Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Cara Banter Memperbaiki Website/Media Sosial Yang Terkena Hack?
keahlian Pribadi
suah engga sih awak merasakan kejadian yang anda miliki tiba-tiba diambil sama orang lain? Atau sempat bukan merasakan keadaan yang anda jaga tiba-tiba dirusak demi saja dengan orang lain? Apa ya rasanya? Sakit kecewa geram kesal dan masih banyak rasa lainnya yang membuat anda engga nyaman menjalani hidup anda. Ditambah dengan punya operasi yang bajakan tiba-tiba hang di sela sela masa berguna. Tapi sedikit sharing Microsoft sekarang mengeluarkan Microsoft ESD yang melahirkan segalanya menjadi Enteng dan simpel. Pokoknya anti kesal dan anti malu Kalau menggunakannya. Kembali masih ke poin diatas, Kalau sudah memendam perasaan nanti malah sakit, pusing, lemas dan tak berdaya menghadapi tantangan tantangan kedepan malah bisa menyebabkan depresi. Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. belaka orang aman pernah merasa sedih atau murung sesekali, hal terbilang normal. Namun seseorang dinyatakan mengalami depresi, jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau bukan berharga. Kondisi ini dapat menyebabkan efek yang lebih buruk pada penderitanya, yaitu produktivitas kerja menurun, hubungan baik terganggu, hingga dalam untuk bunuh diri.
Cara mencegah Hack
Dengan jalan zaman demi ini, Situs/Media baik yang anda miliki menjadi sesuatu hal yang sangat berharga. Ayo ngaku, bangun tidur sampai tidur sedang berapa sering anda mengecek situs/media sosial awak. absolut amat dan suka-suka sekali. Di karangan kali ini aku akan sharing bagaimana cara cepat memperbaiki situs/media bersahabat yang awak yang terkena hack. Sebelumnya kita pelajari hack itu dulu ya. HACK - Menurut para pakar IT, definisi "Hack" dapat mengandung sangat artian. Tetapi inti dari semua definisi tetap hampir sama. Hack secara umum adalah pekerjaan yang sedikit lagi luar biasa, mungkin menghabiskan amat tenggat dan ide tetapi yakin menghasilkan mirip yang diinginkan. aktifitas dengan PC dalam bermain dan bereksplorasi, serta dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan ketelitian yang sangatlah tinggi. personal yang melakukannya adalah hacker. Definisi "Hacker" adalah personal atau sekelompok Orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila menginginkan, dapat melahirkan, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer seperti program komputer, administrasi, dan berbagai kejadian lainnya, terutama pada sistem keamanan. Seorang Hacker biasanya mempunyai pola pikir yang kuat dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan seputar logika dan analisa. abdi ambil contoh yang amat Encer dilakukan hacker adalah mengambil product key. Tahu kan product key apa? Intinya sangat penting ketika kamu ingin mengaktifkan sebuah pelaksanaan. Biasanya sih office karena itu yang amat dekat dengan kehidupan kita. sarwa menggunakan office dari Microsoft agar meEntengkan kita dalam melakukan pekerjaan sehari hari.
berikut adalah langakah-langkah yang dapat membantu penanganan anda.
1. Mencari Tahu Penyebabnya. Semakin banyak Anda tahu tentang hacking, semakin anda terbantu dari sisi diagnosa
2. Beritahu Penyedia Hosting Anda. Agar penyedia hosting Anda akan dapat memastikan bahwa pelanggan yang lain pada server yang sama tidak kena imbas. Mereka mungkin dapat membantu anda mencari tahu apa yang terjadi ke situs Anda dan bagaimana untuk mengembalikannya. Misalnya dengan restore backup.
3. Cari Bantuan. Anda dapat mencari ke sejumlah forum di internet. Google telah menyediakan Webmaster Tools untuk membantu Anda menganalisa lubang di situs Anda dan mencegah infeksi malware.
4. Periksa Akun Anda. Lakukan pengecekan pengguna situs anda. Hapus account yang dirasa habis tidak digunakan. Ganti belaka password: cPanel, FTP, database, backend administrator.
5. Cegah Hacking di Masa depan dengan Backup. Menyimpan backup data secara berkala terhadap account hosting anda berguna sekali untuk dilakukan.
6. Jangan Menggunakan Generic Alfabet untuk Username dan Sandi.
7. Lindungi Bagian Komentar. Bagian Komentar adalah penghubung yang kuat antara pemilik dan pengunjung, tetapi juga tempat yang Encer bagi hacker untuk menyerang. Berikan validasi pada form input anda sebelum komentar apapun diterima untuk menghapus sebagian besar tag HTML.
