dindiniully-blog
yap!
114 posts
Tak sempat terucap, tak sempat terbaca.
Don't wanna be here? Send us removal request.
dindiniully-blog · 7 years ago
Quote
Entah kenapa, aku tak bisa menjatuhkan hati disini. Di tempat ini. Cukup satu tahun menjadi pertimbangan. Ada banyak cara tuhan memperkenalkan sifat manusia antara satu dengan yang lain, salah satunya dengan bekerja. 6 bulan menjadi budak corporate sama sekali tak ingin menambahkan kotrak yang semula setahun menjadi 2 tahun. Tidak, sama sekali. Tuhan ciptakan banyak manusia berhati lembut dan yang berhati keras sebagai penyeimbang. Tapi ternyata aku bukan keduanya. Haha sudahlah~ Nyatanya aku masih disini.
8 notes · View notes
dindiniully-blog · 7 years ago
Text
APAKAH YANG BURUK, AKAN TERUS BURUK?
Jika kita bertanya, akankah pembohong terus berbohong? Akankah penipu terus menipu? Akankah orang buruk terus berprilaku buruk? Jawabannya, tidak. Akan ada saat, dimana setiap orang akan berubah menyadari bahwa apa yang ia lakukan itu salah dan tidak akan diulangi. Namun, semua memiliki waktunya masing-masing
KAPAN ORANG MENYADARI INI BURUK
Setiap orang yang berperilaku buruk, akan berusaha merubah keburukannnya menjadi kebaikan, ketika ia menyadari bahwa keburukan yang ia lakukan, berdampak pada hidupnya. Dalam islam, yang saya percaya, ada dua masa dimana orang pasti akan berubah, ketika hidup dan ketika mati.
Ketika hidup, banyak orang-orang yang sesungguhnya tahu, bahwa apa yang ia lakukan itu memang buruk. Namun ia tidak peduli, karena ia tidak merasakan kerugian. Ia tutup mata dengan segala bentuk keluhan atas apa yang ia perbuat, selama ia bisa mengambil keuntungan darinya.
Seperti pedagang yang menipu, seperti pemegang uang yang berhobong, seperti mereka yang berpura-pura, termasuk juga orang yang berbicara manis, gombal, padahal berisi kedustaan, agar ia bisa menaklukan hati seseorang yang dia inginkan. Mereka semua tidak akan berhenti, sebelum keburukan itu menimpa mereka sendiri.
Itu kenapa, orang-orang yang ber”hijrah”, banyak yang datang pada kebaikan setelah ia mengalami keburukan serta keresahan yang menimpa dirinya. Entah itu tertipu, terjerumus obat-obatan, dipermalukan, bankrut, dan berbagai keburukan lainnya. Hal ini yang melahirkan empati, sehingga ia merasakan, ketika dia berbuat buruk, maka itu pun akan berimbas buruk bagi orang lain.
Tapi, ada pula orang yang tidak pernah menyadarinya selama hidup, melainkan ketika ia mati. Kapan? Dalam Qur’an, dijelaskan bahwa orang-orang yang berlaku buruk, akan menyadari segala keburukannya, ketika ia akan dimasukan ke dalam ke neraka. Kala itu, sebagaimana kuatpun orang tersebut di dunia, tidak akan berlaku di akhirat kelak. Dipastikan, orang tersebut akan menyesali dan ingin memperbaikinya, namun di negeri akhirat, orang tidak akan bisa kembali barang sedetikpun.
MASA DEPAN TIDAK BISA DIPREDIKSI OLEH MASA LALU
Apakah orang yang berhobong akan terus berhobong? Tentu tidak. Seperti jawaban di atas, dia akan berubah setelah ada “kejadian”. Maka, jika hari ini kamu didatangi orang yang berbohong, lantas kamu percaya, itu tak mengapa. Tapi yang menjadi masalah, adalah ketika kamu tahu selanjutnya ia akan berbohong, kamu tidak memberi “pengingat” agar dia merubah kebohongannya. Karena jika kita diam saja atau pasrah, niscaya pasti dia akan kembali berbohong.
