 12)

[fathinjh]

﷽

Waktu akan terus berjalan. Seperti kata pepatah,

"Waktu adalah sesuatu yang paling berharga untuk dimiliki, namun juga sesuatu yang paling mudah untuk disia-siakan."

Ya, betul. Kita tidak akan memiliki waktu sebanyak dulu untuk terus selalu ada. Bahkan, tidak lagi ada di satu circle yang sama sehingga sulit untuk bertemu. Semoga, meski jarang bertemu dan berbagi cerita, doa-doa baik selalu dipanjatkan satu sama lain. Semoga ikatan silaturahmi yang ada tetap terjaga.

Dengan dijaganya silaturahmi, ukhuwah islamiyah akan terbentuk kuat dan indahnya kebersamaan dengan dasar iman dan takwa dapat kita rasakan.

Namun, mampukah kita senantiasa menjaga keindahan itu?

Silaturahmi terbaik di dunia, ialah silaturahmi yang mana akan mengantarkan kita untuk selalu dekat pada kebaikan akhirat orang-orang di dalam nya. Sehingga kelak, saat kita sudah tidak lagi ada di dunia, semoga semua teman-teman kita yang membersamai akan dengan mudahnya mendoakan kebaikan untuk akhirat kita.

Teruntuk semua yang membaca pesan ini, bila kabar kematianku sampai pada kalian. Semoga doa-doa baik senantiasa kalian langitkan untukku. Semoga kalian adalah yang menutup rapat aib-aibku. Dan dengan kebesaran hati kalian, bersedia memaafkan semua kesalahanku. Aamiin.

[fathinjh]

﷽

Tentang "Orang Baik"

Dunia ialah tempatnya lelah, kadang sampai ingin menyerah saking lelahnya. Maka, kita perlu orang-orang baik nan kuat yang mau membersamai kita. Ya Rabb, izinkan Fathin untuk selalu dibersamai oleh orang-orang baik.

Teruntuk semua orang-orang baik yang selalu ada, maaf dan terima kasih Fathin sampaikan. Walau masih banyak kurang dan salah dalam diri Fathin, masih seringkali membuat kalian kesal, bahkan tak jarang menyakiti hati kalian. Kalian masih bersedia untuk membersamai. Jangan ragu dan bosan menjadi alarm pengingat kebaikan untuk Fathin, ya. Semoga ke depannya Fathin bisa lebih baik lagi, aamiin.

Kita belajar bareng-bareng ya, untuk jadi sosok yang lebih baik 🫂

[fathinjh]

﷽

Seperti kata pepatah,

"Dunia akan mempertemukan kita dengan hal-hal yang kita cari. Maka, carilah hal yang baik. Agar kita dipertemukan dengan yang baik pula. "

Semangat menebar kebaikan temen-temen, semangat berproses dan berprogres \(^^)/

[fathinjh]

﷽

Tentang "PASRAH"

Begitu sulitnya melupakan masa lalu.

Jika teringat, ingin sekali kembali ke masa itu. Memperbaiki semua kesalahan yang dilakukan juga lebih memaksimalkan usaha meraih cita yang ingin dicapai.

Tapi, itu sudah terlambat.

Kenapa waktu tidak bisa terulang?

Padahal, sangat mudah bagi Allah untuk melakukannya. Tapi, memikirkan itu, menyadarkan diri. Bahwa, bahkan tidak satu pun ada mukjizat nabi yang diberikan-Nya untuk bisa kembali ke masa lampau dan memperbaiki hal yang harus diperbaiki.

Sedikit hikmah yang bisa kita ambil yaitu agar kita bisa belajar bersyukur dan bertawakal. Agar kita sadar bahwa waktu itu sangat berharga. Sayang, jika tidak memanfaatkannya dengan baik.

Tidak ingin menyesal, kan? Maka, hargai dan syukuri apa yang ada. Maksimalkan setiap usaha. Syukuri semua nikmat-Nya. Pertimbangkan lain halnya sebelum bertindak. Karena, saat semua sudah berlalu, saat habisnya semua kesempatan, kita hanya bisa pasrah akan takdir-Nya.

[fathinjh]

﷽

Tentang "MANUSIA" (lagi)

Pada dasarnya, manusia suka berpetualang. Fitrahnya saja, manusia memiliki banyak sendi yang memudahkan mereka untuk bergerak. Pada dasarnya, manusia adalah pembelajar. Fitrahnya saja, manusia diberi kemampuan untuk berpikir. Contoh nyatanya, ada pada nenek moyang kita yang diceritakan dalam sejarah pergi ke tepian semesta dan mengarungi samudra untuk menemukan dunia baru. Mengolah kemampuan berpikir mereka juga menciptakan benda-benda tertentu sehingga dapat bertahan hidup. Mereka berani keluar dari zona nyamannya untuk menemukan dunia baru. Mereka berani untuk bermimpi dan berjuang. Karena, itulah manusia.

