diahretno
126 posts
Mahasiswa Departemen Kimia FMIPA UI angkatan 2014| Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta | Kepala Departemen Keilmiahan BEM FMIPA UI 2017
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Introduce my page at selasar.com
To my honorable tumblr readers. Let me introduce my page at selasar.com which contains about policy, youth activity, science, and technologies by using more data, strong opinion, and scientific perspective. Then, this tumblr will be specific contains about my daily life, wisdom, hearts, and islam. Hopefully, it can be more useful for you all my readers !
Policy , youth activity, science, and technologies : https://www.selasar.com/profile/4825/Diah-Retno-Yuniarni?view=jurnals
Daily life, wisdom, hearts, and islam : diahretno.tumblr.com
Thankyou :) happy reading
4 notes
·
View notes
Text
orang-orang yang bertumbuh
ciri-ciri orang yang bertumbuh: 1. bangun pagi, sebab dia memiliki cita-cita untuk dicapai setiap hari. 2. fokus pada tujuan hidupnya, bukan pada jalannya, melainkan pada bagaimana cara menjalaninya. 3. tidak iri dengan pertumbuhan hidup orang lain. alih-alih, ikut senang dan bahagia apabila ada orang lain yang meraih keberhasilan (dan justru terinspirasi untuk menjadi versi diri yang lebih baik). 4. banyak bersedekah, sebab semakin menyadari bahwa apa yang dimiliki (harta, waktu, energi) bukan milik sendiri. 5. semakin bertambah keimanan, ketakwaan, dan semakin bersyukur.
2K notes
·
View notes
Photo
Akan selalu ada............Tangan-tangan yang sigap mengenggam kala tersungkur jatuh. Langkah-langkah yang membersamai kala sendiri. Mulut-mulut yang tiada henti mendoakan perjuangan. Hati-hati yang mengharapkan mu senantiasa dalam lindungan Nya. Kau tak perlu menjauh sendiri, berjalan lah bersama ku, bersama kita. Yakinlah dalam langkah, gerak, dan nafas mu atas dasar iman. Yakinlah dalam sendirinya berjuang disana, akan selalu ada ukhuwah tersimpan dari kami, sahabat-sahabat mu disini.
Tidakkah kita telah bersepakat dalam ikatan saudara se-iman?
We will stand by you, as always, as forever.
Tulisan ini didedikasikan untuk seorang sahabat yang sedang berjuang dalam kebaikan. Semoga Allah selalu memudahkan dan menjagamu. Aamiin
1 note
·
View note
Photo
BEKERJA UNTUK BERJUANG
“ Untuk menjadi sesuatu ada banyak jalan. Yang terpenting dalam tiap proses menuju menjadi sesuatu itu, kita sadar bahwa kita adalah kalifatullah fil adrh “ – Dr. Bambang Widjojanto ( Wakil Ketua KPK 2011-2015 )
Alhamdulillah waktu lalu saya mendapat kesempatan bertemu dengan Bapak Bambang Widjojanto dalam National Leadership Camp yang diadakan Rumah Kepemimpinan Batch 8. Perjuangan beliau yang cukup singkat dalam berjuang di lembaga pemerintah cukup sensitif ini memberikan banyak insight yang kita ( sebagai pemuda ) bisa ambil. Beliau menulis pula buku terbitan Lembaga Badan Hukum ( LBH ) Jakarta berjudul “ Berkelahi Melawan Korupsi “.
Bicara tentang melawan korupsi, mari kita lihat kasus E-KTP yang beberapa waktu lalu menyita perhatian publik. Pak Bambang, Wakil Ketua KPK periode 2011-2015, resah dalam nasehat yang disampaikannya pada kami. Diketahui bahwa, kasus E-KTP ini yang melibatkan Setya Novanto, Irman, Sugiharto, Andi Narogong, dan dan Markus Nari telah merugikan negara sekitar 2,3 Trilliun rupiah ( News.com : Bagus Prihantoro Nugroho 09 Maret 2017). Kasus E-KTP merupakan satu dari banyak kasus korupsi yang melanda negeri ini. Menurut Indeks Persepsi Indonesia menempati peringkat ke-90 negara terkorupsi di dunia. Hal ini tentunya sudah menjadi perhatian pemerintahan Presiden Megawati (2002) dalam memberantas korupsi dengan dihadirkannya KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ) sebagai lembaga negara pemberantas korupsi.
Dalam perjuangan bangsa kita mencapai SDG’s ( Suistanable Development Goals ), nyatanya Indonesia harus lebih proaktif dalam menjawab masalah korupsi yang ada. Menurut Bambang dalam dialog “ National Leadership Camp 2017 “ justru yang terjadi adalah Suistanable korupsi. Negeri ini tidak akan sejahtera jika korupsi masih melanda di masyarakat. Banyak yang tidak kita sadari, bahwa korupsi kecil sudah meluas dalam kehidupan masyarakat. Korupsi-korupsi kecil yang dianggap biasa bagi kalangan mahasiswa pun seperti menyontek dikelas dan titip presensi kehadiran belum menjadi concern utama untuk diberantas. Bagaimana mungkin kita bisa dengan mudah memberantas korupsi kelas kakap kalau saja korupsi kecil ini seringali dilakukan secara terus menerus? Korupsi bukan hanya sebatas kejahatan ekonomi, namun juga masalah akhlak bangsa.
Dr. Bambang Widjojanto mengatakan bahwa bekerja dalam publik sektor memiliki tantang tersendiri. Seperti apa yang beliau alami menjadi wakil ketua KPK, bekerja disana adalah perjuangan memerangi hal-hal yang tidak sesuai dengan hati nurani. Poin-poin yang di sampaikan beliau :
1. Bekerja adalah berjuang
Bekerja yang berorientasi pada uang, tidaklah tepat jika memilih publik sektor sebagai tempatnya bersandar. Tempat yang tepat adalah perusahaan swasta atau memiliki usaha sendiri. Berharap memiliki uang banyak saat bekerja di publik sektor hanyalah akan merugikan negara, salah satunya berakibat pada korupsi. Korupsi membuat manusia kehilangan intergritas nya. Integritas yang merupakan turunan dari “ trust “ seperti kertas, bila ia rusak sulitlah kembali menjadi wujud kertas awalnya.
