faizalfina
Zuns Bercerita
4 posts
as a human i wanna be better person 
Don't wanna be here? Send us removal request.
faizalfina · 3 years ago
Text
Ujung Rasa
    Waktu terasa begitu cepat, mendesak diriku yang belum siap dengan paragraf-paragraf langkah kedepan. Aku seperti dikejar oleh 'mereka' yang tanpa ingin tahu dan mengerti isi dari tiap halamanku. Aku sedang berusaha dengan versi terbaik dari diriku. Sekali lagi, ini dari aku untuk aku.
       Aku sangat dinamis dengan rasa yang setiap saat bisa berubah. Di pagi hari aku bisa begitu bahagia namun di malam hari aku bisa begitu sendu tak tentu arah. Lucu bukan... aku seperti kehilangan rasa di beberapa resep ceritaku. Aku akui , rasaku bukan hilang namun tertinggal. Rasa yang terbiasa aku cicipi beberapa tahun ke belakang kini dipaksa untuk ditinggalkan. Aku sudah berusaha, tapi tanganku tak cukup kuat untuk menahan. Aku ingin tetap merasakan nikmatnya rasa favorite ku itu, tapi semesta sudah berbicara. Aku bisa apa?
       Berbicara tentang ikhlas, nyatanya sangat tidak mudah untuk bekerja sama dengannya.Karena ikhlas dimulai dengan rasa tersiksa,terpaksa, lalu kemudian terbiasa. Aku yang berfikir telah mampu ikhlas, ternyata aku belum mampu. Logikamu benar hanya saja semua akan kalah dengan perasaan yang ada di hatimu. Kamu bisa berencana dengan mudah namun nyatanya kamu masih sulit saat melewati proses tersebut. Tak masalah, ini fase yang memang harus kamu lalui.  Yang perlu kamu tahu, Illahi tak pernah salah memberi scene cerita kepadamu. Semua yang kamu rasa adalah tanggung jawabmu, kamu bisa memilih emosi dan rasa yang ingin kamu miliki. Jangan cemas ya...
       Jangan tanya keadaan, jangan tanya kenapa. Karena aku pun tak mampu menjawabnya dan terlebih lagi aku seperti tidak memiliki tanggung jawab penuh untuk menjawab pertanyaanmu. Cukup temani aku,dengarkan aku dan rangkul aku. Karena aku tahu, semua pada akhirnya akulah yang akan menjalankan tiap scene cerita dariNya. Jangan marah, ketika aku terus membicarakan bahkan mengulang inti paragraf yang seharusnya aku tinggalkan tadi. Itulah caraku ketika aku tak mampu menahannya.
       Menahan rasa memang bukan tugas baru untukku. Tugas baruku adalah meninggalkan rasa yang sedang tidak ingin aku lepas. Kadang lucu ya, dipaksa mengikuti arah dan tujuan namun ketika langkahku berlari mendekat semesta memaksa untuk berhenti. Entah memang kenyataan yang terlalu jahat atau aku yang belum mengerti maksut Illahi. Aku sadar hanya raga ku yang berjalan namun hati ku masih tertinggal. Raga seperti melangkah tanpa arah, entah benar atau salah. Aku hanya menikmati tiap cerita dalam scene takdirku. Entah ending scene takdir ku seperti apa, rasanya untuk saat ini aku tidak memiliki ekpekstasi apapun dan tidak berharap akan hal apapun. Namun, bodohnya aku masih berharap rasa itu tetap tinggal.
       Aku sering dihancurkan dengan ekspektasiku sendiri. Aku sering dikecewakan dengan harapanku sendiri. Akupun mulai bertanya, lalu untuk apa aku disini. Banyak pertanyaan yang pada akhirnya akulah penemu jawabannya. Aku terkejut dengan perubahan rasa yang di miliki. Pagi menjadikan ku bagai ratu dan malam merubahku menjadi sangat sendu. Lampu seakan padam di setiap malam, anganku tak pernah lepas oleh rasa itu. Akupun mulai bertanya, sedang apa dan kenapa seperti hanya aku yang melewati proses melelahkan ini.
