farahnhd
65 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
farahnhd · 2 years ago
Text
Akhir tahun, perasaan yang menahun.
Rembulan bilang, segala sedih dan amarah yang sulit diterjemahkan itu karena aku terus saja mempertanyakan segalanya.
Padahal aku hanya harus menerima; seapaadanya, seluas-luasnya.
Maka aku memilih untuk meniadakan segala bentuk yang membuat dadaku berjelaga.
Aku tidak lagi menaruh dendam, menyimpan amarah, atau berjibaku dengan kesedihan yang berlarat-larat hingga banyak sekali sumpah serapah hasrat di jiwa.
Aku juga tidak lagi merapalkan doa-doa magis atau diam-diam memupuk harapan yang jelas-jelas sudah tak bertuan.
Aku mengikhlaskan cerita ini, tenggelam dalam cinta, dan beranjak dewasa.
Berkantong-kantong resah dan murka adalah hasil dari mereplika hati sendiri, maaf sudah sekeras ini.
Bahagia yang kuukir dan kasih yang bersumpah akan menyayangi hingga akhir melebur bersama penyesalan yang tak begitu mahir.
Ternyata aku belum bisa memenuhi janji, ternyata kita tidak ada di depan melainkan mimpi-mimpi yang masih sudi jadi akhir tujuan.
Seindah apapun kisah itu dimasa lalu, Ar-Rahman kabarkan ada kasih yang jauh lebih indah dari sepotong senja selagi bersama.
Sesedih apapun kita pada tiap-tiap luka, kehilangan akan melebur menjadi kehadiran yang tidak akan termakan usia.
Rasanya klise setelah perjalanan panjang ini harus diakhiri tanpa kalimat perpisahan dan saling menjauhi diri sampai benar-benar hilang.
Mulanya hari tanpamu berat dan sulit untuk kulalui, namun bersamamu membuatku tak mampu berdiri hingga terus mengingat tiap-tiap duri.
Tuhan Maha Pemaaf tapi manusia punya kapasitas. Masalahnya, ini tentang siapa yang ingin kita maafkan sepanjang usia. Masalahnya, butuh seumur hidup bagiku sebab aku tak pernah lupa.
Jika dahulu hadirmu yang tenang mampu menghangatkan, sekarang giliranku untuk mengalamatkan pamit dengan baik dan penuh kasih meski sudah tak ada ruang untuk saling sayang.
Selamat menjalankan hidup dan berkembang sebagaimana mestinya, tuan di soedirman.
Oktober, bulan lahirmu; waktu tumbuh juga pada kesiapan dan kesediaanmu menyambut dewasa yang baru—selamat atas segala pencapaianmu yang tak akan lagi mampir di telingaku.
Doa dan derita sudah tak lagi mampu menjemputmu kembali, kini kuserahkan segala tugas pada ikhlas dan bahagia untuk mengantarmu pergi.
0 notes
farahnhd · 2 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
What is love if not going to the museum with your lover?
286 notes · View notes
farahnhd · 2 years ago
Text
Aku tidak memastikan dirimu baik-baik saja setelah kita sudah tidak saling bicara.
Aku cuma ingin segala pencapaian, kebahagiaan, kesuksesan, atau bahkan kesedihanmu di masa mendatang tidak lagi sampai pada rumahku yang penuh dengan tenang.
Yang aku tau, takdir membawamu menjadi orang asing yang pernah berbagi kenang. Walaupun sebenarnya aku pernah mempunyai impian untuk menghabiskan malam, petang, menua, dan akhirnya berada pada satu liang yang sama.
Segala pelajaran yang saling dibagi, baik itu prinsip dan pengharapan sudah kutinggalkan. Janjiku, tidak akan pernah mengganggu. Pesanku, tidak perlu khawatir duniamu dan aku akan bertemu.
Bahagia sudah kau genggam, bukan?
Aku tidak lagi menunggu kepulangan dan senyum terbaik darimu seperti yang selama ini terjadi. Kemarin adalah terakhir aku berusaha untuk memperbaiki, ternyata fana juga dengan kerusakan yang dihadiahkan.
Bahagia yang kuukir dan kasih yang bersumpah akan menyayangi hingga akhir, tentu bertemu dengan terakhir. Ternyata aku belum bisa memenuhi janji, maka aku titip maafku kepada keluargamu. Maaf atas segala yang terjadi, terlebih Ibu. Harusnya aku mampir setelah mendapat toga, titip peluk hangat tubuhnya.