8. Update Versi. Ketika pakai CMS, pastikan Anda memiliki program paling update.
{#Hack|#Hacker|#TipsHack) #MicrosoftESDIndonesia #Product
youtube
0 notes
Text
kemahiran membayar laptop baru di asal candra
bebas bulan April 2019 segalanya, semoga di kamar April ini ekstra barokah di denyut teman-teman segala dan tetap nafsu menyambut hari – harinya. Pas di almanak anom ini abdi amuh sejarah atas laptop baru saya. Berakar dari laptop sebelumnya yang amat adi dan tak aman gitu dibawa kemana – mana dan akhirnya saya mencari yang kian gampang serta kecil. Atas di zaman modern ini, berbicara tak melulu layak di balai kan ya? Setuju engga? Bisa dari balai, kafe, mall atau manapun yang berguna kita bisa membangun uang yang berlimpah. Tapi bernapas itu selalu berganti ya, berawal dulu beli laptop atas fitur dan speknya. Eh kesininya engga berarti fitur dan spek yang berarti tak lemot dan lancar jaya bener engga teman – teman?
abdi bayar di salah satu mall di Jakarta dengan cakap buku kecil, ringan dan tak lemot akhirnya abdi direkomendasikan satu laptop. Ya yang pasti juga ramah di kantong lah tapi aku orang yang beriman harga pantas dengan harga makanya masalah harga aku tak pusingkan banget. Akhirnya saya pilih laptop tersebut tapi ya saya sudah diberitahukan oleh penjual laptop tersebut bahwa didalam laptop tersebut masih kosong alias belum ada windows dan segala aplikasi didalamnya. Awalnya aku berpikir gimana ya pasti ribet dan lainnya tapi sehabis saya diberitahukan bahwa saat ini Microsoft ada sebuah inovasi yaitu MS ESD Indonesia. Microsoft ESD Indonesia tuh ibaratnya sebuah platform penjualan buatan Microsoft tapi berakhir membayangi zaman kekinian. Andaikan dulu nih ya kita kan bertemu fisiknya tuh bagai ajang DVD Andaikata melalui MS ESD Indonesia cuma daftar, selesaikan pelunasan dan langsung deh bertemu product key untuk dimasukkan sebelum install windows serta office.
Nah atas berakhir diberitahukan sama penjualan laptop itu makanya saya beranikan diri beli yang belum ada isi apa – apa nya. Ya syukurlah dapat yang sesuai. genting, ringan dan murah terjangkau lah sama pemasukan saya yang engga seberapa ini. Kemudian abdi coba deh pas dirumah cek bertemu arahan dari pemasaran laptop melalui Microsoft ESD Indonesia. Semakin encer atas ada juga di Instagram, Facebook dan Youtube nya juga udah ada jadi gampang deh. Kalau buncah dikira nya engga dibalas gitu di DM ternyata langsung dibalas dan ditanya barang apa yang becus dibantu. Alhamdulillah selesai atas cepat dan terjamin aslinya. Kemudian selain itu, atas MS ESD Indonesia hanya memasarkan barang-barang asli makanya berlebihan kelebihan kalau beli Microsoft asli. Maklum, dulu sempat ada keahlian buruk dan selalu saya ingat memakai produk Microsoft bajakan alhasil pas sidang tetot banget tiba-tiba ngecrash dong. luang panik dan untungnya dosen penguji baik malah ada yang meminjamkan laptop nya ke abdi dan saya teruskan presentasinya. Dari dari itu cukup saat ini abdi habis kapok deh memanfaatkan barang – barang palsu. Ya murah sih tapi kalau habis kena batunya baru deh ngomel-ngomel sendiri engga jelas. Aturan ya dari kita sendiri yang menciptakan hal tersebut. Makanya abdi juga merekomendasikan beli barang asli aja deh, lebih aman dan lebih tenang. Pernah ya abdi diceritakan sama kawan aku pas mereka ada perjalanan dinas ke luar negeri. Kalau perjalanan ke luar negeri itu pasti laptop dikeluarkan dari tas nya malah ada negara yang mengecek software. Nah cerita teman abdi ada salah satu rombongannya kena wawancara akibat ketahuan software bajakan. Alhasil wawancara dan diakhir dengan install ulang office. Ngeri engga sih.
