Tumgik
dhipsielalapow · 9 months
Text
Hukum Berat.
Aku tidak pernah berencana memikirkanmu, pula tak pernah ingin tiba-tiba teringat kamu. Walau ini katanya tubuhku, tapi pikirnya tak pernah sejalan denganku. Ditinggalkan olehmu mungkin adalah tragedi besar sampai hidupku setengah padam dan kacau kemarin.
Pun, aku tidak pernah ingin merindukanmu tiba-tiba tanpa sebab. Aku tidak pernah berencana untuk merindukanmu tiap detik jarum jam bergerak di tengah malam. Kasihan sekali pipiku yang terus kena banjir hanya karena pilu membiru di hati yang kelabu.
Rasanya, apapun yang aku lihat, apapun yang aku lakukan, aku pasti akan teringat kamu. Apa sebenarnya alasanmu membuatku selalu seperti ini? Benar, cinta pertama tidak pernah berhasil. Tapi, setidaknya, tolong biarkan aku mencintai orang lain.
Bosan sekali tiap malam terbelenggu rindu, dibanjiri rasa ingin bertemu, lalu merintih ingin direngkuh ragamu.
Selalu ada yang menyediakan bahu untukku bersandar, tisu untukku saat menangis, atau raga untukku mengadu duka. Namun, kenapa aku selalu memilih kamu yang membuatku bersedih, terlalu lama, seperti ini?
Tiada yang benar-benar bisa menjawab, aku harap kamu datang dan memberiku jawaban.
1 note · View note
dhipsielalapow · 9 months
Text
REVIEW FILM ; I
"THE TALE OF NINE TAILED"
Salah satu serial drama Korea TVN dengan genre fantasy dan campuran romance manis asin untuk menyempurnakan ceritanya. Ada banyak nilai yang terkandung di masing-masing episodenya.
1.) Kita tidak bisa menghindari takdir, tapi bisa mengubah nasib (dengan beberapa pengorbanan)
Di mana Lee Yeon dan Ji Ah yang takdirnya memang seperti itu, salah satunya harus mati. Tapi Lee Rang mengorbankan diri agar kakaknya tetap hidup.
2.) Sesering apapun bertengkar, kakak beradik tetaplah keluarga dan saling menyayangi.
Lee Rang terlihat sangat membenci Lee Yeon karena lelaki itu meninggalkannya demi cinta pertamanya. Tapi, sebenarnya Lee Yeon tidak pernah benar-benar meninggalkan adiknya itu dan di akhir juga Lee Rang tetap berkorban untuk kakaknya. Karena mereka tetaplah keluarga.
3.) Manusi selalu ingin berumur panjang.
Kwon Hae Ryong, seorang manusia biasa yang berumur sangat panjang dengan cara menyedot nyawa manusia lain yang dibungkus di ceplukan. Mungkin akan sulit dipahami, tapi memang seperti itu di filmnya. Ada banyak lagi yang seperti Kwon Hae Ryong ini, kamu tonton sendiri nanti. Seperti di awal, ku bilang manusia selalu ingin berumur panjang, padahal mereka tidak tahu kalau itu adalah sebuah hukuman. Bukankah, hidup lama-lama itu membosankan dan mangkeli?
Sudah, seperti itu saja. Aku tidak tahu ini bisa disebut review atau bukan. Sekian.
0 notes
dhipsielalapow · 1 year
Text
Sebuah Surat Untuk Diri
Untuk tubuh yang katanya disayangi tapi tak pernah dijaga sehatnya ini, kadang aku ingin meminta maaf sebesar-besarnya. Yang setiap hari mungkin aku sakiti tanpa atau dengan sangat sadar.
Mungkin maaf saja tak akan pernah cukup, ya? Kadang juga ingin berterima kasih karena sudah bertahan dengan segala kengeyelanku, keegoisanku, dan sikap-sikap acuh lain. Terima kasih sudah bertahan dan mungkin memang ini saatnya untuk beristirahat dan menyadarkan aku betapa berharganya tubuh ini.
0 notes
dhipsielalapow · 1 year
Text
Berlian Berduri
Salam kenal pada berlian yang berduri. Seperti landak yang tak punya teman, selalu sendirian ia berjalan. Berlian, bagaimana kilaunya mampu menggoda seluruh alam. Luluh lantak semua pertahanan jika ia bersinar. Namun, duri dalam dirinya membuat semuanya meninggalkan.
Salam kenal pada berlian yang berduri. Seperti kucing rumahan, ia selalu takut ditinggalkan. Berlian, ia goda semua dengan tampilan elok penuh sinar. Lalu, saat sinarnya melukai aksa, pergilah semuanya.