Mulai hari ini aku berkemas mengembalikan semua yang pernah kupinjam, maaf jika segalanya sudah tidak berwujud seperti sedia kala.
Semarah-marahnya aku padamu, aku tidak pernah merasa lega hingga akhirnya hari ini tiba. Celah memaafkanmu takkan lagi kubiarkan hidup walau secercah saja, aku akan sibuk memaknai hingga lupa mencari.
Mencari tau, apakah pantas untuk merasa segala kesedihan akibat satu nama sejak dulu.
0 notes
farahnhd · 2 years ago
Text
Malam ini aku larut dalam keterasingan, agaknya resah dan gelisah sudah selesai bercumbu dengan waktu.
Sedari bulan masih menemani petang, aku berkawan dengan sepi yang sengaja kuciptakan.
Selagi mentari menyinarkan hangatnya kepada bumi, aku dipertemukan oleh sunyi.
Tadinya aku berniat untuk sedikit membuka diri tapi aku kehilangan makna yang selama ini kucari.
Tadinya aku berniat untuk mengasihimu sampai mati tapi megasihimu membuatku semakin hidup.
Sebaik-baiknya keadaan ialah ketenangan,
namun ketenangan itu tidak kutemukan dalam keramaian.
Aku ingin berada di sisimu tanpa segala kemunafikan.
Tapi beberapa hal memaksaku untuk mangkir dari gelapnya ketiadaan,
dan separuh lainnya justru memulangkan.
Kabarmu di tiap media menjadi pertanda syukurnya aku sedikit keluar dari durjana.
Nyatanya genggaman rindu memaksaku untuk mengantarnya pulang tanpa meminta izin terlebih dahulu.
Baiknya, sebaik sebagaimana mestinya.
Samudera yang mengalamatkan ombak derita, tidak lagi membawa pada luka-luka.
Aku hanya ingin menelaah kapal itu, bahagia mengalun ke dermaga bernamakan kisahnya.
Maka jangan karam, sekalipun ombak besar menghantam.
Jangan hilang.
0 notes
farahnhd · 3 years ago
Text
Kehidupan yang sejati, selamat datang.
Pertama, aku mau marah.
Dunia memang menyebalkan, berapa kali aku menangis dan merasa kalau tubuhku terperangkap di wc yang sempit. Mengadu karena jalan hidup yang suka mengada-ada, kemudian sadar kalau masih ada pilihan untuk menjadi lapang dada. Semua hal tidak akan berhenti selagi masih disini, sebagai tanda kasih aku akan menerima dan membalut dengan cinta. Paling tidak kemerahan itu akan pelan-pelan luluh dengan tutur yang sebenarnya agak rapuh. Aku masih bisa melampiaskan segala kesah dengan air yang tumpah, barangkali segala gundah akan punah.
Kedua, aku mau minta maaf.
Terkadang aku merasa tidak cukup untuk diri sendiri padahal sudah dipenuhi dengan ingatan yang manis. Merasa sudah menjadi versi terbaik dari seorang gadis tapi agaknya masih bisa lebih jauh melangkah dari yang sudah terjadi. Maaf kalau-kalau menyebabkan lebam padahal sudah setiap malam berkontemplasi menyucikan penyakit hati. 
Lalu terima kasih.
Beberapa hal yang semula membuat sedih justru berubah menjadi lembar ujian untuk berlatih. Terima kasih untuk tetap tinggal dan tidak berubah menjadi diri lain yang kemungkinan akan menumbuhkan benci. Terima kasih sudah belajar walau terkadang hasil yang diberikan Bapak Guru harus remedial beberapa kali.
Agaknya satu persatu kesulitan dapat dilalui dengan senyuman, meski pada awalnya hanya ada segenggam ketakutan. Hidup yang penuh dengan tanda tanya ini, tidak akan mampu menjawab pertanyaan dalam pikiran hanya satu malam. Setiap hal yang sudah dilalui patut diberi perayaan, meski sekadar ucap atas diri karena sejujurnya—merupakan satu kebanggaan.
Setiap hal selalu punya tempat untuk dilampiaskan, beruntungnya kendali atas diri sudah perlahan dikuasai. Tetap dan terus belajar untuk mengasihi diri, mengasihi apa yang selama ini selalu terlewat dalam garis Illahi.
Selamat kembali pulang, semoga bekalnya sudah cukup untuk kembali melanjutkan perjalanan.