Lanjut ya ceritanya, dan aku agak terkejut beneran. berlimpahan banget perubahan update fitur office 2019. Lebih mewah keliatannya dan banyak yang berbeda dengan aplikasi office sebelumnya. Prima adalah transisi morph. Fitur ini terdapat pada Microsoft power point. Tahukan ya perbedaan transisi dan animasi? Kalau pergantian perpindahan dari satu slide ke slide lainnya. Kalau animasi yang bisa menggerakan gambar pada powerpoint kamu. banyak tipenya disesuaikan dengan jenis powerpoint kamu. jadi di slide powerpoint, kamu tinggal duplicate aja, lalu ubah obyek yang ada didalamnya, misal kamu ubah posisi, ukuran, bentuknya, dsb. Lalu pilih aja Transitions > dan pilih Morph. Pergerakan animasi morph ini keren sekali, kamu wajib coba kalo bikin presentasi memakai PowerPoint 2019. Tapi jangan lupa catatan penting dan utama, Microsoft powerpoint fokusnya ke point-pointnya saja jangan semua di copy paste ya.
#Office2019 #MicrosoftESD #FiturTerbaruOffice2019
0 notes
Text
OPIC and PT UPC managed to build 30 wind turbines, President Jokowi Soon slid to South Sulawesi to inaugurate
Pembangkit wind energy termegah di Indonesia segera dikerjakan peresmian. Dalam pengesahan ini, presiden Jokowi segera pergi langsung untuk menetapkan operasinya.
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ini menghasilkan kapasitas 75-Megawatt yang dikembangkan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi. Perusahaan ini merupakan perusahaan SPV (Special Purpose Vehicle) yang dibentuk oleh konsorsium UPC Renewables Asia I, UPC Renewables Asia III, Binatek Energi Terbarukan dan Sunedison Sidrap BV untuk membangun proyek UPC Sidrap.
Dari sekalian kapasitas, dimana beberapa 70-77 Megawatt mudah dikirim dari titik interkoneksi. besaran ini berasal dari 30-unit turbin angin yang dipasang dengan masing-masing memiliki “name plated rated capacity” sebesar 2,5 Megawatt.
“Setelah PLTB Sidrap tahap ini dipertimbangkan proyek Sidrap tahap. Setelahnya dianjurkan Sukabumi, Maluku dan beberapa lokasi lain. Kemenko Maritim terlibat dalam koordinasi dan pengendalian sejak fase pengusulan, perencanaan dan implementasi,” kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin di sela kedatangan kerja bersama Kemenko Perekonomian, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Pembangkit Listrik Negara (PLN) jelang persiapan peresmian PLTB Sidrap 21 Sidrap.
Dengan adanya PLTB di Sulawesi Selatan membuat kota surplus energi. Dari pemanfaatan kebanyakan energi ini, Ridwan menyatakan Kemenko Maritim telah melakukan omongan dengan Kementrian Perindustrian untuk pemanfaatanya dalam industri di daerah tersebut.
Seluas 100 hektar lahan diuntungkan guna pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ini di Desa Mattirotasi dan Desa Lainungan, Kecamatan Wattang Pulu Kabupaten Sidenrang Rappang, Sulawesi Selatan.
Pengerjaannya berjalan mulus, pengembang PLTB Sidrap mengatakan semua ini karena dukungan penuh dari warga dari awal pengerjaan hingga sekarang.
Brian Caffyn UPC Sidrap menegakkan wind energy sebanyak 30-unit dimana setiap turbin memiliki “name plated capacity” sebesar 2,5 Megawatt. Turbin angin ini disetel pada menara baja setinggi 80-meter dengan panjang bilah turbin 57 meter. PLTB ini membuahkan daya listrik sebesar 75 megawatt (MW).
0 notes
Text
Wind Energy Market
WHAT IS WIND POWER?
Wind power is the use of air flow through wind turbines to mechanically power generators for electric power. Wind power, as an alternative to burning fossil fuels, is plentiful, renewable, widely distributed, clean, produces no greenhouse gas emissions during operation, consumes no water, and uses little land. The net effects on the environment are far less problematic than those of nonrenewable power sources.
Wind farms consist of many individual wind turbines which are connected to the electric power transmission network. Onshore wind is an inexpensive source of electric power, competitive with or in many places cheaper than coal or gas plants. Offshore wind is steadier and stronger than on land, and offshore farms have less visual impact, but construction and maintenance costs are considerably higher. Small onshore wind farms can feed some energy into the grid or provide electric power to isolated off-grid locations.