Maka, jangan pernah takut untuk bercita-cita dan bermimpi. Karena kita bagian dari manusia yang Allah percaya untuk menjadi khalifah di bumi ini. Setiap manusia dilahirkan sebagai seorang pemenang dan pejuang. Tapi, jangan lupa juga untuk kenali diri juga pahami apa sebenarnya tujuan kita hidup dan apa yang ingin kita capai.

[fathinjh]

﷽

Tentang "PERJALANAN"

Ibarat ingin pergi ke suatu tempat. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, bukan? Sama halnya dengan hidup.

Kita perlu memiliki niat, bekal, tujuan, peta, serta kendaraan yang akan digunakan agar sampailah kita ke tempat tujuan dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Persiapan sebelum perjalanan ini perlu dilakukan secara matang, bukan sekadar berjalan menyusuri jalan tanpa arah, tanpa pegangan, atau bahkan tanpa tujuan.

Kita perlu memiliki tujuan, agar kita tahu kadar serta apa saja yang diperlukan untuk dapat sampai ke tujuan yang ingin kita capai. Kita perlu pegangan, pedoman, atau prinsip selama perjalanannya, agar kita tidak terombang-ambing pada ombak godaan yang ada, agar kita tidak berbelok atau bahkan berbalik arah, agar kita tetap berada di jalur yang memang seharusnya. Jalur yang benar, yang akan mengantarkan kita sampai pada titik akhir, tujuan di mana kita ingin sampai.

Bahkan, hal kecil pun perlu dipersiapkan. Karena nantinya, akan ada banyak sekali pilihan selama perjalannya. Akan ada banyak godaan yang menyapa. Akan ada banyak halang rintang yang datang. Selama perjalanannya, kita juga akan dihadapkan pada berbagai macam keadaan. Kita akan ada di berbagai titik kehidupan. Mudah ataupun sulit. Tapi yang harus dipercaya, bahwa kita punya Allah. Allah sudah berfirman bukan, dalam Q.S. Al-Insyirah ayat 5-6, bahwa sesungguhnya, bersama kesulitan itu akan ada kemudahan. Allah juga sudah menjamin akan menolong hamba-Nya yang bertakwa dan bertawakal. Kita sudah dijamin oleh Allah, maka sayang kalau kita harus ragu atau takut untuk melangkah. Lebih sayang lagi kalau kita memilih menyerah.

Hal-hal dan kejadian seperti itulah tadi yang akan membentuk kita menjadi manusia seperti apa. Dan menjadi manusia yang akan mengambil tindakan apa dalam menghadapi situasi yang terjadi. Dan asyiknya, di sini kita diberi kebebasan, pilihan mana yang akan kita ambil. Hidup dan perjalanan seperti apa yang kita mau dan yang kita pilih.

Perlu disadari, bahwa pada dasarnya, hidup ini adalah perjalanan menuju Allah S.W.T.

Ada satu postingan instagram dari selebgram (?), Kak Atika Cahya, kalimatnya :

Dari sini, teringat juga kalimat dari Kak Khairun Rizki dalam suatu kegiatan dauroh,

"Pada hakikatnya, hidup kita ini adalah perjalanan menuju akhirat, dengan Al-Qur'an sebagai petunjuk."

Jadi, pilihan ada pada kita. Prinsip apa yang akan kita gunakan selama hidup? Dan apa tujuan hidup yang ingin kita capai?

[fathinjh]

﷽

Tentang "MASA DEPAN"

Sering kita dengar, kalimat bijak :

Berpikir akan masa depan yang samar, rasanya membuat hati dan pikiran semakin tidak tenang. Namun, biarlah semua teka-teki dan pertanyaan yang ada cukup menjadi urusan Tuhan. Tugas kita hanya mengusahakan yang terbaik. Letakkan kepercayaan penuh kepada-Nya. Percaya. Kita berada di dalam alur cerita Pemilik skenario terbaik.

Ya, benar adanya. Percaya sepenuhnya. Udah. Semua akan berada di jalan yang seharusnya. Yang terbaik untuk kita. Bagi-Nya.