Redam ia dalam ramai suara hujan, tenggelam ia dalam lautan kental gelap nan suram. Pada akhirnya berlian sendirian juga. Pada akhirnya tidak ada yang tahan dengan kilau maupun durinya. Jika memang bisa, ia hanya mau satu yang mampu tahan dengan segala duri dan gilanya.
Namun, apakah kemungkinan itu bisa jadi kenyataan?
Berjalan sendirian lagi, menata remukan diri, mencoba menutupi duri. Salam kenal pada berlian yang berduri. Seperti komedian, berusaha tetap lucu dalam balutan kepura-puraan. Naif dan lugu, gampang ditipu.
Namun, apakah salah jika memang ia penuh duri? Apakah salah jika memang ia hanya ingin ditemani? Mungkin bukan salahnya, kan? Mungkin memang ia terlalu indah untuk dimiliki sebuah rengkuh yang rapuh. Mungkin memang belum ada armor yang mampu menahannya. Mungkin memang bukan saatnya ia dibalut sayang dan cinta.
Mungkin.
Ya, salam kenal pada berlian berduri, tolong cukup dilihat saja kalau kau tidak cukup kuat dengan kilau dan durinya. Tolong cukup abaikan saja kalau kau tidak cukup gila untuk segala gilanya.
1 note · View note
dhipsielalapow · 1 year
Text
Hujan-hujanan.
Hari ini aku ingin hujan-hujanan lagi. Menari-nari bak orang gila di tanah kotor berlumpur. Menikmati tiap tetes air hujan sambil meraung di tengah badai. Menilik tanganku yang sudah resik, mencegah pikir yang berbisik, membuatku terusik.
Langkahku gontai di tanah becek ini, menari, ke sana dan kemari. Sambil memeluk diri dengan tanganku tadi. Setelah sekian ribu badai akhirnya aku bisa memenangkan pertempuran. Mencegah gemuruh riuh memenuhi pikiran.
Namun, sesuatu dalam dadaku menyeru. Ia meraung-raung seperti orang gila. "Sesak sekali, bajingan!" katanya. Hujan makin deras dan petir makin kencang. Aku tenggelam dalam lumpur, menari sampai terkubur.
0 notes
dhipsielalapow · 1 year
Text
Tumblr media
MAKASIH, AKU EMNG CANTIK😊😊😊 ROMANTIS BANGET SI KAMUUU @disrups
1 note · View note
dhipsielalapow · 1 year
Text
Tuhan, aku menyukai pekerjaanku. Aku mencintai pekerjaanku. Aku nyaman sekali dengan pekerjaanku. Tapi, Tuhan, kenapa begini? Kenapa aku tidak bisa professional dalam melakukan pekerjaanku? Walau aku masih bisa fokus melakukan tugasku, tapi aku tidak legowo, Tuhan. Aku tidak suka seperti ini. Semua tampak rancu padahal aku melakukan pekerjaanku dengan benar. Ya, yang rancu pikiranku sih.
Tuhan, aku mencintai pekerjaanku, bisa tidak hilangkan perasaan mengganjal ini agar aku lebih baik lagi saat mengerjakan tugasku di kantor? Tuhan, tolong. Hal sepele seperti perasaan pribadi benar-benar menggangguku. Bisa tidak kalau Engkau hilangkan saja?
Aku, aku lelah, Tuhan. Aku lelah terus-terusan berada di masalah yang itu-itu saja. Aku muak terus-terusan dikejar-kejar dan dihajar oleh perkara yang sama.
Tolong, Tuhan, hilangkan saja.
0 notes
dhipsielalapow · 1 year
Text
Rangkaian Bunga.
Tumblr media
Tanganku bergerak lihai memetik tangkai,
Bunga yang mekar menggoda aksa hingga segar.
Hati bergembira melihat berbagai bunga menyatu,
Dalam genggam jemari oleh angin ia tersapu
Mencari ilalang untuk menyatukan tangkai-tangkainya.
Sedikit menggores telapak yang tipis ini.
Tak apa, rangkaian bungaku selesai setidaknya.
Kugenggam, kupandang, dalam tiap tualang.
Batu kerikil di tengah jalan, fokus tak dipegang mata.
Lutut mencium jalan bebatuan, berdarah-darah ia.
Bungaku terlempar, masih sempat ingin kugapai.
Namun ia tertiup angin, terbang, hilang.
Menekuk lutut, meringkuk.
Hal yang memanjakan mata dalam hitungan detik,
Membuat reflek sebuah sudut ikut tertarik,
Aku tangisi tak ada rampungnya.