Wind power gives variable power which is very consistent from year to year but which has significant variation over shorter time scales. It is therefore used in conjunction with other electric power sources to give a reliable supply. As the proportion of wind power in a region increases, a need to upgrade the grid, and a lowered ability to supplant conventional production can occur. Power management techniques such as having excess capacity, geographically distributed turbines, dispatchable backing sources, sufficient hydroelectric power, exporting and importing power to neighboring areas, or reducing demand when wind production is low, can in many cases overcome these problems. In addition, weather forecasting permits the electric power network to be readied for the predictable variations in production that occur.
WIND POWER PRODUCTION
As of 2015, Denmark generates 40% of its electric power from wind, and at least 83 other countries around the world are using wind power to supply their electric power grids. In 2014, global wind power capacity expanded 16% to 369,553 MW. Yearly wind energy production is also growing rapidly and has reached around 4% of worldwide electric power usage, 11.4% in the EU.
Wind power has been used as long as humans have put sails into the wind. Wind power was widely available and not confined to the banks of fast-flowing streams, or later, requiring sources of fuel.
The first windmill used for the production of electric power was built in Scotland in July 1887 by Prof James Blyth of Anderson's College, Glasgow (the precursor of Strathclyde University). Blyth's 10 metres (33 ft) high, cloth-sailed wind turbine was installed in the garden of his holiday cottage at Marykirk in Kincardineshire and was used to charge accumulators developed by the Frenchman Camille Alphonse Faure, to power the lighting in the cottage, thus making it the first house in the world to have its electric power supplied by wind power. Blyth offered the surplus electric power to the people of Marykirk for lighting the main street, however, they turned down the offer as they thought electric power was "the work of the devil."Although he later built a wind turbine to supply emergency power to the local Lunatic Asylum, Infirmary and Dispensary of Montrose the invention never really caught on as the technology was not considered to be economically viable.
Across the Atlantic, in Cleveland, Ohio a larger and heavily engineered machine was designed and constructed in the winter of 1887-- 1888 by Charles F. Brush, this was built by his engineering company at his home and operated from 1886 until 1900. The Brush wind turbine had a rotor 17 metres (56 ft) in diameter and was mounted on an 18 metres (59 ft) tower. Although large by today's standards, the machine was only rated at 12 kW. The connected dynamo was used either to charge a bank of batteries or to operate up to 100 incandescent light bulbs, three arc lamps, and various motors in Brush's laboratory.
WIND POWER TECHNOLOGY
With the development of electric power, wind power found new applications in lighting buildings remote from centrally-generated power. Throughout the 20th century parallel paths developed small wind stations suitable for farms or residences, and larger utility-scale wind generators that could be connected to electric power grids for remote use of power. Today wind powered generators operate in every size range between tiny stations for battery charging at isolated residences, up to near-gigawatt sized offshore wind farms that provide electric power to national electrical networks.
Worldwide there are now over two hundred thousand wind turbines operating, with a total nameplate capacity of 432 GW as of end 2015. The European Union alone passed some 100 GW nameplate capacity in September 2012, while the United States surpassed 75 GW in 2015 and China's grid connected capacity passed 145 GW in 2015.
World wind generation capacity more than quadrupled between 2000 and 2006, doubling about every three years. The United States pioneered wind farms and led the world in installed capacity in the 1980s and into the 1990s. In 1997 installed capacity in Germany surpassed the U.S. and led until once again overtaken by the U.S. in 2008. China has been rapidly expanding its wind installations in the late 2000s and passed the U.S. in 2010 to become the world leader. As of 2011, 83 countries around the world were using wind power on a commercial basis.
Wind power capacity has expanded rapidly to 336 GW in June 2014, and wind energy production was around 4% of total worldwide electric power usage, and growing rapidly. The actual amount of electric power that wind is able to generate is calculated by multiplying the nameplate capacity by the capacity factor, which varies according to equipment and location. Estimates of the capacity factors for wind installations are in the range of 35% to 44%.
Europe accounted for 48% of the world total wind power generation capacity in 2009. In 2015 wind power constituted 15.6% of all installed power generation capacity in the EU and it generates around 11.4% of its power.
Wind power is the use of air flow through wind turbines to mechanically power generators for electric power. As of 2015, Denmark generates 40% of its electric power from wind, and at least 83 other countries around the world are using wind power to supply their electric power grids. Blyth's 10 metres (33 ft) high, cloth-sailed wind turbine was installed in the garden of his holiday cottage at Marykirk in Kincardineshire and was used to charge accumulators developed by the Frenchman Camille Alphonse Faure, to power the lighting in the cottage, thus making it the first house in the world to have its electric power supplied by wind power. With the development of electric power, wind power found new applications in lighting buildings remote from centrally-generated power. In 2015 wind power constituted 15.6% of all installed power generation capacity in the EU and it generates around 11.4% of its power.