2. Integritas
“ Integrity is about doing right even no one is watching “
Setiap jiwa pemuda Indonesia perlu memiliki integritas yang tinggi. Menurut Dr.Bambang Widjojanto, Integritas menyangkut beberapa aspek seperti : Jujur, amanah, kompeten, konsisten, professional, dan membangun keteladanan. Praktik melalukan integritas perlu menggunakan mata hati dan ilmu seperti yang Islam ajarkan melalui Rasulullah Muhammad S.A.W dengan keintegritasan beliau dalam memimpin umat manusia. Dengan memiliki hati, wawawasan, dan kemampuan eksekusi yang baik terwujudlah intergritas yang mampu membawa kebermanfaatan orang banyak.
Sebagai penutup, saya cantumkan quote yang dibuat Dr. Bambang Widjojanto dalam News Letter KPK Edisi 2 volume III- Februari 2017 yang akan menguatkan kita untuk terus berjuang meberantas korupsi, dan berjuang lainnya demi terwujudnya Indonesia Mulia.
“ Saya pergi untuk pulang.Saya akan kembali walaupunhanya jasad. Perjuangan memberantas korupsi tak boleh berhenti “ - Dr. Bambang Widjojanto
4 notes
·
View notes
Photo
Bedah Buku Fmaily MIPA 2014 #TemanNgabuburitmu Day 11 "Ayah" Penulis : Irfan Hamka Penerbit : Republika Oleh : Diah Retno Yuniarni
Buku ini menceritakan sosok Buya Hamka dari perspektif anak nya bernama Irfan Hamka. Sekarang Irfan Hamka berusia 70 tahun dan menuliskan kisah perjalanan hidup sang Ayah dan Ummi dengan begitu indah. Irfan menceritakan Buya Hamka sebagai seorang ayah sekaligus ulama terpandang di Indonesia yang begitu mengutamakan nilai Aqidah.
Disini, disebutkan sejarah Hamka saat kecil yang begitu berat sehingga menjadi kuat lah Hamka saat dewasa dan menjadi Ayah.
Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam yang berbunyi,
“Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah, dan masing-masing mempunyai kebaikan,” (HR Imam Muslim, dari Abu Hurairah, Bulughul Maram).
Buya Hamka tidak hanya kuat dalam hal fisik, namun juga pendirian.
1. Kuat dalam hal fisik Dari segi fisik, Buya Hamka adalah sosok yang kuat fisiknya. Dalam buku tersebut diceritakan bahwa Buya Hamka pernah melakukan perjalanan ke berbagai pelosok daerah di Sumatra Barat hingga Riau hanya dengan berjalan kaki Dan yang memberi nilai plus akan tindakan beliau tersebut adalah niatannya untuk mengobarkan semangat jihad warga Minangkabau untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. “Hai Nabi! Kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang!” (QS Al-Anfal: 65).
Buya Hamka ternyata merupakan pesilat tangguh di tanah Minang yang pernah menangkap penjahat di suatu bus hanya dalam sekejap , serta pernah membuat gentar seorang jawara silat di tanah Minang yang lebih dahulu dikenal publik kala itu. Buya Hamka terbiasa menghabiskan waktu sebanyak 5 – 6 jam dalam sehari untuk membaca. Kecintaan Buya Hamka terhadap Quran berlangsung lama. Dan durasi tadarus Qurannya semakin lama ketika istri beliau, Hj. Siti Raham Rasul, meninggal dunia.
“Setelah Ummi wafat, Ayah menghatamkan Alquran sebanyak 6 – 7 kali dalam sebulan,” (Irfan Hamka, 2013: 213-214). Ini untuk semata-mata membuat cinta Buya Hamka kepada Ummi tidak melebihi cintanya kepada Allah.
2. Kuat dalam hal pendirian Selain kuat dalam hal fisik, Buya Hamka merupakan sosok yang berpendirian kuat. Dalam beberapa segmen buku ini, nampak jelas bagaimana teguhnya sosok ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama ini. Nah, terkait dengan MUI ini pula, ada kesaksian dalam buku ini yang menunjukkan bahwa beliau adalah orang yang kuat pendiriannya. Hal ini terlihat ketika Buya Hamka memilih untuk mundur dari jabatan sebagai ketua MUI menyusul adanya intervensi dari pemerintah kala itu yang berang dengan fatwa MUI tentang larangan bagi umat Islam untuk mengikuti pergelaran Natal Bersama yang sedang digalakkan rezim Soeharto kala itu. Terkait insiden ini pulalah, sejarah mencatat satu pernyataan beliau yang terkenal:
“Kita sebagai ulama telah menjual diri kita kepada Allah semata. Ulama yang telah menjual diri kepada Allah, tidak bisa dijual lagi kepada pihak mana pun. Ulama ibarat kue Bika. Dari bawah dipanggang api, dari atas pun dibakar api. Begitu juga ulama, dari bawah oleh umat, dan dari atas oleh pemerintah,”
Selain itu saat Buya hamka diminta oleh Jenderal Nasution untuk menduduki kursi pejabat saat itu, Buya Hamka menolaknya atas petimbangan Ummi :
“Lebih baik Angku Haji tetap berperan di Masjid Agung Al-Azhar, lebih terhormat di hadapan Allah,”
“Saya sudah dianggap ulama oleh masyarakat dan hobi saya menulis, tentu akan hal-hal tersebut sedikit banyak menghambat tugas-tugas saya sebagai seorang Mayor Jenderal walaupun Tituler,” – Buya Hamka
Ada kutipan menarik, saat Irfan sang anak sekaligus penulis bertanya kepada Buya Hamka yang dipanggilnya Ayah, “ Ayah, apa yang mendorong semangat Ayah, sampai Ayah menjadi seperti sekarang ini ? “,
Hamka menceritakan lima cobaan masalah kecilnya dahulu, yaitu kedua orangtuanya bercerai saat ia masih kecil, menjadi ledekan karena terkena cacar, dilecehkan karena hanya sampai di sekolah desa dan agama, diejek karena kemampuan bahasa arab dan ilmu sharof yang tidak bagus, dan gagal menjadi guru karena tidak memiliki gelar diploma. Buya Hamka menjawab kepada Irfan, “ Oleh karena itu semua, Ayah bertekad untuk terus belajar dan mmembaca. Mungkin untuk seumur hidup Ayah..”