       Pada akhirnya aku sadar ujung dari rasa bukanlah kepemilikan namun adalah keikhlasan. Bukan hal mudah memang, yang aku tahu cukup jangan memaksa diri ketika aku belum cukup mampu. Tak apa untuk sekarang seperti tak punya arah setidaknya tahu bagaimana aku dan diriku bekerja sama untuk menyembuhkan. Akulah penyembuh lukaku, akulah juga pemberi lukaku. Tidak apa bukan, ini scene takdirku jangan menyamakan denganmu. Aku percaya, kamu belum cukup mampu jika berada di titikku sekarang begitupun sebaliknya. Aku percaya kita semua terlahir memiliki makna yang berarti. Aku sudah cukup bahagia ketika langkahku, tanganku bahkan rangkulanku bisa menenangkan kalian yang ternyata membutuhkanku. Yah.. aku bahagia ketika diriku mampu bermanfaat untuk kamu. Sesederhana itu, aku menghibur dan berpaling dari lukaku sesaat. Terimakasih untuk itu....
       Menahan rasa sampai tidak semua orang tahu yang tahu debarannya hanyalah aku dan (Dia), bahkan menariknya aku selalu membawa perasaan itu kemanapun aku pergi namun tak satu orangpun yang tahu. Hebat bukan ......
           Memang aku kuat dan hebat, kamu juga. Jadi jangan terlalu keras ya, kita sama kok hanya saja proses dan jalannya memang beda. Aku butuh kamu begitupun sebaliknya. Terimakasih atas segala dukungannya. Ketika kakiku lemah aku butuh bantuan kakimu, ketika tanganku lelah aku butuh lenganmu dan ketika malam aku tak mampu menahan rasa cukup disampingkulah tanpa bertanya apapun. Aku akah melakukan hal sama ketika kamu berada diposisi sulit. Sekali lagi, aku terimakasih untuk semua hal baik di tiap scene ceritaku.
         Satu hal lagi yang aku pelajari saat ini adalah, ketika aku harus menjadikan diriku rumah untuk diriku sendiri. Tak munafik, memang selama ini aku telah menjadikan orang lain rumah bagiku. Namun, pada akhirnya yang aku tahu adalah sebaik-baiknya rumah adalah diri sendiri. Karena ketika semua meninggalkan yang tersisa hanyalah diri sendiri. ❤
Tumblr media
0 notes
faizalfina · 3 years ago
Text
Prolog Kehidupan
          Siang ini sangat terik, aku yang disibukkan dengan kegiatan palsuku untuk mencoba tak merasakan apa yang beberapa hari lalu kulalui. Sungguh, bahagia rasanya ditengah aku dan logika yang tak pernah menyatu dengan seirama, ternyata bisa membuat orang lain begitu bahagia karena aku. Yah... aku termakan bahasa anak muda sekarang yaitu 'insecure'.
        Dunia adalah tipu-tipu? jika itu ada dalam benakmu, maka tipulah dirimu sendiri. Kamu terlahir berharga, kamu terlahir sempurna hanya saja ditutupi oleh bayangan hitam yang tengah kau ciptakan sendiri. Langkahmu berharga bahkan banyak yang menginginkan langkah yang selama ini kau benci dan kau remehkan. Jahat sekali ya sepertinya pada diri sendiri.
     Melihat dunia seperti lelah bukan? entah dunia yang nyatanya membosankan ataukah anganmu yang sangat tidak masuk akal. Jangan terus menyalahkan dunia dimana kamu bisa hidup tenang dengan kenyamanan yang kau dapat.
       Love each other... satu hal yang sulit kita jumpai. Mencintai dan saling mengasihi, mendukung dan saling merangkul. Rasanya seperti hal tabu di masa kini, banyak topeng bahkan sandiwara di sekitarmu. Yin dan Yang, baik dan buruk semua pasti akan ada dalam lingkaranmu. Tak apa, buat diri senyaman mungkin.
       Insecure!! kembali ke topik awal. Apa sebegitu kecil lingkaran yang kamu punya? sebegitu takutkah kamu keluar dari lingkaran mu sekarang?. Its oke... jangan dipaksa, nalurimu tak pernah salah hanya saja kamu harus menerima bahwa telah dikuasai oleh angan dan bayang. Ingat satu hal, semua yang besar berawal dari yang kecil, bahkan kedewasaan kita pun berawal dari sifat kanak-kanakmu, bukan?. Hey.... kita sama, kamu bukan satu-satunya penghuni dunia yang harus berjumpa dengan hal tersebut.