Reference link : Wikipedia
0 notes
Text
Wind Power Project and Development throughout the World
WHAT IS WIND POWER?
Wind power is the use of air flow through wind turbines to mechanically power generators for electric power. Wind power, as an alternative to burning fossil fuels, is plentiful, renewable, widely distributed, clean, produces no greenhouse gas emissions during operation, consumes no water, and uses little land. The net effects on the environment are far less problematic than those of nonrenewable power sources.
Wind farms consist of many individual wind turbines which are connected to the electric power transmission network. Onshore wind is an inexpensive source of electric power, competitive with or in many places cheaper than coal or gas plants. Offshore wind is steadier and stronger than on land, and offshore farms have less visual impact, but construction and maintenance costs are considerably higher. Small onshore wind farms can feed some energy into the grid or provide electric power to isolated off-grid locations.
Wind power gives variable power which is very consistent from year to year but which has significant variation over shorter time scales. Power management techniques such as having excess capacity, geographically distributed turbines, dispatchable backing sources, sufficient hydroelectric power, exporting and importing power to neighboring areas, or reducing demand when wind production is low, can in many cases overcome these problems.
WIND POWER PRODUCTION
As of 2015, Denmark generates 40% of its electric power from wind, and at least 83 other countries around the world are using wind power to supply their electric power grids. In 2014, global wind power capacity expanded 16% to 369,553 MW. Yearly wind energy production is also growing rapidly and has reached around 4% of worldwide electric power usage, 11.4% in the EU.
Wind power has been used as long as humans have put sails into the wind. Wind power was widely available and not confined to the banks of fast-flowing streams, or later, requiring sources of fuel.
Blyth's 10 metres (33 ft) high, cloth-sailed wind turbine was installed in the garden of his holiday cottage at Marykirk in Kincardineshire and was used to charge accumulators developed by the Frenchman Camille Alphonse Faure, to power the lighting in the cottage, thus making it the first house in the world to have its electric power supplied by wind power. Blyth offered the surplus electric power to the people of Marykirk for lighting the main street, however, they turned down the offer as they thought electric power was "the work of the devil.
The Brush wind turbine had a rotor 17 metres (56 ft) in diameter and was mounted on an 18 metres (59 ft) tower. The connected dynamo was used either to charge a bank of batteries or to operate up to 100 incandescent light bulbs, three arc lamps, and various motors in Brush's laboratory.
WIND POWER TECHNOLOGY
With the development of electric power, wind power found new applications in lighting buildings remote from centrally-generated power. Throughout the 20th century parallel paths developed small wind stations suitable for farms or residences, and larger utility-scale wind generators that could be connected to electric power grids for remote use of power. Today wind powered generators operate in every size range between tiny stations for battery charging at isolated residences, up to near-gigawatt sized offshore wind farms that provide electric power to national electrical networks.
Worldwide there are now over two hundred thousand wind turbines operating, with a total nameplate capacity of 432 GW as of end 2015. The European Union alone passed some 100 GW nameplate capacity in September 2012, while the United States surpassed 75 GW in 2015 and China's grid connected capacity passed 145 GW in 2015.
The United States pioneered wind farms and led the world in installed capacity in the 1980s and into the 1990s. As of 2011, 83 countries around the world were using wind power on a commercial basis.
Wind power capacity has expanded rapidly to 336 GW in June 2014, and wind energy production was around 4% of total worldwide electric power usage, and growing rapidly. The actual amount of electric power that wind is able to generate is calculated by multiplying the nameplate capacity by the capacity factor, which varies according to equipment and location. Estimates of the capacity factors for wind installations are in the range of 35% to 44%.
Europe accounted for 48% of the world total wind power generation capacity in 2009. In 2010, Spain became Europe's leading producer of wind energy, achieving 42,976 GWh. Germany held the top spot in Europe in terms of installed capacity, with a total of 27,215 MW as of 31 December 2010. In 2015 wind power constituted 15.6% of all installed power generation capacity in the EU and it generates around 11.4% of its power.