Dari Hamka, kita bisa banyak belajar bahwa belajar adalah kewajiban yang tak akan terhenti oleh umur. Siapapun dan dimanapun kita, belajar adalah suatu hal yang mutlak.
Wallahualam bishawab
4 notes
·
View notes
Text
Superteam Keilmiahan
Dalam menjalankan organisasi, tentunya diperlukan kemampuan mempelajari kondisi yang ada. Seperti kata mbak Indy dalam postingan saya berjudul “ Leiden is Leijen “ bahwa kita perlu menjadi sosok pembelajar ( a good learner ), saya tertarik mempost pemikiran dan pengalaman saya mengenai konsep “ Superteam “ dalam kehidupan berorganisasi.
Apa sih superteam ?
Tidak ada definisi spesifik mengenai superteam. Menurut saya pribadi, konsep superteam merupakan konsep ideal dalam teamwork. Superteam merupakan kondisi sebuah tim yang bekerjasama dengan baik dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama. Intinya, terdapat kinerja maksimal apabila terjalin kolaborasi dan koordinasi tim yang baik. Dalam sebuah organisasi, Superteam adalah tiang kokohnya badan organisasi tersebut. Dari sini, kita mengetahui bahwa kekuatan organisasi ada pada sistem bukan pada figur-figur tertentu yang ada didalamnya.
Nah, kalau superman tuh apa ?
Superman adalah tokoh pahlawan dalam film. Bukan, bukan superman yang itu maksudnya. Konsep Superman adalah konsep pekerjaan yang dilakukan secara baik oleh satu atau beberapa orang saja. Nantinya orang ini yang akan menjadi dominan dalam ke-organisasian. Lalu menurunkan kredibilitas anggota-anggota lain dalam tim.
Konsep superteam mampu menggantikan konsep superman yang sempat booming beberapa tahun lalu. Bahwa dalam sebuah organisasi, diperlukan orang-orang hebat saja. Tapi dengan konsep superteam, kita melihat bahwa semua orang memiliki peran masing-masing. Tidak ada orang yang tidak berguna dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Semuanya hebat, dengan perannya masing-masing. Orang yang berperan mematikan lampu saat penampilan drama berlangsung, memiliki impact yang besar terhadap keberlangsungan drama. Meski secara fisik kita hanya melihat , “ toh Cuma matiin lampu apa hebatnya dibanding pemain dalam drama tersebut ? “. Nyatanya, tanpa ada sosok yang mematikan lampu, penampilan drama akan kurang tersampaikan pesan nya kepada penonton. Ya, Superteam mengajarkan kita bahwa tidak ada peran yang tidak penting , dilihat dari besar atau kecilnya tanggung jawab yang dipegang.
Superteam membuat kita belajar mendewasakan diri bagaimana membagi kinerja dengan baik dan koperatif. Sehingga, tidak hanya superman yang bekerja saja. Dengan begitu, kita belajar melengkapi kebutuhan organisasi sesuai dengan kapasitas kemampuan diri dengan maksimal. Bagi yang hanya bisa membuat konsep silahkan membuat konsep, yang hanya bisa terjun ke teknis silahkan eksekusi dengan bijak, yang hanya bisa mempublikasikan silahkan menjaga norma-norma yang ada. Semuanya berperan dan bekerjasama tanpa ada yang mengecilkan pihak lain.
Dan dari semua hal tentang superteam, the most important is communication. Tidak pesan yang tersampaikan dengan baik apabila kita tidak berusaha mengkomunikasikannya dengan pihak yang bersangkutan. Tentunya, superteam tidak memaksa seluruh anggota untuk bekerja dengan baik, semuanya bisa dikomunikasikan jika pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan keyakinan anggota.
So, yuk jadikan konsep superteam ini sebagai konsep ideal dalam organisasi mu.
Teruntuk :
Dhara dan Tiwi dengan grafinitynya, Rasyid dengan pekan prestatif nya, Rohmat dengan OIM nya, Nayu dengan MIPA towards OIM UI, Fawwaz dengan PKM nya, Rani dengan MAD nya, Wahyu dengan Portal Keilmuannya, Dita dengan PSDM nya, Alif dengan MGK nya, juga Rinda dan Rizky dengan ketulusannya membantu sang kadep hehe
Terimakasih telah menjadi bagian dari Superteam Keilmiahan BEM FMIPA UI 2017 :)
Sejatinya, saya tahu orang-orang diatas memiliki visi yang sama dalam membangun kemajuan keilmuan di FMIPA UI. Ingatlah quote ini dalam setiap langkah dan mimpi kita :
"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu." - Rahmat Abdullah
Salam penuh haru,
Diah Retno Yuniarni
Kepala Departemen Keilmiahan BEM FMIPA UI 2017 ( 3 bulan kepengurusan )
3 notes
·
View notes
Photo
November 2015
“ Tanpa bermimpi, orang seperti kita akan mati “ – Andrea Hirata
Saya bersyukur mempunyai mimpi, entah mimpi itu dalam bentukan yang tidak terwujud atau tidak. Karena dengan memiliki mimpi, saya merasa lebih hidup. Berbicara tentang mimpi, saya pernah memiliki mimpi yang statusnya tidak terwujud.