Masa depan dan rezekinya manusia adalah urusan Allah, Tuhan Yang Maha Agung, Maha Besar, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segalanya. Kita tidak perlu ikut campur. Terkadang, jalan yang dipilih oleh Allah memang di luar nalar dan membuat kita terkagum. Saat kita khawatir ke depannya akan seperti apa, itu berarti kita sudah meragukan kekuasaan dan kebesaran Allah, astaghfirullah. Jangan sampai ya temen-temenn ... Kita belajar bareng-bareng ...

Sedikit cerita,

Pernah suatu waktu, belum lama ini, aku bener-bener ngerasa stuck akan suatu hal. Beberapa masalah datang bersamaan. Rasanya dah pengin banget nyerah, tuh. Karena bener-bener ngga tau harus ngapain. Tapi kembali lagi. Pikiran aku usahakan tetep ke arah yang positif, walaupun nggak gampang. Bener-bener aku pasrahin semuanya ke Allah. Di saat seperti ini, aku usahakan untuk mengurangi juga mengeluhnya. Cukup berdo'a dan minta solusi ke Allah, mohon kepada Allah agar Allah bimbing, arahkan, dan tunjukkan jalan keluarnya. Karena kita punya Allah. Yakin. Dan benar, ngga lama dari itu, Allah tunjukkan kebesarannya, satu per satu masalah terselesaikan, alhamdulillah. Dengan jalan yang memang bener-bener nggak pernah aku bayangkan atau pikirkan sebelumnya. MasyaAllah.

Ini baru satu cerita dari aku, belum cerita lainnya, juga cerita dari hamba Allah yang lain. Masih aja ragu sama Allah S.W.T ?? Banyak-banyak istighfar ya, termasuk aku, hehe

Allah berfirman :

"dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu."

(Q.S. At-Talaaq: 3)

[fathinjh]

﷽

Tentang "MANUSIA"

Namanya manusia. Banyak sekali hasrat dan keinginannya. Punya sifat dasar tamak. Obsesi, menjadi bagian dari karakternya. Kalau tidak dikendalikan, ya bisa berdampak buruk untuk masa depannya sendiri. Tidak hanya untuk diri sendiri, bahkan juga bisa berdampak pada lingkungannya.

Terdapat sebuah hadist yang menerangkan bahwa,

"Jika seandainya anak adam memiliki satu lembah emas, niscaya akan memiliki lembah emas kedua, seandainya memiliki lembah emas kedua ia ingin lembah emas yang ketiga. Batu puas anak adam bila sudah masuk ke dalam tanah dan allah akan menerima taubat orang yang mau kembali kepadaNya.”

(HR. Bukhari Muslim)

Dari hadist itu, kita paham, manusia memang tidak akan ada puasnya. Terlebih, masalah dunia. Ngga akan ada habisnya. Semuanya berlomba-lomba untuk meraih kesenangan di dunia, apalagi kekayaan. Eh, ngga semua sih, ada sebagian manusia yang pada akhirnya memilih untuk senantiasa hidup dengan rasa syukur, masyaAllah. Semoga kita menjadi salah satu dari sebagian manusia itu ya, aamiin. Btw, ngeri kaan, kalau baca atau dengar berita tentang kejadian yang harus memakan korban hanya untuk kepentingan dunia. Na'udzubillah. Semoga kita dan orang-orang yang kita sayangi diberi perlindungan oleh Allah S.W.T dari perasaan, perbuatan, dan kejadian seperti itu ya, aamiin.

Jika hidup ini dipenuhi dengan syukur, damai bukan rasanya? Karena syukur itu berarti kita menerima dengan senang hati dan penuh keikhlasan atas semua yang Allah berikan. Tanpa mengeluh, ya. Bukan lagi fatamorgana dunia yang dikejar, tapi ridanya Allah. Karena mereka yang bersyukur tahu dan paham, bahwa yang membedakan derajat seorang hamba di mata Allah adalah ketakwaannya, bukan kekayaan, pangkat/jabatan, apalagi kecantikan/ketampanan rupa. Jadi, tingkatan hasrat yang mereka miliki untuk meraih kesenangan dunia sudah berbeda dengan orang biasa. Karena kalau tujuan hidupnya sudah satu, yaitu hanya untuk Allah, maka fatamorgana dunia udah nggaada artinya lagi.

Ada satu nasihat dari orang bijak, bahwa kita ngga harus punya semuanya untuk hidup di dunia. Tapi, pastikan kita punya takwa untuk kembali ke hadapan Allah S.W.T. 🥺

Jadi, jangan lupa berusaha untuk selalu bersyukur yaa temanss ...

InsyaAllah, semakin kita bersyukur, akan semakin Allah tambahkan nikmat untuk kita, aamiin ✨