erizaihsani-blog

[erizaihsani-blog]

TERBATAS

[erizaihsani-blog]

How do you know when you lost someone’s heart?

If you really love them, you’ll know. -elwa

[erizaihsani-blog]

NAURA (FLOWERS AND FLYING) #2

Tidak hari ini. Tidak ada pesan dari Demas pagi ini. Tidak ada satu pun panggilan telfon dari Demas. Kekesalan Demas mungkin masih belum mereda, atau mungkin saja Demas belum bangun dari tidurnya. Aku mengurungkan diri untuk menghubungi Demas lebih dulu, aku tidak ingin mengganggunya sepagi ini. Menurutku tidak ada yang salah dari seorang pacar yang ingin terus larut dalam sambungan telfon. Terlebih aku dan Demas yang menjalani hubungan jarak jauh. Hanya melalui sambungan telfon aku dapat mendengar suara Demas, tahu bagaimana keadaannya dan harus puas dengan itu semua. Jarak jauh bukanlah masalah untuk kami berdua, kesibukan aku dan Demas sama-sama membuat kami tidak terlalu ambil pusing dengan pertemuan setiap sabtu malam seperti orang-orang lain. Meski terkadang merayakan hari-hari penting juga harus kami lewatkan begitu saja karena jadwal kerja Demas yang tidak dapat diganggu. Sebenarnya masalah selalu datang dari aku yang terkadang merengek untuk diperhatikan lebih, atau yang sering kali tidak mau mengerti kondisi Demas. Pekerjaan Demas yang melelahkan menuntutnya untuk langsung beristirahat ketika tiba di apartemen atau hotel. Meski aku tahu Demas sebisa mungkin meluangkan waktunya untuk menghubungi aku, meladeni ceritaku, menanggapi rengekkanku. "Pagi Ra." "Pagi bunda." "Selai cokelat atau kacang?" "Dua-duanya yaa bun." "Okay. Kamu tidur jam berapa semalam?" "Kenapa bun? Mata Naura yaa?" "Kamu ini jangan suka begadang dong Mba. Kasihan loh matanya, kelihatan lelah dan kurang tidur." Ucap bunda sembari mengolesi selai kacang ke rotiku. "Iyaa bunda." "Demas terbang kemana hari ini?" "Belum ada kabar bun." "Yasudah, habiskan dulu sarapannya." Bunda lalu menyerahkan piring dengan roti isi sebagai sarapanku. Tidak lupa senyum dan tatapan penuh tanda tanya itu ke arahku. Bunda selalu saja mengkhawatirkan aku secara berlebihan. Bahkan dengan dua kantung mata ini bunda bisa saja menghujani aku dengan ribuan pertanyaan. Namun satu hal yang tidak boleh dilakukan dimeja makan adalah membuat suasana menjadi tidak nyaman bukan?

[erizaihsani-blog]

NAURA (FLOWERS AND FLYING) #1

“Demas.” “Iyaa Ra?” “Demas.” “Iyaa ndoro putri.” “Demas.” “Awas yaa. Tidur gih udah malem loh.” “Hihi. Ngga mau ah, kan baru telfon.” “Sudah satu jam ndoro putri. Kamu besok juga harus kerja pagi. Nanti kesiangan gimana?” “Kan udah biasa. Hihi” “Dasar. Aku juga mau istirahat nih, besok pagi aku telfon kamu lagi yaa.” “Ngga mau Mas, aku mau telfon. Aku masih kangen.” “Jangan mulai deh.” Demas kesal. “Ya aku kan mau telfon Mas. Kamu juga dari tadi istirahat kan?” “Udahlah Ra. Aku capek.” Demas lalu mematikan telfonnya. Drama yang selalu terjadi saat kali aku dan Demas mengakhiri perbincangan kami di telfon. Aku yang selalu ingin Demas ada meski hanya lewat suara. Aku yang selalu ingin mendengar dan didengarkan oleh Demas. Aku yang merasa hariku lengkap ketika nama Demas muncul dilayar ponsel. Aku yang senyum-senyum sendiri ketika Demas mengirimi gambar makanan sebagai menu makan siang maupun makan malamnya. Sejauh ini sudah berapa banyak nama Demas yang aku sebutkan? Ya, hidupku seolah dipenuhi nama Demas. Perdebatan kami seperti malam ini membuat Demas kesal. Aku yang keras kepala karena mau Demas menuruti kemauanku juga sebenarnya mengerti bahwa tubuh juga memiliki hak untuk beristirahat. Perdebatan kami berdua selalu berakhir dengan ditutupnya telfon, drama tangisan air mata buaya dariku, atau kemarahan yang memuncak dari Demas. Melelahkan? Sangat. Padahal esok harinya ketika salah satu diantara kami berdua mau mengalah untuk mengirimi pesan terlebih dahulu dan meminta maaf, permasalahan akan selesai.