Ya, bermimpi menjadi Mapres Utama FMIPA UI 2017
Sekitar 2 tahun lalu, saya mengikuti ajang mahasiswa berprestasi muda yang dikhususkan untuk mahasiswa baru FMIPA UI. Alhamdulillah masih dianggap muda hehe. Dalam ajang ini, saya tidak memenangkan kompetisi tersebut, hanya menjadi finalis dan dianugrahi juara harapan 2 mahasiswa berpestasi muda. Saat itu di ajang mapres muda 2015 terdapat Rifa Biologi 2014 ( Mpok Depok ), Shiddiq Fisika 2014 ( Ketua CEDS ), Devita Biologi 2014 ( Wakil Ketua BPM ), dan Melani Kimia 2014 ( Ketua Menetas ) orang-orang yang sekarang udah jadi orang ditempatnya masing-masing. Namun bagi saya , pengalaman ini menjadi hal yang berharga, Kalau kata jargon #HitamkanUI tahun 2015 : “ Ga menang gapapa, yang penting masuk surga “
Selama 2 tahun ini pula, saya mempersiapkan segalanya. Dengan memperhatikan CV , kemampuan saya di KTI dan Speech Bahasa inggris. Track record sengaja saya setting agar saat pilmapres nanti poin saya lebih baik dari yang lain. Ya namanya usaha :)
Tapi Allah berkehendak lain
April 2017
April ini merupakan pesta mahasiswa berprestasi di UI. Ajang ini merupakan ajang yang to be honest saya tunggu-tunggu. Semenjak menjadi mahasiswa baru FMIPA UI angkatan 2014, setelah proses update mimpi yang tidak tercapai saya yaitu menjadi seorang arsitek yang membangung peradaban bangsa, saya mencoba mencari peluang dengan mimpi-mimpi yang lain.
Saya bermimpi menjadi mapres dengan alasan adalah tools untuk bisa bermanfaat kepada orang lain. Saya bermimpi menjadi seorang ilmuwan hebat yang memenangi piagam nobel 20 tahun lagi. Saya bermimpi, dengan menjadi mapres mampu mewujudkan misi saya mensyiarkan islam dimata dunia. Saya bermimpi mampu membuktikan ayat-ayat Nya dengan perspektif sains suatu saat nanti.
Ya, sebagai manusia kita hanya boleh bermimpi besar, berusaha dengan ikhtiar terbaik kita, sampai akhirnya lepaskan kepada Nya, apakah ini semua yang terbaik untuk kita, keluarga kita, kerabat kita, agama kita, bangsa kita ?
Saya memutuskan untuk tidak maju sebagai perwakilan departemen dalam ajang Pilmapres FMIPA UI. Setelah beberapa pertimbangan :
1. Umur sudah 22 tahun :p
2. Saya sempat mengetahui materi speech apa saja yang keluar menjadi topik debat
3. dst
Saya merasa yakin, ini adalah keputusan terbaik yang sudah diisthikharahkan. Disamping itu semua, saya bisa menjalankan peran sebagai kepala departemen keilmiahan BEM FMIPA UI 2017 dengan maksimal. Seperti sekarang, memfasilitasi teman saya Odi, sebagai Mapres Utama FMIPA UI 2017.
“ Integrity is about doing right, when no one watching “
Satu hal yang saya pelajari saat itu adalah tentang integritas, tentang bagaimana kita berusaha menjaga konsistensi dan kejujuran yang ada. Saya hanya ingin, saat nanti menjadi orang besar nilai inilah yang akan saya bawa dalam berjuang memberi manfaat kepada masyarakat. Meski pada akhirnya saya tidak bermaksud menyalahkan beberapa pihak yang mencoba mapres even tidak sesuai persyaratan, it’s about your choice, Mungkin memang rezeki saya ditempat yang lain. Kalau di Islam diajarkan untuk meninggalkan yang menjadi keraguan :) maka saya tinggalkan dengan bismillah
“ Then when you have taken a decision, put your trust in Allah “
Di titk saya berpijak saat ini, saya bersyukur telah melewati fasa-fasa kegagalan itu dengan baik. InsyaAllah Mapres bukan tools terbaik saya dalam menggapai mimpi-mimpi ini. Terakhir, Kita harus percaya dan yakin dengan Allah saat keputusan itu telah dibuat. Cukup kuatkan hati dan kaki untuk melangkah lebih jauh lagi. Allah akan nyiapin kejutan-kejutan diluar dugaan kita. Selama niat nya masih untuk menggapai Ridho Nya.
Mohon doakan saya, mengejar mimpi yang baru lagi. Untuk Indonesia yang baik dan bermartabat. Semoga Allah ridho, Semoga Allah makin cinta. Aamiin
3 notes
·
View notes
Quote
Our teachers gave us a rule in Syria. Students of knowledge do not let their emotions out to the world. If you are upset, you cry to your Lord. If you are upset, you speak to your teacher. If you are down, you fall into prostration. If you are broken, you recite salawat upon the fixer of hearts. If you are sick of life, you send salutations upon the doctor of the hearts. If people mock you, you make du'a for them. If people hate you then you simply ignore them. If you feel low then you pray to the Most High. If the world turns against you then you turn towards the Creator of the worlds. If you are angry then you beg for Allah’s forgiveness. If you feel hatred overtaking your heart, you fall on your knees and pray for your enemies. Dear student, if you do not heed this warning then you will drown in the world when hardship comes and you will be lowered in the sight of man. This dunya is a test. You have to keep moving. Don’t get caught up in the meaningless words of people. Stick to the truth. Stick to the Sunnah. You are imitating that Prophet who was stoned in Ta'if and still lifted up his hands and called out for their forgiveness. Lovers don’t complain; they take the pain. One day you shall carry the weight of this ummah on your back. Stay strong. We only show weakness to Allah.
