duapuluhduaapril

[duapuluhduaapril]

“Life is such chaos, And I am so tired –”

— Margitt Kaffka, from Father

[duapuluhduaapril]

Aku lebih suka disini. Disini tenang

[duapuluhduaapril]

Kekecewaan bisa mengubah seseorang. Aku berada di antara sedih dan lega mengetahuinya. Padahal sudah tahu sejak lama, tapi melihat seseorang bangkit dari kekecewaan, dia kumpulkan remukan hatinya yang menjadi pecahan-pecahan, pelan-pelan berdiri bahkan mulai berlari lagi dengan takpeduli pada perih di kaki, aku yang nelangsa di dalam sini.

Pukulan di dadanya jadi luka yang tidak pernah kita tahu seberapa parahnya. Apa benar luka itu mampu ditanggungnya? Apa waktu bisa menyembuhkannya?

Jawaban itu dia samarkan dengan banyaknya senyuman, dengan tatapan yang masih menyimpan air mata tapi harus kembali tajam melihat sekitar, dengan suara yang pelan tetapi dalam, dengan langkah kaki yang diam tetapi tahu tujuan.

Akan ada hal menggetarkan dari dirinya. Kamu tahu apa? Adalah melihat dia bertambah kuat dalam sepi, dan dalam keadaan tidak diperhitungkan.

[duapuluhduaapril]

It’s disappointement. It’s stronger than any other feeling.

[duapuluhduaapril]

Kekecewaan bisa mengubah seseorang. Aku berada di antara sedih dan lega mengetahuinya. Padahal sudah tahu sejak lama, tapi melihat seseorang bangkit dari kekecewaan, dia kumpulkan remukan hatinya yang menjadi pecahan-pecahan, pelan-pelan berdiri bahkan mulai berlari lagi dengan takpeduli pada perih di kaki, aku yang nelangsa di dalam sini.

Pukulan di dadanya jadi luka yang tidak pernah kita tahu seberapa parahnya. Apa benar luka itu mampu ditanggungnya? Apa waktu bisa menyembuhkannya?

Jawaban itu dia samarkan dengan banyaknya senyuman, dengan tatapan yang masih menyimpan air mata tapi harus kembali tajam melihat sekitar, dengan suara yang pelan tetapi dalam, dengan langkah kaki yang diam tetapi tahu tujuan.

Akan ada hal menggetarkan dari dirinya. Kamu tahu apa? Adalah melihat dia bertambah kuat dalam sepi, dan dalam keadaan tidak diperhitungkan.

[duapuluhduaapril]

Tentang kesalahan yang tidak ingin kau perbaiki

[duapuluhduaapril]

Aku adalah sebaik-baiknya hanya

[duapuluhduaapril]

“Mengubah pagi menjadi malam saja Tuhan mampu. Apalagi cuma merubah nasibmu

Mengatur alam semesta saja mudah bagi-Nya. Apalagi cuma mengatur hidupmu.

Menerbitkan mentari saja Dia bisa. Apalagi hanya menerbitkan harapan di jiwamu.

Dekati Tuhan. Rayu Dia. Jangan bosan berdoa.

Dia yang paling Kuasa mengubah hidup dan masa depan kita”

-- Seseorang

[duapuluhduaapril]

Kamu adalah epilog yang selalu ingin kuteruskan sampai akhirnya tidak kunjung berakhir.

[duapuluhduaapril]

Dan aku selalu tentang seseorang yang sedang mengupayakan bahagia orang lain.

Tapi lupa membahagiakan diri sendiri.

[duapuluhduaapril]

Tuhan tidak pernah main dadu, termasuk dengan siapa kita bertemu

[duapuluhduaapril]

Daripada bicara senja, aku lebih suka bicara tentang masa depan kita berdua.

[duapuluhduaapril]

Ketika bertemu kamu, aku hanya berbahagia atas skenario semesta yang dirangkai seolah-olah kita adalah sebuah ketidaksengajaan.

[duapuluhduaapril]

Bagi saya, sangat tidak apa-apa kalau saya cepat dilupakan karna toh saya memang semudah itu dilupakan. Tidak usah khawatir dengan sekedar menjaga perasaan saya seperti beralasan kesana kemari, sebab jauh sebelum kamu mengatakannya, percaya saja, saya sudah paham. Kalau tidak percaya, ya sudah tidak apa-apa, saya memang tidak pantas kamu percaya. Tenang saja, meskipun kamu tidak mempercayai saya, saya tetap mempercayai kamu. Silahkan lanjutkan kehidupanmu, kesibukanmu, kawan barumu, saya tidak akan mengganggu. Pergilah, lakukan apa yang kamu mau. Selamat berbenah, berbaik-baiklah dengan nasib.

Jika mengenalku membatasi gerakmu, maka anggaplah kamu tidak mengenaliku.

[duapuluhduaapril]

Jatuh cinta yang akan Engkau karuniakan untukku kelak, semoga membawaku pada seseorang yang meniatkan perasaan dan keinginannya bersamaku hanya karena Dirimu.

(via kotak-nasi)

[duapuluhduaapril]

Sesayang apapun kau pada seseorang, semesta selalu punya cara membolak-balikkan perasaan. Maka, relakanlah.

@cindyjoviand (via kunamaibintangitunamamu)

[duapuluhduaapril]

Seringkali menulis adalah proses bagaimana seseorang memposisikan diri. Seolah-olah baik-baik saja padahal sedang dalam banyak masalah, seolah-olah patah hati padahal tidak sedang merasakan apa-apa, seolah-olah jatuh cinta, padahal sedang sibuk dengan banyaknya deadline kerja, seolah-olah terlihat bijak padahal sedang menasihati diri sendiri.

jadi… ya, jangan terlalu cepat menilai seseorang dari apa yang dia tulis.