0 notes
dhipsielalapow · 1 year
Text
Rancu
Aku membuka lagi tirai jendelaku
Akhir-akhir ini sering hujan
Arunika sedang cantik-cantiknya
Tapi satu sudut malah gelap dan suram
Langkahku gontai dengan tungkai terkulai
Tubuhku limbung dengan pikir yang linglung
Semuanya diaduk rancu sampai kusut
Aku saja heran, apakah aku masih hidup?
Seluruh dunia tahu bagaimana aku
Yang begitu mencintaimu
Membual, berkoar, bahwa kamu bukan segala
Tapi sekarang, tanpamu, bagai luruh semua dunia
Bagai rumah yang pilar-pilarnya hancur
Aku terkubur remuk-redam dan melebur
Lupa cara berjalan, karena kamu telah menghilang
Lupa cara berpikir, karena kita mungkin sudah berakhir
1 note · View note
dhipsielalapow · 1 year
Text
Keputusan Untuk Tak Memberi Judul Pada Bab Ini
Kepingan dalam diri selalu berdalih bahwa apa-apa yang menyakiti adalah sebuah keputusan dalam memilih. Sudah mantap tertanam pakem dalam diri, pikir, dan hati—tapi tak dipungkiri kalau aku juga sedih. Menatap jarum jam yang melambat, menilik laci siapa tahu ada angka satu. Semua hal-hal bodoh terus aku lakukan tanpa sadar seakan semuanya normal dilakukan oleh nalar.
Aku tidak suka mendung tanpa hujan. Aku lebih rela demam kebasahan daripada harus pingsan karena oksigen kian tipis saat awan menghitam dan tak kunjung pecahkan diri. Ia hanya termenung dalam hitamnya, menatap kosong bumi yang berduri, dan membiarkan langit menggedor-gedor dindingnya supaya roboh. Aku tak suka awan seperti itu.
Hujanlah, jangan berdalih lagi kalau itu sebuah keputusan untuk tetap hitam dan sesak. Puing-puing warasmu sudah kandas dan tak ada lagi alasan untuk tetap bertahan. Seperti derasnya kemarin, kenapa tak dilakukan lagi? Bukankah keputusan untuk bertahan jauh lebih menyakitkan daripada hujan sepanjang malam?
Ayolah, pualam milikmu sudah dingin, embun pagimu sudah keruh, tubuhmu sudah rapuh. Sudahlah, sudahi yang tak sudah-sudah ini. Memang sudah waktunya untuk menyerah atas apa-apa yang kau sebut keputusan. Persetan.
0 notes
dhipsielalapow · 1 year
Text
Keputusan.
Sebuah pertemuan adalah gejala alam biasa
Takdir bahwa aku bertemu denganmu
Jatuh cinta denganmu adalah tragedi
Di luar kendali, seperti kereta yang melaju cepat
Tak bisa ia tiba-tiba berhenti walau kita mau
Sekarang kita ada di titik-titik panjang
Sebelum tanda tanya di ujung halaman yang hampir habis
Melanjutkan rasa adalah keputusan
Begitu juga dengan hal-hal bodoh lain
Memercayaimu tak akan jatuh dalam euforia,
Menunggumu berperang di arena,
Melupakan suar katamu yang berduri,
Memberi rahasia yang kukubur dalam-dalam,
Dan apa-apa yang berarti
Semuanya adalah keputusanku yang mencintaimu
Perihal kemungkinan yang akan kamu lakukan
Itu adalah keputusanmu, bukan ranahku
Bodoh, memang
0 notes
dhipsielalapow · 1 year
Text
Lirih, Rintih
Luruh, Runtuh
Semilir dingin menusuk kulitku yang rasanya makin tipis
Ingatan-ingatan bajingan kembali mengiris
Pelan-pelan, namun mampu membuka kian dalam
Lagi-lagi, aku terjatuh dalam lubang
Yang terlihat retinaku hanya cahaya kecil yang kian padam
Mataku mengeruh dengan tubuh jelampah yang remuk
Teredam suaraku dengan bekapan dunia yang kejam
Mengecam dengan isi kepala yang terus mengamuk
Aku benar-benar lelah dengan tubuh ini
Yang tak merasa lantai lagi, meraba-raba yang tiada
Aku benar-benar letih dengan hati ini
Yang tak merasa hal lain kecuali sedih dan rintih
Napasku terasa berat sekali di jurang ini
Makin dikikis usia, jiwaku makin rentan
Sering sakit-sakitan dan menangis meraung
Bibir terus-terusan dilanda kemarau
Meneriakkan lelah yang tak ada habisnya
Mengemis sembuh pada yang disembah
Aku, aku lelah.
2 notes · View notes
dhipsielalapow · 1 year
Text
Tumblr media
Selamat berkurang usia untuk laki-laki (atau mungkin pria) yang setahun ini telah menginvasi hati dan hari. Semoga semua yang kamu semogakan akan tersemogakan. Aku tidak punya kata yang cukup baik untuk dilangitkan tinggi-tinggi ke cakrawala, harapku cukup kamu bisa bahagia selalu bersama keluarga.