Itu kenapa, dalam islam, ketika pasangan itu melakukan kesalahan-kesalahan yang notabene berat dan tidak bisa dimaafkan dengan mudah, maka ia berhak untuk diberi “perlakuan”, seperti pisah ranjang, atau dipukul (dalam konteks yang islami, bukan kekerasan), dan berbagai hal lainnya, sebagai “pengingat” bahwa apa yang ia lakukan, akan kembali pada dirinya kembali.
MEMBERI KESEMPATAN
Betul, setiap orang punya kesempatan untuk menjadi baik. Maka kita wajib memberikan kesempatan, memberi panggung untuk dia menunjukan perubahannya. Tapi yang perlu dipastikan dalam memberi kesempatan adalah, pastikan bahwa ia memang mendapatkan “pengingat”. Karena memberikan kesempatan tanpa mengingatkan untuk berubah, itu sama saja dengan melanjutkan rangkaian keburukan yang telah terjadi.
APAKAH YANG BURUK, AKAN TERUS BURUK? Bandung, 15 September 2017 | ©Choqi_Isyraqi
338 notes · View notes
dindiniully-blog · 7 years ago
Text
Itu aku~
Setiap kali kau merasa aku tak lagi pantas kau pertahankan, coba renungkan lagi kenapa sampai hari ini kau masih kupertahankan? Setiap kali kau berpikir untuk segera melepaskanku. Coba renungkan lagi kenapa sampai hari ini aku tak pernah melepaskanmu? Setiap kali kau berbuat sesuka hatimu pada hatiku, coba letakan dirimu di hatiku. Lihat siapa di antara kita yang menyebalkan, siapa di antara kita yang tak pernah pergi meninggalkan? Kau mungkin selalu lebih cepat melihat kelemahanku, tapi apa kau menyadari betapa kuatnya aku menerima kelemahanmu? --boycandra
884 notes · View notes
dindiniully-blog · 7 years ago
Quote
Hal-hal kecil yang salah yang diulang berkali kali bisa jadi kebiasaan buruk yang mengakar dan susah diubah.
Dini pada cermin kamar mandi!
0 notes
dindiniully-blog · 7 years ago
Quote
segala sesuatu itu tergantung pikiran kita, semisal kamu liat orang meludah ke kamu pasti pikiranmu ‘cih, ga sopan!’ Padahal di kenya meludahi itu suatu bentuk penghormatan. Jadi segala sesuatunya emang tergantung pola pikir kita kan? Positif thinking aja lah~
Dini pada dirinya!
0 notes
dindiniully-blog · 7 years ago
Text
Aku 😞
telan saja
saya pernah punya cita-cita bekerja di perusahaan besar. ingin sekali mencicipi bagaimana rasanya menjadi “budak korporat” yang sesekali dapat tugas sulit nan banyak sampai lembur, lalu bisa misuh-misuh di media sosial tentang betapa rumitnya pekerjaan saya, betapa susahnya–sambil mengisyaratkan betapa hebatnya diri saya bisa mempunyai pekerjaan semacam itu.
selang dua tahun saya lulus kuliah dan bekerja, saya semakin sadar bahwa ternyata mengeluh tentang pekerjaan tidak elit sama sekali. norak dan malu-maluin malah.
“telen aja,” begitu pesan mas uta kepada kami adik-adiknya. di dalam dunia yang mengembangkan diri kita, baik sekolah, kuliah, maupun bekerja bahkan berkeluarga, selalu ada hal yang tidak enak, tidak sesuai keinginan dan harapan, tidak pas menurut kita. terhadap hal-hal seperti itu, kata mas uta, telan saja.