Wind power is the use of air flow through wind turbines to mechanically power generators for electric power. As of 2015, Denmark generates 40% of its electric power from wind, and at least 83 other countries around the world are using wind power to supply their electric power grids. Blyth's 10 metres (33 ft) high, cloth-sailed wind turbine was installed in the garden of his holiday cottage at Marykirk in Kincardineshire and was used to charge accumulators developed by the Frenchman Camille Alphonse Faure, to power the lighting in the cottage, thus making it the first house in the world to have its electric power supplied by wind power. With the development of electric power, wind power found new applications in lighting buildings remote from centrally-generated power. In 2015 wind power constituted 15.6% of all installed power generation capacity in the EU and it generates around 11.4% of its power.
Reference link : Wikipedia
0 notes
Text
PLTB Sidrap Tahap II, Menteri ESDM: Tarif Harus Terjangkau
PT UPC Sidrap Bayu Energi merupakan konsorsium UPC Renewables Asia I, UPC Renewables Asia III, Sunedison dan Binatek Energi Terbarukan, untuk membangun proyek PLTB Sidrap. Dengan fasilitas Maxpower yang menyediakan sebanyak 78,75MW, nantinya PLTB Sidrap pada kuartal pertama 2018 dapat mengirim 70-77MW pada titik interkoneksi.
Jumlah turbin yang akan dibangun total sejumlah 30 turbin, dimana masing plat berkapasitas 2.5 MW WTG pada menara baja setinggi 80 meter. Turbin yang digunakan adalah turbin angin Kelas IIA dengan panjang (jari-jari) baling-baling 57 meter, sehingga total tinggi pembangkit mencapai 137 meter.
Diungkapkan pihak UPC, kedatangan Menteri Jonan kali ini bertepatan dengan tonggak bersejarah dimana UPC Sidrap mulai mendirikan menara dan menaikkan komponen rumah dan bilah turbin menggunakan perangkat derek crawler crane LR 1600 berkapasitas angkat 600 ton yang sudah dimulai pertengahan September kemarin. Dengan mesin tersebut, UPC Sidrap dan para kontraktornya siap mempercepat pembangunan turbin-turbin angin dalam kurun waktu Oktober - Desember 2017, sehingga PLTB dapat mulai beroperasi sesuai target pada kuartal pertama 2018.
Menurut CEO UPC Renewables, Brian Caffyn, membangun PLTB di Indonesia menjadi tantangan tersendiri. "Beberapa pihak menyangsikan ini dapat berjalan, tapi saya menyukai tantangan, menyukai tempat ini, juga menyukai orang-orang disini, itu yang selalu memotivasi saya untuk membuktikan kepada semua pihak bahwa kami bisa," ungkapnya.
youtube
0 notes
Text
PLTB Sidrap Tahap II, Menteri ESDM: Tarif Harus Terjangkau
PT UPC Sidrap Bayu Energi merupakan konsorsium UPC Renewables Asia I, UPC Renewables Asia III, Sunedison dan Binatek Energi Terbarukan, untuk membangun proyek PLTB Sidrap. Dengan fasilitas Maxpower yang menyediakan sebanyak 78,75MW, nantinya PLTB Sidrap pada kuartal pertama 2018 dapat mengirim 70-77MW pada titik interkoneksi.
Jumlah turbin yang akan dibangun total sejumlah 30 turbin, dimana masing plat berkapasitas 2.5 MW WTG pada menara baja setinggi 80 meter. Turbin yang digunakan adalah turbin angin Kelas IIA dengan panjang (jari-jari) baling-baling 57 meter, sehingga total tinggi pembangkit mencapai 137 meter.
Diungkapkan pihak UPC, kedatangan Menteri Jonan kali ini bertepatan dengan tonggak bersejarah dimana UPC Sidrap mulai mendirikan menara dan menaikkan komponen rumah dan bilah turbin menggunakan perangkat derek crawler crane LR 1600 berkapasitas angkat 600 ton yang sudah dimulai pertengahan September kemarin. Dengan mesin tersebut, UPC Sidrap dan para kontraktornya siap mempercepat pembangunan turbin-turbin angin dalam kurun waktu Oktober - Desember 2017, sehingga PLTB dapat mulai beroperasi sesuai target pada kuartal pertama 2018.