0 notes
farahnhd · 3 years ago
Text
Menenun Jarak, Ingatan.
Mungkin ada ratusan bahasa ulama yang akan kau sulit terjemahkan, Nak. Beberapa potongan kecil kisah hidup Ibu dan Bapak yang takkan mungkin dilupakan, tapi sengaja ditulis demikian agar tidak ada penambah-atau barangkali pengurangan akibat penuaan.
Sesungguhnya ada banyak sekali proses yang dilewati untuk membawamu melihat indahnya dunia ini. Beberapa nama hilir mudik hanya utuk membuat Ibu kembali pada nama dan kisah yang sama, laki-laki tangguh dan mau berusaha yang saat ini selalu kau kecup tangannya ketika berangkat sekolah. Sekarang kau boleh pandangi beliau dari kejauhan, tahu kan mengapa Ibu begitu menyayangi lelaki itu? Proses demi proses kami lalui bersama; mencari tahu apa itu arti hidup, kehidupan, dan penghidupan. Menelaah kisah yang pantas ditinggalkan dan dijadikan bekal untuk mendidikmu dimasa depan. Sebagai manusia—Ibu, Bapak, dan juga kamu diberikan kebebasan untuk berpikir, berpendapat, dan bertindak. Kaki kecilmu yang akan menuntun, bukan nasihat-nasihat Ibu sebelum kau tidur di malam hari; bukan juga petuah Bapak yang sembari menyesap kopi di pagi hari. Tentu kau boleh menapaki jalanmu sendiri, tapi sebagai manusia yang baik tentu kau mengetahui hidup selalu memberikan banyak pilihan. Sayangi tubuh, jiwa, dan diri karena hanya kaulah satu-satu empunya selain Illahi.
Semasa remaja Ibu dan Bapak menghabiskan waktu untuk mengenal dan mendalami ajaran agama, satu sama lain, dan diri sendiri. Pergi ke tempat yang tinggi hanya untuk merasa betapa kecilnya kita sebagai manusia. Menenun kenangan, karena hanya itulah yang abadi dalam pikiran. Pengambilan gambar mungkin beberapa akan terhapus karena penyimpanan, tulisan akan terhapus kalau-kalau tidak secara sengaja menuliskan kopiannya di beberapa laman, tapi tidak dengan ingatan. Ingatan akan selalu hadir ketika salah satu indera terpanggil. Ibu menyayangimu, Nak. Tumbuhlah dewasa dengan sehat dan bertanggungjawab. Jadilah bagian kecil yang akan kau banggakan dikemudian hari, bukan untuk memenuhi ambisi Ibu semasa kecil yang belum terpenuhi.
Bisakah kau menjaga dan membawa kepercayaan Ibu sejauh kakimu melangkah? Memutar, lurus, berbelok, atau bahkan harus dijemput pun Ibu akan siap untukmu setiap hari. Jaga diri, jaga hati, jaga janji.
Besok Ibu ceritakan lagi.
0 notes
farahnhd · 3 years ago
Text
Besok saat pertama kali membuka kedua mata dan bersyukur masih diberi karunia, bisakah kau melafalkan “aamiin” untukku? tidak perlu sekeras mungkin, boleh dalam hati— asal sepenuh hati.
0 notes
farahnhd · 3 years ago
Text
Seperti ombak yang datang dari laut atau keringat yang turun ke tubuh, ingatan adalah muasal semua kalimatku.
Semua yang hangat, manis, penuh debar dan riak, tangis dan isak—sedang kau adalah Ibu dari semua anak kalimatku tentang cinta dan bumi bagi sajak-sajak yang entah padi atau sekam ilalang.
0 notes
farahnhd · 3 years ago
Text
Mencintai makhluk merupakan bagian tak terpisahkan dari mencintai Tuhan.
0 notes
farahnhd · 3 years ago
Text
Begitu lucunya plot twist Tuhan, terkadang aku hanya ingin duduk diam lalu menertawakan dalam-dalam. Tempo hari menjadi pelarang dan penentang hingga menjadi pelopor nomor satu, namun hari ini justru jadi pelaku.
0 notes
farahnhd · 3 years ago
Text
Kepada sesak yang ia rajut dengan penuh tanda tanya, seribu laku tiada hentinya mengulas kisahkasih penuh suka.
Malam penuh dengan pengharapan, sedang pagi dipenuhi oleh jiwa-jiwa yang kasmaran.