pertama, apapun pekerjaan yang kita miliki, sadar nggak sadar, pekerjaan kita juga adalah jawaban dari doa diri kita sendiri, diri yang sebelumnya. pekerjaan kita juga adalah buah dari upaya-upaya kita yang sebelumnya. misalnya, seseorang yang berprofesi sebagai dokter tentunya telah melalui pendidikan menjadi dokter. menjadi dokter itu doanya sendiri, hasil usahanya sendiri.
kedua, percayalah di luar sana ada banyak sekali manusia yang menginginkan, berusaha dan berdoa, untuk bisa memiliki pekerjaan yang kita miliki.
ketiga, daya juang dalam bekerja–dalam hidup–itu pentingnya luar biasa. setiap kali kita menelan ketidaknyamanan, kita sedang menjadikan diri kita lebih kuat, lebih hebat. tapi yang terutama, seharusnya ketidaknyamanan bisa menjadikan kita lebih bijak, lebih baik dan dewasa. masa iya daya juang kita segitu-segitu saja. di dunia ini ada banyak sekali orang yang tidak kunjung berkembang karena terhadap masalah yang segitu-segitu saja, cara dirinya merespon juga begitu-begitu saja. jangan jadi yang demikian.
keempat, menjadi bermanfaat itu artinya menyelesaikan masalah, bukan menjadi bagian dari masalah atau nambah-nambahin masalah. semakin banyak dan besar masalah yang bisa kita selesaikan, semakin bermanfaat diri kita artinya. kita bekerja, dibayar orang, intinya adalah untuk menyelesaikan masalah. itulah mengapa kita tidak boleh mengecilkan diri di depan masalah. yap, jadilah lebih besar daripada masalah yang ada!
kelima, diri kita di hari ini memang merupakan akumulasi dari diri kita yang sebelumnya. tapi, diri kita di masa yang akan datang ditentukan oleh diri kita di hari ini pula. semua prestasi kita di masa lampau, termasuk gelar atau di mana kita sekolah, hanyalah nilai yang berharga sesaat saja. saat kita ikut kontes mahasiswa berprestasi, misalnya. saat kita baru pertama kali mendaftar kerja, misalnya. kalau sudah bekerja, semua itu berkurang nilainya. yang terus bernilai adalah kecakapan nyata diri kita. plus, attitude bekerja kita, sikap dan perilaku kita.
keenam, prinsip ke-aku-an hanya boleh berlaku kalau kita sudah menjadi orang besar. definisi orang besar? silakan diartikan sendiri. yang jelas, masih muda begini, nggak perlulah kita gengsi apalagi malas untuk melakukan hal-hal yang menurut kita kurang berkelas. jadi, tinggalkanlah semua cara berpikir “ya kali gue bla bla bla”. anggaplah selalu bahwa diri kita ini masih belajar, masih remah-remah, masih belum ada apa-apanya.
disuruh nunggu dosen sampai bosen? telen aja. bikin laporan capek-capek eh cuma dibaca gitu doang? telen aja. udah gaya-gaya magang di perusahaan keren nggak taunya cuma disuruh motokopi? telen aja. harus kerja di pabrik, kotor-kotoran, becek-becekan? telen aja. intinya, terhadap apapun yang menurut kita nggak enak (apalagi yang enak), telen aja!
ketujuh nih, nggak ada pekerjaan yang remeh atau kecil. yang ada, orang yang melakukannya, yang meremehkan atau mengecilkan. segala sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh selalu akan bermakna besar, dan sungguh-sungguh dapat membuat seseorang menjadi besar.
terharu nggak sih sama Allah. ada dosa-dosa yang hanya bisa terhapus atau terampuni dengan lelahnya mencari nafkah. jadi, kalau lelah bekerja atau berupaya apapun dalam hidup, ingat saja itu sambil tagih janjinya Allah. berdoa, minta diampuni dan dihapus dosa-dosa kita. bukannya misuh-misuh di media sosial. yang begitu, ternyata norak kan.
dan jangan lupa, telen aja. sambil ngetawain semuanya juga boleh. mendingan kita yang ngetawain hidup daripada hidup yang ngetawain kita. bersyukur dan berbahagialah!