     Bukan , kamu  jahat dengan dirimu sendiri. Memang ini fase yang tengah dan harus kamu lalui. Lingkunganmu harus memahaminya, langkahmu sudah sangat kuat untuk perubahan yang telah kamu buat selama ini. Tak apa, mereka menertawakanmu. Bukan itu kan akhir dan tujuan ceritamu?
     Prolog kehidupan mu begitu berharga untuk mereka yang memiliki paragraf minimalis di ceritanya. Paragraf ceritamu indah dan sangat komplek dengan cerita lucu penuh kenangan dibaliknya. Tak jarang bukan, ketika kamu membacanya senyuman hadir di wajahmu? Itu menandakan begitu berharga moment dan kenangan yang telah kau lewati. Lalu untuk apa kamu malu dengan prolog kehidupanmu?
        Trust adalah satu kata yang harus mulai kamu biasakan melangkah bersamanya . Percaya kepada jari jemarimu, percaya kepada keyakinan hatimu dan percaya kepada semua yang ada pada dirimu. Tidak masalah, jika kamu belum bisa percaya dengan penghuni lain. Bukan hal yang perlu kamu khawatirkan. Yang perlu kamu takutkan adalah ketika kamu telah kehilangan diri mu sendiri.
       Love your self... mulai sekarang lebih care dan aware kepada diri ya. Jangan melulu penghuni lain yang menjadi prioritas. Kamu baik sangat baik, lebih baik lagi ya untuk diri. Melihat dunia dengan luasnya keindahan dan pelajaran hidup.  Waktu mu masih banyak kok untuk diri, nikmatin dan luangkan ya. Jangan berekspektasi dengan dunia. Singkatnya, jangan mengejar dunia disaat langkahmu belum kuat untuk mengejarnya. Lalu kapan?
       Dunia fana memang nyata, jangan terjebak disana ya. Dunia memang terkadang jahat tapi memang itulah tugas sebenar-benarnya. Kamu cukup jangan masuk ke dunia yang membuat dirimu yang begitu baik menjadi berubah hingga bertopeng tebal tak dikenal. Topeng dan penghuni memang dua hal yang selalu bersama. Kamu pun pakai, hanya saja topeng mana yang akan kamu pilih itu menjadi tanggung jawabmu sendiri. Jadi, jangan menyalahkan atau meniru kemolekan topeng-topeng lainnya.
       Sekali lagi, kamu cantik kamu tampan, kamu sehat , kamu bahagia. Kamu penghuni yang sangat sabar kok. Sesekali marah gapapa ya, boleh 😉. Sesekali egois juga gapapa. Rasa yang kamu punya sepenuhnya hak milikmu, jadi jangan merasa kecil atas rasa yang sedang takut untuk kamu keluarkan. Pelan-pelan ya ❤❤❤
           Have a nice day ya... Jalani harimu dengan sorak kebahagiaan. Nikmati hari, jalani proses dan raih tujuan akhir cerita prologmu. Semangat orang-orang baik 😍
Tumblr media
1 note · View note
faizalfina · 3 years ago
Quote
Tuan dan puan, jangan berdusta
1 note · View note
faizalfina · 3 years ago
Text
Tuan dan Puan
        Hari demi hari terasa begitu melelahkan, dikejar oleh angan dan dihancurkan oleh ekspektasi. Mencoba terus menjalani hari tapi nyatanya gelasku kosong tanpa isi. Tuan dan puan, ternyata kami haus.
   Banyak yang menjerit karena lapar, banyak yang menangis karena kehilangan. Sudah rela ditertawakan oleh mereka karena telah memilih patuh dengan 'Tuan', namun nyatanya 'Tuan' berkhianat.
   Kami lelah, Kami lapar, Kami haus. Tapi tetap berjuang adalah pilihannya. Semua harus bertahan demi keluarga kecilnya masing-masing. Tak jarang egois pun menguasai diri demi mereka yang kami cintai.