Hatinya begitu mulia mempersiapkan segala yang direkayasa, bersamaan dengan kisah yang sengaja dicipta dalam siklus setan yang menggoda Adam dan Hawa.
Sementara dalam sudut yang jauh dalam jamah laku jalang, ringkihan tangis tiada terdengar kecuali di atas desit ranjang.
Hingga pagi yang dingin, ia menertawai kebodohan dan kemenangan yang diterpa riuhnya angin.
Wajah cantik dan lekuk yang tak-cukup-elok tidak membuatnya menjadi Mona Lisa, sedang da Vinci telah mengupayakannya menjadi suatu hal yang berharga.
0 notes
farahnhd · 4 years ago
Text
Surat Terbuka, bukan untuk siapa-siapa.
Perlu diketahui, ada batasan yang akan selalu menjadi pembatas—bagi Ia yang ingin lepas. Sayangku yang baik, yang selalu peduli terhadap apa-apa yang menjadi jalan hidupku ini; sesungguhnya aku tak sudi kalau-kalau kau berekspetasi tinggi. Aku tak pernah memintamu untuk menjadi sosok serba tahu yang sebenarnya tak pernah paham seluk beluk hidupku. Yang masanya sudah berlalu tapi selalu mencoba untuk kelam seperti dahulu. Iya, perlu kau ketahui masa dimana masih ada kita ialah kelam tanpa adanya pengawasan. Aku keliru sayangku, menganggapmu sebagaimana perempuan yang aku percaya dengan segenap jiwa. Baiklah, tidak perlu adanya kata maaf karena tidak ada yang salah dan dipermasalahkan dalam situasi ini. Untuk segala yang tertahan, demi Tuhan aku sudah berusaha untuk menurunkan. Sayangku yang baik, sejatinya perjalanan hidup masih sangat panjang dan jangan lagi membuat si beruang putih itu bangkit dan siap menerkam. Lembaran abu itu sudah tertumpuk di sana bersamaan dengan hal-hal yang tidak pernah kuduga. Sebaiknya kau berkemas, karena sudah berarti sudah. Karena pernah bukan berarti tak akan berpisah. Kemarin, hari ini, dan bahkan hari-hari berikutnya aku akan selalu bahagia tanpa percakapan najismu, tanpa adanya sesal dan kesal di hatiku. Maka lepas aku dan jangan menyusup—bahkan bagian tersempit dalam hidupku. Aku punya ruang sendiri yang tidak sudi untuk kau jamah. Bahkan untuk sekadar sapa-sapa tai anjing, iya sudahlah. Ini bukan ungkapan dendam, sungguh sayang bukan—justru ini segala hal yang sebenarnya ingin aku ucapkan di depan wajahmu yang gelam namun kau selalu banyak alasan jika tak ada dia yang kau inginkan.
Salam, semoga selalu dalam lindungan Tuhan.
0 notes
farahnhd · 4 years ago
Text
Nak, sebelum kau mampu melihat dan membaca dunia dengan mahir; kusemogakan bekalmu telah cukup untuk membuat segala tafsir.
Pagi ini Ibu mendoakanmu, semoga kelak kau tumbuh menjadi imam. Atau barangkali jika ternyata perempuan, pada masamu nanti ajaran Islam selalu yang kau nomorsatukan.
Sebagaimana yang kau ketahui dan pelajari, dunia bukan satu-satunya tempat yang akan kau pijaki. Maka sadarlah akan hal yang belum dan akan kau ketahui.
Jika kelak rasa ingin tahumu jauh lebih besar dari rasa percayamu, ingatlah selalu bahwa sekecil apapun itu karena Allah selalu melindungimu.
Ketahuilah, Ibu tidak akan banyak menuntut. Cukup jalankan hidup sebagaimana mestinya, kerjakan apa-apa yang menjadi kewajiban dan jauhkan dirimu dari larangan. Sertai pula tunduk dan takut agar kau tidak dirundung kemelut berkepanjangan.
Ibu hanya ingin kau pulang pada hakikat kehidupan, jangan terlalu jauh berjarak dari apa-apa yang diharuskan ya sayang. Berjaraklah dengan pikiran negatif yang kelak akan menyulitkan. Ibu berpesan.