Shaykh Mohammad Aslam (via islamicrays)
116 notes
·
View notes
Photo
Selengkapnya di :
1. http://www.viva.co.id/ramadhan2015/news/read/870383/sosok-muslimah-cerdas-harapan-bangsa
2. http://www.kompasiana.com/fikomupsyifa/hijab-saksi-bisu-wujudkan-impian_586136e29493737f0903c9e6
3. http://www.mtw.or.id/kepemimpinan-di-mata-seorang-aktivis-mahasiswi-ui-bag-1/
Special Thanks to :
Syifa Nur Maulidia ( Fikom UP )
Ustadz Ilham ( Penulis MTW )
Moga menjadi inspirasi bagi yang membaca :)
1 note
·
View note
Photo
[ Leiden is Leijen ]
Tepat seminggu lalu, 21 Februari 2017 pukul 20.00 WIB di casamora residence, rumah Bapak Arief Budhy Hardono kehadiran kurang lebih 50 orang peserta Rumah Kepemimpinan angkatan 8. Kami diundang kerumah beliau untuk mengenal lebih lanjut perjalanan sosok Ketua ILUNI UI ini. Pak Arief, kami menyebutnya, merupakan lulusan Fakultas Teknik UI angkatan 1984. Beliau sebelumnya memiliki profesi sebagai Insinyur sipil ( https://m.tempo.co/read/news/2016/08/01/079792122/arief-hardono-terpilih-menjadi-ketua-iluni-ui-2016-2019 ) . Tidak hanya Pak Arief, kami dipertemukan oleh Sosok Wanita hebat dibalik perjalanan beliau untuk bakti nya kepada UI dan Indonesia. Ibu Indy Hardono, yang merupakan lulusan Fakultas Teknik UI ini setia menjadi pelengkap hidup Pak Arief. Ibu Indy memiliki fokus mengembangkan pendidikan sebagai tim asesor beasiswa LPDP ( Stuned - Belanda ). Bagi beliau, bergabung dengan LPDP adalah bentuk kontribusi untuk Indonesia versinya. Selanjutnya ada Bang Joen, lulusan Fakultas Hukum ini memiliki perusahaan ide kreatif yang berangkat dari latar belakang nya memiliki keinginan menjadi otak ide-ide kreatif. Perusahaan yang sudah berjalan lebih dari 5 tahun ini sudah memiliki riwayat stagnan dan jatuh bangun. Beliau pernah menyebutkan dalam proses membangung perusahaan, sangat memerlukan perluasan jaringan yang kita miliki di dunia kampus. Jaringan ini harus dipupuk dengan baik.
Terlepas dari semua latar belakang mereka, materi yang disampaikan malam itu cukup menarik. Sebelumnya, melalui Bang Fathan Mubina ( Manager Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta ). Ibu Indy, meminta kami membaca dua artikel berikut :
https://www.google.co.id/amp/edukasi.kompas.com/amp/read/2016/06/03/08020011/.Leiden.is.lijden.karena.Pemimpin.Tak.Lahir.dari.Zona.Nyaman.?client=safari
http://edukasi.kompas.com/read/2016/05/20/13385231/generasi.milenial.butuh.kepekaan.remote.sensing.dan.energi.geotermal
“ Leiden is Leijen “
Ya, memimpin adalah menderita. Siapa yang berfikir bahwa menjadi seorang pemimpin adalah hadiah yang menyenangkan ?
Menjadi seorang pemimpin adalah menderita. Dihabiskannya waktu untuk memikirkan cara terbaik dari permasalahan yang ada, dicurahkannya semangat untuk tetap berdiri ditengah terjangan dan gesekan yang hadir, dipaksakannya diri menjadi tidak nyaman untuk membuat orang lain menjadi lebih nyaman, dibiarkannya sakit hati atas segala hal yang tidak pantas ia dapatkan dan dengar. Semua itu, waktu, tenaga, harta, kenyamanan dan hal lainnya wajib ia korbankan untuk mendapatkan makna sesungguhnya menjadi seorang pemimpin. Dalam dialog Ibu Indy, beliau berkata bahwa sebagai i seorang pemimpin kita harus mampun “membaca” segala hal dengan sebenar-benarnya membaca. Seperti yang Allah perintahkan kepada Rasulullah S.A.W dalam wahyu pertama yang diterima : “ Iqra ! “
Pemimpin itu menderita,
Menderita karena harus keluar dari zona nyaman yang dimiliki. Keluar dari zona nyaman disini bukan berarti ketika kita memiliki uang yang cukup tapi justru memaksakan diri menjadi susah, atau bahkan ketika memiliki mobil untuk perjalanan jauh namun lebih memilih jalan kaki membawa barang bawaan yang banyak. Bukan itu, saudaraku. Justru jadikan fasilitas yang dimiliki sebagai peluang seorang pemimpin dalam memimpin dengan baik.
“ To study , to learn “
Tentang menjadi seoang pelajar yang juga pembelajar. Sebagai mahasiswa, tentunya kita memiliki status sebagai pelajar. Status pelajar ini dimiliki oleh subject yang menempuh tingkatan pendidikan yang berarti subject dari kata kerja belajar. Sedangkan pembelajar yang memiliki asal kata ajar , memiliki arti memelajari. Konteks pembelajar menjadi hal yang patut dimiliki seorang pemimpin, ia harus mampu memahami bagaimana hidup sesunggunya ( dua arah ).
Materi yang disampaikan Ibu Indy, Pak Arief, dan Bang joen malam ini, harapannya mampu memberikan energi (lagi) untuk kami calon-calon pemimpin Indonesia emas 2030-2045 mendatang. Dan dibalik itu semua, selalu ada wanita hebat dibalik pria hebat, selalu ada istri luarbiasa dibalik suami luarbiasa. Kenapa begitu? Karena saat dialog dimalam itu, momen Ibu Indy berbicara kepada peserta RK, Pak Arief menatapnya penuh cinta hehe ( tanda yang disadari oleh semua peserta, bahkan mungkin Tiara, yang menanti ada pria hebat tersenyum melihat nya karena berhasil membuat hidupnya lebih berarti untuk Indonesia ).