   Kuasa Illahi begitu nyata sekarang, kami yang dulu hanya melihat dan menikmati kefanaan dunia, kini harus dipaksa dewasa oleh keadaan. Menarik namun melelahkan juga nyatanya.
   Kini kami percaya bahwa tangan Tuhan begitu nyata untuk dunia. Kecewa karena semua rencana gagal, bersedih karena kehilangan orang tercinta namun pada akhirnya dibalik semua itu bersyukur penutup rasanya. Alhamdulillah, ternyata kami kuat dari rasa takut itu.
    Pandemic...... semua berawal dari satu kata yang nyatanya membuat dunia berubah warna. Satu persatu akhirnya menyapa si pandemic tersebut. Tak jarang pula semua saling adu argumen, adu kekuatan bahkan saling menyalahkan.
      Dunia pun menjerit karena kemarahan sang penghuni. Sang penghuni yang belum mengerti kode dari illahi. Mereka dan kami masih egois dan saling serang di masa sekarang. Yah... wajar kami terlalu kaget menghadapi masa sekarang.
       Tuan dan puan, kami berharap padamu. Bantu dan tolong kami, illahi telah menugaskanmu untuk melewati masa ini. Jangan berkhianat sekali lagi, jangan bermain dibelakang kami. Kami tahu hanya saja sesekali berpura pura membiarkan permainanmu berjalan sesuai anganmu adalah pilihan terlelah kami.
       Tanah pun semakin sesak dan semakin sempit. Setiap detik harus bekerja untuk menutupi rakyat yang telah gugur di medan perang ini. Tangisan bapak petugas pun selalu menetes di tengah-tengah pekerjaannya. Menyedihkan sekali bumiku...
       Fikiran dan jiwa dipaksa kerja rodi untuk melewatinya, jangan mengeluh katanya. Tak apa, menangislah. Dunia perlu tahu bahwa kami sedang tidak baik-baik saja. Jangan ditahan, keluarkan emosi mu dengan tepat biarkan saja jiwamu bekerja. Ragamu sudah cukup lelah tapi jiwamu harus kuat demi mereka yang dicintai.
          Senyuman..... kami butuh itu. Jangan terus merasa ini beban, jangan terus merasa sendiri. Kami semua disini sama-sama melewatinya. Bahkan Tuan dan Puan yang terlihat baik-baik saja nyatanya mereka menangis di tengah tumpukan buku tugasnya. Yah..... dunia dan bumi memang tengah menangis.
           Berdamailah... itu langkah awal untuk jiwa penghuni dunia yang tengah merintih kesakitan. Kita sudah berusaha, jangan terus menyalahkan Tuan dan Puan yang sebenarnya juga korban. Berdamai dengan diri, berdamai dengan keadaan untuk kedamaian bumi kita.
           Semangat kita para pejuang. Jangan merasa semakin kecil karena keadaan, jangan merasa besar karena kekuasaan. Genggaman tangan yang sebenar-benarnya tengah kita butuhkan. Rindu suasana dulu, saat semua normal dan damai. Tujuan kita sama hanya saja banyak sekali 'mereka' yang cerdik dalam kesempatan.
           Berdoa... kembali ke point pertama bahwa ini adalah kode dari illahi. Datang dan memintalah kepadaNya, Dia rindu pada kami ternyata. Rindu tangisan kami, rindu curhatan kami dan sangat amat rindu kepada penghuni Dunia. Bagaimana bisa, terus acuh kepadaNya? merasa kuatkah kita?. Mulai sekarang, dekatkan jiwa dan hati kita ya. Jangan menutup mata berpura pura kuat yang nyatanya kita lemah tanpa Dia.
           Sekali lagi, coretan ini untuk penghuni Dunia dan seiisinya. Semoga kita bisa dan kuat melewati masa ini. Semoga kedamaian segera berkenan untuk menghampiri kita, semoga jiwa jiwa yang sedang diisi amarah bisa luluh dan diganti kebahagiaan, semoga pelajaran positif diraih saat sorak suara bahagia karena telah berhasil melewati masa ini juga didapat. Jangan lelah untuk terus melakukan kebaikan. Semangat ❤❤❤
2 notes · View notes