Ada banyak terima kasih dan maaf yang ingin aku ucap, tapi kadang tak sampai. Banyak bebanku yang aku tuang padamu sampai sepertinya meleber tumpah ruah dalam telingamu, ya? Aku harap kamu juga bisa membagi apa yang berat dalam hatimu dan harimu padaku.
Last but not least, kamu harus tahu bahwa lahirnya kamu itu bermakna. Bahwa ada banyak manusia yang beruntung bisa bertemu dengan kamu, ada banyak manusia yang bangga dengan kamu, ada banyak terima kasih yang ingin mereka semua ucap padamu walau mungkin tak sampai, Allah mungkin sedang tersenyum saat tangis pertamamu menggema menyapa dunia, semesta (dan aku) menyayangi kamu. Kamu harus tahu itu.
Selalu bahagia dan jangan lupa untuk jujur juga sayang pada diri sendiri, ya? Hehehe lope segede bumi!❤
1 note · View note
dhipsielalapow · 1 year
Text
Aku Belum Ingin Mati Tapi Aku Tidak "Hidup".
Tumblr media
Ya, bagaimana aku bisa mati kalau aku tidak hidup?
Hidup. Bagaimana sih hidup yang hidup itu? Apa sih hidup itu? Kenapa begitu lelah mengurusi sesuatu bernama hidup ini? Apa yang aku kejar sampai ngos-ngosan begini?
Aku lelah terus-terusan sakit, lalu berpura-pura bahwa aku baik-baik saja sampai aku tak sadar kapan aku beneran sakit, sampai aku tak sadar bahwa saat ini dan detik ini, aku benar-benar sakit.
Ancaman kematian, resiko nyawa melayang dan lainnya yang berhubungan dengan mati. Aku takut, tentu saja. Tapi, aku juga lelah dengan hidupku. Lelah dengan apa-apa yang menuntutku, dengan semua yang membebaniku.
Aku, aku lelah.
Aku, aku ingin hidup yang hidup.
Aku, aku belum ingin mati.
0 notes
dhipsielalapow · 1 year
Text
Tumblr media
Yo mangkeli, yo njengkeli mbarang tapi tetep bareng, kan? Perseteruan ini emang indah. Pokmen nek dilarani lanangan, nesune ojo karo aku. Wkwkwk kepeseng mak kletik.
0 notes
dhipsielalapow · 1 year
Text
Sometimes, i just want to—AARRGHHH
Hari berjalan begitu kemenyek ketika aku mulai diserang rindu. Aneh, separuh hariku isinya kamu tapi tiap malam aku gantungkan kangen di setiap kerlipan bintang. Tolol, menunggumu menyelesaikan satu babak, dua babak, dan babak-babak lain sampai aku yang akhirnya babak, babak belur. Aku ingin sekali berhenti mengikuti pijakanmu tapi seluruh jalanku buntu, mereka ditutup, habis diinvasi olehmu. Setelah hatiku, hariku, jalanku, dan apa-apa padaku, semuanya telah kamu invasi dan kadung berisi aromamu. Jadi, bagaimana tembok kamarku tak memar aku pukuli dengan seribu ucapan rindu yang kuucap mentah tanpa kamu tangkap?
Kamu mudah tinggal menghilang ditelan arena permainan, sedangkan aku? Mati bosan menahan rindu.
Aku ingin cepat-cepat besok, lalu besoknya lagi, dan besoknya lagi. Aku ingin jarum jam berjalan dengan lebih cepat, tidak lembek seperti bencong perempatan begini. Ponselku sudah muak menemaniku dengan lagu-lagu galaunya.
Aku, rasanya aku ingin teriak.
0 notes
dhipsielalapow · 1 year
Text
"Kamu gak harus mengerti semua orang dan gak semua orang bisa mengerti kamu."
Tapi kalau selalu bohong tentang keadaanku, pura-pura baik-baik saja, dan memaksakan diri buat terlihat bahwa "Everything's good on me" juga bikin capek gak sih? Tenagaku jadi makin hilang dan katanya, "Gak semua orang bisa mengerti kamu." Lucu sekali.
Bahkan untuk egois demi menetralkan apa yang terjadi pada aku pun, dunia gak suka? Aku belum paham cara kerja dunia dan mungkin gak akan paham. Katanya boleh saja egois sekali-kali, tapi saat aku mengambil waktu egoisku, semuanya menodongkan jari telunjuk padaku. Aneh, kan? Lalu di mana letak "boleh"-nya? Apa hanya aku yang gak boleh?
0 notes