Menurut CEO UPC Renewables, Brian Caffyn, membangun PLTB di Indonesia menjadi tantangan tersendiri. "Beberapa pihak menyangsikan ini dapat berjalan, tapi saya menyukai tantangan, menyukai tempat ini, juga menyukai orang-orang disini, itu yang selalu memotivasi saya untuk membuktikan kepada semua pihak bahwa kami bisa," ungkapnya.
youtube
0 notes
Text
PLTB Sidrap Tahap II, Menteri ESDM: Tarif Harus Terjangkau
PT UPC Sidrap Bayu Energi merupakan konsorsium UPC Renewables Asia I, UPC Renewables Asia III, Sunedison dan Binatek Energi Terbarukan, untuk membangun proyek PLTB Sidrap. Dengan fasilitas Maxpower yang menyediakan sebanyak 78,75MW, nantinya PLTB Sidrap pada kuartal pertama 2018 dapat mengirim 70-77MW pada titik interkoneksi.
Jumlah turbin yang akan dibangun total sejumlah 30 turbin, dimana masing plat berkapasitas 2.5 MW WTG pada menara baja setinggi 80 meter. Turbin yang digunakan adalah turbin angin Kelas IIA dengan panjang (jari-jari) baling-baling 57 meter, sehingga total tinggi pembangkit mencapai 137 meter.
Diungkapkan pihak UPC, kedatangan Menteri Jonan kali ini bertepatan dengan tonggak bersejarah dimana UPC Sidrap mulai mendirikan menara dan menaikkan komponen rumah dan bilah turbin menggunakan perangkat derek crawler crane LR 1600 berkapasitas angkat 600 ton yang sudah dimulai pertengahan September kemarin. Dengan mesin tersebut, UPC Sidrap dan para kontraktornya siap mempercepat pembangunan turbin-turbin angin dalam kurun waktu Oktober - Desember 2017, sehingga PLTB dapat mulai beroperasi sesuai target pada kuartal pertama 2018.
Menurut CEO UPC Renewables, Brian Caffyn, membangun PLTB di Indonesia menjadi tantangan tersendiri. "Beberapa pihak menyangsikan ini dapat berjalan, tapi saya menyukai tantangan, menyukai tempat ini, juga menyukai orang-orang disini, itu yang selalu memotivasi saya untuk membuktikan kepada semua pihak bahwa kami bisa," ungkapnya.
youtube
0 notes
Text
Cerita Kaya Gita Hartanto
Resep Sukses Gita Hartanto Membesarkan Bisnis Tim Amoeba Internasional
Nama Amoeba Internasional tidak akan pernah terlepas dari nama Gita 'Tobing' Hartanto. Pria kelahiran Jawa Timur ini meraih kesuksesan berkat menjalankan bisnisnya di QNET Indonesia. Seluruh hasil dan kekayaan yang didapatnya hingga hari ini adalah hasil kerja keras. Simak wawancara dengan beliau dalam menceritakan perjalanan hidupnya.
Sebelum bergabung dengan QNET, apa pekerjaan Anda?
Dulu saya benar-benar bukan siapa-siapa, tidak memiliki pekerjaan dan keterampilan apapun yang bisa dipakai untuk bekerja di perusahaan. Saya hidup di kota kecil di Jawa Timur bernama Trenggalek. Kala itu kehidupan perekonomian keluarga saya terjerat hutang. Orangtua saya harus bertransmigrasi ke pulau lain demi melunasi hutang yang banyak. Saya ditinggalkan mereka karena saya harus mengurus rumah yang saat itu akan disita oleh Bank. Untuk bertahan hidup, saya harus menjual kopi di pasar dekat rumah. Dalam satu hari, mendapatkan Rp10.000 bukanlah hal mudah. Saya harus berjualan dari pagi hingga sore hari.
Lalu kemudian bagaimana Anda bisa bergabung dengan QNET?
Waktu itu ada seorang teman yang menawarkan peluang bisnis. Setelah diberikan penjelasan, saya merasa tidak tertarik. Peluang bisnis itu menurut saya aneh sekali meskipun skema kompensasi terdengar menarik. Untuk mengerti kata-kata bisnisnya saja saya nggak ngerti. Namun teman saya tidak menyerah, keeseokannya ia membawa teman lain untuk menjelaskan kepada saya tentang bisnis ini yang kemudian saya ketahui bernama QNET.