Untuk kamu yang sedang bermimpi menjadi pemimpin
Untuk kamu yang sedang bermimpi menjadi istri seorang pemimpin hebat suatu saat nanti
Untuk kamu yang sedang menjadi pemimpin
Untuk kamu yang sedang menjadi istri seorang pemimpin
Semangat memberikan dampak kepada ummat. Memimpin memang menderita, tp akan lebih menderita lagi kalau kita tidak bisa memberikan dampak yang besar bagi Indonesia. Jadikan menjadi “ seorang pemimpin “ sebagai salah satu tools agar Ia makin cinta kepada kita :)
Depok, 28 Februari 2017
Asrama Rumah Kepemimpinan Jakarta
@diahretnoy
2 notes
·
View notes
Photo
[ Belajar dari negeri Putin : Part 1]
Bulan oktober 2016 lalu merupakan pencapaian terluar-biasa saya selama 2 tahun menjadi mahasiswi Universitas Indonesia. Teringat beberapa tahun lalu, dengan polos nya saya mempunyai mimpi bisa mengikuti kompetisi internasional dibidang sains, kini impian itu terwujud dengan “tentu saja” pengorbanan harta, keringat, air mata, waktu, tenaga, dan lainnya. Agak serem ya :”D tapi memang serem banget kalau diingat-ingat.
Saya, Devita, Rendy, Reyhan, Iqbal, Maria, Odi, dan Ersal berangkat mengikuti International Natural Science Tournament di Novoibirsk, Rusia. Sebuah kota yang lumayan jauh dari pusat kota Rusia yaitu moscow, dan dekat siberia bagian terdingin Rusia. Rusia yang secara geografis merupakan negara terluas didunia ini menempuh perjalanan menggunakan pesawat terbang dari moscow ke novo selama 3 jam.
Finally, Eropa :”) a place where a dream to <3
8 Oktober 2016
Kami berangkat terpisah menjadi dua tim berbeda, Tim awal ( Diah reyhan ersal devita odi dan maria ) dan tim selanjutnya ( Iqbal rendy). Dari sini, segala bentuk pembuktian kesungguhan kami diuji. Pesawat kami alhamdulillah lancar sampai di singapore, dengan kenyamanan mengelilingi changi airport yang begitu bersih dan menarik. Ya, kami memilih tiket paling murah menuju novosibirsk, Rusia, namanya juga mahasiswa. Karena itu tiket kami memiliki rute penerbangan yang transit dibeberapa negara, yaitu Jakarta->Singapore->Bangkok->Moscow->Novo. Setelah sampai di bangkok, kerunyaman itu terjadi, Pernah melihat di film-film segerombolan orang yang mengejar jadwal take off pesawat di sebuah bandara bernama Suvarnabhumi ? Atau bahkan episode menangis ketika pesawat itu mulai.....terbang dan kita hanya bisa menatapnya dari kaca ruang tunggu penumpang ? :”) we did it , well.
Semua itu berawal dari check-in baggage di maskapai yang terhambat karena kata operator yang bersangkutan “ we have no allowed bring baggage for free because we dont pay it at all “ . For the fact that we have pay arround $22 at the tickets payment before. Seperti layaknya mahasiswa yang gapunya banyak uang, kita protes tapi tetep aja diminta bayar (lagi). Oke fine berhubung waktu take off yang tinggal 30 menit lagi kami membayar bagasi yang katanya tidak terbayar itu.
Lantas, setelah selesai urusan adminstrasi saat itu, kami masuk ke pintu imigrasi. Dan, oh “ No”, satu hal yang tidak kami sadari adalah : Bandara Suvarnabhumi merupakan bandarayang cukup hectic di asia karena bagian dari bandara transit. Proses cek in di imigrasi yang cukup lama membuat kami khawatir, Alhasil kami mencoba bernego dengan beberapa orang agar kami dipersilahkan masuk duluam karena jam terbang yang semakin hitungan menit.
Lolos dari bagian imigrasi, ternyata bandara ini sangat luas dari yang kami kira. Waktu yang dibutuhkan dari imigration checking ke gate sekitar 20 menit. Kami berlari ternegah-engah, pun saya dengan kondisi saat itu yang tidak sehat membawa koper dan barang lain yang cukup berat, membuat dada saya perih (*fyi dulu jaman SMA saya pernah merasa nyeri berkelanjutan di bagian pernafasan , tp sudah normal akhir-akhir ini ). Tetap, sesampainya disana dengan posisi Devita-Odie-Maria yang sudah sampau duluan di gate dengan strategi mengabarkan ke pilot kalau kami sedikit agak telambat, gagal.
Kami benar-benar ketinggalan pesawat :(
Saat itu, beberapa dari kami sudah marah dan kecewa dengan pihak maskapai karena kesalahan mereka. Tentu, ini karena kesalahan sistem yang membuat membuat waktu kami terbuang percuma di checkin baggage. Ya, saya yang masih berusaha tenang dan meloby pihak maskapai mengikuti mbak2 operator memelas memberitahu mereka kalau kita ada turnamen dirusia, we have to come to russia tomorrow. Entah kenapa saat itu saya masih percaya bahwa ini murni kesalahan sistem, saya mencoba meyakinkan teman-teman kalau kita akan tetap berangkat ke rusia, dengan cara apapun itu.
Kami diantarkan menuju tempat kita bisa mengambil bagasi dan uang. Setalah itu pihak maskapai memberikan nomor pusat maskapai yang ada di Bangkok. Hem, kalau dilihat lokasi nya sangat jauh dari bandara. Kami mencoba mengontak beberapa orang Indonesia di Bangkok untuk mencari bantuan, mulai dari PPI, KBRI, dan beberapa teman lain. Seorang teman kami, warga negara bangkok bernama Jack datang dua jam setelah kejadian itu berlangsung. Jack membelikan kami makanan dan mencoba membantu kami yang terdampar dinegeri nya ini hehe.