[erizaihsani-blog]

Jika kamu rindu. Datanglah kesini, ketempat pelarianku.

[erizaihsani-blog]

Sepenuh hatiku untukmu ayah.

[erizaihsani-blog]

Surat Untuk Andra

Andra, mungkin saat ini kamu sedang bertanya dan terus mempertanyakan ketidak hadiran pesan singkatku. Tidak, aku tidak pernah menghilang. Jika kamu bertanya kenapa pandanganku tak lagi tertuju padamu? Itu hanya karena aku sedang berusaha menyembunyikannya. Jika kamu bertanya kenapa aku diam? Maka datang dan peluklah aku seperti yang biasa kamu lakukan. Aku ingin menyampaikan setiap jengkal rasa cemburu yang hadir ketika ada seseorang yang menunggumu disambungan telfon. Aku ingin menyampaikannya tanpa ada jarak diantara bibir kita. Tak apa tak terucap, aku hanya ingin kamu tahu. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa meski dunia tahu kamu bukan lagi milikku, meski tak ada sedikit pun daya untukku melarangmu mencium wanita lain, hati yang sempat kamu titipkan masih tinggal dan meronta kesakitan. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana menenangkannya. Dia selalu berteriak bahwa dia benci disembunyikan. Dia bosan dengan kesendirian dan sepi yang selalu aku hadirkan. Dia ingin kamu pulang. Dia ingin kamu datang dan tinggal. "Jangan memaksa Andra untuk hidup bersama kita, Andra tidak pernah benar-benar ingin meninggalkan kita bukan?" Kataku. Dia diam. Kemudian dia kembali bertanya "Apa Andra masih mencintai kita berdua? Apa Andra akan memberikan cinta yang sama untuk mereka?" "Aku tidak tahu. Yang aku tahu, aku mencintai Andra sama seperti kemarin. Aku tidak tahu kapan rasa ini akan mati. Yang aku tahu, hanya Andra yang mencintai aku sehebat ini."

[erizaihsani-blog]

Jika mencintai seseorang yang telah melingkarkan cincin dijari manis wanita lain adalah kesalahan. Maka apa namanya jika aku yang lebih dulu mencintainya merelakan?

[erizaihsani-blog]

How come there is us when we never have each other? -@elwa

[erizaihsani-blog]

Cinta yang besar tidak akan pernah bisa disembunyikan. Ketulusan dan kesuciannya tidak dapat redup dalam ruang. Meski ramai dan diam, cinta yang besar tetap tidak dapat disembunyikan

[erizaihsani-blog]

i could to hate someone, but i chose not to

[erizaihsani-blog]

Menjadi yang selalu ada, bersedia medengar keluh kesah, menerima seluruh keegoisan, memaklumi ketidak sengajaan, dan rela memeluk ketika lagi-lagi datang ketika sudah jauh pergi dan pulang dalam keterpurukan, nyatanya tidak pernah membawaku menjadi yang terbaik. Nyatanya hanya membawaku dititik pelampiasan terakhir.

[erizaihsani-blog]

such a good liar

[erizaihsani-blog]

Setidaknya ditempat ini aku bisa dengan leluasa mencintaimu. Ditempat ini pula aku tidak harus berpura-pura menjadi aku. Tak apa jika kamu tak pernah berkunjung. Sebagai cinta yang disembunyikan, sudah seharusnya aku tidak terlihat oleh siapa pun.

[erizaihsani-blog]

nobody's favorite

[erizaihsani-blog]

Seperti senja yang diselimuti warna jingga. Semua orang berlomba mengabadikannya. Semua orang tersenyum, terdiam, dan diam-diam menaruh hati padanya. Ada hangat yang tidak bisa aku jelaskan disini. Ada damai yang tidak akan pernah sanggup untuk aku beli. Mataku terpejam, lelah seolah memintanya untuk tidak kembali terjaga. Karena bahagia tidak hanya tentang keindahan dunia katanya. Namun bahagia juga adalah tentang siapa yang selalu ada, meski semesta berkata damai hanyalah milik mereka yang beribadah dengan atap yang sama.

[erizaihsani-blog]

Berbahagialah, Cinta Akan Menemukanmu Dalam Waktu Dekat