Mulai saat itu saya merasa gelisah. Saya ingin bergabung ke bisnis ini, tapi saya masih punya banyak pertanyaan bagaimana sebenarnya cara menjalankan bisnis ini. Antara rasa ingin tahu dan rasa ingin bergabung bercampur aduk dengan kegelisahan saya. Saat itu saya tidak memiliki uang untuk bergabung di bisnis ini dan saya juga tidak ingin meminjam uang dari tetangga atau saudara saya. Sampai suatu hari, saya mendapat info bahwa ada bank daerah yang bisa memberikan pinjaman dengan bunga yang ringan. Saya pun mengumpulkan lima orang teman dan mengajukan proposal pinjaman kepada bank tersebut. Tentu bank tidak semudah itu menyetujui proposal pinjaman saya. Sambil menunggu persetujuan dari bank, saya mempelajari lagi bisnis QNET dan mencari cara bagaimana mengatur presentasi bisnis sehingga banyak orang ingin bergabung seperti saya. Sungguh bukan hal yang sangat mudah, tetapi saya mampu mengundang lebih dari 200 orang.
Undangan tinggal undangan. Yang hadir di presentasi bisnis saya saat itu hanya lima orang. Perasaan saya campur aduk. Marah, sedih dan malu. Semua orang mengejek dan meninggalkan saya. Keluarga besar saya pun turut menentang saya untuk bergabung di bisnis QNET. Entah mengapa, naluri saya mengatakan ini bisnis yang bagus. Maka saya pun terus berusaha dan tidak menyerah untuk melakukan presentasi bisnis. Hingga empat bulan kemudian saya dikabari bahwa bank menyetujui pinjaman saya. Dalam naluri saya terus mengatakan, saya harus bisa sukses dari bisnis ini. Saya pun pergi ke Surabaya untuk menghadiri presentasi bisnis QNET dan segera mendaftar. Saya mengajak adik saya untuk ikut serta di bisnis ini. Tak lama dari proses pendaftaran saya bergabung di QNET, saya mendengar ada acara V-CON. Saya merasa tertantang untuk mengikutinya. Dengan mengupayakan segala usaha, saya dan adik berhasil pergi ke V-CON yang diadakan di Yogyakarta. Kami pergi dengan bis dan tidur di masjid dekat tempat berlangsungnya acara. Sepulangnya dari V-CON, energi saya seperti terbakar. Saya bergairah untuk menjalankan bisnis ini.
Apa Anda langsung merasakan kesuksesan setelah bergabung dengan QNET?
Tentu saja tidak. Saya mendirikan PT Amoeba Internasional sebagai payung untuk bermitra dengan QNET. Di bawah nama Amoeba saya membesarkan jaringan saya di seluruh pelosok di Indonesia. Amoeba ini yang membantu saya mengatur rencana pemasaran dan jaringan saya. Saya bersusah payah bersama-sama dengan adik saya. Skema kompensasi di QNET itu memang menarik, tetapi harus dikerjakan dengan kerja keras. Misal dari komisi mingguan, apabila kita tidak kerja keras di minggu itu ya tentu saya tidak akan mendapatkan komisi yang banyak. Akan tetapi jika saya bekerja keras di minggu tersebut, hasilnya pasti memuaskan.
Apa yang Anda dapatkan setelah itu?
Saya mulai merasakan perubahan. Dari hasil kerja keras saya di QNET, saya bisa membayar semua hutang orangtua, bahkan saya bisa memberikan bantuan kepada sepupu dan keponakan. Saya berniat untuk membantu orang banyak karena saya tahu hidup susah itu tidak enak. Tidak ada satu orang pun yang ingin hidup sengsara. Untuk itu selama bertahun-tahun saya membantu banyak orang yang menghadapi kebuntuan di bisnis ini, apalagi yang memiliki hutang banyak. Sekarang, mereka sudah sukses dengan menjalankan bisnis QNET. Tidak lagi terjerat hutang bahkan bisa membangun rumah dan memiliki kendaraan sendiri. Perubahan perekonomian saya tidak berarti tanpa membawa perubahan perekonomian teman-teman dan keluarga saya.
Pelajaran utama apa yang Anda dapat dari QNET?
QNET seperti sekolah bagi saya. Di QNET, saya belajar mengubah pola pikir. Saat ini yang selalu saya yakini adalah, selalu ada jalan untuk menemukan kesuksesan, tetapi kesuksesan tersebut tergantung seberapa keras usaha orang itu dalam menemukan jalannya. Kalau dari 24 jam waktu sehari usaha kita hanya 5 jam, ya hasilnya akan menyesuaikan usaha 5 jam Anda. Tetapi jika Anda mengupayakan 16 jam waktu Anda untuk meraih kesuksesan, maka yakinlah hasil yang Anda dapat bisa mampu melampaui waktu 16 jam yang telah Anda berikan. Dengan kerja keras, Anda pasti akan berhasil. Dan tanpa kerja keras, Anda hanya akan menjadi orang yang itu-itu saja.
youtube
0 notes