2K notes · View notes
dindiniully-blog · 7 years ago
Quote
Sesuatu yang "orang lain punya" apa harus kamu miliki juga? Jangan pindah pindah kebahagiaan seenak kamu. Belum tentu kalo dah jadi punyamu dengah hasil "memindahkan" itu jadi bahagiamu juga; kecuali kamu klepto. 😏
Kamu waham yah? Waham bukan paham. Pake W!
0 notes
dindiniully-blog · 7 years ago
Quote
Kalau beda pulau membuat kita rindu, belum tentu satu kota membuat kita jumpa. Kadang kita lupa, berjumpa itu tentang usaha, bukan tentang jauh dekatnya kita.
Ya kan? (via sundarirespati)
Memang tapi kadang terlalu~
1K notes · View notes
dindiniully-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Kembang api; memercik kemanapun dia mau~ seperti aku saat egois!
0 notes
dindiniully-blog · 7 years ago
Quote
Aku sibuk bekerja, kamu sibuk berprasangka. Kita; lupa tentang rasa saling percaya-
(via gincumerah)
134 notes · View notes
dindiniully-blog · 7 years ago
Quote
Aku mau menua bersamamu menjadi wanita yang selalu kau cari, menjadi wanita yang menjadi tempat ternyamanmu untuk selalu pulang~
Er pada be.
1 note · View note
dindiniully-blog · 8 years ago
Quote
Nanti jika rasa cemburu memgalahkan logikaku tolong jangan membiarkanku berangan angan yang tak lebih baik ketimbang beromantis ria yang bernilai ibadah~
Untuk yang masih dalam doa 😊
0 notes
dindiniully-blog · 8 years ago
Quote
Ada sesuatu yang tak sampai diucapkan oleh bibir, bahkan hatipun tak dapat mengerti. Ada sesuatu yang tak bisa diucapkan dengan kata kata, bahkan kalimatpun tak dapat dimengerti. Ada rasa kecewa yang tak sampai diungkapkan, bahkan leherpun tercekat karenanya. Ada tangis yang tertahan dipelupuk, bahkan pipipun mengering karenanya. Segala yang tak sempat dilakukan, segala yang tak sempat terucap bukan karena ego yang teramat besar. Tapi sayang yang teramat dalam.
0 notes
dindiniully-blog · 8 years ago
Quote
Cinta itu kopi, susu itu kepercayaan. Rasa pahit kopi bakal lebih kerasa kalo susunya kurang~
Pantes, rata sih ✌🏻
1 note · View note
dindiniully-blog · 8 years ago
Quote
Kalau kepercayaanmu saja bisa kamu berikan terlalu mudah, murah dan tanpa aba-aba jangan salahakan patah hati yang sering datang tanpa permisi.
Kepada tukang tikung (re: Valentino Rosi) ati-ati jatuhnya sakit broh 😂
#eh
1 note · View note
dindiniully-blog · 8 years ago
Quote
KITA
Kita itu apa, kalau kamu saja masih SENDIRI!
1 note · View note
dindiniully-blog · 8 years ago
Text
Keluarga~
"Seneng yah liat keluarga si A, lengkap ga kaya keluargaku," kata si B. "Ah seneng ya si B, bapak ibunya ga ada bisa main bebas tanpa dicerewetin," ujar si A. Ehem, Allah itu kasih masalah ke setiap hambanya dengan porsi masing masing. Kalo kita liat yang lengkap belom tentu tanpa masalah, nah yang ga lengkap? Hahhaha lebih lebih Kita ga bisa milih dari keluarga siapa, bagaimana, dan seperti apa kita dilahirkan tapi kita bisa pilih bagaimana nanti kita akan membuat keluarga. Apa apa yang menurut kita salah bisa kita benahi kedepannya untuk anak kita. Iya mas anak kita. Eh bapakknya mana? Cari dulu suaminya baru bicarakan anak kita. Kita itu apa kalo kamu saja masih sendiri 😏
2 notes · View notes