Anakku, kelak jika kau merasa malu untuk mengeluhkan kesahmu; sejadah yang kau lipat bersama tumpukan pakaian akan selalu memberi kehangatan. Ibu tidak berlagak menjadi seorang ustadzah namun dalam dirinya tidak tahu arah. Percayalah semua porsi diperuntukkan bagi mereka yang berserah.
Saat ini usia Ibu dua puluh tahun, tidak menyangka beberapa tahun kemudian kau lahir sebagai penyejuk embun. Barangkali nanti kau menemukan tulisan ini, entah mana yang paling pantas; ucapan selamat telah berjuang atau hebat telah menjalani kehidupan—yang jelas doa-doa baik selalu disemogakan.
Masa lalu ‘kan selalu menjadi pelajaran bagi tiap kehidupan. Percayalah, banyak persimpangan yang Ibu lalui untuk setidaknya menulis hal kecil ini dengan kasih sayang. Untuk segala hal yang telah terjadi, Ibu bersyukur kau lahir di dunia ini dan menjadi penerang dalam kegelapan.
Maka mendewasa dan berhati-hatilah dalam melangkah anakku. Bukan Ibu yang mengawasimu, tapi Dia Yang Maha Tau.
0 notes
farahnhd · 4 years ago
Text
Dunia telah menyiapkan satu meja dua kursi untuk kita agar saling bercengkrama. Kita tergerak oleh waktu dan rasa ingin tahu. Aku dan kamu bertemu diantara waktu, saat hati, jiwa, dan raga sedang rahayu.
Tuhan menaruh banyak senggang agar aku dan kamu dapat saling berterus terang. Memberi banyak jalan yang lapang agar kita dapat saling pandang.
Aku dan kamu rupanya juga manusia yang banyak berupaya, aku sebut namamu disela-sela doa sementara kamu menguatkan hati, jiwa, dan raga. Minta semua dimudahkan, minta semua terselesaikan, minta semua dapat membahagiakan, dan yang paling penting saling membawa pada kebaikan.
Aku harap tak hanya dunia yang memberi hidangan untuk kita, karena bagaimanapun juga ruang dan juga cinta, serta waktu untuk bercerita akan ada tahapan lainnya.
Tentang hingar-bingar kota dan kefanaannya, atau sejuknya udara dingin desa dengan kesederhanaannya, tentang doa-doa dan harapan yang kita buat seadanya.
1 note · View note
farahnhd · 4 years ago
Text
yang dirintih tak lagi terasa,
tenangmu seakan buatnya binasa.
hadirmu mengajarkan syukur,
bahagia yang kurasa makin lebur.
0 notes
farahnhd · 4 years ago
Text
Jika engkau terproyeksi di dalam sana, biarlah dadaku tak lagi berjelaga dan gemuruh, tetapi syahdu bagai langit pagi sehabis hujan.
Biarlah aku berbahagia dengan melibatkanmu dalam tiap langkahnya.
0 notes
farahnhd · 4 years ago
Text
Tergambar jelas di sudut, menahun sudah rupa-rupa yang begitu berisik di kepala. Konon, dalam hidup akan dipertemukan dengan masa yang menarik dua titik temu secara bersama.
Aku tengah berlagak menjadi orang yang separuh dewasa, iya—usia. Anak kemarin sore dariku pernah bermimpi mahligai bagi siapa-siapa yang kucinta; orang tua, kakak, kekasih, dan teman semasa duka supaya makmur serempak.
Sebagian lain, kira-kira dua pertiga tugasnya hanya berpikir tanpa usaha. Atau barangkali sudah berusaha tapi iring-iringan dengan keluh yang tabur dalam perjalanan tidak merata.
Doa-doa selalu kulangitkan pada Yang Kuasa agar setidaknya namaku senantiasa lahir dalam pengulangan. Siapa tahu ketidaktahuan mentah-mentah yang kupunya akan dijawab dengan kemenangan.
Aku mulai memikirkan hidup semenjak pertanyaanku memusar dalam kepulan tak bermuara. Sebenarnya, sejak lama. Tapi sebenarnya lagi, kali ini segalanya kian tak berjarak. Aku mulai menimbang-nimbang bagaimana kupu-kupu akan terbang dalam dua belas bulan kedepan.
Aku akan menjadi nahkoda dalam kapal tak bernama. Jelas abu-abu akan selalu ada dan aku bangga si percaya yang menempati posisi pertama. Untuk mimpiku semasa remaja, aku masih dan akan selalu menggenggamnya hingga benar-benar lahir dalam wujud ijaba yang sempurna.
0 notes