Beberapa strategi kami lakukan demi mendapatkan tiket itu kembali, salah satunya juga mengontak pihak travel yang menjadi jasa perjalanan kami. Pihak travel mencoba mengkonfirmasi bandara terkait kasus yang terjadi pada kami. Dan tentu, membutuhkan waktu yang lama sekitar +- 10jam. Selama 10jam ini kami terus mencari alternatif lain seandainya travel tidak memberikan bentuk ganti rugi. Mungkin kalau ditanya beberapa bagian di bandara Suvarnabhumi,saya tahu beberapa karena saking seringnya keliling mencoba ngide alternatif keberangkatan. Hehe
Selain coba usaha, kami gak lupa doa. Saya ingetin temen-temen buat meresapi ayat satu ini :
“ Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu . Dan yang demikian itu berat kecuali bagi orang yang khusyu “ ( Al baqarah 44-45 )
Kabar baik itu akhinya datang, pihak travel mengaku ini murni kesalahan sistem mereka :”) Allahu akbar, masih rejeki ternyata ke rusia bawa nama Indonesia. Allah bener, sabar dan shalat, minta sama Allah, minta ke yang punya segalanya :”)
We got a new ticktets for free plus accomodation ( hotel 1 day for six persons ). What a life !!!
4 notes
·
View notes
Link
0 notes
Photo
[ You're what you think ] Sehari lalu,Selasa ( 20/12/2016) saya diberi kesempatan "lagi" oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Kimia FMIPA UI untuk memoderatori salah satu proker hmd yaitu " Chemistry Talk " mengenai Kuliah di Luar Negeri dengan pembicara Dr. rer. nat Agustino Zulys, S.Si, M.Sc ( @agustinozulys ) di Gedung C101 FMIPA UI. Beliau mendapatkan beasiswa DAAD dr Pemerintah Jerman untuk menempuh studi S2 di University of Berlin yang merupakan top 5 university di Jerman & top 75 university di dunia. Banyak dari kita yang mempunyai keinginan besar untuk kuliah di LN dalam bentuk alasan apapun itu. Beberapa memiliki alasan yang tidak baik, tapi tak sedikit juga yang memiliki alasan hebat. Tapi jangan sampai terjebak, terkait keinginan dan kebutuhan. Kuliah S2 bisa saja dilakukan di Indonesia, Indonesia punya institusi dan perguruan tinggi berstandar internasional pula. Yang harus menjadi perhatian besar dalam memilih LN sebagai tempat melanjutkan studi S2 adalah : 1. Apakah dgn kuliah di LN atas dasar pemenuhan kebutuhan pendidikan Anda? Jika niatnya hanya berdasarkan keinginan saja untuk gengsi dan kesenangan pribadi, maka hanya itulah yang akan Anda dpt. Percayalah, hambatan yg hadir lbh banyak dr kesenangan yang Anda dptkan nanti. 2. Apakah program studi yang diinginkan ada di Indonesia? Jika ada, apakah sudah bagus dr bentuk fasilitas dan sistem pendidikannya? Jika belum ada, LN bisa jd Many more. Setelah menemukan alasan yang tepat juga berdampak besar untuk kebermanfaatan banyak org nantinya. Just go ahead dengan keterbatasan2 yang akan Anda temui nanti. Bertawakal bukan berpasrah. Bersabar mengejar bukan bersabar dalam diam. Think big! Dream big! Terakhir. Sebuah quotes menarik yang dikutip dari Andrew Carneige, sosok bapak industrialis skotlandia : "You're what you think. So just think big, believe big, act big, work big, give big, forgive big, laugh big, love big, and live big " Kita hanya perlu bermimpi besar. Bervisi besar. Untuk Indonesia mulia. In frame 📷: Foto saat selesai turnamen sains di Rusia, langit sore di Novosibirsk Opera and Ballet Theater. Diah retno yuniarni Kimia UI 2014 Peserta Rumah Kepemimpinan @rkjakarta
2 notes
·
View notes
Text
Nyantri bulan ke-5 ( Infiru )
“ Pada akhirnya nanti setelah teman-teman resmi melewati masa internalisasi, akan datang badai pembinaan yang lebih besar " - Imam Nawawi ( Supervisor Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta
Benar adanya, teringat saat itu setelah peresmian apel penutupan masa internalisasi, Kang Imam berkata demikian kepada kami dalam syahdu nya apel pagi. Pembacaan idealisme kami yang begitu khidmat, merasuk. Terputar dimata kami sebuah cuplikan video tentang Indonesia, air mata kesedihan, teriak kelaparan, takut kehilangan, banyak kebodohan, ancaman kriminalitas, dan lainnya. Hati ini merintih bicara, tak sanggup.
Memasuki bulan ke-5 menjadi santri dalam rumah ini. Tentunya tantangan yang didapat bagi kami peserta Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta mungkin saja akan menjadi lebih berat. Badai pembinaan. Ya, seperti apa bentuknya saat itu setelah apel penutupan masa internalisasi saya pun tak tahu. Sempat mencoba meraba namun kuasa Allah badai nya ternyata lebih besar dari yang saya kira :)
Pada akhirnya terbuka, dibalik semua badai yang ada, saya menemukan sosok tokoh yang kokoh iman nya, kuat hatinya, jernih pikirannya dalam menghadapi segelumit permasalahan ini. Sosok abang yang kami sangat segani dan hormati dengan sejuta wibawa nya. Sosok abang yang dengan kerendahhatiannya meminta maaf. Sosok abang yang masih saja bertahan dengan idealisme nya percayaa bahwa kami adik2nya adalah calon generasi islam yang kuat :”) Pemimpin umat :”)
Bang Bachtiar.
Dengan segala apapun badai yang akan menerjang, saya menjadi satu dari beberapa peserta didik yang menjadi semakin kuat hatinya untuk tetap bertahan dalam proses pembinaan yang tidak biasa ini. Bahkan, bagi takaran mahasiswa, jadwal kami yang sudah cukup sibuk, lebih harus disibukkan dengan agenda asrama merupakan hal yang tidak mudah. Rumah Kepemimpinan yang dahulu nya bernama PPSDMS Nurul FIkri memiliki visi yang lebih besar dari visi dunia, yaitu visi illahiyah. Visi yang menjadi kekuatan eksekutif pusat, eksekutif regional, staff, dan peserta ini tentu menjadi kekuatan kita bersama dalam kesempitan yang ada.
Beberapa saat lalu, saat bincang bersama bang bachtiar dimulai. Dengan beberapa info yang saya dengar dari presiden asrama semua regional se-Indonesia, saya merequest kepada salah seorang ksatria 8 membacakan sebuah ayat pada pembukaan acara kami. Salah satu ayat favorit saya.
Q.S At-taubah ayat 41 :
Infiru hıfafan wa sikalan wa jahidu bi amwalikum wa anfusikum fi sabilillah, zalikum hayrun lakum in kuntum ta´lamun..
“ Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. “
Kesempitan ini tak sebanding dengan jeritan diluar sana, saudara-saudara kita yang kelaparan, yang kekurangan, yang merasa terancam hidupnya, dll. Kami akan tetap berangkat. Kami akan tetap tumbuh bersama dalam atap rumah ini, Rumah Kepemimpinan. Dengan tujuan Illahiyah yang sama, mimpi-mimpi yang sama. Untuk Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.
Yuk, Semangat hafalin quran nya ! Semangat terus subuhannya! Semangat agenda malem nya! Semangat tugas2 bulanan! Semangat taekwondonya ! Semangat belajar mengerti orang lain lebih dalam ! Semangat menjadi pemimpin yang adil dan bijak ! Semangat saling kuatin saudara nya! Semangat jadi muslim yang prestatif ! Semangat jadi da’i produktif !
Infiru!
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Diah Retno Yuniarni ( @diahretno )
Tiara UI 8
Kamis, 8 Desember 2016
Dibawah Atap Asrama Putri Regional 1 Jakarta
0 notes
Photo
Tepat kemarin 15/11/16, suksesi Salam UI 20 berlangsung di selasar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Suksesi Salam UI merupakan kegiatan kaderisasi Salam UI untuk menemukan siapa selanjutnya yang akan menjadi estafet utama jalan dakwah Islam di UI. Terdapat empat calon ketua umum Salam UI 20 yaitu :
1. Mohammad Rizki Adi P. 2. Fahrudin Alwi 3. M. Imam Nawawi S. 4. Ahmad Fauzi
Keempatnya memiliki potensi luar biasa untuk membawa syiar Islam di UI kedepannya. InsyaAllah, aamiin. Menjadi teringat setahun lalu, saya terlibat dalam penentuan estafet dakwah ini. Kini, estafet tersebut dipegang oleh Rangga Kusumo ( FISIP 2012 ) yang merupakan captain saya dalam syiar Islam Salam UI 19.
Menjadi bagian fungsionaris Salam UI merupakan hal yang luarbiasa, Pintu-pintu hikmah selalu mudahnya terbuka, pintu-pintu ukhuwah yang semakin hangat, dan bahkan pintu-pintu rezeki yang semakin melebar hehe. Sebulan lagi, atau bahkan kurang, kami akan menyambut Memoar Salam UI 19 yang merupakan farewell party versi syar’i nya LD se-UI. Actually, time goes so fast. Estafet ini akan berhenti dan tergantikan dengan pelari-pelari yang lebih tangguh dari sebelumnya.
Dalam pagi ini, entah mengapa teringat saat pertama kali bergabung dengan keluarga besar Salam UI 17 ( Magang Kemuslmahan ) , Salam UI 18 ( Staff Kemuslimahan ), Salam UI 19 ( Deputi Kemuslimahan ). Teringat secerah wajah saya tiap kali menyebut kata- “ Salam UI “ , teringat sebangga itu mengakui bahwa saya anak Salam UI 18, teringat sesusah itu move on dari kata-kata “ Infinetly enlighten you ! “ teringat seseru itu tertawa bareng anak-anak kemus Salam UI 19 yang sungguh sekalem ga sekalem Salam UI 18, teringat mimpi-mimpi yang sempat saya coba bangun di Salam bersama saudara-saudara di Ar-rihlah, bersama Rahma, bersama Sabrina. Teringat juga tentang seseorang yang bercerita “ Sesederhana itu mencintai dakwah “. dll nya.
Sampai akhirnya saya sadar dalam kurun waktu yang dekat ini, kisah-kisah itu hanya bisa saya tuliskan tanpa dirasakan langsung. Kami, akan menyebar sesuai dengan kebutuhan fakultas masing-masing, ada yang bertahan di Salam UI, ada yang kembali ke LDF nya, ada yang berjuang di badan eksekutif atau legislatif, bahkan dengan cara-cara lain yang mereka pilih. Kami akan menjadi pelari-pelari tangguh di tempat yang berbeda.
Salam UI dengan MUI nya akan menjadi rumah terbaik, bagi saya, bagi muslim di Universitas Indonesia.
Dan.....
Dakwah ini akan tetap berjalan, dengan ada atau tidaknya saya disana, dengan dimanapun saya akan berada, dengan siapapun partner yang akan membersamai.
Syukron Jazakumullah Khair Katsiran, Salam UI <3
2 notes
·
View notes
Photo
Satu bulan tujuh belas hari, Yeay ! <3
Person in frame :
“ The Open Mind Crib : Uli - Winona - Maryam - Diah - Mutsla - Noep “
Ukhibbukum Fillah
2 notes
·
View notes